a. Pengamatan Kuantitatif
1. Analisa Kondisi Ruas Jalan
Kondisi Ruas Jalan
b. Pengamatan Kualitatif
Secara kualitatif, saya menemukan beberapa hal yang dianggap
tidak ideal atau melanggar aturan lalu lintas. Hal tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Angkutan kota (angkot) yang berhenti untuk mengetem (menunggu
penumpang) di bahu jalan atau bahkan di lajur lalu lintas, sehingga
menyebabkan kendaraan di belakangnya tertahan.
2. Terdapat pedagang kaki lima juga pedagang eceran kecil yang tidak
memiliki tempat tetap, berjualan di trotoar. Contohnya, mereka yang
berjualan tisu, atau makanan Sehingga, ada beberapa beberapa
pengguna jalan yang berhenti di bahu jalan untuk berbelanja di
pedagang tersebut. Hal tersebut tentu saja bisa menimbulkan
perlambatan arus lalu lintas jika kapasitas lalu lintas sedang penuh,
seperti pada jam-jam sibuk kerja. Terlihat juga, para pedagang kaki
lima mengambil trotoar untuk mereka berjualan yang seharusnya
berfungsi untuk para pejalan kaki. Hal ini menyebabkan pejalan kaki
harus turun ke bahu jalan, bahkan ke jalan. Hal ini dapat menyebabkan
kemacetan.
Sedangkan masalah minor masih terjadi di ruas Jl. Ir. H. Djuanda yang
lebih mengacu pada ketidaknyamanan pejalan kaki. Hal tersebut, dikarenakan
terganggunya fungsi trotoar oleh para pedagang kaki lima dan pedagang eceran
yang berjualan di trotoar. Selain itu, terdapat tiang listrik yang menutupi trotoar
sehingga menghalangi para pejalan kaki yang hendak lewat. Hal tersebut
menyebabkan para pejalan kaki terpaksa turun ke bahu jalan, sehingga ada
kemungkinan terjadinya kemacetan atau bahkan kecelakaan lalu lintas. Selain itu,
terdapat juga motor yang berhenti di zebra cross yang seharusnya untuk pejalan
kaki lewat.