NIM : 15019069
TUGAS 2 – KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN TRANSPORTASI
“Seorang industriawan yang bergerak di bidang industri ‘otomotif’ harus memutuskan lokasi
terbaik untuk pabriknya di bangun”
Sehingga, dengan rumus diatas didapat biaya transport dari zona A ke zona B untuk
tiap Kg barang:
𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑻𝒓𝒂𝒏𝒔𝒑𝒐𝒓𝒕 𝑨−→ 𝑩 = 𝟏𝟎 𝒙 𝑹𝒑. 𝟓𝟎𝟎 + 𝑹𝒑. 𝟑𝟎𝟎𝟎 + 𝑹𝒑. 𝟑𝟎𝟎𝟎 = 𝑹𝒑. 𝟏𝟏. 𝟎𝟎𝟎/𝑲𝒈
Berikut rekapitulasi biaya transport barang:
Matriks Biaya Transport Barang (Rp/Kg)
A B C D E
A Rp - Rp 11,000.00 Rp 19,500.00 Rp 24,500.00 Rp 39,500.00
B Rp 44,500.00 Rp - Rp 54,500.00 Rp 19,500.00 Rp 34,500.00
C Rp 19,500.00 Rp 24,500.00 Rp - Rp 38,000.00 Rp 26,000.00
D Rp 31,000.00 Rp 19,500.00 Rp 41,000.00 Rp - Rp 21,000.00
E Rp 39,500.00 Rp 34,500.00 Rp 26,000.00 Rp 21,000.00 Rp -
3. Biaya Transport Pekerja
Biaya transport pekerja prinsipnya sama seperti biaya transport barang, namun
tidak ada biaya muat dan bongkar.
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑜𝑟𝑡 𝐴−→ 𝐵 = 10 × 𝑅𝑝. 3000 = 𝑅𝑝. 30.000/𝑃𝑎𝑥
Berikut rekapitulasi biaya transport orang:
Matriks Biaya Transport Orang (Rp/Pax)
A B C D E
A Rp - Rp 30,000.00 Rp 81,000.00 Rp111,000.00 Rp201,000.00
B Rp231,000.00 Rp - Rp 291,000.00 Rp 81,000.00 Rp171,000.00
C Rp 81,000.00 Rp111,000.00 Rp - Rp192,000.00 Rp120,000.00
D Rp150,000.00 Rp 81,000.00 Rp 210,000.00 Rp - Rp 90,000.00
E Rp201,000.00 Rp171,000.00 Rp 120,000.00 Rp 90,000.00 Rp -
Lalu, didapat semua biaya pengadaan karet di lokasi A dan dipilih biaya yang
paling murah yaitu Rp.1.584.000 yang mana karet dibeli dari Zona D.
Lalu, untuk pengadaan tenaga kerja diperlukan asumsi terkait jumlah pekerja, jam
kerja, hari kerja dalam satu minggu, dan biaya lain-lain untuk membuat 1 unit motor.
Asumsi: Pekerja pulang setiap 1 minggu sekali (Jika
dari luar kota) dan terdapat 60 pekerja sehingga 1 jam
dapat membuat 1 unit motor
1. Jam kerja = 10 jam/hari
2. Hari Kerja = 5 Hari Kerja
3. Biaya makan dan
Rp 75,000.00 Per hari
Tempat Tinggal =
Biaya pekerja dapat dihitung dengan rumus berikut:
Biaya Pekerja = Jumlah Pekerja x ((Biaya Pekerja x Jam Kerja x Hari Kerja) + (Ongkos
Pulang Pergi) + (Biaya Makan dan Tempat Tinggal x Hari Kerja)) / (Jam Kerja x Hari Kerja)
Berikut merupakan contoh perhitungan biaya pekerja jika lokasi pabrik di zona A
dan pekerja berasal dari zona B:
Biaya Pekerja = 60 x ((Rp.55.000 x 10 x 5) + (Rp.231.000 + Rp.30.000) + (Rp.75.000 x 5)) / (10 x 5)
Lakukan untuk semua bahan dan tenaga kerja sehingga didapat biaya produksi per
unit motor jika lokasi pabrik di zona A yaitu Rp. 7.500.900.
Biaya produksi per unit motor jika lokasi pabrik pada zona A
Jika Lokasi Pabrik Di Kota A
Kota Asal Biaya Pengadaan Material Dan Tenaga Kerja Per Unit Motor (Rp)
Material/Labour Karet Metal Kaca Plastik Labour
A Rp - Rp 2,625,000.00 Rp 12,000.00 Rp 250,000.00 Rp 3,450,000.00
B Rp 2,028,000.00 Rp 6,112,500.00 Rp - Rp 572,500.00 Rp 4,063,200.00
C Rp - Rp - Rp 14,150.00 Rp 247,500.00 Rp 3,044,400.00
D Rp 1,584,000.00 Rp - Rp - Rp - Rp 4,363,200.00
E Rp 1,956,000.00 Rp 7,462,500.00 Rp 14,450.00 Rp 697,500.00 Rp 3,032,400.00
Dipilih Rp 1,584,000.00 Rp 2,625,000.00 Rp 12,000.00 Rp 247,500.00 Rp 3,032,400.00
Biaya produksi per unit motor jika lokasi pabrik pada zona B
Jika Lokasi Pabrik Di Kota B
Kota Asal Biaya Pengadaan Material Dan Tenaga Kerja Per Unit Motor (Rp)
Material/Labour Karet Metal Kaca Plastik Labour
A Rp - Rp 3,450,000.00 Rp 13,100.00 Rp 305,000.00 Rp 3,763,200.00
B Rp 960,000.00 Rp 2,775,000.00 Rp - Rp 350,000.00 Rp 3,750,000.00
C Rp - Rp - Rp 14,650.00 Rp 272,500.00 Rp 3,332,400.00
D Rp 1,308,000.00 Rp - Rp - Rp - Rp 4,244,400.00
E Rp 1,836,000.00 Rp 7,087,500.00 Rp 13,950.00 Rp 672,500.00 Rp 2,960,400.00
Dipilih Rp 960,000.00 Rp 2,775,000.00 Rp 13,100.00 Rp 272,500.00 Rp 2,960,400.00
Besarnya Biaya Produksi Jika Pabrik Di Kota B Rp 6,981,000.00
Biaya produksi per unit motor jika lokasi pabrik pada zona C
Jika Lokasi Pabrik Di Kota C
Kota Asal Biaya Pengadaan Material Dan Tenaga Kerja Per Unit Motor (Rp)
Material/Labour Karet Metal Kaca Plastik Labour
A Rp - Rp 4,087,500.00 Rp 13,950.00 Rp 347,500.00 Rp 3,644,400.00
B Rp 2,268,000.00 Rp 6,862,500.00 Rp - Rp 622,500.00 Rp 4,232,400.00
C Rp - Rp - Rp 12,200.00 Rp 150,000.00 Rp 2,850,000.00
D Rp 1,824,000.00 Rp - Rp - Rp - Rp 4,532,400.00
E Rp 1,632,000.00 Rp 6,450,000.00 Rp 13,100.00 Rp 630,000.00 Rp 2,838,000.00
Dipilih Rp 1,632,000.00 Rp 4,087,500.00 Rp 12,200.00 Rp 150,000.00 Rp 2,838,000.00
Besarnya Biaya Produksi Jika Pabrik Di Kota C Rp 8,719,700.00
Biaya produksi per unit motor jika lokasi pabrik pada zona D
Jika Lokasi Pabrik Di Kota D
Kota Asal Biaya Pengadaan Material Dan Tenaga Kerja Per Unit Motor (Rp)
Material/Labour Karet Metal Kaca Plastik Labour
A Rp - Rp 4,462,500.00 Rp 14,450.00 Rp 372,500.00 Rp 3,763,200.00
B Rp 1,428,000.00 Rp 4,237,500.00 Rp - Rp 447,500.00 Rp 3,944,400.00
C Rp - Rp - Rp 16,000.00 Rp 340,000.00 Rp 3,332,400.00
D Rp 840,000.00 Rp - Rp - Rp - Rp 4,050,000.00
E Rp 1,512,000.00 Rp 6,075,000.00 Rp 12,600.00 Rp 605,000.00 Rp 2,766,000.00
Dipilih Rp 840,000.00 Rp 4,237,500.00 Rp 12,600.00 Rp 340,000.00 Rp 2,766,000.00
Besarnya Biaya Produksi Jika Pabrik Di Kota D Rp 8,196,100.00
Biaya produksi per unit motor jika lokasi pabrik pada zona E
Jika Lokasi Pabrik Di Kota E
Kota Asal Biaya Pengadaan Material Dan Tenaga Kerja Per Unit Motor (Rp)
Material/Labour Karet Metal Kaca Plastik Labour
A Rp - Rp 5,587,500.00 Rp 15,950.00 Rp 447,500.00 Rp 3,932,400.00
B Rp 1,788,000.00 Rp 5,362,500.00 Rp - Rp 522,500.00 Rp 4,160,400.00
C Rp - Rp - Rp 14,800.00 Rp 280,000.00 Rp 3,138,000.00
D Rp 1,344,000.00 Rp - Rp - Rp - Rp 4,266,000.00
E Rp 1,008,000.00 Rp 4,500,000.00 Rp 10,500.00 Rp 500,000.00 Rp 2,550,000.00
Dipilih Rp 1,008,000.00 Rp 4,500,000.00 Rp 10,500.00 Rp 280,000.00 Rp 2,550,000.00
Besarnya Biaya Produksi Jika Pabrik Di Kota E Rp 8,348,500.00
Biaya Transport Otomotif = (Biaya Muat x Berat Kendaraan) + (Biaya In-Haul x Jarak
Antar Zona x Berat Kendaraan) + (Biaya Bongkar x Berat Kendaraan)
Lokasi Pabrik Di B
Potensi Demand Terhadap Produk (Unit Per
Kota Hasil
Tahun)
A 5000-0.0002 Harga 2160
B 2000-0.0001 Harga 1100
C 7500 - 0.0003 Harga 2850
D 8000 - 0.0005 Harga 2600
E 4000 - 0.00005 Harga 3360
Potensi Demand Lokasi Pabrik Di B 12070
Lokasi Pabrik Di C
Potensi Demand Terhadap Produk (Unit Per
Kota Hasil
Tahun)
A 5000-0.0002 Harga 2440
B 2000-0.0001 Harga 650
C 7500 - 0.0003 Harga 4200
D 8000 - 0.0005 Harga 350
E 4000 - 0.00005 Harga 3315
Potensi Demand Lokasi Pabrik Di C 10955
Lokasi Pabrik Di D
Potensi Demand Terhadap Produk (Unit Per
Kota Hasil
Tahun)
A 5000-0.0002 Harga 2240
B 2000-0.0001 Harga 780
C 7500 - 0.0003 Harga 2970
D 8000 - 0.0005 Harga 2800
E 4000 - 0.00005 Harga 3380
Potensi Demand Lokasi Pabrik Di D 12170
Lokasi Pabrik Di E
Potensi Demand Terhadap Produk (Unit Per
Kota Hasil
Tahun)
A 5000-0.0002 Harga 1980
B 2000-0.0001 Harga 560
C 7500 - 0.0003 Harga 3510
D 8000 - 0.0005 Harga 1700
E 4000 - 0.00005 Harga 3470
Potensi Demand Lokasi Pabrik Di E 11220
Jika membangun lokasi pabrik di zona A memiliki demand yang lebih besar yaitu
13.375 unit/tahun.
8. Keuntungan Terbesar
Untuk mengetahui keuntungan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Keuntungan = Revenue – Total Cost = (Harga Jual x Demand) – ((Harga Produksi
+ Pajak+ Biaya Transport Otomotif) x Demand)
Keuntungan = (Harga Jual – Harga Produksi – Pajak – Biaya Transport Otomotif)
x Demand
Atau dalam kasus ini dapat digunakan perhitungan sebagai berikut karena margin
keuntungan diasumsikan sebesar 5% (sama untuk setiap zona) dari harga produksi
ditambah biaya transport.
Keuntungan = Margin Untung x (Harga Produksi + Biaya Transport) x Demand
Contoh untuk keuntungan jika lokasi pabrik di zona A untuk distribusi di zona B:
Keuntungan Pabrik di Zona A→B = 5% x (Rp.7.500.900 + Rp.1.265.000) x 970
Keuntungan Pabrik di Zona A→B = Rp. 425.146.150 / tahun
Lalu, total keuntungan setiap zona didapat dengan menjumlahkan semua
keuntungan yang didapat dari setiap distribusi kendaraan untuk setiap zona.
Keuntungan Pabrik di Zona A = Keuntungan A→A + Keuntungan A→B +
Keuntungan A→C + Keuntungan A→D + Keuntungan A→E
Berikut merupakan contoh keuntungan yang didapatkan jika pabrik dibangun di zona A:
Keuntungan Pabrik di Zona A = Rp.1.261.389.600 + Rp. 425.146.150 +
Rp.1.987.653.600+ Rp.1.006.044.000 + Rp.1.984.150.150
Keuntungan Pabrik di Zona A = Rp.6.664.392.500 / tahun
Sehingga, didapatkan keuntungan untuk masing-masing pabrik di setiap zona:
A Rp 1,261,398,600.00 A Rp 1,306,638,000.00
B Rp 425,146,150.00 B Rp 421,905,000.00
C Rp 1,987,653,600.00 C Rp 1,887,911,250.00
D Rp 1,006,044,000.00 D Rp 1,199,055,000.00
E Rp 1,984,150,150.00 E Rp 1,839,348,000.00
Total Keuntungan Rp 6,664,392,500.00 Total Keuntungan Rp 6,654,857,250.00
Lokasi Pabrik Di C Lokasi Pabrik Di D
A Rp 1,337,388,400.00 A Rp 1,317,243,200.00
B Rp 374,959,000.00 B Rp 407,105,400.00
C Rp 1,976,037,000.00 C Rp 1,917,298,350.00
D Rp 229,069,750.00 D Rp 1,244,054,000.00
E Rp 1,940,882,775.00 E Rp 1,793,275,900.00
Total Keuntungan Rp 5,858,336,925.00 Total Keuntungan Rp 6,678,976,850.00
Lokasi Pabrik Di E
Kota Keuntungan
A Rp 1,276,209,000.00
B Rp 344,848,000.00
C Rp 1,989,906,750.00
D Rp 914,897,500.00
E Rp 1,568,179,750.00
Total Keuntungan Rp 6,094,041,000.00
Biaya produksi minimum yaitu jika pabrik dibangun pada zona B. Untuk biaya produksi minimum tidak
berubah dari kondisi sebelumnya. Hal ini dikarenakan perubahan perangkat transportasi yang dilakukan juga tidak
begitu signifikan. Namun, tetap ada perubahan biaya total produksi untuk lokasi pabrik lain.
• Biaya Transport Otomotif
Biaya Transport Otomotif (Asumsi Beratnya 115 Kg)
A B C D E
A Rp 690,000.00 Rp 1,265,000.00 Rp 2,242,500.00 Rp 3,565,000.00 Rp 4,542,500.00
B Rp 1,265,000.00 Rp 690,000.00 Rp 2,817,500.00 Rp 2,242,500.00 Rp 3,967,500.00
C Rp 2,242,500.00 Rp 2,817,500.00 Rp 690,000.00 Rp 4,370,000.00 Rp 2,990,000.00
D Rp 3,565,000.00 Rp 2,242,500.00 Rp 4,715,000.00 Rp 690,000.00 Rp 2,415,000.00
E Rp 4,542,500.00 Rp 3,967,500.00 Rp 2,990,000.00 Rp 2,415,000.00 Rp 690,000.00
A Rp 1,317,243,200.00 A Rp 1,276,209,000.00
B Rp 407,105,400.00 B Rp 344,848,000.00
C Rp 1,917,298,350.00 C Rp 1,989,906,750.00
D Rp 1,244,054,000.00 D Rp 914,897,500.00
E Rp 1,793,275,900.00 E Rp 1,568,179,750.00
Total Keuntungan Rp 6,678,976,850.00 Total Keuntungan Rp 6,094,041,000.00
Keuntungan
A B C D E
Rp 6,509,786,900.00 Rp 6,706,142,250.00 Rp 5,878,339,950.00 Rp 6,678,976,850.00 Rp 6,094,041,000.00
B
Lokasi Pabrik Terpilih (Keuntungan Terbesar)
Rp 6,706,142,250.00
Untuk keuntungan terbesar pun menjadi berubah, kondisi awal keuntungan terbesar jika pabrik dibangun pada
zona D. Namun, untuk kondisi sekarang keuntungan terbesar jika pabrik dibangun pada zona B. Maka jika perangkat
transportasi terus berubah-ubah (mempengaruhi demand) menyebabkan sulit untuk mengendalikan keuntungan.
11. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diatas dengan 2 kondisi perangkat transportasi yaitu, kondisi 1
yaitu B ke A dan A ke D tidak bisa langsung sedangkan kondisi 2 yaitu B ke A dan A ke
D dapat langsung sehingga jarak menuju kota A dan D akan lebih dekat untuk beberapa
zona, maka dapat disimpulkan bahwa:
• Biaya produksi yang minimum belum tentu menghasilkan keuntungan terbesar. Hal
ini disebabkan keuntungan bergantung terhadap revenue dan biaya produksi serta
demand yang ditentukan oleh suatu parameter yang tidak menentu.
• Dengan memaksimalkan revenue dan meminimalkan biaya produksi akan
menghasilkan keuntungan terbesar.
• Perubahan perangkat transportasi akan mempengaruhi biaya produksi dan
berpengaruh juga terhadap demand serta keuntungan yang didapatkan.
• Keuntungan akan sulit dikendalikan jika perangkat transportasi yang terus berubah-
ubah.
• Untuk kasus diatas, jika perubahan perangkat transportasi tidak terjadi maka
direkomendasikan untuk mendirikan pabrik di zona D sedangkan jika perangkat
transportasi berubah seperti yang diasumsikan maka direkomendasikan untuk
mendirikan pabrik di zona B karena keuntungan terbesar. Dalam kasus ini, fungsi
dan parameter dari demand sangat menentukan, karena untuk lokasi dengan biaya
produksi minimum namun ternyata demand nya sedikit akan kalah dengan lokasi
yang memiliki biaya produksi sedikit mahal namun dengan demand yang banyak.