SOSIAL, EKONOMI
DAN POLITIK
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan berbentuk buku tentang masjid
modern dan masjid tradisional sebagai tugas UAS mata kuliah
Pendidikan Agama Islam ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
pula shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, beserta keluarga,
sahabat, serta umat-umatnya hingga akhir zaman. Dan semoga kita
semua termasuk di dalamnya amin ya robbal alamin.
Laporan ini dibuat dari hasil observasi di Masjid Jami Al-Falah,
Masjid Nurur Rohman, Masjid At-Tubah, dan Masjid Jami Cikini Al-
Ma’mur. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Rosita Adiani,
M.A selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam, seluruh ketua
DKM masjid tersebut serta rekan-rekan sesama tim penyusun yang
telah berkontribusi sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
Besar harapan kami kiranya laporan hasil observasi ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kekurangan. oleh karena itu, dengan hati yang lapang kami menerima
kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya suatu laporan
yang baik dan benar.
i
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
PENDAHULUAN.........................................................................................1
Pengertian Masjid.........................................................................................1
Etimologia..................................................................................................1
Sejarah.......................................................................................................2
Masjid pertama.........................................................................................2
Penyebaran masjid....................................................................................3
Aspek Politik.............................................................................................5
Aspek Ekonomi.........................................................................................6
Aspek Sosial Budaya.................................................................................6
Masjid Jami Cikini Al Ma’mur...................................................................7
Aspek Politik.............................................................................................7
Aspek Sosial Budaya.................................................................................8
Masjid Nurur Rohman.................................................................................9
Aspek Politik.............................................................................................9
Aspek Ekonomi.......................................................................................10
Aspek Sosial Budaya...............................................................................10
Masjid At-Taubah.......................................................................................11
Aspek Politik...........................................................................................11
iii
Aspek Ekonomi.......................................................................................11
Aspek Sosial Budaya...............................................................................12
PROFIL ANGGOTA..................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................16
LAMPIRAN................................................................................................17
iv
PENDAHULUAN
Pengertian Masjid
Masjid (bentuk tidak baku: mesjid) adalah rumah tempat ibadah
umat Islam atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan sebutan lain
bagi masjid di Indonesia adalah musholla, langgar atau surau. Istilah
tersebut diperuntukkan bagi masjid yang tidak digunakan untuk Sholat
Jum'at, dan umumnya berukuran kecil. Selain digunakan sebagai
tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas
muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,
ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan
dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas
sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
Etimologia
Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid
adalah sajada di mana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid
sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan
dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi.
Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".
1
kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa
Inggris secara luas.
Sejarah
Menara-menara, serta kubah masjid yang besa, seakan menjadi
saksi betapa jayanya Islam pada kurun abad pertengahan. Masjid telah
melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang di sejarah hingga
sekarang. Mulai dari Perang Salib sampai Perang Teluk. Selama lebih
dari 1000 tahun pula, arsitektur masjid perlahan-lahanmulai
menyesuaikan bangunan masjid dengan arsitektur modern.
Masjid pertama
Ketika Nabi Muhammad saw tiba di Madinah, dia memutuskan
untuk membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan
nama Masjid Nabawi, yang berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi
terletak di pusat Madinah. Masjid Nabawi dibangun di sebuah
lapangan yang luas. Di Masjid Nabawi, juga terdapat mimbar yang
sering dipakai oleh Nabi Muhammad saw. Masjid Nabawi menjadi
jantung kota Madinah saat itu. Masjid ini digunakan untuk kegiatan
politik, perencanaan kota, menentukan strategi militer, dan untuk
mengadakan perjanjian. Bahkan, di area sekitar masjid digunakan
sebagai tempat tinggal sementara oleh orang-orang fakir miskin.
Saat ini, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al-
Aqsa adalah tiga masjid tersuci di dunia.
2
Penyebaran masjid
Masjid kemudian dibangun di daerah luar Semenanjung Arab,
seiring dengan kaum Muslim yang bermukim di luar Jazirah
Arab. Mesir menjadi daerah pertama yang dikuasai oleh
kaum Muslim Arab pada tahun 640. Sejak saat itu, ibu
kota Mesir, Kairo dipenuhi dengan masjid. Maka dari
itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara. Beberapa masjid
di Kairo berfungsi sebagai sekolah Islam atau madrasah bahkan
sebagai rumah sakit. Masjid di Sisilia dan Spanyol tidak menirukan
desain arsitektur Visigoth, tetapi menirukan arsitektur bangsa Moor.
Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-
Islam kemudian diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus
dan Magribi, seperti contoh lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid.
Masjid yang beralamat di Jl. Nanas III, RT10/3, Utan Kayu Selatan,
Matraman, Jakarta Timur ini telah berdiri sejak tahun 1967, pendirinya
adalah H. M. Haris dimana jasadnya juga dikebumikan di area masjid
Jami Al-Falah.
Majid ini merupakan masjid tradisional dimana pada aspek politik,
ekonomi, dan sosial budaya masih bersifat tradisional.
Menurut istilah Fiqih, kata Jami berarti masjid yang
diselenggarakan pada hari Jumat. Menurut masyarakat, masjid jami
adalah masjid yang dibangun dari dana swadaya masyarakat.
Aspek Politik
Masjid Jami Al-Falah memiliki struktur DKM namun kepemimpinan
didasarkan dari hubungan keluarga yang turun temurun.
5
Aspek Ekonomi
Sumber dana Masjid Al-Falah berasal dari swadaya masyarakat
dan para donatur (donatur tetap dan tidak tetap). Untuk mengumpulkan
dana swadaya masyarakat Masjid Jami Al-Falah memiliki pengurus
yang berkeliling untuk mengumpulkan dana tersebut. Untuk para
donatur dapat memberikan dana yang dimilikinya melalui kotak amal
ataupun langsung menyerahkan kepada pengurus masjid.
Untuk pengelolaan dana, sejauh ini Masjid Jami Al-Falah belum
melakukan pengelolaan dana. Dana yang terkumpul untuk membiayai
operasional masjid seperti, perawatan masjid, membayar listrik dan air,
membayar jasa Khotib, imam, dan bilal pada hari Jumat, imam harian,
marabot. Dana tersebut juga untuk membiayai kegiatan yang
diselenggarakan masjid diantaranya maulid nabi, pengajian TPA,
kegiatan ta’lim. Untuk hari besar dibentuk suatu kepanitiaan, jika dana
untuk hari besar dirasa kurang maka akan memakai dana kas yang
berasal dari swadaya masyarakat.
Aspek Politik
Kepengurusan masjid dipilih melalui jalan demokrasi. Ketua
DKM dipilih 5 tahun sekali dengan masa jabatan selama 5 tahun
lamanya. Untuk menjadi seorang ketua DKM harus memiliki
keimanan dan ketakwaan, berwawasan luas baik dalam bidang agama
maupun bidang lainnya, dan yang terpenting adalah dapat menjadi
teladan bagi para jamaah Masjid Nurur Rohman.
7
Aspek Ekonomi
Sumber dana Masjid Jami Cikini Al-Ma’mur berasal dari donatur
dan swadaya masyarakat melalui kotak amal masjid. Dana tersebut
dipergunakan untuk biaya operasional masji seperti listrik, air, dll.
8
Masjid Nurur Rohman
Aspek Politik
Kepengurusan masjid dipilih melalui jalan demokrasi. Ketua
DKM dipilih 5 tahun sekali dengan masa jabatan selama 5 tahun
lamanya. Untuk menjadi seorang ketua DKM harus memiliki
keimanan dan ketakwaan, berwawasan luas baik dalam bidang agama
maupun bidang lainnya, dan yang terpenting adalah dapat menjadi
teladan bagi para jamaah Masjid Nurur Rohman.
Ketua DKM: Bapak Rodin
9
Aspek Ekonomi
Sumber dana Masjid Nurur Rohman berasal dari donatur tetap
yang menyatakan sanggup membantu biaya operasional masjid. Selain
itu dana juga berasal dari infaq Jumat yang totalnya bisa mencapai 2
juta rupiah dari 300 jamaah yang hadir setiap salat Jumat. Dari kedua
sumber dana terssebut, Masjid Nurur Rohman mengelola dana yang
dimiliki untuk biaya operasional masjid, TPA, santunan anak yatim,
bahkan untuk membiayai pendidikan anak dari jenjang SD sampai
perguruan tinggi.
10
Masjid At-Taubah
Aspek Politik
Pemilihan DKM dilakukan secara demokrasi dengan
mengumpulkan beberapa calon lalu setelah bermusyawarah ditunjuk
satu orang yang dianggap pantas untuk menjabat sebagai ketua DKM
selama 5 tahun dan hasil akhirnya disetujui bersama
Aspek Ekonomi
Sumber pendapatan dana masjid at-taubah berasal dari infaq
pribadi (para pengurus mesjid) dan infaq donatur, baik tetap maupun
tidak tetap (jama'ah) yang sangat membantu terhadap biaya
operasional masjid. Selain itu dana juga berasal dari infaq Jumat yang
11
totalnya bisa mencapai 2,5 juta rupiah. Masjid at-taubah juga
mengumumkan setiap hari Jumat tentang transparansi dari pendapatan
ataupun pengeluaran masjid secara rinci dan terstruktur. Dan setiap
adanya kegiatan yang memerlukan biaya operasional masjid ataupun
tempat diharuskan membuat proposal dan kemudian ditandatangani
oleh ketua DKM lalu diedarkan
12
PROFIL ANGGOTA
Prodi : Sosiologi
NIM : 1406618061
13
Nama : Fahma Shadrina
Prodi : Sosiologi
NIM : 1406618058
14
Nama : Hilyatus Shalehah
Prodi : Sosiologi
NIM : 1406618032
Selama belajar MKU Agama Islam, cukup efisien karena semua materi
dijelaskan oleh teman-teman yang mempresentasikan dan kemudian
dijelaskan kembali dengan lebih rinci oleh dosen terkait, tetapi karena
MKU ini dijadwalkan jam 3 sore, cukup memberatkan mahasiswa
karena konsentrasi untuk belajar dan memahami sudah mulai hilang
diakibatkan aktivitas yang sebelumnya dilakukan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17
18
Masjid Jami Cikini Al-Ma’mur
19
20
21
Masjid At-Taubah
22
23
Masjid Nurur Rohman
24