Anda di halaman 1dari 21

Nama Kelompok 11 :

1. Rizky Salsabila Widodo Putri


2. Rusiana
3. Rosnida
Mesjid Sebagai Pusat Peradaban dan
Kebudayaan Islam
A. Pengertian dan Fungsi
Masjid
A. Pengertian dan Fungsi Masjid

1) Pengertian Masjid
Menurut pengertian bahasa, masjid adalah tempat untuk bersujud. Secara
istilah, masjid yaitu suatu bangunan atau tempat khusus untuk beribadah umat
Islam. Di dalam pengertian masyarakat pada umumnya, masjid adalah suatu tempat
yang biasanya digunakan untuk melakukan ibadah yang bisa menampung
orang/jamaah sholat dalam kapasitas jumlah yang cukup besar (jika kapasitasnya
hanya menampung sedikit, biasanya masyarakat menyebutnya mushola, surau,
langgar) dan dianggap sebagai tempat yang disucikan karenamerupakan tempat
ibadah resmi dari umat Islam.
A. Pengertian dan Fungsi Masjid

2) Fungsi Masjid

• MASJID SEBAGAI PUSAT IBADAH

1. Fungsi masjid sebagai tempat sujud atau penghambaan diri kepada ALLAH SWT, dengan
menjadikan masjid sebagai tempat berkumpulnya umat Islam mendirikan shalat fardlu 5
(lima) waktu serta shalat sunnat.
2. Fungsi masjid sebagai tempat I’tikaf, berzikir, pengajian dan membaca Al Qur’an
3. Fungsi masjid untuk kegiatan ibadah sosial atau Muamalah,
seperti ; penerimaan, penampungan dan pengelolaan dana zakat
4. Dapat berfungsi sebagai Baitul Mall
A. Pengertian dan Fungsi Masjid
2) Fungsi Masjid
● MASJID SEBAGAI SARANA PEMBINAAN UMAT
1. Fungsi persatuan dan Ukhuwah Islamiyah, maksudnya adalah dengan
berkumpulnya umat Islam dalam rangka melaksankan shalat jama’ah di masjid
akan mengarahkan segenap Muslimin dan Muslimat untuk semakin
memperkokoh keutuhan persatuan dan persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah).
2. Fungsi masjid sebagai Pewaris nilai – nilai ajaran agama Islam, dengan
memposisikan masjid menjadi tempat pengajaran, pendidikan Islam dan
pengembangan ilmu.
3. Fungsi Dakwah, yakni masjid dapat dimanfaatkan para Da’i (Muballigh dan
Muballighat) untuk memberikan fatwa atau nasehat agama kepada segenap umat
Islam di sekitarnya.
4. Sebagai penghimpun khasanah ilmu pengetahuan dengan menempatkan sarana
perpustakaan.
5. Masjid dapat berfungsi sebagai tempat bermusyawarah terhadap berbagai
persoalan umat.
B. Masjid Pada Zaman Nabi Muhammad SAW
B. Masjid Pada Zaman Nabi Muhammad SAW

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, masjid yang pertama kali dibangun
adalah Masjid Quba, masjid ini awalnya merupakan pelataran yang kemudian
dipagari dengan dinding tembok yang cukup tinggi.
Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabat juga menjadikan
masjid sebagai tempat berkumpul umat Muslim untuk mengkaji wahyu Allah serta
berbagai perkara yang terjadi.
Ada beberapa fungsi Masjid pada zaman Rasulullah :

• Digunakan sebagai sarana ibadah


• Sebagai fasilitas pendidikan
• Sebagai tempat sosial kemasyarakatan
• Difungsikan untuk mengurusi kepentingan politik dan pemerintahan
• Sebagai tempat urusan ekonomi negara dan masyarakat
C. Mengoptimalkan Masjid Sebagai
Pusat Pemberdayaan Umat Islam
Dengan beberapa cara sebagai berikut :
• Pengurus masjid harus berusaha melibatkan seluruh jamaah masjid dalam menyukseskan program-
program pemberdayaan umat yang dirancangnya. Program yang disusun melalui pelibatan ini akan
menghasilkan program kegiatan bersama, sehingga ada rasa memiliki oleh semua pihak, dan juga
muncul rasa bahwa semua diterima kehadirannya. Masjid bukan menjadi sebuah basis yang eksklusif
bagi satu golongan tetapi menjadi inklusif untuk semua umat. Pelibatan ini juga membuka peluang
untuk bekerja sama dengan berbagai stakeholder yaitu masyarakat, remaja masjid, dan juga organisasi
Islam, termasuk pemerintah, swasta, dan media.Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan
judul "Optimalisasi Peran Masjid sebagai Pusat Pemberdayaan Umat“.
• Salah satu komponen penting dalam pengembangan masjid adalah Remaja Masjid. Remaja masjid
menjadi penting untuk menghidupkan masjid karena sifat dasar dari remaja dan pemuda itu sendiri
yaitu penuh ide kreatifitas dan inovasi. Sehingga kegiatan masjid akan lebih beraneka dan tidak
monoton serta mampu menarik jama’ah dari kalangan muda. Yang tidak kalah penting adalah tujuan
untuk kaderisasi, generasi muda yang cinta masjid kelak akan menjadi penerus sebagai pengurus
masjid.Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Optimalisasi Peran Masjid sebagai
Pusat Pemberdayaan Umat",
D. Peran Masjid Dalam Membangun Umat
Relegius-Spritualistis,Sehat Rohani dan
Jasmani
Dimasa Rasulullah SAW, selain dipergunakan untuk shalat, berdzikir dan beri’tikaf, Masjid bisa
dipergunakan untuk kepentingan sosial (makro). Misalnya, sebagai tempat belajar dan mengajarkan
kebajikan (menuntut ilmu), merawat orang sakit, menyelesaikan hukum li’an (saling melaknat) dan lain
sebagainya. Dalam perjalanan sejarahnya, Masjid telah mengalami perkembangan yang pesat, baik
dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya. Hampir dapat dikatakan, dimana ada komunitas
muslim disitu ada Masjid.
Secara makro peran Masjid adalah sebagai sarana tempat berkumpul (musya- warah, diskusi,
dauroh/seminar), menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat da’wah, kegiatan social, pembinaan
ummat, pusat da’wah dan kebudayaan Islam, pusat kaderisasi ummat, sebagai pusat kebangkitan
ummat dan lain sebagainya.
Secara mikro peran Masjid dalam kehidupan umat Islam adalah sebagai tempat beribadah. Sesuai
dengan namanya Masjid adalah tempat sujud, berzikir, beri’tikaf dan ibadah sunnat lainnya maka fungsi
utamanya adalah sebagai tempat ibadah shalat dan beribadah baik khusus maupun umum sesuai
dengan ajaran Islam.
Masjid didirikan untuk memenuhi hajat umat dalam berbagai asfek
kehidupan, khususnya kebutuhan spiritual, guna mendekatkan diri kepada
Pencipta-Nya. Tunduk dan patuh mengabdi kepada Allah SWT maupun
kebutuhan material/lahiriyah lainnya. Masjid menjadi tambatan hati,
pelabuhan pengembaraan hidup dan energi kehidupan umat. 
Masyarakat berperan aktif untuk menjadikan masjid sebagai tempat
pendidikan terutama pendidikan anak, agar peran dan fungsinya kembali
seperti masa Rasulullah SAW. Optimalisasi peran masjid, secara tidak langsung
akan mendukung gerakan pemerintah dalam pembangunan manusia
seutuhnya, terutama anak-anak sebagai generasi penerus. Optimalisasi peran
masjid bertujuan agar masjid dapat membantu program-program
pembangunan bagi umat Islam secara universal .
Sebenarnya, inti dari peran Masjid adalah menegakkan shalat berjama’ah, yang
merupakan salah satu syi’ar Islam terbesar. Shalat berjama’ah merupakan
indikator utama keberhasilan Masjid itu sendiri. Jadi keberhasilan dan
kekurangan peran dan fungsi Masjid dapat diukur dengan seberapa jauh
antusias umat dalam menegakkan shalat berjama’ah. 
E. Pengertian Kebudayaan dan
Peradaban Islam
E. Pengertian Kebudayaan dan Peradaban Islam

• Kebudayaan Islam adalah hasil akal, budi, cipta, rasa dan karsa


manusiyang berlandaskan pada nilai nilai tauhid. Islam sangat
menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang.
Perkembangan kebudayaan yang didasari dengan nilai-nilai keagamaan
menunjukkan agama memiliki fungsi yang demikian jelas.
• Peradaban adalah segala bentuk kemajuan, baik yang berupa
kemajuan bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun sosial,
yang terdapat pada suatu masyarakat.
F. Proses Perkembangan Kebudayaan dan
Peradaban Islam
Sejarah perkembangan peradaban Islam

A. Periode klasik (650-1258 M)


Era ini adalah masa kemajuan, keemasan, dan kejayaan Islam. Periode ini dibagi menjadi fase
ekspansi dan disintegrasi
1. Fase ekspansi, integrasi, dan pusat kemajuan
Masa ini berlangsung pada 650-1000 M dengan daerah penyebaran Islam yang makin luas,
melalui Afrika utara sampai ke Spanyol di bumi bagian barat. Islam juga melalui Persia sampai
ke India di bumi sebelah timur.
Di masa inilah perkembangan ilmu pengetahuan, agama, bahasa, dan lain-lain mencapai
puncaknya. Era ini juga menghasilkan ulama besar misal Imam Malik, Imam Abu Hanifah,
Imam Syafi'i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh.
2. Fase disintegrasi
Era pada kurun waktu 1000 - 1250 M ini mulai mengalami kemunduran. Kekuasaan khalifah
menurun, hingga akhirnya Baghdad dirampas dan dihancurkan Hulagu Khan pada tahun 1258
M.
B. Periode pertengahan
Sama seperti sebelumnya, periode ini juga terbagi atas tiga fase. Umat Islam yang mengalami kemunduran, bangit
kembali melalui tiga kerajaan besar
1. Fase kemunduran
Tahap ini berlangsung pada 1250-1500 M dengan desentralisasi dan disintegrasi yang makin menguat di
masyarakat. Perbedaan antara Sunni dan Syi'ah serta Arab dan Persia semakin nyata.
Dunia Islam terbagi menjadi Arab dan Persia. Bagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan
Afrika utara berpusat di Mesir.
Bagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah berpusat di Iran.
2. Fase tiga kerajaan besar
Masa yang berlangsung pada 1500 - 1700 M dilanutkan dengan fase kemunduran di 1700 - 1800 M. Tiga kerajaan
adalah Utsmani di Turki, Safawi di Persia dan Mughal di India. Kejayaan Islam pada tiga kerajaan besar masih bisa
disaksikan hingga kini. Peninggalan tersebut bisa disaksikan dalam bentuk arsitek di Istanbul, Iran
dan Delhi.
C. Periode modern
Pada periode yang berlangsung mulai 1800 hingga sekarang ini, umat mencari tahu penyebab kejatuhan Islam.
Para pemimpin dan pemuka Islam memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam. Di era
sejarah perkembangan peradaban Islam ini, kondisi muslim berbanding terbalik dengan periode klasik. Umat Islam
yang awalnya menjadi pusat peradaban, kini kagum pada perkembangan budaya dan kemajuan kelompok masyarakat
lain.
G. Kontribusi Islam dalam
Pengembangan
Peradaban Dunia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai