Anda di halaman 1dari 8

BERISI TENTANG ILMU TEKNIK SIPIL (JALAN, JEMBATAN DAN GEDUNG)

Beranda ▼

Jumat, 06 Maret 2020

SURVEY DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) UNTUK


MEMPEROLEH NILAI CBR

SURVEY DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)


UNTUK MEMPEROLEH NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)

Bagi praktisi ilmu teknik sipil alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP) sudah tidak asing lagi
ditelinga apalagi yang sudah berkecimpung di pekerjaan jalan. Alat ini menjadi modal dasar dalam
merencanakan pekerjaan jalan. Namun disini saya akan memberikan sedikit informasi bagi yang
belum mengetahui tentang alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP), dan apa saja kegunaanya??
Silahkan disimak penjelasan dibawah ini.

Kuat Geser Tanah


Kuat geser tanah merupakan sebuah faktor yang sangat penting dalam menyelesaikan masalah-
masalah tentang tanah seperti mendesain pondasi, perhitungan tekanan tanah lateral, analisis
kesatabilan lereng dan lainnya. Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah melawan tegangan
geser yang terbebani (gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan
atau tarikan).

Jika suatu tanah tidak memiliki kekuatan geser yang cukup untuk menahan atau memikul tegangan
geser yang terjadi, maka akan timbul pergeseran tanah (keruntuhan pada tanah). Keruntuhan geser
tanah terjadi bukan disebabkan karena hancurnya butirbutir tanah tersebut tetapi karena adanya
gerak relatif antara butir-butir tanah tersebut. Pada peristiwa kelongsoran suatu lereng berarti telah
terjadi pergeseran dalam butir-butir tanah tersebut.

Kekuatan geser yang dimiliki oleh suatu tanah disebabkan oleh :


-            Pada tanah berbutir halus (kohesif) misalnya lempung, kekuatan geser yang dimiliki tanah
disebabkan karena adanya kohesi atau lekatan antara butir-butir tanah (c tanah).
-            Pada tanah berbutir kasar (non kohesif), kekuatan geser disebabkan karena adanya gesekan
antara butir-butir tanah sehingga sering disebut sudut gesek dalam (Ø tanah).
-            Pada tanah yang merupakan campuran antara tanah halus dan tanah kasar(c, Ø tanah),
kekuatan geser disebabkan karena adanya lekatan (karena kohesi) dan gesekan antara butir-
butir tanah(karena Ø).

Dynamic Cone Penetrometer (DCP)


Dynamic Cone Penetrometer (DCP) pada awalnya dikembangkan sebagai alternatif untuk
mengevaluasi sifat-sifat perkerasan lentur atau tanah dasar. Pengujian cara dinamis ini
dikembangkan oleh TRLL (Transport and Road Research Laboratory), Crowthorne, Inggris dan mulai
diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1985 / 1986.

Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah dasar,
timbunan, dan atau suatu sistem perkerasan. Pengujian ini akan memberikan data kekuatan tanah
sampai kedalaman + 70 cm di bawah permukaan lapisan tanah yang ada atau permukaan tanah
dasar. Pengujian ini dilakukan dengan mencatat data masuknya konus yang tertentu dimensi dan
sudutnya, ke dalam tanah untuk setiap pukulan dari palu/hammer yang berat dan tinggi jatuh
tertentu pula.

Alat penetrometer konus dinamis (DCP) terdiri dari tiga bagian utama yang satu sama lain harus
disambung sehingga cukup kaku seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Bagian-bagian alat Penetrometer Konus Dinamis (DCP) dapat dijelaskan dalam 3 bagian seperti di
bawah ini :
·      Bagian atas yang terdiri dari,
a)    Pegangan;
b)   Batang bagian atas;
c)    Penumbuk berbentuk silinder berlubang, berat 8 kg.

·       Bagian tengah yang terdiri dari,


a)    Landasan penahan penumbuk terbuat dari baja;
b)   Cincin peredam kejut;
c)    Pegangan untuk pelindung mistar penunjuk kedalaman.

·       Bagian bawah yang terdiri dari,


a)    Batang bagian bawah,
b)    Batang penyambung, dengan ulir dalam di bagian ujung yang satu dan ulir luar di ujung
lainnya; Mistar berskala, panjang 1 meter, terbuat dari plat baja;
c)    Konus terbuat dari baja keras berbentuk kerucut di bagian ujung, diameter 20 mm, sudut 60°
atau 30°;
d)   Cincin pengaku.

Berdasarkan sudut konus DCP dibagi menjadi 2 yaitu :


1.      DCP dengan sudut konus 60o, yang pada umumnya digunakan untuk tanah-tanah berbutir
sangat halus (clay) sampai dengan berbutir sangat halus bercampur sedikit pasir halus.
Dengan ukuran dan karakteristik sbb:
-     Diameter bar = 10 mm
-     Tinggi bar atas = 575 + H mm
-     Konus dengan sudut = 60o

2.    DCP dengan sudut konus 30o yang pada umumnya digunakan untuk tanah berbutir kasar
Dengan ukuran dan karakteristik sbb:
-     Diameter bar = 16 mm
-     Tinggi bar atas = 508 + H mm
-     Konus dengan sudut = 30o

Lokasi Survey Dynamic Cone Penetrometer (DCP)


Lokasi survey DCP dilakukan di dua lokasi yaitu :
1.    Dilakukan di bahu jalan, ini digunakan untuk pelaksanaan pelebaran jalan
2.  Dilakukan diluar bahu jalan, ini dilakukan untuk pelaksanaan timbunan, misalkan pada
pelaksanaan rekonstruksi jalan.

Pelaksanaan Survey Dynamic Cone Penetrometer (DCP)


1.  Gali lokasi pengukuran lebar 40 cm x 40 cm dengan kedalaman sampai dengan subgrade
perkerasan disamping bahu tersebut.
2.     Letakkan plat baja penahan meteran pengukur didalam lobang galian.
3.     Pasang ujung conus alat DCP persis di lobang plat.
4.    Pasang meteran pengukur pada tempat yang tersedia pada alat DCP dan menyentuh plat baja
dalam lobang
5.     Catat ketinggian meter pengukur terhadap batas patokan (level) yang ditetapkan
6.    Angkat palu DCP hingga bagian sisi atas palu menyentuh bagian bawah dari batas tinggi jatuh
palu DCP.
7.     Lepaskan Palu DCP dan catat meter pengukur terhadap batas patokan (level) yang ditetapkan.
8.        Ulangi prosedur (6) dan (7) hingga seluruh panjang batang bagian bawah alat DCP masuk
dalam tanah.
9.     Catatan penetrasi conus yang dilakukan adalah untuk setiap tumbukan.
10. Pasang kunci pipa pada kedua sisi batang alat DCP
11. Dengan 2 orang, diangkat alat DCP dari lobang uji
12. Pindahkan alat DCP ke lokasi lain yang telah ditentukan sebelumnya

Nilai California Bearing Ratio (CBR) Hasil Analsis DCP


Sudut konus 60o
CBR1..n = 10 2,8135 – 1,313 Log (DN)
CBR1..n = CBR pada masing2 blow.
Dn1..n = Nilai penetrasi masing2 (mm/blow)

Sudut konus 30o


CBR1.n = 10 1,352 – 1,125 Log (DN)
CBR1..n = CBR pada masing2 blow
Dn1..n = Nilai penetrasi masing2 (cm/blow)

Contoh Perhitungan DCP


Mengolah data survey DCP menjadi perhtungan per stasioner. Agar memudahkan dalam
menghitung alangkah baiknya perhitungan/ pengolahan data mentah DCP dibuat di ms. excell.
seperti gambar dibawah ini.
Merangkum nilai CBR sepanjang ruas jalan menjadi satu tabel. Fungsinya untuk memudahkan
dalam menghitung nilai CBR rata-rata dalam satu ruas jalan. seperti gambar dibawah ini

Setelah rekap data CBR dimasukkan selanjutnya dihitung nilai CBR rata-rata dan CBR segmen
seperti gambar dibawah ini.
Selanjutnya dbuatkan grafiknya, untuk memudahkan dalam mengamati dan menganalisa.
Kira-kira seperti itulah gambaran dalam melakukan survey  Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
untuk mendapatkan nilai California Bearing Ratio (CBR). Dari nilai CBR inilah nantinya akan diolah
lagi untuk menghitung tebal perkerasan jalan. jadi nilai CBR ini adalah modal dasar untuk
menghitung tebal perkerasan jalan. Sekian penejelasan dari saya, kalau ada kritik dan saran
silahkan berkomentar dibawah ini. Terimakasih !!!!

konsultan-teknik di Jumat, Maret 06, 2020

Berbagi

1 komentar:

BASIT AMIR 19 Maret 2020 17.07


MANTAP...TRIMS ILMU OM...MABBARAKKA
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Dian Rach Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya


‹ Beranda ›
Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai