Anda di halaman 1dari 8

3.3 Analisis Ruas Jl. Ir. H .

Djuanda, Ammar Asyraf


A. Pengamatan Primer

Hasil pengamatan primer ini, saya peroleh dari pengamatan-pengamatan


saya terhadap faktor primer penyebab utama keefektivitasan lalu lintas di ruas Jl.
Ir. H. Djuanda. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan Kuantitatif
1. Analisa Kondisi Ruas Jalan
Kondisi Ruas Jalan

Gambar 3.2.1 Ruas Jl. Ir. H. Djuanda


Sumber : Google Maps
- Area di sekitar ruas Jl. Ir. H. Djuanda merupakan daerah atau
kawasan perdagangan, dimana terdapat banyak pertokoan juga
pedagang-pedagang kecil di sekitar ruas jalan dan terdapat pasar
juga.
- Pada sekitar jalan ini terdapat toko seperti McD dan terdapat
apartemen Dago Butik.
- Tipe Jl. Ir. H. Djuanda adalah 2 jalur, 4 lajur, 2 arah, terbagi (4/2
B)
2. Kondisi Geometrik Jalan
- Lebar jalur lalu lintas: 7.31 m
- Lebar efektif bahu jalan : 0.5 m
- Lebar Trotoar : 1.14 m
3. Kondisi Lalu Lintas
1. Survei Volume Kendaraan
Arus 1

Tabel 3.3.1 Formulir Survei Volume Lalu Lintas Arus 1


Sumber : Data Kelompok
Arus 2

Tabel 3.3.2 Formulir Survei Volume Lalu Lintas Arus 2


Sumber : Data Kelompok
2. Kondisi Hambatan Samping
Tabel 3.3.3 Perhitungan Hambatan Samping
Sumber : Data Kelompok
Karena jumlah frekuensi berbobot sebesar 973,8 maka
kelas hambatan samping (SFC) bernilai Sangat Tinggi (VH)
dengan kondisi daerah Komersial dengan aktivitas Pasar di
samping jalan.
3. Traffic Counting
1. Arus Lalu Lintas (Q)

Tabel 3.3.4 Perhitungan Arus Lalu Lintas (Q)


Sumber : Data Kelompok
2. Kapasitas Lalu Lintas (C)
- Nilai kapasitas dasar (CO) untuk 4 lajur terbagi adalah 1650
smp/jam untuk per lajur. Sehingga Co untuk 4 lajur yaitu 6600
smp/jam
- Karena Jl. Ir. H. Djuanda terdiri dari 2 jalur, 4 lajur yang 2 arah
terbagi, dengan lebar jalur sebesar 3.25 m, maka nilai faktor
penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif (FCW) adalah 0.96
- Karena Jl. Ir. H. Djuanda terdiri dari 2 arah, nilai Q (smp per
jam) di arah 1 adalah 400.15, dan nilai Q (smp per jam) di arah
2 adalah 399.625, sehingga nilai pemisahan arah SP (%-%)
adalah 50-50, maka nilai FCsp untuk 4 lajur adalah 1.
- Karena Jl. Ir. H. Djuanda terdiri dari 2 jalur, 4 lajur yang 2 arah
terbagi dengan kelas hambatan samping yang sangat tinggi
(VH) dan lebar bahu efektif sebesar 0.5 m, maka nilai faktor
penyesuaian kondisi hambatan samping (FCSF) adalah 0.84
- Jumlah penduduk di Bandung, Jawa Barat adalah 2.503.708
penduduk, sehingga nilai faktor penyesuaian ukuran kota
(FCCS) adalah 1.
Berdasarkan data di atas, maka dapat dicari nilai kapasitas lalu
lintas, sebagai berikut:

Tabel 3.3.5 Perhitungan Kapasitas (C)


Sumber : Data Kelompok

3. Derajat Kejenuhan (DS)


Q 1599.55
DS = = =¿0.30054075
C 5322.24
4. Tingkat Pelayanan (LoS)
Karena nilai DS berada pada rentang 0.01< DS< 0.6, maka
klasifikasi tingkat pelayanan lalu lintas Sangat baik (A).

b. Pengamatan Kualitatif
Secara kualitatif, saya menemukan beberapa hal yang dianggap
tidak ideal atau melanggar aturan lalu lintas. Hal tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Angkutan kota (angkot) yang berhenti untuk mengetem (menunggu
penumpang) di bahu jalan atau bahkan di lajur lalu lintas, sehingga
menyebabkan kendaraan di belakangnya tertahan.
2. Terdapat pedagang kaki lima juga pedagang eceran kecil yang tidak
memiliki tempat tetap, berjualan di trotoar. Contohnya, mereka yang
berjualan tisu, atau makanan Sehingga, ada beberapa beberapa
pengguna jalan yang berhenti di bahu jalan untuk berbelanja di
pedagang tersebut. Hal tersebut tentu saja bisa menimbulkan
perlambatan arus lalu lintas jika kapasitas lalu lintas sedang penuh,
seperti pada jam-jam sibuk kerja. Terlihat juga, para pedagang kaki
lima mengambil trotoar untuk mereka berjualan yang seharusnya
berfungsi untuk para pejalan kaki. Hal ini menyebabkan pejalan kaki
harus turun ke bahu jalan, bahkan ke jalan. Hal ini dapat menyebabkan
kemacetan.

Gambar 3.3.2 Pedagang kaki lima di pinggir jalan


Sumber : Goggle Maps
3. Terdapat Apartemen (Dago Butik) sehingga banyak kendaraan keluar
masuk jalan dan terdapat lampu lalu lintas yang terletak tidak jauh dari
apartemen tersebut sehingga terjadi perlambatan arus.

Gambar 3.3.3 Tempat keluar masuk Dago Butik


Sumber : Goggle Maps
4. Terdapat Drive Thru McD yang berdekatan dengan persimpangan dan
terdapat pasar di depannya sehingga memperlambat arus.

Gambar 3.3.4 Drive Thru McD


Sumber : Goggle Maps
B. Pengamatan sekunder
Hasil pengamatan ini, saya peroleh dari pengamatan-pengamatan saya
terhadap hal kecil yang tidak terlalu berpengaruh secara signifikan namun turut
mempengaruhi efektivitas lalu lintas di ruas Jl. Ir. H. Djuanda. Hal tersebut di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Terdapat tiang listrik pada trotoar yang menghalangi jalur pejalan kaki. Hal
tersebut tentunya menyebabkan para pejalan kaki harus turun ke bahu jalan.
Gambar 3.3.5 Tiang Listrik di Trotoar
Sumber : Goggle Maps

2. Banyak kendaraan berhenti di zebra cross saat lampu merah sehingga


mempersulit pejalan kaki untuk lewat dan menyebabkan pejalan kaki harus
menyebrang tidak di zebra cross atau di sela-sela kendaraan.

Analisis Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan secara kuantitatif maupun kualitatif, ditemukan


sedikit masalah major lalu lintas, seperti kemacetan ataupun kecelakaan. Melihat
nilai derajat kejenuhan yang sangat kecil, tingkat pelayanan lalu lintas pun
dikatakan sudah sangat baik, bernilai A, artinya keberjalanan lalu lintas di ruas Jl.
Ir. H. Djuanda sudah efektif. Namun, ini terlihat ketika masa pandemi. Jika
dibandingkan sebelum pandemi arus di jalan tersebut sangatlah padat.

Sedangkan masalah minor masih terjadi di ruas Jl. Ir. H. Djuanda yang
lebih mengacu pada ketidaknyamanan pejalan kaki. Hal tersebut, dikarenakan
terganggunya fungsi trotoar oleh para pedagang kaki lima dan pedagang eceran
yang berjualan di trotoar. Selain itu, terdapat tiang listrik yang menutupi trotoar
sehingga menghalangi para pejalan kaki yang hendak lewat. Hal tersebut
menyebabkan para pejalan kaki terpaksa turun ke bahu jalan, sehingga ada
kemungkinan terjadinya kemacetan atau bahkan kecelakaan lalu lintas. Selain itu,
terdapat juga motor yang berhenti di zebra cross yang seharusnya untuk pejalan
kaki lewat.

Anda mungkin juga menyukai