Anda di halaman 1dari 30

TUGAS

STRUKTUR BAJA II

Dosen Pembimbing:
Ir. Bing Santosa, M.T.

Disusun oleh:
Kelompok XXVIII
1. Rio Ade Tri Qusnan 16310099
2. Lathifah Azzahra 16310104

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS
STRUKTUR BAJA II

Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Yudisium


Program Strata (S-1)
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Janabadra
Yogyakarta

Disusun oleh:
Kelompok XVIII
Rio Ade Tri Qusnan 16310099
Lathifah Azzahra 16310104

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh:


Dosen Pembimbing

Ir. Bing Santosa, M.T.

ii
LEMBAR ASISTENSI

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Struktur Baja II dengan baik.
Berdasarkan kurikulum yang berlaku di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Janabadra Yogyakarta, mahasiswa wajib menyelesaiakan tugas sebagai
salah satu syarat mencapai jenjang Strata Satu (S-1). Atas kelancaran selama
menyelesaiakan Tugas Struktur Baja II ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Bing Santosa, M.T., selaku dosen pembimbing tugas Struktur Baja II;
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberi dukungan dan doa, sehingga
dapat menyelesaikan laporan ini,
3. Teman teman dan semua pihak yang selalu memberi motivasi, membimbing,
serta memberi dukungan dalam menyelesaikan laporan Tugas Struktur Baja
II.
Semoga semua pihak yang membantu dan memberi dukungan hingga
terselesainya tugas ini mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penyelesaian tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami tidak menutup
kepada pihak-pihak yang bersedia memberikan kritik dan saran guna membangun
agar tugas ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan saran yang diberikan, kami ucapkan
banyak terima kasih.

Yogyakarta, 5 Juni 2020


Penyusun

Rio Ade Tri Qusnan 16310099


Lathifah Azzahra 16310104

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii

LEMBAR ASISTENSI...............................................................................................iii

KATA PENGANTAR.................................................................................................iv

DAFTAR ISI................................................................................................................v

DAFTAR TABEL.......................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Perencanaan Struktur.....................................................................................1

1.2 Data Dasar Struktur Kuda-Kuda Baja............................................................2

1.3 Peraturan yang digunakan..............................................................................2

1.4 Spesifikasi Bahan...........................................................................................2

1.5 Pembebanan...................................................................................................3

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA.................................5

2.1 Ketentuan Struktur kuda-kuda Baja sebagai berikut:....................................5

2.2 Perhitungan panjang tiap batang....................................................................6

BAB III PERENCANAAN GORDING DAN BEBAN PADA ATAP.......................8

3.1 Pemasangan Gording Tanpa Sagrod..............................................................8

3.2 Pemasangan Gording Dan Sagrod Terpasang..............................................10

3.3 Setelah Sagrod Terpasang dan Saat Pemasangan Penutup Atap.................12

3.4 Setelah Sagrod dan Penutup Atap Terpasang Serta Beban Hujan dan Angin.
14

3.5 Perencanaan Sagrod.....................................................................................16

3.6 Perhitungan Pembebanan yang Bekerja pada Kuda-Kuda..........................17

3.7 Perhitungan Profil Baja Siku 2L 200 x 200 x 25.........................................18

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Panjang Tiap Batang.....................................................................................7


Tabel 3.1 Output SAP 2000........................................................................................18

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Denah Kuda-kuda.....................................................................................5


Gambar 2.2 Potongan Batang.......................................................................................6

vii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Perencanaan Struktur

Perencanaan struktur dapat didefinisikan sebagai campuran antara seni dan


ilmu pengetahuan yang dikombinasikan dengan intuisi seorang ahli struktur
mengenai perilaku struktur dengan dasar-dasar pengetahuan dalam statika,
dinamika, mekanika bahan, dan analisis struktur yang ekonomis dan aman,
selama masa layanannya.
Hingga tahun 1850 perencanaan struktur merupakan suatu seni yang
berdasarkan pada intuisi untuk menentukan ukuran dan susunan elemen struktur.
Dengan berkembangnya pengetahuan mengenai perilaku struktur dan material,
maka perencanaan struktur menjadi lebih ilmiah.
Perhitungan yang melibatkan prinsip-prinsip ilmiah harus dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan, namun tidak diikuti secara membabi buta. Pengalaman
intuisi seorang ahli struktur digabungkan dengan hasil-hasil perhitungan ilmiah akan
menjadi suatu dasar proses pemgambilan keputusan yang baik.
Tujuan dari perencanaan struktur menurut Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002) adalah
menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, mampu layan, awet, dan
memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan.
Suatu strukur disebut stabil jika tidak mudah terguling, miring, atau tergeser
selama umur rencana bangunan. Resiko terhadap kegagalan struktur dan
hilangnya kemampulayanan selama umur rencananaya juga harus diminimalisir
dalam batas-batas yang masih dapat diterima. Suatu struktur yang awet
semestinya tidak memelukan biaya perawatan yang terlalu berlebihan selama
umur layannya
Perencanaan adalah sebuah proses untuk mendapatkan suatu hasil yang
optimum. Suatu struktur dikatakan optimum apabila memenuhi kriteria-kriteria
berikut :
a. Biaya minimum
b. Berat minimum

1
c. Waktu konstruksi minimum
d. Tenaga kerja minimum
e. Biaya manufaktor minimum
f. Manfaat maksimum pada saat masa layan.

1.2 Data Dasar Struktur Kuda-Kuda Baja

a. Jenis penutup atap = Asbes


b. Jumlah segmen (n) = 18 buah
c. Jarak antar segmen (a) = 1,9 m
d. Tinggi kuda-kuda (b) = 3,6 m
e. Jarak antar kuda-kuda = 3,9 m
f. Beban hujan + angin = 59 kg/m2
g. Alat sambungan = baut
h. Mutu Baja = BJ 34
i. Jenis plafon dengan rangka Hollow = Akustik

1.3 Peraturan yang digunakan

Peraturan-peraturan yang digunakan antara lain :


a. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 dan SNI 03-1727-
2013.
b. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-
2002.
c. Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD (Agus Setiawan).

1.4 Spesifikasi Bahan

Mutu bahan yang di gunakan struktur kuda-kuda baja yaitu :


a. Baja
Kuda-kuda, gording, reng dan usuk menggunakan mutu baja = BJ 34
b. Faktor reeduksi kuat bahan (pasal 6.8 tabel 6.4-2 SNI 03-1729-2002)
1. Komponen struktur yang memikul lentur
Balok = 0.90

2
Balok plat berdinding penuh = 0.90
Pelat badan memikul geser = 0.90
Plat badan pada tumpuan = 0.90
Pengaku = 0.90
2. Komponen struktur yang memikul gaya tekan aksial
Kuat penampang = 0.85
Kuat komponen struktur = 0.85
3. Komponen struktur yang memikul gaya tarik aksial
Terhadap kuat tarik leleh = 0.90
Terhadap kuat tarik fraktur = 0.75
4. Komponen struktur yang memikul aksi-aksi kombinasi
Kuat lentur atau geser = 0.90
Kuat tarik = 0.90
Kuat tekan = 0.85
5. Sambungan baut
Baut yang memikul geser = 0.75
Baut yang memikul tarik = 0.75
Lapis yang memikul tumpu = 0.75
6. Sambungan las
Las tumpuan penetrasi penuh = 0.90
Las sudut dan las tumppul penetrasi = 0.75
Las pengisi = 0.75

1.5 Pembebanan

Kombinasi pembebanan
Berdasarakan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul
semua kombinasi pembebanan di bawah ini (pasal 6.2 SNI 03-1729-2002) :
a. 1,4 D
b. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 ( Lo atau H)
c. 1,2 D + 1,6 (Lo atau H) + (γL L atau 0.8 W)

3
Dengan :
D = beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi
L = beban hidup yang di timbulkan selama pengguna gedung
Lo = beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang
dan benda bergerak
H = beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air
W = beban angin

4
2 BAB II
PERENCANAAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA

2.1 Ketentuan Struktur kuda-kuda Baja sebagai berikut:

Type kuda-kuda Baja

Gambar 2.1 Denah Kuda-kuda

1. Jenis penutup atap = Asbes


2. Jumlah segmen (n) = 18 bh
3. Jarak antar segmen (a) = 1,9 m = 190 cm
4. Tinggi kuda-kuda = 3,6 m = 360 cm
5. Jarak anatr kuda-kuda = 3,9 m = 390 cm
6. Beban hujan + angin = 59 kg/m2
7. Alat sambung = Baut
8. Mutu baja = BJ 34
9. Jenis plafond dengan rangka hollow = Akustik
10. Berat seorang pekerja = 100 kg (dari PPPURG 1987)
11. Tegangan ijin (σ ¿ = 210 MPa = 2100 kg/cm2
12. Modulus Elastisitas = 2 x 106 kg/cm2

5
2.2 Perhitungan panjang tiap batang

Gambar 2.2 Potongan Batang

a. Batang AC = BD = CE = DF = EG = FH = GI = HJ = IK = JL = KM = LN =
MO = NP = OQ = PR = QS = RT = SU = TV = UW = VX = WY = XZ =
YAA = ZAB = AAAC = ABAD = ACAE = ADAF = AEAG = AFAH =
AGAI = AHAJ = AIAK = AJAL =
AC 1,90
= = 2,1939 m
cos 30 ˚ cos 30 ˚
b. Batang AD = CF = EH = GJ = IL = KN = MP = OR = QT = TU = VW = XY
= ZAA = ABAC = ADAE = AFAG = AJAK =
√ AB2 −BD 2= √3,602−2,19392=2,8542 m

6
Tabel 2.1 Panjang Tiap Batang

No Batang Panjang (m)


1 AB, CD, EF, GH, IJ, KL, MN, OP, QR, UV, WX, YZ, 3,600
AAAB, ACAD, AEAF, AGAH, AIAJ, AKAL
2 AC, BD, CE, DF, EG, FH, GI, HJ, IK, JL, KM, LN, 2,1939
MO, NP, OQ, PR, QS, RT, SU, TV, UW, VX, WY,
XZ, YAA, ZAB, AAAC, ABAD, ACAE, ADAF,
AEAG, AFAH, AGAI, AHAJ, AIAK, AJAL
3 AD, CF, EH, GJ, IL, KN, MP, OR, QT, TU, VW, XY, 2,8542
ZAA, ABAC, ADAE, AFAG, AJAK

7
3 BAB III
PERENCANAAN GORDING DAN BEBAN PADA ATAP

3.1 Pemasangan Gording Tanpa Sagrod

a. Beban Mati (Qdl)


1. Berat sendiri gording C 200 x 75 x 20 x 3 = 8,72 kg/m
b. Beban hidup merata (Qll) =0
c. Beban mati terpusat (Pdl) =0
d. Beban hidup terpusat (Pll)
1. Berat pekerja = 100 kg
e. Beban ultimit (Qu)
1. Qu1 (1,4 Qdl) = 1,4 x 8,72 = 12,208 kg/m
2. Qu2 (1,2 Qdl +1,6 Qll) = (1,2 x 8,72) + (1,6 x 0) = 10,464 kg/m ⇐
3. Pu1 (1,4 Pdl) = 1,4 x 0 =0
4. Pu2 (1,2 Pdl + 1,6 Pll) = (1,2 x 0) + (1,6 + 100) = 160 kg/m ⇐
f. Tegangan dan Lendutan Ijin
1. Tegangan Ijin (σ ) = 2100 kg/cm2
L 3,90
2. Lendutan Ijin beban tetap ( δ ) = = =0,0108 m=1,0833 cm
360 360
L 3,90
3. Lendutan Ijin beban sementara ( δ ) = = =0,0156 m=1,56 cm
250 250
Lx = 3,9 m (Panjang Gording)
WX = 67,6 cm3
Di ambil dari tabel ( Lampiran 3 LRFD )
WY = 15 cm 3

g. Momen
1 2 1 2 °
1. M X 1= .Qu . L X .cos α = x 10,464 x 3,9 x cos 30 =17,2293 kg m
8 8
1 1 °
2. M X 2= . Pu . L X . cos α= x 160 x 3,9 x cos 30 =135,1000 kg m
4 4
1 2 1 2 °
3. M y 1= . Qu. L X . sin α = x 10,464 x 3,9 x sin 30 =9,9473 kg m
8 8
1 1 °
4. M y 2= . Pu . L X . sin α = x 160 x 3,9 x sin 30 = 78 kg m
4 4

8
h. Tegangan
M X 1 17,2293 kg m 1722,9298 kg cm
1. σ X 1= = = =25,4871 kg/ cm 2
WX 67,6 cm
3
67,6 cm
3

M X 2 135,1000 kg m 13509,9963 kg cm
2. σ X 2= = = =199,8520 kg/c m2
WX 67,6 cm
3
67,6 cm
3

M y 1 9,9473 kg m 994,7340 kg cm 2
3. σ y 1= = = =66,3156 kg/c m
Wy 15 cm
3
15 cm
3

M y 2 78 kg m 7800 kg cm
4. σ y 2= = = =520 kg /c m2
W y 15 cm3 15 cm
3

σ =√ (σx 1+σx 2)2 +(σy 1+σy 2)2 <σ

σ =√(25,4871+199,8520) +(66,3156+520) <2100 kg /cm


2 2 2

2
σ =628,1271<2100 kg /cm ……………..OK
i. Lendutan
Ix=676 cm4 Di ambil dari tabel ( Lampiran 3 LRFD )
4
Iy=80 cm
4 4
5 Q. Lx 5 5 0,0872 x 390
1. δ x 1= x x cos α = x 6
x cos 30° =0,0168 cm
384 E . Ix 384 2.10 x 676
1 P . Lx 6 3 1 100 x 390 3
2. δ x 2= x x cos α = x x cos 30° =0,0792 cm
48 E . Ix 48 2.106 x 676
5 Q . Lx 74 5 0,0872 x 390 4
3. δ y1 = x x sin α= x x sin 30 °=0,0821cm
384 E .ly 384 6
2.10 x 80
3 3
1 P . Lx 8 1 100 x 390
4. δ y2 = x x sin α = x x sin 30°=0,3862 cm
48 E . ly 48 2.106 x 80

5. δ=√ δ x 12 +δ y 12 <δ (lendutanijin bebantetap)

δ=√ 0,0168 +0,0821 <1,0833 cm


2 2

δ=0,0838 cm<1,0833 cm ………………..OK


6. δ=√( δ x 1+ δ x 2)2 +( δ y 1+ δ y 2)2 <δ (lendutan ijin beban sementara )
δ=√ ¿ ¿
δ=0,4780 cm<1,56 cm ……………… OK

9
3.2 Pemasangan Gording Dan Sagrod Terpasang

a. Beban Mati (Qdl)


1. Berat sendiri gording C 200 x 75 x 20 x 3 = 8,72 kg/m
(2 bh x 1 kg)
2. Berat Sagrod x 1,9 = 0,9744 kg/m +
3,9 m
= 9,6944 kg/m
b. Beban hidup merata (Qll) =0
c. Beban mati terpusat (Pdl) =0
d. Beban hidup terpusat (Pll)
1. Berat pekerja = 100 kg
e. Beban ultimit (Qu)
1. Qu1 (1,4 Qdl) = 1,4 x 9,6944 = 13,5721 kg/m
2. Qu2 (1,2 Qdl +1,6 Qll) = (1,2 x 9,6944) + (1,6 x 0) = 11,6332 kg/m⇐
3. Pu1 (1,4 Pdl) = 1,4 x 0 =0
4. Pu2 (1,2 Pdl + 1,6 Pll) = (1,2 x 0) + (1,6 x 100) = 160 kg/m ⇐
f. Tegangan dan Lendutan Ijin
1. Tegangan ijin (σ ) = 2100 kg/cm2
L 3,9
2. Lendutan ijin beban tetap ( δ ) = = =0,0108 m=1,0833 cm
360 360
L 3,9
3. Lendutan ijin beban sementara (δ ) = = =0,0156 m=1,56 cm
250 250
Lx = 3,9 m
3,9
Lx1 = =1,3 m
3
WX = 67,6 cm3
Di ambil dari tabel ( Lampiran 3 LRFD )
WY = 15 cm3
g. Momen

10
1 2 1 2
1. M X 1= .Qu . L X .cos α = x 11,6332 x 3,9 x cos 30 °=19,1545 kg m
8 8
1 1
2. M X 2= . Pu . L X . cos α= x 160 x 3,9 x cos 30 °=135,100 kg m
4 4
1 2 1 2
3. M y 1= . Qu. L X 1 . sin α= x 11,6332 x 1,3 x sin 30 °=1,2288 kg m
8 8
1 1
4. M y 2= . Pu . L X 1 .sin α= x 160 x 1,3 x sin 30° =26 kg m
4 4

h. Tegangan
M X 1 19,1545 kg m 1915,4473 kg cm
1. σ x 1= = = =28,3350 kg/ cm2
WX 67,6 cm
3
67,6 cm
3

M X 2 135,100 kg m 13509,9963 kg cm
2. σ x 2= = = =199,8520 kg/cm2
WX 67,6 cm3 67,6 cm 3
M y 1 1,2288 kg m 122,8760 kg cm 2
3. σ y 1= = = =8,1917 kg / cm
Wy 15 cm
3
15 cm
3

M y 2 26 kg m 2600 kg cm
4. σ y 1= = = =173,3333 kg /cm 2
W y 15 cm 3 15 cm 3

σ =√( σ x 1 +σ x 2)2 +(σ y 1+ σ y 2)2 < σ

σ =√ ( 28,3350+199,8520 ) + ( 8,1917+173,3333 )
2 2

2
σ =291,5830<2100 kg /cm ……………….OK
i. Lendutan
IX = 676 cm4
Di ambil dari tabel ( Lampiran 3 LRFD )
Iy = 80 cm4
4 4
5 Q. Lx 5 0,0969 x 390
1. δ x 1= x x cos α = x x cos 30 °=0,0187 cm
384 E . Ix 384 2.10 6 x 676
1 P . Lx 3 1 100 x 390 3
2. δ x 2= x x cos α = x x cos 30°=0,0792 cm
48 E . Ix 48 2.106 x 676
4 4
5 Q . Lx 1 5 0,0969 x 130
3. δ y1 = x x sin α= x x sin 30 °=0,0011 cm
384 E . lx 384 6
2.10 x 80
1 P . Lx 13 1 100 x 1303
4. δ y2 = x x sin α = x x sin 30 °=0,0143 cm
48 E .lx 48 2.10 6 x 80

5. δ=√ δ x 12 +δ y 12 <δ (lendutanijin bebantetap)

11
δ=√ 0,01872 +0,00112 <1,0833 cm
δ =0,0187 cm<1,0833 cm ………………. OK
6. δ=√( δ x 1+ δ x 2)2 +(δ y 1+ δ y 2)2 <δ (lendutan ijin beban se mentara)

δ=√ (0,0187+0,0792) +(0,0011+0,0143) <1,56 cm


2 2

δ=0,0991 cm<1,56 cm ……………… OK

3.3 Setelah Sagrod Terpasang dan Saat Pemasangan Penutup Atap

a. Beban Mati (Qdl)


1. Berat sendiri gording C 200 x 75 x 20 x 3 = 8,72 kg/m
(2 bh x 1 kg)
2. Berat Sagrod x 1,9 = 0,9744 kg/m
3,9 m
3. Berat penutup atap Asbes (11 kg /m 2 x 1,9) = 20,90 kg/m +
= 30,5944 kg/m
b. Beban hidup merata (Qll) =0
c. Beban mati terpusat (Pdl) =0
d. Beban hidup terpusat (Pll)
1. Berat pekerja = 100 kg
a. Beban ultimit (Qu)
1. Qu1 (1,4 Qdl) = 1,4 x 30,5944 = 42,8321 kg/m
2. Qu2 (1,2 Qdl +6 Qll)xa = (1,2 x 30,5944) + (1,6 x 0) = 36,7132 kg/m⇐
3. Pu1 (1,4 Pdl ) = 1,4 x 0 =0
4. Pu2 (1,2 Pdl + 1,6 Pll) = (1,2 x 0) + (1,6 x 100) = 160 kg/m ⇐
b. Tegangan dan Lendutan Ijin
1. Tegangan ijin (σ ) = 2100 kg/cm2
L 3,9
2. Lendutan ijin beban tetap (δ ) = = =0,0108 m=1,0833 cm
360 360

12
L 3,9
3. Lendutan ijin beban sementara (δ ) = = =0,0156 m=1,56 cm
250 250
3,9
Lx1 = =1,3 m
3
WX = 67,6 cm3
Di ambil dari tabel ( Lampiran 3 LRFD )
WY = 15 cm3
c. Momen
1 2 1 2
1. M X 1= .Qu . L X .cos α= x 36,7132 x 3,9 x cos 30 °=60,4495 kg m
8 8
1 1
2. M X 2= . Pu . L X . cos α= x 160 x 3,9 x cos 30 °=135,100 kg m
4 4
1 1
3. M y 1= . Qu. L2X 1 . sin α= x 36,7132 x 1,32 x sin 30 °=3,8778 kg m
8 8
1 1
4. M y 2= . Pu . L X 1 .sin α= x 160 x 1,3 x sin 30°=26 kg m
4 4

d. Tegangan
M X 1 60,4495 kg m 6044,9465 kg cm
1. σ x 1= = = =89,4223 kg /cm2
WX 67,6 cm
3
67,6 cm
3

M X 2 135,100 kg m 13509,9963 kg cm
2. σ x 2= = = =199,8520 kg/cm2
WX 67,6 cm 3
67,6 cm 3

M y 1 3,8778 kg m 387,7835 kg cm 2
3. σ y 1= = = =25,8522 kg /cm
Wy 15 cm
3
15 cm
3

M y 2 26 kg m 2600 kg cm 2
4. σ y 1= = = =173,3333 kg /cm
W y 15 cm 3
15 cm 3

σ =√( σ x 1 +σ x 2)2 +( σ y 1+ σ y 2)2 < σ

σ =√(89,4223+199,8520) +(25,8522+173,3333) < 2100 kg/cm2


2 2

2
σ =351,2186<2100 kg /cm ……………….OK
e. Lendutan
IX = 676 cm4
Di ambil dari tabel ( Lampiran 3 LRFD )
Iy = 80 cm4
5 Q. Lx 4 5 0,3059 x 3904
1. δ x 1= x x cos α = x x cos 30 °=0,0590 cm
384 E . Ix 384 2.10 6 x 676

13
3 3
1 P . Lx 1 100 x 390
2. δ x 2= x x cos α = x x cos 30° =0,0792 cm
48 E . Ix 48 2.106 x 676
5 Q . Lx 14 5 0,3059 x 1304
3. δ y1 = x x sin α= x 6
x sin 30 °=0,0057 cm
384 E . Iy 384 2.10 x 80
3 3
1 P . Lx 1 1 100 x 130
4. δ y2 = x x sin α = x x sin 30 °=0,0143 cm
48 E .ly 48 2.10 6 x 80

5. δ=√ δ x 12 +δ y 12 <δ (lendutanijin bebantetap)

δ=√ 0,05902 +0,0057 2<1,0833 cm


δ=0,0593 cm<1,0833 cm ………………. OK
δ=√( δ x 1+ δ x 2) +(δ y 1+ δ y 2) <δ (lendutan ijin beban sementara )
2 2
6.

δ=√( 0,0590+0,0792)2 +(0,0057+0,0143)2 <1,56 cm


δ=0,1396 cm<1,56 cm ……………… OK

3.4 Setelah Sagrod dan Penutup Atap Terpasang Serta Beban Hujan dan
Angin

a. Beban Mati (Qdl)


1. Berat sendiri gording C 200 x 75 x 20 x3 = 8,72 kg/m
(2 bh x 1 kg)
2. Berat Sagrod x 1,9 = 0,9744 kg/m
3,9 m
3. Berat penutup atap Asbes (11 kg /m2 x 1,9) = 20,900 kg/m +
= 30,5944 kg/m
b. Beban hidup merata (Qll)
1. Beban angin dan hujan = 59 kg/m2 x 1,9 m = 112,100 kg/m
c. Beban mati terpusat (Pdl) =0
d. Beban hidup terpusat (Pll) =0
e. Beban ultimit (Qu)
1. Qu1 (1,4 Qdl) = 1,4 x 30,5944 = 42,8321 kg/m
2. Qu2 (1,2 Qdl + 6 Qll) = (1,2 x 30,5944) + (1,6 x 112,100)

14
= 216,0732 kg/m⇐
3. Pu1 (1,4 Pdl ) = 1,4 x 0 =0
4. Pu2 (1,2 Pdl + 1,6 Pll) = (1,2 x 0) + (1,6 x 0) = 0 kg/m ⇐
f. Tegangan dan Lendutan Ijin
1. Tegangan ijin (σ ) = 2100 kg/cm2
L 3,9
2. Lendutan ijin beban tetap (δ ) = = =0,0108 m=1,0833 cm
360 360
L 3,9
3. Lendutan ijin beban sementara (δ )= = =0,0156 m=1,56 cm
250 250
Lx = 3,9 m
3,9
Lx1 = =1,3 m
3
WX = 67,6 cm3
WY = 15 cm3
g. Momen
1 2 1 2
1. M X 1= .Qu . L X .cos α = x 216,0732 x 3,9 x cos 30 °=355,7712 kg m
8 8
1 1
2. M X 2= . Pu . L X . cos α= x 0 x 3,9 x cos 30 °=0 kg m
4 4
1 2 1 2
3. M y 1= . Qu. L X 1 . sin α= x 216,0732 x 1,3 x sin 30 °=22,8227 kg m
8 8
1 1 2
4. M y 2= . Pu . L X 1 .sin α= x 0 x 1,3 x sin 30 °=0 kg m
4 4
f. Tegangan
M X 1 355,7712 kg m 35577,1229 kg cm 2
1. σ x 1= = = =526,2888 kg / cm
WX 67,6 cm
3
67,6 cm
3

MX2 0 kgm 0 kg cm
2. σ x 2= = = =0 kg /cm 2
W X 67,6 cm 67,6 cm
3 3

M y 1 22,8227 kg m 2282,2735 kg cm 2
3. σ y 1= = = =152,1516 kg / cm
Wy 15 cm
3
15 cm
3

M y 2 0 kg m 0 kg cm
4. σ y 1= = = =0 kg /cm 2
W y 15 cm3 15 cm 3

σ =√( σ x 1 +σ x 2)2 +(σ y 1+ σ y 2)2 < σ σ =√(526,2888+0)2 +(152,1516+ 0)2< 2100 kg/ cm 2

σ =547,8412<2100 kg /cm2 ……………….OK


g. Lendutan

15
IX = 676 cm4
Iy = 80 cm4
5 Qdl . Lx 4 5 0,3059 x 3904
1. δ x 1= x x cos α= x x cos 30 °=0,0590 cm
384 E . Ix 384 2.106 x 676
5 Qll. Lx 4 5 1,1210 x 390 4
2. δ x 2= x x cos α= x x cos 30°=0,2163 cm
384 E . Ix 384 2.106 x 676
4 4
5 Qdl . Lx 1 5 0,3059 x 130
3. δ y1 = x x sin α = x x sin30 °=0,0036
384 E . Iy 384 6
2.10 x 80
5 Qll . Lx 1 4 5 1,1210 x 1304
4. δ y2 = x x sin α= x 6
x sin 30 °=0,0130 cm
384 E . Iy 384 2.10 x 80
5. δ=√ δ x 12 +δ y 12 <δ (lendutanijin bebantetap)

δ =√ 0,0590+0,0036 <1,0833 cm
2

δ =0,0591 cm <1,0833 cm ………………. OK


6. δ= ( δ x 1+ δ x 2)2 +( δ y 1+ δ y 2)2 <δ (lendutan ijin beban sementara )

δ=√( 0,0590+0,2163)2+(0,0036+0,0130)2 <1,56 cm


δ=0,2758 cm<1,56 cm ……………… OK

3.5 Perencanaan Sagrod

a. Beban perhitungan menggunakan kondisi-kondisi kasus ke-3


Qdl = 30,5944 kg/m
Qll =0
Pdl =0
Pll = 100 kg
b. Beban Ultimit (Qu)
Qu1 (1,4 Qdl) = 1,4 x 30,5944 = 42,8321 kg/m
Qu2 (1,2 Qdl + 1,6 Qll) = (1,2 x 30,5944) + (1,6 x 0) = 36,7132 kg/m ⇐
Pu1 (1,4 Pdl ) = 1,4 x 0 =0
Pu2 (1,2 Pdl + 1,6 Pll) = (1,2 x 0) + (1,6 x 100) = 160 kg/m ⇐

16
c. Diambil Qu2 dan Pu2 maka,
L
∑ Pu=Qu2 x 3 + Pu2
3,9
=36,7132 x +160
3
= 207,7272 kg
G = ∑ Pu x sin α °
= 207,7272 x sin 30 °
= 103,8636 kg
Gkkl = G x jumlah sagrod
= 103,8636 x 9 bh
= 934,7724 kg
d. Diambil sagrod ∅ 12mm
1 2
A sagrod = x π x d
4
1 2
= x π x 1,2
4
= 1,1310 cm2
G kkl
σ= < 2100 kg/cm 2
A sagrod
934,7724 kg 2
= 2
<2100 kg /cm
1,1310 cm
= 826,5203 < 2100 kg/cm2 ……………….OK

3.6 Perhitungan Pembebanan yang Bekerja pada Kuda-Kuda

a. Menggunakan kasus ke-4


β = 30°
Qdl = 30,5944 kg/m
Qll = 112,100 kg/m
b. Pmati = Qdl x L
= 30,5944 kg/m x 3,9 m
= 119,3180 kg

17
1 1
c. P = x 119,3180 kg
2 mati 2
= 59,6590 kg
d. Phidup = Qll x Jarak antar Gording
= 112,100 kg/m x 3,9 m
= 437,190 kg
1 1
e. Phidup = x 437,190 kg
2 2
= 218,5950 kg
f. Beban Angin dan Hujan
Koefisien angin tekan (α) = 0,02 β – 0,4
= 0,02 x 30° – 0,4
= 0,2
Koefisien angin hisap = (– 0,4)
Qtekan = Jarak kuda-kuda x beban angin x α
= 3,9 m x 59 kg/m2 x 0,2
= 46,020 kg/m
Qhisap = Jarak kuda-kuda x beban angin x (– 0,4)
= 3,9 m x 59 kg/m2 x (– 0,4)
= – 92,040 kg/m
g. Beban Plafon Akustik dan Rangka Hollow
PPlafon = Berat plafon+penggantung x jarak kuda-kuda x jarak segmen
= 18 kg/m2 x 3,9 m x 1,9 m
= 133,38 kg
½ PPlafon = ½ . 133,38 kg = 66,69 kg
3.7 Perhitungan Profil Baja Siku 2L 200 x 200 x 25

Diketahui:
Tabel 3.2 Output SAP 2000

18
P = – 109285,24 kg (Tabel Output SAP)
Mutu Baja = BJ 34 (soal)
fy = 210 MPa = 2100 kg/cm2 (SNI 03-1729-2002)
E = 200000 MPa = 2000000 kg/cm2 (SNI 03-1729-2002)
A = 187,5 cm2 (Tabel Profil 2L)
Lk (AB) = 3,6 m = 360 cm
Ix = 6840 cm4 (Tabel Profil 2L)
Penyelesaian:

= 0,4918

Untuk 0,25 < λ < 1,2; maka

19
= 689,1436 kg/cm2

= 622,9330 kg/cm2
Diambil nilai σ yang terbesar, yaitu σ = 689,1436 kg/cm2
Syarat, σ 2L < σijin
σ 2L = 689,1436 kg/cm2 < σijin = 2100 kg/cm2 (OK, Profil dapat dipasang)

Lampiran
Tabel Profil 2L

20
Tabel Profil C

21
Sumber: PT. Gunung Garuda

Tabel Sifat mekanis baja struktural

Jenis Baja Tegangan putus Tegangan leleh Peregangan


minimum, fu minimum, fy minimum
(MPa) (MPa) (%)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
Sumber: SNI 03 – 1729 – 2002

22
Sumber: Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983

23

Anda mungkin juga menyukai