Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN MENGOPERASIKAN PERALATAN


LAS DAN MESIN

Disusun Oleh :
Nama : ARIP WIJAYA
NIS : 2020016053
NISN : 0059980280
Kelas : XII TEKNIK MEKANIK INDUSTRI

BIDANG TEKNOLOGI REKAYASA


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK INDUSTRI
SMK INSAN CENDEKIA PARUNGPANJANG

Tahun Pelajaran 2022-2023

JL.Palem Raya Ujung No.1 Perumnas Sentraland Avenue parungpanjang Bogor


 (0210 5978953)  icp.insancendekia@gmail.com

1
Nama Sekolah : SMK INSAN CENDEKIA PARUNGPANJANG
Bidang Kejuruan : Teknologi Rekayasa
Kompetensi Keahlian : Teknik Mekanik Industri

Nama Peserta : ARIP WIJAYA

“ Mengoperasikan Peralatan Las Dan Mesin ”

PROYEK PEMBUATAN ENGSEL BUCKET

Parungpanjang,.. . .Januari 2023


Pembimbing Project, Peserta Uji,

(.......................) (Arip Wijaya)

Mengetahui,
Kepala Smk Insan Cendekia Kepala Kompetensi

Gentur Limarto, ST., M.M Fajar Ramadhan, S.T

2
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul Mengoperasikan Peralatan Las Dan Mesin. Proposal ini disusun
sebagai syarat untuk menempuh Standar Kompetensi Kelulusan Kelas XII
Jurusan Teknik Mekanik Industri SMK Insan Cendekia Parungpanjang.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru Pembimbing
yang telah membimbing penyusun dan kepada orang terdekat yang telah
mendukung penyusun menyelesaikan proposal ini sehingga penyusun dapat
mengerjakan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Pembuatan Engsel ini dengan
baik, penyusun lakukan berdasarkan teori dan praktek yang selama ini
penyusun pelajari di jurusan Teknik Mekanik Industri SMK Insan cendekia
Parungpanjang.
Karena keterbatasan kemampuan, penyusun menyadari bahwa proposal
ini sangatlah jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penyusun membutuhkan
kritik dan saran untuk pengembangan proposal ini. Terima kasih.

Penyusun

Arip wijaya

3
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................II
KATA PENGANTAR......................................................................................III
DAFTAR ISI....................................................................................................IV
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................5
B. Tujuan Dan Manfaat...................................................................6
BAB II. PRA PRODUKSI
A. Observasi....................................................................................7
B. Gambar Kerja.............................................................................8
C. Alat dan Bahan...........................................................................10
D. Alokasi Biaya.............................................................................11
E. Schedule Time............................................................................11
BAB III. PRODUKSI
A. Proses Pemotongan Dan Pengukuran.........................................12
B. Machining Process/Proses Bubut...............................................12
C. Pembuatan Lubang (Boring Process).........................................12
D. Welding Process.........................................................................12
E. Finishing.....................................................................................12
BAB IV. PASCA PRODUKSI
A. Tinjauan Produk.........................................................................13
B. Heat Treatment...........................................................................13
C. Painting Process/Proses Pewarnaan............................................13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................14
B. Saran............................................................................................14
Lampiran-lampiran ..........................................................................................15

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Engsel merupakan suatu komponen yang terdapat pada sebuah pintu,


jendela, dan Bucket. Komponen ini memiliki fungsi untuk menyangga
sebuah sambungan yang bisa di lepas dan di pasang khususnya adalah
sebuah penutup yaitu pintu.

Engsel Besi memiliki kelebihan yaitu secara mekanisme kerja nya


sangat sederhana yakni dalam kondisi 180° engsel ini berada pada posisi
menutup, sedangkan pada kondisi 90° berada pada posisi membuka, secara
waktu dan ketahanan memiliki waktu pakai selama 5 sampai 7 Tahun
dengan memperhatikan pemakaian dan letak pemasangan.

Bagi banyak orang engsel hanya dipergunakan pada sebuah pintu atau
komponen yang bersifat sementara, tetapi engsel sendiri bila dilihat dari
bentuk, ukuran, serta besar dimensinya, engsel sendiri secara tidak
langsung memiliki kegunaan yang banyak baik dalam kontruksi, Mesin,
dan komponen yang terkecil sekalipun membutuhkan engsel.

Adapun alasan diselenggarakannya Ujian Kompetensi Keahlian


adalah sebagai salah satu syarat kelulusan bagi siswa/i SMK, serta sebagai
bukti bahwa SMK mampu menciptakan sebuah produk dari kreatifitas
masing - masing individu.

Penulis mengambil tema Pengoperasian Peralatan Las Dan Mesin ini


dengan harapan terbentuknya sebuah Feeling yang kuat yang dimiliki
seorang Ahli dalam pengoperasian Mesin dan Penggunaan Perkakas,
sebagai latar belakang dari seseorang yang mampu dalam hal rekayasa.

5
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan pembuatan proposal Pembuatan Engsel Bucket penerapan
pendidikankarakter bangsa.

a. Untuk memenuhi nilai Ujian Kompetensi Keahlian.

b. Meninjau sampai sejauh mana skill yang dimiliki dari setiap


individu siswa.
c. Membuat masyarakat mengetahui tentang fungsi dan kegunaan
lebih dari sebuah Engsel.

2. Manfaat pembuatan proposal Mengoperasikan peralatan Las dan


Mesin penerapan gerakan literasi.

a. Meningkatkan kreatifitas siswa SMK melalui cara


Mengoperasikan Peralatan Las dan Mesin dalam hal wawasan
dunia industri.
b. Dapat memahami proses kerja yang baik saat pelaksaan
pembuatan yang akan di implementasikan baik di industri atau
pun dunia usaha dan atau wiraswasta.

6
BAB II
PRA PRODUKSI

A . Observasi
Untuk mendapatkan objek atau bentuk serta akurasi. terlebih dahulu
penulis melakukan observasi dengan menggambar mengulang kembali
gambar kerja guna melihat titik letak penanganan dalam proses
pembuatan.

1 . Persiapan Observasi

a. Data yang diamati; mengamati bentuk pada gambar.


b. Obyek pengamatan; beberapa titik sambungan yang akan di Las.
c. Alat pengamatan; alat ukur Jangka Sorong dan Benda yang
akan di proses berdasarkan pada gambar kerja.
d. Waktu pengamatan; pengamatan dilakukan selama 1 hari yaitu
pada tanggal, 15 Januari 2023.
e. Dokumentasi pengamatan; menggunakan alat bantu berupa
gambar kerja yang di buat ulang dan kamera handphone.

2 . Obyek Observasi

a. Skala; berdasarkan pada ketentuan skala yang dibuat pada gambar


kerja
b. Toleransi; dalam pengerjaan toleransi menjadi batas ambang
suatu standar ukuran maksimum dan minimum.
c. Simbol Gambar; menentukan suatu proses atau teknik pengerjaan.
d. Ukuran; menyatakan secara keseluruhan dari suatu produk yang
dibuat.
e. Objek; Besi Plat, titik Sambungan, Simbol, Ukuran, besi As dan
lain-lainnya.

7
B . Gambar Kerja

8
9
C . Alat dan Bahan

Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam persiapan pembuatan


Engsel Bucket ini terdiri dari:
No Alat dan Bahan
1 Mesin Bubut
2 Mesin Las Busur Manual
3 Mesin Bor
4 Ragum
5 Kikir Kasar
6
Kikir Halus
7 Gergaji Tangan
8 Pahat Rata
9 Center Drill
10 Bor
11 MS 37
12 MS 37

13 Plat Strip

14 Eloktroda Las

15 Majun

10
D . Alokasi Biaya

Perkiraan biaya untuk proses pembuatan Engsel Bucket ini :

Harga
No Keterangan Jumlah Satuan Jumlah
(Rp)
1 Pra produksi
a. Observasi 1 Kali 10.000;
b. Pembelian Bahan 2 Jenis 60.000;
c. Akomodasi lainnya

2 Produksi
a. Listrik 1 Kali 20.000;
b. Elektroda 2 Dos 250.000
c. Pahat 1 Pcs 70.000
d. Mata Bor 3 Pcs 250.000
e. Mata Gerinda 12 Pcs 170.000
f. Thinner 1 Liter 50.000
g. Cat Tahan Korosi 1 Kg 100.000
h. Kuas 2 Pcs 20.000

3 Pasca Produksi
a. Proses Hardening
b. Painting

E . Schedule Time

Januari
No Kegiatan
12 13 14 15 16 17
1 Observasi
2 Menggambar Ulang
3 Persiapan Proses Produksi
4 Pelaksanaan
5 Pasca Pelaksanaan

11
BAB III
PRODUKSI

A. Proses Pemotongan Dan Pengukuran

Pemotongan adalah suatu proses pemisahan benda kerja menjadi dua


atau lebih dengan menggunakan mesin perkakas potong, sehingga
terbentuk komponen yang dikehndaki.Sedangkan pengukuran adalah suatu
proses yang digunakan untuk menetukan nilai kuantitas suatu
benda,perkara atau keadaan.

B. Machining Process/ Proses Bubut

Proses bubut adalah dimana proses pengerjaan material benda kerja


dan alat pahat bergerak mendatar (searah meja/bed mesin) melintang atau
membentuk suatu sudut secara perlahan dan teratur baik secara otomatis
maupun manual.

C. Pembuatan Lubang (Boring Process)

Proses bubut adalah dimana proses pengerjaan material benda kerja dan alat
pahat bergerak mendatar (searah meja/bed mesin) melintang atau membentuk suatu
sudut secara perlahan dan teratur baik secara otomatis maupun manual.

D. Welding process/ Proses Sambung

Tempelkan antara engsel dan plat, kemudian di titik terlebih dahulu


menggunakan las.baru mulailah pengelasan dengan pelan sampai
menghasilkan pengelasan yang rapih dan bagus.

E. Finishing

Langkah akhir/finishing, yaiutu pengecekan seluruh gambar mulai dari


dimensi maupun kesimetrisan dan mulailah pengamplasan atau
menggunakan kikir agar permukaan yang tajam menjadi halus tidak
kasar,lalu mulailah pengecatan.

12
BAB IV
PASCA PRODUKSI

A. Tinjauan Produk

Meninjau Kembali Seluruh Proses Pengerjaan Engsel. Yang di


antaranya meliputi:

1 . Bentuk
Bentuk yang dimaksud harus sesuai dengan apa yang tertuang pada
gambar kerja dan terimplementasikan pada wujud nyata, maka bentuk
sendiri harus mengacu pada sebuah ukuran, simbol dan toleransi yang
tertera pada Gambar.

2 . Ukuran
Yang menjadi dasar dalam ketentuan pengerjaan adalah ukuran, karena
dari sebuah ukuran ini lah maka terbentuk sebuah produk yang memiliki
kegunaan dan fungsi yang pasti agar bisa dimanfaatkan.

3 . Dan Toleransi

Toleransi ialah ambang batas yang ditentukan dari sebuah ukuran agar
masuk dalam standardisasi produk, dari toleransi inilah sebuah produk
memiliki batas ukuran yang maksimum dan minimum yang di izinkan,
agar tetap memiliki kualitas dan standar produk yang jelas.

B. Heat Treatment
Merupakan suatu proses penanganan pada sebuah logam untuk
menghasilkan sifat mekanik pada logam, dengan tujuan dan manfaat yakni
mencari kekuatan, keuletan, dan tahan lama dari jangka waktu yang di
tentukan.

C. Painting Process/Proses Pewarnaan

Cat merupakan suatu zat kimia yang terdiri dari beberapa unsur yang
berguna untuk melapisi sebuah permukaan dengan tujuan mencegah
terjadinya kerusakan dini atau cepat pada sebuah produk yang dibuat.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan laporan program kerja yang telah dijelaskan pada bab


sebelum nya, dapat di simpulkan bahwa apa yang telah di rencanakan baik
program individu maupun bersama dapat di laksanakan dengan baik.

B. SARAN
a. Untuk pengerjaan uji kompetensi seluruh peralatan utama, bantu dan
keselamatan agar bisa di lengkapi secara bertahap, agar kedepan
dalam proses uji kompetensi bisa dilaksanakan lebih baik dan
maksimal.
b. Pengaturan tata letak Workshop perlu di rapihkan dan dibuat aman,
nyaman dan sehat.

14
Lampiran – lampiran

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN ENGSEL

Persiapan ;
1. Gambar Kerja
2. Peralatan Utama
3. Peralatan Keselamatan

1. Persiapan Gambar Kerja


Sebelum melakukan proses pekerjaan, Seorang operator perlu menyiapkan dan
membaca gambar telebih dahulu untuk menentukan bentuk, dimensi, ukuran yang akan di
buat agar sesuai.

2. Mempersiapkan Peralatan Kerja


Peralatan ini meliputi Pengecekan kondisi alat, area kerja dan Peralatan
Penunjang dalam Proses Pengerjaan.

3. Memakai Alat K3
Peralatan keselamatan ini perlu dipakai oleh seorang operator untuk melindungi diri dari
faktor Penyebab kecelakaan saat proses pekerjaan berlangsung dan tidak lupa untuk
melihat situasi kondisi lingkungan kerja agar aman dan nyaman.

15
LANGKAH LANGKAH PEKERJAAN

1. Membaca gambar kerja dan bentuk agar sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
akan di kerjakan.
2. Kemudian mengukur benda kerja yang akan di potong menggunakan jangka
Sorong, berikan tanda pada titik yang akan di potong sesuai dengan ukuran (P)
yang ada pada gambar = 68mm dan potong menggunakan gergaji tangan.
3. Setelah memotong, benda kerja di cekam pada mesin bubut, lakukan penyetelan
benda kerja agar satu center dengan sumbu pada cekam rahang 4 menggunakan dial
indikator / crush block sampai 0 < tidak oleng >.
4. Memasang pahat bubut pada tool pust sejajarkan pada garis sumbu menggunakan
center hidup dan di kencangkan menggunakan baut pengunci, apa bila dalam proses
penyetelannya ketinggian pahat masih di anggap kurang maka melakukan
penambahan landasan untuk mencapai kesejajaran.
5. Mengatur kecepatan putaran mesin yang di sesuaikan dengan kekerasan benda kerja
serta mata pahat yang di gunakan untuk menyayat.
6. Hidupkan mesin, lakukan penyayatan rata muka pada benda kerja. Kemudian
lakukan penyayatan memanjang sepanjang 68mm sampai diameter 22mm. Setelah
itu geser eretan sebesar 30mm dan Sayat sampai diameter 13 mm. Terakhir lakukan
pemakanan sebanyak 0.2mm untuk penyayatan finishing agar mencapai diameter
12,8mm.
7. Matikan Mesin lepaskan benda kerja dari cekam kemudian pasang benda kerja
Segment B dan Stel kembali. Sayat rata muka dan lakukan Penyayatan Sampai
diameter 22mm Sepanjang 40mm.
8. Lepaskan Center hidup kemudian ganti dengan rumah bor, Pasang Center drill pada
rumah bor dan kencangkan. lakukan Pengeboran center pada benda kerja untuk
pengeboran Pertama, Setelah di bor center ganti center drill menggunakan mata bor
ø 5mm dan bor sampai tembus kemudian ganti kembali mata bor ø 5mm. dengan
mata bor yg lebih besar, lakukan pengeboran sedalam 30mm dengan ø 13mm.
9. Matikan mesin, dan lepaskan benda kerja bersihkan gram bubutan dari bak mesin.
Sapu lantai agar bersih dari tebaran gram yang berserakan.
10. Ambil plat kemudian ambil mistar siku dan kapur lakukan pengukuran pada plat
dengan ukuran panjang 105mm dan 38mm Potong menggunakan mesin gerinda

16
tangan sebanyak 2 buah plat.
11. Setelah Plat di Potong sebanyak 2 buah Jepit Plat Pada ragum dan lakukan
Pengikiran pada plat dari tiap tiap masing sisi agar plat menjadi ukuran 100mm di x
35mm.
12. Setelah selesai di kikir buat garis pola untuk mencari titik pusat lubang dengan
ukuran tiap pola garis di bagi beberapa ukuran yakni 10mm dari tepi panjang ke
arah dalam 35mm kearah tengah dan 35mm Sepanjang 3/4 dari total Panjang benda
kerja, Setelah itu masing-masing di buat garis pola dari tiap tepi lebar dengan jarak
5mm dan di buat garis sepanjang 100mm.
13. Ambil Penitik dan palu untuk memberikan tanda pada tiap titik pusat yang Sudah di
buat menggunakan garis sumbu untuk di lakukan Pelubangan 9 lubang.
14. Lepas benda kerja dari ragum dan kembali di jepit benda kerja plat di ragum mesin
bor.
15. Pasang center drill pada cekam mesin bor lakukakan pengeboran center pada titik
yang sudah di buat tadi sebanyak 9 lubang yang akan di buat lubang.
16. Setelah di lakukan center bor, ganti mata center dril dengan mata bor ø 5mm dan
kencangkan.
17. Lubangi 9 titik tersebut dengan mata bor 5mm yang sudah di pasang. Hidupkan
mesin bor dan buat lubang sampai tembus.
18. Setelah di lakukan pengeboran tembus, matikan mesin dan ganti mata bor ø 5mm
dengan mata pisau end mill jenis ball kemudian kencangkan.
19. Tujuan di pasangnya pisau end mill tersebut untuk mencemper mulut lubang agar
pada saat pemasangan sekrup sejajar dengan permukaan plat.
20. Setelah selesai proses pelubangan dan pencemperan mulut lubang lepaskan pisau
end mill dan benda kerja penjempitnya..
21. Bersihkan area mesin bor dari gram bekas pengebora.
22. Siapkan mesin las dan peralatan penunjangnya pasang peralatan las pada trafo las
seperti kabel katub + dan -.
23. Jepit plat pada ragum kemudian ambil mesin gerinda tangan dan ganti mata gerinda
potong dengan mata gerinda potong dengan mata gerinda tipis.
24. Kikis bibir plat untuk membuat kampuh dengan ukuran 3×45ᵒ pada kedua buah plat
tersebut.
25. Setelah membuat bevel maka masuk pada sisi untuk menyambungkan antara plat
dan as engsel.
17
26. Seting plat dan besi as engsel secara bersamaan pada ragum dengan kriteria
mencari titik sumbu antara bibir atas yang telah di cemper dengan garis sumbu besi
as tersebut menggunakan penyiku (mistar siku).
27. Setelah dirasa simetris, pasang elektroda pada stang holder kemudian pasang klem
massa pada objek ang akan di las.
28. Hidupkan mesin las dan atur amper yang akan di pakai pada mesin las untuk
mengelas.
29. Sebelum mengelas, tidak lupa memakai peralatan keselamatan kerja las. Kemudian
las pada benda kerja yang akan di sambung.
30. Lakukan pengelasan pada kedua sisi sambungan secara penuh kemudian bersihkan
torak las menggunakan palu las dan sikat baja apabila hasil pengelasan dirasa
belum cukup sempurna, maka lakukan penggerindaan pada objek las untuk
membuang sisa-sisa las yang tidak baik.
31. Setelah proses pengelasan dianggap sudah baik maka proses selajutnya adalah
membersihkan sisa-sisa percikan las agar rapi menggunakan kikir atau mesin
gerinda tagan.
32. Setelah seluruh pross pabrik kasi di anggap selesai maka seorang operator harus
merapihkan, membersihkan dan menata peralatan dan area kerja agar kembali
bersih dan nyaman.
33. Tahap finishing yaitu melakukan proses HEAT TREATMENT. Pada engsel
tersebut untuk mendapatkan sifat keras.
34. Setelah engsel di heat treatment, engsel diberikan pewarnaan pada bagian luar agar
terlihat rapih dan indah menggunakan cat semprot (pilok).
35. Seluruh rangkaian selesai, maka benda kerja atau produk diserahkan dan
dikumpulkan kepada pengawas atau instruktur untuk dilakukan pengecekan
dimensi ukur dan penilaian.

18

Anda mungkin juga menyukai