Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 1.

RPP (ADITYA YUDIANTORO/ 19040458710073)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

A. Identitas Pelajaran
Satuan Pendidikan : SMK Tamansiswa Nanggulan
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : X1 / 1
Program Keahlian : Teknik Otomotif Kendaraan Ringan
Materi Pokok : Sistem Pelumasan Engine
Alokasi waktu : 30 menit

B. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan,gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
C. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan cara perawatan system pelumasan
D. Indikator Pencapaian
3.2.1 Menjelaskan fungsi perawatan sistem pelumasan
3.2.2 Memahami dan mengerti jenis-jenis pelumasan
3.2.3 Memahami nama bagian dan fungsi bagian sistem pelumasan

E. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa dapat :
 Siswa dapat menyebutkan fungsi pelumas dengan benar
 Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pelumasan dengan benar
 Siswa dapat menjelaskan nama bagian dan fungsi bagian sistem pelumas dengan tepat

F. Materi Pembelajaran
1. Fungsi Pelumas (Terlampir)
2. Jenis-Jenis Pelumasan (Terlampir)
3. Bagian- bagian dan Fungsi Sistem Pelumasan (Terlampir)

G. Pendekatan, Model dan Metode


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning.
3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan 5 Menit
Orientasi
 Membuka proses pembelajaran dengan salam dan
doa
 Mendata kehadiran (presensi) peserta didik

Pemberian Acuan
 Menginformasikan kompetensi yang akan
dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan teknik penilaian dan metode
pembelajaran yang akan dilakukan.

Apersepsi
 Melakukan apersepsi terkait dengan pembelajaran
yang akan disampaikan.

Motivasi
 Membangkitkan motivasi Peserta didik dengan
mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari.
 Membagi kelompok diskusi
2. Kegiatan Inti 17 Menit
Sintak
Stimulation Mengamati
 Peserta didik mengamati tayangan slide tentang
fungsi sistem pelumasan dan jenis-jenis
pelumasan pada kendaraan
Problem Menanya (Identifikasi Masalah)
Statement  Dari tayangan slide tentang sistem pelumasan dan
jenis-jenis pelumasan pada kendaraan peserta
didik merumuskan masalah/menyusun pertanyaan
terkait dengan materi tersebut.
Data Collection Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik mencari informasi dari berbagai
sumber untuk menjawab/mencari solusi dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut
Verification Mengasosiasi
 Peserta didik mendiskusikan, menyimpulkan dan
menuliskan hasil diskusi kelompok tentang
jawaban yang diperoleh untuk menjawab
pertanyaan.
Generalization Mengkomunikasikan
 Secara berkelompok peserta didik
mempresentasikan hasil diskusinya.
 Kelompok lain memberi tanggapan jika ada yang
kurang jelas atau kekurangan data dari kelompok
yang presentasi
 Memberikan penguatan dari siswa yang
mempresentasikan ataupun yang menanggapi
presentasi dari kelompok lain
3. Penutup 8 Menit
 Bersama siswa menyimpulkan tentang materi
yang telah dipelajari meliputi fungsi sistem
pelumasan dan jenis-jenis pelumasan pada
kendaraan
 Memberikan refleksi dari materi yang telah
dipelajari
 Memberikan evaluasi
 Peserta didik mengerjakan soal secara individu
 Pemberian remidial untuk yang belum mencapai
KKB dan pengayaan untuk yang sudah mencapai
KKB
 Menyampaikan rencana pembelajaran
berikutnya
 Menutup pembelajaran dengan doa penutup.

I. Alat / Bahan dan Media Pembelajaran


1. Alat/Bahan
a. Laptop
b. Proyektor
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Media
a. Power point
b. Video
c. Bahan tayang power point Sistem Pelumasan

J. Sumber Belajar
1. MODUL Memeriksa Sistem Pelumasan VEDC Malang
2. Toyota Astra Motor, 1994, New Step 1, PT Toyota Astra Motor, Jakarta, Indonesia.
3. BSE Buku Sekolah Elektronik
4. Website : https://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas

K. Penilaian
1. Teknik Penilaian: tes tertulis, pengamatan ( lampiran )

Yogyakarta, 3 Juli 2019

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Muji Kurniawan Nugroho, S.E. Aditya Yudiantoro S.Pd.

LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN

SISTEM PELUMASAN

A. PENGERTIAN
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak
dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin
yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
B. FUNGSI SISTEM PELUMASAN
Sistem pelumasan merupakan bagian yang penting pada mesin yang didalamnya terdapat
komponen-komonn yang bergerak dan bergesekan. Oleh karena itu, pelumasan sangat
diperlukan agar kontak langsung antara dua permuakaan benda yang saling bergerak dapat
dihindarkan.
Sistem pelumasan berfungsinya sebagai :
1. Sebagai Pelumasan/ Anti Gesekan

Oli mencegah hubungan langsung antara dua metal/part yang bergesekan sehingga dapat
mencegah keausan dengan membentuk laipsan (Oil Film) pada permukaan logam/part.
2. Sebagai Pendingin

Oli membawa panas yang terjadi dari gesekan yang ditimbulkan atau akibat pembakaran
(pada cylinder block & piston). Pada mesin-mesin dengan kecepatan putaran tinggi,
panas akan timbul pada bantalan-bantalan sebagai akibat dari adanya gesekan yang
banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai penghantar panas dari bantalan untuk
mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin.
3. Sebagai Pembersih
Oli membawa partikel-partikel metal debu, oxidasi dan hydrocarbon. Saat membuka
tutup oli pada mesin, biasanya terlihat.

4. Sebagai Perapat/sealing

Oli juga berfungsi sebagai seal/perapat kompresi pada piston. Akan ikut terbawa pada
saat kompresi dan ikut keluar pada saat expansi.
5. Anti karat/korosi.
Melindungi permukaan part/metal dari hubungan langsung dengan air dan udara.
6. Baffer / bantalan
Meneruskan tekanan secara terpencar dan meredam benturan. Biasanya terjadi jika dua
buah gear saling bertemu/berbenturan, sehingga tumbukan/benturan tidak terjadi secara
paksa/kasar.

Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli dituntut
memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara normal beroperasi
pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang lebih besar yang dapat
menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit dan perkaratan logam-logam bearing.

C. Cara Kerja Umum Sistem Pelumasan


Cara kerja sistem pelumasan adalah menyalurkan oli mesin ke komponen yang berputar
dan bergeser agar mesin dapat bekerja dengan normal dan juga berperan penting sebagai
pendingin.
Bagian-bagian yang perlu diberi pelumasan adalah :
 Dinding silinder, torak, cicin torak, dan pena torak
 Poros engkol beserta bantalannya
 Poros nok dan bantalannya
 Mekanisme katup
 Rantai timing dan poros pompa
Dalam sistem pelumasan yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor adalah :
1. Sistem Tekan

Keterangan gambar :
1) Oil pan
2) Oil strainer
3) Pompa oli
4) Dipstick (pengukur permukaan)
5) Switch tekanan oli
6) Saringan oil
Sistem ini digunakan pada mesin besar dan mesin kendaraan. Dimana minyak
pelumasnya berada dalam keadaan lebih dingin dari pada bagian mesin lainnya. Minyak
ditekan dan dialirkan melalui berbagai saluran dengan pompa kesemua bagian yang
membutuhkan seperti beberapa bantalan, poros, batang penggerak, pipa di dalam
kerangka mesin, dan bagian lain yang akan dilumasi.
2. Sistem Percikan

Sistem ini digunakan pada mesin kecil yang berdaya rendah karena proses dan
kontruksinya sederhana. Setiap kali pangkal batang penggerak (big end) mencebur
kedalam mangkok pelumas, memercikan keatas ke dinding silinder dan bantalan-bantalan
atau bagian-bagian lain yang harus dilumasi.
Aplikasi sistem pelumasan percik banyak dijumpai pada kendaraan dua langkah yang
kuno seperti pada vespa dan pada L2 Super. Sistem pelumasan percik hanya diterapkan
pada engine yang mempunyai rpm dan daya rendah serta pada engine yang memiliki
konstruksi katup-katup samping. Selain itu sistem ini hanya diaplikasikan pada kendaraan
satu silinder dan bentuk engine yang relatif kecil. Pada engine multi silinder sudah
menggunakan sistem paksa dan sistem rendam yang diterapkan pada transmisi dan
differensial. Sekarang ini juga masih ada engine yang menggunakan sistem percik seperti
pada motor bensin 5,5 HP yang banyak digunakan pada mesin penggerak kompresor.
3. Sistem kombinasi

Sistem ini digunakan untuk menjaga agar sistem pelumasan agar tetap bekerja dengan
baik jika pompa mengalami gangguan. Pada sistem ini pompa minyak pelumas
memompakan minyak pelumas dari bak minyak pelumas kedalam mangkok minyak
pelumas dan pangkal batang penggerak bertugas memercikan minyak pelumas ke bagian-
bagian yang perlu dilumasi.

D. Komponen-Komponen Sistem Pelumasan


Skema / Bagan/ Bagian Sistem Pelumasan

Fungsi bagian-bagian
1) Panci oli sebagai persediaan minyak pelumas
2) Saringan kasar sebagai saringan awal untuk mencegah kotoran kasar ikut terbawa
dalam system
3) Pompa oli berfungsi menghisap dan menekan oli ke pemakai
4) Katup pelepas untuk mencegah kelebihan tekanan oli
5) Saringan halus untuk menyaring oli sebelum pemakai
6) Katup by pass untuk menjamin pelumasan tetap berfungsi sewaktu saringan halus
tersumbat
7) Sakelar tekanan berfungsi sebagai saklar lampu kontrol jika tekanan oli kurang

Komponen Sistem Pelumas


1. Pompa Pelumas
Pompa oli (oil pump) berfungsi menghisap oli dari bak oli (oil pan) kemudian menekan
dan menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Pompa oli ada yang digerakan
oleh poros engkol dan ada juga yang digerakan oleh sumbu nok (camshaft) dan timing
belt. Saringan oli terpasang pada inlet pompa oli dan berfungsi menyaring kotoran dari
oli.
Macam-macam pompa oli :
a. Pompa oli model roda gigi
Pompa oli model roda gigi terdiri dari gigi penggerak (drive gear) dan gigi yang
digerakan (driven gear), berputar secar bersamaan untuk menghisap dan
memompakan oli keluar.
Tipe pompa oli model roda gigi

b. Pompa oli model trochid


Pompa oli model trochoid ( trochoid pump ) dilengkapi dua rotor ( rotor penggerak
dan rotor yang digerakan ), yang terdapat di dalmrumah pompa ( pump body ).

2. Saringan minyak pelumas


Saringan oli digunakan untuk menyaring kotoran pada minyak pelumas yang akan
beredar keseluruh komponen yang bergerak dan juga untuk menghindari dari kerusakan.
3. Ventilasi ruang engkol
Berfungsi untuk menjaga kekentalan minyak pelumas atau mencegah terjadinya
kerusakan minyak pelumas yang ada di dalam ruang engkol dari reaksi kimia yang
terjadi akibat bercampurnya minyak pelumas dengan blow by gas (campuran bahan
bakar da udara yang bocor dari silinder yang tidak ikut terbakar). Jenisnya dibedakan
menjadi dua, diantaranya : ventilasi terbuka dan ventilasi tertutup.
4. Penunjuk tekanan minyak pelumas
Penunjuk tekanan minyak pelumas ada dua macam yaitu jenis mekanik dan
menggunakan arus listrik, sedangan yang paling banyak digunakan adalah penunjuk
tekanan minyak pelumas yang menggunakan arus listrik yang berjenis kontak tekan dan
kumparan elektromagnetik.

5. Pendingin oli (oil cooler)

Pendingin oli yang banyak digunakan adalah pendingin air yang ditempatkan dibawah
radiator dan untuk menghindari dari penyumbatan maka dilengkapi dengan bypass
ketika terjadi penyumbatan maka dapat langsung dialirkan melalui katup bypass.

E. Jenis Pelumas
1. Oli Mineral
Oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah
diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat - zat aditif untuk meningkatkan
kemampuan dan fungsinya. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa
menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya
dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang
ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke
celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.
2. Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari
pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli
mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya.
Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan baju polyester), yang paling
sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli sintetis cenderung tidak
mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena
cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam). Pada
dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif
dibandingkan dengan oli mineral.

Sistem pelumasan tidak hanya sebatas oli, masih ada beberapa hal yang berhubungan
dengan pelumasan, seperti Grease atau bahasa bengkelnya "gemuk". Grease ini berbentuk
semi-solid (seperti margarin makanan) yang berfungsi hampir sama dengan oli, dengan dasar
sebagai pelumas. Grease ini juga di design untuk beberapa faktor tertentu seperti ketahanan
terhadap suhu/temperatur dan air.
Grease ini memiliki karakter :
 Pada temperatur normal ke bawah (nol) akan tetap berbentuk semi-solid
 Pada temperatur tinggi atau mencapai suhu leleh/cair pada saat mesin bekerja akan
mencair dan melumasi bagian permesinan.
Berdasarkan tipe grease terdapat 2 macam yaitu:
a. Lithium Grease grease ini memiliki kharakter tahan terhadapa panas tinggi dan tahan pada
putaran tinggi
b. Calcium Grease, grease yang ini lebih tahan terhadap air dibandingkan Lithium Grease

F. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena berkaitan
dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Kekentalan oli
langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung
benturan antar permukaan logam.
Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara cukup
agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka
lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi
kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi.
Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada
temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang
dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi
atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.
Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society of
Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera angka SAE 5W-30
berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada
suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.
Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin. Umumnya,
mobil sekarang punya kekentalan lebih rendah dari 5W-30 . Karena mesin belakangan lebih
sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan juga banyak celah-celah
kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tak baik menggunakan oli kental (20W-50) pada
mesin seperti ini karena akan mengganggu debit aliran oli pada mesin dan butuh semprotan
lebih tinggi.
Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan pemakaian
oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film cukup untuk
bearing.

G. Klasifikasi Minyak Pelumas


Minyak pelumas dapat diklasifikasikan denagn standar American Petroleum Institute
(API) dan dites sesuai dengan standarnya. Klasifikasi API juga menambah tingkat SAE nya.
Klasifikasi minyak pelumas untuk mesin bensin :
SA : Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive)
SB : Untuk mesin ringan yang mengandung sedikit anti axidant
SC : Yang mengandung detergen, dispersent, anti oxident dll
SD : Untuk mesin yang beropersi dengan temperature tinggi, mengandung resisting,agent,
anti aoxidant dll
SE : Untuk mesin sedang mengandung resisting,agent, anti aoxidant yang banyak
SF : Tingkat aliran tinggi dengan pemakaian resistane dan daya tahan yang lebih rendah
Klasifikasi minyak pelumas untuk mesin diesel
CA : Untuk mesin diesel operasi beban ringan
CB : Untuk mesin diesel operasi sedang
CC : Untuk mesin diesel memakai turbo charge, dan temperature sedang
CD : Untuk mesin diesel memakai turbo charge dengan kandungan sulfur pada bahan
sedikit
Klasifikasi minyak pelumas untuk roda gigi.
GL1 : Mineral murni tapi jarang dipakai (roda gigi)
GL2 : Minyak hewani dan tumbuhan (worm gear)
GL3 : Mengandung bahan tambah extreme pressure resisting (tranmisi manual dan stering
gear)
GL4 : Mengandung bahan extreme pressure resisting lebih banyak dari GL3 (hypoid gear)
GL5 : Kandungan extreme pressure resisting lebih banyak dari GL4,-dan kondisi lebih
berat (differensial dilengkapi hypoid gear )

Dibedakannya pelumasan antara motor bensin dan diesel adalah karena:

1. Diesel mempunya tekanan kompresi yang lebih tinggi dengan suhu kompresi yang
tinggi sehingga memudahkan oksidasi.
2. Kadar sulfur bahan bakar lebih besar, dapat terjadi pembentukan asam yang lebih kuat.
LAMPIRAN PENILAIAN :
Instrumen Penilaian, Pedoman Penskoran, dan Teknik Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
a. Instrumen Penilaian
1) Kisi-kisi soal
No Kompetensi Konten Level Indikator Bentuk Nomor
IPK
Dasar /Materi Kognitif Soal Soal Soal
1 Memahami Menjelask Fungsi 1 Peserta Pilihan 1,2,3
Fungsi an fungsi sistem didik dapat Ganda
Sistem sistem pelumasan menentukan
Pelumasan pelumasan pada pilihan
kendaraan kendaraan tentang
fungsi
sistem
pelumasan
dengan
benar
2 Menjelask Komponen/ 1 Disajikan Pilihan 4,5
an bagian sebuah Ganda
komponen sistem gambar,
/ bagian pelumasan Peserta
sistem pada didik dapat
pelumasan kendaraan menjelaskan
kendaraan nama
komponen
sistem
pelumasan
3 Menjelask Fungsi 1 Peserta Pilihan 6
an Fungsi komponen didik dapat Ganda
komponen system menjelaskan
system pelumasan tentang
pelumasan pernyataan
Fungsi
komponen
system
pelumasan
4 1 Peserta Pilihan 7
didik dapat Ganda
menjelaskan
jenis system
pelumasan
5 1 Peserta Pilihan 8,9,10
didik dapat Ganda
menjelaskan
Klasifikasi
pelumasan
pada
kendaraan
khususnya
mobil

2) Soal Evaluasi
1. Mengapa pada mesin membutuhkan sistem pelumasan..
a. Untuk menghindari keausan pada mesin
b. Mengurangi nilai gesek atau koofisien gesek komponen mesin
c. Untuk menambah akselerasi pada kendaraan
d. Untuk mempertahankan temperature kerja mesin
e. Agar mesin dapat berputar dalam waktu yang lama

2. Di bawah ini adalah 4 fungsi dari minyak pelumas, jawaban yang paling
tepat adalah..
a. Pelumas, pendingin, perapat, pembersih.
b. Penglarut kotoran, pendingin, pelumas, pengaman.
c. Pelumas, pengatur suhu mesin, pelindung, pelicin.
d. Daya tahan mesin, pelumas, menjaga putaran mesin, penglarut
kotoran.
e. Pelumas, pendingin, daya tahan mesin, pelicin.

3. Pada tabung oli terdapat tulisan SAE, apa yang dimaksud SAE tsb..
a. Society of Automotive Engineers, suatu lembaga yang memberikan
standard untuk viskositas dari oli
b. Society of Automotive Engineers, suatu lembaga yang memberikan
standard untuk kualitas dari oli berupa SH/CD
c. Society of Automatic Engineers, suatu lembaga yang memberikan
standard untuk viskositas dari oli sintetik
d. Society of Automatic Engineers, suatu lembaga yang memberikan
standard untuk kualitas dari oli berupa SH/CD
e. Society of Automatic Engineers, suatu lembaga yang memberikan
standard untuk viskositas dari oli IG

4. Nama komponen pelumas nomor 1,3 dan 5 yang ada di gambar system
pelumas berikut adalah..

a. Sakelar tekanan, Saringan kasar, Katup by pass


b. Panci oli, Pompa oli, Saringan halus
c. Panci oli, Saringan kasar, Pompa oli
d. Katup pelepas, Saringan halus, Katup by pass
e. Saringan kasar, Pompa oli, Katup pelepas

5. Aliran minyak pelumas pelumasan pada mesin adalah ....


a. Carter – filter – pompa – saluran pelumasan – komponen yang
dilumasi – carter
b. Carter – filter (strainer) – pompa – filter – saluran pelumasan –
komponen yang dilumasi – carter
c. Carter – pompa – saluran pelumasan – komponen yang dilumasi –
filter – carter
d. Carter – pompa – saringan – saluran – komponen – filter – carter
e. Carter – pompa – Saringan – katup bypass – komponen – carter

6. Komponen pelumasan yang berfungsi sebagai saringan awal untuk


mencegah kotoran kasar ikut terbawa dalam sistem adalah..
b. Pompa
c. Tangki
d. Saringan kasar
e. Saringan halus
f. Katup pelepas
7. Sistem pelumas yang proses kerjanya dengan cara pompa minyak pelumas
memompakan minyak pelumas dari bak minyak pelumas kedalam
mangkok minyak pelumas dan pangkal batang penggerak bertugas
memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang perlu dilumasi adalah
sistem pelumasan jenis..
a. Sistem pelumasan tekan
b. Sistem pelumasan dorong
c. Sistem pelumasan kombinasi
d. Sistem pelumasan percik
e. Sistem pelumasan putar

8. Apa yang dimaksud dengan ‘SYNTHETIC OIL’..


a. Oli yang terbuat dari mineral-mineral pada tumbuh-tumbuhan dan
hewan
b. Oli yang terbuat dari mineral-mineral yang terdapat dari dalam bumi
c. Oli yang telah ditambahkan aditif
d. Oli yang dipakai pada kendaraan lama
e. Oli yang banyak dipaka pada kendaraan roda empat atau lebih

9. Pernyataan dibawah ini yang benar adalah..


a. SAE 30 lebih kental dari SAE 50
b. SAE 50 lebih encer dari SAE 30
c. SAE 50 lebih encer dari SAE 90
d. Oli dengan kualitas SG lebih bagus dari SH
e. Kwalitas Oli dengan SAE 30 sama dengan API 30

10. Di bawah ini klasifikasi minyak pelumas untuk mesin bensin, jawaban
yang paling tepat adalah..
a. SA, SB, SC, SD, SE, SF
b. SA,GL, SF, CC, CF
c. CA,CB, CC, CD
d. GL1,GL2,GL3,GL4
e. SA,CCA,GL,GB

b. Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 Mengapa pada mesin membutuhkan sistem pelumasan.. 1

b.Mengurangi nilai gesek atau koofisien gesek komponen


mesin
2 Di bawah ini adalah 4 fungsi dari minyak pelumas, jawaban yang 1
paling tepat adalah..

a.Pelumas, pendingin, perapat, pembersih.


3 Pada tabung oli terdapat tulisan SAE, apa yang dimaksud SAE 1
tsb..

a.Society of Automotive Engineers, suatu lembaga yang


memberikan standard untuk viskositas dari oli
4 Nama komponen pelumas nomor 1,3 dan 5 yang ada di gambar 1
system pelumas berikut adalah..

b.Panci oli, Pompa oli, Saringan halus


5 Aliran minyak pelumas pelumasan pada mesin adalah ... 1

b.Carter – filter (strainer) – pompa – filter – saluran


pelumasan – komponen yang dilumasi – carter
6 Komponen pelumasan yang berfungsi sebagai saringan awal untuk 1
mencegah kotoran kasar ikut terbawa dalam sistem adalah..

c.Saringan kasar
7 Sistem pelumas yang proses kerjanya dengan cara pompa minyak 1
pelumas memompakan minyak pelumas dari bak minyak pelumas
kedalam mangkok minyak pelumas dan pangkal batang penggerak
bertugas memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang
perlu dilumasi adalah sistem pelumasan jenis..

c.Sistem pelumasan kombinasi


8 Apa yang dimaksud dengan ‘SYNTHETIC OIL’.. 1

c.Oli yang telah ditambahkan aditif


9 Pernyataan dibawah ini yang benar adalah.. 1

e.Kwalitas Oli dengan SAE 30 sama dengan API 30


10 Di bawah ini klasifikasi minyak pelumas untuk mesin bensin, 1
jawaban yang paling tepat adalah..

a.SA, SB, SC, SD, SE, SF


Jumlah Total 10

c. Teknik Penilaian : Tes tertulis


2. Penilaian Keterampilan
a. Instrumen Penilaian
Aspek Penilaian
Nilai Kriteria
No Nama Siswa Kelanca Penam Tata
Isi Akhir ST/T/CT/KT
ran pilan bahasa
(jumlah/4)
1
2
3
Keterangan :
ST : Sangat Terampil
T : Terampil
CT : Cukup Terampil
KT: Kurang Terampil

b. Pedoman Penskoran
1) Isi / pesan
a) Sangat baik (4) : pesan tersampaikan sesuai permintaan
b) Baik (3) : pesan tersampaikan dengan sedikit perubahan
c) Cukup (2) : pesan kurang sesuai dengan permintaan
d) Kurang (1) : pesan yang disampaikan berbeda dengan permintaan
2) Kelancaran
a) Sangat baik (4) : pesan disampaikan dengan lancar
b) Baik (3) : pesan disampaikan dengan sedikit (1-5) hambatan
c) Cukup (2) : pesan disampaikan dengan terbata-bata
d) Kurang (1) : pesan dibacakan.
3) Penampilan
a) Sangat baik (4) : sikap dan postur tubuh yang sesuai, suara jelas dan
lantang, dan dapat menarik perhatian orang lain
b) Baik (3) : sikap dan postur tubuh cukup baik, suara jelas, kurang
menarik.
c) Cukup (2) : sikap dan postur kurang baik, suara kurang jelas,
d) Kurang(1) : sikap dan postur tubuh kurang baik, suara pelan dan tidak
jelas
4) Tata bahasa baik dan benar
a) Sangat baik (4) : diucapkan dengan tata bahasa yang benar
b) Baik (3) : sedikit kesalahan tata bahasa
c) Cukup (2) : tata bahasa kurang tepat
d) Kurang (1) : banyak kesalahan tata bahasa
5) Nilai Akhir: = (Isi + Kelancaran + Penampilan + Tata bahasa)/4
6) Kriteria
a) Sangat Terampil jika nilai akhir 4
b) Terampil jika nilai akhir 3
c) Cukup terampil jika nilai akhir 2
d) Kurang terampil jika nilai akhir 1
c. Teknik Penilaian : Observasi

3. Penilaian Sikap
a. Instrumen Penilaian Sikap

Percaya Kerjasa Tanggung


Jujur Santun Nilai akhir/
No Nama siswa diri ma jawab
(1-4) (1-4) jumlah
(1-4) (1-4) (1-4)
1
2
3

b. Pedoman Pensekoran
1) Aspek Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan Skor 1 jika 1 sampai 2
2. Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya indikator muncul
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam Skor 2 jika 3 sampai 4
mengerjakan setiap tugas indikator muncul
3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya Skor 3 jika 5 indikator
4. Melaporkan barang yang ditemukan muncul
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya
Skor 4 jika 6 indikator
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
muncul

2) Aspek Percaya Diri


No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Mampu melakukan presentasi di depan umum  1 (Kurang)
2. Berani bertanya  2 (Cukup)
3. Mengemukakan pendapat  3 (Baik)
4. Menjawab pertanyaan
 4 (Sangat Baik)

3) Aspek Kerjasama
No. Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
2. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
3. Bersedia membantu orang lain dalam satu
kelompok yang mengalami kesulitan
4. Rela berkorban untuk teman lain

 Skor 1 jika 1 atau tidak ada


indikator yang konsisten ditunjukkan
peserta didik
 Skor 2 jika 2 indikator kosisten
ditunjukkan peserta didik
4) Aspek Tanggung Jawab
No. Indikator Tanggung jawab Penilaian Tanggung jawab
1. Melaksanakan tugas individu dengan baik Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator
2. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan yang konsisten ditunjukkan peserta
3. Mengembalikan barang yang dipinjam didik
4. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Skor 2 jika 2 indikator konsisten
ditunjukkan peserta didik
 Skor 3 jika 3 indikator kosisten
ditunjukkan peserta didik
 Skor 4 jika 4 indikator konsisten
ditunjukkan peserta didik

5) Aspek Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan ucapannya)  Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat  Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Berperilaku sopan
 Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator

Anda mungkin juga menyukai