Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ammar Asyraf

NIM : 15019069
KESALMANAN
Salman itu Apa sih? Lembaga Keagamaan, Tempat Menyambung Silaturahmi, Tempat Teh Gratis.
Ada Hal yang menarik di Salman, berbeda dengan masjid-masjid lain yaitu kegiatan waktu
Ramadhan. Di Salman ada Kegiatan IRAMAH (Inspirasi Ramadhan) yang mengundang tokoh-
tokoh Nasional seperti jusuf kalla. Biasanya membahas hal-hal yang ada di dalam kehidupan
langsung. Kenapa Salman lebih memilih untuk mengundang tokoh-tokoh nasional dibanding
tokoh agama? Karena, pengamalan kita dalam agama bukan hanya ibadah-ibadah sholat saja,
namun hal-hal yang lain pun bisa. Dengan tokoh-tokoh nasional itu membawa perubahan, maka
dapat menginspirasi. Salman ada membuat film, karena Salman risih. Risih karena banyak anak-
anak yang masih dibawah umur namun melakukan adegan-adegan dewasa. Dengan film ini
diharapkan bisa menginspirasi dan menjadi contoh untuk anak-anak. Film ini berjudul Iqro.
Salman juga terdapat rumah sakit. Selain itu, Salman juga punya kegiatan “Days Out Picnic”
biasanya dilakukan 1 tahun 3-4 kali, disitu kita buat pameran. Jadi dimaksudkan bahwa masjid itu
bukan hanya tempat ibadah tetapi juga bisa untuk menjalin silaturahmi. Ada juga Pusat Halal
Salman – ITB, Kita jarang bertanya-tanya bahwa makanan pinggir jalan itu Halal atau tidak,
makanya butuh sertifikasi halal karena halal lifestyle itu sangat penting. Di Salman terdapat juga
tafsir Salman, Unit kegiatan di Salman, Komunitas Salman. Dari sini, Salman tidak ingin hanya
menjadi tempat ibadah saja namun diharapkan bisa menjadi tempat kegiatan-kegiatan positif
lainnya.
Visi/Tujuan Masjid Salman :
“Menjadi Masjid Kampus Mandiri Pelopor Pembangunan Peradaban Islami”
Disini terdapat 4 hal yang digaris bawahi. Pertama, Masjid Kampus, yang artinya dari segi jamaah
berbeda. Kebanyakan masjid-masjid yang jamaah nya itu Bapak-bapak dan Ibu-ibu, bahkan yang
adzan pun itu Bapak-bapak yang sudah usia 80 tahun. Sedangkan di Salman, terdapat kebanyakan
anak-anak muda. Kedua, Mandiri, Seperti kegiatan ITB SC yang membiayakan makan 3 kali
sehari dan fasilitas yang ada itu biaya dari masjid Salman. Biaya ini didapat dari masyarakat-
masyarakat yang menitipkan harapannya kepada masjid Salman. Ketiga, Pelopor, Diharapkan
masjid kampus ini dapat menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat agar dapat menjadi
contoh. Dan terakhir peradaban Islami, yaitu kegiatan-kegiatan di masjid Salman bukan hanya
untuk mahasiswa ITB saja namun dapat diikuti oleh mahasiswa lainnya.
Maka dari itu, Salman mempunyai misi. Salah satu misinya yaitu “Membina Kader Pembangunan
Peradaban Islami”. Salman mempunyai banyak kegiatan yang diharapkan mampu mencapai misi
tersebut. Salah satu kegiatannya yaitu, ITB SC. Salman memiliki 4 nilai kualitas Kader peradaban
yaitu, Kualitas Spiritual, Kualitas Sosial, Kualitas Intelektual, dan Kualitas Professional. Dari sini
terlihat bahwa Salman ingin membina kader yang seimbang. Dari Kualitas Spiritual muncul tujuan
dari Salman yaitu, Merdeka (Mampu melakukan amal saleh dan menahan diri dari kegiatan yang
buruk), Menjadi orang yang jujur, Dekat pada kebaikan, Sabar dan selalu bersyukur, saling bekerja
sama, menjadi rahmat bagi alam semesta, dan juga ikhsan.
Masjid Salman ITB adalah Masjid Kamus pertama di Indonesia. Panitia Masjid ITB dibentuk pada
tahun 1960 yang diketuai oleh Hasan B. Para dosen dan mahasiswa ITB bahu-membahu
mewujudkan Masjid Kampus ITB. Beberapa nama yang aktif adalah Prof. TM Sulaiman, Prof.
Ahmad Salalih, Ir. Ahmad Lukman, Ir. Adit Luthfi, Dr. Ir. Abdurrahin atau Bang iman, Dr. Ir.
Kusdini Nasution, Prof. Dr. Zulhar Abdul Khadir, dan beberapa tokoh lainnya. Saat melaksanakan
ini, sempat terjadi kebuntuan karena belum mendapatkan kepastian mengenai lokasi Masjid ITB.
Namun melalui mahasiswa bernama Ajat Sudrajat yang mempunyai paman komandan Cakra
Wirawo panitia masjid ITB pun mengajukan permintaan untuk bisa bertemu Preside Ir. Soekarno.
Saat permintaan itu disetujui, pada hari Kamis, 28 mei 1964 TM Sulaiman, Ahmad Salalih, dan
Ahmad Lukman pun pergi ke Istana membawa rancangan gambar Masjid. Presiden Soekarno
bukan hanya setuju bahkan beliau memberikan nama “Salman” yaitu nama seorang teknokrat di
zaman rasulullah yang mengusulkan gagasan menggali tanah pada perang khandaq (Parit). Nama
“Salman” diumumkan pada jamaah shalat jumat ITB pada keesokan harinya. Setelah mendapat
persetujuan dari presiden, pembangunan fisik dan penggalangan dana dimulai.
Salman diharapkan bisa menjadi wadah berkembang bagi mahasiswa sehingga terdapat kegiatan-
kegiatan yang mewadahi untuk mahasiswa. Kegiatannya yaitu, Salman Spiritual Camp (SSC),
Spektra ( 9 hari 8 malam), Kegiatan Mabit, Kegiatan Mentoring kelompok keluarga, Pembinaan
bahasa inggris, Program Persiapan Massa Kampus (Terdapat banyak cluster), Keasramaan,
Reunian Alumni, dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai