1 (Desember, 2018)
ABSTRAK
Banjarmasin merupakan salah satu kota yang berkembang cepat dan memiliki potensi sebagai pusat
perdagangan. Hal ini tentu memicu pertambahan volume lalu lintas seiring kemajuan zaman. Seperti halnya
yang terjadi pada persimpangan Jl. Simpang Adhiyaksa – Jl. Cemara Raya – Jl. Cemara Raya 2 – Jl. Sultan
Adam kota Banjarmasin termasuk cukup padat terutama pada jam-jam tertentu. Dari permasalahan tersebut
maka dapat diambil sebuah penelitian dengan menggunakan metode observasi yaitu pengamatan dan
pencatatan secara langsung dilapangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Level Of Service (LOS) pada
persimpangan tersebut membuat manajemen arus dari bebarapa alternatif sehingga di dapatkan Level Of
Service (LOS) terbaik Berdasarkan pengamatan di lapangan kondisi lalu lintas kondisi saat ini (Existing)
dengan 4 fase dapat di katagorikan derajat kejenuhan tinggi. Rasio arus simpang 0,872, waktu siklus 88
detik, tundaan rata-rata seluruh simpang 376,55 detik. Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) didapatkan Tingkat
Pelayanan F. Data lapangan (kondisi Existing) dengan desain baru (kondisi setting) dari beberapa alternatif
didapat bahwa derajat kejenuhan lebih kecil jika menggunakan pengaturan arus lalu lintas 3 Fase (dari hasil
desain alternatif 1).
ABSTRACT
Banjarmasin is one of the fastest growing cities and has potential as a trading center. This certainly triggers
the increase in traffic volume as the times progress. As is the case at the intersection of Jl. Simpang
Adhiyaksa - Jl. Cemara Raya - Jl. Cemara Raya 2 - Jl. Sultan Adam, the city of Banjarmasin, is quite solid,
especially at certain hours. From these problems, a study can be taken using the observation method, namely
observation and recording directly in the field. The purpose of this study is to find out the Level Of Service
(LOS) at the intersection making current management from several alternatives so that the best Level Of
Service (LOS) can be obtained Based on observations in the field the current conditions of Existing with 4
phases can be categorized as degrees high saturation. 0.872 intersection current ratio, 88 seconds cycle
time, average delay across intersections 376.55 seconds. Service Level Index (ITP) obtained Service Level
F. Field data (Existing conditions) with new designs (setting conditions) from several alternatives found that
the degree of saturation is smaller if using 3-phase traffic flow settings (from alternative design results 1)
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 13
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode observasi yaitu pengamatan dan
pencatatan secara langsung dilapangan. Observsi
ini lebih menekankan pada pengambilan data
dilapangan secara langsung data yang diperlukan
berupa data primer, data-data yang diperlukan
adalah :
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 14
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)
B. Data Lokasi
Kode pendekat untuk kode pendekatan di pakai
notasi sebagai berikut:
a. Jalan Simp. Adhiyaksa, Kode Pendekatan B
(Barat)
b. Jalan Cemara 2, Kode Pendekatan U (Utara)
c. Jalan Sultan Adam, Kode Pendekatan T
(Timur)
d. Jalan Cemara, Kode Pendekatan S (Selatan)
C. Data-data Geometrik
Pada persimpangan jalan simp adhiyaksa - jl.
Cemara 2- jl. Sultan Adam - jl. Cemara Kota
Gambar 3. Altenatif 3 Banjarmasin mempunyai empat lengan
persimpangan. Kelandaian jalan, yaitu kemiringan
Bagan Alir/Flowchart
dari suatu segmen dalam arah perjalan (%). Pada
persimpangan yang diteliti ini setiap pemdekat
memiliki 0% kelandaian, artinya tidak ada
kemiringan pada persimpangan tersebut. Lebar
setiap pendekatan diukur adalah bagian yang
diperkeras (W A), tempat masuk (W masuk), dan
keluar (Wkeluar) dengan ketelitian 0,10 m terdekat.
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 16
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)
Alternatif 2 (Bersinyal)
Tabel 9. Hasil perhitungan Arus lalulintas, kapasitas,
dam Derajat kejenuhan di simpang kondisi Setting
Alternatif 2.
Pendekat Arus Lalu Kapasitas Derajat
Lintas (Q) C Kejenuhan
(smp/jam) (smp/jam) (DS)
U 85 91,240 0,931
U-RT 64 155,717 0,410
S 135 100,763 1,339
S-RT 231 175,278 1,320 Gambar 7. Diagram Waktu Siklus Alternatif 2
T 451 369,264 1,221
T-RT 43 43,551 0,992 Alternatif 3 (Tidak Bersinyal)
B 499 376,635 1,325 Tabel 12. Hasil perhitungan kinerja Arus lalu lintas di
B-RT 20 44,384 0,459 simpang kondisi setting Alternatif 3
Peluang Antrian Tundaan Tingkat
Sumber : hasil perhitungan
(%) Simpang Pelayanan
(detik)
Tabel 10. Hasil perhitungan kinerja Arus lalu lintas di
simpang kondisi setting Alternatif 2 62,41 – 127,66 51,730 E (Buruk)
Pendekat Panjang Jumlah Tundaan total
Sumber : hasil perhitungan
Antrian kendaraan DxQ
(QL) Terhenti, Nsv (detik) KESIMPULAN
(m) (smp/jam) Berdasarkan dari hasil analisa maka dapat diambil
U 101,16 145 15823 kesimpulan bahwa tingkat kinerja simpang Jl.
U-RT 53,62 52 4008 Simpang Adhiyaksa – Jl. Cemara Raya – Jl.
S 312,71 608 102878 Cemara Raya 2 – Jl. Sultan Adam Kota
S-RT 487,35 983 161812
Banjarmasin untuk kondisi saat ini (Existing)
dengan 4 fase dapat di katagorikan derajat
T 416,64 1527 225188
kejenuhan tinggi. Rasio arus simpang 0,872, waktu
T-RT 47,62 119 14092
siklus 88 detik, tundaan rata-rata seluruh simpang
B 561,43 2079 340655 376,55 detik. Untuk Indeks Tingkat Pelayanan
B-RT 21,25 18 1280 (ITP) didapatkan Tingkat Pelayanan F. Dari hasil
Sumber : hasil perhitungan analisis antara data lapangan (kondisi Existing)
dengan desain baru (kondisi setting) dari beberapa
Tabel 11. Waktu siklus Alternatif 2 alternatif, maka di dapatkan bahwa derajat
kejenuhan lebih kecil menggunakan pengaturan
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 17
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan
Kota -Direktorat Jendral Perhubungan Darat,
(1999), Rekayasa Lalu Lintas, Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Marga, 1997. Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
F.Radam, Iphan, (2008), Rekayasa Lalu Lintas,
Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin.
GR. Wells. (1993) Rekayasa Lalu Lintas.
Penerjemah Ir. Suarjoko Warpani, Penerbit
Bharata, Jakarta.
Jotin. C. Khisty dan B. Kent Lall. “Dasar-dasar
Rekayasa Transportasi Jilid 1”.Penerbit
Erlangga. Jakarta, 2003.
Oglesby, C. H., & Hicks, R. G, (1982), TEKNIK
JALAN RAYA, Edisi ke-4 (terjemahan),
Erlanggaa, Jakarta.
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 18