MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning Moda Blended Learning (Daring & Luring)
SARANA PRASARANA
Buku LKS, PPT, G.Meet, Laptop, HP Android, Internet.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan konsep K3 secara tepat
2. Peserta didik mampu memahami bahaya-bahaya ditempat kerja
3. Peserta didik mampu menjelaskan pencegahan dan pengendalian bahaya di tempat
kerja
4. Peserta didik mampu menjelaskan tentang alat pelindung diri
5. Peserta didik mampu menjelaskan tentang APAR
6. Peserta didik mampu memahami mengatasi kebakaran di tempat kerja
7. Peserta didik mampu menerapkan budaya kerja K3 di industry sesuai dengan
lingkungan
8. Peserta didik mempu memahami budaya kerja 5R/5S
9. Peserta didik mampu menerapkan budaya kerja 5R/5S
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang Buku materi dasar dasar teknik otomotif, internet,
tidak dipahami pada guru youtube.
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala
yang dihadapi selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.
REFLEKSI
UNTUK GURU UNTUK SISWA
Apakah dalam membuka pelajaran dan Apakah kamu memahami intruksi yang
memberikan penjelasan teknis atau dilakukan untuk pembelajaran?
intruksi yang disampaikan untuk Apakah media pembelajaran, alat dan
pembelajaran yang akan dilakukan bahan mempermudah kamu dalam
dapat dipahami oleh peserta didik? pembelajaran?
Bagain manakah pada rencana Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
Bagaimana tanggapan peserta didik pembelajaran dapat kamu pahami?
terhadap materi atau bahan ajar, Manfaat apa yang kamu peroleh dari
pengelolaan kelas, latihan dan materi pembelajaran?
penilaian yang telah dilakukan dalam Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran? selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
Apakah arahan dan penguatan materi yang lebih baik?
yang telah dipelajari dapat dipahami
oleh peserta didik?
MATERI
2. Keselamatan Kerja
Yaitu usaha untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat
untuk mencegah kecelakaan,cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja pada setiap
karyawan dan untukmelindungi sumber daya manusia.
Hubungan Keselamatan Kerja dengan Produksi
Keselamatan kerja adalah salah satu bagian dari pada produksi disamping kuantitas dan kualitas.
Produksi = Kuantitas + Kualitas + Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu bagian
produksi, artinya tidak akan pernah tercipta suatu produksi jika terjadi kecelakaan kerja.
6. Tujuan K3
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien
8. Kecelakaan
Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena
mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya.
Penyebab Kecelakaan :
Faktor Internal
Kecenderungan seseorang untuk mendapatkan kecelakaan, apabila sedang melaksanakan
pekerjaan tertentu.
Kemampuan dan kecakapan seseorang yang terbatas dan tidak berimbang dengan
pekerjaan yang ditangani.
Sikap dan perilaku yang tidak baik dalam melaksanakan pekerjaan misalnya merokok di
tempat yang membahayakan, bekerja sambil bercanda, tidak mematuhi peraturan
keselamatan kerja dsb.
Faktor External
Pendelegasian dan pembagian tugas kepada para pekerja yang tidak proporsional dan
kurang jelas.
Jenis pekerjaan yang ditangani mempunyai resiko kecelakaan cukup tinggi (rentan).
Prasarana dan sarana kerja yang tidak memadai.
Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendah.
Timbulnya gejolak sosial, ekonomi dan politik yang mengakibatkan munculnya keresahan
pada para pekerja.
Lingkungan dan peralatan kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja, misalnya
lantai berair dan licin, ruangan kerja berdebu, ruangan kerja bersuhu tinggi, mesin-mesin
yang tidak dilindungi, kondisi hujan, peralatan kerja rusak dsb.
Klasifikasi Kecelakaan
Dari mesin
Alat angkut dan alat angkat
Bahan/zat erbahaya dan radiasi
Lingkungan kerja
Menurut Sifat Luka atau Kelainan Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar, keracunan
mendadak, akibat cuaca
Peralatan kerja yang rusak dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Mesin-mesin yang tidak terlindungi dengan baik.
Tempat kerja yang membahayakan (berdebu, licin, becek, berminyak, panas, berbau
menyengat, terlalu dingin dsb).
Konstruksi atau instalasi pekerjaan yang tidak memenuhi syarat.
Pencegahan Kecelakaan:
SOAL LATIHAN
1. Menurut kalian apakah penerapan K3LH di tempat kerja itu penting? Mengapa?
2. Dari pengamatan kalian tentang K3LH tentu terdapat perbedaan antara perusahaan yang
menerapkan K3LH dengan perusahaan yang tidak menerapkan K3LH, jelaskan!
3. Jika kalian melakukan sustu pekerjaan, maka harus dilengkapi dengan penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD), jelaskan pekerjaan yang di lakukan dan jenis APD apa saja yang
wajib digunakan?
4. Pekerjaan pada bengkel otomotif terdapat banyak potensi bahaya yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja. Menurut kalian potensi bahaya apa saja yang dapat
mengakibatkan kecelakaan di bengkel otomotif tersebut?
5. Bagaimanakah cara untuk menghindari atau meminimalisir potensi bahaya kerja?
6. Perhatikan gambar di bawah ini, dan kemudikan silakan di analisis potensi bahaya yang
terjadi pada kegiatan industry tersebut!
Gambar 1
Gambar 2
TUGAS KELOMPOK 1
REFLEKSI
UNTUK GURU UNTUK PESERTA DIDIK
Apakah dalam membuka pelajaran dan Apakah kamu memahami intruksi yang
memberikan penjelasan teknis atau dilakukan untuk pembelajaran?
intruksi yang disampaikan untuk Apakah media pembelajaran, alat dan
pembelajaran yang akan dilakukan bahan mempermudah kamu dalam
dapat dipahami oleh peserta didik? pembelajaran?
Bagain manakah pada rencana Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
Bagaimana tanggapan peserta didik pembelajaran dapat kamu pahami?
terhadap materi atau bahan ajar, Manfaat apa yang kamu peroleh dari
pengelolaan kelas, latihan dan materi pembelajaran?
penilaian yang telah dilakukan dalam Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran? selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
Apakah arahan dan penguatan materi yang lebih baik?
yang telah dipelajari dapat dipahami
oleh peserta didik?
MATERI AJAR
KONTAMINASI
B. PENYEBAB KONTAMINASI
Kontaminasi Biologi, beberapa penyebab kontaminasi biologi atau mikrobiologis adalah
parasit (protozoa dan cacing), virus, bakteri patogen, yang dapat menyebabkan keracunan
dan infeksi pada manusia.
Kontaminasi Kimia, adalah bahan kimia yang mampu menimbulkan intoksikasi pada
manusia. Contoh dari bahan kimia penyebab keracunan: antibiotika, residu pestisida,
pencemaran kimia industri.
Kontaminasi Fisik, adalah pencemaran yang bersifat fisik. Contohnya: batu, debu, logam,
potongan kayu, atau bahkan peralatan industri yang tidak digunakan. Kontaminasi fisik
tidak selalu mengakibatkan penyakit, tetapi juga berbahaya dan dapat menganggu kesehatan
manusia.
Pada proses proses kerja 4 stroke diatas, proses pertama air intake (Induction),
yaitu masuknya udara kedalam chamber pembakaran, proses pengaturan masuknya
udara kedalam chamber diatur oleh sebuah katup yang disebut dengan valve, pada
sebuah kendaraan bermotor pada umumnya terdapat 2 valve setiap chamber. Proses
kedua adalah compression, dimana valve dari inlet manifold (lorong masuk) tertutup
kemudian piston bergerak mengarah Top Dead Centre (bagian puncak dari pergerakan
piston), pergerakan piston ini akan mengakibatkan udara tertekan dan menjadi panas.
Proses kemudian dilanjutkan dengan proses ketiga, dimana ketika udara menjadi panas
karena tekanan dari piston, fuel disemprotkan ke dalam chamber (dikabutkan) dari
injector.
Apabila fuel yang digunakan adala solar maka tidak diperlukan sebuah spark
(busi) untuk memicu ledakan fuel, tapi apabila fuel yang digunakan adalah solar maka
diperlukan spark (busi) untuk memacu ledakan pada chamber. Ledakan dari fuel akan
menyebabkan piston terdorong ke bawah dan menggerakkan crankshaft. Setelah terjadi
ledakan dan menggerakkan piston ke bawah maka valve outlet akan terbuka dan
mengalirkan udara hasil ledakan menuju outlet manifold (lorong pembuangan). Proses
pembuangan udara ini akan dibantu dengan dorongan dari piston. Kemudian setelah
proses keempat selesai maka proses akan berulang menuju proses pertama. Karena
terdapat empat proses inilah proses ini disebut dengan proses 4 stroke atau 4 langakah.
Selain proses 4 storke ada juga proses 2 stroke. Untuk lebih jelasnya perbedaan antara
proses 2 stroke dengan proses 4 stroke kita bisa melihat dalam video dibawah ini.
Bagian utama dalam proses ini perubahan fuel ke gerak ini antara lain :
1. Valve
2. Piston
3. Injector
4. Chamber
Kontaminasi pada fuel berdampak pada berbagai komponen dalam engine. Tetapi
pengaruh terbesar akan berakibat pada komponen-komponen diatas. Akan saya jelaskan
beberpaa akibat yang terjadi pada komponen-komponen tersebut.
1. Fuel Injector
Secara umum fuel injector adalah tempat keluarnya fuel didalam chamber
pembakaran (Cylinder). Fuel yang dikeluarkan sebelumnya dikabutkan terlebih
dahulu. Untuk lebih jelasnya kita lihat gambar dibawah ini, beberapa contoh injector
dengan keterangan bagian-bagiannya.
Dari gambar diatas bisa dibayangkan apabila terdapat sebuah kotoran yang
menghalangi proses fuel spray ataupun pada linenya. Apabila kotoran tersebut
tertahan pada plunger dan ikut bergerak seiring dengan pergerakan plunger maka
akan mengakibatkan scratch pada area sekitar plunger. Dan akan mengakibatkan
kerja plunger akan terhambat dan menyebabkan kebocoran fuel. Dan akibat paling
parahnya adalah terjadinya pressure berlebihan karena hambatan dari kotoran
tersebut.
Injector menurut teknologi yang digunakan dibagi menjadi 3, yaitu
1. Mechanical actuated Unit Injector (MUI), Injector dimana proses spray dipicu oleh
pukulan/mechanical
2. Mechanical actuated Electronics Controlled Unit Injector (MEUI), dimana proses
spray dipicu oleh mechanic system yang digerakkan oleh electronics system
(solenoid)
3. Hydraulic actuated Electronics controlled unit Injector (HEUI), dimana proses
spray dipicu oleh mechanic system yang digerakkan menggunakan hydraulic
system
Untuk keterangan lebih lanjut tentang Injector mungkin akan saya terangkan pada
thread yang lain.
Pada beberapa jenis injector ini apabila terdapat kotoran yang menghambat akan
sama-sama menyebabkan proses spray dari fuel terganggu. Pada MEUI, apabila line
dari spray terganggu maka semacam microkomputer yang mengatur system akan
memerintahkan untuk menyalurkan fuel lagi ke chamber, karena mungkin tenaga
yang dihasilkan berkurang. dari sini kita dapat menarik kesimpulan, seiring
perkembangan jaman maka system-system mechanical akan berjalan dengan
menggunakan system electronics dimana pada system ini keputusan dari sebuah
system akan ditentukan oleh prosesor. Presisi yang digunakan untuk menjalankan
system ini sangat tinggi, sehingga dibutuhkan pula Contamination control yang
bagus.
2. Valve
valve pada proses transformasi ini berfungsi sebagai katup untuk mengatur
udara yang masuk dan udara yang keluar. Seperti yang kita ketahui dalam proses
pembakaran diperlukan 3 hal mutlak agar proses pembakaran dapat berjalan, yaitu :
bahan bakar, udara dan heat (panas). Apakah hubungannya antara kebersihan dari
fuel dengan kebersihan dari valve.
Coba kita bayangkan proses 4 langkah ini, ketika fuel kotor dispray kedalam
chamber, fuel akan berada didalam chamber dan ikut pula dalam proses pembakaran.
Ketika proses ini berlangsung kotoran yang ikut masuk dengan fuel akan tersebar
didalam chamber, salah satunya akan mengenai valve, baik valve inlet maupun valve
outlet. Kotoran tersebut mungkin saja tidak akan ikut habis dalam pembakaran tetepi
masih terdapat sisa, nah sisa kotoran ini dapat menempel pada bagian chamber
maupun valve. Apabila kotoran ini menempel pada sekat antara valve dengan
cylinder atau chamber akan mengakibatkan proses penyekatan akan terganggu. Apa
yang akan terjadi :
Pada proses induction, udara akan masuk melalui inlet manifold, apabila valve
bagian outlet manifold tidak menutup rapat maka udara panas sisa pembakaran
yang seharusnya keluar dapat pula masuk
Pada proses compression, Compression tidak akan mencapai suhu maksimu
karena udara tidak termampatkan secara sempurna, akibatnya titik bakar fuel
tidak akan didapat dan proses pembakaran tidak akan berjalan lancar. Akibat
yang dapat kita lihat, pada proses pembuangan akan terdapat pula sisa fuel yang
tidak terbakar. Akibatnya lagi Low power, tenaga mesin akan lemah.
Pada proses exhaust, udara seharusnya keluar hanya dari outlet manifold, apabila
pada valve inlet tidak tersekat dengan sempurna maka udara pembuangan juga
akan keluar melewati inlet manifold.
3. Piston dan Chamber
Piston dan chamber merupakan dua bagian yang tidak dipisahkan, apabila fuel
yang disemprotkan oleh injector masih mengandung kotoran dan menempel pada
piston atau chamber akan menyebabkan scratch. Scratch ini akan menyebabkan
terjadinya kebocoran antara ruang chamber diatas piston dan dibawah piston. Selain
itu pula kotoran yang terselip pada bagian piston dan chamber akan menjadi gesekan
bagi piston yang sehingga tenaga yang dihasilkan juga akan berkurang. Pada
keadaan yang lama akan menyebabkan umur dari komponen-komponen ini akan
berkurang serta mempunyai kerja yang tidak maksimal kembali.
Selain bagian-bagian diatas kontaminasi pada fuel akan berdampak pada
komponen-komponen lain. Seperti Fuel Injection Pump, line ataupun komponen-
komponen lain yang tidak berhubungan langsung dengan fuel. Begitu pentingnya
kebersihan fuel ini untuk mendapatkan kerja yang maksimal dan hemat bahan bakar.
Langkah-Langkah untuk menghindari Kontaminasi pada Fuel. Banyak langkah-
langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada fuel,
beberapa langkah penting sebagai berikut.
1. Usahakan untuk membeli fuel pada tempat-tempat yang sudah terjamin
kebersihannya
2. Jangan sering membuka penutup bahan bakar apabila tidak dibutuhkan
3. Apabila suhu lingkungan sangat dingin (pegunungan), jangan letakkan
kendaraan kita langsung di lingkungan terbuka, karena pada suhu yang dingin,
akan terjadi pengembunan didalam tangki, Air merupakan salah satu kontamnian
yang berbahaya juga. Karena selain mengganggu proses pembakaran, air juga
akan menyebabkan korosi yang akan mengakibatkan terjadinya kontaminasi lagi.
4. Untuk Tempat penyimpanan bahan bakar dalam skala besar usahakan
menggunakan breather (Alat pernapasan). Usahakan gunakan breather yang
mempunyai 2 fungsi, yaitu menyaring udara diluar yang masuk (dari air ataupun
kotoran) dan menyaring udara yang ad didalam tangki keluar.
5. Jagalah lingkungan kerja dan penyimpanan alat-alat perbaikan.
Jenis-Jenis Kontaminan
Kontaminan Cair merupakan kontaminan yang berbentuk cair seperti limbah cairan
pembersih, dan lain sebagainya.
Gambar 4. 1Kontaminan Cair
Kontaminan Padat merupakan kontaminan yang berbentuk padat seperti sisa-sisa kabel,
plastik, semen, dan lain sebagainya.
Kontaminan Gas merupakan kontaminan yang berbentuk gas seperti gas monoksida, gas
karbondioksida, cfc, dan lain sebagainya.
1. Gas H2SO4 yang merupakan hasil elektrolisis accu pada saat pengisian maupun pengosongan.
Hal ini dapat diketahui dari bau menyengat asam sulfat. Oleh karena itu diperlukan ruangan
khusus yang digunakan untuk proses pengisian aki dan ruangan tersebut memiliki ventilasi
yang baik. Selain berbahaya untuk kesehatan, gas H2SO4 dapat memicu ledakan apabila
terkena sumber panas atau api.
2. Gas buang dari kendaraan bermotor memiliki berbagai unsur yang dapat membahayakan
kesehatan seperti karbonmonoksida, karbondioksida, hidrokarbon, dan partikel lainnya. Oleh
karena itu, sebuah workshop atau bengkel harus memiliki ventilasi yang baik agar berbagai
partikel tersebut tidak meracuni manusia disekitarnya.
3. Kontaminan Cair seperti uap bensin, cairan pembersih, dan lain sebagainya. Oleh karena itu
dalam proses perawatan diperlukan berbagai alat keselamatan seperti masker untuk mencegah
terjadinya keracuna akibat berbagai kontaminan cairan.
4. Limbah B3 atau limbah berbahaya seperti oli dan zat-zat lain yang mengandung bahan-bahan
berbahaya. Limbah berbahaya tersebut diperlukan pengelolaan khusus agar tidak mencemari
lingkungan. Limbah-limbah tersebut biasanya ditampung terlebih dahulu kemudian dikirim
ke tempat penampungan untuk didaur ulang.
Perlengkapan ini berfungsi untuk melindungi kepala dari pukulan, benturan, atau cedera
kepala yang disebabkan kejatuhan benda keras. Alat pelindung kepala juga melindungi kepala
dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia, maupun suhu ekstrem. Jenis alat pelindung kepala
yaitu helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, dan pelindung rambut.
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari bahaya paparan bahan kimia,
seperti amonium nitrat, gas, dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil,
panas, atau uap.yang umum digunakan, yaitu kacamata khusus atau spectacles dan goggles.
Sedangkan alat pelindung muka adalah tameng muka (face shield) atau full face masker yang
menutupi seluruh bagian wajah.
Alat ini berfungsi melindungi organ pernapasan dengan menyalurkan udara bersih atau
menyaring zat atau benda berbahaya, seperti mikroorganisme (virus, bakteri, dan jamur), debu,
kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu. Dengan mengenakan alat pelindung saluran
pernapasan, zat asing tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jenis alat pelindung saluran
pernapasan, di antaranya:
Masker
Respirator
Tabung atau cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen.
Tangki selam dan regulator, untuk pekerja di dalam air.
Sarung tangan adalah jenis alat pelindung tangan. Namun, sarung tangan ini terbuat dari
material khusus, tergantung pada kebutuhan dan pekerjaan. Ada yang terbuat dari logam, kulit,
kanvas, kain, karet, atau bahan khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia tertentu.
7. Pakaian Pelindung
Alat pelindung diri ini berfungsi melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin yang ekstrim,
paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, uap panas, benturan, radiasi, gigitan atau
sengatan binatang, serta infeksi virus, jamur, dan bakteri. Jenis yang digunakan yaitu rompi
(vests), celemek (apron atau coveralls), jaket, dan pakaian terusan (one piece coverall).
Sabuk tali keselamatan digunakan untuk membatasi gerakan pekerja supaya tidak jatuh atau
terlepas dari posisi aman. Alat ini digunakan untuk pekerja yang aktivitasnya di ketinggian atau
dalam ruangan yang sempat di bawah tanah.
9. Pelampung
Pekerja yang aktivitasnya di permukaan air memerlukan alat pelindung diri ini supaya bisa
mengambang dan tidak tenggelam. Jenis yang digunakan yaitu life jacket atau life vest.
LEMBAR KERJA
TUGAS KELOMPOK 2
REFLEKSI
UNTUK GURU UNTUK SISWA
Apakah dalam membuka pelajaran dan Apakah kamu memahami intruksi yang
memberikan penjelasan teknis atau dilakukan untuk pembelajaran?
intruksi yang disampaikan untuk Apakah media pembelajaran, alat dan
pembelajaran yang akan dilakukan bahan mempermudah kamu dalam
dapat dipahami oleh peserta didik? pembelajaran?
Bagain manakah pada rencana Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
Bagaimana tanggapan peserta didik pembelajaran dapat kamu pahami?
terhadap materi atau bahan ajar, Manfaat apa yang kamu peroleh dari
pengelolaan kelas, latihan dan materi pembelajaran?
penilaian yang telah dilakukan dalam Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran? selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
Apakah arahan dan penguatan materi yang lebih baik?
yang telah dipelajari dapat dipahami
oleh peserta didik?
MATERI AJAR
APAR
A. PENGERTIAN KEBAKARAN
Kebakaran merupkan suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari
suatu baha bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan. Adapun penyebab kebakaran
yaitu :
a. Bahan padat seperti kayu, kain, kertas, plastik
b. Bahan cair, seperti cat, alkohol, berbagai jenis minyak
c. Bahan gas seperti propana, butana, LNG
Pada suatu peristiwa kebakaran, dikenal dengan adanya segitiga api. Segitiga api yaitu tiga
unsur yang membentuk rantai penyebab terjadinya api. Tiga unsur tersebut adalh :
a. Jenis bahan yang mudah terbakar
b. Oksigen atau zat pengoksida
c. Sumber panas yang cukup untuk menaikkan temperatur bahan bakar sampai titik
penyalaannya
B. SIFAT-SIFAT KEBAKARAN
Peristiwa kebakaran memiliki beberapa sifat. Yaitu sebagai berikut :
a. Terjadi secara tidak terduga
b. Tidak mudah padam jika tidak segera dipadamkan
c. Kebakaran akan padam dengan sendirinya apabila konsentrasi keseimbangan hubungan tiga
unsur segitiga api tidak terpenuhi lagi
D. KLASIFIKASI KEBAKARAN
Kita perlu mengetahui klasifikasi kebakaran atau sumber penyebab terjadinya api supaya jenis
APAR yang digunakan efektif dalam mengendalikan kebakaran tersebut. Klasifikasi kebakaran
yang berlaku di Indonesia mengacu kepada Standart National Fire Protection Association yang telah
digunakan dalam Permenaker No 4 Tahun 1980 dengan klasifikasi sebagai berikut
a. Kelas A
Jenis kebakaran pada benda yang mudah terbakar yang dapat menimbukan arang atau
karbon. Contohnya yaitu kayu, kertas, karton, kardus, plastik, dsb.
b. Kelas B
Jenis kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar. Coontohnya yaitu bahan
bakar, bensin, lilin, cat, minyak tanah, thinner, dsb.
c. Kelas C
Jenis kebakaran pada benda yang menghasilkan listrik atau yang mengandung unsur
listrik (instalasi listrik yang bertegangan)
d. Kelas D
Kebakaran pada logam mudah terbakar. Contohnya yaitu sodium, litium, magnesium,
alumunium, potasium, dan radium.
E. JENIS-JENIS APAR
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) merupakan alat yang ringan serta mudah digunakan oleh
satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.
a. Jenis jenis media pemadam kebakaran
Ada beberapa macam alat pemadam api ringan yang digunakan ditempat kerja. hal ini
menyesuaikan dengan jenis usaha tempat kerja tersebut. Berdasarkan bahan pemadam api yang
digunakan, alat pemadam api ringan digolongkan menjadi 4 macam yaitu :
b. APAR air/water
Merupakan jenis APAR yang diisi air dengan tekanan tinggi. APAR jenis ini digunakan
untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan seperti kain, kertas, karet, plastik
dsb atau yang disebut jenis kebakaran kelas A. Alat pemadam api jenis air ini tidak boleh
digunakan pada jenis kebakaran yang disebabkan instalasi listril yang bertegangan atau
kebakaran jenis kelas C.
c. APAR busa/foam
Merupakan alat pemadam api yang didalamnya terkandung bahan kimia yang dapat
membentuk busa. Prinsip dari APAR yaitu busa yang disemburkan keluar akan menutupi
bahan yang terbakar sehingga membuat oksigen tidak dapat merusak untuk proses kebakaran.
Alat pemadam api jenis busa sangan efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh
bahan-bahan padat nonlogam seperti kain, plastik, kertas, karet, atau kebakaran kelas A, serta
bahan-bahan cair yang mudah terabakar seperti alkohol, minyak, solven, atau jenis kebaran
kelas B.
Dengan meletakkan APAR ditempat yang sesuai kan emmbantu para pekerja saat akan
menggunakan APAR. Tabung APAR tidak boleh diletakkan diatas lantai, karena dikhawatirkan
akan mengganggu orang yang sedang berjalan. Selain itu, dikhawatirkan jika APAR ditaruh di
atas lantai akan tersenggol dan membuat tabung APAR rusak.
Penempatan APAR yang tepat adalah pada dinding, paling tidak 1 meter dari lantai. Hal ini
juga untuk menjaga media APAR dari kelembapan seperti media dry chemical powder yang
sensitif dengan lembab. Merikut merupakan syarat penempatan APAR menurut
Permenakertrans RI No. 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan
APAR.
1.Mudah dilihat, diakses, dan diambil, juga harus disertai dengan tanda pemasangan APAR
2.Pemberian tanda 125cm dari lantai tepat diatas APAR yang dimaksudkan (jarak minimal
APAR dari lantai yaitu 15cm)
3.Jarak antar APAR satu dengan yang lainnya adalah 15 meter, atau bisa ditentukan oleh ahli
atau petugas K3
4.Tabung APAR sebaiknya bewarna merah.
LEMBAR KERJA
TUGAS KELOMPOK 3
Presentasikanlah hasilnya di depan teman dan guru tentang perawatan pada
kendaraan tersebut!
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 3
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses Peserta didik tidakmampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
presentasihasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil
observasi namun dengan sikap yang kurang dengan sikap yang baik namun observasi dengan sikap
baik tidak yangbaikdanmampu
mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil pencarian Peserta didik tidak mampu Peserta didik hanya mampu Peserta didik hanya Peserta didik mampu
informasi terkait mencari informasi terkait bahaya di mencari informasi dalam mampu mencari informasi mencari informasi secara
bahaya di tempat tempat kerja kategori B saja terkait penyebab dalam kategori B dan C saja keseluruhan terkait
kerja bahaya di tempat kerja terkait penyebab bahaya di penyebab bahaya di tempat
tempat kerja kerja
Keterangan :
REFLEKSI
UNTUK GURU UNTUK PESERTA DIDIK
Apakah dalam membuka pelajaran dan Apakah kamu memahami intruksi yang
memberikan penjelasan teknis atau dilakukan untuk pembelajaran?
intruksi yang disampaikan untuk Apakah media pembelajaran, alat dan
pembelajaran yang akan dilakukan bahan mempermudah kamu dalam
dapat dipahami oleh peserta didik? pembelajaran?
Bagain manakah pada rencana Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
Bagaimana tanggapan peserta didik pembelajaran dapat kamu pahami?
terhadap materi atau bahan ajar, Manfaat apa yang kamu peroleh dari
pengelolaan kelas, latihan dan materi pembelajaran?
penilaian yang telah dilakukan dalam Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran? selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
Apakah arahan dan penguatan materi yang lebih baik?
yang telah dipelajari dapat dipahami
oleh peserta didik?
MATERI AJAR
BUDAYA KERJA SAFETY TALK & 5R
1. Klan (Clan Culture), Budaya kerja klan merupakan budaya kerja yang menciptakan
lingkungan kerja yang cenderung ramah dan bersahabat. Situasi ini akan membuat seluruh
karyawan perusahaan dianggap seperti satu keluarga besar yang sedang melakukan
kolaborasi dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan.Jenis budaya kerja ini lebih menekankan
pembentukan team work yang solid serta komunikasi yang baik.
2. Pasar (Market Culture), Budaya kerja pasar merupakan budaya kerja yang menggunakan
persaingan sebagai landasan dalam menjalankan sebuah perusahaan. Dari adanya persaingan
ini, para karyawan akan lebih termotivasi untuk bersikap kompetitif dan fokus dalam
mencapai tingkat produktivitas kerja. Seorang pemimpin dalam budaya kerja ini harus bisa
menciptakan situasi persaingan dengan sehat dan kondusif untuk seluruh karyawan yang ada
di perusahaan.
3. Hierarki (Hierarchy Culture), Budaya kerja hierarki lebih menekankan konsep lingkungan
kerja yang lebih formal dan terstruktur. Kendali dari perusahaan sepenuhnya dipegang oleh
orang-orang yang memiliki jabatan tinggi di perusahaan, karena mereka dinilai memiliki
pengalaman serta kemampuan dan layak untuk dijadikan panutan. Perusahaan akan berjalan
dengan baik dan sebagaimana mestinya apabila seluruh jajaran perusahaan mematuhi aturan-
aturan hierarki yang bersifat tegas dan tepat guna. Budaya kerja ini dianggap sebagai budaya
kerja yang paling tepat untuk meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan.
4. Adhokrasi (Adhocracy Culture), Lingkungan yang menganut budaya kerja adhokrasi akan
lebih bersifat dinamis dan kreatif. Para pemimpin dipandang sebagai sosok inovator yang
berani mengambil resiko dan memacu motivasi karyawan dalam mewujudkan ide-ide segar.
Budaya kerja ini menekankan konsep kebebasan bagi karyawan untuk menciptakan sesuatu
yang baru sehingga nantinya akan mampu membuat perusahaan bertahan di tengah ketatnya
persaingan.
PRINSIP PENERAPAN 5R
Prinsip Penerapan 5R adalah untuk mendapatkan lingkungan tempat kerja yang Aman,
Nyaman dan Sehat. Berikut ini adalah cara-cara mengelola lingkungan kerja yang dikenal dengan
prinsip 5R yang terdiri:
1. RINGKAS (Pemilihan)
Prinsipnya adalah memilih dan memisahkan barang yang diperlukan dan tidak diperlukan
kemudian menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Hasil yang
akan didapatkan dari penerapan prinsip ringkas ini adalah: mobilitas tinggi, aliran kerja
lancar, keamanan dan kenyaman sehingga efisiensi dan produktivitas tinggi.
2. RAPI (Penataan)
Prinsipnya adalah setiap barang yang ada di tempat kerja mempunyai tempat yang pasti
dan jelas, sehingga harus diletakkan pada tempatnya. Pada dasarnya kegiatan pencarian
adalah suatu pemborosan. Metode yang dapat dilakukan agar dapat merapikan adalah: barang
dikelompokkan dan dibuatkan tanda pengenalnya, disiapkan tempatnya dengan tanda
pembatas, dan dibuatkan denah atau peta barang.
3. RESIK (Pembersihan)
Prinsipnya adalah membersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang berarti
memeriksa dan menjaga. Jangan sampai berfikir bahwa kebersihan hanyalah tanggung jawab
Cleaning Service. Hasil yang akan didapatkan adalah: tidak ada gangguan proses dan
mengurangi kesalahan kerja.
4. RAWAT (Pemantapan)
Prinsipnya adalah semua orang bisa mendapatkan informasi yang diperlukan yang
berkaitan dengan penempatan dan penyimpanan barang-barang dengan tepat waktu. Pada
dasarnya kesalahan/ penyimpangan di tempat kerja disebabkan oleh lupa dan tidak tahu.
Hasil yang didapatkan kerancuan kerja berkurang, keselamatan dan kesehatan kerja serta
peningkatan efisiensi.
5. RAJIN (Disiplin)
Prinsipnya adalah kita hanya melakukan apa yang searusnya dilakukan dan tidak
melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Hasil yang didapatkan adalah kita akan
dapat bekerja dengan profesional.
LEMBAR KERJA
TUGAS KELOMPOK 4
Buatah kelompok diskusi yang terdiri dari 3-4 orang,
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 4
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses Peserta didik tidakmampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
presentasihasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil observasi mempresentasikan hasil
observasi namun dengan sikap yang kurang dengan sikap yang baik namun observasi dengan sikap
baik tidak yangbaikdanmampu
mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil pencarian Peserta didik tidak mampu Peserta didik hanya mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
informasi terkait mencari informasi terkait 5R/5S mencari informasi nama 5R/5S mencari informasi <3 nama mencari informasi secara
5R/5S dan tidak menyebutkan 5R/5S dan menyebutkan keseluruhan terkait nama
kegiatannya kegiatannya 5R/5S serta menyebutkan
kegiatannya
Keterangan :
PEMBELAJARAN REMIDIASI
Siswa :