Anda di halaman 1dari 11

Judul ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN CENDANA DENGAN

METODE MKJI 1997


Tahun 2019
Penulis YOHANES
Reviewer Muhammad Fakhraen Fasya Mandala
Tanggal 19 Mei 2020

Pendahuluan / Pokok Jalan Cendana di Samarinda merupakan jalan Lokal yang berfungsi
Pembahasan melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak di batasi.
Jalan Cendana di Samarinda ini termasuk kategori jalan kelas III
C, yaitu jalan umum yang dapat di lalui kendaraan bermotor termasuk
muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 ( dua ribu seratus )
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 (sembilan ribu )
milimeter, dan muatan sumbu terberat yang di ijinkan 8 ton ( R
Desutama 2007 )
Berdasarkan pengamatan penulis pada lokasi penelitian, terlihat
adanya kendaraan yang tidak dapat bergerak dengan lancar
dikarenakan volume kendaraan yang meningkat dan adanya hambatan
samping pada jalan Cendana Samarinda. Untuk mengkaji
permasalahan tersebut penulis merumuskan sebuah masalah yaitu
“Bagaimana kapasitas ruas jalan Cendana di Samarinda?”. Penulis
menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) sebagai
pedoman dalam mencari kapasitas ruas jalan Candana. Dari penelitian
ini penulis bertujuan agar mengetahui bagaimana kinerja ruas jalan
tersebut.
Pada kajian teori, penulis menjelaskan istilah istilah dan unsur unsur
yang digunakan untuk mengkaji permasaalahan antara lain :
 Kinerja Ruas jalan,
 Pengertian Jalan,
 Jalan Perkotaan,
 Klasifikasi Jalan, ,
 Geometrik Jalan,
 Hambatan Samping,
 Kinerja ruas jalan dan Karakteristik lalu lintas, Arus dan
Komposisi lalu lintas,
 Kecepatan Arus Bebas,
 Kapasitas Jalan,
 Derajat Kejenuhan dan Kecepatan pada kondisi
 arus sesungguhnya,
 Derajat Kejenuhan,
 Kecepatan pada arus sesungguhnya,
 Tingkat Pelayanan Jalan
Disini penulis juga mencantumkan rumus yang digunakan serta
menyebutkan variabel variabel yang dari rumus tersebut. Rumus
rumus yang digunakan diambil dari MKJI 1997.
Metode Penelitian Pada bagian metodologi, penulis menjelaskan lokasi penelitian, jenis
data yang dikumpulkan, serta metode yang digunakan penulis untuk
mendapatkan data tersebut. Data primer diantaranya Volume lalu
lintas, Geometrik jalan, Hambatan Samping dan Kondisi lingkungan
jalan, Data sekunder yang dibutuhkan antara lain Volume
lalu lintas, Data perencanaan awal jalan, jumlah penduduk dan peta
lokasi. Lalu untuk mendapatkan data tersebut, penulis sebelumnya
melakukan observasi selama 3 minggu untuk bertujuan untuk dapat
menentukan jam puncak kendaraan yang melalui ruas Cendana.
Survei volume lalu lintas ini di lakukan selama 16 jam dari jam 06.00.
s/d 22.00. Berdasarkan MKJI’1997 survei volume lalu lintas ini
terbagi menjadi 3 bagian yaitu Sepeda Motor (MC), Kendaraan ringan
(LV) dan Kendaraan berat (HV) dengan interval waktu yang
digunakan per jam.
Hasil Berdasarkan data hasil survey, analisis dan perhitungan dapat diambil
beberapa kesimpulan mengenai kinerja ruas jalan Cendana. Hasil studi
analisa kapasitas kinerja ruas dengan menggunakan metode MKJI
1997 untuk analisa kapasitas ruas jalan cendana, didapat waktu tempuh
0,041 jam dan kecepatan bergerak rata-rata 31 km/jam. Dari hasil
identifikasi ketiga segmen tersebut hentian kendaraan banyak di
sebabkan oleh kegiatan parkir kendaraan di badan jalan dan kegiatan
keluar masuk kendaraan. Berdasarkan pada derajat kejenuhan maka
tingkat pelayanan jalan Cendana dikategorikan tingkat pelayanan C
berada pada rasio 0,45–0,74 dikatakan dalam arus stabil, pengemudi
dibatasi dalam memilih kecepatan.
Tingkat pelyanan C menunjukkan kondisi sebagai berikut :
1. arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan
dikendalikan oleh volume lalu lintas yang lebih tinggi;
2. kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan internal lalu
lintas meningkat;
3. pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih kecepatan,
pindah lajur atau mendahului.
Kelebihan - Kajian teori dijelaskan dengan singkat, jelas, dan disertai oleh
rumus yang digunakan
- Penulis menjelaskan metode penelitian secara terstruktur
sehingga lebih mudah dipahami
- Penyajian data yang didapatkan oleh penulis disertai dengan
grafik agar dapat menjelaskannya secara visual juga
Kekurangan - Penulis tidak menjelaskan ruang lingkup pembahasan secara
visual.
- Pembagian segmen untuk penelitian tidak digambarkan dengan
deskriptif maupun visual.
- Meskipun penulis mencantumkan grafik dari data yang ia
dapatkan. Namun grafik tersebut cukup buram dan sukar untuk
dilihat.
- Penulis tidak menjelaskan d melampirkan proses analisis MKJI
1997 berupa bentuk formulir UR-1, UR-2 dan UR-3 yang dia
gunakan
ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN CENDANA DENGAN
METODE MKJI 1997
YOHANES
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas 17
Agustus 1945 samarinda
Email : yohanes_99@ymail.com

ABSTRAK

Jalan Cendana di Samarinda merupakan jalan Lokal yang berfungsi melayani


angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah
jalan masuk tidak di batasi. Jalan Cendana di Samarinda ini termasuk kategori jalan kelas III
C, yaitu jalan umum yang dapat di lalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran
lebar tidak melebihi 2.100 ( dua ribu seratus ) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000
(sembilan ribu ) milimeter, dan muatan sumbu terberat yang di ijinkan 8 ton ( R Desutama
2007 ).
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang di peruntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel (UU No. 38 Tahun 2006)
Tentang Jalan.
Metode yang digunakan untuk menganalisa kapasitas ruas jalan Cendana adalah
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI’1997), yang di uraikan berdasarkan Formulir UR-1
berupa Kondisi umum dan Geometrik jalan, UR-2 berupa data masukan lanjutan yaitu Arus
dan Komposisi lalu lintas dan Hambatan samping, UR-3 berupa Analisa Kecepatan arus
bebas kendaraan ringan, Kapasitas dan Kecepatan kendaraan ringan.
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa, panjang segmen jalan 1,3 km,
Kecepatan arus bebas 40 Km/jam, Kapasitas 2859,03 smp/jam, Arus lalu lintas 2004
smp/jam, Derajat kejenuhan 0,69, Kecepatan bergerak rata-rata 31 Km/jam, Waktu tempuh
0,041 jam. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan kinera ruas jalan cendana yang dihitung
berdasarkan tingkat pengunaan jalan, kecepatan, kepadatan dan hambatan yang terjadi maka
tingkat pelayanan cendana adalah C.
Kata Kunci :Ruas jalan Cendana, kinerja jalan, volume, kecepatan, kepadatan

PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH


Jalan Cendana di samarinda merupakan Berdasarkan latar belakang diatas maka,
jalan lokal yang berfungsi melayani angkutan maka perumusan masalah penelitian ini adalah :
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, Bagaimana kapasitas ruas jalan Cendana di
kecepatan rata-rata rendah,dan jumlah jalan masuk
Samarinda?
tidak dibatasi.
Berdasarkan pengamatan penulis pada
lokasi penelitian, terlihat adanya kendaraan yang MAKSUD DAN TUJUAN
tidak dapat bergerak dengan lancar dikarenakan Adapun maksud dan tujuan penelitian ini
volume kendaraan yang meningkat dan adanya sebagai berikut :
hambatan samping pada jalan Cendana Samarinda. Mengetahui bagaimana kinerja ruas jalan Cendana
Jalan ini merupakan jalan alternatif menuju di Samarinda .
pusat kota yang terdapat hotel, pusat perbelanjaan,
dan fasilitas umum lainnya yang menyebabakan
padatnya volume pada jalan tersebut. BATASAN MASALAH

1
Dalam penelitian ini dibatasi padahal perkembangan lahan atau bukan. Jalan di atau
berikut : dekat pusat perkotaan dengan penduduk lebih dari
a) Jalan yang menjadi objek penelitian yaitu 100.000 selalu di golongkan dalam kelompok ini.
pada ruas jalan Cendana Samarinda. Jalan di daerah perkotaan dengan penduduk kurang
dari 100.000 juga di golongkan dalam kelompok ini
b) Pengambilan data dilakukan pada jam
jika mempunyai perkembangan jalan yang
6.00 pagi s/d jam 22.00 malam. permanen dan menerus (MKJI, 1997 : 5-3).
c) Metode yang digunakan dalam analisa
data adalah MKJI 1997. Klasifikasi Jalan
Jalan raya pada umumnya dapat di
Klasifikasi menjadi 4 bagian yaitu, klasifikasi
MANFAAT PENELITIAN menurut fungsi jalan, klasifikasi menurut kelas
1) Penulis dapat mengetahui bagaimana jalan, klasifikasi menurut medan jalan dan
menentukan kapasitas ruas jalan perkotaan klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan
(Bina Marga, 1997).
dengan metode tersebut.
a.) Klasifikasi menurut fungsi jalan
2) Mengetahui kapasitas dan tingkat b.) Klasifikasi menurut kelas jalan
pelayanan pada ruas jalan cendana. c.) Klasifikasi menurut medan jalan
d.) Klasifikasi menurut wewenang pembinaan
3) Memberikan gambaran untuk mendapat
jalan
solusi kemacetan di jalan Cendana, agar
selanjutnya dapat ditindak lanjuti oleh Geometrik Jalan
pemerintah kota Samarinda. Geometik jalan merupakan bagian dari
perencanaan jalan yang dititik beratkan pada
perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi
DASAR TEORI fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan
Kinerja Ruas jalan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai
Menurut Suwardi (2010) dalam Gea dan akses ke rumah-rumah.
Harianto (2011) kinerja ruas jalan adalah bagian-bagian geometrik jalan yang berguna
kemampuan ruas jalan untuk melayani kebutuhan untuk lalu lintas antara lain :
arus lalu lintas sesuai dengan fungsinya yang dapat Jalur lalu lintas
diukur dan dibandingkan dengan standar tingkat Bahu
pelayanan jalan. Nilai tingkat pelayanan jalan Trotoar
dijadikan sebagai parameter kinerja ruas jalan. Median

Hambatan Samping
Banyaknya aktivitas samping jalan di
Pengertian Jalan
Indonesia sering menimbulkan konflik, kadang-
Jalan adalah prasarana transportasi darat
kadang besar pengaruhnya terhadap arus lalu lintas.
yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
Pengaruh konflik ini ‘Hambatan Samping’,
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang di
diberikan perhatian utama dalam (MKJI’1997) ini,
peruntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
jika di bandingkan dengan manual negara barat.
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
Hambatan samping yang terutama berpengaruh
bawah permukaan tanah dan /atau air, serta di atas
pada kapasitas dan kinerja jalan perkotaan adalah :
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori
- Pejalan Kaki (PED).
dan jalan kabel (UU No. 34 Tahun 2006) Tentang
- Angkutan umum dan kendaraan lain
Jalan.
berhenti (PSV).
- Kendaraan masuk dan keluar dari lahan di
Jalan Perkotaan
samping jalan (EEV).
Jalan Perkotaan/Semi Perkotaan adalah
- Kendaraan lambat (SMV)
jalan yang terdapat perkembangan secara permanen
dan terus menerus sepanjang atau hampir seluruh
Kinerja ruas jalan dan Karakteristik lalu lintas
jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa

2
Kinerja ruas jalan yang di maksud di sini adalah jalan serta hubungannya dengan kecepatan dan
perbandingan volume per kapasitas (V/C) ratio, kepadatan. Kapasitas didefinisikan sebagai tingkat
kecepatan, dan kepadatan lalu lintas. Tiga arus dimana kendaraan dapat diharapkan untuk
karakteristik ini kemudian di pakai untuk mencari melalui suatu potongan jalan pada periode waktu
tingkat pelayanan (level of service). Untuk tertentu untuk kondisi lajur/jalan, pengendalian lalu
pengukuran kinerja lalu lintas saat ini di ukur lintas dan kondisi cuaca yang berlaku. Kapasitas
berdasarkan rumus yang di ambil dari Manual jalan dapat dihitung dengan rumus (MKJI’1997) :
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI’1997).
C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Arus dan Komposisi lalu lintas
Dalam manual nilai arus lalu lintas (Q) Dimana :
mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan C = Kapasitas (smp/jam)
menyatakan arus dalam satuan mobil penumpang C0 = Kapasitas dasar (smp/jam)
(smp), semua arus lalu lintas diubah menjadi satuan FCW = Faktor penyesuaian lebar jalur
mobil penumpang (smp) yang diturunkan secara lalu lintas
empiris (MKJI’1997). untuk tipe kendaraan FCSP = Faktor penyesuaian pemisah
berikut : arah
1.) Kendaraan ringan (LV) (mobil FCSF = Faktor penyesuaian hambatan
penumpang, minibus, pik up, truk kecil samping
dan jeep). FCCS = Faktor penyesuaian ukuran
2.) Kendaraan berat (LV) (termasuk truk 2 as kota
dan bus besar).
3.) Sepeda motor (MC). Derajat Kejenuhan dan Kecepatan pada kondisi
arus sesungguhnya
Kecepatan Arus Bebas Penilaian prilaku lalu lintas ini
Kecepatan Arus bebas (FV) dapat direncanakan untuk memperkirakan kapasitas dan
didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus prilaku lalu lintas pada kondisi tertentu yang
nol, yaitu kecepatan yang akan di pilih pengemudi berkaitan dengan rencana geometrik, lalu lintas dan
jika mengendarai kendaraan bermotor tanpa di lingkungan. Karena hasilnya tidak dapat
perngaruhi kendaraan bermotor lain di jalan diperkirakan sebelumnnya, mungkin di perlukan
(MKJI’1997). Persamaan untuk penentuan perbaikkan kondisi yang sesuai dengan
kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum pengetahuan para ahli, terutama kondisi geometrik,
seperti rumus di bawah ini : untuk memperoleh prilaku lalu lintas yang di
inginkan berkaitan dengan kapasitas, kecepatan dan
sebagainya (MKJI’1997).
FV = (FV0+FVW) x FFVSF x
Dimana :
FFVCS
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan Derajat Kejenuhan
pada kondisi lapangan Derajat kejenuhan (DS) di definisikan
(km/jam). sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan
FV0 = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan sebagai faktor utama dalam penetuan tingkat
ringan pada jalan yang di amati kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai DS
(km/jam). menunjukkan apakah segmen jalan tersebut
FVW = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Derajat
(km/jam). kejenuhan di hitung menggunakan arus dan
FFVSF = Faktor penyesuaian akibat hambatan kapasitas dinyatakan dalam smp/jam. DS
samping dan lebar bahu. digunakan untuk analisa prilaku lalu lintas berupa
FFVCS = Faktor penyesuaian kecepatan untuk kecepatan. Dengan menggunakan kapasitas (C)
ukuran kota. maka dapat dihitung rasio antara Q dan C, yaitu
derajat kejenuhan, sebagaimana rumus di bawah ini
Kapasitas Jalan :
Dalam pengendalian arus lalu lintas, salah
DS = Q / C
satu aspek yang paling penting adalah kapasitas

3
Dimana : METODOLOGI
DS = Derajat kejenuhan. Lokasi Penelitian merupakan suatu tempat
Q = Arus total kendaraan dalam atau wilayah dimana penelitian tersebut akan di
waktu tertentu (smp/jam). lakukan. Adapun penelitian yang di lakukan oleh
C = Kapasitas jalan (smp/jam) penulis mengambil lokasi di ruas jalan Cendana,
Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai
Kecepatan pada arus sesungguhnya Kunjang, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan
Manual menggunakan kecepatan waktu Timur. Penelitian dilakukan dengan
tempuh sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan, mengumpulkan berbagai literature dan data
karena mudah di mengerti dan di ukur, dan sekunder yang berkaitan dengan penelitian yang
merupakan masukkan yang paling penting untuk dilakukan.Kemudian dilakukan survey lapangan
biaya pemakaian jalan dalam analisa ekonomi. untuk mendapatkan data primer.Data primer
Kecepatan tempuh di definikan dalam manual ini diantaranya Volume lalu lintas, Geometrik jalan,
sebagai kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan Hambatan Samping dan Kondisi lingkungan jalan,
ringan (LV) sepanjang segmen jalan : Data sekunder yang dibutuhkan antara lain Volume
lalu lintas, Data perencanaan awal jalan, jumlah
Dimana : V = L / TT penduduk dan peta lokasi.
V = Kecepatan rata-rata ruang LV Sebelum melakukan survei pengambilan
(km/jam). data volume lalu lintas di lapangan, peneliti
L = Panjang segmen (km) melakukan observasi lapangan selama 3 minggu
TT = Waktu tempuh rata-rata LV yang bertujuan untuk dapat menentukan jam
sepanjang segmen (jam) puncak kendaraan yang melalui ruas Cendana.
Survei volume lalu lintas ini di lakukan selama 16
2.11 Tingkat Pelayanan Jalan jam dari jam 06.00. s/d 22.00. Berdasarkan
Tingkat pelayanan (level of servise) MKJI’1997 survei volume lalu lintas ini terbagi
adalah ukuran kinerja ruas jalan atau simpang jalan menjadi 3 bagian yaitu Sepeda Motor (MC),
yang di hitung berdasarkan tingkat pengunaan Kendaraan ringan (LV) dan Kendaraan berat (HV)
jalan, kecepatan, kepadatan dan hambatan yang dengan interval waktu yang digunakan per jam.
terjadi. Dalam bentuk matematis tingkat pelayanan
jalan di tunjukkan dengan V-C Ratio kecepatan (V
= volume lalu lintas, C = kapasitas jalan). Tingkat
pelayanan di kategorikan dari yang terbaik (A)
sampai yang terburuk (tingkat pelayanan F).

4
Tabel 4.1 Badan Pusat Statistik Kota
Samarinda Rekapitulasi volume lalu lintas ruas Jalan
Cendana, Segmen 1, pada hari sabtu di dapat :

 Volume total lalu lintas Arah 2 terbanyak


Sebesar : MC = 1214, LV = 691, HV = 17
Keterangan :
MC : Sepeda Motor
LV : Kendaraan Ringan
HV : Kendaraan Berat

Berdasarkan hasil survei selama 1 minggu


di segmen 2 maka didapat volume puncak
kendaraan terjadi pada hari rabu sebagai berikut:

Jumlah penduduk di kota Samarinda


Provinsi Kalimantan Timur kelurahan teluk lerong
ulu kecamatan sungai kunjang menunjukkan angka
141,332 Jiwa (2017).

PEMBAHASAN

Data Volume Lalu Lintas


Grafik Kurfa S Volume lalu lintas ruas Jalan
Berdasarkan hasil survei di lapangan Cendana
selama 1 minggu yang terbagi menjadi 3 segmen : Segmen 2, Arah 1 dan 2, pada hari Rabu

Sumber : Hasil Analisa


Berdasarkan hasil survei selama 1 minggu
di segmen 1 maka didapat volume puncak Berdasarkan grafik diatas, Rekapitulasi volume
kendaraan terjadi pada hari sabtu sebagai berikut:
lalu lintas ruas Jalan Cendana, Segmen 2, pada hari
Rabu di dapat :

 Volume total lalu lintas, Arah 1


Sebesar : MC = 1523, LV = 384, HV = 19

Rekapitulasi volume lalu lintas ruas Jalan


Cendana, Segmen 2, pada hari Rabu di dapat :

Grafik Kurfa S Volume lalu lintas ruas Jalan  Volume total lalu lintas Arah 2 terbanyak
Cendana
Segmen 1, Arah 1 dan 2, pada hari sabtu Sebesar : MC = 1779, LV = 346, HV = 22
Keterangan :
Sumber : Hasil Analisa
MC : Sepeda Motor
Berdasarkan grafik di atas, Rekapitulasi LV : Kendaraan Ringan
HV : Kendaraan Berat
volume lalu lintas ruas Jalan Cendana arah 1, pada
hari sabtu di dapat : Berdasarkan hasil survei selama 1 minggu
di segmen 3 maka didapat Jam puncak kendaraan
 Volume total lalu lintas, Arah 1 terbanyak
terjadi pada hari selasa sebagai berikut:
Sebesar : MC = 1312, LV =598, HV = 19

5
Sumber : Hasil Analisa

Keterangan :
PED : Pejalan kaki
PSV : Kendaraan parkir dan berenti
EEV : Kendaraan masuk dan keluar
SMV : Kendaraan lambat

 Grafik data rekapitulasi hambatan


samping pada ruas jalan Cendana Segmen
2, Sebagai berikut:

Grafik Kurfa S Volume lalu lintas ruas Jalan


Cendana
Segmen 3, Arah 1 dan 2, pada hari Selasa

Sumber : Hasil Analisa

Berdasarkan grafik diatas, Rekapitulasi volume


lalu lintas ruas Jalan Cendana, Segmen 3, pada hari
Selasa di dapat :

 Volume total lalu lintas, Arah 1 terbanyak


Sebesar : MC = 1727, LV = 449, HV = 11
Rekapitulasi volume lalu lintas ruas Jalan Sumber : Hasil Analisa

Cendana, Segmen 3, pada hari Selasa di dapat : Keterangan :


PED : Pejalan kaki
 Volume total lalu lintas, Arah 2 terbanyak PSV : Kendaraan parkir dan berenti
EEV : Kendaraan masuk dan keluar
Sebesar : MC = 1674, LV = 585, HV = 14 SMV : Kendaraan lambat

Keterangan :
MC : Sepeda Motor  Grafik data rekapitulasi hambatan
LV : Kendaraan Ringan samping pada ruas jalan Cendana Segmen
HV : Kendaraan Berat 3, sebagai berikut:

Data Hambatan Samping

 Grafik data rekapitulasi hambatan


samping pada ruas jalan Cendana Segmen
1, sebagai berikut:

Sumber : Hasil Analisa

Keterangan :
PED : Pejalan kaki
PSV : Kendaraan parkir dan berenti
EEV : Kendaraan masuk dan keluar
SMV : Kendaraan lambat

6
Kemudian untuk langkah-langkah analisa Saran
ruas jalan dapat di lihat menggunakan metode
Dari hasil kesimpulan diatas dan
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI’ 1997).
permasalahan yang ada di lapangan, maka saran
Berdasarkan Formulir UR-1, UR-2 dan UR-3.
yang dapat penyusun berikan setelah melakukan
.
penelitian dan mengevaluasi kinerja ruas Jalan
KESIMPULAN
Cendana di Kota Samarinda dengan acuan MKJI

Berdasarkan data hasil survey, analisis dan 1997 adalah sebagai berikut,

perhitungan dapat diambil beberapa kesimpulan


1. Perlu adanya perbaikan geometrik jalan dan
mengenai kinerja ruas jalan Cendana.
kondisi lalu lintas di ruas jalan cendana seperti
penambahan rambu dan marka pada ruas jalan
tersebut.
2. Dari data dan analisis dalam penelitian ini
penyusun juga menyarankan untuk perbaikan
penelitian selanjutnya yang antara lain adalah
perencanaan pemeliharaan jalan (overlay)
3. Persamaan yang di dapat dalam hubungan
matematis volume, kecepatan, dan kepadatan
mungkin hanya berlaku pada ruas jalan yang
diteliti berhubungan karena faktor geometrik

Grafik Kecepatan kendaraan ringan jalan dan lingkungan sekitar banyak


Sumber : hasil analisa mempengaruhi hasil yang di dapat.

Hasil studi analisa kapasitas kinerja ruas dengan


menggunakan metode MKJI 1997 untuk analisa DAFTAR PUSTAKA
kapasitas ruas jalan cendana, didapat waktu tempuh
0,041 jam dan kecepatan bergerak rata-rata 31 Clarkson H. Oglesby, 1999, Alih Bahasa, Teknik

km/jam. Dari hasil identifikasi ketiga segmen Jalan Raya Jilid I, Gramedia, Jakarta

tersebut hentian kendaraan banyak di sebabkan Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) ,
oleh kegiatan parkir kendaraan di badan jalan dan
Direktorat Jenderal Bina Marga dan
kegiatan keluar masuk kendaraan. Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Google Inc, 2018, Google Maps: Peta Lokasi
Berdasarkan pada derajat kejenuhan maka Jalan Cendana Samarinda dalam
tingkat pelayanan jalan Cendana dikategorikan http://maps.google.com/
Khisty, 2002, Dasar-Dasar Rekayasa
tingkat pelayanan C berada pada rasio 0,45–0,74
Transportasi, Edisi Ketiga Jilid I,
dikatakan dalam arus stabil, pengemudi dibatasi Penerbit Erlangga, Jakarta
dalam memilih kecepatan. Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan
R. Desutama, 2007, Jalan Arteri Primer,
Politeknik Negeri Bandung, Bandung
Silvia Sukirman, 1994, Dasar-Dasar Perencanaan
Geometrik Jalan, Bandung.

7
8

Anda mungkin juga menyukai