Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No.

1 (Desember, 2018)

ANALISIS SIMPANG JALAN SIMPANG ADHIYAKSA-CEMARA RAYA-SULTAN


ADAM-CEMARA RAYA 2
(Analysis Of Intersection Jalan Adhiyaksa - Cemara Raya - Sultan Adam - Cemara
Raya 2)
(Submited : 16 April 2017, Accepted : 17 April 2017)

Muhammad Fitriansyah, S.T., M.T.

Program Studi S1 TeknikSipil, Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Bajarmasin
Email: fitriansyahm3@gmail.com

ABSTRAK

Banjarmasin merupakan salah satu kota yang berkembang cepat dan memiliki potensi sebagai pusat
perdagangan. Hal ini tentu memicu pertambahan volume lalu lintas seiring kemajuan zaman. Seperti halnya
yang terjadi pada persimpangan Jl. Simpang Adhiyaksa – Jl. Cemara Raya – Jl. Cemara Raya 2 – Jl. Sultan
Adam kota Banjarmasin termasuk cukup padat terutama pada jam-jam tertentu. Dari permasalahan tersebut
maka dapat diambil sebuah penelitian dengan menggunakan metode observasi yaitu pengamatan dan
pencatatan secara langsung dilapangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Level Of Service (LOS) pada
persimpangan tersebut membuat manajemen arus dari bebarapa alternatif sehingga di dapatkan Level Of
Service (LOS) terbaik Berdasarkan pengamatan di lapangan kondisi lalu lintas kondisi saat ini (Existing)
dengan 4 fase dapat di katagorikan derajat kejenuhan tinggi. Rasio arus simpang 0,872, waktu siklus 88
detik, tundaan rata-rata seluruh simpang 376,55 detik. Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) didapatkan Tingkat
Pelayanan F. Data lapangan (kondisi Existing) dengan desain baru (kondisi setting) dari beberapa alternatif
didapat bahwa derajat kejenuhan lebih kecil jika menggunakan pengaturan arus lalu lintas 3 Fase (dari hasil
desain alternatif 1).

Kata kunci : Persimpangan, LOS, ITP

ABSTRACT

Banjarmasin is one of the fastest growing cities and has potential as a trading center. This certainly triggers
the increase in traffic volume as the times progress. As is the case at the intersection of Jl. Simpang
Adhiyaksa - Jl. Cemara Raya - Jl. Cemara Raya 2 - Jl. Sultan Adam, the city of Banjarmasin, is quite solid,
especially at certain hours. From these problems, a study can be taken using the observation method, namely
observation and recording directly in the field. The purpose of this study is to find out the Level Of Service
(LOS) at the intersection making current management from several alternatives so that the best Level Of
Service (LOS) can be obtained Based on observations in the field the current conditions of Existing with 4
phases can be categorized as degrees high saturation. 0.872 intersection current ratio, 88 seconds cycle
time, average delay across intersections 376.55 seconds. Service Level Index (ITP) obtained Service Level
F. Field data (Existing conditions) with new designs (setting conditions) from several alternatives found that
the degree of saturation is smaller if using 3-phase traffic flow settings (from alternative design results 1)

Keywords : Intersection, LOS, ITP

Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota yang


PENDAHULUAN berkembang secara cepat dan memiliki potensi
sebagai pusat perdagangan. Hal ini tentu memicu

journal.umbjm.ac.id/index.php/density 13
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)

pertambahan volume lalu lintas seiring kemajuan


zaman. Tentu banyak para pedagang dari luar
daerah yang keluar masuk kota Banjarmasin
A. Data lapangan
dengan berbagai keperluan khususnya pada
Data yang diambil dilapangan yaitu:
persimpangan Jl. Simpang Adhiyaksa – Jl. 1. Kondisi geometrik
Cemara Raya – Jl. Cemara Raya 2 – Jl. Sultan 2. Jumlah jalur
Adam yang cukup padat dan dipenuhi oleh 3. Lebar jalur
kendaraan bermotor. 4. Jumlah lajur
5. Layout persimpangan
Pada kawasan ini terdapat toko-toko, Masjid Kondisi lalu lintas
warung pinggir jalan dan pangkalan ojek, belum 1. Jenis kendaraan
lagi terdapat hambatan- hambatan seperti pejalan 2. Pergerakan arus lalu lintas
3. Peralatan dilapangan
kaki dan parkir kendaraan yang mana semua itu
Peralatan yang digunakan dalam pengambilan
akan mengakibatkan kegiatan lalu lintas yang data dilapangan adalah
cukup padat pada hari-hari tertentu. 1. Jam digital/stopwatch
2. Meteran
Sebagai dampak yang cukup pada hari-hari 3. Formulir data
tertentu itulah maka banyak terjadi konflik seperti 4. Alat pencatat data
terjadi kecelakaan, kemacetan dan antrian
kendaraaan yang panjang. Hal ini sudah pasti B. Pembagian Alternatif Penelitian
mengakibatkan tingkat kejenuhan yang tinggi
kemacetan dan kejenuhan bagi si pengguna jalan. a. Alternatif 1
Untuk itu perlu adanya suatu pengaturan lalu lintas
untuk mengatasi hal tersebut.

Berdasarkan pengamatan di lapangan kondisi lalu


lintas pada persimpangan Jl. Simpang Adhiyaksa
– Jl. Cemara Raya – Jl. Cemara Raya 2 – Jl. Sultan
Adam kota Banjarmasin termasuk cukup padat.
Terutama pada jam-jam tertentu, misalnya pagi
hari, siang hari, dan pada sore hari, karena pada
jam-jam tersebut orang-orang banyak melakukan
aktivitas kegiatan dari bebarapa arah Gambar 1. Altenatif 1
persimpangan. Hal inilah yang kemudian
mendasari untuk melakukan analisis terhadap b. Alternatif 2
mobil penumpang (LV), kendaraan berat (HV), dan
sepeda motor (MC). Tujuan penelitian ini Untuk
mengetahui Level Of Service (LOS) pada
persimpangan tersebut. Membuat Manajemen
Arus dari bebarapa alternatif sehingga di dapatkan
Level Of Service (LOS) terbaik.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode observasi yaitu pengamatan dan
pencatatan secara langsung dilapangan. Observsi
ini lebih menekankan pada pengambilan data
dilapangan secara langsung data yang diperlukan
berupa data primer, data-data yang diperlukan
adalah :
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 14
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)

Gambar 2. Altenatif 2 Survey yang dilakukan oleh penulis sendiri baik


sebagai control data yang sudah ada maupun
c. Alternatif 3 untuk mengambil data yang belum tersedia.

B. Data Lokasi
Kode pendekat untuk kode pendekatan di pakai
notasi sebagai berikut:
a. Jalan Simp. Adhiyaksa, Kode Pendekatan B
(Barat)
b. Jalan Cemara 2, Kode Pendekatan U (Utara)
c. Jalan Sultan Adam, Kode Pendekatan T
(Timur)
d. Jalan Cemara, Kode Pendekatan S (Selatan)

C. Data-data Geometrik
Pada persimpangan jalan simp adhiyaksa - jl.
Cemara 2- jl. Sultan Adam - jl. Cemara Kota
Gambar 3. Altenatif 3 Banjarmasin mempunyai empat lengan
persimpangan. Kelandaian jalan, yaitu kemiringan
Bagan Alir/Flowchart
dari suatu segmen dalam arah perjalan (%). Pada
persimpangan yang diteliti ini setiap pemdekat
memiliki 0% kelandaian, artinya tidak ada
kemiringan pada persimpangan tersebut. Lebar
setiap pendekatan diukur adalah bagian yang
diperkeras (W A), tempat masuk (W masuk), dan
keluar (Wkeluar) dengan ketelitian 0,10 m terdekat.

Gambar 5. Layout Simpang

Tabel 1. Lebar pendekat


Gambar 4. Bagan Alir Penelitian Kode WA Wmasuk Wkeluar
Pendekatan (m) (m) (m)
HASIL DAN PEMBAHASAN U 2,25 2,25 2,25

A. Umum S 2,25 2,25 2,25

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini T 4 4 4


berdasarkan hasil survey yang sudah dilakukan.
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 15
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)

B 4 4 4 B 520 437,214 1,188


Sumber : hasil survey Sumber : hasil perhitungan

D. Kondisi Existing Tabel 5. Hasil perhitungan kinerja Arus Lalu Lintas di


Simpang Kondisi Existing.
Dari hasil survey, diketahui bahwa arus lalu Pendekat Panjang Jumlah Tundaan
lintas maksimum terjadi pada pukul 11.00-12.00, Antrian kendaraan total
(hari jumat) wita yang merupakan saat jam puncak. (QL) Terhenti, Nsv DxQ
Adapun data arus lalu lintas ruas jalan disajikan
(m) (smp/jam) (detik)
sebagai berikut.
U 70,65 128 5645

Tabel 2. Arus Lalu Lintas Jam Puncak S 568,36 1699 179242


Pendekat Gerakan Arus lalu lintas per jam T 343,68 1834 176433
puncak B 396,66 2131 214347
Kend/jam Smp/jam Sumber : hasil perhitungan
(terlindung)
U LT/LTOR 261 114 Dari perhitungan derajat kejenuhan (DS) > 0,85
ST 227 85 dan jumlah tundaan rata-rata (376,548 detik/kend),
RT 123 64 maka dapat diketahui tingkat pelayanan (ITP)
Total 611 263 simpang pada kondisi Existing yaitu F (Buruk
S LT/LTOR 38 17 Sekali).
ST 437 135
RT 678 231
E. Kondisi Setting
Total 1153 383 Alternatif 1 (Bersinyal)
T LT/LTOR 259 84
Tabel 6. Hasil perhitungan Arus lalulintas, kapasitas,
ST 1595 451 dan Derajat kejenuhan di simpang kondisi Setting
RT 142 43 Alternatif 1.
Pendekat Arus Lalu Kapasitas Derajat
Total 1996 578
Lintas (Q) C Kejenuhan
B LT/LTOR 161 42
(smp/jam) (smp/jam) (DS)
ST 1571 499
U 149 143,923 1,034
RT 66 20
S 366 356,838 1,0265
Total 1798 562
T 451 482,112 0,9355
Sumber : hasil perhitungan survey
B 499 498,164 1,0019
Sumber : hasil perhitungan
Tabel 3. Waktu Siklus Existing
Pendekat Waktu (detik) Tabel 7. Hasil perhitungan kinerja Arus lalu lintas di
simpang kondisi Setting Alternatif 1
Merah Kuning Hijau
Pendekat Panjang Jumlah Tundaan
U 84 4 19 Antrian kendaraan total
S 84 4 19 (QL) Terhenti, Nsv DxQ
T 87 3 18 (m) (smp/jam) (detik)
B 83 3 18 U 160,65 408 34860
Sumber : hasil survey S 280,54 781 63026
T 121,94 583 37075

Tabel 4. Hasil Perhitungan Arus lalulintas, Kapasitas, B 172,85 864 64094


dan Derajat Kejenuhan di Simpang Kondisi Existing. Sumber : hasil perhitungan
Pendekat Arus Lalu Kapasitas Derajat
Lintas (Q) C Kejenuhan
Tabel 8. Waktu siklus Alternatif 1
(smp/jam) (smp/jam) (DS) Kode Fase Hijau Kuning Merah Merah
U 149 246,737 0,590 Pendekat ke (g) (detik) (detik) semua
S 366 299,08 1,255 (detik) (detik)
T 494 427,308 1,156 U 2 11 4 78 0,638

journal.umbjm.ac.id/index.php/density 16
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)

S 1 23 4 61,6 0,638 Kode Fase Hijau Kuning Merah Merah


T 3 21 3 65,2 0,988 Pendekat ke (g) (detik) (detik) semua
B 3 21 (detik) (detik)
Waktu hilang = 13,26 detik Waktu suklus (c) = 89,26 detik U 2 11 4 114,3 0,6375
Sumber : hasil perhitungan U-RT 1 19 4 61,6 0,6375
S 2 11 4 114,3 0,6375
S-RT 1 19 4 61,6 0,6375
T 4 23 3 98,3 0,9875
T-RT 3 3 3 122,4 0,9875
B 4 23 3 98,3 0,9875
B-RT 3 3 3 122,4 0,9875
Waktu hilang = 17,28 detik Waktu suklus (c) = 129,3 detik
Sumber : hasil perhitungan

Gambar 6. Diagram Waktu Siklus Alternatif 1

Alternatif 2 (Bersinyal)
Tabel 9. Hasil perhitungan Arus lalulintas, kapasitas,
dam Derajat kejenuhan di simpang kondisi Setting
Alternatif 2.
Pendekat Arus Lalu Kapasitas Derajat
Lintas (Q) C Kejenuhan
(smp/jam) (smp/jam) (DS)
U 85 91,240 0,931
U-RT 64 155,717 0,410
S 135 100,763 1,339
S-RT 231 175,278 1,320 Gambar 7. Diagram Waktu Siklus Alternatif 2
T 451 369,264 1,221
T-RT 43 43,551 0,992 Alternatif 3 (Tidak Bersinyal)
B 499 376,635 1,325 Tabel 12. Hasil perhitungan kinerja Arus lalu lintas di
B-RT 20 44,384 0,459 simpang kondisi setting Alternatif 3
Peluang Antrian Tundaan Tingkat
Sumber : hasil perhitungan
(%) Simpang Pelayanan
(detik)
Tabel 10. Hasil perhitungan kinerja Arus lalu lintas di
simpang kondisi setting Alternatif 2 62,41 – 127,66 51,730 E (Buruk)
Pendekat Panjang Jumlah Tundaan total
Sumber : hasil perhitungan
Antrian kendaraan DxQ
(QL) Terhenti, Nsv (detik) KESIMPULAN
(m) (smp/jam) Berdasarkan dari hasil analisa maka dapat diambil
U 101,16 145 15823 kesimpulan bahwa tingkat kinerja simpang Jl.
U-RT 53,62 52 4008 Simpang Adhiyaksa – Jl. Cemara Raya – Jl.
S 312,71 608 102878 Cemara Raya 2 – Jl. Sultan Adam Kota
S-RT 487,35 983 161812
Banjarmasin untuk kondisi saat ini (Existing)
dengan 4 fase dapat di katagorikan derajat
T 416,64 1527 225188
kejenuhan tinggi. Rasio arus simpang 0,872, waktu
T-RT 47,62 119 14092
siklus 88 detik, tundaan rata-rata seluruh simpang
B 561,43 2079 340655 376,55 detik. Untuk Indeks Tingkat Pelayanan
B-RT 21,25 18 1280 (ITP) didapatkan Tingkat Pelayanan F. Dari hasil
Sumber : hasil perhitungan analisis antara data lapangan (kondisi Existing)
dengan desain baru (kondisi setting) dari beberapa
Tabel 11. Waktu siklus Alternatif 2 alternatif, maka di dapatkan bahwa derajat
kejenuhan lebih kecil menggunakan pengaturan

journal.umbjm.ac.id/index.php/density 17
ISSN : 2655-4453 Vol. 1 No. 1 (Desember, 2018)

arus lalu lintas 3 Fase (dari hasil desain alternatif


1).

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan
Kota -Direktorat Jendral Perhubungan Darat,
(1999), Rekayasa Lalu Lintas, Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Marga, 1997. Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
F.Radam, Iphan, (2008), Rekayasa Lalu Lintas,
Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin.
GR. Wells. (1993) Rekayasa Lalu Lintas.
Penerjemah Ir. Suarjoko Warpani, Penerbit
Bharata, Jakarta.
Jotin. C. Khisty dan B. Kent Lall. “Dasar-dasar
Rekayasa Transportasi Jilid 1”.Penerbit
Erlangga. Jakarta, 2003.
Oglesby, C. H., & Hicks, R. G, (1982), TEKNIK
JALAN RAYA, Edisi ke-4 (terjemahan),
Erlanggaa, Jakarta.

journal.umbjm.ac.id/index.php/density 18

Anda mungkin juga menyukai