Anda di halaman 1dari 48

1

MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Salatiga
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian : Teknik Sepeda Motor
Judul / Elemen : Perawatan dan Perbaikan Sistem Pemindah Tenaga Sepeda Motor
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Alokasi Waktu : 16 JP( @ JP = 45 Menit)
Materi pokok : 3.2 Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal pada sistem
pemindah tenaga sepeda motor.
Fase : F
Kompetensi Awal : 2.3 Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan sasis sepeda
motor.
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis gangguan atau
kerusakan pada Sistem Pemindah Tenaga Sepeda Motor beserta
komponen-komponennya diantaranya Sistem Kopling, Sistem
Transmisi, Sprocket dan Rantai Penggerak Roda Belakang serta dapat
melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau kerusakan
secara menyeluruh pada berbagai jenis dan merk Sepeda Motor.
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, bergotong royong, bertanggung jawab, mandiri, kreatif,
berkebinekaan global
Sarana dan Prasarana : Proyektor, Laptop, Simulator (unit sepeda motor), Materi Power Point.
Buku paket, Buku Pedoman Reparasi Sepeda Motor dan Lembar Kerja
Peserta Didik, internet
Target : Peserta Didik kelas XI KK. Teknik Sepeda Motor
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran : 1. Diskusi 2. Observasi 3. Demonstrasi

B. KOMPONEN INTI
:
Pertemuan ke 1 (8 JP x @ 45 menit)
Tujuan Pembelajaran : 3.2 Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal pada sistem
pemindah tenaga sepeda motor.
Kriteria Ketercapaian : 3.2.1. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip kerja sistem
Tujuan Pembelajaran pemindah tenaga sepeda motor
3.2.2. Peserta didik mampu mengklasifikasikan komponen utama dan
fungsi komponen utama sistem pemindah tenaga sepeda motor
3.2.3. Peserta didik dapat menerapkan pemeriksaan komponen-
komponen sistem pemindah tenaga sepeda motor
3.2.4. Peserta didik dapat membandingkan hasil pemeriksaan
komponen- komponen sistem pemindah tenaga sepeda motor
dengan spesifikasi yang dikeluarkan pabrikan.
3.2.5. Peserta didik merekomendasikaan prosedur perawatan dan
perbaikan sistem pemindah tenaga
Pemahaman : Kopling merupakan salah satu bagian pada sistem pemindahan tenaga.
Bermakna (berkaitan Komponen ini diperlukan untuk meneruskan perputaran proses engkol

1
dengan kompetensi ke transmisi dan melepaskan hubungan antara poros engkol dengan
keahlian atau produk transmisi ketika memindahkan gigi sehingga perpinahan gigi menjadi
yang dibuat atau halus/lembut.
kehidupan sehati-hari)
Pertanyaan Pemantik : Pada saat berkendara, apakah kalian pernah mengalami gejala saat
melaju di tanjakan, laju sepeda motor terasa berat padahal putaran
mesin tinggi.

Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan 1 (8 X 45 Menit)


Alokasi
Aktivitas Gambaran Aktivitas Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan  Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan


menanyakan secara acak kabar peserta didik.
15’
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan kebersihan kelas.
 Guru memberikan ice breaking/ peregangan kepada peserta didik.
 Guru memberikan pertanyaan pemantik.
Inti Tahap 1 : Pemberian rangsangan (stimulation) 230’

 Guru menggali pemahaman peserta didik tentang prinsip kerja,


komponen utama, fungsi dan prinsip kerja komponen utama sistem
pemindah tenaga. dengan memberikan asesmen awal.
 Guru memberikan stimulus kepada peserta didik tentang gejala
sepeda motor saat melaju di tanjakan, laju sepeda motor terasa
berat padahal putaran mesin tinggi.
 Guru menyamakan persepsi peserta didik tentang gejala tersebut.
 Peserta didik menyimak penjelasan dari guru mengenai system
pemindah tenaga sepeda motor dan komponen pengoperasiannya

Tahap 2 : Identifikasi masalah (problem statement)

 Peserta didik dikelompokkan ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari


kategori A, B, C berdasarkan hasil asesmen awal.
 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan hipotesis
terkait gejala saat melaju di tanjakan, laju sepeda motor terasa
berat padahal putaran mesin tinggi.
 Guru menjelaskan prosedur kegiatan penyelidikan
 Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kemudian
mempersilahkan setiap kelompok peserta didik untuk mencari
informasi mengenai mengenai sistem kopling sepeda motor dan
komponen pengoperasiannya sesuai dengan petunjuk agar
mencapai profil pelajar pancasila bernalar kritis dan bergotong
royong

Tahap 3 : Pengumpulan data (data collection)

 Guru juga memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk


mengeksplorasi dan mengumpulkan informasi yang relevan
sebanyak-banyaknya dalam rangka membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan mencari informasi pendukung
dalam kegiatan identifikasi kemungkinan penyebab dengan
pendekatan pemeriksaan komponen-komponen sistem kopling
dengan panduan LKPD agar mencapai profil pelajar pancasila yang
mandiri
 Peserta didik dibimbing dan dimotivasi dalam melakukan pencarian
informasi pendukung dan menyampaikan argumentasi

2
kelompoknya tentang kemungkinan penyebab gejala laju sepeda
motor terasa berat dan mengumpulkan informasi yang relevan
dengan permasalahan agar mencapai profil pelajar pancasila
bernalar kritis dan bergotong royong

Tahap 4: Pengolahan data (data processing)

 Guru melakukan bimbingan pada saat peserta didik melakukan


pengolahan data.
 Setiap kelompok peserta didik dibimbing untuk menulis laporan
dengan bukti relevan dari spesifikasi pabrik sesuai dengan petunjuk
dalam LKPD agar mencapai profil pelajar pancasila bernalar kritis
 secara bergantian menyampaikan argumentasi serta data yang
diperoleh agar mencapai profil pelajar pancasila bertanggung jawab

Penutup  Guru memberikan penguatan tentang sistem pemindah tenaga


Sepeda Motor Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk bertanya mengenai konsep yang belum dipahami juga data
hasil identifikasi.
45’
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi
terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan.
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dalam
proses pembelajaran.
 Guru memberikan informasi tentang materi pertemuan selanjutnya

Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan 2 (8 X 45 Menit)


Alokasi
Aktivitas Gambaran Aktivitas Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan  Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan


menanyakan secara acak kabar peserta didik.
15’
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan kebersihan kelas.
 Guru memberikan ice breaking/ peregangan kepada peserta didik.

Inti Tahap 4: Pengolahan data (data processing) 230’

 Guru melakukan bimbingan pada saat peserta didik melakukan


pengolahan data.
 Setiap kelompok peserta didik dibimbing untuk menulis laporan
dengan bukti relevan dari spesifikasi pabrik sesuai dengan petunjuk
dalam LKPD agar mencapai profil pelajar pancasila bernalar kritis
 secara bergantian menyampaikan argumentasi serta data yang
diperoleh agar mencapai profil pelajar pancasila bertanggung jawab

Tahap 5: Pembuktian (verification)

 Setiap peserta didik dalam masing-masing kelompok dibimbing agar


terlibat aktif berdiskusi, berargumentasi, tanya jawab tentang hasil
identifikasi/ hasil pemeriksaan komponen yang dimungkinkan
menjadi penyebab.
 Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan
serta apakah terdapat temuan alternatif dengan pendekatan
pengukuran komponen.
 Peserta didik memverifikasi hasil pengolahan data dengan data
Informasi dari spesifikasi yang dikeluarkan pabrik.

6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).


 Peserta didik menarik kesimpulan berdasarkan hasil pemeriksaan

3
4
yang telah diverifikasi dengan Informasi spesifikasi yang dikeluarkan
pabrik.
 Peserta didik menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
sistem pemindah tenaga sepeda motor (gejala saat melaju di
tanjakan, laju sepeda motor terasa berat padahal putaran mesin
tinggi.)
Penutup  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya
mengenai hasil kesimpulan yang didapatkan.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi 45’
terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan.
 Guru memberikan tes evaluasi untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran

C. Asesemen
1. Asesmen Pengetahuan Awal (Tes Wawancara)
Waktu Asesmen Asesmen Pengetahuan Awal Durasi Asesmen 30 Menit

INFORMASI YANG INGIN DIGALI PERTANYAAN

Menjelaskan prinsip kerja sistem 1. Jelaskan prinsip kerja sistem pemindah tenaga sepeda motor!
pemindah tenaga sepeda motor

Mengklasifikasikan komponen 2. Sebutkan 3 komponen utama sistem pemindah tenaga


utama dan fungsi komponen sepeda motor!
utama sistem pemindah tenaga 3. Jelaskan fungsi masing-masing komponen utama sistem
sepeda motor pemindah tenaga sepeda motor!

Pengelompokan Hasil Peserta didik telah menguasai 80 % atau lebih dari Kriteria
A
Asesmen awal peserta Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
didik Peserta didik telah menguasai lebih 50-80 % dari Kriteria
B
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Peserta didik telah menguasai kurang dari 50 % dari Kriteria
C
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Tindak lanjut 1. Bagi peserta didik yang telah menguasai lebih dari 80 % Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) dijadikan tutor sebaya
bagi peserta didik yang lain dalam diskusi kelompok.
2. Bagi peserta didik yang kesiapannya kurang dari 80% dari Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, menjadi perhatian untuk
dibimbing guru supaya menguasai (KKTP) tersebut.
3. Khusus bagi yang kurang dari 60% dibantu pendampingan dari
tutor sebaya.

5
Rubrik Asesmen Awal
Keterkaitan Pengelompokan peserta didik
No. Pertanyaan
KKTP Kelompok A Kelompok B Kelompok C
1 Jelaskan 3.2.1 Peserta didik secara Peserta didik Peserta didik
prinsip sistem Menjelaskan mampu belum lancar
detail mampu
pemindah prinsip kerja menjelaskan menjelaskan
tenaga sistem menjelaskan prinsip prinsip kerja prinsip kerja
sepeda pemindah secara garis sistem
kerja sistem pemindah
motor! tenaga sepeda besarnya saja pemindah
motor tenaga sepeda motor (prinsip kerja tenaga sepeda
sistem motor
menurut bahasanyaa
pemindah
sendiri dalam kaidah tenaga sepeda
penggunaan bahasa motor)

Indonesia yang baik


dan benar.
2 Sebutkan 3 3.2.2 Peserta didik dapat Peserta didik Peserta didik
komponen Mengklasifikas menyebutkan 3 belum mampu
mampu
utama sistem ikan komponen utama menyebutkan
pemindah komponen sistem pemindah menyebutkan secara benar
utama dan tenaga sepeda motor. minimal 1-2 komponen
tenaga
fungsi utama sistem
sepeda komponen pemindah
motor! komponen
utama sistem tenaga sepeda
utama sistem
motor.
pemindah pemindah
tenaga sepeda
motor tenaga sepeda
motor.
3 Jelaskan Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik
fungsi menjelaskan fungsi 3 mampu belum mampu
masing- komponen utama menjelaskan menjelaskan
masing sistem pemindah fungsi minimal fungsi 3
komponen tenaga sepeda motor 1-2 komponen komponen
utama sistem menurut bahasanyaa utama sistem utama sistem
pemindah sendiri dalam kaidah pemindah pemindah
tenaga penggunaan bahasa tenaga sepeda tenaga sepeda
sepeda Indonesia yang baik motor. motor.
motor! dan benar.

Ceklist Asesmen Awal


Kesiapan Peserta Didik
Menjelaskan prinsip Mengklasifikasikan
komponen utama dan
kerja sistem
No Nama Siswa fungsi komponen utama
pemindah tenaga
sistem pemindah tenaga
sepeda motor
sepeda motor
A B C A B C
1.
2.
3.
dst

6
2. Asesmen Formatif
Waktu Asesmen Saat pelaksanaan Pembelajaran Durasi Asesmen 60 Menit
Asesmen proses dilakukan saat pelaksanaan Pembelajaran melalui observasi kegiatan pemeriksaan
komponen sistem pemindah tenaga
INFORMASI YANG INGIN DIGALI PERTANYAAN

Mampu menerapkan pemeriksaan komponen - komponen sistem Chek list Observasi


pemindah tenaga sepeda motor

2.1. Chek list Observasi Sistem Kopling


DAFTAR PENCAPAIAN PENILAIAN
NO PEMERIKSAAN POINT YANG di OBSERVASI
YA TIDAK K BK
KOMPONEN
1. Pelumas Cara melihat Jumlah oli
Cara melihat Kondisi oli
Cara membersihkan Filter
2. Tuas kopling Kaki Cara menyetel Posisi tuas kopling kaki
Cara menyetel Setel kopling
3. Komponen Kopling Alat Ukur yang digunakan
manual sesuai&mampu hasil pengukuran
4. Komponen Kopling Alat Ukur yang digunakan
sentrifugal sesuai&mampu hasil pengukuran
5. Komponen Pegas Alat Ukur yang digunakan
sesuai&mampu hasil pengukuran
6. Gearshift spindle Kebengkokan
7. Tuas kopling tangan Cara menyetel gerak bebas kopling
(kopling mekanik) tangan (menggunakan)
Cara memeriksa kabel kopling
Cara pelumasan kabel kopling

2.2. Chek list Observasi sistem Transmisi


DAFTAR PEMERIKSAAN PENCAPAIAN PENILAIAN
NO POINT YANG di OBSERVASI
KOMPONEN YA TIDAK K BK
1. Memelihara bearing poros Alat Ukur yang digunakan dan
utama roda gigi langkah Pemeriksaan Gerakkan
bearing sesuai
Alat Ukur yang digunakan
Diameter dalam gigi M2
sesuai&mampu hasil pengukuran
2. Alat Ukur yang digunakan
Diameter dalam gigi M4
sesuai&mampu hasil pengukuran
Alat Ukur yang digunakan
Diameter dalam gigi C1
sesuai&mampu hasil pengukuran
Alat Ukur yang digunakan
Diameter dalam gigi C3
sesuai&mampu hasil pengukuran
Alat Ukur yang digunakan
Diameter luar bos C1
sesuai&mampu hasil pengukuran
Alat Ukur yang digunakan
Diameter dalam bos C1
sesuai&mampu hasil pengukuran

7
Jarak kerenggangan gigi-ke Alat Ukur yang digunakan
bos C1 sesuai&mampu hasil pengukuran
Diameter dalam shift fork Alat Ukur yang digunakan
claw sesuai&mampu hasil pengukuran
Alat Ukur yang digunakan
Ketebalan shift fork claw
sesuai&mampu hasil pengukuran
Diameter luar shift drum Alat Ukur yang digunakan
kiri sesuai&mampu hasil pengukuran
Diameter luar shift drum Alat Ukur yang digunakan
kanan sesuai&mampu hasil pengukuran
Alat Ukur yang digunakan
D.D. Shift drum journal kiri
sesuai&mampu hasil pengukuran
D.D. Shift drum journal Alat Ukur yang digunakan
kanan sesuai&mampu hasil pengukuran
Alat Ukur yang digunakan
D.D. Shift drum journal kiri
sesuai&mampu hasil pengukuran
D.D. Shift drum journal Alat Ukur yang digunakan
kanan sesuai&mampu hasil pengukuran

2.3. Chek list Observasi sistem Rantai/Chain


DAFTAR PEMERIKSAAN PENCAPAIAN PENILAIAN
NO POINT YANG di OBSERVASI
KOMPONEN YA TIDAK K BK
1. Melakukan Dapat melakukan sesuai SOP dan
penyetelan rantai sesuai K3L sesuai buku manual
buku manual
2. Mengakses dan Dengan cermat dan tepat
memahami informasi menjelaskan
yang benar sesuai spesifikasi rantai/ chain sesuai
spesifikasi yang buku
manual
dikeluarkan pabrikan
3. Seluruh kegiatan Dengan cermat menyusun data
pemeliharaan dan
rantai/chain dilakukan menerapkan informasi
pemeliharaan
berdasarkan SOP
rantai
(Standard Operation Dengan tepat menerapkan
Procedures), peraturan persyaratan
K3L (Keselamatan, keselamatan diri sesuai undang-
Kesehatan Kerja, dan undang
Lingkungan), dan K3L dan SOP.
prosedur/kebijakan
perusahaan.

8
3. Asesmen Sumatif
Waktu Asesmen Akhir Kegiatan Pembelajaran Durasi Asesmen 60 Menit

INFORMASI YANG INGIN DIGALI PERTANYAAN

Mampu membandingkan hasil pemeriksaan komponen- komponen Chek list Observasi aktivitas
sistem pemindah tenaga sepeda motor dengan spesifikasi yang Praktik
dikeluarkan pabrikan.

Ceklist Aktivitas Praktik sitem pemindah tenaga


3.1 Kopling
AKTIVITAS YANG PENILAIAN
INDIKATOR UNJUK KERJA TUGAS
DIAMATI K BK
1.1.1. Mampu memelihara 1.1. Menempatkan unit 1. Cara
unit kopling otomatis mesin sepeda motor Menempatkan
berikut komponen- 1.2. Melepas cover bodi unit sepeda motor
komponen system sepeda motor 2. Cara Menyiapkan
pengoperasiannya 1.3. Melepas saluran buang Peralatan kerja
1.4. Melepas pijakan kaki dan bahan
1.5. Melepas mur penyetel rem 3. Cara pengunakan
1.6. Mengeluarkan oli mesin di peralatan kerja
kalter 4. Pemilihan alat
1.7. Melepas baut pengikat kick yang sesuai untuk
stater melepas
1.8. Melepas baut pengikat komponen
Kopling
1.9. Melepas calter kopling
1.10. Melepas gasket dan pin-pin
dowel
1.11. Lepaskan tuas pengungkit
kopling dan pelat bubungan
1.12. Melepas baut tutup kopling
otomatis
1.13. Melepas mur pengikat
kopling
1.14. Mepaskan mur pengunci
dengan kunci perkakas
khusus
1.15. Meletakkan gear holder
antara roda gigi primer dan
gigi kopling roda

9
AKTIVITAS YANG PENILAIAN
INDIKATOR UNJUK KERJA TUGAS
DIAMATI K BK
1.1.1. Mampu memelihara 1.16. Melepaskan mur pengunci 1. Cara
unit kopling otomatis kopling manual Menempatkan
berikut komponen- 1.17. Mepaskan mur pengunci sepeda motor
komponen system dan cincin pengunci. 2. Cara Menyiapkan
pengoperasiannya 1.18. Melepaskan baut-baut Peralatan kerja
pemasangan tutup bawah dan bahan
kopling (Bila ada) 3. Cara pengunakan
1.19. Melepaskan teromol peralatan kerja
kopling, susunan kopling 4. Pemilihan alat
manual yang sesuai untuk
1.20. Melepas busing kopling melepas
1.21. Melepaskan cincin komponen
stopper, cincin seplain dan
collar

1.2.2. Mampu mengakses 1.2.2.1. Melihat spesifikasi 1. Cara


Informasi yang benar pada hand book (SOP) menggunakan /
dari spesifikasi pabrik perbaikan kelistrikan membaca hand
dan dipahami. book

1.3.2. Mampu melakukan 1.3.2.1 Memeriksa kondisi baut 1. Hasil memeriksa


Semua prosedur pengikat untuk semua baut pengikat
pemeliharaan pada unit pelepasan 2. Hasil memeriksa
berdasarkan kopling gerak satu arah
spesifikasi dan 1.3.2.2 Memeriksa gerak satu kopling sentrifugal
toleransi pabrik arah pada kopling 3. Hasil memeriksa
sentrifugal busing kopling
1.3.2.3 Memeriksa busing dengan melihat
kopling sentrifugal buku manual
1.3.2.4 Memeriksa Ketebalan 4. Hasil memeriksa
plat Ketebalan plat
1.3.2.5 Memeriksa kopling
Kebengkokan pelat 5. Hasil memeriksa
1.3.2.6 Memeriksa Panjang Kebengkokan
bebas pelat
1.3.2.7 Memeriksa pegas 6. Hasil Memeriksa
kopling D.L. Panjang bebas
1.3.2.8 Memeriksa Clutch outer 7. Hasil Memeriksa
guide pegas kopeling
1.3.2.9 Memeriksa D.D. Clutch D.L.
outer 8. Hasil Memeriksa
Clutch outer
guide
9. Hasil Memeriksa
D.D. Clutch outer
10. Hasil Memeriksa
Kopling
sentrifugal D.D.
Clutch drum

1
PENILAIAN
INDIKATOR UNJUK KERJA TUGAS AKTIVITAS YANG DIAMATI
K BK
1.3.2.10 Memeriksa 11. Hasil Memeriksa
Kopling Ketebalan kanvas
sentrifugal D.D. Clutch weight
Clutch drum 12. Hasil Memeriksa D.D.
1.3.2.11 Memeriksa Clutch drum satu
Ketebalan arah
kanvas Clutch 13. Hasil Memeriksa D.L.
weight Clutch roller satu
1.3.2.12 Memeriksa D.D. arah
Clutch drum 14. Hasil Memeriksa D.D.
satu arah
primary drive gear
1.3.2.13 Memeriksa D.L.
15. Hasil Memeriksa D.L.
Clutch roller
crankshaft pada
satu arah
primary drive gear
1.3.2.14 Memeriksa D.D.
primary drive 16. Hasil Memeriksa
gear Panjang pegas 1
1.3.2.15 Memeriksa D.L. 17. Hasil Memeriksa
crankshaft pada Panjang pegas 2
primary drive 18. Hasil Memeriksa
gear Panjang pegas 3
1.3.2.16 Memeriksa 19. Hasil Memeriksa
Panjang pegas 1 Panjang pegas 4
1.3.2.17 Memeriksa 20. Hasil Memeriksa
Panjang pegas 2 Ketebalan
1.3.2.1 Memeriksa 21. Hasil Memeriksa
Panjang pegas 3 Kebengkokan
1.3.2.2 Memeriksa 22. Hasil Memeriksa Cara
Panjang pegas 4 menyetel gerak
bebas kopling tangan
23. Hasil Memeriksa
memeriksa kabel
kopling
24. Hasil Memeriksa
pelumasan
1.4.2. Mampu melakukan 1.4.2.1. Memelihara 1. Cara merakit kembali
seluruh kegiatan Instrumen Dan kopling manual
pemeliharaan unit pemeliharaan unit 2. Cara memasang
kopling berdasarkan SOP kopling kembali kopling
(Standard Operation berdasarkan manual
Procedures), peraturan SO(Standard 3. Cara merakit kembali
K3L (Keselamatan, Operation kopling otomatis
Kesehatan Kerja, dan Procedures), 4. Cara memasang
Lingkungan), & peraturan K3L kembali kopling
prosedur/kebijakan (Keselamatan, manual
perusahaan. Kesehatan Kerja,
5. Cara merapatkan mur
dan Lingkungan), &
pengikat kopling
prosedur/kebijakan
manual dan otomatis
perusahaan.

1
PENILAIAN
INDIKATOR UNJUK KERJA TUGAS AKTIVITAS YANG DIAMATI
K BK
6. Cara merapatkan kalter
7. Cara memasang
knalpot, ijakan kaki,
tuas rem
8. Cara memasang Cover
body sepeda motor
9. Merapikan kembali
peralatan kerja
10. Merapikan kembali
tool/ alat uji
11. Membersihkan area
kerja

3.1 Transmisi
PENCAPAIAN PENILAIAN
NO DAFTAR PENGAMATAN AKTIVITAS YANG DIAMATI
YA TIDAK K BK
1. Memelihara bearing poros
Pemeriksaan Gerakkan bearing
utama roda gigi
Diameter dalam gigi M2 Hasil Pengukuran
2. Diameter dalam gigi M4 Hasil Pengukuran
Diameter dalam gigi C1 Hasil Pengukuran
Diameter dalam gigi C3 Hasil Pengukuran
Diameter luar bos C1 Hasil Pengukuran
Diameter dalam bos C1 Hasil Pengukuran
Jarak kerenggangan gigi-ke bos
Hasil Pengukuran
C1
Diameter dalam shift fork claw Hasil Pengukuran
Ketebalan shift fork claw Hasil Pengukuran
Diameter luar shift drum kiri Hasil Pengukuran
Diameter luar shift drum
Hasil Pengukuran
kanan
D.D. Shift drum journal kiri Hasil Pengukuran
D.D. Shift drum journal kanan Hasil Pengukuran
D.D. Shift drum journal kiri Hasil Pengukuran
D.D. Shift drum journal kanan Hasil Pengukuran

Rantai/Chain
PENCAPAIAN PENILAIAN
NO DAFTAR PENGAMATAN AKTIVITAS YANG DIAMATI
YA TIDAK K BK
1. Memilih peralatan Kesesuaian peralatan yang digunakan
yang digunakan pada pada pemeliharaan rantai
pemeliharaan rantai
2. Kesesuaian menentukan pekerjaan
Mengidentifikasi
pemeliharaan rantai sesuai buku
pekerjaan pemeliharaan
manual pabrikan
rantai sesuai buku manual

1
PENCAPAIAN PENILAIAN
NO DAFTAR PENGAMATAN AKTIVITAS YANG DIAMATI
YA TIDAK K BK
3. Menentukan SOP penyetelan
Melakukan
Keregangan Rantai sesuai buku
penyetelan rantai
manual pabrikan
Menetukan kelurusan roda depan dan
belakang
Melakukan pelumasan pada rantai
Merapikan kembali Tempat kerja dan peralatan telah
peralatan dan dirapikan
perlengkapan
kerja

Rubrikasi Observasi Aktivitas Praktek


KATEGORI
KKTP
< 70 70 - 79 80 - 89 90 -100
3.2.2. Mengklasifika Tidak dapat Terdapat Terdapat 1-2 Tepat dalam
mengklasifikasika kesalahan ≥ 3 kesalahan dalam mengklasifikasikan
sikan
komponen n komponen dalam mengklasifikasikan komponen sistem
sistem sistem pemindah mengklasifikasika komponen sistem pemindah tenaga
pemindah tenaga sepeda n komponen pemindah tenaga sepeda motor.
tenaga motor. sistem pemindah sepeda motor.
sepeda motor tenaga sepeda
motor.

3.2.3. Menerapkan Tidak dapat Terdapat Terdapat 1-2 Tepat dalam


menerapkan kesalahan ≥ 3 kesalahan dalam menerapkan
pemeriksaan
pemeriksaan dalam menerapkan pemeriksaan
komponen -
komponen sistem menerapkan pemeriksaan komponen sistem
komponen
pemindah tenaga pemeriksaan komponen sistem pemindah tenaga
sistem
pemindah sepeda motor. komponen sistem pemindah tenaga sepeda motor.
tenaga pemindah tenaga sepeda motor.
sepeda motor sepeda
motor.

3.2.4. Membanding Tidak dapat Terdapat Terdapat 1-2 Tepat dalam


membandingkan kesalahan ≥ 3 kesalahan dalam membandingkan
kan hasil
hasil pemeriksaan dalam membandingkan hasil pemeriksaan
pemeriksaan
komponen sistem membandingkan hasil pemeriksaan komponen sistem
komponen-
komponen pemindah tenaga hasil komponen sistem pemindah tenaga
sistem sepeda motor. pemeriksaan pemindah tenaga sepeda motor.
pemindah komponen sistem sepeda motor.
tenaga pemindah tenaga
sepeda motor sepeda
dengan motor.
spesifikasi
yang
dikeluarkan
pabrikan.

1
< 70 70 - 79 KATEGORI 80 - 89 90 -100
KKTP

3.2.2. Merekomendasikan Tidak dapat Ragu-ragu dalam


merekomendasika merekomendasika Yakin dalam merekomendasikaan
prosedur perawatan
an prosedur an prosedur prosedur perawatan dan
dan perbaikan
perawatan dan perawatan dan perbaikan sistem pemindah
sistem pemindah
perbaikan sistem perbaikan sistem tenaga
tenaga
pemindah tenaga pemindah tenaga

1
LAMPIRAN

Job Sheet
JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR

SISTEM PEMINDAH TENAGA

KOPLING
Semester 3 Pertemuan 1 360 Menit

I. Tujuan Pembelajaran :
Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal pada sistem pemindah tenaga sepeda motor.
II. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
Setelah melaksanakan praktek diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja sistem pemindah tenaga sepeda motor
2. Mengklasifikasikan komponen utama sistem pemindah tenaga sepeda motor
3. Menerapkan pemeriksaan komponen- komponen sistem pemindah tenaga sepeda motor
4. Membandingkan hasil pemeriksaan komponen- komponen sistem pemindah tenaga sepeda motor
dengan spesifikasi yang dikeluarkan pabrikan.
5. Merekomendasikaan prosedur perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga

1
III. Alat dan Bahan :

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI KET


A. ALAT
1. Kunci shock 8 – 320 mm 1 set
2. Kunci Ring 8 – 220 mm 1 set
3. Air hammer 1 set
4. Snap ring pliers Buka dan tutup 1 set
5. Universal holder 1 set
6. Lock nut wrench 20 x 24 mm 1 set
7. Extension bar 1 set
8. Universal holder 1 set
9. Flywheel holder 1 set
10. Obeng plus / Minus 1 set
11. Ragum 1 set
12. Kepy 1 pc
13. Universal bearing puller 1 set
14. Bearing remover set 1 set
15. Jangka Sorong 0-100 mm 1 set
16. Stand dial indikator Diameter 0 – 10 mm 1 set
17. Mikrometer 0 – 25 mm, 25 – 50 mm 1 set
B. BAHAN
1. Sepeda Motor Supra 100 cc Unit
2. Bensin 1 set
3. Packing 1 set
4. Lem paking (sealer) Liter
5. Oli mesin SAE 15/20 W50 1 set
6. Plat kopling 1 set
7. Kanvas kopling 1 set
8. Bensin 1 Liter

IV. Indikator Unjuk Kerja (IUK):


1) Mampu mengakses Informasi yang benar dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
2) Mampu melengkapi Data yang tepat sesuai dengan hasil pemeriksaan
3) Mampu melakukan Seluruh kegiatan pemeliharaan sistem transmisi dilakukan berdasarkan SOP
(Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.

V. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini
adalah:
1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti
yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak hati-
hatian.
2) Waktu menggunakan peralatan jangka sorong dan mikro meter atau alat lainnya mengikuti
petunjuknya masing-masing yang sudah ditetapkan.

1
VI. Instruksi Kerja
Setelah membaca abstraksi ikuti instruksi kerja sebagai berikut:
1. Siapkan sepeda motor
2. Tempatkan sepeda motor pada posisi yang ditentukan
3. Keluarkan oli mesin pada pada kalter di sepeda motor
4. Lepas karburator dari intake manifolt

5. Lepas mur penyetel rem


6. Lepas saluran gas buang sepeda motor dari dudukannya
7. Lepas kabel kelistrikan dari mesin sepeda motor seperti antara lain:
a. Pengisian / alternator
b. Sensor kecepatan (bila ada)
c. Sensor oksigen /O2 (untuk sistem injeksi)
d. Selang pernafasan mesin
8. Lepas / turunkan mesin dari rangka sepeda motor
9. Lepas Starter motor
10. Lepas Kepala silinder dan blok
11. Lepas Starter Clutch
12. Lepas Clutch /gearshift linkage
13. Lepas Cylinder head
14. Lepas Cylinder/piston
15. Lepas Pompa oli
16. Lepas Gear position switch
17. Periksa kondisi kopling, transmisi manual, dan sprocket penggerak roda sepeda motor

1
Report Sheet
REPORT SHEET

SISTEM PEMINDAH TENAGA

KOPLING
Semester 3 Pertemuan 1 360 Menit

Nama : Kelas/ Kelompok :


NIS :

HASIL SPESIFIKASI
NO PEMERIKSAAN KOMPONEN KESIMPULAN
PEMERIKSAAN PABRIKAN
1. Pelumas Jumlah oli ………………………. ………………… …………………
Kualitas oli ………………………. ………………… …………………
Jenis oli ………………………. ………………… …………………
Filter oli kasa ………………………. ………………… …………………
Filter oli sentrifugal ………………………. ………………… …………………
2. Tuas kopling Kaki Posisi tuas kopling kaki ………………………. ………………… …………………
Setel kopling ………………………. ………………… …………………
Baut pengikat tuas ………………………. ………………… …………………
kopling
3. Kopling manual Ketebalan plat ………………………. ………………… …………………
Kebengkokan pelat ………………………. ………………… …………………
Panjang bebas ………………………. ………………… …………………
Pegas kopling Diameter ………………………. ………………… …………………
luar
Clutch Outer Guide ………………………. ………………… …………………
Diameter Dalam Clutch ………………………. ………………… …………………
Outer
4. Kopling sentrifugal Diameter Dalam Clutch ………………………. ………………… …………………
Drum
Ketebalan kanvas Clutch ………………………. ………………… …………………
Weight
D.D. Clutch Drum satu ………………………. ………………… …………………
arah
D.L. Clutch Roller satu ………………………. ………………… …………………
arah
D.D. Primary Drive Gear ………………………. ………………… …………………
D.L. crankshaft pada ………………………. ………………… …………………
primary drive gear
5. Pegas Panjang pegas 1 ………………………. ………………… …………………
Panjang pegas 2 ………………………. ………………… …………………
Panjang pegas 3 ………………………. ………………… …………………
Panjang pegas 4 ………………………. ………………… …………………
6. Kanvas Clutch Ketebalan (bila ada)* ………………………. ………………… …………………
brake (bila ada)*

1
HASIL SPESIFIKASI
NO PEMERIKSAAN KOMPONEN KESIMPULAN
PEMERIKSAAN PABRIKAN
7. Gearshift spindle Kebengkokan ………………………. ………………… …………………
8. Tuas kopling tangan Cara menyetel gerak ………………………. ………………… …………………
(kopling mekanik) bebas kopling tangan
(menggunakan)
Cara memeriksa kabel ………………………. ………………… …………………
kopling
Cara pelumasan kabel ………………………. ………………… …………………
kopling
Jarak bebas handle ………………………. ………………… …………………

1
Job Sheet
JOB SHEET TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR
SISTEM PEMINDAH TENAGA
TRANSMISI DAN CHAIN
Semester 3 Pertemuan 2 360 Menit

I. Tujuan Pembelajaran :
Menentukan tanda-tanda gangguan atau abnormal pada sistem pemindah tenaga sepeda motor.
II. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
Setelah melaksanakan praktek diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja sistem pemindah tenaga sepeda motor
2. Mengklasifikasikan komponen utama sistem pemindah tenaga sepeda motor
3. Menerapkan pemeriksaan komponen- komponen sistem pemindah tenaga sepeda motor
4. Membandingkan hasil pemeriksaan komponen- komponen sistem pemindah tenaga sepeda motor
dengan spesifikasi yang dikeluarkan pabrikan.
5. Merekomendasikaan prosedur perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga

2
III. Alat dan Bahan :

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI KET


A. ALAT
1. Kunci shock 8 – 320 mm 1 set
2. Kunci Ring 8 – 220 mm 1 set
3. Air hammer 1 set
4. Snap ring pliers Buka dan tutup 1 set
5. Universal holder 1 set
6. Lock nut wrench 20 x 24 mm 1 set
7. Extension bar 1 set
8. Universal holder 1 set
9. Flywheel holder 1 set
10. Obeng plus / Minus 1 set
11. Ragum 1 set
12. Kepy 1 pc
13. Universal bearing puller 1 set
14. Bearing remover set 1 set
15. Jangka Sorong 0-100 mm 1 set
16. Stand dial indikator Diameter 0 – 10 mm 1 set
17. Mikrometer 0 – 25 mm, 25 – 50 mm 1 set
B. BAHAN
9. Sepeda Motor Supra 100 cc Unit
10. Bensin 1 set
11. Packing 1 set
12. Lem paking (sealer) Liter
13. Oli mesin SAE 15/20 W50 1 set
14. Plat kopling 1 set
15. Kanvas kopling 1 set
16. Bensin 1 Liter

IV. Indikator Unjuk Kerja (IUK):


1) Mampu mengakses dan memahami Informasi yang benar dari spesifikasi pabrik.
2) Mampu melengkapi Data yang tepat sesuai dengan hasil pemeriksaan
3) Mampu melakukan Seluruh kegiatan pemeliharaan sistem transmisi dilakukan berdasarkan SOP
(Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.

V. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini
adalah:
1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti
yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak hati-
hatian.
2) Waktu menggunakan peralatan jangka sorong dan mikro meter atau alat lainnya mengikuti
petunjuknya masing-masing yang sudah ditetapkan.

2
VI. Instruksi Kerja
Setelah membaca abstraksi ikuti instruksi kerja sebagai berikut:
1. Siapkan sepeda motor
2. Tempatkan sepeda motor pada posisi yang ditentukan
3. Keluarkan oli mesin pada pada kalter di sepeda motor
4. Lepas karburator dari intake manifolt

5. Lepas mur penyetel rem


6. Lepas saluran gas buang sepeda motor dari dudukannya
7. Lepas kabel kelistrikan dari mesin sepeda motor seperti antara lain:
a. Pengisian / alternator
b. Sensor kecepatan (bila ada)
c. Sensor oksigen /O2 (untuk sistem injeksi)
d. Selang pernafasan mesin
8. Lepas / turunkan mesin dari rangka sepeda motor
9. Lepas Starter motor
10. Lepas Kepala silinder dan blok
11. Lepas Starter Clutch
12. Lepas Clutch /gearshift linkage
13. Lepas Cylinder head
14. Lepas Cylinder/piston
15. Lepas Pompa oli
16. Lepas Gear position switch
17. Periksa kondisi kopling, transmisi manual, dan sprocket penggerak roda sepeda motor

2
REPORT SHEET
SISTEM PEMINDAH TENAGA
TRANSMISI DAN CHAIN
Semester 3 Pertemuan 2 360 Menit

Nama : Kelas/ Kelompok :


NIS :

HASIL SPESIFIKASI
NO PEMERIKSAAN KOMPONEN KESIMPULAN
PEMERIKSAAN PABRIKAN
1. Memelihara bearing 1 Gerakkan
………………………. ………………… ………………….
poros utama roda gigi bearing
Memelihara bearing 2 Gerakkan
………………………. ………………… ………………….
poros utama roda gigi bearing
Memelihara bearing 1 poros Gerakkan
………………………. ………………… ………………….
lawan bearing
Memelihara bearing 2 Gerakkan
………………………. ………………… ………………….
poros lawan bearing
2. Diameter dalam gigi M2 ………………………. ………………… ………………….
Diameter dalam gigi M4 ………………………. ………………… ………………….
Diameter dalam gigi C1 ………………………. ………………… ………………….
Diameter dalam gigi C3 ………………………. ………………… ………………….
Diameter luar bos C1 ………………………. ………………… ………………….
Diameter dalam bos C1 ………………………. ………………… ………………….
Jarak kerenggangan gigi-ke bos ………………………. ………………… ………………….
C1
Diameter dalam shift fork claw ………………………. ………………… ………………….
Ketebalan shift fork claw ………………………. ………………… ………………….
Diameter luar shift drum kiri ………………………. ………………… ………………….
Diameter luar shift drum kanan ………………………. ………………… ………………….
D.D. Shift drum journal kiri ………………………. ………………… ………………….
D.D. Shift drum journal kanan ………………………. ………………… ………………….
D.D. Shift drum journal kiri ………………………. ………………… ………………….
D.D. Shift drum journal kanan ………………………. ………………… ………………….

Rantai/Chain
DAFTAR PEMERIKSAAN PENCAPAIAN PENILAIAN
NO POINT YANG di OBSERVASI
KOMPONEN YA TIDAK K BK
Pemeriksaan komponen penggerak roda manual
1. Gear depan Jumlah gigi
Keausan gigi
Kondisi fisik (keretakan)
2. Rantai Jumlah Pin Sambungan
Kondisi Sambungan
Arah sambungan rantai

2
DAFTAR PEMERIKSAAN PENCAPAIAN PENILAIAN
POINT YANG di OBSERVASI
NO KOMPONEN YA TIDAK K BK
Gear belakang Jumlah gigi
Keausan gigi
Kondisi fisik (keretakan)
3. Penyetelan Rantai Gerak bebas rantai sesuai standar
Roda berputar lancar

2
LAMPIRAN

Pengayaan dan Remedial


 Pengayaan
Program Pengayaan dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Pengayaan Kelompok, dilakukan apabila dengan teknis sebagai berikut : Dibentuk 3 Kelompok besar,
Kelompok A peserta didik yang lulus dengan nilai diatas 90, Kelompok B, peserta didik yang lulus
dengan nilai 70 sd 89 dan Kelompok C peserta didik yang tidak lulus atau yang memiliki nilai di bawah
kriteria yang ditetapkan Jika Kelompok B berjumlah 45 % atau lebih, maka di bagi beberapa kolompok
belajar mandiri, pemberian tugas/ latihan kelompok atau pemberian Kriteria Penilaian Tambahan,
maximal 5 Point per kriteria Kompetensi capaian pembelajaran

2. Pengayaan Individual, dilakukan apabila hasil evaluasi 44 % ke bawah yang nilainya 70 sd 89, dengan
teknis sebagai berikut :
a. Kelompok B yang berjumlah 44% atau kurang di bagi kelompok kecil atau individual belajar mandiri
b. Pemberian tugas/ latihan individu
c. Pemberian Nilai sesuai dengan kriteria penambahan nilai pengayaan, maximal 5 Point per kriteria
Kompetensi capaian pembelajaran
 Remedial
Program remedial dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
3. Remedial Klasikal, dilakukan apabila hasil tes formatif dan sumatif 60 % peserta didik atau lebih
nilainya dibawah 70, dengan teknis sebagai berikut :
a. Diberikan pembelajaran ulang dengan metode berbeda dan media yang sama
b. Belajar Kelompok dengan bimbingan tutor sebaya.
4. Remedial Individual, dilakukan apabila hasil hasil tes formatif dan sumatif 40% nilainya dibawah
dibawah kriteria yang ditetapkan, dengan teknis sebagai berikut :
a. Diberikan pembelajaran mandiri dengan bimbingan khusus per kelompok
b. Belajar Kelompok dengan bimbingan tutor sebaya.
c. Pemberian tugas/latihan individu

2
LAMPIRAN

BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK

SISTEM PEMINDAH TENAGA ( POWER TRANSMISSION)

A. PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA


Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun
demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada sepeda motor tidak bisa melakukan dengan
baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalanan
mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau laju
sepeda motor yang dibutuhkan rendah. Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel
atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju
sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan
diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus dilengkapi dengan suatu sistem yang
mampu menjembatani antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan.
Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan tenaga.
Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian pemindahan tenaga dari mesin sampai roda


Ketika poros engkol (crankshaft) diputar oleh pedal kick starter atau dengan motor starter,
piston bergerak naik turun (TMA dan TMB). Pada saat piston bergerak ke bawah, terjadi kevakuman di
dalam silinder atau crankcase. Kevakuman tersebut selanjutnya menarik (menghisap) campuran bahan
bakar dan udara melalui karburator (bagi sistem bahan bakar konvensional). Sedangkan bagi sistem
bahan bakar tipe injeksi (tanpa karburator), proses pencampuran terjadi dalam saluran masuk sebelum
katup masuk setelah terjadi penyemprotan bahan bakar oleh injektor.
Ketika piston bergerak ke atas (TMA) campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder
dikompresi. Kemudian campuran dinyalakan oleh busi dan terbakar dengan cepat (peledakan). Gas
hasil pembakaran tersebut melakukan expansi (pengembangan) dan mendorong piston ke bawah (TMB).
Tenaga ini diteruskan melalui connecting rod (batang piston), lalu memutar crankshaft. menekan

2
piston naik untuk mendorong gas hasil pembakaran. Selanjutnya piston melakukan langkah yang
sama. Gerak piston naik turun yang berulang-ulang diubah menjadi gerak putar yang halus. Tenaga putar
dari crankshaft ini akan dipindahkan ke roda belakang melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box
(transmisi), sprocket penggerak, rantai dan roda sprocket. Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi
putaran mesin agar terjadi penambahan tenaga.
IB. KOMPONEN SISTEM PEMINDAH TENAGA
1. Unit Kopling Manual Dan Otomatik

Sistem pemindahan tenaga dari putaran mesin ke roda sepeda motor menggunakan komponen
kopling. Pemindahan tenaga dari mesin berasal dari proses pembakaran bahan bakar, yang
dimampatkan (dikompresikan) dalam ruang bakar. Menghasilkan ledakan yang digunakan untuk
memutar poros engkol, putaran poros engkol mesin selanjutkan akan menggerakan transmisi.
Transmisi akan dihubungkan dengan rantai atau sabuk untuk memutar / menggerakan roda sepeda
motor.
Kopling adalah komponen pada sepeda motor terletak diantara mesin dan transmisi, kopling
akan mengurangi putaran mesin saat dilakukan perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi
dapat masuk dengan mudah. Tanpa adanya kopling akan menyebakan perpindahan gigi transmisi
akan sulit dan kasar, kopling digunakan untuk meneruskan perputaran proses engkol ke transmisi
dan melepaskan hubungan antara poros engkol dengan transmisi ketika memindahkan gigi.
Kopling manual pada sepeda motor tidak sama dengan kopling pada mobil. Kopling sepeda
motor adalah kopling basah di mana plat-plat kopling direndam oleh oli. Jumlah plat kopling sepeda
motor lebih banyak daripada plat kopling mobil. Plat kopling mobil hanya satu sedangkan plat kopling
sepeda motor kurang lebih dari 3, 4 atau 5.
a. Fungsi Kopling
Kopling digunakan di sepeda motor, yang bekerja dengan gaya gesek (friction Clutch ) dengan
berbagai model. Salah satu jenisnya dari plat besi bulat atau biasa disebut kopling pelat (disk Clutch
). Fungsi Kopling, sebagai berikut :

1. Menghubungkan putaran mesin dengan transmisi sehingga putaran mesin dapat


diteruskan ke transmisi.

2. Memutus hubungan putaran mesin dengan transmisi, saat akan memindahkan gigi
transmisi.

3. Menghubungkan kembali putaran mesin dengan transmisi secara cepat sehingga sepeda
motor dapat berjalan dengan variasi momen dan kecepatan.
Kopling dalam pemakaiannya harus memiliki persyaratan, antara lain sebagai berikut :

1. Memiliki gaya gesek yang besar.

2. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.

3. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur- angsur
secara merata tanpa hentakan.

2
Jenis kopling dibedakan berdasarkan beberapa macam antara lain :
1. Jenis kopling berdasar cara kerjanya, dibedakan menjadi dua :
1.1. Kopling Mekanis (Manual Clutch )
a. Tipe dengan mendorong dari arah luar (outer push type).
b. Tipe dengan mendorong ke arah dalam (inner push type).
c. Tipe rack and pinion.
1.2. Kopling Otomatik (Automatic Clutch ), kopling yang bekerja berdasarkan gaya
sentrifugal saat putaran mesin dihasilkan.
2. Jenis kopling berdasarkan konstruksinya dibagi menjadi :
a. Kopling tipe piringan.
b. Kopling sepatu sentrifugal
c. Kopling " V “ Belt
3. Jenis kopling Berdasarkan Kondisi Kerjanya dibagi menjadi :
a. Wet Clutch (kopling basah).
b. Dry Clutch (kopling kering).
4. Jenis kopling berdasarkan tipe plat koplingnya (plate Clutch ) dibagi menjadi :
a. Single or double plate type (plat kopling tunggal atau ganda).
b. Multi-plate type (tipe plat kopling banyak)
5. Jenis kopling berdasarkan posisi kopling di bagi menjadi :
a. Hubungan langsung.
b. Tipe reduksi.
b. Komponen Kopling
Sepeda motor umumnya ada dua jenis kopling yang biasa dipakai yaitu:
1. Kopling Manual
Kopling yang bekerja secara mekanik dalam proses memutus dan menghubungkan putaran
(tenaga) mesin ke roda penggerak, dilakukan dengan menekan tuas kopling di tangan
atau dengan menginjak pedal transmisi oleh pengendara (pengemudi).

Gambar 2. Kopling manual

Mekanisme kerja kopling manual adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan

2
diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling
dan pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mesin dari poros engkol menuju ke transmisi
akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang.
Komponen-komponen kopling manual dapat dilihat pada gambar 3 komponen kopling
manual.

Gambar 3. Komponen Kopling Manual


2. Kopling Otomatis
Kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta
memutuskan tenaga mesin ke roda penggerak. Proses menghubungkan dan
memutuskan tergantung dari putaran mesin, saat handle gas digerakkan (RPM di naikan)
untuk memperbanyak serta mempersedikit bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Gaya
sentrifugal adalah lawan dari gaya sentripetal, merupakan efek semu yang ditimbulkan
ketika sebuah benda melakukan gerak berputar, arah gaya sentrifugal adalah menjauhi
pusat putaran.

Gambar 4. Gaya Sentrifugal pada Kopling otomatik


Gaya sentrifugal pada gambar 3 di atas terjadi jika, semakin banyak bahan bakar yang
dibakar, maka semakin cepat pula putaran yang dihasilkan dan semakin besar pula gaya
sentrifugal yang dihasilkan. Gerak putar juga dipengaruhi oleh torsi, semakin besar torsi
maka semakin cepat benda berputar, artinya semakin besar torsi semakin besar pula gaya
yang ditimbulkan. Pada kopling sentrifugal dihubungkan oleh dua poros yang segaris,
dengan poros pemutar ditempatkan di dalam poros yang diputar. Input dari kopling

2
dihubungkan dengan poros engkol mesin, sedangkan output-nya bisa menggerakan poros,
rantai atau roda gigi.
Bagian komponen kopling otomatis ini biasa juga disebut dengan kopling sentrifugal seperti
pada gambar 5 dibawah.

Gambar 5. Konstruksi Kopling Otomatis


c. Cara Kerja Kopling
1. Cara Kerja pada Kopling Manual

Kopling bekerja pada saat handel kopling ditekan. Apabila handel ditekan, hubungan putaran
poros engkol ke transmisi menjadi terputus. Sebaliknya, pada saat handel kopling dilepas
maka putaran poros engkol kembali berhubungan dengan transmisi. Lebih rinci lagi dijelaskan
pada saat handel ditekan, pelat penekan (lifter plate) akan menekan pegas kopling sehingga
kanvas kopling (Clutch disk) dan pelat kopling (Clutch plate) menjadi akibatnya putaran poros
utama transmisi. Pada saat putaran putus tersebut perpindahan gigi transmisi dilakukan
seperti pada gambar 6 dibawah ini.

Gambar 6. Cara kerja Kopling Manual


Lebih detailnya lagi cara kerja kopling manual bisa dilihat pada cara kerja berikut ini :
a). Saat Handel Kopling Ditekan
Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan dan pelat gesek
dijepit oleh piring penekan (Clutch pressure plate) dengan bantuan pegas kopling sehingga

3
tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang. Sedangkan bila handel kopling
pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat
pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (push rod) atau release rod yang
ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah
berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling
merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya
memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.

Gambar 7. Saat handel kopling ditekan


2. Saat Handel Kopling Mulai Dilepas
Pada gambar 8 mengilustrasikan saat handel kopling mulai dilepas sehingga saat ini plat–
plat pada kopling mulai berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga putaran dari
mesin (chrankshaft) mulai diteruskan ke transmisi.

Gambar 8. Saat handel kopling mulai dilepas


3. Saat Handel Kopling Bebas/Lepas
Sedangkan pada gambar 9 mengilustrasikan saat handel kopling dilepas penuh sehingga
putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi karena antara plat kopling dan
plat gesek pada kopling sudah saling berhubungan

3
Gambar 9. Saat handel kopling dilepas

2. Cara Kerja pada Kopling Otomatik

Kopling otomatik disebut juga dengan kopling sentrifugal, yang mana mulai bekerja apabila
putaran mesin mulai meningkat, mulai berputar sekitar 2.500 - 2.700 rpm. Pada saat putaran
mesin mencapai angka tersebut, kanvas kopling atau Clutch weight akan mengembang atau
menghasilkan gaya sentrifugal yang akan mengakibatkan Clutch weight menempel dengan
rumah kopling primer atau primary Clutch outer sehingga primary Clutch outer ikut berputar.
Poros primary Clutch outer ini berhubungan langsung dengan poros transmisi yang akan
diteruskan ke roda belakang. Akan tetapi, pada saat putaran mesin diturunkan (kurang dari
2.500 rpm), Clutch weight akan terlepas dan tidak menempel lagi pada primary Clutch outer
akibat gaya pengembalian pegas kopling. Dengan demikian, hubungan putaran poros engkol
ke transmisi menjadi terputus. Pada saat putaran tersebut putus, putaran poros engkol tidak
diteruskan ke roda belakang, seperti halnya sepeda motor tipe matic yang apabila putarannya
rendah (idle), roda belakang tidak ikut berputar. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 10
cara kerja kopling sentrifugal berikut ini.

Gambar 10. Cara Kerja Kopling Otomatik


d. Perbaikan sistem kopling
Disamping peserta pelatihan atau diklat terampil dalam menggunakan alat ukur, maka juga
terampil dalam Memelihara Unit Kopling Manual dan Otomatik Beserta Komponen-Komponen
Sistem Pengoperasiannya. Ketrampilan yang diperoleh antara laian:

3
a) Melepaskan Kopling
1. Lepaskan tuas pengungkit kopling dan pelat bubungan pengungkit kopling.

Gambar 11. Kopling Otomatik


2. Lepaskan sekrup-sekrup dan tutup saringan oli.

Gambar 12. Saringan Oli pada Kopling otomatik


3. Tekuk lidah cincin pengunci

Gambar 13. Melepas Lidah cincin Pengunci


4. Lepaskan mur pengunci dengan kunci perkakas khusus
5. Tahan kopling sentrifugal dengan alat khusus

3
Gambar 14. Melepas penahan koplingn otomatik
6. Lepaskan cincin pengunci, cincin pengunci B dan pelat penggerak utama/bandul kopling.
Dan lepas bantalan pengungkit kopling.

Gambar 15. Tanda ring pada kopling otomatik


7. Letakkan gear holder antara roda gigi primer dan roda gigi kopling yang digerakkan seperti
pada gambar Lepaskan mur pengunci kopling manual dengan menggunakan lock nut
wrench. Lepaskan mur pengunci dan cincin pengunci.

Gambar 16. Melepas mur kopling otomatik


8. Lepaskan teromol kopling, susunan kopling manual dan tutup bawah kopling secara
bersamaan. Serta lepaskan cicin washer dari poros engkol

3
Gambar 17. Melepas kopling otomatik dari dudukannya
9. Lepaskan pembimbing bagian luar kopling (Clutch outer guide) dari poros utama dan
lepaskan cincin stopper, cincin seplain dan collar

Gambar 18. Bushing kopling otomatik


b) Melepas dan Pemeriksaan Kopling Manual
1. Tahan bagian luar kopling dengan flywheel holder, kemudian longgarkan dan lepaskan
baut-baut pelat pengungkit

Gambar 19. Melepas baut kopling manual


2. Lepaskan pelat pengungkit dan pegas-pegas kopling.Lepaskan bagian tengah kopling,
cakram-cakram kopling dan pelat-platnya..Lepaskan pelat penekan kopling.

3
Gambar 20. Bagian komponen kopling manual
3. Lakukan pemeriksaan pada bantalan pengungkit kopling. Putar lingkaran dalam bantalan
pengungkit dengan jari tangan. Bantalan harus dapat berputar dengan halus dan
bebas.Gantikan bantalan bila perlu

Gambar 21. Bantalan kopling manual


4. Lakukan pemeriksaan pegas kopling. Periksa pegas kopling terhadap kelelahan atau
kerusakan baut. Ukur panjang bebas pegas kopling BATAS SERVIS : 35,8 mm

Gambar 22. Pengukuran pegas kopling


5. Lakukan pemeriksaan bagian tengah kopling. Periksa alur-alur bagian tengah kopling
terhadap kerusakan atau aus yang disebabkan oleh pelat- pelat kopling. Gantikan bila
perlu.

3
Gambar 23. Pemeriksaan kopling
6. Lakukan pemeriksaan cakram kopling. Gantikan cakram-cakram kopling jika terdapat
tanda-tanda gerusan atau perubahan warna. Ukur ketebalan masing-masing cakram.
BATAS SERVIS : 2,6 mm

Gambar 24. Pemeriksaan kanvas kopling


7. Lakukan pemeriksaan plat kopling. Periksa masing-masing pelat kopling terhadap
perubahan bentuk pada bagian permukaan dengan menggunakan lidah pengukur. BATAS
SERVIS: 0,20 mm

Gambar 25. Mengukur kerataan kanvas kopling


8. Bagian luar kopling/ pembimbing bagian luar kopling Periksa alur-alur bagian luar kopling
terhadap kerusakan atau aus yang disebabkan oleh cakram-cakram kopling. Ukur diameter
dalam bagian luar kopling. BATAS SERVIS : 21,09 mm Ukur diameter luar dari pembimbing
bagian luar kopling. BATAS SERVIS : 20,91 mm

3
Gambar 26. Memeriksa kopling housing
c) Melepas dan Pemeriksaan Kopling Sentrifugal
1. Lakukan pemeriksaan pada kopling satu arah. Untuk sementara pasang susunan
bandul kopling pada teromol koplingnya. Putar pelat penggerak dan periksa cara kerja
kopling satu arah. Pastikan bahwa pelat penggerak hanya berputar searah jarum jam dan
tidak berputar berlawanan dengan arah jarum jam.

Gambar 27. Pemeriksaaan kopling sentrifugal


2. Lepaskan cincin pengunci dan cincin washer.

Gambar 28. Pemeriksaan kopling bebas


3. Lepaskan penggelinding-penggelinding dan pegas-pegas kopling satu arah. Lepaskan
bagian dalam kopling satu arah

3
Gambar 29. Pemeriksaan bagian dalam kopling
4. Periksa penggelinding-penggelinding dan pegas-pegas terhadap aus berlebihan atau
kerusakan, gantikan bila perlu. Ukur diameter luar penggelinding kopling satu arah. BATAS
SERVIS : 4,97 mm

Gambar 30. Pemeriksaan bushing kopling


5. Periksa bagian dalam kopling terhadap keausan atau kerusakan.

Gambar 31. Pemeriksaan gigi kopling bebas


6. Periksa permukaan luar dan dalam teromol kopling terhadap adanya keausan atau
kerusakan. Jikaperlu gantikan seluruhnya. Ukur diameter dalam teromol kopling. BATAS
SERVIS: 42,04 mm

3
Gambar 32. Pemeriksaan diameter dalam gigi kopling
7. Lakukan pemeriksaan bandul Kopling. Periksa susunan bandul kopling dan kerusakan. Ukur
ketebalan kanvas bandul kopling. BATAS SERVIS: 1,0 mm

Gambar 33. Pemeriksaan tebal kopling ganda


2. Transmisi (Gear box)

Prinsip dasar transmisi adalah sistem yang digunakan untuk merubah kecepatan putaran
suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk
mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai dengan kondisi yang dialami
sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi a) transmisi manual, dan b) transmisi
otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi yang
berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi tersebut terpasang. Salah satu
pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya
berada pada pores luar (output shaft/ counter shaft). Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada
transmisi tergantung kepada model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita
memasukkan gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya.
Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah tipe constant mesh, yaitu
untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi-giginya yang berpasangan. Untuk
menghubungkan gigi-gigi tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).

4
a. Transmisi Manual
Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Contoh konstruksi kopling manual


1. Input shaft 3rd/4th gear 12. 2nd/4th gear fork
2. Input shaft 13. 1st/3rd gear fork
3. Output shaft 14. Detent cam
4. Output shaft 6th gear 15. Gearchange lever
5. Output shaft 5th gear 16. Pawl spring
6. Selector pin retaining plate 17. Fork rod
7. Selector claw 18. Return spring anchor pir
8. Selector pins 19. Gearchange arm
9. Oversh ift limiter 20. Detent pin
10. selector drum 21. Gearchange shaft
11. 5th/6th gear fork 22. Return spring

Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5 gambar 1), pores pemindah (21)
gigi berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan mendorong
shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih gigi (11, 12 dan 13)
yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir cacing. Agar shift
drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki, maka pada bagian lainnya (dekat
dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang
penghenti putaran shift drum (6). Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis
sepeda motor, tetapi prinsipnya sama. Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding
gear).
Gigi geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap
pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian pores tempat gigi itu
berada. Gigi geser, baik yang berada pada pores utama (main shaft) maupun yang berada pada
pores pembalik (counter shaft/output shaft), tid ak dapat berputar bebas pada porosnya (lihat no 4
dan 5 gambar 7.16). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), gigi-gigi ini
dapat bebas berputar pada masing• masing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk
adalah mengunci gigi kecepatan dengan pores tempat gigi itu berada, dan sebagai alat penguncinya
adalah gigi geser.

4
b. Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis umumnya digunakan pada sepeda motor jenis scooter (skuter). Transmisi
yang digunakan yaitu transmisi otomatis "V" belt atau yang dikenal dengan CVT ( Constantly
Variable Transmission). CVT merupakan transmisi otomatis yang menggunakan sabuk untuk
memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi.

Gambar 2. Konstruksi transmisi otomatis tipe CVT


Variable belt drive transmission system
1. Drive pulley centrifuga unit 6. Centrifugal Clutch
2. Drive pulley movable half 7. Clutch drum
3. Crankshaft 8. Reduction gear
4. V-belt 9. Rear wheel axle
5. Driven pulley

Seperti terlihat pada gambar di atas transmisi CVT terdiri dari; dua buah puli yang
dihubungkan oleh sabuk (belt), sebuah kopling sentripugal (6) untuk menghubungkan ke
penggerak roda belakang ketika throttle gas di buka (diputar), dan gigi transmisi satu kecepatan
untuk mereduksi (mengurangi) putaran. Puli penggerak drive pulley centrifugal unit (1) diikatkan ke
ujung poros engkol (crankshaft); bertindak sebagai pengatur kecepatan berdasarkan gaya sentripugal.
Puli yang digerakkan/driven pulley (5) berputar pada bantalan poros utama (input shaft) transmisi.
Bagian tengah kopling sentrifugall centripugal Clutch (6) diikatkan/dipasangkan ke puli (5) dan ikut
berputar bersama puli tersebut. Drum kopling/ clucth drum (7) berada pada alur poros utama (input
shaft) dan akan memutarkan poros tersebut jika mendapat gaya dari kopling.
Kedua puli masing-masing terpisah menjadi dua bagian, dengan setengah bagiannya dibuat
tetap dan setengah bagian lainnya bisa bergeser mendekat atau menjauhi sesuai arah poros. Pada
saat mesin tid ak berputar, celah puli penggerak (1) berada pada posisi maksimum dan celah puli
yang digerakkan (5) berada pada posisi minimum.

4
Pada gambar 3 di bawah ini dapat dilihat bahwa pergerakkan puli (2) dikontrol oleh
pergerakkan roller (nomor 7 dalam gambar 3). Fungsi roller hampir sama dengan plat penekan
pada kopling sentripugal. Ketika putaran mesin naik, roller akan terlempar ke arah luar dan
mendorong bagian puli yang bisa bergeser mendekati puli yang diam, sehingga celah pulinya akan
menyempit.

Gambar 3. Posisi dan cara kerja puli


1. Ujung poros engkol
2. Puli penggerak
3. Bagian puli penggerak yang bisa bergeser
4. Sabuk (belt)
5. Puli yang digerakan
6. Poros roda belakang
7. Roller
Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arah luar. Hal ini akan
membuat puli (2) tersebut berputar dengan diameter yang lebih besar. Setelah sabuk tidak dapat
diregangkan kembali, maka sabuk akan meneruskan putaran dari puli (2) ke puli yang digerakkan
(5). Jika gaya dari puli (2) mendorong sabuk ke arah luar lebih besar dibandingkan dengan tekanan
pegas yang menahan puli yang digerakkan (5), maka puli (5) akan tertekan melawan pegas, sehingga
sabuk akan berputar dengan diameter yang lebih kecil. Kecepatan sepeda motor saat ini sama
seperti pada gigi tinggi untuk transmisi manual (lihat ilustrasi bagian C gambar 7.18). Jika kecepatan
mesin menurun, roller puli penggerak (7) akan bergeser ke bawah lagi dan menyebabkan
bagian puli penggerak yang bisa bergeser merenggang. Secara bersamaan tekanan pegas di pada
puli (5) akan mendorong bagian puli yang bisa digeser dari puli tersebut, sehingga sabuk
berputar dengan diameter yang lebih besar pada bagain belakang dan diameter yang lebih kecil
pada bagain depan. Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi rendah untuk
transmisi manual (Iihat ilustrasi bagian A gambar 3).

4
3. Final Drive (Penggerak Akhir)

Final drive adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang memindahkan tenaga
mesin ke roda belakang. Final drive juga berfungsi sebagai gigi pereduksi untuk mengurangi
putaran dan menaikkan momen (tenaga). Biasanya perbandingan gigi reduksinya berkisar
antara 2,5 sampai 3 berbanding 1 (2,5 atau 3 putaran dari transmisi akan menjadi 1
putaran pada roda).

Gambar 4 Final drive jenis rantai dan sproket

Final drive pada sepeda motor sebagai bagian terpisah dari transmisi/persnelling,
terkecuali scooter dengan transmisi CVT. Final drive dapat dilakukan dengan menggunakan
rantai dan gigi sproket, sabuk dan puli, atau sistem pores penggerak. Jenis rantai dan
sproket adalah jenis yang paling umum digunakan pada sepeda motor.
Final drive jenis pores penggerak (drive shaft) biasanya digunakan untuk sepeda
motor model touring. Jenis ini cukup kuat, lebih terjaga kebersihannya dan perawatan rutinnya
hanya saat penggantian oli. Namun demikian final drive jenis ini cukup berat dan biaya
pembuatannya mahal. (lihat pada gambar 5). Sedangkan final drive jenis sabuk dan puli
hanya dipakai pada beberapa sepeda motor saja, khususnya generasi awal sepeda motor, dimana
power atau tenaga yang dihasilkan masih banyak yang rendah, sehingga penggunaan jenis sabuk
dan puli masih efektif.

Gambar 5 Final drive jenis shaft drive

4
Gambar 6. Final drive jenis sabuk dan puli (belt and
pulley)

4. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PEMINDAH TENAGA


a. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Pemindah Tenaga

Jadwal perawatan berkala sistem pemindah tenaga sepeda motor yang dibahas
berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam
keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang
operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan
yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir).
Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem pemindah tenaga
yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda motor
yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh
atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai.
Tabel 1. Jadwal Perawatan Berkala (Teratur) Sistem Pemindah Tenaga

No Bagian Yang Diservis Tindakan setiap dicapai jarak tempuh


1. Oli Transmisi (khusus mesin 2 Ganti setelah menempuh 1.000 km dan selanjutnya
tak) setelah 5.000 km
2. Periksa setelah menempuh 1.000 km dan selanjutnya
Kopling
setelah 5.000 km
3. Rantai penggerak Periksa, bersihkan, dan lumasi setiap 1.000 km

b. Sumber-Sumber kerusakan Sistem Pemindah Tenaga

Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem Pemindah


Tenaga yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya
dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya).
Tabel 2. Sumber-Sumber kerusakan Sistem Pemindah Tenaga

Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan Keluar)


Kopling selip 1. Kanvas kopling aus Ganti
Setel
2. Penyetelan kopling yang salah
Ganti
3. Plat kopling aus Ganti

4
Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan Keluar)
Kopling macet
Pemindahan 1. Gaya/gerak kopling tidak sama Ganti
gigi keras
Ganti dengan oli
2. Oli transmisi terlalu kental
yang benar
Mesin hidup
tetapi kendaraan 1. Kopling pertama rusak Ganti kanvas kopling
tidak dapat jalan
2. Penyetelan yang salah pada kopling
setel
pemindah gigi (kedua)
3. Gigi transmisi macet Ganti

4. Counter shaft dan drive shaftRusak Ganti


Saat kerja
pemindah gigi Gaya berat kanvas kopliyang tidak sama Ganti kanvas kopling
terlalu cepat
Saat kerja
pemindah gigi Kanvas kopling aus Ganti kanvas kopling
terlalu lambat

c. Pemeriksaan Kopling Otomatis


1. Sepeda motor ini dilengkapi dengan kopling otomatis yang fungsinya diatur oleh
putaran mesin dan mekanis sentrifugal yang terletak di kopling. Untuk menjamin
kemampuan daya tekan kopling secara keseluruhan, maka sengatlah perlu kopling
dapat bekerja dengan lancar dan halus
2. Pemeriksaan hubungan pertama

1) Panaskan mesin hingga mencapai panas yang normal


2) Hubungkan digital engine tachometer.
3) Duduklah di atas sepeda motor, naikan putaran mesin secara perlahan dan
lihatlah digital engine tachometer pada putaran berapa sepeda motor mulai bergerak
maju.
3. Pemeriksaan saat kopling berfungsi untuk menentukan kopling dapat bekerja penuh dan
tidak terjadi selip.

1) lnjak peda rem belakang sekuat mungkin


2) Buka gas dengan singkat sampai habis dan perhatikan putaran
4. Jangan membuka gas sampai habis lebih dari 3 detik, karena dapat menyebabkan
kopling atau mesin cepat rusak

4
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Referensi
Astra Honda Training Center. (1989). Petunjuk Praktis Penyetelan Sepeda Motor Honda. Jakarta :
PT. Astra International, Inc.
Astra Honda Training Center. (1993). Petunjuk Pemeriksaan Peralatan Listrik Honda. Jakarta : PT.
Astra International, Inc.
Auto Training Center. (1994). Pengantar Teori Motorbakar Bensin. Yogyakarta : FPTK IKIP
Yogyakarta.
Divisi Perawatan Sepeda Motor. (tt). Suzuki FD110CD (Shogun) : Petunjuk Perawatan. PT. Indomobil
Suzuki International. Honda Technical Service Sub Division. (1991).
Honda : Pengantar Teori Motorbakar Bensin. Jakarta : Astra Honda Training Center, PT. Astra
International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Astrea Prima. Jakarta :
PT. Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Megapro. Jakarta : PT.
Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Tiger 2000. Jakarta : PT.
Astra International, Inc.
National Service Division. (1996). New Step 1 : Training Manual. PT. ToyotaAstra Motor.
Julius Jama, dkk.2008 Teknik Sepeda Motor jilid 3 untuk SMK, Jakarta, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional gine Group Step 1. Jakarta:PT.Toyota-Astra Motor.
Modul Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 1, PPPPTK BOE Malang

B. Referensi Lainnya
1. http://totalotomotif.com/kopling-mekanis-sepeda-motor/
2. https://otomotifstyle.com/cara-kerja-sistem-kopling-manual-koplingotomatis/
3. mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum.../kelas12_smk_teknik-sepedamotor_jalius.pdf

Anda mungkin juga menyukai