Anda di halaman 1dari 67

SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG

FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

BAB I

DESKRIPSI BANGUNAN

1.1. DATA BANGUNAN


Bangunan yang akan direncanakan adalah struktur gedung 8 lantai. Luas tipikal
lantai 1-2 adalah 35 x 20 [m²] dan luas tipikal lantai 3-8 adalah 25 x 12 [m²].
Fungsi dari bangunan adalah gedung perkantoran.
A. Tinggi lantai dasar (base) = 5 [m] dan tinggi lantai tipikal 1-2 adalah = 5
dan tinggi ;antai tipikal 3-8 adalah = 3 [m].
B. Mutu beton yang digunakan f′ c = 28 MPa.
C. Tegangan leleh baja (fy) arah longitudinal = 420 MPa
D. Tegangan leleh baja (fys) arah transversal = 240 MPa
E. Modulus Elastisitas E = 4700 √ MPa.
F. Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SPRMK)

Gambar 1.1 Denah tipikal bangunan Lt 1-3

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 1


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 1.2 Denah tipikal bangunan Lt 10

Gambar 1.3 3-D Struktur Bangunan

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 2


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

1.2. DATA PEMBEBANAN

1.2.1. BEBAN GRAVITASI PADA STRUKTUR GEDUNG


A. BEBAN MATI
Beban mati pada gedung ini adalah:
 Berat sendiri struktur (balok, kolom, pelat).
 Beban mati tambahan (superimposed) pada pelat Lt 1-7, yaitu:
– Plesteran keramik direncanakan 21 kg./m².
– Berat lantai keramik 24 kg/m².
– Berat plafon 11 kg/m².
– Mechanical and electrical 40 kg/m².
– Berat penggantung plafond 7 kg/m²
– Berat dinding 350 kg/m dipasang pada perimeter luar gedung
– Pelat Tangga 300 kg/m²
 Beban mati tambahan (superimposed) pada pelat Lt 8, yaitu:
– Berat plafon = 11 kg/m².
– Mechanical and electrical 40 kg/m².
– Berat penggantung plafond 7 kg/m²
B. BEBAN HIDUP
Berdasarkan SNI 1727:2013 beban hidup struktur bangunan perkantoran
250 kg/m² untuk lantai 1-7 dan lantai 8 dengan fungsi atap sebagai taman
memiliki beban hidup 100 kg/m², dan beban hujan 20 kg/m²

Gambar 1.4 Beban hidup merata struktur bangunan perkantoran Lt 1-7


Sumber : PPIUG 1983

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 3


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 1.5 Beban hidup merata struktur bangunan perkantoran Lt 10


Sumber : PPIUG 1983

1.3. BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR GEDUNG

Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai Beban Gempa pada Struktur

Gedung yang diatur lebih jelas dalam SNI 03-1726-2012

A. Klasifikasi beban gempa

1) Beban Gempa Rencana adalah nilai beban gempa yang peluang

dilampauinya dalam rentang masa layan gedung 50 tahun adalah 2 persen atau nilai

beban gempa yang perioda ulangnya adalah 500 tahun.

2) Nilai Beban Gempa Nominal ditentukan oleh tiga hal, yaitu oleh besarnya

Gempa Rencana, oleh tingkat daktilitas yang dimiliki struktur yang terkait, dan oleh

tahanan lebih yang terkandung di dalam struktur tersebut. Menurut Standar ini,

tingkat daktilitas struktur bangunan gedung dapat ditetapkan sesuai dengan

kebutuhan, sedangkan faktor tahanan lebih dari f1 untuk struktur bangunan gedung

secara umum nilainya sekitar 1,6. Dengan demikian, Beban Gempa Nominal adalah

beban akibat pengaruh Gempa Rencana yang direduksi dengan faktor daktilitas

struktur dan faktor tahanan lebih f1.

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 4


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

3) Beban Gempa Sedang adalah nilai beban gempa yang peluang dilampauinya

dalam rentang masa layan gedung 50 tahun adalah 50 persen atau nilai beban gempa

yang perioda ulangnya adalah 75 tahun. Akibat Beban Gempa Sedang tersebut

struktur bangunan gedung tidak boleh mengalami kerusakan struktural namun dapat

mengalami kerusakan non-struktural ringan.

4) Beban Gempa Kuat adalah nilai beban gempa yang peluang dilampauinya

adalah rentang masa layan gedung 50 tahun adalah 2 persen atau nilai beban gempa

yang perioda ulangnya adalah 2500 tahun. Akibat Beban Gempa Kuat tersebut

struktur bangunan gedung dapat mengalami kerusakan struktural yang berat namun

harus tetap dapat berdiri sehingga korban jiwa dapat dihindarkan

B. Kategori gedung
Untuk berbagai kategori risiko struktur bangunan gedung dan non gedung

sesuai Tabel 1.1 gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu faktor

keutamaan Ie menurut Tabel 1.2.

Tabel 1.1 Faktor Keutamaan Struktur

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 5


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Tabel 1.2 Faktor Keutamaan Gempa

Tabel 1.3 Faktor R, untuk menahan gaya gempa

Tabel 1.3 Pembebanan Gempa kota Denpasar Pada Struktur

Nilai T (detik) SA (g)

0.441 0 0.289
0.977 T0 0.722
0.36 TS 0.722
1.053 TS+0 0.613
0.952 TS+0.1 0.532
1.059 TS+0.2 0.47
1.109 TS+0.3 0.421
1.681 TS+0.4 0.381
0.467 TS+0.5 0.348
1.084 TS+0.6 0.32
0.604 TS+0.7 0.297
0.722 TS+0.8 0.276
0.403 TS+0.9 0.259
0.112 TS+1 0.243
0.558 TS+1.1 0.229
Sumber : PUSKIM

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 6


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 1.6 Respon Spektrum Kota Denpasar


Sumber : PUSKIM

1.4. KOMBINASI BEBAN

Kombinasi pembebanan yang digunakan dalam mendisain sistem rangka

struktur di ETABS yang sesuai dengan ketentuan dalam SNI 03-1726-2012.

Tabel 1.3 Kombinasi Beban

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 7


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Tabel 1.4 Hasil Perhitungan Beban Kombinasi


Kombinasi Koefisien Koefisien Koefisien Koefisien Koefisien
Kombinasi 1 1,4 DL 1,4 SIDL
Kombinasi 2 1,2 DL 1,2 SIDL 1,6 LL
Kombinasi 3 1,351 DL 1,351 SIDL 1 LL 0,39 EX 1,3 EY
Kombinasi 4 1,351 DL 1,351 SIDL 1 LL 0,39 EX -1,3 EY
Kombinasi 5 1,351 DL 1,351 SIDL 1LL -0,39 EX 1,3 EY
Kombinasi 6 1,351 DL 1,351 SIDL 1LL -0,39 EX -1,3 EY
Kombinasi 7 1,351 DL 1,351 SIDL 1LL 1,3 EX 0,39 EY
Kombinasi 8 1,351 DL 1,351 SIDL 1LL 1,3 EX -0,39 EY
Kombinasi 9 1,351 DL 1,351 SIDL 1LL -1,3 EX 0,39 EY
Kombinasi 10 1,351 DL 1,351 SIDL 1LL -1,3 EX -0,39 EY
Kombinasi 11 0,749 DL 0,749 SIDL 0,39 EX 1,3 EY
Kombinasi 12 0,749 DL 0,749 SIDL 0,39 EX -1,3 EY
Kombinasi 13 0,749 DL 0,749 SIDL -0,39 EX 1,3 EY
Kombinasi 14 0,749 DL 0,749 SIDL -0,39 EX -1,3 EY
Kombinasi 15 1,049 DL 1,049 SIDL 1,3 EX 0,39 EY
Kombinasi 16 1,049 DL 1,049 SIDL 1,3 EX -0,39 EY
Kombinasi 17 1,049 DL 1,049 SIDL -1,3 EX 0,39 EY
Kombinasi 18 1,049 DL 1,049 SIDL -1,3 EX -0,39 EY

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 8


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

BAB II
PRELIMINARY DESIGN

2.1. DATA BANGUNAN


Bahan yang dipakai untuk struktur gedung ini adalah beton bertulang dengan data-
data sebagai berikut :
 Type bangunan : Perkantoran ( 8 Lantai )
 Lokasi pembangunan : Denpasar
 Jenis Tanah : SD
 Mutu beton (f’c) : 28 MPa
 Mutu baja (fy) : 410 Mpa

2.2. PERATURAN
Adapun peraturan-peraturan yang dipakai dalam perencanaan gedung ini
adalah:
1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983 (PPIUG 1983)
2. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 2013 (SNI 03
– 2847 – 2013)
3. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa ntuk Bangunan Gedung 2012 (SNI
03 – 1726 – 2012)

2.3. METODE YANG DIGUNAKAN


Metoda perhitungan beton yang digunakan adalah metoda kapasitas (kekuatan
batas), dengan tingkat daktilitas penuh.

2.4. ITEM PEMBEBANAN


Bangunan gedung diperhitungkan untuk memikul beban-beban sebagai berikut:
Beban Gravitasi (PPIUG 1983 Tabel 2.1)
a. Beban Mati :
-
Berat sendiri beton bertulang : 2400 Kg/m3

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 9


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123
-
Adukan finishing lantai/1 cm : 21 Kg/m2
- Tegel : 24 Kg/m2
- Tembok setengah bata : 250 Kg/m2
-
Plafond : 11 Kg/m2.
-
Penggantung plafon : 7 Kg/m2.
-
Ducting Plumbing : 40 Kg/m2.
- Sanitasi : 20 Kg/m2
- Partisi : 40 Kg/m2
b. Beban Hidup (PPIUG 1983 Tabel 3.1)
- Air Hujan : 20 Kg/m2 (PPUIG 1983 pasal 3.2)
-
Lantai atap : 100 Kg/m2 (PPUIG 1983 tabel 3.1)
-
Lantai Perkantoran : 250 Kg/m2 (PPUIG 1983 tabel 3.1)
- Pelat Tangga : 300 Kg/m2 (PPUIG 1983 tabel 3.1)
- Beban Gempa :
Perencanaan dan perhitungan struktur terhadap gempa dilakukan berdasarkan
SNI 03-1726-2012 untuk zone gempa kota Denpasar, jenis tanah SD.

2.5. PERENCANAAN DIMENSI BALOK


 afy = 410 MPa
 af’c = 40 MPa
Penentuan tinggi balok minimum (hmin) dihitung berdasarkan SNI 03-2847-
2013 Ps. 9.5.2.1 (tabel 9.5(a) . Tebal minimum balok non prategang atau pelat satu
arah bila lendutan tidak dihitung) ⁄ , L untuk panjang bentang balok.
Untuk fy selain 420 MPa, nilainya harus dikalikan dengan (0,4 + fy/700)

1. Balok Induk (Arah Memanjang ) : L = 5000 mm


( SNI 2847-2013 tabel 9.5 (a) )

( )

Di asumsikan bahwa b = 2/3 h, maka :

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 10


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Jadi digunakan balok induk arah memanjang ukuran 350 x 250 mm. Dengan
penambahan selimut setebal 50mm sebagai perlindungan terhadap korosi
(berdasarkan SNI pasal 7.7.1)
2. Balok Induk (Arah Melintang ) : L = 4000 mm
( SNI 2847-2013 tabel 9.5 (a) )

( )

Di asumsikan bahwa b = 2/3 h, maka :

Jadi digunakan balok induk arah memanjang ukuran 250 x 200 mm. Dengan
penambahan selimut setebal 5cm sebagai perlindungan terhadap korosi (berdasarkan
SNI pasal 7.7.1)
3. Balok Anak arah Memanjang dan melintang : L = 5000
( SNI 2847-2013 tabel 9.5 (a) )

( )

Di asumsikan bahwa b = 2/3 h, maka :

Jadi digunakan balok anak dengan ukuran 250 x 200 mm.


Tabel 2.1 rekapitulasi pelimineri desain balok
Interior Exterior
No Elemen
(mm) (mm)
1. Balok induk memanjang 350 x 250 350 x 250
2. Balok induk melintang 250 x 200 250 x 200
3. Balok anak 250200 -

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 11


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

2.6. PERENCANAAN TEBAL PLAT


2.6.1 DASAR PERHITUNGAN DIMENSI PLAT
Perhitungan dimensi plat berdasarkan SNI 03-2847-2013 pasal 9.5.3.3 bagi
tebal plat sebagai berikut :
a. Untuk  m  0,2 menggunakan pasal 9.5(3(2))

b. Untuk 0,2   m  2 ketebalan minimum plat harus memenuhi .

 fy 
Ln  0.8 
 1500 
h1 
36  5  m  0.2
dan tidak boleh kurang dari 120 mm
c, Untuk  m  2 ketebalan minimum plat harus memenuhi

 fy 
L n   0 .8  
h2   1500 
36  9 
dan tidak boleh kurang dari 90 mm
keterangan :
Ln = Panjang bentang bersih
Sn = Lebar bentang bersih
fy = Tegangan Leleh Baja
 = Rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari
pelat 2 arah
 m = Nilai rata-rata untuk semua balok pada tepi – tepi dari suatu panel

Harga  m didapat dari

E balok I balok 1
  I balok   K  b  h3
E plat I plat 12

L hf 3
 n I plat  Ly 
Sn 12

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 12


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

  
2 3
 be   h f h  h 
 x 4  6 f   4 f   
be   h f 
1   1 x  1 x   
 bw   hw    hw   hw   bw   hw  
K=
 be   h f 
1   1 x
 bw   hw 
Perumusan untuk mencari lebar flens pada balok :
be
Balok Tengah :
hf
Nilai be :
be =1/4 Ly hw
be = bw + 16 hf
bw
dari kedua nilai be tersebut diambil yang terkecil.

2.6.2 DATA PERENCANAAN TEBAL PLAT LANTAI DAN ATAP


 Mutu bahan baja (fy = 350MPa)
 Mutu bahan beton (fc’ = 40 MPa)
 Tebal pelat rencana : untuk atap = 10 cm dan untuk lantai = 12 cm

2.6.2 KONTROL TEBAL PELAT


( Semua jenis Pelat Lantai dan Atap sama untuk semua sisi)
 < 2 pelat dua arah
 = rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari
pelat 2 arah.

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 13


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

 PLAT A (5000 mm x 4000 mm)

Ln = 5000 mm - = 4750 mm

Sn = 4000 cm - = 3800 mm

= (Pelat 2 arah)

1. Balok induk Memanjang (250 x 350), Ly = 4750 mm


be

hf = 120 mm

hw=350 mm

bw = 250mm

1 1
 be = Ly  (4750 )  1187 .5 mm
4 4
 be = bw + 16 hf
= 250 + (16 x 120)
= 2170 mm
Dipakai be= 1180 mm.

  h f    hf  
2 3
 be  h f   h f   be 
1   1 x x 4  6   4     1 x   
 bw   hw    w  w
h h  bw   hw  
K =
 be   hf 
1   1 x  
 bw   hw 

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 14


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

  120     120  
2 3
 1180  120   120   1180
1   1 x  x 4  6   4    1 x  
K=  250   350    350   350   250   350  
 2.563
 118   120 
1   1 x 
 25   350 
3 3
h hf
Ibalok = k . bw . w Iplat = Ly .
12 12
350 3 120 3
= 2.563 x 250 x = 4000 x
12 12
= 2289346354 mm4 = 576000000 mm4
Karena Ecbalok = Ec plat
I balok 2289346354
 = =  3.975
Iplat 576000000

2. Balok induk melintang (200 x 250), Ly = 3800 cm

be

hf = 120 mm
hw=250 mm

bw = 200mm

1 1
 be = Ly  (3800 )  1050 mm
4 4
 be = bw + 16 hf
= 200 + (16 x 120)
= 2120 mm
Dipakai be= 1000 mm.

  
2 3
 be   h f h
 x 4  6 f
  hf
  4
  be   h f
  

1   1 x  1 x   
 bw   hw    hw   hw   bw   hw  
K =
 be   h f 

1   1 x
 bw   hw 

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 15


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

  120     120  
2 3
 1000  120   120   1000
1   1 x  x 4  6   4    1 x  
K=  200   250    250   250   200   250  
 1.727
 1000   120 
1   1 x 
 200   250 
3 3
h hf
Ibalok = k . bw . w Iplat = Ly .
12 12
250 3 120 3
= 1.727 x 200 x = 4000 x
12 12
= 449732142.9 mm4 = 576000000 mm4
Karena Ecbalok = Ec plat
I balok 449732142. 9
 = =  0.781
Iplat 576000000

1
Jadi  m= x (3.975+0.781) x 2 = 2.379 >2
4
Bedasarkan SNI 03-2847-2013 pasal 9.5(3(3)), apabila  m  2 maka ketebalan
plat minimum adalah

 fy 
L yn   0.8  
hmin   1400 
36  9 
Dan tidak boleh kurang dari 90 mm

 410 
4750  0.8  
h min   1400 
 109 .864 mm
36  9  1,25
Maka tebal pelat lantai yang digunakan adalah hpakai = 120 mm > hmin = 109.864 mm,

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 16


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

2.7. PERENCANAAN DIMENSI KOLOM


Perencanaan kolom yang mengalami pembebanan adalah kolom yang memikul
bentang, Diambil pada As 3-D.
1. Design Kolom Lantai Dasar-2

Gambar 2.1 Tribut Area Lantai Dasar-2


Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 :

Tabel 2.3 perhitungan beban yang diterima kolom Lantai Dasar-2


BEBAN MATI TAMBAHAN
b L t x
Elemen Berat Sendiri (kg/m²) berat (kg) Jumlah
(m) (m) (m) lantai
Balok Induk Memanjang 2400 0.25 0.18 4.5 1 486
Balok Induk Melintang 2400 0.2 0.13 3.5 1 218.4
Balok Anak Memanjang 2400 0.2 0.13 4.5 1 280.8
Balok Anak Melintang 2400 0.2 0.13 3.5 1 218.4
Pelat Lantai 2400 0.12 4 5 1 5760
Kolom 2400 0.5 0.5 3.38 1 2028 8505.6
BEBAN MATI TAMBAHAN
Dinding Bata 250 - - - -
Adukan Lantai/1cm 21 4 5 420
Keramik 24 4 5 480
Plafond 11 4 5 220
Penggantung Plafond 7 4 5 140
Ducting Plambing 40 4 5 800 2060
BEBAN HIDUP
lantai kantor 250 4 5 5000 5000
TOTAL 15565.6
= 17478.72 kg
Pu=1.2DL+1.6(0.6*DL)
= 174.787 kN
Koefisien Reduksi untuk beban hidup untuk perpustakaan (PPIUG tabel 3.3) = 0,6

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 17


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Tabel 2.4 Pendekatan Design Kapasitas


Parameter Notasi nilai satuan
beban aksial terfaktor Pu 174787.200 N
kuat tekan beton karakteristik f'c 28 MPa
kuat leleh baja tulangan fy 420 MPa
rasio tulangan minimum kolom ρg 0.01
faktor reduksi θ 0.65
faktor eksentrisitas min. kolom dgn sengkang ikat r 0.8
luas kotor penampang kolom Ag> 12107.529 mm²
Ag dengan mempertimbangkan beban lateral 1.5Ag> 18161.294 mm²
Perkiraan lebar kolom b* 134.76385 mm
Lebar kolom dipakai b=h 150 mm

Tabel 2.5 Pendekatan Beban Layan


parameter Notasi Nilai Satuan
beban aksial P 135656 N
kuat tekan beton karakteristik f'c 28 MPa
luas kotor penampang kolom Ag> 16149.524 mm²
luas dengan mempertimbangkan beban lateral 1.5Ag> 24224.286 mm²
perkiraan lebar kolom b* 155.64153 mm
lebar kolom dipakai b=h 200 mm

Tabel 2.6 Kontrol Kelangsingan Kolom


parameter Notasi Nilai Satuan
Panjang kolom h 200 mm
lebar kolom b 200 mm
faktor panjang tekuk k 0.65
tinggi kolom lu 5000 mm
radius girasi r 60 mm
faktor kelangsingan komponen tekan ƛ 54.166667
syarat mengabaikan pengaruh kelangsingan ƛ<22 NOT OK!

parameter Notasi Nilai Satuan


Panjang kolom h 500 mm
lebar kolom b 500 mm
faktor panjang tekuk k 0.65
tinggi kolom lu 5000 mm
radius girasi r 150 mm
faktor kelangsingan komponen tekan ƛ 21.666667
syarat mengabaikan pengaruh kelangsingan ƛ<22 GOOD!

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 18


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

2. Design Kolom Lantai 3-7

Gambar 2.2 Tribut area lantai 3-7

Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 :

Tabel 2.7 perhitungan beban yang diterima kolom Lantai 3-7

BEBAN MATI TAMBAHAN


b L x
Elemen Berat Sendiri (kg/m²) t (m) berat (kg) Jumlah
(m) (m) lantai
Balok Induk Memanjang 2400 0.25 0.18 4.55 1 491.4
Balok Induk Melintang 2400 0.2 0.13 3.55 1 221.52
Balok Anak Memanjang 2400 0.2 0.13 4.55 1 283.92
Balok Anak Melintang 2400 0.2 0.13 3.55 1 221.52
Pelat Lantai 2400 0.12 4 5 1 5760
Kolom 2400 0.45 0.45 3.43 1 1666.98 8645.3
BEBAN MATI TAMBAHAN
Dinding Bata 250 - - - -
Adukan Lantai/1cm 21 4 5 420
Keramik 24 4 5 480
Plafond 11 4 5 220
Penggantung Plafond 7 4 5 140
Ducting Plambing 40 4 5 800 2060
BEBAN HIDUP
lantai kantor 250 4 5 5000 5000
TOTAL 15705
= 17646.4 kg
Pu=1.2DL+1.6(0.6*DL)
= 176.464 kN
Koefisien Reduksi untuk beban hidup untuk perpustakaan (PPIUG tabel 3.3) = 0,6

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 19


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Tabel 2.8 Pendekatakan Desain Kapasitas


satua
Parameter Notasi nilai
n
beban aksial terfaktor Pu 176464.080 N
kuat tekan beton karakteristik f'c 28 MPa
kuat leleh baja tulangan fy 420 MPa
rasio tulangan minimum kolom ρg 0.01
faktor reduksi θ 0.65
faktor eksentrisitas min. kolom dgn sengkang ikat r 0.8
luas kotor penampang kolom Ag> 12223.68705 mm²
Ag dengan mempertimbangkan beban lateral 1.5Ag> 18335.53058 mm²
Perkiraan lebar kolom b* 135.4087537 mm
Lebar kolom dipakai b=h 150 mm

Tabel 2.9 Pendekatan Beban Layan


parameter Notasi Nilai Satuan
beban aksial P 137053.4 N
kuat tekan beton karakteristik f'c 28 MPa
luas kotor penampang kolom Ag> 16315.88095 mm²
luas dengan mempertimbangkan beban lateral 1.5Ag> 24473.82143 mm²
perkiraan lebar kolom b* 156.4411117 mm
lebar kolom dipakai b=h 200 mm

Tabel 2.10 Kontrol Kelangsingan Kolom


parameter Notasi Nilai Satuan
Panjang kolom h 200 mm
lebar kolom b 200 mm
faktor panjang tekuk k 0.65
tinggi kolom lu 3000 mm
radius girasi r 60 mm
faktor kelangsingan komponen tekan ƛ 32.5
syarat mengabaikan pengaruh kelangsingan ƛ<22 NOT OK!

parameter Notasi Nilai Satuan


Panjang kolom h 300 mm
lebar kolom b 300 mm
faktor panjang tekuk k 0.65
tinggi kolom lu 3000 mm
radius girasi r 90 mm
faktor kelangsingan komponen tekan ƛ 21.66666667
syarat mengabaikan pengaruh kelangsingan ƛ<22 GOOD!

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 20


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

3. Desain Kolom Lantai 8

Gambar 2.3 Tribut Area Lantai 8

Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 :

Tabel 2.11 perhitungan beban yang diterima kolom Lantai 8

BEBAN MATI TAMBAHAN


b L x berat
Elemen Berat Sendiri (kg/m²) t (m) Jumlah
(m) (m) lantai (kg)
Balok Induk Memanjang 2400 0.25 0.18 4.6 1 496.8
Balok Induk Melintang 2400 0.2 0.13 3.6 1 224.64
Balok Anak Memanjang 2400 0.2 0.13 4.6 1 287.04
Balok Anak Melintang 2400 0.2 0.13 3.6 1 224.64
Pelat Lantai 2400 0.12 4 5 1 5760
Kolom 2400 0.4 0.4 3.48 1 1336.32 8329.4
BEBAN MATI TAMBAHAN
Dinding Bata 250 - - - -
Adukan Lantai/1cm 21 - - -
Keramik 24 - - -
Plafond 11 4 5 220
Penggantung Plafond 7 4 5 140
Ducting Plambing 40 4 5 800 1160
BEBAN HIDUP
lantai Atap 100 4 5 2000
Air Hujan 20 4 5 400 2400
TOTAL 11889
= 13691.3 kg
Pu=1.2DL+1.6(0.6*DL)
= 136.913 kN
Koefisien Reduksi untuk beban hidup untuk perpustakaan (PPIUG tabel 3.3) = 0,6

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 21


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Tabel 2.12 Pendekatakan Desain Kapasitas


Parameter Notasi nilai satuan
beban aksial terfaktor Pu 136913.280 N
kuat tekan beton karakteristik f'c 28 MPa
kuat leleh baja tulangan fy 420 MPa
rasio tulangan minimum kolom ρg 0.01
faktor reduksi θ 0.65
faktor eksentrisitas min. kolom dgn sengkang ikat r 0.8
luas kotor penampang kolom Ag> 9483.998604 mm²
Ag dengan mempertimbangkan beban lateral 1.5Ag> 14225.99791 mm²
Perkiraan lebar kolom b* 119.2727878 mm
Lebar kolom dipakai b=h 150 mm

Tabel 2.13 Pendekatan Beban Layan


parameter Notasi Nilai Satuan
beban aksial P 94894.4 N
kuat tekan beton karakteristik f'c 28 MPa
luas kotor penampang kolom Ag> 11296.95238 mm²
luas dengan mempertimbangkan beban lateral 1.5Ag> 16945.42857 mm²
perkiraan lebar kolom b* 130.174608 mm
lebar kolom dipakai b=h 150 mm

Tabel 2.14 Kontrol Kelangsingan Kolom


parameter Notasi Nilai Satuan
Panjang kolom h 200 mm
lebar kolom b 200 mm
faktor panjang tekuk k 0.65
tinggi kolom lu 3000 mm
radius girasi r 60 mm
faktor kelangsingan komponen tekan ƛ 32.5
syarat mengabaikan pengaruh kelangsingan ƛ<22 NOT OK!

parameter Notasi Nilai Satuan


Panjang kolom h 300 mm
lebar kolom b 300 mm
faktor panjang tekuk k 0.65
tinggi kolom lu 3000 mm
radius girasi r 90 mm
faktor kelangsingan komponen tekan ƛ 21.66666667
syarat mengabaikan pengaruh kelangsingan ƛ<22 GOOD!

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 22


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Tabel 2.15 Dimensi Kolom Pakai

Interior Exterior
No Elemen
(mm) (mm)
1. Kolom Lantai dasar-2 500 x 500 500 x 500
2. Kolom Lantai 3-7 300 x 300 300 x 300
3. Kolom Lantai 8 300 x 300 300 x 300

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 23


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

BAB 3

PEMODELAN STRUKTUR GEDUNG

3.1 INISIALISASI PEMODELAN GEDUNG

Untuk penggunaan satuan dapat diganti pada pilihan drop-down Display Units.
Pada perancangan struktur gedung ini digunakan Metric SI.

Gambar 2.1 Inisialisasi Pemodelan Struktur Baru

Untuk menginisialisasi data bangunan yaitu ukuran denah, tinggi lantai dasar
dan tinggi setiap lantai tipikal di atas lantai dasar dari struktur gedung. form ini
digunakan untuk menentukan grid horizontal, data setiap tingkat dari gedung dan
untuk kasus tertentu model struktur dapat juga digenerasi dari template. Untuk studi
kasus dalam perancangan struktur gedung ini tidak digunakan template yang
disediakan oleh program ETABS. Isikan data gedung yang akan direncanakan yaitu
jumlah grid di arah X, Y dan spasi masing-masing grid. Tinggi lantai dasar dan tinggi
lantai tipikal di atasnya juga diisikan dalam form ini.

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 24


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.2 Building plan grid system dan stroy definition

Gambar 2.3 Grid System Data Lantai 1-2

Gambar 2.4 Grid System Data Lantai 3-8

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 25


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.5 Story Data

3.2 DATA MATERIAL DAN ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR GEDUNG


3.2.1. DATA MATERIAL (MATERIAL PROPERTIES)

Untuk memudahkan kita dalam memasukkan material properties, input satuan


dirubah dahulu menjadi [N-mm].

Gambar 2.6 Add New Material Property (Concrete)

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 26


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.7 Data Properti Material (Concrete)

Gambar 2.8 Add New Material Property (Rebar)

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 27


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.9 Data Properti Material (Rebar) arah longitudinal

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 28


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.10 Data Properti Material (Rebar) arah tranversal

3.2.2. ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR PADA GEDUNG

Penggunaan dimensi kolom, dan balok untuk struktur gedung ini berdasarkan
pengecekan design/check pada ETABS. Untuk dimensi awal menggunakan data
preliminary design yang terhitung pada Bab 2

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 29


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.11 Hasil check struktur


A. Elemen Kolom

Elemen kolom di kelompokkan menjadi 3 buah ukuran dengan material


concrete (f’c 28 MPa), Kolom ukuran 500x500 mm untuk tipikal lantai Base-2,
kolom ukuran 400x400 mm untuk tipikal lantai 3-7, Kolom 300x300 mm untuk
lantai 8. Sebaiknya biarkan ETABS yang menentukan berapa banyak jumlah
tulangan perlu dengan cara memilih Reinforcement to be Design pada form ini.

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 30


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.12 Frame Section Coloumn lantai base-2

Gambar 2.13 Frame Section Coloumn lantai 3-7

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 31


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.14 Frame Section Coloumn lantai 8

Gambar 2.15 Column reinforcement data

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 32


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.16 Column set modifiers data

B. Elemen Balok

Untuk elemen balok dibuat 2 jenis ukuran balok, balok induk B1 350 x 450
mm, , balok anak B2 300X350 dengan material concrete (f’c 28 MPa, kosongkan
data tulangan untuk membiarkan ETABS menghitung banyaknya tulangan perlu.

Gambar 2.17 Frame Section (Balok Induk)

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 33


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.18 Frame Section (Balok Anak)

Gambar 2.19 Beam reinforcement data

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 34


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.20 Beam set modifiers data

C. Elemen Pelat Lantai

Isikan data elemen pelat lantai yang sesuai pada form ini. Tebal pelat lantai
adalah 120 mm dengan tipe elemen hingga yang digunakan adalah shell-thin,
dengan material concrete (f’c 28 MPa).

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 35


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.21 Define slab property data

Gambar 2.22 Slab set modifier data

3.2.3. PEMODELAN KOLOM DAN BALOK PADA STRUKTUR GEDUNG

Pemodelan elemen kolom pada ETABS dilakukan dengan ’menggambar’


geometri objek garis (line object) pada garis bantu atau grid yang telah didefinsikan
sebelumnya. Elemen kolom yang dimodelkan sebagai objek garis ini dapat digambar

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 36


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

pada tampak 3 dimensi dari struktur atau juga pada tampak denahnya. Dalam
perancangan struktur gedung ini, dimana dimensi elemen kolom adalah K1 500x500
mm untuk tipikal lantai base-2, K2 400X400 mm untuk tipikal lantai 3-7, dan K3
300x300 mm untuk tipikal lantai 8.

Dalam perancangan gedung ini dimensi balok yang digunakan adalah :

 B1 350X400 mm untuk arah memanjang-X dan Y dengan jarak 5m kearah-


X dan 4m kearah-Y (dari lantai 1 hingga lantai 8)
 B2 300x350 mm untuk arah melintang-X dan Y dengan jarak setiap 2.5 m
kea rah-X dan 2 m kearah-Y (dari lantai 1 hingga lantai 8)

3.2.4. PEMODELAN ELEMEN PELAT LANTAI PADA STRUKTUR


GEDUNG

Tebal pelat lantai untuk semua story adalah 120mm dengan penempatan pelat
lantai yang berbeda untuk dari lantai 1 hingga lantai 8. Untuk grid BC-23
dikosongkan sebagai penggambaran lift.

Gambar 2.23 Elemen Balok dan Kolom lantai 1 hingga lantai 2, similar stories

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 37


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.24 Elemen Balok dan Kolom lantai 3 hingga lantai 8, similar stories

Gambar 2.25 Elemen Pelat lantai 3 hingga lantai 8, similar stories

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 38


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.26 Elemen Pelat lantai 1 hingga lantai 2, similar stories

Gambar 2.27 Elemen Pelat lantai 8, one story

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 39


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

3.3. PEMBEBANAN PADA MODEL STRUKTUR GEDUNG


3.3.1. PEMBEBANAN GRAVITASI

Berat sendiri struktur dhitung secara otomatis oleh program ETABS. Dalam
studi kasus ini, kasus beban (load case) untuk pembebanan gravitasi dibagi
menjadi beban mati berat sendiri (dead load), beban mati tambahan (super impose
dead load) dan beban hidup (live load). Input kasus beban, Pengaruh berat sendiri
struktur hanya dimasukkan di kasus beban DEAD dengan memasukkan faktor
pengali (Self Weight Multiplier) sebesar 1.

Gambar 2.28 Load case definition

Kasus Nilai Beban


Elemen Data Beban
Beban kg/m²
Adukan 21
Keramik 24
Plafond 11
SIDL
Peng.Plafond 7
Pelat Lantai 3 hingga lantai 7
MEP 40
Pelat Tangga 300
PPIUG 1983
LL 250
gedung Perkantoran
Plafond 11
SIDL Peng.Plafond 7
MEP 40
Pelat Lantai 10
PPIUG 1983
100
LL Atap digunakan taman
Hujan 20
Balok Parimeter SIDL Dinding 450 kg/m
Tabel 2.1 Data Beban untuk Elemen Pelat dan Balok Parimeter

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 40


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.29 Shell Load Assignment Pelat (SIDL) Lantai 1-7

Gambar 2.30 Shell Load Assignment Pelat (SIDL) grid (7,9)-(K,M) lantai 1-7

Gambar 2.31 Shell Load Assignment Pelat (LL) lantai 1-7

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 41


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.32 Frame Load Assignment (Balok Parimeter) untuk lantai 1-7

3.4. PEMBEBANAN GEMPA

Gambar 2.33 Load Pattern

Gambar 2.34 Respons Spectrum Function Kota Denpasar

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 42


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.35 Load Cases EX

Gambar 2.36 Load Cases EY


Perhitungan scale factor :
Berdasarkan data yang diketahui :
Ie = 1 (Tabel 1.2 Faktor Keutamaan Gempa)
R = 8 (Tabel 1.3 Faktor R untuk menahan tahanan gempa)
Maka : Scale Factor

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 43


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

3.5. DIAGFRAMA KAKU

Dilakukan diaframa kaku untuk semua elemen pelat pada masing-masing


lantai.

Gambar 2.33 Assign Diaphragms

Gambar 2.34 Diaphragms Extent


3.6. PERLETAKAN
Tahap terakhir dari pemodelan geometri struktur dalam studi kasus ini
adalah penentuan titik-titik perletakan dari struktur. Dalam studi kasus ini
semua titik di lantai dasar (elevasi 0 [m]) dianggap mempunyai jenis
perletakan jepit.

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 44


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 2.35 Titik-titik perletakan pada level base

Gambar 2.36 Tahap Penginputan Perletakan pada level base

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 45


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

BAB IV

ANALISIS STRUKTUR

4.1. PERIODE GETAR STRUKTUR

Tabel 4.1 Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung

Tabel 4.2 Nilai Parameter perioda pendekatan Ct dan x

Tabel 4.3 Periode Fundamental Hasil ETABS

Keterangan Tabel 4.3 :


Mode-1 translansi arah Y….OK!
Mode-2 translasi arah X…..OK!

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 46


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Data perhitungan :
SKALA
gIe/R 1.226
FACTOR
Perkantoran Kategori II
R 8 SPRMK
Ie 1
Cu 1.4
Ct 0.0466
x 0.9
hn 28

Tamin

Tamax

Periode T Etabs Ta Min Ta Max Ta


X 1.415 0.935 1.309 1.309
Y 1.358 0.935 1.309 1.309

Karena TaETABS > Tamax, maka untuk arah-x dan y periode yang dipakai adalah Tamax.

4.2. GAYA GESER DASAR DAN GEMPA YANG TERJADI


BERDASARKAN ANALISIS STATIK EKUIVALEN
Perhitungan percepatan gempa :

CSmin

CSmax

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 47


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

CShitung

Keterangan : karena Csmin>CSmax,maka Cspakai = CSmax=0.041

BERAT LANTAI
Mass Y
Lantai STORY
kg
8 Story8 189120.79
7 Story7 185448.16
6 Story6 191503.14
5 Story5 191503.14
4 Story4 191503.14
3 Story3 191503.14
2 Story2 446825.04
1 Story1 505068.18
TOTAL 2092474.73

Vs (gaya geser statik) = CSpakai x Wtotal

= 0.041 x 2092474.73

= 85251.64528 N

GAYA GESER GEMPA BERDASARKAN ANALISIS STATIK EKUIVALEN


k 1.218
ARAH-X = ARAH-Y
Lantai W(kg) hx(m) Hx^k w x hx^k Cux Fx Vx
17969.014
8 1855274.95 28 57.895 107410506.099 0.194 16547.0629

15026.442
7 1819246.45 25 50.430 91745013.011 0.166 30680.78739

12966.050
6 1878645.803 22 43.159 81080371.879 0.147 43171.57681

10552.434
5 1878645.803 19 36.101 67821406.593 0.123 53619.76406

8288.814
4 1878645.803 16 29.283 55012710.781 0.099 62094.71515

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 48


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

6191.477
3 1878645.803 13 22.740 42719672.026 0.077 68675.86932

9992.299
2 4383353.642 10 16.520 72411327.654 0.131 79831.15418

4265.115
1 4954718.846 5 7.101 35185561.085 0.064 85251.64528
TOTAL 553386569.128
perhitungan arah-y=arah-x karena Tax=Tay

k = 1.405

Rumus yang digunakan :

Cv

Fx (gaya geser geser dasar) = Cv x Vs

Vx = Kumulatif Fx

4.3. PERHITUNGAN FAKTOR SKALA

Hasil gaya geser dasar gempa pada perhitungan Bab 4.2 harus dipindahkan
pada load pattern untuk EQX dan EQY.

Gambar 4.1 user seismic loads on diaphragms EQX

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 49


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 4.1 user seismic loads on diaphragms EQY

Selanjutnya dilakukan pengecekan gaya geser dasar dari kombinasi


ragam terhadap 85 % gaya geser dasar lateral ekivalen. Karena gaya geser dasar dari
kombinasi ragam kurang dari gaya geser dasar lateral ekivalen maka perlu dikalikan
dengan skala 0.85 Berikut adalah perhitungannya.

Gambar 4.2 Gaya geser dasar dinamik arah-X dan arah-Y

Tabel 4.4 Pengecekan gaya geser

Vs 85251.645 85251.645
0.85 Vs 72463.89849 72463.89849
Vd 640320.86 670814.55
skala 0.113 0.108
STATUS ok! ok!
Dalam studi kasus ini nilai faktor skala yang diperoleh adalah( fDX = 1.226

dan fDY = 1.226

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 50


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

4.4. PERHITUNGAN PERPINDAHAN DAN STORY DRIFT YANG


TERJADI PADA STRUKTUR
A. STORY DRIFT BERDASARKAN RESPON SPEKTRUM

Tabel 4.5 Perpindahan berdasarkan respon spektrum

Tabel 4.6 Faktor Cd

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 51


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

PERHITUNGAN STORY DRIFT ARAH-X


Cd = 5
Story Δx δxe δx hsx δizin Status
1 3.772 3.772 18.860 5000 50 OK!
2 6.503 2.731 13.655 5000 50 OK!
3 10.107 3.604 18.020 3000 30 OK!
4 13.996 3.889 19.445 3000 30 OK!
5 17.577 3.581 17.905 3000 30 OK!
6 20.642 3.065 15.325 3000 30 OK!
7 23.089 2.447 12.235 3000 30 OK!
8 25.347 2.258 11.290 3000 30 OK!
PERHITUNGAN STORY DRIFT ARAH-Y
Cd (tabel 9) = 5
Story Δy δye δy hy δizin Status
1 3.655 3.655 18.275 5000 50 OK!
2 6.163 2.508 12.540 5000 50 OK!
3 9.582 3.419 17.095 3000 30 OK!
4 13.337 3.755 18.775 3000 30 OK!
5 16.807 3.47 17.350 3000 30 OK!
6 19.78 2.973 14.865 3000 30 OK!
7 22.155 2.375 11.875 3000 30 OK!
8 24.421 2.266 11.330 3000 30 OK!

GRAFIK STORY DRIFT


9
8
7
6
story drift arah-x
5
story

story drift arah-y


4
3
2
1
0
0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
drift (mm)

Gambar 4.3 Grafik story drift berdasarkan respon spektrum

B. STORY DRIFT BERDASARKAN ANALISIS STATIK EKUIVALEN

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 52


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Tabel 4.7 Perpindahan berdasarkan analisis static ekuivalen

PERHITUNGAN STORY DRIFT ARAH-X


Cd (tabel 9) = 5
Story Δx δxe δx hsx δizin Status
1 0.705 0.705 3.525 5000 50 OK!
2 1.266 0.561 2.805 5000 50 OK!
3 2.123 0.857 4.285 3000 30 OK!
4 3.072 0.949 4.745 3000 30 OK!
5 3.935 0.863 4.315 3000 30 OK!
6 4.645 0.71 3.550 3000 30 OK!
7 5.181 0.536 2.680 3000 30 OK!
8 5.643 0.462 2.310 3000 30 OK!
PERHITUNGAN STORY DRIFT ARAH-Y
Cd (tabel 9) = 5
Story Δy δye δy hy δizin Status
1 0.654 0.654 3.270 5000 50 OK!
2 1.148 0.494 2.470 5000 50 OK!
3 1.927 0.779 3.895 3000 30 OK!
4 2.799 0.872 4.360 3000 30 OK!
5 3.593 0.794 3.970 3000 30 OK!
6 4.249 0.656 3.280 3000 30 OK!
7 4.746 0.497 2.485 3000 30 OK!
8 5.197 0.451 2.255 3000 30 OK!

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 53


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

GRAFIK STORY DRIFT


9
8
7
6
5 story drift arah-x
Story

4 story drift arah-y

3
2
1
0
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000
drift (mm)

Gambar 4.4 Grafik story drift berdasarkan analisis static ekuivalen

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 54


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

BAB V
PENULANGAN

5.1. PENULANGAN BALOK


Data yang dibutuhkan :

Bbalok 350 mm
Hbalok 450 mm
fc'= 28 MPa
fy= 420 MPa
Ln= 5 m

Gambar 5.1 Pembagian nilai momen pada balok

Keterangan :

Momen envelope akibat beban gravitasi & gempa


Syarat kapasitas penampang balok SRPMK
M+ tumpuan > (1/2)M- pada tumpuan tersebut
M minimum sepanjang bentang > (1/4)M maksimum pada bentang tersebut

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 55


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 5.2 Diagram tegangan penampang beton bertulang

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 56


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

A Tulangan Lentur
1 Lokasi Tumpuan Lapangan Keterangan
2 Dimensi:
b (mm) 350 350 lebar balok
h (mm) 450 450 tinggi balok
t selimut (mm) 40 40 tebal selimut beton
3 Tulangan
D-long max (mm) 22.5 22.5 taksiran diameter tul. longitudinal= h/20
D-long pakai (mm) 16 16 diameter tul. Longitudinal
D-trans (mm) 13 13 diameter tul. Transversal
4 Bahan
fy (MPa) 420 420 kuat leleh baja tul. Longitudinal
E (MPa) 200000 200000 elastisitas baja tul. Longitudinal
fys (MPa) 420 420 kuat leleh baja tul. Transversal
Es (MPa) 200000 200000 elastisitas baja tul. Transversal
f'c (MPa) 28 28 kuat tekan beton karakteristik
Ec (MPa) 24870 24870 elastisitas beton= 4700 x √fc'
(kNm) 72.344 47.307
5 Beban, Mu momen envelope
(Nmm) 72344000 47307000
6 Luas tulang longitudinal perlu
d (mm) 389 389 tinggi efektif tul.long
j 0.9 0.9 taksiran koef.lengan momen (±0,9)
Ø lentur 0.9 0.9 faktor reduksi kuat lentur
A tul-long (mm2) 201.06 201.06 A tul-long=(1/4)π.D^2
jd (mm) 350.10 350.10 taksiran lengan momen
As (mm2) 546.66 357.47 As= Mu/(Ø.fy.j.d)
n (btg) 2.72 1.78 kebutuhan jumlah tulangan
n pakai (btg) 5 3 dibulatkan ke atas

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 57


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

7 Analisis penampang
As ada (mm2) 1005 603 luas tul.longitudinal= n x (1/4)∏xDlong2
a (mm) 50.69 30.41 tinggi blok tekan beton
d-(a/2) (mm) 363.66 373.79 panjang lengan momen
(Nmm) 138191865 85226529 momen desain
ØMn
(kNm) 138.19 85.23
ØMn >
Kontrol Ok Ok
Mu
8 Cek As minimum
As min= (mm2) 428.83 428.83
tdk kurang dari: (mm2) 453.83 453.83
As min= (mm2) 453.83 453.83
As > As
Kontrol Ok Ok 𝑓𝑐
min
𝛽 𝟎, 𝟖𝟓 , 𝟎, 𝟔𝟓
9 Cek rasio tulangan
β1 0.85
0.85 𝛽 𝑥 , 𝑓𝑐
ρ 0.007 0.004 𝜌𝑏
𝑓𝑦 𝑓𝑦
ρb 0.028 0.028
ρ max 0.021 0.021 𝜌𝑚𝑎𝑥 , 𝜌𝑏
tidak boleh lebih dari 0.025 0.025
ρ max pakai 0.021 0.021
ρ<ρ
Kontrol Ok Ok
max

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 58


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

10 Cek penampang kontrol tarik


dt (mm) 389 389 jarak sisi luar balok tertekan ke pusat tul.tarik
c 59.63 35.78 jarak sisi luar balok tertekan ke garis netral
εc 0.003 0.003 batas regangan beton
εy 0.002 0.002 batas maks regangan pd penampang terkontrol tekan= Fy/E
ε tcl 0.005 0.005 batas minimum regangan pd penampang terkontrol tarik
εs 0.017 0.030 jika εs < εy => tekan; εs > ε tcl => tarik; εs < εy < ε tcl => transisi
Kontrol
tarik tarik
penampang
11 Cek spasi tulangan
D long (mm) 16 16
n (btg) 5 3
n lapis terluar (btg) 4 3
snh (mm) 60 98.00 jarak bersih antar tulangan longitudinal
Kontrol spasi Ok Ok spasi bersih minimum 25 mm
B Syarat sengkang tumpuan SRPMK
1 Perlu sengkang tertutup (hoop) sepanjang jarak 2h dari sisi muka kolom terdekat
2h (mm) 900
2 Hoop pertama dipasang pada jarak 50 mm dari muka kolom terdekat
berikutnya dipasang
dengan jarak yang
terkecil antara:
d/4 (mm) 97
6xD-long
(mm) 96
terkecil
150 mm (mm) 150
Spasi max (mm) 96
Spasi pakai (mm) 90

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 59


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

C Syarat sengkang lapangan SRPMK


d/2 (mm) 194.5
Spasi
(mm) 250
lapangan

Gambar 5.3 Detail Penampang tulangan balok

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 60


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

5.2. PENULANGAN KOLOM


Tabel 5.1 Output nilai mome kolom maksimum
load T (N- M2 (N-
Story2 column P (N) V2 (N) V3(N) M3 (N-mm)
case/combo mm) mm)
-
Story2 C20 Comb2 -147566 49284.9 -116.73 1985.61 184125.94
65581175.8
-
Story2 C20 ENVELOP Min -149963 19344.34 -116.73 132.59 64296.43
65581175.8
-
Story2 C27 Comb2 -166159 -49221.4 -83.2 1985.61 -65372.66
64920638.3
-
Story2 C27 ENVELOP Min -171456 -49221.4 -87.41 132.59 -65372.66
64920638.3

Sebagai contoh perhitungan kolom menggunakan software pcaColumn.


Langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :
1. Input data general information yang berisikan tentang informasi umum
tentang proyek, tahapannya klik input – general information – isi info
proyek, kemudian tekan OK

Gambar 5.4 input general information


2. Input data material beton seperti f’c = 28 MPa dan fy=420 MPa tahapannya
klik input-material propertis-isi f’c dan fy – OK

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 61


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 5.5 input material properties


3. Input data dimensi kolom 500x500 mm yang ada pada data teknis proyek,
tahapannya klik input-section-rectangular-isi data dimensi kolom – OK

Gambar 5.6 input column dimension


4. Input data tulangan kolom yang tercantum pada data teknis proyek,
tahapannya klik input – reinforcement – all sides equal – isi no of bar, bar
size, dan clear cover-nya – OK

Gambar 5.7 input data tulangan

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 62


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

5. Input beban yang dipikul kolom tersebut berdasarkan hasil analisis struktur
sebelumnya, tahapannya klik input – loads – factored – isi dengan hasil
analisis sebelumnya – insert – ok

Gambar 5.8 Input pembebanan kolom


6. Setelah menginput data beban lakukan analisis tahapannya klik solve-
execute
7. Kemudian akan muncul diagram interaksi yang terjadi yang menunjukan
kekuatan aksial dan momen kolom

Gambar 5.9 Desain penulangan kolom

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 63


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 5.10 ouput diagram interaksi P-M pada kolom 500x500mm

Gambar 5.11 ouput diagram interkasi Mx-My pada kolom 500x500mm

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 64


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Gambar 5.12 Output data tulangan kolom 500x500mm


5.3. PENULANGAN PELAT

Gambar 5.13 output nilai momen tumpuan dan lapangan pelat arah-X

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 65


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

Tabel 5.2 summary nilai momen pada pelat arah-x dan arah-y

momen tumpuan 6.613 kN-m


ARAH X
momen lapangan 3.356 kN-m
momen tumpuan 4.838 kN-m
ARAH Y
momen lapangan 3.569 kN-m

Tabel 5.3 Data untuk perhitungan


Data Tulangan
fy 420 Mpa
f'c 28 MPa
β1 0.85

Data Perhitungan
Lebar Pelat (b) 1000 mm
Tinggi Pelat (h) 120 mm
Tebal Selimut Beton (d') 13 mm
Tinggi Efektif (d) 107 mm

Syarat Under Reinforce


ρmin 0.003
ρbalance 0.021
ρmax 0.016
ρpakai 0.003
DESAIN TULANGAN ARAH X tumpuan lapangan
φ 0.65 0.65
Mn N-mm 10173846 5163077
As mm² 356.667 356.667
D-long mm 10.000 10.000
As tulangan mm² 78.571 78.571
n buah 4.539394 4.539394
n pakai buah 5 5
Jarak antar tulangan mm 200 200
ρ 0.016 0.016
As mm² 1712 1712
D-long mm² 13 13
As tulangan mm² 132.7857 132.7857
n buah 12.89295 12.89295
n pakai buah 13 13
Jarak antar tulangan mm 80 80

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 66


SIA – 302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP–JURUSAN TEKNIK SIPIL.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
Jl.PHH.Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022 – 7272215 ext.123

DESAIN TULANGAN ARAH Y tumpuan lapangan


φ 0.65 0.65
Mn N-mm 7443077 5490769
As mm² 356.667 356.667
D-long mm 10.000 10.000
As tulangan mm² 78.571 78.571
n buah 4.539394 4.539394
n pakai buah 5 5
Jarak antar tulangan mm 200 200
ρ 0.016 0.016
As mm² 1712 1712
D-long mm² 13 13
As tulangan mm² 132.7857 132.7857
n buah 12.89295 12.89295
n pakai buah 13 13
Jarak Antar tulangan mm 80 80
karena setelah di shift solve didapatkan ρ = 0.114 , syarat :ρmin<ρ<ρmax, maka ρ
pakai =ρmax

Kinan Ramaulidika Putra (22-2016-250) 67

Anda mungkin juga menyukai