Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN

REKAYASA & PERANCANGAN STRUKTUR


Dosen Pengampu : Samsul A Rahman Sidik Hasibuan, S.T., M.T.

Disusun Oleh :

Nadila Tifani (208110080)


Rikky L.J Silaban (208110030)
Gabriel Julessio Tambunan Agus (208110048)
Agus jagar P Sibagariang (208110006)
Aldi Ronaldo Lumban Gaol (208110007)
Fikri Ramadhan (208110028)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MEDAN ARE
MEDAN
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
REKAYASA & PERANCANGAN STRUKTUR

Laporan ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat
Sarjana S-1 Program Studi Teknik Sipil

Disusun Oleh :

Nadila Tifani (208110080)


Rikky L.J Silaban (208110030)
Gabriel Julessio Tambunan Agus (208110048)
Agus jagar P Sibagariang (208110006)
Aldi Ronaldo Lumban Gaol (208110007)
Fikri Ramadhan (208110028)

Laporan Rekayasa & Perancangan Struktur ini telah diperiksa dan disetujui oleh
:
Mengetahui / Menyetujui,

Disetujui, Diperiksa,
Kepala Program Studi Dosen

Tika Ermita Wulandari, ST,. MT. Samsul A Rahman Sidik Hasibuan,


S.T., M.T
Tanggal : …………………………. Tanggal : ………...

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga Laporan Tugas Besar Rekayasa dan Perancangan Struktur ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun guna memenuhi
syarat tugas dari mata kuliah Praktikum Teknologi Bahan dan syarat untuk
mencapai derajat S-1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Medan Area.

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah membantu. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Ibuk Tika Ermita Wulandari, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Sipil
2. Bapak Samsul A Rahman Sidik Hasibuan, S.T., M.T., selaku Dosen
Pengampu
3. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan laporan ini yang
tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki,


penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak senantiasa
diharapkan untuk peningkatan berikutnya.

Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Medan, 11 Desember 2023

Kelompok 2

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
LEMBAR ASISTENSI .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
1 Soal Tugas Besar 5
2 Denah Rencana Balok, Kolom, Pelat 6
3 Data Bahan dan Material 7
4 Data Penampang 7
5 Screenshot Hasil Pemodelan SAP2000 (3D) 18
6 Screenshot Periode Getar Alami Struktur (Mode 1&2) 19
7 Perhitungan Pembebanan 18
8 Rekap Gaya Dalam SAP2000 (Balok, Kolom, Pelat) 20
9 Perhitungan Tulangan (Balok, Kolom, Pelat) 21
10 Penggambaran Detail Tulangan (Balok, Kolom, Pelat) 22
11 Dokumentasi Kenangan Kerjasama Kelompok 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... v

iv
SOAL TUGAS BESAR
REKAYASA DAN PERANCANGAN STRUKTUR
SEMESTER GANJIL TA. 2022-2023

A. Data umum perancangan gedung


1. Luas lahan = 20 x 30 m (ukuran luas gedung menyesuaikan)
2. Jumlah ruangan = minimal 16 ruangan
3. Jumlah lantai = minimal 4 lantai
4. Tinggi perlantai = minimal 3,7 m
5. Jenis atap = atap dak beton
6. Jenis pondasi = footplat
7. Kedalaman pondasi = 2 – 3 m
8. Tegangan izin tanah (qc) = 100 kg/cm2
9. Jenis tanah = keras/sedang/lunak (variasi perkelompok)
10. Jenis struktur = Struktur Rangka Pemikul Momen (SRPM)
11. Lokasi = variasi perkelompok

B. Data bahan/material
1. Jenis material = beton bertulang
2. Mutu beton (f’c) = 25 MPa
3. Mutu Baja (fy) = ulir 400 MPa dan polos 240 MPa (diameter
menyesuaikan)
4. MoE beton = 4700 f’c MPa
5. MoE baja = 200.000 MPa

C. Fungsi bangunan (variasi perkelompok)


1. Kantor
2. Toko
3. Sekolah
4. Swalayan
5. Apotek
6. Gedung kuliah
7. Laboratorium komputer
8. Rumah susun
9. Perpustakaan
10. Rumah sakit

5
D. Peraturan yang digunakan
1. SNI 1727:2013. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung
dan struktur lain.
2. SNI 1726:2019. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung.
3. SNI 2847:2019. Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung.
4. Peraturan lain yang diperlukan.

E. Pemodelan
Pemodelan struktur 3D menggunakan software SAP2000 v14 atau ETABS
(opsional) sampai pada output gaya dalam struktur dan data yang diperlukan.

F. Perancangan
1. Pembebanan
a. Beban mati (DL)
b. Beban hidul (LL)
c. Beban gempa (EQ) dengan metode statik ekivalen
2. Perancangan struktur beton bertulang (dimensi dan penulangan)
a. Pelat (pelat lantai dan pelat atap)
b. Balok (minimal ada 2 jenis balok berbeda)
c. Kolom (minimal ada 2 jenis kolom berbeda)
d. Pondasi (footplat)
e. Tangga dan sloof tidak perlu dihitung (opsional)
3. Story Drift

G. Gambar
Penggambaran struktur menggunakan software Autocad, dengan rincian
sebagai berikut:
1. Layout gedung (menyesuaikan ukuran luas lahan)
2. Denah strukur perlantai (sesuai kebutuhan perancangan struktur pada
poin F.2)
Catatan: tidak perlu membuat denah ruangan
3. Potongan struktur arah x dan y
4. Detail penulangan dan detail potongan penulangan
Sesuai kebutuhan perancangan struktur pada poin F.2

6
DIMENSI STRUKTUR

Dimensi
Lebar Tinggi Panjang Tebal
Struktur
(B) (H) (L) (h)
(m) (m) (m) (m)
BI-1 lt 1-5 0.35 0.7 6
BI-2 lt 1-5 0.35 0.7 5
BI-3 lt 1-5 0.35 0.7 4
BA lt 1-5 0.25 0.5 6
Kolom K1 0.8 0.8 4
Kolom K2 0.65 0.65 4
Tebal PL (Plat lantai 1-4) 0.125
Tebal PA (Plat atap dak) 0.10

DATA BAHAN DAN MATERIAL

Data Bahan :

f’c = 25 MPa

Fy Polos = 240MPa

Fy ulir = 400 MPa

Data Penampang :

Kolom1 : 800x 800mm

Kolom 2 : 650x650mm

Balok Induk : 350x700 mm

Balok Anak : 250x500mm

Pelat Lantai : 125mm

Pelat Atap : 100mm

7
QDL dan QLL

A. Beban Mati (QDL) pelat lt 1 - 4


Tebal Berat Jenis Total
Beban
(m) (kN/m^3) (kN/m^2)
Pelat lantai 0.125 24 3
Spesi 0.02 21 0.42
Pasir 0.03 16 0.48
Keramik 0.01 22 0.22
Plafon dan penggantung 0.2 0.2
Me 0.25 0.25
QDL 4.57
QDL pada SAP2000 1.57

B. Beban Mati tambahan Atap

Tebal Berat Jenis Total


Beban
(m) (kN/m^3) (kN/m^2)
Plat atap dak 0.10 24 2.40
Plafon dan penggantung 0.2 0.2
Me 0.25 0.25
Lapis kedap air 0.002 19 0.04
QDL 2.89
QDL pada SAP2000 0.49
C. Beban Mati tambahan Dinding pada balok

Beban tembok disesuaikan dengan denah gedung, tergantung letak


dinding yang menumpu di balok
Bj Dinding/tembok = 2 kN/m^2
Tinggi gedung perlantai = 4 m

Tinggi
Beban Tinggi Balok Dinding Total
(m) (m) (kN/m)
Pada Balok BI lt 1 - 4 0.7 3.3 5.20
Pada Balok BA lt 1 - 4 0.5 3.5 6.00

D. Beban Hidup (QLL)


Beban hidup disesuaikan dengan fungsi masing - masing ruangan atau

LL Lantai 1 - 4 = 6.00 kN/m^2 (toko)

8
LL Lantai atap = 0.96 kN/m^2 (atap datar/dak beton)

BERAT BANGUNAN

Berat Lantai
A. 1
Lebar Tinggi Panjang
Jenis BJ Total
(b) (h) (L) Jumlah
Struktur (m) (m) (m) (kN/m^2) (kN)
Beban Mati
PL1 6 5 4 4.57 548.40
Beban Mati
PL2 6 4 12 4.57 1316.16
BI-1 0.35 0.7 6 19 24 670.32
BI-2 0.35 0.7 5 24 24 705.60
BI-3 0.35 0.7 4 6 24 141.12
BA-1 0.25 0.5 6 12 24 216.00
K1 0.8 0.8 4 28 24 1720.32
K2 0.65 0.65 4 16 24 648.96
Dinding BI-1 6 19 5.20 592.80
Dinding BI-2 5 24 5.20 624.00
Dinding BI-3 4 6 5.20 124.80
Dinding BA-
1 6 12 6.00 432.00
Beban Hidup
PL1 6 5 4 6.00 720.00
Beban Hidup
PL2 6 4 12 6.00 1728.00
S berat (Wi) lantai 1 10188.48

B. Berat Lantai 2

Lebar Tinggi Panjang


Jenis BJ Total
(b) (h) (L) Jumlah
Struktur (m) (m) (m) (kN/m^2) (kN)
Beban Mati
PL1 6 5 4 4.57 548.40
Beban Mati
PL2 6 0 4 12 4.57 1316.16
BI-1 0.35 0.7 6 19 24 670.32
BI-2 0.35 0.7 5 24 24 705.60
BI-3 0.35 0.7 4 6 24 141.12

9
BA-1 0.25 0.5 6 12 24 216.00
K1 0.8 0.8 4 28 24 1720.32
K2 0.65 0.65 4 16 24 648.96
Dinding BI-1 6 19 5.20 592.80
Dinding BI-2 5 24 5.20 624.00
Dinding BI-3 4 6 5.20 124.80
Dinding BA-1 0 0 6 12 6.00 432.00
Beban Hidup
PL1 6 5 4 6.00 720.00
Beban Hidup
PL2 6 4 12 6.00 1728.00
0 0 S berat (Wi) lantai 2 10188.48

C. Berat Lantai 3

Lebar Tinggi Panjang


Jenis BJ Total
(b) (h) (L) Jumlah
Struktur (m) (m) (m) (kN/m^2) (kN)
Beban Mati
PL1 6 5 4 4.57 548.40
Beban Mati
PL2 6 4 12 4.57 1316.16
BI-1 0.35 0.7 6 19 24 670.32
BI-2 0.35 0.7 5 24 24 705.60
BI-3 0.35 0.7 4 6 24 141.12
BA-1 0.25 0.5 6 12 24 216.00
K1 0.8 0.8 4 28 24 1720.32
K2 0.65 0.65 4 16 24 648.96
Dinding BI-1 6 19 5.20 592.80
Dinding BI-2 5 24 5.20 624.00
Dinding BI-3 4 6 5.20 124.80
Dinding BA-1 0 0 6 12 6.00 432.00
Beban Hidup
PL1 6 5 4 6.00 720.00
Beban Hidup
PL2 6 4 12 6.00 1728.00
0 0 S berat (Wi) lantai 3 10188.48

D. Berat Lantai 4

Lebar Tinggi Panjang


Jenis Jumlah BJ Total
(b) (h) (L)

10
Struktur (m) (m) (m) (kN/m^2) (kN)
Beban Mati PL1 6 5 4 4.57 548.40
Beban Mati PL2 6 4 12 4.57 1316.16
BI-1 0.35 0.7 6 19 24 670.32
BI-2 0.35 0.7 5 24 24 705.60
BI-3 0.35 0.7 4 6 24 141.12
BA-1 0.25 0.5 6 12 24 216.00
K1 0.8 0.8 4 28 24 1720.32
K2 0.65 0.65 4 16 24 648.96
Dinding BI-1 6 19 5.20 592.80
Dinding BI-2 5 24 5.20 624.00
Dinding BI-3 4 6 5.20 124.80
Dinding BA-1 0 0 6 12 6.00 432.00
Beban Hidup
PL1 6 5 4 6.00 720.00
Beban Hidup
PL2 6 4 12 6.00 1728.00
0 0 S berat (Wi) lantai 4 10188.48

E. Berat Lantai 5 (Atap)

Lebar Tinggi Panjang


Jenis BJ Total
(b) (h) (L) Jumlah
Struktur (m) (m) (m) (kN/m^2) (kN)
Beban Mati
PL1 6 5 4 2.89 346.80
Beban Mati
PL2 6 4 12 2.89 832.32
BI-1 0.35 0.7 6 19 24 670.32
BI-2 0.35 0.7 5 24 24 705.60
BI-3 0.35 0.7 4 6 24 141.12
BA-1 0.25 0.5 6 12 24 216.00
K1 0.8 0.8 4 28 24 1720.32
K2 0.65 0.65 4 16 24 648.96
Dinding BI-1 6 19 6.20 706.80
Dinding BI-2 5 24 6.20 744.00
Dinding BI-3 4 6 6.20 148.80
Dinding BA-1 0 0 6 12 6.60 475.20
Beban Hidup
PL1 6 5 4 0.96 115.20
Beban Hidup
PL2 6 4 12 0.96 276.48

11
6 0 S berat (Wi) lantai 5 7747.92

BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN

Menentukan koefisien Situs, Fa dan


2. Fv
Fa adalah faktor amplifikasi periode pendek 0,2 detik
Ss = 1.2 g
Kondisi Tanah = Tanah Keras (SC)
Fa = 1.02

Fv adalah faktor amplifikasi periode pendek 1,0 detik


S1 = 0.5 g
Kondisi Tanah = Tanah Sedang (SD)
Fv = 1.50

3. Menentukan Parameter Respon Spektrum Desain


Spektrum respons percepatan di permukaan

Parameter respon spektrum pada perioda pendek


(SMs)
SMs = Fa*Ss
= 1.224 g

Parameter respon spektrum pada perioda 1 detik


(SM1)
SM1 = Fv*S1
= 0.75 g

Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek (SDS)


SDS = 2/3*SMs
= 0.82 g
Parameter percepatan spektral desain untuk perioda 1 detik (SD1)
SD1 = 2/3*SM1
= 0.50 g

4. Menentukan Kategori Desain Seismik


Kategori resiko bangunan = III (Rumah Sakit)

12
Faktor keutamaan gempa (I) = 1.25

Kategori Desain Seismik


(KDS) = D

Rangka Beton Pemikul Momen


Sistem struktur = Khusus
Koefisien modifikasi respon
(R) = 8

5. Membuat Spektrum Respon Desain


0,2
To = (SD1/SDS)
= 0.12 detik
Ts = SD1/SDS
= 0.61 detik
TL = 6 detik

Untuk T < To
Sa diambil dari persamaan : Sa = SDS*(0,4+(0,6*T/To))
Untuk To ≤ T ≤ TS
Sa =
Sa diambil dari persamaan : SDS

Untuk TS < T ≤ TL
Sa diambil dari persamaan : Sa = SD1/T

Untuk T > TL

Sa diambil dari persamaan : Sa = SD1*TL/T^2

T (det) Sa (m/det^2) Rumus


0 0.26 Sa = SDS*(0,4+(0,6*T/To))
To 0.15 0.66 Sa = SDS
0.25 0.66 Sa = SDS
0.50 0.66 Sa = SDS
Ts 0.77 0.66 Sa = SDS
1 0.51 Sa = SD1/T
1.25 0.41 Sa = SD1/T
1.5 0.34 Sa = SD1/T
1.75 0.29 Sa = SD1/T
2 0.25 Sa = SD1/T
2.25 0.23 Sa = SD1/T

13
2.5 0.20 Sa = SD1/T
2.75 0.18 Sa = SD1/T
3 0.17 Sa = SD1/T
3.25 0.16 Sa = SD1/T
3.5 0.14 Sa = SD1/T
3.75 0.14 Sa = SD1/T
4 0.13 Sa = SD1/T
4.25 0.12 Sa = SD1/T
4.5 0.11 Sa = SD1/T
4.75 0.11 Sa = SD1/T
5 0.10 Sa = SD1/T
5.25 0.10 Sa = SD1/T
5.5 0.09 Sa = SD1/T
5.75 0.09 Sa = SD1/T
6 0.08 Sa = SD1/T
6.25 0.08 Sa = SD1/T
6.5 0.08 Sa = SD1/T
6.75 0.08 Sa = SD1/T
7 0.07 Sa = SD1/T
7.25 0.07 Sa = SD1/T
7.5 0.07 Sa = SD1/T
7.75 0.07 Sa = SD1/T
8 0.06 Sa = SD1/T
8.25 0.06 Sa = SD1/T
8.5 0.06 Sa = SD1/T
8.75 0.06 Sa = SD1/T
9 0.06 Sa = SD1/T
9.25 0.05 Sa = SD1/T
9.5 0.05 Sa = SD1/T
9.75 0.05 Sa = SD1/T
10 0.05 Sa = SD1/T
10.25 0.05 Sa = SD1/T
10.5 0.05 Sa = SD1/T
10.75 0.05 Sa = SD1/T
11 0.05 Sa = SD1/T
11.25 0.05 Sa = SD1/T
11.5 0.04 Sa = SD1/T
11.75 0.04 Sa = SD1/T
12 0.04 Sa = SD1/T
12.25 0.04 Sa = SD1/T
12.5 0.04 Sa = SD1/T
12.75 0.04 Sa = SD1/T
13 0.04 Sa = SD1/T
13.25 0.04 Sa = SD1/T
13.5 0.04 Sa = SD1/T
13.75 0.04 Sa = SD1/T

14
14 0.04 Sa = SD1/T
14.25 0.04 Sa = SD1/T
14.5 0.03 Sa = SD1/T
14.75 0.03 Sa = SD1/T
15 0.03 Sa = SD1/T
15.25 0.03 Sa = SD1/T
15.5 0.03 Sa = SD1/T
15.75 0.03 Sa = SD1/T
16 0.03 Sa = SD1/T
16.25 0.03 Sa = SD1/T
16.5 0.03 Sa = SD1/T
16.75 0.03 Sa = SD1/T
17 0.03 Sa = SD1/T
17.25 0.03 Sa = SD1/T
17.5 0.03 Sa = SD1/T
17.75 0.03 Sa = SD1/T
18 0.03 Sa = SD1/T
18.25 0.03 Sa = SD1/T
18.5 0.03 Sa = SD1/T
18.75 0.03 Sa = SD1/T
19 0.03 Sa = SD1/T
19.25 0.03 Sa = SD1/T
19.5 0.03 Sa = SD1/T
19.75 0.03 Sa = SD1/T
20 0.03 Sa = SD1/T

Respon Spektrum Rencana


0.70
Sa (m/det^2)

0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0.00
0.77
1.75
2.75
3.75
4.75
5.75
6.75
7.75
8.75
9.75
10.75
11.75
12.75
13.75
14.75
15.75
16.75
17.75
18.75
19.75

T (detik)

6 Menghitung Waktu Getar Alami Struktur


Jumlah lantai = 5 lantai
Tinggi perlantai = 4 m
Tinggi Total (h) = 20 m
Rangka Beton Pemikul
Sistem struktur = Momen Khusus
SD1 = 0.51 g
Ct = 0.0466

15
x = 0.9
Cu = 1.4
Waktu getar
(periode) alami
struktur (T)
Ta = Ct*(h^x) = 0.69 detik
Tmax = Cu*Ta = 0.97 detik
Tc 1 (Mode 1) = 0.97 detik
Tc 2 (Mode 2) = 0.84 detik

Syarat periode
struktur (T) yang
digunakan :
maka, gunakan
Jika Tc > Tmax T = Tmax
Jika Ta ≤ Tc ≤ maka, gunakan T = Tc
Tmax (terbesar)
maka, gunakan
Jika Tc < Ta T = Ta
Maka T pakai = 0.97 detik

7 Gaya Geser Dasar


T periode panjang (TL) = 20 detik
T pakai (T) = 0.97 detik
S1 = 0.40 g

a) Menentukan nilai Koefisien Respon


Seismik (Cs)
Dengan 3 cara dan digunakan nilai terbesar
Cs ditentukan dengan
persamaan:
Cs = SDS / (R/I) = 0.083

Syarat 1 : apabila T ≤ TL, maka Cs tidak


perlu melebihi:
Cs max = SD1 /
(T*(R/I)) = 0.065

Syarat 2 : apabila T > TL , maka Cs tidak


perlu melebihi:
Cs max = (SD1*TL) /
(T^2)*(R/I) = 1.346

Syarat 3: untuk nilai S1 ³ 0,6 g, maka Cs


harus lebih dari:
Cs min = (0,5*S1) /
(R/I) = 0.025

16
Cs harus lebih dari:
Cs min = 0,044*SDS*I = 0.029 ³ 0,01

Maka Cs pakai = 0.065

b) Menentukan Gaya Geser


Dasar (V)
Berat Total (Wt) = 48501.84 kN
V = Cs*Wt = 3166.79 kN

8. Menghitung Gaya Horizontal Gempa Statik Ekivalen (Fi)

𝑊𝑖 . ℎ𝑖 𝑘
𝐹𝑖 = 𝑉
∑ 𝑊𝑖 . ℎ𝑖 𝑘

dimana :
Gaya horizontal
Fi = gempa tiap lantai
Berat perlantai bangunan
Wi = gedung tiap lantai
Tinggi (m)
hi = bangunan tiap lantai
Eksponen yang terkait dengan perioda
k = struktur sebagai berikut :
· Untuk
struktur T detik
dengan £ 0.5 ; k = 1
· Untuk
struktur T detik
dengan ³ 2.5 ; k = 2
· Untuk struktur dengan nilai 0,5 < T < 2,5 ; k = 2 atau
harus ditentukan dengan interpolasi linier
T (waktu k = Perlu di
getar alami) = 0.97 detik Interpolasi
k = 1
Apabila nilai k perlu di
interpolasi, maka:
(Hasil
k = 1.24 interpolasi)

17
BEBAN GEMPA PERLANTAI (Fi)

V = 3166.79 kN
k = 1.24

𝑊𝑖 . 𝐻𝑖 𝑘
𝐹𝑖 = 𝑉
∑ 𝑊𝑖 . 𝐻𝑖 𝑘

Tabel distribusi gaya gempa statik ekivalen bangunan


perlantai
Lantai Wi Hi Hi^k Wi*(Hi^k) Fi
(i) (kN) (m) (m) (kNm) (kN)
5 7747.92 20 40.436 313297.6754 958.97
4 10188.48 16 30.696 312750.1854 957.30
3 10188.48 12 21.517 219229.1178 671.04
2 10188.48 8 13.041 132869.5705 406.70
1 10188.48 4 5.540 56448.64045 172.78
S 1034595.19 3166.79

Kontrol
: V = S Fi
3166.79 = 3166.79 kN OK

• SCREENSHOT HASIL PEMODELAN SAP2000 (3D)

18
• SCREENSHOT PERIODE GETAR ALAMI STRUKTUR SAP2000
(MODE 1&2)
1. MODE 1

2. MODE 2

19
Rekap Gaya Dalam SAP2000 Balok, Kolom Pelat

Gaya
aksial (P) Momen (M33) Gaya geser (V22) Dimensi (m)
Struktur
Mu+ Mu- Vu-
Pu (kN) (kN.m) (kN.m) Vu+ (kN) (kN) B H
Kolom
1 1541 396.20 -395.43 166.01 -170.97 0.8 0.8
Kolom
2 990 94.15 -94.15 43.43 -41.29 0.45 0.45

Momen (M33) Gaya geser (V22) Dimensi (m)


Struktur Mu+ Mu- Vu-
(kN.m) (kN.m) Vu+ (kN) (kN) B H
Balok
Induk 140.32 -248.33 143.78 -143.78 0.35 0.7
Balok
Anak 72.00 -169.87 115.04 -115.05 0.25 0.5

Momen Tumpuan Momen Lapangan


(M11) (M22) Tebal (m)
Struktur
Mu+ Mu- Mu+ Mu-
(kN.m) (kN.m) (kN) (kN) h
Pelat
Lantai 52.93 -52.94 37.53 -39.30 0.125
Pelat
Atap 8.44 -8.25 0.29 -0.27 0.10

A. Perancangan Kolom K1

20
1. Dalam kedaan aksial murni (Mn = 0 )
Pn = (0,85 x f`c x (Ag-Ast) + (Ast x fy))/1000
Pn = 14744.00 kN
2. Dalam keadaan Seimbang (Fs=Fy)
d = h - d'

d= 707 mm

Xb = 424.20 mm

a= 360.57 mm

Fs' = 468.46 Mpa > Fy =

Fs' pakai = 400 MPa

Fs = 400 Mpa ≥ Fy =

Fs pakai = 400 Mpa

Cc = 6129.69 kN

Cs = 1212.00 kN

Ts = 1280 kN

Pn = 6061.69 kN

Mn = 2111828.8 kNmm

21
2111.8288 kNm

Eb = 0.35 M

3. Dalam keadaan Patah Desak

d= 707 mm

X= 636.30 mm

a= 540.86 mm

Fs = 512.31 Mpa > Fy 400


Fs' = 400 Mpa

Fs = 66.67 Mpa < Fy 400


Fs pakai = 66.666667 Mpa

Cc = 9194.54 Kn

Cs = 1212 kN

Ts = 213.33 kN

Pn = 10193.20 kN

22
Mn = 1628.94 kNm

Eb = 0.16 m
4. Dalam keadaan patah tarik

d= 707 mm

X= 212.10 mm

a= 180.29 mm

Fs' = 336.92 Mpa < Fy 400


Fs' pakai = 336.91655

Fs = 1400 Mpa > Fy 400


Fs pakai = 400

Cc = 3064.85 kN

Cs = 1010.133 kN

Ts = 1280 kN

Pn = 2794.98 kN

Mn = 1652.74 kNm

23
Eb = 0.59 m
5. Dalam keadaan lentur murni

a= 75.29 mm
Pn = 0

Mn = 856.77 kNm

Rekap Nilai MN dan PN Kolom K1

Keadaan Momen Nominal Mn (kNm) Gaya Aksial Pn (kN)

Aksial Murni 0 14744


Patah desak 1629 10193
Seimbang 2112 6062
Patah tarik 1653 2795
Lentur murni 857 0

Diagram Mn PN
16000
14000
12000
10000
Pn (kN)

8000
6000
4000
2000
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Mn (kNm)

Gambar Diagram Interaksi Mn - Pn Kolom K1

Letak koordinat data dari SAP2000 yaitu Pu =1541 KN dan mu =396.20 kN

ternyata berada di dalam area diagram interaksi Mn - Pn (pada Gambar) dengan


demikian luas tulangan sebesar 1% aman digunakan. Nilai Momen hasil
pembacaan, 1200 kNm

c. Perancangan Tulangan Pokok Kolom K1

24
a. Data perencanaan:
1. Pmax 1541 kN
2. Mmax 396.20 KNm

3. Me 1200 kNm
b. Perhitungan kebutuhan tulangan

Ast = 6400 mm

As = As' 3200 mm
Diameter tulangan yang
digunakan

D= 16 mm

As tul = 200.96 mm

n= 15.92
16 batang
Jumlah tulangan pada satu sisi kolom
Tulangan ( Pada 1
Sisi kiri dan
n 1 sisi kolom 8 sisi kolom)
kanan atau sisi
Tulangan ( Pada 1
atas dan bawah
8 sisi kolom)
Jadi digunakan tulangan Deform 16 D 16 mm

Perencanaan tulangan geser kolom 1


Diketahui data perencanaan :
Mutu beton (f'c) 25 mpa
Mutu Baja (fy) 240 mpa
Selimut beton (ts) 75 mm
Diameter tul pokok (d) 16 mm
Diameter tul sengkang (d) 10 mm Asumsi awal
Dimensi kolom :
h 0.8 m 800 mm
b 0.8 m 800 mm
Ag 640000 mm
Pu=Nu 1441.00 kN 2E06 N
Vu 166.012 kN 166012 N
Tebal efektif (d)
d = h - ts- dsengkang - (dpokok/2)
d= 707 mm
Perhitungan tulangan geser

25
Vn =221349.3333 N

Vc = 81064.02 N

Gaya geser max sengkang :

Vs = 1885333.333 N

= 140285.31 N

Penampang Cukup

:60798.02 N

166012 ≥ 60798.02

Perlu Tul.Geser

Dicoba Tul geser/sengkang


Asumsi/trial &
d 10 - 100 mm eror

Dimana Av = 314 mm
s 50.240 mm Bulatin 29 mm

26
Av min =30.21 ≥ 32.22

digunakan Av min terbesar : 32.22 mm^2

Av terpasang 785.000 mm

785.000 > 314 > 32.22 OK

S < 8 x Diameter Lentur 100 < 128 mm Ok


S < b/2 100 < 400 mm Ok
S < 24 x Diameter geser 100 < 240 mm Ok

Jadi digunakan tulangan geser/sengkang lapangan : 2 kaki P 10 - 100 mm

Geser Lapangan

Diketahui data perencanaan :


Mutu beton (f'c) 25 mpa
Mutu Baja (fy) 240 mpa
Selimut beton (ts) 75 mm
Diameter tul pokok (d) 16 mm
Diameter tul sengkang (d) 10 mm Asumsi awal
Dimensi kolom :
h 0.8 m 800 mm
b 0.8 m 800 mm
Ag 640000 mm
Pu=Nu 1541.00 kN 154100 N
Vu 170.973 kN 170973 N
Tebal efektif (d)
d = h - ts- dsengkang - (dpokok/2)
d= 707 mm

Perhitungan tulangan geser

V = 227964 N

Vc 81064.02 N

27
Gaya Geser Maksimum
sengkang :

Vs 1885333.333 N
146899.98 N

Penampang Cukup
6079.02 N

41289 ≥ 35070.33

Perlu Tul Geser


Dicoba Tul geser/sengkang
Asumsi/trial &
d 10 - 100 mm eror

Dimana Av = 314 mm
s 28.260 mm Bulatin 29 mm

Av min 30.21 ≥ 32.22


digunakan Av min terbesar 32.22 mm2

Av terpasang 785.00 mm

s
785.00 > 314 > 32.22
Ok

28
S < 8 x Diameter
Lentur 100 < 128 mm Ok
S < b/2 100 < 4000 mm Ok
S < 24 x Diameter
geser 100 < 240 mm Ok
Jadi digunakan tulangan geser/sengkang lapangan 2 kaki P 10 - 125 mm

A. Perancangan Kolom K2

1. Dalam kedaan aksial murni (Mn = 0 )


Pn = (0,85 x f`c x (Ag-Ast) + (Ast x fy))/1000
Pn = 4665.09 kN
2. Dalam keadaan Seimbang (Fs=Fy)
d = h - d'
d= 357 mm

Xb = 214.20 mm

a= 182.07 mm

29
Fy
Fs' = 339.50 Mpa > = 400

Fs' pakai = 339.4958 MPa

Fy
Fs = 400 Mpa ≥ = 400
Fs pakai = 400 Mpa

Cc = 1741.04 kN

Cs = 322.22 kN

Ts = 405 kN

Pn = 1658.27 kN

Mn = 329232.6 kNmm
329.2326 kNm

Eb = 0.20 m
3. Dalam keadaan Patah Desak

d= 357 mm

X= 321.30 mm

a= 273.11 mm

30
Fs = 426.33 Mpa > Fy 400
Fs' = 400 Mpa

Fs = 66.67 Mpa < Fy 400


Fs pakai
= 66.66667 Mpa

Cc = 2611.57 Kn

Cs = 383.4844 kN

Ts = 67.50 kN

Pn = 2927.55 kN

Mn = 290.52 kNm

Eb = 0.10 m
4. Dalam keadaan patah tarik

d= 357 mm

X= 107.10 mm

a= 91.04 mm

31
Fs' = 78.99 Mpa < Fy 400
Fs' pakai
= 78.9916

Fs = 1400 Mpa > Fy 400


Fs pakai
= 400

Cc = 870.52 kN

Cs = 58.46337 kN

Ts = 405 kN

Pn = 523.99 kN

Mn = 217.42 kNm

Eb = 0.41 m
5. Dalam keadaan lentur murni

a= 42.35 mm
Pn = 0

Mn = 136.01 kNm

Rekap Nilai MN dan PN Kolom K2

32
Rekap Nilai MN dan PN Kolom K2

Gaya
Momen Nominal Mn
Keadaan Aksial Pn
(kNm)
(kN)
Aksial Murni 0 4665
Patah desak 291 2928
Seimbang 329 1658
Patah tarik 217 524
Lentur murni 136 0

Diagram Mn PN
16000
14000
12000
10000
Pn (kN)

8000
6000
4000
2000
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Mn (kNm)

Gambar Diagram Interaksi Mn - Pn Kolom K2

Letak koordinat data dari


SAP2000 yaitu Pu = 990.20 kN dan Mu = 94.15 kNm
ternyata berada di dalam area diagram interaksi Mn - Pn (pada Gambar) dengan demikian luas
tulangan sebesar
aman digunakan. Nilai Me
1% Momen hasil pembacaan, = 1000 kNm

c. Perancangan Tulangan Pokok Kolom K2

a. Data perencanaan:
1. Pmax 990.20 kN
2. Mmax 94.15 KNm
3. Me 1000 kNm

b. Perhitungan kebutuhan tulangan

33
Ast = 1225 mm

As = As' 1012.5 mm
Diameter tulangan yang
digunakan
D= 16 mm

As tul = 200,96 mm

n= 5.04
6 batang
Jumlah tulangan pada satu sisi
kolom
n 1 sisi kolom 3 Tulangan ( Pada 1 sisi kolom)
3 Tulangan ( Pada 1 sisi kolom)
Jadi digunakan tulangan Deform 4 D 16 mm

Perencanaan tulangan geser kolom 1


Geser Tumpuan

Diketahui data perencanaan :


Mutu beton (f'c) 25 mpa
Mutu Baja (fy) 240 mpa
Selimut beton (ts) 75 mm
Diameter tul pokok (d) 16 mm
Diameter tul sengkang (d) 10 mm Asumsi awal
Dimensi kolom :
h 0.5 m 450 mm
b 0.5 m 450 mm
Ag 202500 mm
Pu=Nu 990.20 kN 990200 N
Vu 43.434 kN 43434 N
Tebal efektif (d)
d = h - ts- dsengkang - (dpokok/2)
d= 357 mm
Perhitungan tulangan geser

34
Vn = 57912 N

Vc = 46760.44 N

Gaya geser max sengkang :

Vs = 535500 N

= 11151.56 N

Penampang Cukup

: 34887,09 N

43434 ≥ 35070.33

Perlu Tul.Geser

Dicoba Tul geser/sengkang


Asumsi/trial &
d 10 - 125 mm eror

Dimana Av = 314 mm
s 50.240 mm Bulatin 51 mm

Av min = 29.88 ≥ 31.88

35
digunakan Av min terbesar : 31.88 mm^2

Av terpasang =628.00 mm

628.00 > 314 > 31.875 OK

S < 8 x Diameter Lentur 125 < 200 mm Ok


S < b/2 125 < 225 mm Ok
S < 24 x Diameter geser 125 < 240 mm Ok

Jadi digunakan tulangan geser/sengkang lapangan : 2 kaki P 10 - 125 mm

Geser Lapangan

Diketahui data perencanaan :


Mutu beton (f'c) 25 mpa
Mutu Baja (fy) 240 mpa
Selimut beton (ts) 75 mm
Diameter tul pokok (d) 16 mm
Diameter tul sengkang (d) 10 mm Asumsi awal
Dimensi kolom :
h 0.5 m 450 mm
b 0.5 m 450 mm
Ag 202500 mm
Pu=Nu 990.20 kN 990200 N
Vu 41.289 kN 41289 N
Tebal efektif (d)
d = h - ts- dsengkang - (dpokok/2)
d= 357 mm

Perhitungan tulangan geser

Vn 55052 N

Vc 46760.44 N

36
Gaya Geser Maksimum
sengkang :

Vs 535500 N
8291.56 N

Penampang Cukup
35070.3
3 N

35070.3
41289 ≥ 3

Perlu Tul Geser


Dicoba Tul geser/sengkang
Asumsi/trial &
d 10 - 125 mm eror

Dimana Av = 314 mm
s 50.240 mm Bulatin 51 mm

Av min 29.88 ≥ 31.88


digunakan Av min terbesar 31.88 mm2

Av terpasang 628.00 mm

s
628.00 > 314 > 31.875
Ok

37
S < 8 x Diameter
Lentur 125 < 128 mm Ok
S < b/2 125 < 225 mm Ok
S < 24 x Diameter
geser 125 < 240 mm Ok
Jadi digunakan tulangan geser/sengkang lapangan 2 kaki P 10 - 125 mm

9.1.2. PERHITUNGAN BALOK 1

Data Struktur

Lebar Balok = 350 mm


Tinggi Balok = 700 mm
Mu- = 248.33 kNm
Mu+ = 140,32 kNm
Vu- = 148,33 kN
Vu+ = 140,32 kN

DATA MATERIAL

f'c = 25 MPa
Selimut beton (Pb) = 40 mm
Tulangan Deform
pokok(D) 19 mm
Tulangan Susut = 12 mm
fy deform = 410 MPa
Tulangan Sengkang = 12 Mm
fy polos = 210 MPa
β = 0.85
Es = 200000 MPa
Reganga
ɛc = 0.005 n

TULANGAN TUMPUAN
1. Rasio tulangan (ρ)

0,85 × 𝛽 × 𝐹 ′ 𝑐 600
ρb ×( )
= 𝐹𝑦 600 + 𝐹𝑦

38
= 0.026
ρmax = 0,75 × 𝜌𝑏
= 0.020
0,5 × 𝜌𝑏
= 0.013
𝐹𝑦
m=
0,85 × 𝐹 ′ 𝑐
=19.29

2. Koefisien Perlawanan (R1)


R1 𝜌 × 𝐹𝑦 × (1 − 0,5 × 𝜌 × 𝑚)
=
= 4.70 Mpa


𝑀𝑢
Mn =
𝜑

= 310410250 Nmm

bd² 𝑀𝑛
=
𝑅1

= 65979306.02 mm³

dperlu 2
= √𝑏𝑑
𝑏

= 434.1800351 mm
d' = Pb+Dsengkang+(1/2Dtul
pokok) = 61.5 mm
Pusat berat tulangan baja desak
(d')
d' = 61.5 mm
Pusat berat tulangan baja tarik
(d)
d=
Pb+Dsengkang+Dpokok+(1/2Pb) = 91 mm
3. Perhitungan tinggi efektif
(d)
ddesak = h - d'

39
= 638.5 mm
dtarik = h-d
= 609 mm

4. Perhitungan Tulangan
Desak
Kontrol perencanaan tulangan
Cb = (ɛc.Es.ddesak)/(ɛc.Es+Fy)
= 452.8368794
amax = 0,75.β.Cb
= 289.8964666
0,85.F'c.a.b.(ddesak-
Mn = 0,5a)

310410250 = 7437.5 a . (ddesak - 0,5.a)


310410250 = 4748843.75 a - 3718.75 a²
83471.66387 = 1277 a - 1 a²
0 = -83471.664 + 1277 a -1 a²

Rumus akar persamaan kuadrat (rumus ABC), bisa menggunakan kalkulator


online.

a1 = 69.11
a2 = 1207.89
apakai = 69.11
TULANGAN
TUNGGAL
Konstanta
R2 = γR1 Gamma
= 2.352330365 Mpa
M1 = R2.bd2
= 155205125 Nmm
M2 = Mn - M1
= 155205125 Nmm
Luas tulangan desak
perlu(As')
As' = M2/(Fy.(ddesak-d'))
= 656.0642727 mm² 283.39

40
Diameter tulangan
(D) = 19 mm
Luas tulangan (As D) = (π/4 ). D 2

= 283.528737 mm²
Jumlah tulangan
perlu (n)
n = As'/As
= 2.313925141
= 3 btg
As ada = n . As
= 850.586211 mm²
Tulangan desak 3 D 19

5. Perhitungan tulangan tarik


Luas tulangan perlu
(As)
ρbaru = γρ
= 0.006570294
As = ρbaru.b.dtarik+As'
= 2056.522533 mm2
Diameter tulangan
(D) = 19 mm
Luas tulangan (As D) = (π/4).D 2

= 283.528737 mm2
Jumlah tulangan
perlu (n)
n = As/As D
= 7.253312504
= 7 btg
As ada = n . As D
= 1984.701159 mm2
Tulangan Tarik 7 D 19

6. Kontrol Momen Tersedia (Mg-)


As' ada (desak) = 850.586211 mm2
As ada (tarik) = 1984.701159 mm2

Cc = 0,85 . F'c.c. b
= 7437.5 c
As ada(desak) . Ɛc .
Cs = Es (c-d'/c)
= 850586.211 (c.d'/c)

41
Ts = As ada(tarik) . Fy
= 813727.4752 Mpa

Cc + Cs - Ts = 0
-
7437.5 c+ 850586.211 (c.d'/c) 813727 = 0
-
7437.5 c²+ 850586.211 c -5E+07 813727 c = 0

7437.5 c2 36858.73581 c -5E+07 = 0


1 c2 4.955796411 c -7033.4 = 0

Rumus akar persamaan kuadrat (rumus ABC)

c1 = 81 mm
c2 = -86.37997644 mm
Pakai c = 81 mm
fs' = ɛc . Es (c-d'/c)
= 244.696109
Karena Fs' < Fy , maka Fs' = 244.7 Mpa
a = 0,85c
= 69.21055303 mm

Mg- = (0,85.F'c.a.b(ddesak-a/2)) + (As ada desak.Fs'.ddesak)


= 443751199.8 Nmm
-
0,8Mg = 355000959.9 Nmm
= 355.0009599 kNm
-
0,8Mg > Mu-
355.0009599 > 248.3282 AMAN

ρada1 = As ada tarik/b.ddesak


= 0.008881088
ρada2 = As ada desak/b.ddesak
= 0.003806181

42
ρada1 - ρada2 = 0.005074907 < ρmax AMAN

7. Kontrol Momen Tersedia (Mg+)


As' ada
(desak) = 850.586211 mm2
As ada (tarik) = 1984.701159 mm2

Cc = 0,85 . F'c.c. b
= 7437.5 c
Cs = As ada(tarik) . Ɛc . Es (c-d/c)
= 1984701.159 (c.d/c)
Ts = As ada(desak) . Fy
= 348740.3465 Mpa

Cc + Cs - Ts = 0
7437.5 c+ 1984701.159 (c.d/c) -348740 = 0
7437.5 c²+ 1984701.159 c -2E+08 -348740 c = 0
7437.5 c²+ 1635960.812 c -2E+08 = 0

Rumus akar
persamaan kuadrat
(rumus ABC)
c1 = 80.75256818 mm
c2 = -300.7136858 mm
Pakai c = 80.75256818 mm
fs' = ɛc . Es (c-d/c)
= 126.8991446
Karena Fs' < Fy , maka Fs' = 126.9 Mpa
a = 0,85c
= 68.63968295 mm

Mg+ = (0,85.F'c.a.b(dtarik-a/2)) + (As ada dtarik.Fs'.dtarik)


= 446759452.1 Nmm 446.76
0,8Mg+ = 357407561.7 Nmm
= 357.4075617 kNm
0,8Mg+ > Mu+
357.4075617 > 140.32 AMAN

B. TULANGAN
LAPANGAN

43
1. Kontrol Perencanaan Tulangan
Mn = Mu+/φ
= 175.3985 kNm
= 175398500 Nmm

Cb = (ɛc.Es.ddesak)/(ɛc.Es+Fy)
= 452.8368794 mm

amax = 0,75.β.Cb
= 289.8964666 mm

0,85.F'c.a.b.(ddesak-
Mn = a/2)
175398500 = 4748843.75 a - 3718.8 a2
47165.98319 = 1277 a - 1 a2
0 = -47165.98319 + 1277 a -1 a2
Rumus akar
persamaan
kuadrat (rumus
ABC)
a1 = 38.06993179 mm
a2 = 1238.930068 mm
a = 38.06993179 mm
TULANGAN TUNGGAL

2. Perhitungan Tulangan Desak


Luas Tulangan
Desak Perlu
R2 = γR1
= 2.352330365 N
M1 = R2.b.ddesak2
= 87699250 Nmm
M2 = Mn - M1
= 87699250 Nmm

Luas Tulangan Desak Perlu (As')


As' = M2/(Fy.ddesak)
= 335.0048704 mm2
Diameter
tulangan (D) = 19 mm
Luas tulangan
(As D) = π/4.D2

44
= 283.528737 mm2
Jumlah tulangan
perlu (n)
n = As/As D
= 1.18155526
= 2 btg
As ada = n . As D
= 567.057474 mm2
Tulangan
Desak 2 D 19

3. Perhitungan Tulangan Tarik


Luas Tulangan
Tarik (As)
As = ρ perlu.b.dtarik
= 2800.916521 mm2
Diameter
tulangan (D) = 19 mm
Luas tulangan
(As D) = π/4.D2
= 283.528737 mm2
Jumlah tulangan
perlu (n)
n = As/As D
= 9.878774725
= 10 btg
As ada = n . As D
= 2835.28737 mm2
Tulangan
Tarik 10 D 19

4. Kontrol Momen Tersedia (Mn)


a =
= 38.06993179 mm
Mn = 0,85.F'c.a.b(d-a/2)
= 175398500 Nmm
0,8Mn = 140318800 Nmm
140.3188 kNm
0,8Mn > Mu+ AMAN

C. Perhitungan Tulangan Susut


Diameter
tulangan (D) = 12 mm

45
As D = (π/4).D2
= 113.0973355 mm2
Luas Minimun Tulangan Susut
Asst = 0,002.b.h
= 441 mm2
Jumlah
Tulangan
Perlu
n = Asst/As D
= 3.899296106
= 4 btg

D. Momen Kapasitas Negatif (MPr-)


As ada ddesak = 850.586211 mm2
As ada dtarik = 1984.701159 mm2

Cc = 0,85.F'c.c.b
= 7437.5 c
Cs = As ada ddesak.ɛc.Es((c-d')/c)
= 850586.211 ((c-d')/c)
Ts = As ada dtarik . 1,25 . Fy
= 1017159.344 Mpa

Cc+Cs-Ts = 0
7437.5 c + 850586.211 ((c-d')/c) -1E+06 = 0
2
7437.5 c + 850586.211 c -5E+07 -1E+06 c = 0
2
7437.5 c -166573.133 c -5E+07 = 0

c1 = 95.80799406 mm
c2 = -73.41160643 mm
c = 95.80799406 mm

Fs' = ɛc.Es((c-d')/c)
= 358.0911426 Mpa
Fs' < Fy
Fs' pakai = 358.0911426 Mpa

a = 0,85c
= 81.43679495 mm

46
MPr- = (0,85.F'c.a.b.(ddesak-a/2)) + (As ada ddesak.Fs'.(d-d'))
= 371053372.8 Nmm
= 371.0533728 kNm

0,8MPr- = 296.8426982 kNm


0,8MPr- > MPr- AMAN

E. Momen Kapasitas Negatif (MPr+)


As ada ddesak = 850.586211 mm2
As ada dtarik = 1984.701159 mm3

Cc = 0,85.F'c.c.b
= 7437.5 c
Cs = As ada dtarik.ɛc.Es((c-d)/c)
= 1984701.159 ((c-d)/c)
Ts = As ada ddesak . 1,25 . Fy
= 435925.4331 Mpa

Cc+Cs-Ts = 0
7437.5 c + 1984701.159 ((c-d)/c) -435925 = 0
-
7437.5 c2+ 1984701.159 c -2E+08 435925 c = 0
7437.5 c2 1548775.726 c -2E+08 = 0

c1 = 83.29526267 mm
c2 = -291.5340157 mm
c = 83.29526267 mm

Fs' = ɛc.Es((c-d)/c)
= 92.49910604 Mpa
Fs' < Fy
Fs' pakai = 92.49910604 Mpa

a = 0,85c
= 70.80097327 mm

MPr+ = (0,85.F'c.a.b.(ddesak-a/2)) + (As ada desak.Fs'.(d-d'))


= 319902506.6 Nmm

47
= 319.9025066 kNm

0,8MPr+ = 255.9220053 kNm


0,8MPr+ > Mu+ AMAN

F. TULANGAN GESER

MUTU BAHAN
Kuat tekan beton (f'c) 25 Mpa
Tegangan leleh baja (fy) 210 Mpa

DATA STRUKTUR
Tinggi balok (h) 700 mm
Lebar balok (b) 350 mm
Bentang balok (L) 6000 mm
Momen kapasitas negatif (MPr¯) 371.053 kNm
Momen kapasitas positif (MPr⁺) 319.903 kNm
Gaya geser (Vu¯) 248.33 kN
Gaya geser (Vu⁺) 140.319 kN

DATA PERENCANAAN
d desak 639 mm
d tarik 609 mm
Diameter tul. Geser 12 mm
Jumlah kaki 2

L netto 6 m
Gaya geser akibat beban gempa (Ve) 115.159 kN
Gaya geser ultimite (Vu₁) 255.478 kN
Gaya geser ultimite (Vu₂) -133.2 kN
Vc 186.22917 kN
Ketentuan Perlu Sengkang

DAERAH DALAM SENDI PLASTIS


Vs 154408 N
As d tul 113.04 mm²
Jarak antar sengkang (s) 196.323 mm
s max 159.625 mm
s pakai 150 mm
jadi tul.geser dalam sendi plastis ØP 12 - 150

48
DAERAH LUAR SENDI PLASTIS
x jarak 6.533 m
L - x jarak -0.5327 m
x kritis 1400 m
Y 926.866 kN
Vs 1049592 N
jarak antar sengkang (s) 28.882 mm
s max 152.250 mm
sengkang semakin rapat semakin
s pakai 150 mm bagus
jadi tul.geser luar sendi plastis ØP 12 - 150

9.1.2. PERHITUNGAN BALOK 2

Data Struktur

Lebar Balok = 250 mm


Tinggi Balok = 500 mm
Mu- = 169.87 kNm
Mu+ = 72.00 kNm
Vu- = 115.05 kN
Vu+ = 115.04 kN

DATA MATERIAL

f'c = 25 MPa
Selimut beton (Pb) = 40 mm
Tulangan Deform pokok(D) 19 mm
Tulangan Susut = 12 mm
fy deform = 410 MPa

49
Tulangan Sengkang = 12 Mm
fy polos = 210 MPa
β = 0.85
Es = 200000 MPa
ɛc = 0.005 Regangan

TULANGAN TUMPUAN
1. Rasio tulangan (ρ)

0,85 × 𝛽 × 𝐹 ′ 𝑐 600
×( )
𝐹𝑦 600 + 𝐹𝑦
ρb
=

= 0.026

ρmax = 0,75 × 𝜌𝑏
= 0.020

0,5 × 𝜌𝑏
= 0.013
𝐹𝑦
m=
0,85 × 𝐹 ′ 𝑐
= 19.29

2. Koefisien Perlawanan (R1)


R1 𝜌 × 𝐹𝑦 × (1 − 0,5 × 𝜌 × 𝑚)
=
= 4.70 Mpa


𝑀𝑢
Mn =
𝜑
= 212334125 Nmm

bd² 𝑀𝑛
=
𝑅1

50
= 45132717.79 mm³

dperlu
= 𝑏𝑑2

𝑏

= 424.8892458 mm
d' = Pb+Dsengkang+(1/2Dtul
pokok) = 61.5 mm
Pusat berat tulangan baja desak
(d')
d' = 61.5 mm
Pusat berat tulangan baja tarik (d)
d=
Pb+Dsengkang+Dpokok+(1/2Pb) = 91 mm
3. Perhitungan tinggi efektif (d)
ddesak = h - d'
= 438.5 mm
dtarik = h-d
= 409 mm

4. Perhitungan Tulangan Desak


Kontrol perencanaan tulangan
Cb = (ɛc.Es.ddesak)/(ɛc.Es+Fy)
= 310.9929078
amax = 0,75.β.Cb
= 199.0909954
0,85.F'c.a.b.(ddesak-
Mn = 0,5a)

(ddesak -
212334125 = 5312.5 a . 0,5.a)
212334125 = 2329531.25 a - 2656.25 a²
79937.55294 = 877 a - 1 a²
0 = -79937.55294 + 877 a -1 a²

Rumus akar persamaan kuadrat (rumus ABC), bisa menggunakan kalkulator


online

a1 = 103.32
a2 = 773.68
apakai = 103.32

51
TULANGAN
TUNGGAL
Konstanta
R2 = γR1 Gamma
= 2.352330365 Mpa
M1 = R2.bd2
= 106167062.5 Nmm
M2 = Mn - M1
= 106167062.5 Nmm
Luas tulangan desak
perlu(As')
As' = M2/(Fy.(ddesak-d'))
= 686.854257 mm² 283.4
Diameter tulangan (D) = 19 mm
Luas tulangan (As D) = (π/4 ). D2
= 283.528737 mm²
Jumlah tulangan perlu
(n)
n = As'/As
= 2.42252078
= 4 btg
As ada = n . As
= 1134.114948 mm²
Tulangan desak 4 D 19

5. Perhitungan
tulangan tarik
Luas tulangan perlu
(As)
ρbaru = γρ
= 0.006570294
As = ρbaru.b.dtarik+As'
= 1358.666864 mm2
Diameter tulangan (D) = 19 mm
Luas tulangan (As D) = (π/4).D2
= 283.528737 mm2
Jumlah tulangan perlu
(n)
n = As/As D
= 4.791989969
= 6 btg
As ada = n . As D

52
= 1701.172422 mm2
Tulangan Tarik 6 D 19

6. Kontrol Momen
Tersedia (Mg-)
As' ada (desak) = 1134.114948 mm2
As ada (tarik) = 1701.172422 mm2

Cc = 0,85 . F'c.c. b
= 5312.5 c
As ada(desak) .
Cs = Ɛc . Es (c-d'/c)
= 1134114.948 (c.d'/c)
As ada(tarik) .
Ts = Fy
= 697480.693 Mpa

Cc + Cs - Ts = 0
5312.5 c+ 1134114.948 (c.d'/c) -697480.69 = 0
5312.5 c²+ 1134114.948 c -69748069 -697481 c = 0
5312.5 c2 436634.255 c -69748069 = 0
1 c2 82.1899774 c -13129.048 = 0

Rumus akar persamaan kuadrat (rumus ABC)

c1 = 81 mm
c2 = -162.8235656 mm
Pakai c = 81 mm
fs' = ɛc . Es (c-d'/c)
= 237.2905464
Karena Fs' < Fy , maka Fs' = 237.290546 Mpa
a = 0,85c
= 68.53854997 mm

Mg- = (0,85.F'c.a.b(ddesak-a/2)) + (As ada desak.Fs'.ddesak)


= 265191692.8 Nmm
-
0,8Mg = 212153354.2 Nmm
= 212.1533542 kNm
0,8Mg- > Mu-
212.1533542 > 169.8673 AMAN

53
ρada1 = As ada tarik/b.ddesak
= 0.015518106
ρada2 = As ada desak/b.ddesak
= 0.010345404
ρada1 - ρada2 = 0.005172702 < ρmax AMAN

7. Kontrol Momen Tersedia (Mg+)


As' ada (desak) = 1134.114948 mm2
As ada (tarik) = 1701.172422 mm2

Cc = 0,85 . F'c.c. b
= 5312.5 c
Cs = As ada(tarik) . Ɛc . Es (c-d/c)
= 1701172.422 (c.d/c)
Ts = As ada(desak) . Fy
= 464987.1287 Mpa

Cc + Cs - Ts = 0
5312.5 c+ 1701172.422 (c.d/c) -464987.13 = 0
-
5312.5 c²+ 1701172.422 c 154806690 -464987 c = 0
-
5312.5 c²+ 1236185.293 c 154806690 = 0

Rumus akar persamaan kuadrat (rumus ABC)

c1 = 90.23647991 mm
c2 = -322.9301822 mm
Pakai c = 90.23647991 mm
fs' = ɛc . Es (c-d/c)
= 8.461323911
Karena Fs' < Fy , maka Fs' = 8.46132391 Mpa
a = 0,85c
= 76.70100793 mm

Mg+ = (0,85.F'c.a.b(dtarik-a/2)) + (As ada dtarik.Fs'.dtarik)


= 156917287.4 Nmm 156.917287
0,8Mg+ = 125533829.9 Nmm
= 125.5338299 kNm

54
0,8Mg+ > Mu+
125.5338299 > 72.00 AMAN

B. TULANGAN LAPANGAN
1. Kontrol Perencanaan Tulangan
Mn = Mu+/φ
= 89.997125 kNm
= 89997125 Nmm

Cb = (ɛc.Es.ddesak)/(ɛc.Es+Fy)
= 310.9929078 mm

amax = 0,75.β.Cb
= 199.0909954 mm

Mn = 0,85.F'c.a.b.(ddesak-a/2)
89997125 = 2329531.25 a - 2656.25 a2
33881.27059 = 877 a - 1 a2
0 = -33881.27059 + 877 a -1 a2

Rumus akar persamaan kuadrat (rumus ABC)

a1 = 40.50379473 mm
a2 = 836.4962053 mm
a = 40.50379473 mm
TULANGAN TUNGGAL

2. Perhitungan Tulangan Desak


Luas Tulangan Desak Perlu
R2 = γR1
= 2.352330365 N
M1 = R2.b.ddesak2
= 44998562.5 Nmm
M2 = Mn - M1
= 44998562.5 Nmm

Luas Tulangan Desak Perlu (As')


As' = M2/(Fy.ddesak)
= 250.2909726 mm2

55
Diameter tulangan (D) = 19 mm
Luas tulangan (As D) = π/4.D2
= 283.528737 mm2
Jumlah tulangan perlu
(n)
n = As/As D
= 0.882771091
= 2 btg
As ada = n . As D
= 567.057474 mm2
Tulangan Desak 2 D 19

3. Perhitungan Tulangan Tarik


Luas Tulangan Tarik (As)
As = ρ perlu.b.dtarik
= 1343.625213 mm2
Diameter tulangan (D) = 19 mm
Luas tulangan (As D) = π/4.D 2

= 283.528737 mm2
Jumlah tulangan perlu
(n)
n = As/As D
= 4.73893838
= 4 btg
As ada = n . As D
= 1134.114948 mm2
Tulangan Tarik 4 D 19

4. Kontrol Momen Tersedia (Mn)


a =
= 40.50379473 mm
Mn = 0,85.F'c.a.b(d-a/2)
= 89997125 Nmm
0,8Mn = 71997700 Nmm
71.9977 kNm
+
0,8Mn > Mu AMAN

C. Perhitungan Tulangan Susut

Diameter tulangan (D) = 12 mm


As D = (π/4).D 2

= 113.0973355 mm2
Luas Minimun Tulangan Susut
Asst = 0,002.b.h
= 225 mm2

56
Jumlah Tulangan Perlu
n = Asst/As D
= 1.989436789
= 2 btg

D. Momen Kapasitas Negatif (MPr-)


As ada ddesak = 1134.114948 mm2
As ada dtarik = 1701.172422 mm2

Cc = 0,85.F'c.c.b
= 5312.5 c
Cs = As ada ddesak.ɛc.Es((c-d')/c)
= 1134114.948 ((c-d')/c)
Ts = As ada dtarik . 1,25 . Fy
= 871850.8662 Mpa

Cc+Cs-Ts = 0
((c-
5312.5 c + 1134114.948 d')/c) -871850.87 = 0
5312.5 c2+ 1134114.948 c -69748069 -871851 c = 0
5312.5 c2 262264.0817 c -69748069 = 0

c1 = 92.52695397 mm
c2 = -141.8943105 mm
c = 92.52695397 mm

Fs' = ɛc.Es((c-d')/c)
= 335.3288165 Mpa
Fs' < Fy
Fs' pakai = 335.3288165 Mpa

a = 0,85c
= 78.64791087 mm

MPr- = (0,85.F'c.a.b.(ddesak-a/2)) + (As ada ddesak.Fs'.(d-d'))


= 178001440 Nmm
= 178.00144 kNm

0,8MPr- = 142.401152 kNm


0,8MPr- > MPr- AMAN

57
E. Momen Kapasitas Negatif (MPr+)

As ada ddesak = 1134.114948 mm2


As ada dtarik = 1701.172422 mm3

Cc = 0,85.F'c.c.b
= 5312.5 c
Cs = As ada dtarik.ɛc.Es((c-d)/c)
= 1701172.422 ((c-d)/c)
Ts = As ada ddesak . 1,25 . Fy
= 581233.9108 Mpa

Cc+Cs-Ts = 0
((c-
5312.5 c + 1701172.422 d)/c) -581233.91 = 0
-
5312.5 c2+ 1701172.422 c 154806690 -581234 c = 0
-
5312.5 c2 1119938.511 c 154806690 = 0

c1 = 95.21930253 mm
c2 = -306.0312576 mm
c = 95.21930253 mm

Fs' = ɛc.Es((c-d)/c)
= -44.31142026 Mpa
Fs' < Fy
Fs' pakai = -44.31142026 Mpa

a = 0,85c
= 80.93640715 mm

MPr+ = (0,85.F'c.a.b.(ddesak-a/2)) + (As ada desak.Fs'.(d-d'))


= 169661087.3 Nmm
= 169.6610873 kNm

0,8MPr+ = 135.7288699 kNm


0,8MPr+ > Mu +
AMAN

F. TULANGAN GESER

58
MUTU BAHAN
Kuat tekan beton (f'c) 25 Mpa
Tegangan leleh baja (fy) 210 Mpa

DATA STRUKTUR
Tinggi balok (h) 500 mm
Lebar balok (b) 250 mm
Bentang balok (L) 6000 mm
Momen kapasitas negatif (MPr¯) 178.001 kNm
Momen kapasitas positif (MPr⁺) 169.661 kNm
Gaya geser (Vu¯) 115.05 kN
Gaya geser (Vu⁺) 115.04 kN

DATA PERENCANAAN
d desak 439 mm
d tarik 409 mm
Diameter tul. Geser 12 mm
Jumlah kaki 2

L netto 6 m
Gaya geser akibat beban gempa
(Ve) 57.944 kN
Gaya geser ultimite (Vu₁) 172.984 kN
Gaya geser ultimite (Vu₂) -57.1 kN
Vc 91.354 kN
Ketentuan Perlu Sengkang

DAERAH DALAM SENDI PLASTIS


Vs 139290.8394 N
As d tul 113.04 mm²
Jarak antar sengkang (s) 149.461 mm
s max 109.625 mm
s pakai 105 mm
jadi tul.geser dalam sendi
ØP 12
plastis - 105

59
DAERAH LUAR SENDI PLASTIS
x jarak 2.957 m
L - x jarak 3.0434 m
x kritis 1000 m
Y 116.145 kN
Vs 63505.91768 N
jarak antar sengkang (s) 327.821 mm
s max 102.250 mm
s pakai 100 mm
jadi tul.geser luar sendi
plastis ØP 12 - 100

9.1.2.3. Perhitungan Pelat Lantai

60
Penulangan Pelat Lantai
Penulangan Tumpuan arah X-X
Mu = 52.93 kN.m
= 52929300 N.mm

101 mm

b = 1000 mm

5.765154

ρ perlu = 0.0085

= 0.002
= 0.025

= 0.0085

857.3967 mm2

Digunakan tulangan polos


D = 8 mm
As = 50.24 mm2

58.59598 mm bulatin 55 mm
Jadi, dipakai tulangan P 8 -

61
(Sebaiknya pembulatan kebawah, semakin rapat tulangan, semakin baik) NB:
arak maksimum sni 300 atau mengganti diameter tulangan menjadi lebih kecil
dari yg awal.

9.1.2.3.4. Perhitungan Pelat

Data-data desain
F'c = 25 MPa
Fy ulir = 400 MPa
Panjang bentang arah X (Lx) = 4000 mm
Panjang bentang arah Y (Ly) = 6000 mm
Perbandingan bentang (Ly/Lx) = 1.5 <
Tebal pelat (h) = 125 mm
Diameter tulangan (D) = 8 mm
Selimut beton (ts) = 20 mm
Beban mati (DL) = 4.57 kN/m2
Beban hidup (LL) = 6 kN/m2
Beban rencana terfaktor (Qu) = 15.084 kN/m2
Momen Tumpuan =
Mtx = 52.93 kN.m
Mty = 52.94 kN.m
Momen Lapangan
Mlx = 37.53 kN.m
Mly = 39.30 kN.m

Penulangan Pelat
Lantai
Penulangan
Tumpuan arah Y-Y
Mu = 52.94 kN.m
= 52939600 N.mm

101 mm

b = 1000 mm

62
5.766276

ρ perlu
= 0.0085
= 0.002
= 0.025

= 0.0085

857.4802 mm2

Digunakan tulangan polos

D = 8 mm
As = 50.24 mm2

58.59028 mm bulatin 55 mm
Jadi, dipakai tulangan P 8 -

9.1.2.3.4.5 Perhitungan Pelat

Data-data desain
F'c = 25 MPa
Fy ulir = 400 MPa
Panjang bentang arah X (Lx) = 4000 mm
Panjang bentang arah Y (Ly) = 6000 mm
Perbandingan bentang (Ly/Lx) = 1.5 <
Tebal pelat (h) = 125 mm
Diameter tulangan (D) = 8 mm
Selimut beton (ts) = 20 mm
Beban mati (DL) = 4.57 kN/m2
Beban hidup (LL) = 6 kN/m2

63
Beban rencana terfaktor (Qu) = 15.084 kN/m2
Momen Tumpuan =
Mtx = 52.93 kN.m
Mty = 52.94 kN.m
Momen Lapangan
Mlx = 37.53 kN.m
Mly = 39.30 kN.m

Penulangan Pelat Lantai


Penulangan Lapangan arah
X-X
Mu = 37.53 kN.m
3753350
= 0 N.mm

101 mm

b = 1000 mm

4.08821
6

ρ perlu = 0.0071

= 0.002
= 0.025

0.007
= 1

64
722.010
1 mm2

Digunakan tulangan polos


D = 8 mm
As = 50.24 mm2

69.5835 bulati m
1 mm n 65 m
Jadi, dipakai tulangan P 8 -

9.1.2.3.4.6.Perhitungan Pelat

Data-data desain
F'c = 25 MPa
Fy ulir = 400 MPa
Panjang bentang arah X (Lx) = 4000 mm
Panjang bentang arah Y (Ly) = 6000 mm
Perbandingan bentang (Ly/Lx) = 1.5 <
Tebal pelat (h) = 125 mm
Diameter tulangan (D) = 8 mm
Selimut beton (ts) = 20 mm
Beban mati (DL) = 4.57 kN/m2
Beban hidup (LL) = 6 kN/m2
Beban rencana terfaktor (Qu) = 15.084 kN/m2
Momen Tumpuan =
Mtx = 52.93 kN.m
Mty = 52.94 kN.m
Momen Lapangan
Mlx = 37.53 kN.m
Mly = 39.30 kN.m

Penulangan Pelat Lantai


Penulangan Lapangan
arah Y-Y
Mu = 39.30 kN.m
3929930
= 0 N.mm

101 mm

65
b = 1000 mm

4.28055

ρ perlu = 0.0073

= 0.002
= 0.025

0.007
= 3

738.798
8 mm2

Digunakan tulangan polos


D = 8 mm
As = 50.24 mm2

68.0022 m
8 mm bulatin 65 m
Jadi, dipakai tulangan P 8 -

9.1.2.3.4.6.7. Perhitungan Pelat Atap

66
Data-data
desain
F'c = 25 MPa
Fy ulir = 400 MPa
Panjang bentang arah X (Lx) = 4000 mm
Panjang bentang arah Y (Ly) = 6000 mm
Perbandingan bentang (Ly/Lx) = 1.5 <
Tebal pelat (h) = 100 mm
Diameter tulangan (D) = 6 mm
Selimut beton (ts) = 20 mm
Beban mati (DL) = 2.89 kN/m2
Beban hidup (LL) = 0.96 kN/m2
Beban rencana terfaktor (Qu) = 5.004 kN/m2
Momen Tumpuan =
Mtx = 8.44 kN.m
Mty = 8.25 kN.m
Momen Lapangan
Mlx = 0.29 kN.m
Mly = 0.27 kN.m

Penulangan Pelat Lantai


Penulangan Tumpuan arah
X-X
Mu = 8.44 kN.m
= 8435800 N.mm

77 mm

b = 1000 mm

1.58089
2

ρ perlu = 0.0044

67
= 0.002
= 0.025

0.004
= 4

342.292
1 mm2

Digunakan tulangan polos


D = 6 mm
As = 28.26 mm2

82.5610 bulati m
6 mm n 80 m
-
Jadi, dipakai tulangan P 6 mm

9.1.2.3.4.6.8. Perhitungan Pelat Atap

Data-data desain
F'c = 25 MPa
Fy ulir = 400 MPa
Panjang bentang arah X (Lx) = 4000 mm
Panjang bentang arah Y (Ly) = 6000 mm
Perbandingan bentang (Ly/Lx) = 1.5 <
Tebal pelat (h) = 100 mm
Diameter tulangan (D) = 6 mm
Selimut beton (ts) = 20 mm
Beban mati (DL) = 2.89 kN/m2
Beban hidup (LL) = 0.96 kN/m2
Beban rencana terfaktor (Qu) = 5.004 kN/m2
Momen Tumpuan =
Mtx = 8.44 kN.m
Mty = 8.25 kN.m
Momen Lapangan
Mlx = 0.29 kN.m
Mly = 0.27 kN.m

68
Penulangan Pelat Lantai
Penulangan Tumpuan arah
Y-Y
Mu = 8.25 kN.m
= 8249300 N.mm

77 mm

b = 1000 mm

1.545942

ρ perlu
= 0.0044

= 0.002
= 0.025

= 0.0044

338.4872 mm2

Digunakan tulangan polos


D = 6 mm
As = 28.26 mm2

69
83.48911 mm bulatin 80 mm
Jadi, dipakai tulangan P 6 -

9.1.2.3.4.6.9. Perhitungan Pelat Atap

Data-data desain
F'c = 25 MPa
Fy ulir = 400 MPa
Panjang bentang arah X (Lx) = 4000 mm
Panjang bentang arah Y (Ly) = 6000 mm
Perbandingan bentang (Ly/Lx) = 1.5 <
Tebal pelat (h) = 100 mm
Diameter tulangan (D) = 6 mm
Selimut beton (ts) = 20 mm
Beban mati (DL) = 2.89 kN/m2
Beban hidup (LL) = 0.96 kN/m2
Beban rencana terfaktor (Qu) = 5.004 kN/m2
Momen Tumpuan =
Mtx = 8.44 kN.m
Mty = 8.25 kN.m
Momen Lapangan
Mlx = 0.29 kN.m
Mly = 0.27 kN.m

Penulangan Pelat Lantai


Penulangan Lapangan arah
X-X
Mu = 0.29 kN.m
= 285200 N.mm

77 mm

b = 1000 mm

0.053447

70
ρ perlu = 0.0008

= 0.002
= 0.025

= 0.0020

154 mm2

Digunakan tulangan polos


D = 6 mm
As = 28.26 mm2

183.5065 mm bulatin 180 mm

9.1.2.3.4.6.10. Perhitungan Pelat Atap

Data-data desain
F'c = 25 MPa
Fy ulir = 400 MPa
Panjang bentang arah X (Lx) = 4000 mm
Panjang bentang arah Y (Ly) = 6000 mm
Perbandingan bentang (Ly/Lx) = 1.5 <
Tebal pelat (h) = 100 mm
Diameter tulangan (D) = 6 mm
Selimut beton (ts) = 20 mm
Beban mati (DL) = 2.89 kN/m2
Beban hidup (LL) = 0.96 kN/m2
Beban rencana terfaktor (Qu) = 5.004 kN/m2
Momen Tumpuan =
Mtx = 8.44 kN.m
Mty = 8.25 kN.m
Momen Lapangan
Mlx = 0.29 kN.m
Mly = 0.27 kN.m

71
Penulangan Pelat Lantai
Penulangan Lapangan arah
Y-Y
Mu = 0.27 kN.m
= 274800 N.mm

77 mm

b = 1000 mm

0.051498

ρ perlu = 0.0008

= 0.002
= 0.025

= 0.0020

154 mm2

Digunakan tulangan polos


D = 6 mm
As = 28.26 mm2

183.5065 mm bulatin 180 mm

72
DAFTAR PUSTAKA

BSN, (1987), Peraturan Pembebanan Indonesia, Yayasan Lembaga


Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.

BSN, (2019), Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur


Bangunan Gedung dan Nongedung, SNI 1726-2019, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.

BSN, (2020), Beban Desain Minimum Dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan
Gedung dan Struktur Lain, SNI 1727-2020, Badan Standarisasi Nasional,
Jakarta.

BSN, (2015), Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural, SNI 1729-
2015, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

BSN, (2019), Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan


Penjelasan, SNI 2847-2019, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

PusGen, (2017), Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Badan
Standarisasi Nasional, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai