Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

Judul : PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN ECO


PLAFIE (ECONOMIC PLASTIC FIBER) PAVING BLOCK YANG
BERKONSEP RAMAH LINGKUNGAN DENGAN UJI TEKAN, UJI KEJUT
DAN SERAPAN AIR
Tanggal :
Penulis : 1. Arif Frasman Sibuea
2. Johannes Tarigan

A. Latar Belakang/tujuan/alas an penulis mau meneliti judul jurnalnya


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat plastik
berlogo PET (polyethylene terephtalate) pada adukan paving terhadap peningkatan kuat
tekan, ketahanan kejut dan serapan air paving block. Penambahan serat dan pozzoland
dalam adukan paving block terbukti mampu meningkatkan kuat tekan dan ketahanan
kejut paving block.

B. Metode Penelitian yang digunakan


Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan dan pengujian
bahan, pembuatan dan perawatan benda uji, pengujian dan analisa hasil pengujian benda
uji.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pelaksanaan penelitian ini dibagi
menjadi dua tahap yakni (1) pembuatan dan perawatan paving block dan (2) pengujian
paving block. Proses pembuatan dan perawatan paving block dilaksanakan di home
industri paving Hery yang berlokasi di Jl Selamat No. 160 Simpang Limun, Medan.
Sedangkan pengujian kuat tekan, kuat kejut, serapan air paving block dilakukan di
Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

1. Bahan –Bahan Penelitian

Adapun bahan –bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


 Agregat halus dari Namorambe, Kecematan Deli Serdang
 Semen Type 1
 Fly ash PT. ADHI Karya
 Botol plastik berlogo PET
 Air tanah dari home industry paving Hery
2. Pembuatan Benda Uji
Sampel dalam penelitian ini adalah paving block dan serat yang digunakan serat
plastik berlogo PET (polyrthylene terephtalate) dengan panjang 5cm dan bentuk nya
disimpul. Variasi konsentrasi serat PET yang digunakan 0%, 0.25%, 0.50%, 0.75%,
1% dari volume adukan paving block dan dapat dilihat pada tabel 1. Sedangkan bahan
tambah abu batu 30 % dari berat semen untuk setiap konsentrasi serat PET (0.25 -1)%
dengan perbandingan campuran semen : pasir : fas adalah 1 : 6 : 0,5. Tiap sampel
dibuat dalam dua bentuk yaitu paving hexagonal dengan ukuran keenam sisi 11,5 cm
dan tebal 6,5 cm untuk uji kejut dan uji tekan. Sedangkan uji serapan air digunakan
paving hexagonal (9 x 6,5) cm. Paving block di padatkan dengan mesin press.

Bahan- bahan susun paving block yang meliputi semen, pasir, serat PET, abu
batu, air yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan rancangan
campuran. Kemudian bahan tersebut dicampur dengan manual yakni menaburkan
pasir yang telah diukur di kotak adukan dan menuang semen dan abu batu diatas pasir
serta mengaduk bersamaan. Tambahkan air secara bertahap sampai diperoleh
campuran yang homogen. Setelah itu, serat PET disebar dan dicampur sedikit demi
sedikit hingga rata. Kemudian isi adukan paving ke cetakan paving dan dilakukan
pengepresan dengan mesin press paving block. Paving block yang baru dicetak diberi
nomor untuk identitas benda uji yang dapat menjelaskan perbedaan variasi
konsentrasi serat PET. kemudian dilakukan perawatan dengan cara mengeringkan
paving 1 hari kemudian direndam selama 28 hari.

3. Pengujian Benda Uji


a. Pengujian ketahanan kejut
Berdasarkan ASTM – D 1557, metode pengujian ketahanan kejut dengan
cara menjatuhkan palu (hammer) seberat 10 lbs (4,5 kg) secara bebas dari
ketinggian 18 inch (46 cm) pada bola pejal berdiameter 2,5 inch (6,3 cm) yang
diletakkan pada pusat benda uji paving block. Kemudian benda uji diamati sampai
terjadi retak untuk pertama kali dan terjadi pecah (failure) yang kemudian disebut
dengan ketahanan kejutnya. Pada penelitian ini, alat uji kejut dapat dilihat pada
gambar 1.
Pengujian kuat tekan paving block dilakukan dengan menggunakan alat
Compression Testing Machine, dengan memberikan beban secara bertahap
samapi benda uji hancur. Kuat tekan dihitung dengan persamaan (1).
Pengujian serapan air dengan menggunakan timbangan, dan menimbang benda uji
dalam keadaan kering dan basah. Selanjutnya dihitung dengan persamaan (2).

C. Hasil dan kesimpulannya


a. Hasil
Analisa Agregat
Pengujian karakteristik agregat halus ini berdasarkan standart ASTM (anonim,
1991).Penelitian ini tidak memeriksa sifat kimiawi fly ash, hanya memeriksa sifat
fisis agregat halus yang dapat dilihat pada tabel 2. Hasil pengujian laboratorium
menunjukkan bahwa agregat halus (pasir) berada pada gradasi zona III (lihat gambar
2) dengan FM 2,29 dan tergolong pasir halus. Pada zona III menunjukkan bahwa
sampel berada pada batas –batas gradasi, dengan arti agregat halus langsung dapat
dipakai.
Kuat Tekan Paving Block
Pengujian kuat tekan paving pada umur 28 hari ini dimaksudkan untuk mencari
konsentrasi penambahan serat terhadap kuat tekan paving yang optimum. Pada
penelitian ini, konsentrasi abu batu sebesar 30 % dari berat semen yang di
kombinasikan pada serat PET (0.25 -1)%. Hasil pengujian kuat tekan paving pada
berbagai variasi konsentrasi serat PET dapat dilihat pada gambar 3.

Berdasarkan gambar 3 dapat disimpulkan bahwa konsentrasi serat 0.5%


menghasilkan kuat tekan optimum sebesar 191,9 kg/cm2 dan meningkat 42,23% dari
paving normal. Nilai kuat tekan paving tertinggi diperoleh pada paving serat dengan
konsentrasi penambahan serat 0.5%, dan penurunan kuat tekan pada konsentrasi serat
kurang dari 0.5% atau lebih dari 0.5%. Menurunnya kuat tekan paving pada
konsentrasi 0.75% dan 1.0% diakibatkan lekatan antara bahan-bahan penyusun
paving kurang bekerja maksimal karena jumlah konsentrasi serat PET yang tidak
sesuai yang mengakibatkan volume pasta semen berkurang, sehingga banyak rongga
atau celah kosong yang membuat struktur tatanan paving tidak padat waktu di uji.
Abu batu dan besarnya pressing memberi dampak yang sangat signifikan dalam
peningkatan kuat tekan paving. Penelitian (Gharif H dkk, 2011) menyimpulkan
bahwa dengan menambahkan serat tali plastik konsentrasi 1.6 % , abu batu 5%, silica
fume 5% meningkatkan kuat tekan paving 43 % pada campuran 1:4.

Oleh karena konsentrasi abu batu disetiap penambahan serat sama jumlahnya,
tidak terlihat begitu signifikan penurunan kuat tekannya dari (0.75 -1)%. Hal itu
membuktikan bahwa serat PET tidak memberi dampak yang besar dalam peningkatan
kuat tekan paving bahkan menurunkan kuat tekannya.

Ketahanan Kejut Paving Block


Pengujian ketahanan kejut ini untuk menghitung ketahanan benda uji terhadap
pukulan (blow) yang dinyatakan dengan banyaknya energy yang diperlukan untuk
mematahkan benda uji yang dinyatakan dalam persamaan (3)
Hasil pengujian pada berbagai variasi konsentrasi serat PET pada panjang serat yang
sama dapat dilihat pada gambar 4.
Berdasarkan gambar 4 terlihat bahwa secara umum paving serat memiliki nilai
energy potensial yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan paving normal. Nilai
energy potensial tertinggi diperoleh pada paving serat dengan proporsi penambahan
serat 0.5 % dan 3,78 lebih baik dari paving normal dalam menyerap energi.
Penurunan energy potensial pada konsentrasi penambahan serat diatas 0.5%
disebabkan oleh semakin banyak persen serat yang dimasukkan dalam adukan paving
akan mengurangi volume paving yang seharusnya diisi pasta semen yang berakibat
daya lekat antar masing-masing bahan penyusun paving kurang sempurna bahkan
merusak tatanan paving. Hal itu ditandai dengan bagian tepi paving yang tidak rata
dan mudah diserpihkan.

Pada paving tanpa serat pola keruntuhan yang terjadi akibat beban kejut ditandai
dengan bagian tepi paving yang hancur dan kemudian terjadinya retak secara tiba-tiba
hingga benda uji terbelah dua. Mudahnya paving pecah diakibatkan bahannya bersifat
getas (brittle) dan pola keruntuhan ini disebut pola keruntuhan pecah getas.

Pola keruntuhan yang terjadi pada paving serat ditandai dengan bagian tepi yang
hancur dan tidak langsung memisahkan benda uji. Dibutuhkan lebih banyak lagi
pukulan untuk menghancurkan benda uji dibandingkan paving tanpa serat. Serat
dalam campuran adukan paving mampu memperbaiki sifat campuran yang awalnya
getas (brittle) menjadi liat (daktail). Peran serat disini adalah menahan gaya akibat
beban kejut yang dapat menghancurkan benda uji.

Penelitian sebelumnya (Arumi,dkk,2012), menggunakan serat PET dan abu batu


sebagai campuran paving menghasilkan paving serat mampu menyerap energy 3,5
kali lebih baik dari paving normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paving
serat mampu menyerap energy 3,78 kali lebih baik dari paving normal. Perbedaan ini
terjadi karena bentuk serat PET nya, dimana pada penelitian ini serat PET disimpul
seperti ber ulir sepanjang 5 cm. Dengan serat PET disimpul, kuat tarik antar bahan
penyusun paving jadi semakin tinggi yang mengakibatkan daya tahan paving ketika
menerima beban kejut semakin kuat dibandingkan serat PET yang polos, ditambah
struktur dari botol plastik berlogo PET yang licin dan tajam.

Serapan Air Paving Block


Pengujian serapan air untuk menghitung seberapa besar paving serat PET mampu
menyerap air. Hasil pengujian daya serap air paving block pada berbagai variasi
konsentrasi serat PET dapat dilihat di gambar 5.

Berdasarkan gambar 5 terlihat bahwa terjadi penurunan daya serap air secara
drastis. Namun hal ini bagus pada paving block karena daya serap air paving pada
daerah parkir 6% dan trotoar 8%. Penelitian (Gharif H dkk, 2011) menyimpulkan
bahwa dengan menambahkan serat tali plastik konsentrasi 1.6 % , abu batu 5%, silica
fume 5% mengahasilkan daya serap air paving 7 % pada campuran 1:4. Penelitian ini
menghasilkan daya serap air maksimum 5,5 % pada konsentrasi PET 0,25 %. Hal itu
membuktikan bahwa Serat PET sangat buruk dalam hal penyerapan air karena jenis
bahan plastiknya yang berbeda.

b. Kesimpulan
Kuat tekan optimum terjadi pada penambahan serat PET sebesar 0.5%, fly ash
30% dengan kuat tekan yang terjadi sebesar 191,9 kg/cm2, meningkat 42,23% jika
dibandingkan paving normal. Pada pengujian kuat kejut, penambahan serat PET
sebesar 0,50 %, fly ash 30%, menghasilkan energy potensial terbesar 1122,388 joule
dibandingkan paving normal 297,980 joule atau paving serat mampu menyerap 3,78
kali lebih baik dari paving normal. Paving tanpa serat memiliki daya serap air yang
tinggi yakni 6,27 % dibandingkan paving serat dengan daya serap air maksimum
sebesar 5,54% pada penambahan konsentrasi PET 0,25 %

Anda mungkin juga menyukai