Anda di halaman 1dari 65

 

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 
 
 
 
 

LAPORAN PERHITUNGAN

STRUKTUR
 
 
 
PEKERJAAN : PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
RSUD DR.SOESELO SLAWI
 
 
LOKASI : Jl.DR. Sutomo NO:63 KABUPATEN TEGAL

1
 
  LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 
 

 
BAB – I
 
 
 
 
 
 

KRITERIA DESAIN DAN

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS


 
 
 
 
PROYEK : PERENCANAAN GEDUNG IPSRS  
RSUD DR.SOESELO SLAWI

LOKASI : Jl.DR. Sutomo NO:63 KABUPATEN TEGAL

 
 

   

2
 
  LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

PENDAHULUAN
 
 
Laporan Perhitungan Struktur ini memuat Analisis dan Perencanaan Struktur Gedung IPSRS
2Lt, RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal. Struktur dianalisis terhadap beban gravitasi dan
gempa. Pondasi dirancang menggunakan Pelat Setempat dengan kedalaman 2meter.
Peraturan yang dipakai dalam perencanaan ini adalah :
 
1) Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung,
 
SNI_03-1726-2012.
 
 
2) Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung,
 
SNI_03-1727-2013.
 
 
3) Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung,
 
SNI_03–2847–2013.
 
 
4) Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung,
 
SNI_03-1729-2015.
 
 
5) Persyaratan Perancangan Geoteknik,
 
SNI_8460-2017
 
 
6) Dsb.

3
 
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

Berikut adalah bagan alir Perencanaan

 
 
 
 
 
 
 
Gambar 1.1 Diagram Alir Perencanaan Umum Struktur Gedung

4
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
PEMODELAN STRUKTUR
 
 
Pemodelan Struktur dilakukan dengan Analisa 3D
 
 
1.1. Data Bangunan
 
Berikut adalah data bangunan :
 
 
Lokasi bangunan = Slawi Kabupaten Tegal
Fungsi bangunan = Instalasi Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Rumah Sakit
Rumah Sakit Jumlah lantai = 2 Lantai
Jenis tanah (klasifikasi situs) = Tanah Sedang ( SD )
 
 
1.2. Konfigurasi Gedung

Ketinggian antar lantai dan geometri 3D dijelaskan pada tabel sebagai berikut :
 

Tabel 1.1Elevasi Gedung


 
Lantai Tinggi Elevasi
   
mm mm
LTATAP 0 +8500
LT2 4000 +4500
LT1 4500 0

Tabel 1.2 Fungsi Lantai


 
Lantai Fungsi Ruang

LT2 Bengkel
LT1 Bengkel & Parkir

5
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
Konfigurasi Struktur bangunan 3 dimensi, seperti gambar di bawah:
 
 

 
 
Gambar 1.2 Bentuk 3D Struktur Gedung
 
 
 
 Data Pondasi

Mutu beton bertulang yang digunakan f’c=20.75 MPa

Mutu baja yang digunakan :

BJTD 28, fy = 280 MPa untuk tulangan D < 10 mm

BJTD 42, fy = 420 MPa untuk tulangan D > 10 mm


 Data Kolom

Mutu beton bertulang yang digunakan f’c=20.75 MPa

Mutu baja yang digunakan :

BJTD 28, fy = 280 MPa untuk tulangan D < 10 mm

BJTD 42, fy = 420 MPa untuk tulangan D > 10 mm

No. Tipe Kolom Ukuran (mm)

1 K1 500 x 500

2 K2 400 X 400
 

6
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
 Data Balok

Mutu beton bertulang yang digunakan :


Struktur Balok (fc’ = 20,75 MPa)

Mutu baja yang digunakan :

BJTD 28, fy = 280 MPa untuk tulangan D < 10 mm


BJTD 42, fy = 420 MPa untuk tulangan D > 10 mm

No Tipe Balok Ukuran (mm)

1 G0 300 x 600

2 G1 300 x 500

3 G2 300 x 400

4 B0 200 x 500

5 B1 200 x 400

6 B2 200 x 300

7 B3 150 x 300

 Data Plat lantai

Mutu beton bertulang yang digunakan :

Struktur Balok (fc’ = 20,75 MPa)

Mutu baja yang digunakan :

BJTD 28, fy = 280 MPa untuk tulangan D < 10 mm

No. Tipe Slab Tebal (mm)

1 S1 130

2 S2 120


 
 
 
 
 

7
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
PEMBEBANAN
 
Pembebanan minimum bangunan diatur menggunakan peraturan terbaru yaitu SNI-1727-2013.
 
1.3. Pembebanan Pelat Lantai
 
Berikut merupakan tabel beban hidup sesuai SNI 1727-2013 maupun beban mati tambahan.
 
Tabel 1.3 Beban pada Plat Lantai
   

JENIS BEBAN KETERANGAN BEBAN (KN/m2)


   

  Kantor / Ruang Management 2,40


   
 
  Koridor 3,83
   

  Gudang 4,79
Beban Hidup  

Tangga 4,79
 

Ruang Serbaguna / workshop 4,79


 

Atap 0.96
   

Beban Mati Beban pasir setebal 1 cm = 0,01 x 16 0,16


   

Beban spesi setebal 3cm = 0,03 x 22 0,66


   

Beban keramik setebal 1 cm = 0,01 x 22 0,22


   

Beban Plafond dan penggantung 0,2


   

Beban Instalasi ME 0,25


   

Beban mati Total 1,49 =>1.5

8
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
1.4. Kombinasi Pembebanan
 
Kombinasi Pembebanan Dasar
 

 
Kombinasi Pembebanan Dengan Pengaruh Beban Seismik

Tabel 1.4 Kombinasi Pembebanan

9
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
PERHITUNGAN BEBAN GEMPA
 
Beban gempa untuk mendesain bangunan tahan gempa disyaratkan berdasarkan SNI-1726-2012. Gaya
gempa didesain menggunakan gaya gempa Respons Spektrum yang dikontrol dengan gaya gempa
Statik Ekuivalen.
1.5 Faktor Keutamaan Gedung ( I )
 
Struktur gedung didesain sebagai Fasilitas Kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan
unit gawat darurat, sehingga memiliki faktor keutamaan I = 1,25 (pasal 4.1 SNI-1726-2012)

1.6 Kategori Disain Seismik ( KDS )

Struktur harus ditetapkan memiliki suatu kategori desain seismik yang mengikuti pasal 6.5 SNI
1726 2012. Semua struktur harus ditetapkan kategori disain seismiknya berdasarkan kategori
risikonya dan parameter respons spectral percepatan disainnya, SDs dan SD1 sesuai dengan
SNI 1726 2012 pasal 6.3. masing – masing bangunan dan struktur harus ditetapkan kedalam

10
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
kategori desain seismic yang lebih parah, dengan mengacu pada tabel 6 dan 7.

Pada lokasi pembangunan gedung RSUD dr.Soeselo slawi Kabupaten Tegal di peroleh nilai
SDs =0.61 g, dan nilai SD1 = 0.45 g, (Puskim-PusGeN-ESRC, 2019-2020)

Sesuai dengan tabel diatas Gedung IPSRS RSUD dr.Soselo Slawi yang memiliki kategori
resiko IV dan nilai Sds > 0.50, dan nilai Sd1 > 0.20, maka struktur masuk Kategori desain
Seismik (KDS) = D

1.7 Sistem Struktur

Struktur Gedung ini menggunakan sistem Rangka beton bertulang pemikul momen khusus,
Seperti tabel .9 SNI 1726-2012

11
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
1.8 Penentuan Jenis Tanah
 
Untuk menentukan kurva respon spectrum sebagai beban gempa, dilakukan analisa klasifikasi
situs berdasarkan data borlog, dengan data sebagai berikut;

 
 

Berdasarkan data borlog dari ketiga data yang ada diperoleh nilai Nr > 15, maka kelas situs
dikategorikan kedalam kategori tanah Sedang (SD)

12
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
1.9 Periode Fundamental Pendekatan
 
Dari tabel 15 SNI-1726-2012 diperoleh nilai parameter perioda pendekatan sebesar:

Ct = 0,0466( SRPMK)
 
x = 0,9
 
hn = 8.5 m
 
Ta = Ctx hnx
 
= 0.320 detik
 
Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung sebesar :
 
Cu = 1,4
 
Tamax = Cu x Ta
 
= 0.448 detik
dimana :
 
Ct : Koefisien rangka beton pemikul momen
 
C u : Koefisien batas atas pada periode yang dihitung
hn : ketinggian struktur (m)
Ta : Periode fundamental pendekatan.
 
 
Nilai periode getar alami bangunan dari program ETABS adalah 0,60 detik pada
arah X dan 0.52 detik pada arah Y, nilai tersebut lebih besar dari Tamax, maka nilai
periode fundamental yang dipakai adalah Tamax sebesar 0.448 detik.

1.10 Koefisien situs dan parameter respon spectral percepatan Gempa

Sesuai dengan SNI 1726 ps.6.2 untuk penetuan respon spectral percepatan gempa
dipermukaan tanah diperlukan suatu factor amplifikasi seismic pada perioda 0.2 detik dan
perioda 1 detik. Untuk memperoleh data factor amplifikasi tersebut baik Ss maupun S1
diperoleh data web PUSKIM yang didasarkan pada peta gempa terbaru 2017.

13
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 

dimana :

Ss :Parameter percepatan respon spektra MCE dari peta gempa pada periode
pendek,
 
redaman 5 persen
 
S 1 :Parameter percepatan respon spektra MCE dari peta gempa pada periode 1 detik,
redaman 5 persen
Fa : Koefisien situs periode pendek
 
Fv :Koefisien situs untuk periode panjang
 

S MS : Parameter percepatan respon spektra MCE pada periode pendek yang sudah
disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs.
S M1 : Parameter percepatan respon spektra MCE pada periode 1 detik yang sudah
disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs.
 
S DS : Parameter percepatan respon spektra pada periode pendek,redaman 5
persen S D1 : Parameter percepatan respon spektra pada periode 1 detik redaman 5
persen.
 

14
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
1.11 Gaya Gempa Statik Ekuivalen
 
Menentukan nilai koefisien Respons seismik untuk arah X

Menentukan nilai koefisien Respons seismik untuk arah Y

15
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG i  
 
Perhitungan Berat struktur bangunan
Perhitungan berat struktur bangunan diperoleh dari data program Etabs

Dari data tersebut diperoleh berat total bangunan termasuk berat sendiri, beban mati tambahan dan
25% beban hidup W=599292.26 Kg
Dari data tersebut bisa diperoleh berat seismic dasar ( V )
V = Cs x W
= 0.095 x 599292.26 kg
= 57112,40 kg

dimana :
 
V = Geser dasar seismik
 
Cs = Koefisien respons seismik desain
 
W = Berat seismik efektif total

Distribusi Gaya Gempa statik Tiap lantai

Tabel 1.12 Distribusi Gaya Gempa Arah X

Tabel 1.12 Distribusi Gaya Gempa Arah Y

16
 
  LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

1.12 Gaya Gempa Dinamik (Respons Spektrum)

Input beban dinamik pada program dilakukan dengan memasukkan data percepatan gempa Ss
0.6767g (periode pendek 0,2) dan S1 0.347g ( periode 1 detik ), dimana data Ss dan S1 diperoleh
dari PUSKIM sesuai dengan peta gempa terbaru tahun 2017.
Dari data PUSKIM tersebut juga bisa diperoleh grafik respon spectrum.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

17
 
  LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

HASIL ANALISIS STRUKTUR

1.13 Kontrol Gaya Geser Dasar


 
 
Berdasarkan SNI-1726-2012 pasal 7.3.1 disebutkan bahwa nilai akhir respon dinamik struktur
gedung terhadap pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana dalam satu arah
tertentu tidak boleh diambil kurang dari 85% nilai respon ragam pertama.
Tabel 1.13 Gaya Geser Dasar Statik dan Dinamik

Dari hasil analisis etabs pada tabel diatas bahwa nilai akhir respon dinamik spectrum >
 
85% static ekivalen. Sehingga telah memenuhi persyaratan SNI-1726-2012 pasal 7.3.1 untuk
syarat gaya dasar geser nominal.
 
 
1.14 Syarat Translasi
 
Berdasarkan SNI-1726-2012, bahwa mode 1 dan mode 2 berupa translasi arah X, maupun Y.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari torsi yang besar.

1.15. Kontrol Kinerja Batas layan Struktur Gedung


 
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas layan struktur, dalam segala hal simpangan antar
tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung tidak boleh melampaui 0,03/R x tinggi
tingkat yang bersangkutan atau 30 mm, tergantung yang mana yang nilainya yang lebih kecil.
∆s antar tingkat < 0.03/R x h
 
 
 
Dimana:
 
R = Faktor reduksi gempa
 
h = Tinggi tingkat yang bersangkutan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

18
 
  LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

1.16. Kontrol Kinerja Batas Ultimate Struktur Gedung


 
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit gedung, dalam segala hal simpangan antar
tingkat tidak boleh melebihi 0,015 kali tinggi tingkat yang bersangkutan.
 

x = < 0,015. H
Dimana :
 
Cd = Faktor amplikasi defleksi (5,5; SRPMK)
 
 
= Defleksi pada lokasi yangdisyaratkan dan ditentukan sesuai dengan
 
Analisis elastis.
 
= Faktor keutamaan gempa (1,25)
 
Pada tabel diatas menunjukkan dominasi pada mode 1 dan 2 dominan terjadi translasi dimana
pada mode 1 dominan Uy=0.63, dan pada mode 2 dominan UY=0.60, dan pada mode ke-3 terjadi
rotasi sebesar RZ=0.57.

1.17. Kontrol Partisipasi massa


 
 
Menurut SNI-1726-2012 Pasal 7.9.1 : Analisis harus menyertakan jumlah ragam yang cukup
untuk mendapatkan partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit 90 % dari
massa aktual dalam masing-masing arah horisontal ortogonal dari respon yang ditinjau oleh
model.
 

Tabel 1.9 Partisipasi Massa


 
 
TABLE:  Modal Load Participation Ratios
Case Item Type Item Static Dynamic
% %
Modal Acceleration UX 100 100
Modal Acceleration UY 100 100
Modal Acceleration UZ 0 0
 
Pada tabel 1.9 menunjukan bahwa mode ke 3 mampu memenuhi syarat partisipasi massa
 
100% arah X dan 100% arah Y(melampaui 90 %) sesuai SNI-1726-2012 pasal 7.9.1.
 
 
 
 
 

19
 
  LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

1.18. Kontrol efek P-delta

Kontrol desain struktur untuk kestabilan akibat efek P-delta yang diatur dalam pasal 7.8.7 SNI
1726-2013, formula yang digunakan untuk control P-delta adalah sbb;

 
 
 

20
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

1.19. DESAIN ELEMEN STRUKTUR


 
 
DESAIN KOLOM

Diagram Interaksi Kolom Axial dan lentur 

 K1.50x50 

21
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

Diagram Interaksi Kolom Axial dan lentur 

 K2A.40x40 

22
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

Diagram Interaksi Kolom Axial dan lentur 

 K3.25x25 

GAMBAR DESAIN KOLOM

23
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

DESAIN BALOK
 
Berikut diberikan contoh perhitungan balok pada lantai 2 pada As B-C, yaitu balok G0A(300x600),
disertakan output gaya dalam balok G0A.

24
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 DESAIN LENTUR G0A‐30x60 

25
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

26
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

27
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 DESAIN GESER G1A‐30x70 

28
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

29
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 DESAIN TORSI G1A‐30x70 

30
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

31
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

GAMBAR DESAIN BALOK


 
 

 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 

32
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

DESAIN PELAT

33
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 
 
 
 
 
 
 
 

34
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

GAMBAR DESAIN PELAT LANTAI

35
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

DESAIN TANGGA
 

 
 
 
 
 

36
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 
 
 
 

37
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
  PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 

 
 

38
 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
DESAIN RANGKA ATAP

 
39 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

 
 
 
 
 
 
 
 

 
40 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

 
 

 
41 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

 
 
 
 
 
 
 

 
42 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
ANALISIS STRUKTUR ATAP DENGAN PROGRAM SAP 2000 V.14 
INPUT SAP2000

Beban Mati ( dead load )


- Gording Tengah = 82 kg/m’
- Gording Tepi = 40 kg/m’

 
43 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

Beban Hidup ( live load )


- Beban Hidup per join = 100 kg
- Beban Air hujan = 2.5 kg/m’

 
44 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

 
Beban Angin ( wind load )
- Beban Angin Tekan = 5.5 kg/m’
- Beban Angin Hisap = 11 kg/m’

P-M ratio

 
45 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

 
46 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
Disain Pondasi
 

SISTEM PONDASI

Berdasarkan jenis tanah, dan beban yang bekerja, maka digunakan pondasi Plat
setempat dan Pondasi lajur. 

ELEVASI-ELEVASI
Bangunan  yang  direncanakan  adalah  bangunan  gedung  2  lantai.    Adapun  elevasi‐elevasi  yang 
berkaitan dengan struktur pondasi adalah sebagai berikut : 

Elevasi muka tanah eksisting : -0.60m


 Elevasi Lantai 1         :   +0.00 
 Elevasi dasar pondasi      :    ‐2.00m dari MTA 
 
Beban Pondasi di as Tengah  : 

 
 
 

 
47 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

 
 
 

 
48 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
PERHITUNGAN PONDASI PELAT SETEMPAT (2.4x2.4)

 
PERHITUNGAN PENULANGAN
PONDASI PELAT SETEMPAT

INPUT
Gaya aksial Pu (kg) = 76580
Gaya aksial P (kg) = 54700
Tebal pelat th (cm) = 25
Tebal pelat th' (cm) = 40
Lebar pondasi B (cm) = 240
Panjang pondasi L (cm) = 240
Lebar kolom B' (cm) = 50
Panjang kolom L' (cm) = 50
Selimut beton Cv (cm) = 5
Mutu beton f'c (kg/cm2) =207.5
Mutu baja tulangan fy (kg/cm2) = 4000
Diameter tulangan As, As' (cm) = 1.6
Tegangan ijin tanah (kg/cm2) = 1.25

CHEK TEGANGAN TANAH


Teg.tanah di bawah dasar pondasi q (kg/cm2) = 0.949652777777778
Luasan dasar pondasi (BxL) telah mencukupi.

PERHITUNGAN d, d' DAN d''


d (cm) = 34.2
d' minimal (cm) = 28.8
d'' minimal (cm) = 31.5

CHEK TERHADAP GESER PONS DAN GESER LENTUR


Teg.tanah di bawah dasar pondasi qu (kg/cm2) = 1.32951388888889

--- Chek geser pons ---


bo (cm) = 336.8
Vc (kg) = 161090.686546429
phi*Vc (kg) = 96654.4119278577
Vu (kg) = 67154.2251527778
Vu =< phi*Vc, Dimensi th dan th' kuat menahan geser pons.-

--- Chek geser lentur ---


phi*Vc pada Potongan 3-3 (kg) = 31485.6584495227
Vu pada Potongan 3-3 (kg) = 19400.2666666667
phi*Vc pada Potongan 6-6 (kg) = 31485.6584495227

 
49 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
Vu pada Potongan 6-6 (kg) = 19400.27
Vu =< phi*Vc, Dimensi th dan th' kuat menahan geser lentur.-

PERHITUNGAN TULANGAN As
Momen Mx (kg.cm/m')
Potongan 1-1, Mx = 599943.142361111 dengan d = 32.6 | D16-25 (815839)
Potongan 2-2, Mx = 403401.768923611 dengan d = 29.9 | D16-25 (746324)
Potongan 3-3, Mx = 245736.711111111 dengan d = 27.2 | D16-25 (676809)
Momen My (kg.cm/m')
Potongan 4-4, My = 599943.142361111 dengan d = 34.2 | D16-25 (857033)
Potongan 5-5, My = 403401.768923611 dengan d = 31.5 | D16-25 (787518)
Potongan 6-6, My = 245736.711111111 dengan d = 28.8 | D16-25 (718003)

Tulangan terpasang minimum :


Tulangan As' = Ø10-15 (As'= 0.15%*b*d = 5.13 cm2)
Tulangan As = D16-15 (As= 14/fy*b*d = 11.97 cm2)

GAMBAR DESAIN PONDASI PELAT SETEMPAT

 
50 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
PERHITUNGAN PONDASI PELAT SETEMPAT (1.8x1.8)

 
PERHITUNGAN PENULANGAN
PONDASI PELAT SETEMPAT

INPUT
Gaya aksial Pu (kg) = 51380
Gaya aksial P (kg) = 36700
Tebal pelat th (cm) = 25
Tebal pelat th' (cm) = 40
Lebar pondasi B (cm) = 180
Panjang pondasi L (cm) = 180
Lebar kolom B' (cm) = 50
Panjang kolom L' (cm) = 50
Selimut beton Cv (cm) = 5
Mutu beton f'c (kg/cm2) =207.5
Mutu baja tulangan fy (kg/cm2) = 4000
Diameter tulangan As, As' (cm) = 1.6
Tegangan ijin tanah (kg/cm2) = 1.25

CHEK TEGANGAN TANAH


Teg.tanah di bawah dasar pondasi q (kg/cm2) = 1.13271604938272
Luasan dasar pondasi (BxL) telah mencukupi.

PERHITUNGAN d, d' DAN d''


d (cm) = 34.2
d' minimal (cm) = 26.3076923076923
d'' minimal (cm) = 30.2538461538462

CHEK TERHADAP GESER PONS DAN GESER LENTUR


Teg.tanah di bawah dasar pondasi qu (kg/cm2) = 1.5858024691358

--- Chek geser pons ---


bo (cm) = 336.8
Vc (kg) = 154717.86817756
phi*Vc (kg) = 92830.7209065358
Vu (kg) = 40137.231382716
Vu =< phi*Vc, Dimensi th dan th' kuat menahan geser pons.-

--- Chek geser lentur ---


phi*Vc pada Potongan 3-3 (kg) = 21570.7035050817
Vu pada Potongan 3-3 (kg) = 8791.68888888889

 
51 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
phi*Vc pada Potongan 6-6 (kg) = 21570.7035050817
Vu pada Potongan 6-6 (kg) = 8791.688
Vu =< phi*Vc, Dimensi th dan th' kuat menahan geser lentur.-

PERHITUNGAN TULANGAN As
Momen Mx (kg.cm/m')
Potongan 1-1, Mx = 335000.771604938 dengan d = 32.6 | D16-25 (815839)
Potongan 2-2, Mx = 181924.052160494 dengan d = 28.6538461538462 | D16-25 (714240)
Potongan 3-3, Mx = 75217.7827160494 dengan d = 24.7076923076923 | D16-25 (612641)
Momen My (kg.cm/m')
Potongan 4-4, My = 335000.771604938 dengan d = 34.2 | D16-25 (857033)
Potongan 5-5, My = 181924.052160494 dengan d = 30.2538461538462 | D16-25 (755434)
Potongan 6-6, My = 75217.7827160494 dengan d = 26.30769 | D16-25 (653835)

Tulangan terpasang minimum :


Tulangan As' = Ø10-15 (As'= 0.15%*b*d = 5.13 cm2)
Tulangan As = D16-15 (As= 14/fy*b*d = 11.97 cm2)

 
52 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 
Kontrol Beban Pondasi satuan Ton

 
53 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

LAMPIRAN INPUT PEMODELAN ETABS

FRAME 3D GEDUNG IPSRS

 
54 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

BALOK & PELAT LT.2

 
55 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

BALOK & PELAT LT.ATAP

 
56 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

BEBAN HIDUP BALOK & PELAT LT.2


(Kn.m)

 
57 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

BEBAN HIDUP BALOK & PELAT LT.ATAP


(Kn.m)

 
58 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

BEBAN Mati BALOK & PELAT LT.2


(Kn.m)

 
59 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

BEBAN Mati BALOK & PELAT LT.2


(Kn.m)

 
60 
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR 
PERENCANAAN GEDUNG IPSRS 
 

BEBAN MATI TUMPUAN KUDA KUDA


(Ton)

 
61 
PROJECT : 5XPDK6DNLW8PXP'DHUDK'U6RHVLOR6ODZL
CV. GEOREKAYASA LOCATION -O'U6XWRPR DIISKRIPTION BY 6XSDUPDQ
: :
Soil Investigation, Geotechnics, Surveys
and Engineering Services BOR NO. : % ELEVATION EXISTING : 
DATE START :  DATE FINISH : 
MASTER BOR : 1JDWPDQ BORING METHOD : &RULQJ6DPSOLQJ
Sample type : UDS & DS DEPT OF BOR : P P TYPE OF HAMMER : $XWRPDWLF+DPPHU
Depth of Casing : 37,0 m DEPT OF GWL : P SAMPLING METHOD : 7KLQZDOOHG VKHOE\ WXEH

ELEVATION (m)
Sample UDS

SOIL SYMBOL
Depth of GWL
SPT (N)

% of Core
STANDARD PENETRATION (N)
Depth (m)

SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N 0 10 20 30 40 50 60
5 15 25 35 45 55
0 0
100% Lempung sedikit lanau warna coklat
consistency medium
1 -1

Lanau kelempungan dan kepasiran, coklat kuning


2 9 11 12 23 100% consistency very stiff -2

3,0-3,5
3 -3
UDS
Pasir kelanauan, coklat kekuningan
4 8 13 15 28 100% Relative density medium dense -4

GWL
5 -5
100% Pasir sedikit kerikil, coklat kehitaman, medium dense
6 5 9 13 22 -6

100% Pasir halus, warna hitam kebiruan


Relative density medium dense
7 -7

8 3 5 7 12 100% Pasir halus sedikit lanau, warna hitam keabuan -8


Relative density loose
9 -9

10 60 - - > 60 -10
10 cm Pasir kasar berkerikil, warna hitam keabuan
100% Relative density very dense
11 -11

12 20 60 - > 60 -12
10 cm

13 -13

Pasir halus , warna hitam


14 11 18 27 45 100% Relative density dense -14

15 -15

16 6 9 15 24 100% Pasir halus , warna hitam -16


Relative density medium dense
17 -17
Lanau kepasiran halus , warna hitam
100%
consistency very stiff
18 10 17 20 37 -18

19 -19
Pasir sedikit lempung, warna hitam
100% Relative density dense
20 7 14 19 33 -20

21 -21

22 6 8 10 18 -22
Lempung, abu - abu kebiruan
100%
consistency stiff - very stiff
23 -23
23,5-24,0

24 5 6 4 10 UDS -24

100% Lempung, abu - abu kecoklatan


consistency stiff
25 -25

26 7 12 16 28 -26

27 -27
Lempung, abu - abu kebiruan
100% consistency very stiff
28 6 11 14 25 -28

29 -29

30 9 12 16 28 -30
PROJECT : Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soesilo Slawi
CV. GEOREKAYASA LOCATION : Jl. Dr. Sutomo DIISKRIPTION BY : Suparman
Soil Investigation, Geotechnics, Surveys
and Engineering Services
BOR NO. : B-2 ELEVATION EXISTING : 0
DATE START : - DATE FINISH : -
MASTER BOR : Ngatman BORING METHOD : Coring, Sampling
Sample type : UDS & DS DEPT OF BOR : 40,0 m ( 0-30 m) TYPE OF HAMMER : Automatic Hammer
Depth of Casing : 36,0 m DEPT OF GWL : 5,0 m SAMPLING METHOD : Thin walled (shelby) tube

ELEVATION (m)
Sample UDS

SOIL SYMBOL
Depth of GWL

SPT (N)
Depth (m)

% of Core
STANDARD PENETRATION (N)
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N 0 10 20 30 40 50 60
5 15 25 35 45 55
0 0

1 100% Lempung sedikit lanau warna coklat -1


consistency medium
2 4 6 5 11 -2

3,5-4,0 Lanau kelempungan dan kepasiran, coklat kuning


3 -3
UDS
100%
consistency stiff

4 7 5 4 9 -4
100%
GWL
5 -5

Pasir kelanauan, coklat kekuningan


6 4 5 7 12 Relative density medium dense -6

7 -7

8 9 14 17 31 -8
Pasir sedikit kerikil, coklat kehitaman
100% Relative density medium dense - dense
9 -9

10 12 17 20 37 -10

Pasir sedikit kerikil, coklat kehitaman


11 100% -11
Relative density medium dense

12 8 14 19 33 -12
100% Pasir kelempungan, abu - abu kehitaman
Relative density medium dense - dense
13 -13

14 15 60 - > 60 -14
5 cm

15 -15

100% Pasir kasar berkerikil, warna hitam keabuan


Relative density very dense
16 21 60 - > 60 -16
6 cm

17 -17

18 4 6 8 14 -18

Lempung, abu - abu kebiruan


19 100% -19
consistency stiff

20 9 12 15 27 -20

Lanau kelempungan dan kepasiran, coklat kuning


21 100% -21
consistency stiff - very stiff
21,5-22,0

UDS
22 7 9 12 21 -22

23 -23

24 8 9 13 22 -24

25 -25

100% Lempung, abu - abu kehitaman


26 7 11 14 25 consistency very stiff -26

27 -27

28 8 12 15 27 -28

29 -29
Lanau kelempungan dan kepasiran
100%
consistency very stiff - hard
30 10 15 17 32 -30
continued to the next page 1 of 2
PROJECT : Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soesilo Slawi
CV. GEOREKAYASA LOCATION : Jl. Dr. Sutomo DIISKRIPTION BY : Suparman
Soil Investigation, Geotechnics, Surveys
and Engineering Services
BOR NO. : B-3 ELEVATION EXISTING : 0
DATE START : - DATE FINISH : -
MASTER BOR : Ngatman BORING METHOD : Coring, Sampling
Sample type : UDS & DS DEPT OF BOR : 30,0 m TYPE OF HAMMER : Automatic Hammer
Depth of Casing : 27,0 m DEPT OF GWL : 4,5 m SAMPLING METHOD : Thin walled (shelby) tube

ELEVATION (m)
Sample UDS

SOIL SYMBOL
Depth of GWL

SPT (N)
Depth (m)

% of Core
STANDARD PENETRATION (N)
SOIL DESCRIPTION
N1 N2 N3 N 0 10 20 30 40 50 60
5 15 25 35 45 55
0 0

100% Pasir sedikit kerikil dan lanau , coklat kehitaman


Relative density medium dense
1 -1

2 4 5 7 12 100% Lanau kelempungan dan kepasiran, coklat -2


consistency stiff
3 -3

4 3 4 6 10 -4
GWL

5 -5

Pasir kelanauan, coklat kehitaman


6 6 8 13 21 100% Relative density medium dense -6

7 -7

8 9 13 17 30 -8

9 -9

10 12 18 27 45 Lempung kepasiran berkerikil, hitam keabuan -10


100% consistency hard / relative density dense
11 -11

12 7 12 14 26 -12

13 Pasir halus , warna hitam kecoklatan -13


100%
Relative density medium dense
14 5 6 11 17 -14

100% Lempung organik (peat) warna hitam


15 -15
15,5 16,0

UDS
16 3 6 8 14 -16

17 -17
Lempung, abu - abu kecoklatan
100% consistency stiff
18 4 6 7 13 -18

19 -19

20 5 7 9 16 -20

21 -21

22 7 8 13 21 -22

23 -23
Lempung, abu - abu kehitaman
100% consistency very stiff
24 6 9 15 24 -24

25 -25

26 5 8 16 24 -26

27 Lempung, abu - abu kecoklatan -27


100%
consistency very stiff
28 4 6 12 18 -28

29 Lempung, abu - abu -29


100%
consistency very stiff
30 6 9 15 24 -30
continued to the next page 1 of 2
CV. GEOREKAYASA
Soil Investigation, Geotechnics, Surveys and Engineering Services
Office :
Jl. Renjana IV No. 25 P4A Semarang 50265 Phone/Fax : 024-7462438 Email : georekayasa@yahoo.com

PROYEK : Pembangunan RSU Soesilo Slawi Depth of CPT : 4,20 m


LOKASI / ALAMAT : Tegal Elev. of Ground Surface : - m
TOWER NO. / SONDIR NO. : S - 02 Lokasi II Elev. of Ground Water Table : - m
KONSULTAN/KONTRAKTOR : - Operator : Darwanto
Date & Time Started : 06-Feb-13 Analysis : Ir. Suparman, MT

CONE PENETROMETER TEST / SONDIR


Standart Test : ASTM D 3441 - 94

Local Friction*10 (kg/cm2)


qc (kg/cm2)
TCF / 10 (kg/cm') Friction Ratio (%)

0 40 80 120 160 200 240 280 0 2 4 6 8 10


0,0 0,0

-0,5 -0,5

-1,0 -1,0

-1,5 -1,5

-2,0 -2,0

-2,5 -2,5
kedalaman (m)

-3,0 -3,0

-3,5 -3,5

-4,0 -4,0

-4,5 -4,5

-5,0 -5,0

Anda mungkin juga menyukai