Anda di halaman 1dari 12

BERISI TENTANG ILMU TEKNIK SIPIL (JALAN, JEMBATAN DAN GEDUNG)

Beranda ▼

Jumat, 10 April 2020

PERANCANGAN PONDASI JEMBATAN


PERANCANGAN PONDASI JEMBATAN

Pondasi memegang peranan yang utama terhadap kestabilan jembatan, pondasi tidak boleh turun, tergeser atau
terguling. Pondasi merupakan struktur paling bawah dari jembatan yang meneruskan beban dari struktur atas dan
bawah jembatan ke tanah dibawahnya, untuk itu pondasi harus didudukkan pada tanah keras, atau dijepit pada tanah
yang kokoh.

Kriteria Desain
1. Disarankan tidak mengunakan pondasi langsung pada daerah dengan gerusan/scouring yang besar, jika terpaksa
berikan perlindungan pondasi terhadap scouring.
2. Hindari peletakkan pondasi pada daerah gelincir local atau gelincir global, jika kepala jembatan harus diletakkan
pada lereng sungai.
3. Hindari penyebaran gaya dari pondasi kepala jembatan jatuh ke lereng/ tebing sungai.
4. Gunakan pondasi sesuai dengan kondisi  tanah dibawah kepala atau pilar jembatan.
5. Gunakan Faktor keamanan (Safety Factor) yang dapat memberikan keyakinan terhadap ketahan pondasi.
Bila analisa menggunakan data tanah dari sondir, maka :
- Untuk fondasi Tiang pancang, SF Point bearing = 3 dan SF Friction pile = 5
- Untuk fondasi Sumuran dan pondasi dangkal SF Daya dukung tanah = 1,5~2, SF Geser = 1,5 dan SF Guling = 1,5

Langkah – Langkah Perancangan Pondasi


1. Menentukan letak /posisi pondasi dibawah rencana Kepala jembatan atau pilar.
2.  Melakukan penyelidikan tanah.
3. Menentukan bentuk pondasi yang sesuai dengan kondisi tanah dibawah kepala dan pilar jembatan
4. Menentukan beban-beban yang bekerja dari kepala dan pilar jembatan sebagai aksi
5. Melakukan perhitungan mekanika untuk mendapatkan gaya-gaya dalam ,gaya luar dari tanah sebagai reaksi dan
daya dukung pondasi
6.  Menentukan dimensi akhir dan pendetailan penampang berdasarkan gaya-gaya dalam tersebut.
7. Kontrol ketahanan pondasi terhadap kemungkinan : geser, guling dan penurunan.

Data Tanah Tempat Dudukan Pondasi


1. Profil melintang sungai
2. Data geoteknik mektan yang berisi parameter tanah hasil uji laboratorium yang berisi f,g,c, dan jenis tanah pada
setiap kedalaman ( Lanau / silt, lempung / clay, pasir/ sand, kerikil / gravel, berongkal / boulder, hasil uji sondir yang
berisi qs dan qb pada setiap kedalaman, dan hasil uji penetrasi yang berupa nilai N Spt. Pada setiap kedalaman.
3. Hidrologi dan pengaruh lingkungan yang berisi data permukaan air tanah dan jenis zat-zat kimia yang ada di air 
tanah yang dapat menyebabkan korosi pada pondasi.

Penyelidikan Tanah
1. Sondir  ➼  Tahanan lekat dan tahanan ujung. ( qs dan qc )
2. Boring  ➼  lapisan tanah dan karakteristiknya. ( h, jenis tanah, g,f,c)
3. SPT     ➼  Tingkat kepadatan tanah pada kedalamam tertentu

Data – Data Perancangan Pondasi


1. Profil memanjang dan melintang sungai
2. Data geoteknik yang berisi stratigrafi tanah dan parameter tanah ( g,f,c dan qu ) ( qs , qb) ( N Spt)
3. Hidrologi dan pengaruh lingkungan

Jenis Pondasi
 Persyaratan Pondasi Langsung
1.   Kedalaman lap. Pendukung ( tanah keras) max 4 m dari permukaan tanah.
2.   Lap. Tanah pendukung terbebas dari pengaruh penggerusan
3.   Dasar pondasi di masukkan kedalam lapisan tanah pendukung

Pondasi dangkal yang mendukung kep jembatan harus ditempatkan kedalam kelandaian tebing sungai untuk
memelihara daya dukung.
Jika pondasi terpaksa harus berdiri pada lapisan batu yang tidak memungkin kan untuk digali, maka harus dipastikan
bahwa batu tersebut cukup besar dan mampu menahan pondasi, dan antara pondasi dengan lapisan batu dibawahnya
harus dipasang penahan geser.

Persyaratan Struktur
- Pondasi harus kuat menerima beban- beban yang bekerja padanya dari aksi dan reaksi
- Aksi : beban dari struktur bawah jembatan ( pilar dan kepala jembatan).
- Reaksi : beban dari perlawanan tanah.

Persyaratan Kesetabilan
Pondasi tidak boleh bergerak atau berpindah dari kedudukannya, untuk itu pondasi tidak boleh turun, terguling dan
tergeser. Artinya pondasi harus memiliki daya dukung yang kuat dan kedudukan yang kokoh. Agar pondasi kuat dan
kokoh dalam analisa diperlukan angka keamanan ( SF).

Ketahanan  Pondasi SF Pondasi


Terhadap Dangkal Dalam

Daya Dukung 1,5 ~ 3 2~5

Geser 1,5 ~ 2 -

Guling 1,5 ~ 2 -
Pondasi Dangkal ( 1 ~ 5 m )
Apabila tanah yang diuji dengan triaksial test merupakan tanah yang  jenuh air maka c yang digunakan adalah cu, dan
g yang digunakan adalah gsub,
dimana  gsub  = gsat - gw

Keterangan:    
cu   = kuat geser tanah jenuh air / tanpa drinasi                      
gsub = berat isi tanah celup                                   
gsat  = berat isi tanah jenuh                             
gw  = berat isi air                           
q    = gsub.Z                              
Z   = Kedalaman pondasi                               
B   = lebar pondasi
Jenis Telapak Rumus :  qu =…………(t/m²)

Plat menerus  cu.Nc + q.Nq + 0,5.gsub.B.Ng

  1,3.cu.Nc + q.Nq +
Bujur sangkar
0,4.gsub.B.Ng

  1,3.cu.Nc + q.Nq +
Lingkaran
0,3.gsub.B.Ng

Parameter tanah dari Sondir


Data sondir dari nilai tahanan ujung conus (qc) dapat digunakan untuk menghitung pondasi dangkal dengan
pendekatan , melalui korelasi qc dengan parameter c, f dan g, dan nilai c dapat diambil sebesar 0.05 qc.. 
qa = daya dukung izin (kg/cm2)
qc = tahan ujung konus (kg/cm2)

Parameter tanah dari N.SPT


Korelasi nilai N SPT dengan nilai c ,f dan g.
Parameter tanah
Untuk tanah lepas baik ada atau tidak ada air nilai c dan f’direduksi , diganti dengan c’ dan f’

Parameter-parameter tanah untuk perhitungan pondasi dalam dapat menggunakan   parameter-parameter dibawah
ini.

Parameter rencana tiang untuk tanah tidak kohesif


Kondisi Tanah NC Ft Nq

Tiang Tiang Tiang Tiang


Konsistensi N-SPT
Pancang Bor Pancang Bor

Lepas 0-10 0.8 0.3 60 25

Sedang 10-30 1 0.5 100 60

Padat 30-50 1.5 0.8 180 100

Parameter rencana tiang untuk tanah kohesif


Kondisi tanah kohesif Kuat geser undraind Koefisien terganggu
Cu (Kpa) Fc
Konsistensi Nilai N

Sangat 0-2 0-10 1.0


Lembek

Lembek 2-4 10-25 1.0

Sedang 4-8 25-45 1.0

45-50 1.0-0.95

Kenyal 8-15 50-60 0.95-0.8

60-80 0.8-0.65

80-100 0.65-0.55

Sangat kenyal 15-30 100-120 0.55-0.45

120-140 0.45-0.4
140-160 0.4-0.36

160-180 0.36-0.35

180-200 0.35-0.34

Keras/Teguh >30 >200 0.34

Efisiensi Grup Tiang   


Untuk kelompok tiang yang daya dukung utamanya  mengandalkan tahanan gesek, harus dilakukan evaluasi efesiensi
daya dukung kelompok tiang, dan disarankan jarak as antara tiang lebih dari tiga diameter tiang.

dimana     θ  =  arc tg (D/k)


                 m = Jumlah tiang dalam arah sumbu x
                 n  = Jumlah tiang dalam arah sumbu y
                 D = diameter tiang
                 k  = jarak antara tiang

konsultan-teknik di Jumat, April 10, 2020

Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai