Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PERALATAN PABRIK

KELAS C

GANTRY CRANE

Oleh:

Khoirul Hafisudin (1607123958)

Rahmid Farezi (1707111363)

Seprian Adis (1707111354)

Torridho Ricky Akbar (1707111332)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat
waktu.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih pada kedua orang tua yang
sampai sekarang ini masih sudi membiyayai seluruh keperluan penulis dalam
pembuatan laporan ini. Terima kasih juga penulis ucapkan pada Bapak Dodi
Sofyan Arief, S.T., M.T. sebagai dosen pengampu mata kuliah Peralatan Pabrik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini banyak kekurangan.


Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan laporan ini guna untuk dunia pendidikan dan penulis sendiri.

Pekanbaru, Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
1. PENDAHULUAN............................................................................................1
2. METODOLOGI................................................................................................1
3. CARA KERJA GANTRY CRANE..................................................................5
4. KOMPONEN-KOMPONEN GANTRY CRANE DAN FUNGSINYA.........6
5. PERHITUNGAN..............................................................................................8
6. KESIMPULAN...............................................................................................12
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Penampang tali baja jenis 6x37+1 fiber core.........................................2
Gambar 2. Penampang kritis kait.............................................................................3
Gambar 3. Model rumah kait dalam 3 dimensi........................................................4
Gambar 4. Model struktur gantry crane dalam 3 dimensi.......................................4
Gambar 5. Posisi fixed constraints...........................................................................5
Gambar 6. Letak pembebanan pada konstruksi girder............................................5
Gambar 7. Komponen-Komponen Utama Gantry Crane.........................................6
Gambar 8. Schematic Diagram Gantry Crane.......................................................11
Gambar 9. Gantry Crane........................................................................................13
Gambar 10. Gantry Crane......................................................................................13
Gambar 11. Anggota Kelompok............................................................................14

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Harga Minimum Faktor K dan e1 yang Diizinkan.....................................9

iv
1

1. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terdapat kebutuhan sederhana
untuk memindahkan benda dari tempat satu ke tempat lainnya. Namun apabila
kebutuhan tersebut harus dilakukan pada benda yang berdimensi dan bermassa
yang besarnya di luar kemampuan manusia, seperti yang terjadi di area
pertambangan, perindustrian, dan pelabuhan, diperlukan alat bantu agar objek
dapat dipindahkan. Alat bantu ini harus memiliki kemampuan memindahkan
objek dengan tepat dan tidak menimbulkan kerusakan pada objek. Dari sekian
banyak jenis alat bantu atau mesin pemindah bahan yang ada, pesawat angkat
merupakan jenis mesin pemindah bahan yang sering digunakan dalam untuk
objek-objek pada area konstruksi, pelabuhan, dan perindustrian. Pesawat angkat
yang digunakan memiliki ciri, cara kerja, dan dimensi yang berbeda-beda sesuai
dengan kondisi lapangan, jumlah, profil, dan dimensi objek yang akan diangkut.
Crane adalah contoh dari pesawat angkat yang berfungsi untuk mengangkat dan
memindahkan bahan yang tidak mampu dipindahkan oleh manusia. Terdapat
beberapa jenis crane seperti, Overhead Crane, Gantry Crane, dan Tower Crane.
Pada perancangan crane, salah satu faktor yang paling penting adalah kekuatan
crane terhadap beban maksimum, termasuk faktor fatique. Ketidakakuratan pada
perancangan dapat menyebabkan kegagalan pada crane, bahkan dapat
menyebabkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dan
perancangan yang bertujuan untuk memperoleh crane yang kuat dan aman untuk
digunakan. Crane yang dirancang merupakan jenis Gantry Crane. Pembuatan
model geometri dan analisis kekuatan dilakukan dengan menggunakan bantuan
perangkat lunak. Gantry Crane yang dirancang berkapasitas 10 ton, panjang grider
15 meter, dengan komponen-komponen perancangan mencakup struktur gantry
crane tali baja, drum, kait, rumah kait (spreader), dan puli.

2. METODOLOGI
Kekuatan pada tali baja direncanakan menggunakan persamaan tegangan.
Tahap perhitungan dimulai dari pemilihan jenis tali baja yang akan digunakan
agar mendapat data-data yang diperlukan untuk menghitung kekuatan tali baja
seperti: Diameter tali, Beban patah, Berat tali, dan Tegangan maksimum tali. Tali
2

baja dipilih dengan jenis 6 x 37 + 1 fiber core (United Rope Works Standard,
Rotterdam Holland dengan diameter 20,8 mm. Pada gantry crane, puli berfungsi
untuk mengubah alur pengangkatan. Perancangan puli dimulai dari pemilihan
sistem puli untuk mekanisme pengangkatan dan kemudian menentukan diameter
roda puli yang sesuai untuk tali baja berdiameter 20,8 mm. Drum digunakan untuk
menggulung tali baja. Perencanaan komponen drum dilakukan dengan
menentukan diameter, panjang, dan jumlah ulir drum yang sesuai untuk tali baja
yang digunakan. Material drum yang digunakan pada perancangan ini adalah
material besi cor. Setelah itu, dilakukan perhitungan tegangan pada penampang
drum menggunakan rumus tegangan.

Gambar 1. Penampang tali baja jenis 6x37+1 fiber core

Kait (hook) adalah tempat untuk menggantung beban yang akan diangkat
oleh crane. Pada perancangan ini, jenis kait yang digunakan adalah kait tunggal
yang terbuat dari material S45 C. Perhitungan kekuatan pada kait dilakukan pada
4 penampang kritis pada kait yang dapat dilihat pada Gambar 2. Perancangan juga
dilakukan terhadap rumah kait agar kait dapat beroperasi dengan baik. Rumah kait
(spreader) berfungsi sebagai tempat untuk dipasang kait untuk mengangkat beban.
Untuk perhitungan rumah kait dilakukan dengan bantuan software autodesk
inventor. Model geometri rumah kait ditunjukkan pada Gambar 3.
3

Gambar 2. Penampang kritis kait

Seluruh komponen pada gantry crane ditopang oleh struktur atau rangka
gantry crane, termasuk objek yang akan dipindahkan, sehingga struktur/rangka
juga harus dirancang dengan baik. Perhitungan kekuatan menggunakan bantuan
software autodesk inventor. Tahap awal perancangan struktur gantry crane adalah
membuat permodelan dalam 3 dimensi. Tahap-tahap permodelan meliputi
pembuatan parts (seperti: batang girder, batang penyambung, dan kaki gantry)
kemudian dilakukan perakitan (assembly) untuk menggabungkan semua parts
yang telah dibuat menjadi satu kesatuan yang utuh seperti pada gambar 4.
Pengujian kekuatan pada rumah kait dilakukan dengan menggunakan fitur stress
analysis dimana jenis pengujian menggunakan pengujian statis, material yang
digunakan adalah mild steel, constrain menggunakan fixed pada dudukan puli,
serta pembebanan diberikan pada bagian tengah rumah kait dengan pressure loads
sebesar 15,8 MPa.
4

Gambar 3. Model rumah kait dalam 3 dimensi

GRIDER

KAKI

Gambar 4. Model struktur gantry crane dalam 3 dimensi

Analisis kekuatan pada model geomertri struktur dilakukan dengan


menggunakan fitur stress analysis. Simulasi stress dilakukan dengan asumsi beban
statis, material yang digunakan adalah mild steel, sambungan menggunakan pada
struktur merupakan sambungan jenis bonded contacts, constraint diasumsikan
fixed pada keempat dudukan roda seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.
Pembebanan menggunakan 4 buah remote force dengan nilai 26977,5 N (untuk
setiap gaya) yang diberikan pada konstruksi girder, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali dengan letak pembebanan yang
berbeda-beda yaitu pada sisi kiri, tengah, dan kanan struktur gantry crane. Hal ini
5

dilakukan untuk mencari tegangan yang paling besar pada struktur gantry crane
berdasarkan letak pembebanan.

Gambar 5. Posisi fixed constraints

Gambar 6. Letak pembebanan pada konstruksi girder

3. CARA KERJA GANTRY CRANE


Dalam hal ini gantry crane mempunyai cara kerja sebagai berikut:
1) Gerakan Hoist
Gerakan hoist ini adalah gerakan naik dan turun untuk mengangkat dan
menurunkan muatan yang telah dijepit oleh spreader yang diikat melalui
tali baja (wire rope) yang digulung oleh drum, dimana drum ini
digerakkan oleh elektromotor. Apabila posisi pengangkatannya telah
6

disesuaikan seperti yang telah dikehendaki maka gerakan drum ini dapat
dihentikan oleh rem (brake) yang dilakukan pada handle dan terdapat
pada kabin operator.
2) Gerakan Transversal
Gerakan transversal ini adalah gerakan yang dilakukan oleh trolley saat
membawa muatan dengan arah dan pergerakanya sejajar dengan boom
dan girder, melalui tali baja yang terlilit pada drum dengan penggerak
mula ialah elektromotor, sehingga trolley akan bergerak pada rel yang
terletak diatas boom dan girder. Gerakan ini akan berhenti jika arus
listrik pada elektromotor diputuskan dan sekaligus rem akan berkerja.
3) Gerakan Longitudinal
Gerakan longitudinal ini disebut juga gerakan yang dilakukan oleh
gantry yaitu gerakan memanjang pada rel besi yang terletak pada
permukaan tanah yang dilakukan melalui roda gigi transmisi. Dalam hal
ini elektromotor akan memutar roda gantry dan gantry akan bergerak
secara maju mundur ke arah yang diinginkan, dan setelah jarak yang
dicapai telah pada tempatnya maka arus listrik akan terputus dan rem
sekaligus akan berkerja.

4. KOMPONEN-KOMPONEN GANTRY CRANE DAN FUNGSINYA

Gambar 7. Komponen-Komponen Utama Gantry Crane


7

Komponen-komponen Gantry Crane sebagai berikut:


1. Main Girder
Berupa balok memanjang yang bertumpu pada leg dan berfungsi
menopang dan sebagai jalan untuk troli.
2. Support Leg
Kaki baja yang berfungsi sebagai penumpu girder, sehingga harus
mampu menahan beban girder, hoist, dan muatan.
3. Control Room
Control Room adalah ruangan untuk pengoperasian gantry crane.
4. Hoist
Hoist adalah bagian dari crane yang berfungsi sebagai alat Pemindah
barang atau beban dengan pergerakan vertical (hoisting) dan horizontal
(tranversing). Pengambilan beban dilakukan dengan tali atau kawat yang
mengitari roda atau drum.
5. Hook
Hook (pengait) berfungsi sebagai alat dimana beban dapat bergantung
atau alat untuk menggantung baban
6. Drum
Drum pada operasi pegangkatan digunakan untuk penggulung rantai
atau tali baja.
7. Motor Listrik
Motor listrik pada crane ada 3 yaitu, motor penggerak drum, motor
penggerak trolley, dan motor penggerak keseluruhan konstruksi gantry
crane (motor yang terletak pada encarriage).
8. Tali Baja
Tali baja adalah perlengkapan fleksibel yang berfungsi sebagai penarik
atau pengulur hook.
9. End Carriage
End carriage adalah tempat bertumpunya leg yang terdapat roda besi.
Roda besi tersebut berfungsi untuk crane berjalan di lintasan rel.
8

10. Runway rail


Adalah suatu rel dimana diatasnya crane beroperasi
11. Trolley
Tempat di mana hoist berada dan berjalan.
12. Ladder
Berfungsi untuk menuju ruang operator dan melakukan pengecekan
berskala pada gantry crane
13. Span
Rel lurus dari center roda satu ke yang lain
14. Pendant
Tali kawat untuk pergerakan trolley (hoist)
15. Pagar
Untuk membatasi gerak trolley dan menjaga posisinya.

5. PERHITUNGAN
a. Spesifikasi Beban Total Beban total yang diperlukan yaitu beban hook +
perkiraan beban komponen lainnya + beban benda yang akan diangkut.
 Berat benda diasumsikan; 20 ton
 Berat Hooke seharusnya didapatkan dari data hasil survei di
lapangan pada crane tersebut. Tapi dalam hal ini, kami
mengasumsikan; Berat Hooke = 2 ton
 Perkiraan penambahan berat komponen lainnya sekitar 10%
 Maka berat total (Wtotal atau Q) yang diangkat menjadi:
Q = Berat Hooke + Berat Lainnya + Berat Benda
= 2 ton + 10%20 ton + 20 ton Q = 24 ton
b. Faktor Keamanan yang Diizinkan Faktor keamanan dengan kondisi
pembebanan berat, karena beban total 24 ton, jadi dikategorikan termasuk
ke dalam kondisi yang berat dan sangat berat, maka nilai faktor keamanan
yang berlaku adalah Faktor K = 6
9

Tabel 1. Harga Minimum Faktor K dan e1 yang Diizinkan

c. Menetukan Tali Baja


Tali berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan beban serta mengatur
kemiringan boom. Tali baja adalah tali yang dikonstruksikan dari
kumpulan jalinan serat-serat baja (steel wire). Beberapa serat dipintal
hingga menjadi satu jalinan (strand), kemudian beberapa strand dijalin
pula pada suatu inti (core) sehingga membentuk tali. Tali baja banyak
digunakan pada mesin pengangkat karena dibandingkan dengan rantai, tali
baja memiliki keunggulan antara lain:
1. Lebih ringan dan lebih murah harganya.
2. Lebih tahan terhadap beban sentakan, karena beban terbagi rata pada
semua strand.
3. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yang tinggi
4. Keandalan operasi yang tinggi.
5. Lebih fleksibel dan ketika beban lengkungan tidak perlu mengatasi
internal stress.
6. Sedikit mengalami fatique dan internal wear karena tidak ada
kecenderungan kawat untuk menjadi lurus yang selalu menyebabkan
internal stress.
7. Kurangnya kecenderungan untuk membelit karena peletakan yang
tepat pada drum dan puli, penyambungan yang cepat, mudah dijepit
(clip), atau ditekuk (socket).
8. Kawat yang patah setelah pemakaian yang lama tidak akan menonjol
keluar sehingga lebih aman dalam pengangkatan dan tidak akan
merusak kawat yang berdekatan.
d. Pemilihan Bahan Kait Bahan untuk kait, proses pengerjaannya dilakukan
dengan proses penempaan dan pengecoran. Pada proses pengecoran bahan
yang telah di cor dibersihkan, kemudian dikerjakan dengan mesin.
Selanjutnya dilakukan pemanasan atau penempaan. Bahan kait yang
10

dipilih adalah Baja JIS G 4051 (Baja Karbon) dengan lambang S 50 C


yang mempunyai tegangan patah bahan σ b = 75 kg/mm2.
Maka tegangan tarik yang diijinkan ( aman ) adalah :
σ b 75 2
σ tr =¿ = =12,5 Kg/mm
K 6
e. Perencanaan Motor Penggerak Crane Diasumsikan kecepatan crane v = 1
m/min dan effisiensi mekanis total sebesar n = 0,9 maka untuk menghitung
daya motor penggerak pada crane digunakan rumus:
W.v
N= ( HP) Dimana W menggunakan rumus W =β ( Q+G0 +G ) ω
75 . η
Besar koefisien untuk bantalan rel sebesar 2,5 s.d 5,2 maka diambil 4,5
dan koefisien gerak atau faktor fraksi dimana dari data teknis D = 450 mm
dan d = 80 mm maka w = 20 kg/ton diasumsikan bahwa bobot troli Go =
2442,3 kg dan bobot grider keseluruhan G = 47557,7 kg Maka W = 4,5
(19 + 50 ) 20 = 6210 kg Sehingga N = (24000 x 0,0167) / (75 x 0,9) =
5,937 HP
f. Perencanaan Grider (Jembatan)
Diasumsikan panjang grider yang direncanakan adalah L = 10 meter dan
bobot Grinder G = 48684 Kg kemudian Modulus elastisitas E = 2,2 x 106
Kg/cm2 lalu Modulus lembam terhdap sumbu x sebesar Ix = 1,9 x 10 6
cm4 dan jarak antara roda troli hoist B = 140 cm
untuk mengetahui besarnya defleksi terhadap beban sendiri digunakan
rumus :
G 5 L3 ( )
δ= cm
E . I 384
' 48684 5× 10003
δ= =0,15 cm
2,2 ×10 6 × 1,9× 106 384
Untuk defleksi akibat beban bergerak untuk masing-masing
jembatan ( girder ) dapat dihitung dengan rumus :
P
δ '' = ( L−b ) [ L2+ ( L+ b )2 ]
48. E . I
11

dengan P = (berat kapasitas angkat (Q) + berat perlengkapan hoist)


= (24000 + 2442,3 ) / 4 = 6061,075 kg
Maka :
δ n = (6061,075 / 48 x 2,2 x 106 x 1,9 x 106)(1000 – 140) x [10002 + (1000
+ 140)2] = 0,0597 cm
Maka dari itu defleksi total untuk masing-masing jembatan ( girder )
adalah :
δ total =δ ' + δ ' ' =0,15+0,0597=0,2097 cm
Defleksi yang diijinkan dapat dihitung dengan rumus :
1 1
δ izin= L= 1000=1 cm
1000 1000
Dari perhitungan diatas terlihat bahwa defleksi yang diijinkan lebih besar
dari defleksi total yang terjadi ( 1 cm > 0,2097 cm ) Dengan demikian
Grider dalam kondisi aman.
g. Schematic Diagram Gantry Crane)
Model crane dapat disederhanakan:

Gambar 8. Schematic Diagram Gantry Crane

- Troli dan beban dapat bergerak atau berosilasi dalam bidang x-y
- Ketegangan yang akan menyebabkan kabel pengangkat memanjang
diabaikan
- Kedua troli dan muatan dianggap sebagai titik akses
- Gesekan antara troli dan rel diabaikan
12

6. KESIMPULAN
Gantry crane adalah jenis crane portal tinggi berkaki tegak yang
mengangkat benda dengan hoist yang dipasang di sebuah troli hoist dan dapat
bergerak secara horizontal pada rel atau sepasang rel dipasang di bawah balok
atau lantai kerja.
Dari hasil perhitungan dan pemeriksaan di atas serta
pertimbanganpertimbangan lainnya, maka pada perancangan Gantry Crane ini
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Spesifikasi Beban Total - Maka berat total (Wtotal atau Q) yang diangkat
menjadi: Q = Berat Hooke + Berat Lainnya + Berat Benda = 2 ton +
10%20 ton + 20 ton Q = 24 ton
b. Faktor Keamanan yang Diizinkan Karena beban total 24 ton, jadi
dikategorikan termasuk ke dalam kondisi yang berat dan sangat berat,
maka nilai faktor keamanan yang berlaku adalah Faktor K = 6
c. Perencanaan Motor Penggerak Crane. Daya Motor Penggerak Crane =
5,937 HP
d. Perencanaan Grider Dari perhitungan diatas terlihat bahwa defleksi yang
diijinkan lebih besar dari defleksi total yang terjadi ( 1 cm > 0,2097
cm ) Dengan demikian Grider dalam kondisi aman.
LAMPIRAN

Gambar 9. Gantry Crane

Gambar 10. Gantry Crane


Gambar 11. Anggota Kelompok
DAFTAR PUSTAKA

1. Rudenko, N. Mesin Pengangkat. Erlangga. Jakarta, 1996.


2. Sularso. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Pradnya
Paramitha. Jakarta,1997.
3. Muin, Syamsir. Pesawat Pengangkat. P.T.Raya Grafindo Persada, Jakarta,
1995.

Anda mungkin juga menyukai