Pembelajaran
Pemeliharaan Kelistrikan
Sepeda Motor
Sistem Penerangan
Toni Ramadhan
toniramadhan52@guru.smk.belajar.id
A. KOMPETENSI INTI
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomenal dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyajidalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Nilai Karakter : kerjasama, tanggungjawab, teliti, rasa ingin tahu, dan jujur.
1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui materi yang di tayangkan peserta didik mampu menjelaskan komponen sistem
penerangan sesuai buku pedoman
2. Melalui diskusi peserta didik mampu merinci prinsip kerja sistem penerangan sesuai
buku pedoman
3. Melalui diskusi peserta didik mampu mendiagnosis gangguan sistem penerangan
minimal 2 gangguan beserta penyebab dan cara perbaikannya sesuai buku pedoman
4. Melalui praktik peserta didik mampu merawat sistem penerangan sesuai buku
pedoman
5. Melalui pembuatan proyek traineer sistem penerangan peserta didik mampu
memperbaiki sistem penerangan sesuai buku pedoman
Fokus karakter : kerjasama, tanggungjawab, teliti, rasa ingin tahu, dan jujur.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Sistem penerangan sepeda motor
b. Merawat berkala sistem penerangan
c. Memperbaiki sistem penerangan sepeda motor
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
a. Pengetahuan tambahan mengenai lampu variasi sepeda motor
3. Materi Pembelajaran Remedial
a. Pengulangan materi reguler sistem penerangan sepeda motor
2
G. SUMBER BELAJAR
1. Sumber untuk Guru
a. Buku Paket PKSM Kemendikbud
b. Modul Kelistrikan Sepeda Motor BP4TK BOE Malang
c. Modul Kelistrikan Sepeda Motor Dirjen GTK 2016
d. Jurnal Penelitian
2. Sumber untuk Peserta Didik
a. LKPD
b. Buku Paket PKSM Kemendikbud
c. Modul Kelistrikan Sepeda Motor BP4TK BOE Malang
d. Modul Kelistrikan Sepeda Motor Dirjen GTK 2016
e. Sumber Internet
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
DeskripsiKegiatan Alokasi
Sintak
Tahap Waktu
Model
Pembelajaran Guru (menit)
Discovery
Peserta Didik
Subjek Guru 10 menit
Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, berdoa dan menanyakan kabar
peserta didik untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
3
Menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
(secara offline dan online)
4
realisasi perkembangan dan membimbing
jika mengalami kesulitan.
5
I. TEKNIK PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Sikap Sosial
Bentuk Waktu Butir
No. Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan Instrumen
1. Observasi Lembar Selama terlampir
Observasi pembelajaran
b. Pengetahuan
c. Keterampilan
Bentuk Waktu Butir
No. Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan Instrumen
1. Uji Project Jobsheet Selama terlampir
praktik
2. Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Terlampir
b. Penilaian Kognitif
Terlampir
c. Penilaian Psikomotor
Terlampir
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL
Pembelajaran remedial dilakukan dalam bentuk pembelajaran ulang mengenai materi
yang belum tuntas dikuasai, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
sesuai hasil analisis penilaian kemudian diadakan penilaian ulang.
6
K. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (kompetensi) melalui diskusi tentang klasifikasi materi.
7
MODUL
MERAWAT BERKALA SISTEM PENERANGAN
SEPEDA MOTOR
TONI RAMADHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
BAB II
Memasang Sistem Penerangan dan Kabel Kelistrikan
Kesimpulan
Kuat arus akan semakin besar, jika tegangan yang diberikan semakin besar (pada
tahanan tetap).
Menghitung tegangan
U = R x I ........... V
Menghitung tahanan
U ..............
R =
I
U ................
I = A
R
Pembuktian Hukum Ohm
Contoh 1
Contoh 1
Contoh 2
Diperoleh :
Tahanan – tahanan yang dirangkaikan secara seri dialiri oleh arus yang sama
Besar arus tidak berubah-ubah di dalam rangkaian seri
I total = I1 = I2 = . . . . . = In
Percobaan 2 : Besar tegangan
L1 22W
L2 3W
Hasil pengukuran : U1 = 0,2 Volt
U2 = 12,3 Volt
U tot = 12,5 Volt
Diperoleh :
Tegangan total hubungan seri adalah jumlah setiap tegangan pada tahanan –
tahanan
U tot = U1 + U2 + . . . . . . . . . + Un
Hubungan Paralel
Dua atau lebih tahanan dirangkaikan berdampingan pada tegangan yang sama,
maka rangkaian ini disebut Hubungan pararel.
Percobaan 1 : Besar tegangan
Diperoleh : U1 = U2 = U3 = Ut
Kesimpulan : Hubungan pararel terletak pada tegangan yang sama pada setiap
cabang.
Percobaan 2 : Besar arus
L1,2,3 8watt
Hasil pengukuran : I1 = 0,55 A
I2 = 0,55 A
I3 = 0,55 A
It = 1,65 A
Diperoleh : I1 + I2 + I3 = It
Kesimpulan : Jumlah arus masuk = jumlah arus keluar
Hasil pengukuran : R1 = 50
R2 = 100
R3 = 150
1 1 1 1 6 5
Rt 50 100 150 300 300
300
R 27,3
t
11
Kesimpulan : Tahanan total lebih kecil dari tahanan yang terkecil dari masing –
masing tahanan.
Perhitungan Rt berdasarkan Hukum Ohm
U U U U
R
I1 I2 I3
t
It U U U 1 1 1
U( )
R1 R2 R3 R1 R2 R3
1 1 1 1 1
Didapatkan Rt = Hasilnya
1 1 1 Rt R1 R2 R3
R1 R2 R3
Contoh :
1 1 11 2 5
1 10
R t
R 10 10 10 10 2
t
U
It = = 200 = 40 A
Rt 5
U 200
I1 = = = 20 A
R1 10
U
I2 = = 200 = 20 A
R2 10
Kontrol : It = I1 + I2 = 20 + 20 = 40 A
I1 R2
= 20 = 1 = 10 = 1
I2 20 R1 10
Kesimpulan :
Tahanan total lebih kecil dari tahanan yang terkecil
Keadaan arus tiap cabang berbanding terbalik dengan tahanan cabang
I1 = I2 = I3 (karena R1 = R2 = R3)
U 150
I1 = = = 2A
R1 75
It = I1 + I2 + I3 = 2 + 2 + 2 = 6 A
U 150
Rt = 25
It 6
( Rt = 1/3 dari 75 = 1/3 R. Cabang )
Kesimpulan : Apabila setiap tahanan sama besarnya, maka tahanan total dapat
dihitung sbb :
R cabang
R=
Jumlah cabang
a. menentukan komponen apa yang akan kita periksa diambil salah satu contoh
pemeriksaan sensor CKP.
b. melihat posisi sensor ckp dan warna kabel yang berhubungan dengan sensor
ckp di buku manual kendaraan bagian diagram pengabelan, warna kabel yang
didapatkan Kuning dan Putih/Kuning
c. dilepas soket konektor 2P kemudian ukur besar tahanan dengan Ohmmeter
antara kabel Kuning (+ alat ukur) dan Putih/Kuning (- alat ukur
lampu utama ini juga terdapat berbagai acam-macam jenis bola lampu utama
motor sesuai dengan jenis motor masing-masing.
b. Sekering
Sekring atau fuse meski kecil memiliki fungsi yang besar, mencegah
terjadinya korsleting/hubung singkat pada sepeda motor. Jika
korsleting/hubung singkat terjadi, sekring akan memutus arus yang mencegah
komponen yang dialiri listrik terlindungi. Dalam rangkaian kelistrikan seepeda
motor digunakan sekering dengan bentuk/tipe BLADE seperti pada gambar
berikut ini
c. Skun kabel.
Skun kabel adalah salah satu accessories kabel yang berfungsi untuk
penyambungan kabel ke terminal. Skun kabel ada beberapa macam seperti
berikut ini:
a) Skun kabel berisolasi
sistem AC, kabel yang digunakan untuk power windows, kabel yang
digunakan untuk menggerakkan motor wiper dan lain sebagainya.
Komponen-komponen kabel
Komponen-komponen penting yang harus ada pada kabel antara lain :
besar. Namun tak berbeda dengan peralatan kunci, obeng pun memiliki
satuan ukuran.
Obeng plus, memiliki ukuran berdasarkan ketumpulan mata. Sebagai contoh,
1 x 75 berarti mata plus lancip dengan panjang gagang 75 mm. Sedangkan 2
x 100 berarti mata obeng lebih tumpul dari contoh pertama dengan panjang
gagang 100 mm. Sedangkan untuk obeng minus, satuan ukurannya lebih
mudah. Misalnya ukuran 5 x 75 yang berarti lebar ujung obeng 5 mm
dengan panjang obeng 75 mm.Penggunaan obeng harus memperhatikan
kepresisian mata obeng dengan sekrup, agar kepala sekrup tidak mudah
rusak. Panjang pendeknya obeng juga perlu disesuaikan dengan ruang yang
tersedia.
f. Obeng Ketok / Impack Driver
Untuk membuka sekrup yang keras yang tidak bisa dilakukan dengan tangan
maka dipergunakan obeng ketok / impack driver, obeng ini sangat membantu
sekali pekerjaan pekerjaan yang sulit sehubungan dengan pelepasan dan
pengencangan sekrup.
Penggunaan obeng ini diatur dengan mengarahkan arah putaran yang
dikehendaki pada gagang obeng dengan tangkai obeng, selanjutnya mata
obeng terpasang pada tangkai obeng dimasukkan kedalam sekrup dan ditekan
searah dengan kehendak, tahan dan pukul dengan palu pada ujung gagang
obeng, sekrup akan terbuka atau mengencang dengan sendirinya.
Berikut jenis lampu menurut merk dan type motor di Indonesia (sumber:
otomotifnet)
a) Yamaha
New Scorpio : HS1 35/35
New V-Ixion : HS1 35/35
Byson : HS1 35/35
Jupiter MX Series : Nok 1 32/32
Jupiter Z Series : Nok 1 25/25
Force : Nok 1 32/32
Soul GT : Nok 1 32/32Mio J : Nok 1 32/32
X-Ride : Nok 1 30/30
Xeon RC & GT 125 : Nok 1 32/32
Fino Series : Nok 1 32/32
b) Honda
Tiger : H6 Halogen 35/36,5
New MegaPro : H6 Halogen 36,5/35
Verza : HS1 35/35
CB150R : H4 60/55
CBR 150 : H4 60/55
CBR 250 : H4 60/55
Blade : Nok 1 25/25
Revo Series : Nok 1 32/32
Supra X 125 Helm In : Nok 1 25/25
BeAT FI : Nok 1 32/32
Scoopy FI : HS1 35/35
Vario 125 : Nok 1 25/25
Vario CW : Nok 1 25/25
c) Kawasaki
Ninja 250 : old H7 55/55
Ninja 250 : FI H7 55/55
Z250 : H7 55/55
Versys : H11 55/55
Gambar 31. Bentuk soket konektor yang biasa dan soket konektor dari pabrik
Harus cermat
Periksalah secara cermat spesifikasi atau tanda-tanda yang ditunjukkan untuk
mengumpulkan informasi dari buku manual. Lakukan pemasangan sistem
penerangan dan kabel kelistrikan sesuai petunjuk.
Jika pengamatan secara visual tidak cukup atau meragukan, lakukan pengukuran
dengan teliti dan catat hasil pengukuran untuk dibandingkan dengan spesifikasi.
Taat azas berarti semua prosedur harus dilakukan dengan mengikuti SOP yang
ada pada buku manual yang diterbitkan oleh pabrik.
BAB III
MENGUJI SISTEM KELISTRIKAN
c. Lampu tester
Lampu tester dapat digunakan sebagai penunjuk bahwa pada suatu kabel atau
terminal kabel terdapat tegangan dimana jepit buaya dhubungkan dengan
negatif bodi atau jalur negatif baterai
c. Hati-hati agar tidak menyentuh pipa gas buang atau knalpot sewaktu mesin
menyala atau segera setelah mesin berhenti.
d. Bensin sangat mudah terbakar dan dapat pula meledak, hindarilah api selama
pekerjaan servis tersebut.
e. Gunakan alat-alat khusus tertentu (special standard tools) sesuai dengan
merek dan tipe motor.
f. Periksa kembali setelah selesai melakukan pemasangan komponen, apakah
pemasangan dan kerja operasionalnya sudah benar.
g. Hindari percikan bunga api listrik untuk mencegah kebakaran dari bahan bakar
sepeda motor
Gambar 47. Pelepasan bola lampu utama Honda Beat dan merk/tipe lainnya
2) Periksa bola lampu secara visual filamennya putus atau tidak dan diuji
kontinuitas filamen dengan ohmmeter
Gambar 54. Contoh kondisi bola lampu yang baik dan yang sudah rusak
BAB IV
MEMPERBAIKI SISTEM KELISTRIKAN
1. Harus cermat
2. Periksalah secara cermat spesifikasi atau tanda-tanda yang ditunjukkan untuk
mengumpulkan informasi dari buku manual. Lakukan pemeriksaan, pengujian,
identifikasi serta perbaikan sistem kelistrikan sesuai petunjuk.
3. Jika pengamatan secara visual tidak cukup atau meragukan, lakukan
pengukuran dengan teliti dan catat hasil pengukuran untuk dibandingkan
dengan spesifikasi.
4. Taat azas berarti semua prosedur harus dilakukan dengan mengikuti SOP yang
ada pada buku manual yang diterbitkan oleh pabrik
DAFTAR PUSTAKA
A. BukuReferensi
B. Referensi Lain
1. https://auto-champion.blogspot.co.id/2014/03/skema-lampu-sepeda-motor-
berbagai-tipe.html
2. https://www.tokopedia.com/microonlineshop/soket-motor-mobil-6-pin-besar-
skun-konektor-kabel-motor-mobil
3. http://autominilab.blogspot.co.id/2014/06/cara-penggunaan-tang-
crimping.html
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
Bagi sebagian orang yang mencintai dunia otomotif, tentu sering memodifikasi
kendaraannya agar terlihat lebih keren dan unik. Dari beberapa jenis kendaraan motor
yang telah di modifikasi, mulai dari modifikasi thailook, modifikasi drag serta lainnya, tentu
kita sepakat bahwa akan ada banyak sekali perubahan serta bagian motor yang diubah.
Bagi mereka yang tidak ingin terlalu ekstrem, maka kalian bisa melakukan modifikasi
standar hanya dengan menambah beberapa bagian saja. Contohnya adalah Anda bisa
menambah lampu kolong motor. Aksesoris yang satu ini tidak akan mengubah cukup
banyak bagian motor Anda, namun dapat memberikan hasil akhir yang akan membuat
tampilan motor lebih menarik.
Biasanya pemasangan lampu kolong seringkali bisa kita jumpai pada jenis motor vixion,
beat, vario dan beberapa jenis motor lainnya. Jika melihat dari fungsinya, tentu saja
modifikasi ringan dengan memasang lampu kolong motor ini bukan merupakan sebuah
pelanggaran hukum yang akan membuat Anda terkena tilang.
Materi Pengayaan – Sistem Penerangan Sepeda Motor
Apa sih fungsi lampu kolong pada sepeda motor? Fungsi lampu kolong ini hanya sebatas
variasi tambahan untuk membuat motor terlihat lebih menarik, terutama ketika
berkendara di malam hari, maka lampu dibawah kendaraan akan terlihat menarik.. Jika
Anda tertarik melakukan modifikasi ini, simak cara memasang lampu kolong motor berikut
ini.
1. Buka cover belakang motor kalian terutama cover lampu rem hingan kalian mudah
untuk menjangkau kabel yang terdapat pada lampu rem.
2. Apabila cover lampu rem sudah terbuka, maka aka nada 3 kabel utama yang
terpasang, diantaranya kabel lampu senja, kabel lampu rem, dan kabel ground
atau (-) aki yang langsung terhubung ke bagian bodi.
3. Untuk memasang lampu LED variasi kolong motor, silahkan cari terlebih dahulu
kabel yang mengarah ke bagian lampu senja.
4. Apabila kabel di temukan, selanjutnya cari kabel yang mengarah ke bagian body
atau kabel (-) negatif aki.
5. Setelah kedua kabel kita dapatkan, maka langkah selanjutnya kita hanya perlu
menyambungkan kedua kabel tersebut ke kutub (+) positif lampu dan (-) dengan
menggunakan tambahan kabel yang sudah disiapkan.
6. Pada proses pemasanganannya, pastikan kalian menyolder kutub positif (+)
lampu LED variasi ke kaki saklar satu dan kaki saklar kedua kalian solder atau
sambungkan ke kabel yang terhubung ke lampu senja motor.
7. Sedangkan untuk kutub (-) negatif pada lampu LED variasi kalian solder atau
sambung dengan kabel yang menuju ke bagian bodi atau negatif aki.
8. Jika semua kabel sudah terpasang langsung saja kalian tempelkan lampu LED
variasi kolong motor ke tempat yang sudah di tentukan, yaitu kolong motor.
9. Apabila semua sudah diselesaikan, rapikan kabel dan pastikan setiap sambungan
kabel yang dibuat tidak ada yang menempel agar tidak terjadi konselting.
10. Kemudian langkah terakhir kalian hanya perlu mencoba menyalakan kunci kontak
lalu nyalkan saklar lampu kolong motor untuk memastikan lampu menyala.
Merawat Berkala Sistem Penerangan
TONI
RAMADHAN
01 KOMPONEN Agenda
Style
02 PEMERIKSAAN
03 TROUBLE SHOOTING
KOMPONEN SISTEM PENERANGAN
Lampu Kepala (Head Lamp)
Lampu kepala terletak di
depan kendaraan yang
berfungsi sebagai penerangan
jalan sekaligus agar terlihat
posisi kita oleh orang lain
terutama pada malam hari.
Lampu 2 Filamen A. Lampu Dekat B. Lampu Jauh
Rangkaian Lampu Kepala DC
Rangkaian Lampu Kepala AC
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Kunci Kontak
Pemeriksaan Rangkaian Lampu
Pemeriksaan Karet Penutup Soket Lampu
Pemeriksaan Lampu
Pemeriksaan Konektor Lampu
Pemeriksaan Regulator
TROUBLE SHOOTING
Klik Link / Video
https://drive.google.com/file/d/1WAg5yc2_U45raTikic-
UAA4VagmVHNDP/view?usp=sharing
THANK YOU
Lembar Kegiatan Peserta Didik
Merawat Berkala Sistem Penerangan
Sepeda Motor
TONI RAMADHAN
* Wajib
1. Nama Lengkap *
2. Kelas
XI TBSM 1
XI TBSM 2
XI TBSM 3
4. Disebutkan dalam Pasal 107 Ayat (1) UU Nomor 22 Tahun 2009, bahwa *
pengendara motor wajib menyalakan lampu utama pada malam hari. Kemudian
pada Ayat (2) menyebutkan pengendara motor juga wajib menggunakan lampu
utama di siang hari. Jelaskan fungsi dari sistem penerangan sepeda motor!
5. Dalam penggunannya sistem lampu kepala atau head lamp terbagi menjadi dua *
yaitu lampu dekat dan lampu jauh. Dimana lampu dekat akan digunakan
sebagai perengan jalan di malam hari dan lampu jauh digunakan untuk
pengganti klakson. Jelaskan cara kerja lampu jarak jauh dan dekat pada lampu
kepala sepeda motor!
File dikirimkan:
File dikirimkan:
Formulir
JOBSHEET PKSM - SISTEM PENERANGAN
Kelas : Instruktur : Toni Ramadhan
1 3 5
2 4 6
NO URAIAN PEKERJAAN
A. TUJUAN
1. Peserta didik mampu merancang prototipe traineer kelistrikan sistem penerangan sepeda motor
2. Peserta didik mampu membuat prototipe traineer kelistrikan sistem penerangan sepeda motor
B. INDIKATOR
1. Mampu memproyeksikan wiring diagram ke dalam gambar sesuai dengan jalur kelistrikan sepeda
motor yang dipilih
2. Mampu membuat prototipe traineer kelistrikan sistem penerangan sepeda motor sesuai bambar
yang telah dibuat
3. Mampu menunjukkan komponen yang dipasang berfungsi sesuai dengan sepeda motor yang dipilih
C. ALAT
1. …..
2. …..
D. BAHAN
1. …..
2. …..
E. KESELAMATAN KERJA
1. …..
2. …..
F. GAMBAR KERJA
LANGKAH KERJA
1. …
2. …
3. …
4. …
5.
EVALUASI PEMBELAJARAN
KISI – KISI, SOAL DAN TEKNIK PENILAIAN
MERAWAT BERKALA SISTEM PENERANGAN
SEPEDA MOTOR
TONI RAMADHAN
A. Penilaian Pengetahuan
1. Kisi – Kisi
Bentuk
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal No. Soal
Soal
3.1 Memahami 3.1.1. Mengidentifikasi 1. Identifikasi 1. Siswa dapat mengidentifikasi Uraian 1
prinsip kerja komponen- komponen- komponen sistem Penerangan.
sistem komponen sistem komponen 2. Siswa dapat menjelaskan fungsi Uraian 2
penerangan Penerangan. sistem sistem Penerangan.
3.1.2. Merinci prinsip kerja Penerangan. 3. Siswa dapat menjelaskan cara Uraian 3
sistem Penerangan. 2. Fungsi sistem kerja komponen sistem
Penerangan Penerangan. Uraian 4
3.1.3. Mampu 3. Prinsip kerja 4. Siswa dapat menggambarkan
mendiagnosis rangkaian wiring sistem penerangan sepeda
kerusakan pada sistem motor. Uraian 5
sistem penerangan Penerangan 5. Melalui wiring siswa dapat
4. Wiring sistem mendiagnosis kerusakan pada
penerangan sistem penerangan
Jumlah Pensekoran :
Kategori 1 : Nilai 0
Kategori 2 : Nilai 75
Kategori 3 : Nilai 85
Kategori 4 : Nilai 100
Jumlah nilai praktik = Nilai A + Nilai B + Nilai C + Nilai D + Nilai E + Nilai F + Nilai G + Nilai H
8
JOBSHEET PKSM - SISTEM PENERANGAN
Kelas : Instruktur : Toni Ramadhan
1 3 5
2 4 6
N
URAIAN PEKERJAAN
O
A. TUJUAN
1. Peserta didik mampu merancang prototipe traineer kelistrikan sistem penerangan sepeda motor
2. Peserta didik mampu membuat prototipe traineer kelistrikan sistem penerangan sepeda motor
B. INDIKATOR
1. Mampu memproyeksikan wiring diagram ke dalam gambar sesuai dengan jalur kelistrikan sepeda
motor yang dipilih
2. Mampu membuat prototipe traineer kelistrikan sistem penerangan sepeda motor sesuai bambar yang
telah dibuat
3. Mampu menunjukkan komponen yang dipasang berfungsi sesuai dengan sepeda motor yang dipilih
C. ALAT
1. Gergaji Besi
2. Gerinda
3. Bor
4. Las Listrik
5. Amplas
6. Scrap
7. Solder
8. Toolbox Set
D. BAHAN
1. Besi Naco
2. Triplek
3. MMT
4. Head Lamp Assy
5. Kunci Kontak
6. Kabel Wiring
7. Mur Baut
8. Dempul
9. Cat
10. Roda
E. KESELAMATAN KERJA
1. Mengenakan APD sesuai kegunaan
2. Berdoa sebelum mengerjakan Praktik
3. Menggunakan alat sesuai kegunaannya
4. Selalu fokus ketika praktik
F. GAMBAR KERJA
LANGKAH KERJA
1. Pembuatan Rangka
a. Pemotongan besi sesuai ukuran
b. Mengelas besi sesuai rangka yang telah dirancang
c. Penghalusan bekas las dengan gerinda
d. Pendempulan
e. Pengecatan
f. Pemasangan Roda
2. Pemasangan Komponen
a. Memasang semua komponen sesuai gambar rencana awal
b. Memasang mur baut sebagai terminal
3. Merangkai wiring
4. Uji Fungsi
a. Menguji fungsi lampu kepala menggunakan switch
5. Finishing
C. Instrumen Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara
umum. Pengamatan dilakukan langsung oleh guru.
1. Sikap Spiritual
Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
Saling menghormati, toleransi
Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟔