Syaifi Abdurrahman
Diterbitkan oleh
PT Dinamika Astrapedia Sejahtera
Jl. Blimbing Indah Megah, J2/4A Malang-Jawa Timur, 65125
Hotline 0813-5900-4970
Situs web: www.astrapedia.co.id
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Dinamika Astrapedia Sejahtera.
Daftar Isi
Prakata ...................................................................................................................... v
Bab 1 Proses Bisnis Bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam ................................. 1
A. Konstruksi Baja .................................................................................................................... 2
B. Pemipaan .............................................................................................................................. 4
C. Konstruksi Kapal ................................................................................................................. 9
D. Pesawat Udara ..................................................................................................................... 11
E. Pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan Memperhatikan Potensi dan
Kearifan Lokal ...................................................................................................................... 11
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 13
Bab 4 Teknik Dasar pada Bidang Teknologi Pengelasan dan Fabrikasi Logam ...... 47
A. Praktik Dasar Perkakas Tangan dan Bertenaga ....................................................... 48
B. Gambar Teknik ..................................................................................................................... 53
C. Pengelasan (Welding) ....................................................................................................... 61
D. Computer Aided Design (CAD) atau Sejenisnya ..................................................... 64
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 67
Bab 5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan
Budaya Kerja Industri ........................................................................................ 71
A. Praktik-Praktik Kerja yang Aman ................................................................................... 72
B. Bahaya-Bahaya di Tempat Kerja .................................................................................... 75
C. Prosedur-Prosedur dalam Keadaan Darurat ............................................................. 77
D. Penerapan Budaya Kerja Industri ................................................................................. 79
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 81
iii
Bab 6 Gambar Teknik ................................................................................................... 85
A. Membuat Sketsa Tangan ................................................................................................. 86
B. Menginterpretasi Detail Sketsa Tangan ..................................................................... 88
C. Mengintepretasikan Gambar Teknik dan Dasar Gambar Bentangan .............. 92
D. Menerapkan Simbol Las untuk Pekerjaan Pengelasan dan Fabrikasi Logam 99
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 125
iv
Prakata
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya buku Dasar-Dasar Teknik Pengelasan dan
Fabrikasi Logam Bidang Keahlian Teknologi Manufaktur dan Rekayasa ini dapat dirampungkan.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa syukur kehadirat Allah Swt. atas kelancaran
dalam penulisan buku ini.
Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar Dasar-Dasar Teknik Pengelasan
dan Fabrikasi Logam yang sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Republik Indonesia atau dikenal dengan Kurikulum Merdeka. Kehadiran
buku ini diharapkan dapat menjadi panduan belajar bagi peserta didik Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) dan menuju PK.
Dengan mengacu kepada capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka buku ini disusun
dalam delapan bab yang masing-masing bab membahas materi sesuai dengan capaian
pembelajaran secara berurutan. Pada setiap bab disajikan tugas kelompok/individu, refleksi,
dan uji kompetensi dengan harapan peserta didik dapat melakukan evaluasi diri serta
pengayaan atas materi yang telah dipelajari.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terwujudnya buku ini. Semoga buku ini dapat memberi manfaat, baik peserta didik maupun
guru SMK PK dan menuju PK, khususnya bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
v
Capaian Pembelajaran
Sekolah Menengah Kejuruan
A. Rasional
Dasar-Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian teknik pengelasan dan
fabrikasi logam yaitu keahlian dalam melakukan proses penyambungan dua buah bahan
atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses fusi sehingga terbentuk suatu
sambungan melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari pemakaian panas dan tekanan serta
proses pembuatan produk dari bahan pelat melalui proses pemotongan, pembentukan,
pengecoran, dan pengelasan. Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi
Logam berfungsi membekali peserta didik pengetahuan serta keterampilan dasar teknik
pengelasan dan fabrikasi logam yang nantinya akan digunakan untuk mempelajari mata
pelajaran pada konsentrasi teknik pengelasan, teknik fabrikasi logam dan manufaktur, serta
teknik pengelasan kapal.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam bertujuan agar
peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi
pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan
dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan saintifik). Dengan demikian, peserta didik
diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru
secara mandiri. Pada awal pembelajaran, peserta didik dikenalkan pada industri, lapangan
kerja, jabatan kerja setelah lulus, serta budaya dan karakter kerja yang berkaitan dengan
teknik pengelasan dan fabrikasi logam. Selain itu, isu-isu penting dalam bidang manufaktur
dan rekayasa seperti automated welding untuk menumbuhkan passion (renjana), vision
(visi), imajinasi, dan kreativitas melalui pembelajaran di kelas, pembelajaran di bengkel,
proyek sederhana, berinteraksi dengan alumni, dan praktisi industri juga berkunjung pada
industri yang relevan. Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi warga yang menguasai dasar
program keahlian teknik pengelasan dan fabrikasi logam dengan beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif,
dan adaptif terhadap lingkungan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam bertujuan membekali
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft
skills) sebagai berikut.
1. Memahami proses bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam secara menyeluruh
pada berbagai industri dan konstruksi.
2. Memahami perkembangan teknologi di dunia industri dan dunia kerja serta isu-isu
global terkait dengan pengelasan dan fabrikasi logam pada berbagai bidang.
vi
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship) serta peluang
usaha di bidang pengelasan.
4. Memahami teknik dasar yang terkait dengan seluruh proses pengelasan dan fabrikasi
logam.
5. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup (K3LH) di
lingkungan kerjanya.
6. Menggambar teknik dasar yang terkait dengan konstruksi.
7. Memahami penggunaan alat ukur, perkakas tangan, dan bertenaga dengan tepat.
8. Memahami rutinitas pengelasan dasar dengan proses shielded metal arc welding (SMAW)
sesuai dengan POS.
C. Karakteristik
Pada awal pembelajaran, peserta didik dikenalkan kepada lapangan pekerjaan, jabatan
kerja yang dapat dimasuki, dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII.
Dalam upaya menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas, dapat
dilakukan melalui beberapa aspek sebagai berikut.
1. Pembelajaran di kelas.
2. Pembelajaran di bengkel/workshop.
3. Kegiatan pembelajaran berbasis proyek sederhana.
4. Interaksi dengan alumni dan guru tamu dari industri/praktisi untuk menumbuhkan
minat dan motivasi peserta didik.
5. Kunjungan industri untuk mengenalkan dunia kerja yang sesungguhnya.
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft skills
pada pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada
elemen mata pelajaran. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran
dapat menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), discovery
learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) atau inquiry learning, serta
metode, antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, dan peragaan atau demonstrasi
yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi
aspek pengetahuan melalui tes dan nontes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian
menonjol (anecdotal record), penilaian antarteman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, dan portofolio. Pembelajaran Dasar-Dasar Teknik Pengelasan
dan Fabrikasi Logam dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik
elemen materi yang dipelajari.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam terdiri atas elemen-
elemen berikut.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis bidang pengelasan Meliputi proses bisnis bidang pengelasan dan
dan fabrikasi logam fabrikasi logam secara menyeluruh pada berbagai
industri dan konstruksi, antara lain konstruksi baja,
pemipaan, kapal, pesawat udara, dan lainnya,
serta pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
vii
Perkembangan teknologi di Meliputi perkembangan teknologi di bidang
bidang pengelasan dan fabrikasi pengelasan dan fabrikasi logam pada berbagai
logam bidang, antara lain pengelasan otomatis pada
pembuatan pipa, pengelasan pada perakitan
kendaraan, pengelasan robotik, konstruksi baja, serta
konstruksi kapal maupun pesawat udara.
Profesi dan kewirausahaan (job- Meliputi profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
profile dan technopreneurship) technopreneurship) serta peluang usaha
serta peluang usaha di bidang di bidang pengelasan dan fabrikasi logam.
pengelasan dan fabrikasi logam
Tek nik dasar pada bidang Meliputi kegiatan praktik yang terkait dengan seluruh
tek nologi pengelasan dan proses pengelasan dan fabrikasi pada bidang logam
fabrikasi logam yang diaplikasikan dalam industri maupun konstruksi,
antara lain pengenalan dan praktik dasar perkakas
tangan dan bertenaga, gambar teknik, pengelasan,
serta CAD atau sejenisnya.
Keselamatan dan kesehatan Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja industri,
kerja lingkungan hidup (K3LH) antara lain praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-
serta budaya kerja industri bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam
keadaan darurat, serta penerapan budaya kerja
industri (ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin).
Gambar teknik Meliputi menggambar teknik dasar lingkup
p e n g e l a s a n , a nt a ra l a i n m e m b u at s k e t s a
tangan, menginterpretasi detail sketsa tangan,
menginterpretasikan gambar teknik dan dasar
gambar bentangan, serta menerapkan simbol las
untuk pekerjaan pengelasan dan fabrikasi logam.
Penggunaan perkakas bengkel Meliputi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur,
perkakas tangan, perkakas bertenaga, dan peralatan
memotong dengan busur api.
Pengelasan SMAW dasar Meliputi mengidentifikasi spesifikasi mesin SMAW,
menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
mengidentifikasi elektrode SMAW, melaksanakan
pengelasan pelat baja karbon di bawah tangan,
serta melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan
secara visual.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja serta lingkungan hidup dalam menggunakan alat ukur dan perkakas bengkel dalam
melakukan pengelasan dasar sesuai dengan renjana (passion) dan cita-cita (vision) yang
membangkitkan imajinasi dan kreativitas dalam menghasilkan produk kreatif, baik dalam
perancangan maupun pekerjaan.
viii
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis bidang pengelasan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
dan fabrikasi logam proses bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi
logam secara menyeluruh pada berbagai industri
dan konstruksi, antara lain konstruksi baja,
pemipaan, kapal, pesawat udara dan lainnya,
serta pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi di bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
pengelasan dan fabrikasi logam perkembangan teknologi pengelasan dan
fabrikasi logam pada berbagai bidang, antara
lain pengelasan otomatis pada pembuatan pipa,
pengelasan pada perakitan kendaraan, pengelasan
robotik, konstruksi baja, konstruksi kapal maupun
pesawat udara, serta menganalisis isu-isu terkini
terkait bidang pengelasan dan fabrikasi logam
Profesi dan kewirausahaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
(job-profile dan technopreneurship), profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
serta peluang usaha di bidang technopreneurship), serta peluang usaha di bidang
pengelasan dan fabrikasi logam pengelasan dan fabrikasi logam untuk membangun
vision dan passion dengan melaksanakan
pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai
simulasi proyek kewirausahaan.
Teknik dasar pada bidang teknologi Pada ak hir fase E, peser ta didik mampu
pengelasan dan fabrikasi logam mendeskripsikan proses pengelasan dan fabrikasi
logam yang diaplikasikan dalam industri maupun
konstruksi, antara lain pengenalan dan praktik dasar
perkakas tangan dan bertenaga, gambar teknik,
pengelasan, serta CAD atau sejenisnya melalui
praktik singkat.
Keselamatan dan kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan
kerja lingkungan hidup (K3LH) dan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain praktik-
budaya kerja industri praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat
kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat,
serta penerapan budaya kerja industri (ringkas,
rapi, resik, rawat, dan rajin).
Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar
teknik dasar lingkup pengelasan, antara lain
membuat sketsa tangan, menginterpretasi detail
sketsa tangan, menginterpretasikan gambar teknik
dan dasar gambar bentangan, serta menerapkan
simbol las untuk pekerjaan pengelasan dan fabrikasi
logam.
ix
Penggunaan perkakas bengkel Pada ak hir fase E, peser ta didik mampu
menggunakan alat ukur, perkakas tangan, perkakas
bertenaga, peralatan memotong mekanik, dan
peralatan memotong dengan busur api.
Pengelasan SMAW dasar Pada ak hir fase E, peser ta didik mampu
mengidentifikasi spesifikasi mesin SMAW,
menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
mengidentifikasi elektrode SMAW, melaksanakan
pengelasan pelat baja karbon di bawah tangan,
dan melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan
secara visual.
E. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 109 Nomor 2018 tentang SKKNI Kategori Industri Pengolahan
Golongan Pokok Industri Mesin dan Perlengkapan yang Tidak Dapat Diklasifikasikan
di Tempat Lain (YTDL) Bidang Industri Logam Mesin.
2. Kepmenaker Nomor 98 Nomor 2018 tentang SKKNI Kategori Industri Pengolahan
Golongan Pokok Industri Logam Dasar Bidang Jasa Pembuatan Barang-barang dari
Logam Sub Bidang Pengelasan.
x
BAB
1
Proses Bisnis
Bidang
Pengelasan dan
Fabrikasi Logam
A. Konstruksi Baja
Konstruksi baja merupakan sebuah sistem konstruksi yang mengandalkan baja sebagai
fondasinya. Konstruksi baja diterapkan untuk bangunan tinggi dan luas karena terbukti
lebih kukuh dan aman. Selain itu, konstruksi baja juga lebih mudah dirangkai dan
mempercepat proses pembangunan sehingga banyak digunakan.
Dalam proses pembangunan, efisiensi waktu berperan penting karena mampu
membantu menekan biaya pembangunan. Oleh karena itu, bangunan-bangunan besar
untuk bisnis jenis konstruksi ini wajar dijadikan andalan. Struktur baja pada bangunan
merupakan investasi jangka panjang menjanjikan karena nilai jualnya yang tetap tinggi
jika dibongkar.
1. Jenis Baja yang Sering Digunakan
Adapun berbagai jenis konstruksi baja yang sering digunakan pada konstruksi
bangunan sebagai berikut.
a. Tipe rangka (frame structure)
Frame structure atau tipe rangka merupakan
jenis konstruksi baja yang cukup populer. Jenis
konstruksi baja ini terbangun atas beberapa
batang baja yang saling memperkuat satu
sama lain. Artinya, frame structure merupakan
konstruksi baja yang terdiri atas beberapa
batang baja antara batang tarik, batang
belok, dan batang lentur dengan beban aksial.
Konstruksi baja tipe rangka ini sangat cocok
diaplikasikan pada struktur atap, jembatan,
pergudangan, pabrik, BTS operator seluler,
tower transmisi listrik, dan konstruksi lainnya.
Sebagai contoh, konstruksi baja tipe rangka
ini digunakan pada bangunan yang terkenal Gambar 1.1 Frame structure
di dunia yaitu Menara Eiffel di Paris, Prancis. Sumber: Mutemwa, 2022
B. Pemipaan
Pemipaan atau sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi
fluida antarperalatan (equipment) dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga proses
produksi dapat berlangsung.
1. Mengenal Pipa Industri
Pipa adalah sebuah saluran tertutup yang
digunakan sebagai tempat mengalirnya
atau transportasi fluida yang memiliki
energi aliran dari suatu tempat ke
tempat lain. Pemilihan pipa ditentukan
oleh jenis fluida yang akan dialirkan di
dalamnya. Hal ini karena fluida memiliki
temperatur dan tekanan yang berbeda-
beda. Dalam proses perancangan sistem
pemipaan, terdapat berbagai hal yang
perlu diperhatikan, antara lain Sumber: Freepik, t.t.
a. faktor maintenance (perawatan) dan kemudahan dalam pengoperasian;
b. faktor safety; dan
c. mudah disesuaikan dengan keperluan.
Ketiga faktor tersebut adalah faktor utama untuk menghindari kemungkinan-
kemungkinan yang tidak diinginkan, seperti kehilangan fluida saat proses pengaliran
(losses), meminimalkan munculnya situasi yang membahayakan, dan mengurangi
biaya perawatan pipa. Secara umum, pipa dapat diartikan sebagai suatu benda yang
relatif panjang, memiliki lubang, dan berfungsi memindahkan sebuah zat ataupun
materi yang dapat mengalir. Materi tersebut dapat berupa cairan, gas, uap, zat padat
yang dilelehkan, ataupun butiran yang sangat halus.
Bahan penyusun pipa yang digunakan sangat beragam dan bergantung pada
kebutuhannya, mulai dari beton, kaca, timah, kuningan, tembaga, plastik, aluminium,
baja tuang, baja karbon, dan baja alloy. Penggunaan material tersebut sangat
bergantung pada kegunaan pemipaan karena setiap material memiliki keunggulan
dan kelemahannya sendiri.
Komponen utama penyusun pipa terdiri atas berbagai jenis material yang
disesuaikan dengan kebutuhan proses, seperti material kaca, timah, plastik, tembaga,
aluminium, baja tuang, baja karbon, dan baja alloy. Pemilihan jenis pipa dengan
material tersebut disesuaikan dengan sistem pemipaan dan jenis likuid. Pada
dasarnya, jenis pipa yang banyak digunakan pada sektor industri, terutama pada
unit pengolahan migas adalah pipa yang terbuat dari carbon steel (baja karbon).
Seamless pipe
a.
Seamless pipe dalam arti bahasa,
yaitu pipa tanpa sambungan.
Dalam praktik pembuatannya,
seamless pipe merupakan pipa
yang dibentuk tanpa membuat
sambungan sama sekali. Maka
dari itu, tidak ada bagian dari Gambar 1.5 Jenis pipa
Sumber: Tofik, 2009
pipa yang pernah terganggu
atau berubah materialnya akibat panas pengelasan. Pipa dari metode ini disebut
billet dibuat dari baja silinder pejal yang dilubangi dalam kondisi hampir meleleh.
Proses pembuatannya ditunjukkan sebuah besi pejal (billet) yang diapit dan
di-roll oleh sizing rolls. Sizing rolls merupakan roller pembentuk diameter luar
dan dilubangi oleh mandrel. Dengan metode pembuatan tanpa join tersebut,
pipa yang dihasilkan dapat lebih baik karena kualitas baja yang dihasilkan
hampir sama pada setiap area permukaan pipa. Melalui metode ini, pipa dengan
ketebalan yang beragam sangat memungkinkan untuk diproduksi.
Kapal penyeberangan roll on/roll off (Ro-Ro) masih dilengkapi dengan pintu
rampa yang terletak pada haluan dan buritan kapal. Pada prinsipnya, kapal
penyeberangan dan kapal perairan pedalaman dengan yang kapal yang digunakan
di laut memiliki karakteristik yang sama. Akan tetapi, pada bagian tertentu di
kapal penyeberangan dilengkapi dengan sistem pintu pendarat (ramp door) untuk
naik turun penumpang dan kendaraan serta pola sandar pada dermaga yang
menggunakan dermaga khusus untuk kapal penyeberangan.
D. Pesawat Udara
Pesawat udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena
gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan dihasilkan dari reaksi udara terhadap
permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan. Pesawat udara mencakup pesawat
terbang atau pesawat bersayap tetap dan helikopter atau diartikan pesawat udara yang
lebih berat dari udara dan bersayap putar yang rotornya digerakkan oleh mesin. Berikut
ini beberapa kategori dan klasifikasi pesawat udara.
1. Lebih Berat dari Udara
Pesawat udara yang lebih berat dari udara disebut aerodyne, seperti autogyro,
helikopter, gyrocopter, dan pesawat terbang atau pesawat bersayap tetap. Pesawat
bersayap tetap umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam yang berupa
mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop). Mesin
ini digunakan untuk menghasilkan dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu
pergerakan udara di sayap menghasilkan gaya dorong ke atas sehingga pesawat
dapat terbang. Sebagai pengecualian, terdapat pesawat bersayap tetap yang tidak
menggunakan mesin seperti glider. Pesawat ini hanya menggunakan gaya gravitasi
dan arus udara panas. Helikopter dan autogyro menggunakan mesin dan sayap
berputar untuk menghasilkan gaya dorong ke atas dan menghasilkan dorongan
ke depan.
2. Lebih Ringan dari Udara
Pesawat udara yang lebih ringan dari udara disebut aerostat seperti balon dan kapal
udara. Aerostat menggunakan gaya apung untuk terbang di udara yang
digunakan kapal laut untuk mengapung di atas air. Pesawat udara ini umumnya
menggunakan gas, seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk menghasilkan
gaya apung tersebut. Perbedaan balon udara dengan kapal udara adalah balon
udara lebih mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi
untuk dorongan ke depan dan sistem kendali.
Tugas Kelompok
Setelah Anda memahami materi pada Bab 1, silakan buat kelompok yang terdiri atas 46
peserta didik untuk mendalami materi yang lebih kompleks. Setelah itu, buat makalah
atau resume mengenai pokok bahasan, antara lain
1. konstruksi baja;
2. pemipaan;
3. kapal;
4. pesawat udara; serta
5. pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan
lokal.
Refleksi
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah setelah mempelajari Bab 1 Anda menjadi paham
mengenai konstruksi baja?
Ungkapkan alasannya:
Apabila ada materi yang belum dipahami, bertanyalah pada guru, teman, ataupun
mencari di berbagai sumber.
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Frame structure merupakan konstruksi baja yang terdiri atas beberapa batang baja
yang terdiri atas batang tarik, batang belok, dan batang lentur dengan beban ….
a. merata d. mendatar
b. radial e. grafitasi
c. aksial
2. Pada umumnya, konstruksi baja tipe cangkang ini selalu dikombinasikan dengan
tipe ….
a. rangka d. bukaan
b. suspensi e. longitudinal
c. cangkang
Gambar di atas adalah proses pembuatan jenis pipa ….
a. straight welded pipe d. transversal pipe
b. seamless pipe e. longitudinal pipe
c. spiral pipe
7. Perhatikan gambar berikut.
Gambar di atas merupakan proses pembuatan jenis pipa ….
a. straight welded pipe d. transversal pipe
b. seamless pipe e. longitudinal pipe
c. spiral pipe
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Beberapa bangunan yang menggunakan suspension type structure adalah kabel baja
pada ….
2. Mesin penggerak kapal yang mudah berputar balik (reversing) dan mempunyai
kecepatan putar yang sama dengan perputaran propeller adalah keuntungan dari
….
3. Jenis pipa SCH yang dibuat dari pelat baja (profil strip) yang dilengkungkan dengan
mesin rol pembentuk hingga menjadi sebatang pipa disebut ….
4. Setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi
udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan
untuk penerbangan disebut ….
5. Awal dari konstruksi kapal yang dijadikan upacara karena merupakan hari kelahiran
kapal yaitu ….
6. Kendaraan yang menggunakan mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan gaya
dorong ke atas yaitu ….
7. Pada dasarnya, jenis pipa yang banyak digunakan pada sektor industri, terutama
pada unit pengolahan migas adalah pipa yang terbuat dari ….
8. Dalam sistem perpipaan, jenis pipa spiral sangat dibatasi penggunaannya hanya
untuk kebutuhan pipa dengan tekanan ….
9. Butt-welded pipe dapat disebut sebagai ….
10. Potensi sumber daya spesifik yang dimiliki suatu daerah disebut ….