ABSTRAK
Universitas Negeri Padang Sumatera Barat merupakan salah satu pendidikan tinggi di Indonesia dimana dengan
terdapatnya Universitas ini diharapkan mendukung berkembangnya sistem pendidikan di Indonesia. Perkembangan
pendidikan perlu ditunjang oleh fasilitas yang memadai berupa gedung Auditorium (serbaguna), dimana gedung
serbaguna tersebut berfungsi sebagai tempat multifungsi yang sifatnya universal, sifat penggunaanya berupa tempat
pertemuan, seminar, acara keagamaan yang memungkinkan untuk menghadirkan sejumlah orang dalam kelompok
yang banyak. Gedung ini menggunakan struktur atap baja dan pada struktur bagian atas menggunakan struktur beton
bertulang. Untuk pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dimana pondasi direncanakan diatas tanah lunak
dengan pile cap untuk menggabungkan kelompok tiang pancang. Sistem struktur yang dipergunakan yaitu struktur
rangka pemikul momen khusus (SRPMK) mengacu pada daerah gempa pada bangunan yang direncanakan pada wilayah
5. Perhitungan beban gempa dianalisis menggunakan analisis statik ekuivalen yang bekerja pada portal bagian luar
gedung. dari permasalahan yang ada penulis berniat untuk merencanakan struktur bangunan gedung auditorium
Universitas Negeri Padang, yang mengacu pada persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-
2002, Spesifikasi untuk bangunan gedung baja SNI-03-2847-2002 dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung SNI-03-1726-2003 dengan Analisis perhitungan gaya-gaya dalam dihitung menggunakan bantuan
SAP2000 v.14 Setelah dilakukan perencanaan diperoleh hasil dimensi pada balok rangka atap menggunakan circular
hollow 190,7 mm , gording menggunakan profil channels 125 x 50 X 20 X 3,2 diameter trackstang direncanakan 4
dengan sambungan yang dipergunakan yaitu las. Untuk struktur atas pada perhitungan pelat lantai diperhitungkan
tebal pelat 120 mm dengan diameter tulangan 8 dan tebal pelat atap direncanakan 100 mm dengan diameter tulangan
8. Perhitungan balok diperoleh dimensi B1 (700 x 350 mm) diameter tulangan D16, B2 (500 x 250 mm) diameter
tulangan D16 . Dimensi kolom direncanakan 400 x 400 mm diameter tulangan D16 dengan diameter sengkang
8.Diameter Pile cap (135 x 135 cm). Pondasi tiang pancang yang digunakan menggunakan tiang pancang persegi
300 x 300 mm.
Pendahuluan
Universitas Negeri Padang (UNP) adalah hasil 2002 dan Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja
konversi institut keguruan dan ilmu pendidikan (IKIP) SNI 03 – 2847 – 2002 dengan perhitungan gaya dalam
Padang menjadi universitas, yang pada mulanya menggunakan bantuan software SAP2000
bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Batasan Masalah
Batusangkar. Semenjak didirikan pada tanggal 1
September 1954, UNP telah mengalami banyak Perhitungan konstruksi atap membahas tentang
perubahan Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan Kontruksi atap baja dan atap plat dak
perubahan-perubahan yang terjadi meliputi bukan saja beton sesuai dengan gambar rencana yang telah
nama dan tempat kedudukannya, tetapi juga status tersedia.
serta program-program pendidikan yang Perhitungan struktur atas terdiri dari perhitungan
dikembangkannya, sesuai dengan kebijakan dimensi serta penulangan pelat, kolom dan balok
perubahan-perubahan dan perkembangan yang terjadi menggunakan aplikasi SAP2000 v.14
ditandai dengan meningkatnya berbagai program baik Perhitungan struktur bagian bawah terdiri dari sloof,
akademik atau non akademik yang semakin footplate dan tiang pancang
berkualitas. Merencanakan pondasi yang sesuai dengan kondisi
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka tanah yang ada di lokasi perencanaan.
perlu adanya sarana dan prasarana yang mendukung
program tersebut, salah satu sarana yang dibutuhkan Tujuan dari perencanaan ini adalah :
yaitu gedung auditorium, dimana gedung tersebut untuk (1). Merencanakan struktur beton menggunakan
difungsikan sebagai gedung serba guna Universitas Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
Negeri Padang. SNI 03– 2847 – 2002, (2). Merencanakan atap
Dalam proses pembangunannya, langkah awal berdasarkan Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja
dalam membangun sebuah gedung yaitu perencanaan. SNI 03– 2847 – 2002, (3). Merencanakan pondasi
Pada tahap perencanaan gedung perlu adanya berdasarkan pembebanan struktur di atasnya dan
perencanaan posisi, struktur, arsitektur dan mekanikal setempat sesuai dengan kondisi tanah.
elektriknya, sehingga bangunan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. II LANDASAN TEORI
Dari permasalahan yang ada dan berdasarkan Pada dasar perencanaan struktur gedung
data yang diperoleh, penulis berniat untuk ,beban-beban antara lain Beban Mati (DL), Beban
merencanakan struktur kuda-kuda menggunakan baja Hidup (LL), Beban Gempa (E), & Beban Angin (W) yang
hollow dengan harga yang relatif lebih murah dan bekerja dihitung menurut peraturan pembebanan
struktur bangunan gedung auditorium Universitas Indonesia untuk gedung (PPIUG 1983),beban-beban
Negeri Padang yang mengacu pada Persyaratan Beton tersebut adalah :
Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 03 – 2847 –
iv
pakai terhadap macam-macam kombinasi
beban,maka harus dipenuhi ketentuan dari factor
beban sebagai berikut :
Kuat perlu
U = 1,4 DL
U = 1,2 DL + 1,6 LL
U = 1,2 DL + 1,0 LL ± 1,6 W
U = 1,2 DL + 1,0 LL ± 1,0 E
Perhitungan gording
Perencanaan lentur pada gording
diperhitungkan terhadap sumbu x. Dan sumbu y,
dikarenakan beban atap diterima gording searah gaya
grafitasi.
Berikut adalah distribusi beban gording.
Beban Gempa
Beban gempa adalah semua beban statik Gambar :2.4 distribusi beban pada gording
ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian
gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah
akibat gempa itu (PPIUG 1983). Standar ini Perhitungan Batang Tarik (Trackstang)
menentukan pengaruh gempa rencana yang harus Batang tarik berfungsi mengurangi lendutan
ditinjau dalam perencanaan struktur bangunan gording pada arah sumbu x (miring atap) dan sekaligus
gedung serta sebagai bagian dan peralatan secara mengurangi tegangan lentur yang timbul akibat pada
umum. Untuk berbagai kategori gedung dan arah sumbu x. yang disebabkan oleh beban mati qx
bergantung pada tingkat kepentingan gedung pasca dan beban berguna Px searah sumbu x.
gempa, pengaruh gempa rencana terhadapnya harus
dikalikan dengan suatu faktor keutamaan I .
Kombinasi pembebanan
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 11,
struktur dan komponen struktur memenuhi kekutan
dan layak pakai terhadap macam-macam kombinasi Gambar : 2.5 penempatan Trackstan
beban, maka harus dipenuhi ketentuan dan layak
iv
Perhitungan ikatan angin
Ikatan angin biasa digunakan untuk
mengurangi goyangan yang ditimbulkan oleh tekanan
angin yang datang dari samping kiri dan kanan
bangunan . hal ini ditentukan oleh besarnya tiupan
angina, besarnya daerah desakan angin yang timbul.
iv
Perancangan stuktur Bawah Perhitungan kontrol gaya geser dua arah
Perhitungan Balok sloof
Menurut anugrah pamungkas dan Erni Harianti
(2010) Sloof adalah stuktur bangunan yang terletak
diatas pondasi bangunan. Sloof. Berfungsi
mendistribusikan beban dari atas dinding dan kolom
untuk disalurkan ke pondasi.
Pada perhitungan balok sloof diasumikan sama
dengan perhitungan pada balok
3. Cek efisiensi Dalam kelompok tiang : Sumber : anugrah pamungkas dan erny harianty.
(𝑛−1)𝑚+(𝑚−1)𝑛
Eg =1-𝜃 (2010).
90𝑚𝑛
iv
Perhitungan Struktur Atap
Ketentuan-ketentuan Perencanaan
Pada perencanaan bangunan gedung
Auditorium Universitas Negeri Padang khususnya
dalam merencanakan konstruksi atap digunakan
ketentuan-ketentuan yang digunakan sebagai dasar
perhitungan selanjutnya diantara lain :
Bahan penutup atap : Spandek
Bentang kuda-kuda : 34 m
Kemiringan atap : 27˚
Gording direncanakan : Baja Channels
125.50.20.3,2
Berat sendiri gording : 6,13 kg/m
Jarak antar kuda-kuda : 5 m
Jarak antar gording : 1,14 m
Rangka kuda-kuda : circular hollow
Alat sambung : Las
Mutu baja : BJ 37
Tegangan leleh (fy) : 240 MPa
P&M Gording LL W
(Kg/m) (Kg/m) 3. Pembebanan pada kuda-kuda
(kg/m)
Sebelum mendimensi batang kuda-kuda hal
P 11,83 100 25 terpenting yang pertama dilakukan adalah
mengidentifikasi beban yang bekerja pada konstruksi.
Px 5,371 45,399 0 Beban itu akan menentukan ekonomis atau tidaknya
suatu dimensi kuda-kuda.distribusi pembebanan pada
Py 10,541 89,101 5,7 kuda-kuda.distribusi pembebanan pada kuda-kuda
atap auditorium universitas negeri padang adalah
Mx 16,783 56,749 0
sebagai berikut :
17,813
Data-data yang diperlukan :
My 32,939 111,376
Bentang kuda-kuda = 34 m
Jarak antar kuda-kuda =5m
Jarak gording = 1,14 m
1. Perhitungan Batang tarik trackstang Kemiringan atap = 27o
Dimensi kuda-kuda = Circular hollow
190,7 mm
Berat sendiri penutup atap = 5 kg/m
Berat sendiri Baja = 27,3 kg/m =147 N
iv
Perencanaan Struktur Atas
Perencanaan pelat dua arah
Perencanaan tebal pelat lantai
Bidang pelat A1 : 2,5 x 5
iv
Pembebanan struktur
iv
Perencanaan Tulangan Balok Perhitungan sloof
Ø8-75 Ø8-125 Ø8-175
B A
394 B A
900
2500
5000
NAMA BALOK SL
5D16 2D16
2Ø8 2Ø8
450
450
3D16 3D16
250 250
Gambar 4.5.7 penulangan balok B1 Gambar 4.6.1 Gambar tulangan balok sloof
iv
3. Dimensi pile cap setelah perencanaan diperoleh
300 x 300 cm untuk 4 tiang pancang ,Tulangan pile
cap yang diperoleh yaitu D19 – 125 untuk tulangan
bawah dan D16-100 untuk tulangan atas.
Saran
1. Dalam merencanakan struktur bangunan gedung
menggunakan bantuan sofware SAP 2000
memerlukan ketelitian agar penggambaran portal,
input elemen material dan pembebanan sesuai
dengan rencana yang diinginkan.
2. Dalam merencanakan struktur atap diusahakan
memaksimalkan dimensi terhadap beban yang
bekerja terutama pada perencanaan balok rangka
atap.
Gambar 4.7.3 Penulangan pile cap
3. Perlu adanya ketelitian dalam mengelompokkan
balok lantai serta dalam perencanaan kolom,
V KESIMPULAN DAN SARAN perhatikan rasio tulangan yang akan digunakan
Kesimpulan sehingga beban maupun momen yang terjadi
Dari hasil perhitungan dapat di simpulkan hal – masih dalam batasan kuat nominal yang mampu
hal sebagai berikut : diterima balok dan kolom.
1. Perencanaan pembebanan pada atap baja 4. Diperlukan pengetahuan dan ketelitian untuk
diperhitungkan terhadap beban mati, hidup dan menyesuaikan standar perencanaan dengan tata
angin dengan analisa gaya-gaya dalam peraturan yang berlaku.
menggunakan bantuan sofware SAP 2000 Versi 5. Diharapkan mahasiswa dapat mengoptimalkan
14. hasil perencanaan struktur atap dijelaskan waktu sehingga dapat mempersiapkan tugas akhir
sebagai berikut : dengan maksimal.
a. Jarak antar kuda – kuda yang direncanakan 5
m.
b. Penutup atap direncanakan menggunakan DAFTAR PUSTAKA
Spandek.
c. Jenis baja direncanakan menggunakan BJ 37 Badan Penelitian Dan Pengembangan PU.
dengan : Oktober 1987. “SKBI - 1.3.53.198,. “Pedoman
Tegangan leleh (fy) : 240 Mpa Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan
Tegangan putus (fu): 370 MPa Gedung ”. Yayasan Badan Penerbit PU. Jakarta.
d. Dimensi gording yang direncanakan Badan Standarisasi Nasional. Juli 2003. “SNI – 03
menggunakan profil Channels 125 x 50 x 20 x – 1726 – 2003, Tata Cara “Perencanaan
3,2 Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung”.
e. Dimensi balok kuda-kuda yang direncanakan Departemen Pemukiman Dan Prasarana Wilayah.
menggunakan profil circular hollow 190,7 mm Jakarta.
f. Ikatan angin direncanakan mengunakan 6 Badan Standarisasi Nasional. April 2002. “SNI – 03
dengan Ag = 28,26 mm2 – 1726 – 2002, “Tata Cara Perencanaan Struktur
2. Perencanaan struktur atas (pelat, balok dan klom) Beton untuk Rumah dan Gedung” Departemen
yang direcanakan diperoleh dimensi sebagai Pemukiman Dan Prasarana Wilayah. Jakarta.
berikut: Badan Standarisasi Nasional. Juni 2002. “ SNI –
a. Tebal pelat lantai pada lantai 2,3,4 diperoleh 03 – 1729 – 2002, “Tata Cara Perencanaan
120 mm dan pada atap diperoleh 100 mm. Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung”.
tulangan yang digunakan pada pelat lantai dan Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
pada pelat atap 8. Dipohusodo, Istimawan. 1993. “Beton Bertulang
b. Dimensi dan penulangan balok : Istimawan” . Departemen Pekerjaan Umum.
Jakarta.
Dimensi yang G.Nawry,P.E, Dr.Edward. 1998. “Beton Bertulang
Tulangan suatu Pendekatan Dasar”. PT Revika Aditama.
digunakan
Type Bandung.
D
Balok b h
tulangan Ꝋ sengkang Gunawan Rudi. 1988. “Tabel Profil Konstruksi
Baja”.kanisius. Yogyakarta.
mm m mm mm
HS,Ir.Sardjono.”Pondasi Tiang Pancang”.Sinar.
K1 400 400 19 8
Pamungkas, Anugrah, Erni Harianti. 2013. “Desain
Pondasai Tahan Gempa”. Andi Yogyakarta.
c. Dimensi dan penulangan kolom :
Yogyakarta
Dimensi Tri Cahyo A,Hanggoro. 2006. “Hand Out Rekayasa
yang Tulangan Pondasi 2 Pondasi tiang pancang”.Universitas
Type digunakan Negeri Semarang. Semarang.
Balok D Vis.,Ir.W.C. ,Ir.Gideon H.Kusuma,M.eng. 1993.
b h
tulangan Ꝋ sengkang “Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang”.
mm m mm mm Stuvo. Jakarta
B1 700 350 16 8
B2 250 500 16 8
iv