Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pelaksanaan penelitian ini dibagi
menjadi dua tahap yakni (1) pembuatan dan perawatan paving block dan (2) pengujian
paving block. Proses pembuatan dan perawatan paving block dilaksanakan di home
industri paving Hery yang berlokasi di Jl Selamat No. 160 Simpang Limun, Medan.
Sedangkan pengujian kuat tekan, kuat kejut, serapan air paving block dilakukan di
Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Bahan- bahan susun paving block yang meliputi semen, pasir, serat PET, abu
batu, air yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan rancangan
campuran. Kemudian bahan tersebut dicampur dengan manual yakni menaburkan
pasir yang telah diukur di kotak adukan dan menuang semen dan abu batu diatas pasir
serta mengaduk bersamaan. Tambahkan air secara bertahap sampai diperoleh
campuran yang homogen. Setelah itu, serat PET disebar dan dicampur sedikit demi
sedikit hingga rata. Kemudian isi adukan paving ke cetakan paving dan dilakukan
pengepresan dengan mesin press paving block. Paving block yang baru dicetak diberi
nomor untuk identitas benda uji yang dapat menjelaskan perbedaan variasi
konsentrasi serat PET. kemudian dilakukan perawatan dengan cara mengeringkan
paving 1 hari kemudian direndam selama 28 hari.
Oleh karena konsentrasi abu batu disetiap penambahan serat sama jumlahnya,
tidak terlihat begitu signifikan penurunan kuat tekannya dari (0.75 -1)%. Hal itu
membuktikan bahwa serat PET tidak memberi dampak yang besar dalam peningkatan
kuat tekan paving bahkan menurunkan kuat tekannya.
Pada paving tanpa serat pola keruntuhan yang terjadi akibat beban kejut ditandai
dengan bagian tepi paving yang hancur dan kemudian terjadinya retak secara tiba-tiba
hingga benda uji terbelah dua. Mudahnya paving pecah diakibatkan bahannya bersifat
getas (brittle) dan pola keruntuhan ini disebut pola keruntuhan pecah getas.
Pola keruntuhan yang terjadi pada paving serat ditandai dengan bagian tepi yang
hancur dan tidak langsung memisahkan benda uji. Dibutuhkan lebih banyak lagi
pukulan untuk menghancurkan benda uji dibandingkan paving tanpa serat. Serat
dalam campuran adukan paving mampu memperbaiki sifat campuran yang awalnya
getas (brittle) menjadi liat (daktail). Peran serat disini adalah menahan gaya akibat
beban kejut yang dapat menghancurkan benda uji.
Berdasarkan gambar 5 terlihat bahwa terjadi penurunan daya serap air secara
drastis. Namun hal ini bagus pada paving block karena daya serap air paving pada
daerah parkir 6% dan trotoar 8%. Penelitian (Gharif H dkk, 2011) menyimpulkan
bahwa dengan menambahkan serat tali plastik konsentrasi 1.6 % , abu batu 5%, silica
fume 5% mengahasilkan daya serap air paving 7 % pada campuran 1:4. Penelitian ini
menghasilkan daya serap air maksimum 5,5 % pada konsentrasi PET 0,25 %. Hal itu
membuktikan bahwa Serat PET sangat buruk dalam hal penyerapan air karena jenis
bahan plastiknya yang berbeda.
b. Kesimpulan
Kuat tekan optimum terjadi pada penambahan serat PET sebesar 0.5%, fly ash
30% dengan kuat tekan yang terjadi sebesar 191,9 kg/cm2, meningkat 42,23% jika
dibandingkan paving normal. Pada pengujian kuat kejut, penambahan serat PET
sebesar 0,50 %, fly ash 30%, menghasilkan energy potensial terbesar 1122,388 joule
dibandingkan paving normal 297,980 joule atau paving serat mampu menyerap 3,78
kali lebih baik dari paving normal. Paving tanpa serat memiliki daya serap air yang
tinggi yakni 6,27 % dibandingkan paving serat dengan daya serap air maksimum
sebesar 5,54% pada penambahan konsentrasi PET 0,25 %