Beranda ▼
Pondasi memegang peranan yang utama terhadap kestabilan jembatan, pondasi tidak boleh turun, tergeser atau
terguling. Pondasi merupakan struktur paling bawah dari jembatan yang meneruskan beban dari struktur atas dan
bawah jembatan ke tanah dibawahnya, untuk itu pondasi harus didudukkan pada tanah keras, atau dijepit pada tanah
yang kokoh.
Kriteria Desain
1. Disarankan tidak mengunakan pondasi langsung pada daerah dengan gerusan/scouring yang besar, jika terpaksa
berikan perlindungan pondasi terhadap scouring.
2. Hindari peletakkan pondasi pada daerah gelincir local atau gelincir global, jika kepala jembatan harus diletakkan
pada lereng sungai.
3. Hindari penyebaran gaya dari pondasi kepala jembatan jatuh ke lereng/ tebing sungai.
4. Gunakan pondasi sesuai dengan kondisi tanah dibawah kepala atau pilar jembatan.
5. Gunakan Faktor keamanan (Safety Factor) yang dapat memberikan keyakinan terhadap ketahan pondasi.
Bila analisa menggunakan data tanah dari sondir, maka :
- Untuk fondasi Tiang pancang, SF Point bearing = 3 dan SF Friction pile = 5
- Untuk fondasi Sumuran dan pondasi dangkal SF Daya dukung tanah = 1,5~2, SF Geser = 1,5 dan SF Guling = 1,5
Penyelidikan Tanah
1. Sondir ➼ Tahanan lekat dan tahanan ujung. ( qs dan qc )
2. Boring ➼ lapisan tanah dan karakteristiknya. ( h, jenis tanah, g,f,c)
3. SPT ➼ Tingkat kepadatan tanah pada kedalamam tertentu
Jenis Pondasi
Persyaratan Pondasi Langsung
1. Kedalaman lap. Pendukung ( tanah keras) max 4 m dari permukaan tanah.
2. Lap. Tanah pendukung terbebas dari pengaruh penggerusan
3. Dasar pondasi di masukkan kedalam lapisan tanah pendukung
Pondasi dangkal yang mendukung kep jembatan harus ditempatkan kedalam kelandaian tebing sungai untuk
memelihara daya dukung.
Jika pondasi terpaksa harus berdiri pada lapisan batu yang tidak memungkin kan untuk digali, maka harus dipastikan
bahwa batu tersebut cukup besar dan mampu menahan pondasi, dan antara pondasi dengan lapisan batu dibawahnya
harus dipasang penahan geser.
Persyaratan Struktur
- Pondasi harus kuat menerima beban- beban yang bekerja padanya dari aksi dan reaksi
- Aksi : beban dari struktur bawah jembatan ( pilar dan kepala jembatan).
- Reaksi : beban dari perlawanan tanah.
Persyaratan Kesetabilan
Pondasi tidak boleh bergerak atau berpindah dari kedudukannya, untuk itu pondasi tidak boleh turun, terguling dan
tergeser. Artinya pondasi harus memiliki daya dukung yang kuat dan kedudukan yang kokoh. Agar pondasi kuat dan
kokoh dalam analisa diperlukan angka keamanan ( SF).
Geser 1,5 ~ 2 -
Guling 1,5 ~ 2 -
Pondasi Dangkal ( 1 ~ 5 m )
Apabila tanah yang diuji dengan triaksial test merupakan tanah yang jenuh air maka c yang digunakan adalah cu, dan
g yang digunakan adalah gsub,
dimana gsub = gsat - gw
Keterangan:
cu = kuat geser tanah jenuh air / tanpa drinasi
gsub = berat isi tanah celup
gsat = berat isi tanah jenuh
gw = berat isi air
q = gsub.Z
Z = Kedalaman pondasi
B = lebar pondasi
Jenis Telapak Rumus : qu =…………(t/m²)
1,3.cu.Nc + q.Nq +
Bujur sangkar
0,4.gsub.B.Ng
1,3.cu.Nc + q.Nq +
Lingkaran
0,3.gsub.B.Ng
Parameter-parameter tanah untuk perhitungan pondasi dalam dapat menggunakan parameter-parameter dibawah
ini.
45-50 1.0-0.95
60-80 0.8-0.65
80-100 0.65-0.55
120-140 0.45-0.4
140-160 0.4-0.36
160-180 0.36-0.35
180-200 0.35-0.34
Berbagi
‹ Beranda ›
Lihat versi web