PREPARED FOR
OWNER
GEREJA DESA GOHA
PREPARED BY
RFA
JUNI 2022
PT QIES NUSANTARA CONSULTANTS
Multidiciplinary Consultants
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Pembebanan ..................................................................................................... 3
IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 38
LAMPIRAN
i
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
DAFTAR GAMBAR
ii
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
DAFTAR TABEL
iii
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur bangunan gedung harus dirancang sesuai ketentuan yang ada agar kenyamanan
dan keamanan pemilik dan pengguna gedung terpenuhi, tak terkecuali struktur gedung
yang konstruksi utamanya adalah beton. Konstruksi beton harus dirancang agar
kekuatan yang maksimal dan efisien. Salah satunya Menara Gereja Desa Goha
dirancang dengan konstruksi beton baik plat atap, plat lantai, balok, dan kolom.
B. Lingkup Pekerjaan
3. Memberikan hasil rekomendasi dari hasi analisis struktur bangunan rencana yang
ada
1
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Maksud dan Tujuan dari analisis struktur ini adalah untuk mendapatkan design rencana
yang memenuhi syarat teknis guna memberikan rencana struktur yang baik. Sasaran
dari kegiatan ini adalah mendapatkan rencana struktur yang sesuai kebutuhan.
D. Data Acuan
Data dan standar yang digunakan dalam kegiatan desain dan analisis struktur ini adalah:
2
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
A. Pembebanan
Semua perhitungan pembebanan mengacu pada SNI persyaratan beton struktur untuk
bangunan gedung, SNI 2847:2013/Mod SEI/ASCE 7-02 dan SNI beban minimum
1. Beban Mati
Berdasarkan SNI 1727:2013 Beban mati adalah seluruh beban konstruksi bangunan
gedung yang terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafond, tangga, dinding
partisi tetap, finishing, dan komponen arsitektural dan struktural lainnya serta
struktur bangunan; balok, kolom,,dan pelat lantai. Beban ini akan dihitung
Beban mati tambahan didefinisikan sebagai beban mati yang diakibatkan oleh
3
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
2. Beban Hidup
Berdasarkan SNI 1727:2013 beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh
pengguna dan penghuni bangunan gedung atau struktur lain yang tidak termasuk
beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban
4
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
3. Beban Angin
Beban angin merupakan beban yang diakibatkan oleh faktor lingkungan yaitu faktor
Kecepatan angin dasar harus ditentukan oleh instansi yang berwenang, namun
berlaku.
5
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
4. Beban Gempa
Beban gempa adalah semua beban yang bekerja pada bangunan atau bagian
bangunan dari pergerakan tanah akibat gempa itu. Pengaruh gempa pada struktur
ditentukan berdasarkan analisa dinamik, maka yang diartikan dalam beban gempa
itu gaya-gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh tanah akibat gempa itu
sendiri. Berdasarkan peta gempa Indonesia SNI 1726-2012, lokasi ini memiliki
respons spektra percepatan pada 0,2 detik, SS = 1,5g (Tangerang) dan respons
spektra percepatan pada 1 detik, S1 = 0,321g dan rasio redaman kritis = 5%.
6
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
5. Kombinasi Pembebanan
a. 1,4 DL
b. 1,2 DL + 1,6 LL
7
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
1. Balok
Secara umum pra desain tinggi balok direncanakan dengan rumus empiris L/12 -
L/14 (balok konvensional), L/20 – L/24 (balok prategang), L/4 (balok kantilever),
dan lebar balok diambil 1/211 - 2/3H dimana H adalah tinggi balok.
program komputer. Prosedur desain elemen-elemen balok dari struktur terdiri dua
a. Komponen lentur
23.3 (1(4)) agar penampangnya terbukti berkinerja baik. Tiap komponen harus
cukup daktail dan cukup efisien mentransfer momen ke kolom. Perlu dicatat
kolom-kolom yang terkena momen dan hanya kena beban aksial terfaktor < Ag
b. Penulangan Lentur
dinyatakan dalam momen nominal pada muka kolom. Syarat ini menjamin
kekuatan dan dakilitas bila terjadi lateral displacement besar. Persyaratan yang
mengharuskan ada 2 batang tulangan menerus disisi atas maupun bawah balok
8
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
c. Sambungan Lewatan
Sambungan lewatan harus diletakkan di luar daerah sendi plastis. Bila dipakai
boleh juga dipakai dan harus memenuhi ketentuan pasal 23.2 (6).
d. Tulangan pengekang
lentur yang kemungkinan besar akan terjadi sendi plastis untuk menjamin
9
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
10
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
11
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
12
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
2. Kolom
Kolom beton murni dapat mendukung beban sangat kecil, tetapi kapasitas daya
longitudinal. Akibat beban tekan, kolom cenderung tidak hanya memendek dalam
arah memanjang tetapi juga mengembang dalam arah lateral. Kapasitas kolom
semacam ini dapat meningkat dengan memberikan kekangan lateral dalam bentuk
sengkang persegi dengan jarak yang berdekatan atau spiral yang membungkus
Kenyataanya tidak ada kolom yang dibebani secara aksial sempurna. Semua kolom
menerima lentur dan gaya aksial dan dimensinya harus direncanakan untuk
menahan keduanya. Kolom akan melentur akibat momen dan momen tersebut
cenderung menimbulkan tekanan pada satu sisi kolom dan tarikan pada sisi lainnya.
a. Penulangan lentur
akan menyebabkan kerusakan berat, karena itu harus dihindarkan. Oleh sebab
b. Sambungan Lewatan
besar akan terjadi pelupasan dan tegangan tinggi tapi harus diletakkan di tengah
tinggi kolom. Sambungan itu harus didesain sebagai sambungan tarik dan harus
13
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
c. Tulangan Transversal
bila terjadi pembentukan sendi plastis. Ujung-ujung itu perlu juga tulangan
menentukan jumlah, jarak, dan lokasi dari tulangan transversal ini sehingga
14
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
3. Pelat
Pelat lantai merupakan sebuah elemen dari bangunan yang biasanya ditumpu oleg
dipengaruhi oleh momen lentur dan geser yang terjadi. Sisi tarik pada pelat terlentur
ditahan oleh tulangan baja, sedangkan gaya geser pada pelat lantai ditahan oleh
beton yang menyusun pelat lantai itu sendiri. Lentur pada pelat lantai dapat
15
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
dibedakan menjadi dua yaitu lentur satu arah, jika perbandingan bentang panjang
dan bentang pendek lebih besar dari 2 (dua), serta lentur dua arah, jika perbandingan
bentang panjang dan bentang pendek lebih kecil sama dengan 2 (dua).
4. Pondasi
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas
ke dalam lapisan tanah yang keras yang dapat memikul beban konstruksi tersebut.
Pondasi secara umum dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu pondasi dalam dan
pondasi dangkal. Jenis pondasi yang digunakan pada suatu konstruksi bangunan
dipilih berdasarkan hasil penyelidikan tanah, besarnya beban yang akan bekerja
Pondasi tapak beton bertulang digunakan pada bangunan bertingkat yang jumlah
tingkatnya tidak terlalu banyak. Daya dukung tanah juga tidak terlalu jelek.
𝜎 = 𝜎ult/SF
𝜎 = P/A
Dimana :
b. Kontrol geser
Vu = 𝜎 x L x G’
1
𝜙Vc = 𝜙 𝑥 6
x √𝑓𝑐′ x b x d
dimana:
b : panjang pondasi
pondasi telapak setempat harus dihitung pada penampang kritis yang terletak
di:
2. Setengah dari jarak yang diukur dari bagian tengah ke tepi dinding, untuk
3. Setengah dari jarak yang diukur dari muka kolom ke tepi pelat alas baja,
17
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Daya dukung vertikal tiang adalah beban ijin yang dapat ditanggung oleh 1 buah
tiang yang ditancapkan pada suatu lokasi dan pada kedalaman tertentu.
𝑞𝑐 𝑥 𝐴𝑝 𝛴𝑙𝑖 𝑓𝑖 𝑥 𝐴𝑠𝑡
Pa = +
𝐹𝐾1 𝐹𝐾2
Perhitungan jumlah tiang yang diperlukan pada suatu titik kolom menggunakan
beban aksial, dihitung dengan membagi gaya aksial yang terjadi dengan daya
dukung tiang.
𝑃
np =
𝑃𝑎𝑙𝑙
dimana :
np : jumlah tiang
18
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Daya dukung sebuah tiang yang berada pada suatu kelompok tiang akan
berkurang. Hal ini disebabkan tanah disekitar tiang terdesak oleh tiang lain.
(𝑛−1)𝑚 + (𝑚−1)𝑛
Eq = 1 − 𝜃
90 mn
dimana :
Akibat beban-beban dari atas dan juga dipengaruhi oleh formasi tiang dalam
satu kelompok tiang, tiang-tiang akan mengalami gaya tekan atau tarik. Oleh
tiang masih dapat menahan beban dari struktur atas sesuai dengan daya
dukungnya.
𝑃𝑢 𝑀𝑦 𝑥 𝑋𝑚𝑎𝑥 𝑀𝑥 𝑥 𝑌𝑚𝑎𝑥
Pmaks = ± ±
𝑛𝑝 𝑛𝑦𝛴𝑋 2 𝑛𝑦𝛴𝑌 2
dimana :
19
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
np : jumlah tiang
Pile cap berfungsi untuk mengikat tiang-tiang menjadi satu kesatuan dan
memindahkan beban kolom kepada tiang. Pile cap biasanya terbuat dari beton
2. Ujung atas tiang menggantung pada pile cap. Karena itu, tidak ada momen
3. Tiang merupakan kolom pendek dan elastis. Karena itu distribusi tegangan dan
Jarak tiang mempengaruhi ukuran pile cap. Jarak tiang pada kelompok tiang
Kontrol geser :
Vu = 𝜎 x L x G’
1
𝜙Vc = 𝜙 𝑥 6
x √𝑓𝑐′ x b x d
20
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
dimana:
pondasi telapak setempat harus dihitung pada penampang kritis yang terletak
di:
5. Setengah dari jarak yang diukur dari bagian tengah ke tepi dinding, untuk
6. Setengah dari jarak yang diukur dari muka kolom ke tepi pelat alas baja,
21
24
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Bangunan gedung Sekolah Lentera Harapan ini terdiri dari tiga lantai, yang
peruntukannya sebagai gedung sekolah dengan luas total 2827m2. Adapun ilustrasinya
22
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Ketinggian bangunan setiap lantai baik lantai satu sampai lantai atap masing-masing
memiliki ketinggian sebesar 3400 mm. Adapun Klasifikasi Material baik material
Mutu Beton
Mutu Beton dalam analisis ini menggunakan K-300 atau f’c 24.9 MPa untuk semua
struktur utama
Mutu Baja
Mutu Baja yang digunakan dalam analisis perencanaan ini adalah tulangan ulir dengan
fy 400 MPa.
Struktur dan komponen struktur lainnya harus memiliki kekuatan (Strength), Kekakuan
(Stiffness) dan keteguhan (toughess) yang cukup agar dapat berfungsi selama masa
23
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
24
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
B. Analisis Pembebanan
o Baban Mati
struktur bangunan ; balok, kolom, dan pelat lantai dihitung secara otomatis
25
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Beban mati tambahan didefinisikan sebagai beban mati yang diakibatkan oleh
Berdasarkan Tabel 1 maka beban mati tambahan yang dibebankan pada pelat
1,274 kN/m2
o Beban Hidup
26
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
o Beban Angin
Beban angin merupakan beban yang diakibatkan oleh faktor lingkungan yaitu
berlaku.
o Beban Gempa
27
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
C. Pemodelan Struktur
elemen struktur dimodelkan berdasarkan data gambar Rencana Gedung SLH Curug
dengan material sesuai kondisi Rencana. Adapun hasil pemodelan struktur bangunan
28
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
29
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Dari hasil pemodelan dengan program Etabs maka didapat priode struktur
Period
Case Mode UX UY UZ Sum UX Sum UY Sum UZ
sec
Modal 1 0.436 0 0.7269 0 0 0.7269 0
Modal 2 0.416 0.1904 0 0 0.1904 0.7269 0
Modal 3 0.397 0.4901 0 0 0.6805 0.7269 0
Modal 4 0.313 0 0.0001 0 0.6805 0.727 0
Modal 5 0.221 0 0.0993 0 0.6805 0.8263 0
Modal 6 0.436 0.0882 0 0 0.7687 0.8263 0
Modal 7 0.197 0.0283 0 0 0.797 0.8263 0
Modal 8 0.197 0.0094 0 0 0.8064 0.8263 0
Modal 9 0.19 0.0037 7.719E-07 0 0.8101 0.8263 0
Modal 10 0.137 0 0.0063 0 0.8101 0.8326 0
Modal 11 0.137 0 0.0209 0 0.8101 0.8535 0
Modal 12 0.131 0.0029 0 0 0.813 0.8535 0
Dari hasil diatas maka dapat dibandingkan dengan priode fundamental empiris
30
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 . ℎ𝑛 𝑥
Ct = Koefisien (Tabel 4)
X = Koefisien (Tabel 4)
hn = Ketinggian struktur
Tipe Struktur Ct X
Rangka baja pemikul momen 0,0724 0,8
Rangka beton pemikul momen 0,0466 0,9
Rangka baja dengan brecing eksentris 0,0731 0,75
Rangka baja dengan brecing terkekang 0,0731 0,75
terhadap tekuk
Semua system struktur lainnya 0,0488 0,75
Sumber SNI 1727:2013
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 . ℎ𝑛 𝑥
𝑇𝑎 = 0,0466. 120,9
𝑇𝑎 = 0,4361 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Dari kedua hasil diatas dapat dibandingkan priode fundamental hasil Etabs 2015
31
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Deformasi maksimum yang terjadi adalah 12.2 mm hal ini masih memenuhi
X Y Z
Story Drift
m m m
Max 0.00098 37.5 41.5 11.871
Dari hasil story drift diatas masih memenuhi syarat ijin story drift pada gedung
yakni 2% . maka story ijin maksimal struktur gedung ini adalah 0,08m. Hal ini
32
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
a. Gaya Aksial
b. Gaya Momen
33
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
c. Gaya Torsi
d. Gaya Geser
34
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
35
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
Struktur balok yang digunakan pada Menara Gereja ini adalah struktur beton yakni
Struktur kolom yang digunakan pada Menara Gereja ini adalah struktur beton yakni
a. 400 x 400
b. 250 x 250
3. Perencanaan Pondasi
gedung dapat dijaga, setelah dilakukan analisis maka didapat suatu perencanaan
tipe terlampir.
36
Design & Structure Analysis
MENARA GEREJA DESA GOHA
IV. KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisis dan design maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
v. 200 x 650
b. Kolom
i. 400 x 400
c. Plat
Plat yang digunakan dalam perencanaan ini adalah plat beton setebal 120 mm
untuk plat lantai dan 110 untuk plat atap
d. Pondasi
Pondasi yang digunakan dalam perencanaan ini adalah pondasi tiang dengan
ukuran 25 cm x 25 cm.
22