Disusun Oleh:
Ihya’ Ulumiddin
NIM 18050514027
iv
8. Seluruh staf, karyawan, serta teknisi PT Telkom Indonesia Tbk.
Witel Surabaya Utara Klaster Gresik yang telah banyak
membantu selama saya melakukan Praktek Industri.
9. Teman – teman kelas Elektronika Komunikasi angkatan 2018.
10. Serta berbagai pihak yang telah memberikan dukungan serta
membantu hingga terselesaikannya laporan Praktik Industri
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
x
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia saat ini sangat
pesat seiring dengan tuntunan kebutuhan oleh masyarakat
yang semakin meningkat. Proses pengembangan usaha tidak
lepas dari keterkaitan dalam hal tenaga kerja yang memiliki
kemampuan akademik dan ketrampilan dibidang industri
yang baik, sehingga tenaga kerja di industri tersebut dapat
mengembangkan kreativitas dan penalaran untuk
memberikan suatu ide dan gagasan pemikiran dalam
pengembangan industri di Indonesia.
Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya
sekarang ini, menyadari (Sumber: daya manusia merupakan
model utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja
harus dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu, untuk
mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan industri
dibutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik antara
industri dengan perguruan tinggi, instansi pemerintah dan
swasta. Bentuk kerjasama dapat dilaksanakan dengan adanya
korelasi antara ilmu di perguruan tinggi dan penggunaan di
dunia industri.
Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (FT
UNESA) mempunyai satu program untuk mendekatkan
dunia kampus dengan dunia industri yaitu dengan mata
kuliah Praktik Industri (PI). Dengan tujuan sebagai kegiatan
memperoleh pengalaman kerja secara langsung, yang
nantinya dijadikan sebagai acuan dunia kerja yang nyata
pada lapangan. Praktik Industri merupakan satuan mata
kuliah yang memiliki bobot 2 SKS dan wajib ditempuh oleh
mahasiswa di semester sembilan.
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Agar mahasiswa dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan
pengalaman langsung di industri.
b. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap
masalah-masalah yang terjadi dalam dunia kerja atau
dunia industri.
c. Berusaha, jika mampu untuk memberikan solusi atas
masalah-masalah yang timbul di tempat Praktik
Industri sesuai dengan Program Studi dan keahlian.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan perawatan dan
mengoperasikan Genset pada PT Telkom Indonesia
Tbk. Witel Surabaya Utara Klaster Gresik.
b. Mahasiswa mampu melakukan perawatann
pengosongan dan pengisian Baterai pada PT Telkom
Indonesia Tbk. Witel Surabaya Utara Klaster Gresik.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengetahuan, keterampilan, serta
pengalaman baru pada dunia industri.
b. Mengetahui serta memahami perawatan dan
pengoperasian Genset pada perangkat No Break
System.
c. Mengetahui serta memahami perawatan dan
pengoperasian Baterai pada perangkat No Break
System.
d. Mempersiapkan mahasiswa sebagai (Sumber: daya
manusia (SDM) yang dapat bersaing dalam dunia
kerja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Distribusi Daya
Catu daya atau energi listrik mutlak diperlukan untuk
mengoprasikan perangkat prangkat telekomunikasi. Energi
listrik yang digunakan untuk perangkat tersebut meliputi
Listrik Arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC).
Sebagian (Sumber: arus bolak balik bisa di peroleh dari
PLN sebagai (Sumber: daya utamanya, sebab hal ini
diperhitungkan sangat ekonimis, dapat dipercaya dan
merupakan (Sumber: energi yang mudah di dalam
pemeliharaannya. Sedangkan untuk catuan arus searah
diperoleh dari rectifier.
8
2. Convertion (Pengubahan)
Tiap perangkat telekomunikasi membutuhkan
catu daya, yaitu tegangan dan arus yang berbeda sesuai
dengan system yang dipakai. Untuk menyesuaikannya
maka tegangan yang didapat dari (Sumber: catuan (PLN
atau Diesel Genset) harus diadakan perubahan terlebih
dahulu, baik tegangan AC-DC (converter AC-DC) dan
tegangan (Converter DC-AC).
D. Klasifikasi Beban AC
Beban AC pada gedung telekomunikasi moderm
dibagi ke dalam tiga kategori sebagai berikut.
6. Rectifier
Rectifier merupakan suatu rangkaian yang
mengubah arus AC menjadi arus DC. Salah satu fungsi
utama rectifier adalah memberi catuan DC 48V yang
dibutuhkan perangkat dan juga untuk pengisian baterai.
Suhu pada ruangan rectifier harus dijaga di kisaran 16
derajat celcius hingga 23 derajat celcius karena apabila
suhu naik, maka komponen didalam rectifier tidak dapat
bekerja optimal bahkan sampai rusak. Serta harus
dilengkapi sistem penetralan ataupun grounding.
Rectifier terbagi menjadi 2 jenis, sebagai berikut.
a. Rectifier 1 Fasa
Rectifier 1 fasa adalah rectifier yang inputnya
menggunakan AC 1 fasa. Rectifier akan bekerja
apabila diberikan tegangan 220 -240 VAC.
b. Rectifier 3 Fasa
Rectifier 3 fasa adalah rectifier yang
rangkaian inputnya menggunakan AC suplai 3
fasa (380 VAC). Agar dapat menghasilkan
tegangan sebesar 380 VAC, maka proses
penyambungannya yaitu dengan konfigurasi fasa
ke fasa ( R-S/ R-T/ S-T), sehingga rectifier 3 fasa
ini dapat bekerja.
14
7. Baterai
Baterai merupakan (Sumber: catuan cadangan
yang hanya bekerja jika terjadi pemadaman listrik. Daya
tahannya berkisar sampai ±8 hingga 10 jam. Baterai yang
digunakan sebagian besar bermerk Hoppeck, Hagen,
Yuasa. Baterai ini memiliki satuan sel untuk satu kotak
baterai. Baterai dihitung 1 bank jika terdiri dari 24 sel. 24
sel diambil dari tegangan per sel yang berkisar diantara
2,2 V sehingga untuk mencapai suplai input perangkat
telekomunikasi yang umumnya adalah 48V maka baterai
akan disusun sebanyak 24 buah sehingga mencapai
tegangan 48V. Kapasitas umum sebesar 1500 A per
selnya.
Berikut kondisi tegangan tiap sel baterai.
a. Tegangan nominal 2V tiap sel, yaitu tegangan dari
sel baterai sel itu sendiri tanpa dihubungkan
dengan rectifier ataupun beban.
b. Tegangan floating 2,15V - 2,25V tiap sel, untuk
pengisian kompensasi dari self discharge.
15
8. Inverter
Inverter merupakan perangkat yang berfungsi
untuk mengubah catuan tegangan DC menjadi tegangan
AC. (Sumber: catuan inverter adalah dari rectifier,
kemudian dari inverter akan mengubah input DC
menjadi output AC untuk computer perangkat maupun
komputer data. Inverter juga disuplai oleh baterai
sehingga termasuk perangkat no break system.
16
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI DAN PEMBAHASAN
2. Logo Perusahaan
4. Struktur Organisasi
GM WITEL SBU
Hendro Setyo Budi
DEPUTY GM SBU
Kus Indartama
Tanggal Kegiatan
Minggu Ke-1
Senin, 1 Agustus Perkenalan
2022 Membantu mengisi review
data cek list
Selasa, 2 Agustus Pembersihan ruang baterai
2022 Kebalen
Rabu, 3 Agustus Cek list mingguan CLS Telkom
2022 Banyu urip
Kamis, 4 Agustus Standby kantor
2022 Penjelasan peralatan teknisi
lapangan
Jumat, 5 Agustus Perbaikan gangguan Genset
2022 STO Telkom Lamongan
21
Minggu Ke-2
Senin, 8 Agustus Ceklist harian
2022 Pembelian material
Selasa, 9 Agustus Pemasangan perangkat AC
2022 ruang rectifier
Rabu, 10 Agustus Ceklist harian
2022 Proses pembuatan tray
Kamis, 11 Agustus Ceklist harian
2022 Pembelian material
Jumat, 12 Agustus Pembuatan modul AMF
2022 Pembelian material
Minggu Ke-3
Senin, 15 Agustus Pembuatan modul AMF
2022
Selasa, 16 Agustus Pemasangan tray ruang
2022 rectifier
Rabu, 17 Agustus Libur Nasional
2022
Kamis, 18 Agustus Pemasangan tray ruang
2022 rectifier
Jumat, 19 Agustus Ceklist mingguan
2022 Penarikan kabel AC PDB
Minggu Ke-4
Senin, 22 Agustus Ceklist mingguan STO Telkom
2022 Balungpanggang
Selasa, 23 Agustus Ceklist harian
2022 Pemasangan lanjutan tray
ruang rectifier
Rabu, 24 Agustus Pembelian material
2022 Penyusunan laporan PI
22
1) Faktor Pendukung
a) Pelayanan yang mudah dan cepat dalam
menerima penulis untuk melaksanakan
kegiatan Praktik Industri di PT Telkom
Indonesia Tbk. Witel Surabaya Utara
Klaster Gresik.
b) Pegawai serta teknisi yang ramah,
kompeten dan professional dalam
membimbing mahasiswa UNESA
menjalani serangkaian kegiatan Praktik
Industri.
23
2) Faktor Penghambat
a) Praktik industri yang dilaksanakan
Sebagian besar Arus tegangan tinggi
sehingga agak kesulitan, butuh usaha lebih
untuk beradapttasi.
3) Solusi
a) Mahasiswa harus aktif bertanya dan
berdiskusi dengan pembimbing di industri
dan teknisi.
B. Pembahasan
1. Perawatan Genset
Untuk menjaga performa mesin genset agar dalam
kondisi optimal perlu dilakukan pemeriksaan secara
berkala.
a. Pemeriksaan Sistem Genset
1) Pemeriksaan Sistem Listrik dan Panel ATS AMF
Lakukan pemeriksaan secara berkala terkait
sistem listrik dengan memeriksa kondisi panel
ATS AMF apakah komponen-komponen panel
listrik bekerja dengan baik. Pada bagian
kelistrikan genset dengan mengecek kondisi
terminal baterai, cek tegangan baterai, dinamo
starting, periksa koneksi kabel baterai.
24
c. Troubleshooting Genset
Berikut tabel troubleshoot Genset.
Solenoid rusak
Mesin overheating
Amperemeter rusak
AVR rusak
2) Pengoperasian Genset
a. Prosedur Operasi Otomatis Genset
Prosedur otomatis dengan menggunakan
change over switch sebagai pemberi logika kapan
genset harus ready ataupun stand by namun
posisinya berada pada mode automatic.
Prosedur operasi otomatis genset sebagai
berikut.
1) Posisikan COS pada automatic, bila PLN mati
genset akan auto running.
2) MCCB akan dibebani, dan jika PLN sudah
kembali hidup, genset akan melepas beban.
MCCB off.
3) Genset re-cooling dan kembali stand by.
Mulai
COS Auto,
Genset Standby
PLN Padam?
Load MCCB
Selesai
Mulai
Tekan
Emergency
Stop
Failed Start?
Reset Panel
Selesai
3) Perawatan Baterai
Untuk menjaga baterai agar dalam kondisi baik
dilakukan pemeriksaan baterai rutin mingguan.
40
A. Simpulan
Berdasarkan Praktik Industri yang telah dilakukan pada
PT Telkom Indonesia Tbk. Witel Surabaya Utara Klaster
Gresik yang dilakukan mulai tanggal 1 Agustus 2022 hingga
31 Agustus 2022 maka dapat disimpulkan dari tujuan khusus
bahwa:
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Dalam pemahaman tentang proses praktik
industri, mahasiswa sangatlah perlu untuk lebih aktif
bertanya dan berdiskusi dengan pembimbing lapangan
tentang cara kerja di lapangan sehingga mampu belajar
mandiri ataupun berkelompok agar ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang didapat lebih maksimal.
45
46
47
48
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Praktik Industri
49
Pengecekan Baterai