Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERAN DAN FUNGSI MASJID KAMPUS DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA SEBAGAI PROSES
MEMBUMIKAN ISLAM DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

DOSEN PENGAJAR : MUHAMMAD DLAIFURRAHMAN, S.H.I., MH

DISUSUN OLEH :

1. NOOR AJIJAH
2. QOVIF INDAH PURNAMA PUTRI
3. ANGELICA PUTRI
4. SELLA RETNO FITRIANI
5. HALIPA ADILA
6. EISA APRILIA
7. SITI LYRA APRILIA

KELOMPOK : A
JURUSAN : MANAJEMEN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb

Puji syukur kepada Allah SWT. kami panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul “Peran dan Fungsi Masjid Kampus
dalam Pengembangan Budaya Sebagai Proses Membumikan Islam Di Indonesia”. Adapun
makalah ini diajukan guna memenuhi tugas akademik Pendidikan Agama Islam tahun
pembelajaran 2019.

Kami mengucapkan rasa terimakasih kepada Bapak selaku dosen pengajar mata kuliah
Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing dan memberikan tugas ini. kami yakin
makalah ini masih jauh dari nilai kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran serta penilaian
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi menjadikan makalah ini lebih baik
kedepannya. Kami menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku
maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.

Semoga makalah “Peran dan Fungsi Masjid Kampus dalam Pengembangan Budaya
Sebagai Proses Membumikan Islam Di Indonesia” ini dapat memberikan informasi yang
berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu bagi kita semua. Terima kasih.

Palangka Raya, 30 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………......................................................... i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang……………………………………….................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………………. 2

2.1. Konsep dan Fungsi Masjid dalam Membangun Budaya Islam ….………………… 2

2.2. Peranan dan Fungsi Masjid Kampus dalam Syiar Membumikan Islam….……. 5

2.3. Sumber Historis, Sosiologis dan Teologis tentang Konsep dan Fungsi………... 6

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………

3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSAKA …………………………………………………………………………………………………………

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masjid bukan sekedar tempat sujud sebagaimana makna harfiahnya, tetapi
memiliki beragam fungsi. Menurut pakar kebudayaan Islam asal Palestina itu,sejak
zaman Nabi Muhammad Saw. masjid tidak hanya berfungsi hanya sebagai tempat ritual
murni (ibadah mahdah seperti shalat dan itikaf). Masjid Nabawi juga berfungsi sebagai
pusat pemerintahan, sentra pendidikan, markas militer danbahkan lahan sekitar
masjid pernah dijadikan sebagai pusat perdagangan.
Rasulullah menjadikan masjid sebagai sentra utama seluruh aktivitas
keumatan. Baik untuk kegiatan pendidikan yakni tempat pembinaan dan
pembentukan karakter sahabat maupun aspek-aspek lainnya termasuk politik,
strategi perang hingga pada bidang ekonomi, hukum, sosial dan budaya. Pendek kata,
masjid difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah rilual juga dijadikan tempat
untuk melaksanakan ibadah muamalah yang bersifat sosial.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Fungsi Masjid dalam Membangun Budaya Islam

Masjid memiliki peran sangat penting bagi masyarakat muslim sejak periode nabi
Muhammad Saw. dan sejak masa awal eksistensi masyarakat muslim di Madinah. Ketika
hijrahnya dari Makkah ke Madinah, beliau membangun masjid sebagai upaya konkret yang
pertama bagi peradaban Islam. Sejak periode penting ini masjid yang ia bangun dipandang
sebagai pusat utama bagi beragam aktifitas masyarakat muslim. Dengan kata lain masjid
menjadi pusat komunitas dan naungan bagi segala bentuk program dan aktifitas sosial dan
pendidikan masyarakat muslim. Fungsi masjid tak sekadar tempat ibadah salat (ubudiyah).
Urusan muamalah, seperti, sosial, ekonomi, kesehatan, kemasyarakatan, pun bisa dipecahkan
dari masjid.

Penjelasan di atas menggambarkan betapa masjid pada awal sejarah penyebaran Islam
memiliki peran penting dan menjadi basis utama bagi segala aktifitas umat muslim dalam
proses pengembangan ajaran-ajaran Islam dan berfungsi secara aktif dalam pengembangan
dan kemajuan pendidikan Islam. Masjid pada periode tersebut tak hanya menjadi tempat suci
untuk pelaksanaan ibadah-ibadah yang bersifat mahdhah seperti shalat, berdzikir dan
membaca al-Qur‟an tetapi berfungsi secara lebih luas dan beragam. Quraish Shihab bahkan
mencatat beberapa peranan strategis yang dimiliki masjid nabawi, antara lain : sebagai tempat
ibadah (shalat, zikir), tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi-sosial budaya),
tempat pendidikan, tempat santunan sosial, tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya,
tempat pengobatan para korban perang, tempat perdamaian dan pengadilan sengketa, aula
dan tempat menerima tamu, tempat menawan tahanan, dan pusat penerangan atau
pembelaan agama

Peran masjid kemudian berkembang sebagai tempat menimba ilmu. Sekolah-masjid di era
kejayaan Islam mampu menampung murid dalam jumlah ratusan hingga ribuan siswa. Sebagai
pusat intelektualitas, masjid-masjid di era kekhalifahan telah dilengkapi dengan perpustakaan.

2
Peran mesjid yang terpenting dalam masyarakat juga untuk menghidupkan kebudayaan
yang ada, kebudayaan islam meliputi setiap bidang kehidupan, dan ia mencerminkan cara
kehidupan islam yang lengkap, dan memiliki hubungan yang khusus dan mendasar dengan
pengetahuan yang muncul sejak lahirnya islam

 Fungsi mesjid

Fungsi mesjid bagi kehidupan manusia itu sangat lah penting sebagaimana di uraikan di
bawah ini:

A) Fungsi mesjid pada masa kini Mesjid sebagai pusat kehidupanShalat fardhu yang kita
lakukan hendaknya selalu dikerjakan secara berjamaah di masjid. Karna sebagaimana
kita ketahui lebih mulia dari pada shalat sendiri. Sebagai sentra peribadatan umat islam,
terutama dalam shalat lima waktu.

B) Sebagai sekolah, tempat para ulama besar berkumpul dalam mengajarkan ilmu tentang
syari’at-syari’at islam. Masjid nabawi di madinah telah menyebarkan fungsinya sehingga
lahir peranan mesjid yang beraneka ragam, sejarah mencatat tidak kurang dari sepuluh
peranan yang telah di emban oleh mesjid nabawi yaitu sebagai berikut:
1. Tempat ibadah.
2. Tempat konsultasi dan komunikasi.
3. Tempat pendidikan.
4. Tempat santunan social.
5. Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya.
6. Tempat pengobatan para korban perang.
7. Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.
8. Aula dan tempat menerima tamu.
9. Tempat menawan tahanan.
10. Pusat penerangan atau pembelaan agama.

C) Fungsi dan peranan mesjid besar seperti pada masa keemasan islam tentunya sulit
untuk diwujudkan pada masa kini. Karena pada saat ini mesjid tidak begitu berarti dan
tidak terlalu di pandang oleh umat sekarang ini, mesjid multi fungsi yang pernah tercipta
pada masa Rasullullah sekarang mulai pudar.

3
D) Fungsi masjid pada masa Rasullullah Masjid pada masa Rasullah SAW bukan hanya
sekedar tempat penyaluran emosi religious semata ia telah dijadikan pusat aktifitas
umat. Hal-hal yang dapat direkam sejarah tentang fungsi masjid di antaranya:
1. Tempat latihan perang. Rasullullah saw mengizinkan aisyah menyaksikan dari
belakang beliau orang-oramg habsyah berlatih menggunakan tombak mereka
dimasjid Rasullullah pada hari raya.
2. Balai pengobatan tentara muslim yang terluka, Sa’ad bin Muadz terluka ketika
perang khandaqn\maka Rasullullah mendirikan kemah masjid
3. Tempat tinggal sahabat yang ditinggal.
4. Tempat menerima tamu ketika urusan kaumTsafiq datang kepada NAbi saw
beliau menyuruh sahabatnya untuk membuat kemah sebagai ttempat
perjamuan mereka.
5. Tempat penahanan tawanan perang.
6. Rasullullah menggunakan masjid tempat penyelesaian perselisihan antara para
sahabat.

Selain hal-hal atas masjid juga merupakan tempat bernaungnya orang asing musafir
atau tunawisma. Dimasjid mereka mendapatkan pakaian, makan, minum, dan kebutuhan
lainnya. Masjid Rasullullah saw adalah masjid yang berasaskan taqwa. Maka jadilah masjid
tersebut sebagai tempat menimbah Ilmu menyucikan jiwa dan raga. Yang lebih strategis lagi,
pada zaman Rasullullah, masjid adalah pusat pengembangan masyarakat dimana setiap hari
masyarakat berjumpa dan mendengar arahan-arahan dari Rasul tentang berbagai hal, prinsip-
prinsip keberagaman, tentang system masyarakat baru, juga ayat-ayat alqur’an yang baru
turun. Didalam masjid pula terjadi interaksi antar pemikiran dan antar karakter manusia. Azan
yang dikumandangkan lima kali sekali sehari sangat efektif mempertemukan masyarakat dalam
membangun kebersamaan.

4
2.2 Peranan dan Fungsi Masjid Kampus dalam Syiar Membumikan Islam

a. Sebagai media pengembangan karakter keislaman mahasiswa


Masjid kampus memiliki peranan penting dalam membangun dan membentuk karakter
mahasiswa untuk peradaban Indonesia yang lebih unggul, dengan adanya masjid
kampus diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk
pengembangan kompetensi diri, memupuk dan memperkuat karakter diri dengan
kajian-kajian keagamaan islam, peribadahan maupun sebagai pusat syiar kepada
masyarakat luas. Diantara kegiatan-kegiatan yang bisa mengembangkan karakter
keislaman mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Pembinaan salat wajib lima waktu
2. Pembinaan salat jumat
3. Program tutorial atau mentoring keislaman
4. Unit kegiatan dakwah kemahasiswaan

b. Sebagai pencegah radikalisme


Beberapa ciri-ciri masjid radikal ialah masjid yang menyebarkan paham kebencian dan
setiap dakwah ysng diisi mengenai kafir demokrasi, akhir zaman, hijrah, daulah
islamiyah, keutamaan jihad, mati syahid, aqidah dan pembahasan tentang taktin atau
mengkafirkan orang. Dalam konteks kegamaan, kelompok ekstremis tersebut dengan
berani dengan terang-terangan menolak hormat kepada bendera merah putih, dan
tidak mau mengakui dasar Negara serta lagu kebangsaan. Dengan kenyataan seperti ini,
maka untuk menangkal paham keagamaan radikal dan fundamentalis seperti itu perlu
usaha bersama mempertahankan masjid-masjid kita dari penguasa kelompok-kelompok
radikal tersebut dengan melaksanakan program-program kreatif dan gerakan guna
menjaga masjid-masjid kita dari paham-paham radikalisme dengan cara lebih sering
menghadirkan penceramah yang menyejukan hati umat, mampu menenangkan situasi
dan kondisi agar tetap kondustif.

5
2.3. Sumber Historis, Sosiologis dan Teologis tentang Konsep dan Fungsi

Menggali sumber teologis tentang konsep keberagaman islam dan membangun persatuan
umat dalam keberagaman menurut sosial. Adanya hasil ijtihad yang berbeda dari pada
mustahid disebabkan karena sifat lafal yang ada baik dalam Al-Qur'an maupun hadis yang
terkadang memiliki makna ganda, sebab timbulnya perbedaan mazhab menurut tokoh
persatuan islam :

1. Untuk memperoleh suatu keterangan, pada masa para imam jumlah hadist-hadist yang
diterima kadang-kadang tidak sama.

2. Teknik grafika (mencetak) belum ada seperti sekarang. Adanya Qaul Qadim dan Qaul Jadid
membuktikan bahwa keterangan itu berangsur-angsur di peroleh atau dalam urusan duniawi
terjadi perubahan dalam masyarakat.

3. Dalam cara memahami ayat-ayat Al-Qur'an dan cara memilih hadist-hadist sahih.

4. Tentang validasi hadist, diantara para imam hadist terjadi perbedaan kesahihan.

BAB III

Penutup

3.1 kesimpulan

Masjid adalah temoat beribadah bagi seluruh umat islam. Kehadiran masjid kampus dapat
menjadi angin segar bagi pengembangan dakwah untuk menciptakan mahasiswa yang berilmu,
bertaqwa, beramal dan berkarakter islam peran penting masjid kampus dalam pembentukan
karakter mahasiswa sangat penting. Begitu pula sebagai penangkal radikalisme yang semakin
marak terjadi belakangan ini.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/5544793/FungsiMasjidDalamMembangunPeradabanIslam

https://aldayub.wordpress.com/materi-kuliah/peran-dan-fungsi-masjid/

https://www.slideshare.net/yunitasal/fungsi-masjid-di-kampus

Anda mungkin juga menyukai