Anda di halaman 1dari 38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NEGERI 1 BULUKERTO


Mata Pelajaran : PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN
Kelas/ Semester : XI/III
Materi Pokok : Merawat System Pelumasan
Alokasi Waktu : 32 JP @45 menit

A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan): Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Kendaraan Ringan Otomotifpada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI-4 (Keterampilan): Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,


informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Kompetensi Dasar : Menerapkan cara perawatan system pelumasan
3.2.1 IPK : Menjelaskan prinsip kerja system pelumasan

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan prinsip
kerja system pelumasan dengan santun

D. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam system pelumasan
2. Prinsip kerja system pelumasan
3. Prinsip kerja pompa oli
4. Prinsip kerja filter oli
5. Prinsip kerja pelumasan dinding silinder
6. Prinsip Kerja Kontrol tekanan oli
(materi pembelajaran terlampir)
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : 1. Saintifik
2. Model Pembelajaran : 1. Discovery learning
3. Metode Pembelajaran : 1. Pemaparan ( klasikal )

F. Media dan Bahan


1. Alat/media Pembelajaran
a) Video/Film
b) LCD Proyektor
c) laptop

2. Bahan Pembelajaran
 Modul sistem pelumasan
 Komponen-komponen sistem pelumasan
G. Sumber Belajar
 Modul Memperbaiki kerusakan pada sistem pelumasan (PPGT VEDC Malang)
 BSE tentang perbaikan mesin kendaraan ringan
 New Step 1

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Waktu Bahan
No Kegiatan Pembelajaran (menit) /Peralatan
/Sumber
1 KEGIATAN AWAL
1. Appersepsi : Guru mengajak untuk berdo’a sesuai dengan agama
yang dianutnya, mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan
rencana kegiatan saat ini dengan menyebutkan kompetensi inti,
kompentensi dasar serta yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran.mengingat kembali materi yang lalu
2. Motivasi :
a. Guru meminta siswa tetap focus dalam menerima pelajaran.
b. Memotivasi siswa untuk peduli terhadap lingkungan sekitar
seperti kebersihan kelas, penataan meja, kursi dan
perlengkapan lain.
c. Guru menyajikan gambar konstruksi Sistem Pelumas
3. Tujuan :
Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja system pelumasan
2 KEGIATAN INTI 24’ 1. M
odul
Menstimulasi/pemberian rangsangan pada siswa(mengamati) perbaikan
 Guru meminta siswa untuk melihat skema system pelumasan kerusakan
 Guru menugaskan siswa untuk melihat bahan tayang yang sistem
disajikan dan mengidentifikasi prinsip kerja system pelumasan pelumasan
 Siswa melihat bahan tayang yang disajikan oleh Guru. (PPGT
 Siswa membaca buku berkaitan dengan prinsip kerja ystem VEDC
pelumasan Malang)
 Siswa berdiskusi tentang prinsip kerja system pelumasan.
 Siswa menentukan prinsip kerja system pelumasan

Mengidentifikasi Masalah (menanya)


 Guru menugaskan siswa untuk menentukan masalah-masalah
yang sering terjadi pada prinsip kerja system pelumasan
 Siswa mengidentifikasi masalah-masalah melalui contoh yang
disampaikan oleh guru mengenai prinsip kerja system pelumasan
 Siswa membaca buku untuk mendapatkan informasi tentang
prinsip kerja system pelumasan.
 Siswa mendiskusikan prinsip kerja system pelumasan.

Pengumpulan Data (mengumpulkan informasi)


 Guru meminta siswa untuk mencoba menyampaikan prinsip kerja
sistem pelumasan sesuai dengan SOP.
 Siswa mencoba menentukan prinsip kerja sistem pelumasan.
 Siswa mencoba menjelaskan prinsip kerja sistem pelumasan.

Pembuktian (menalar)
 Guru menugaskan siswa untuk menentukan prinsip kerja sistem
pelumasan.
 Siswa menentukan prinsip kerja sistem pelumasan berdasarkan
buku

Menarik kesimpulan (mengkomunikasikan)


 Guru menugaskan siswa untuk menyajikan prinsip kerja sistem
pelumasan.
 Siswa membuat bahan presentasi tentang prinsip kerja sistem
pelumasan
 Siswa menyajikan tentang prinsipkerja sistem pelumasan
3. KEGIATAN AKHIR/PENUTUP 3’

1. Siswa bersama-sama dengan guru mengadakan refleksi terhadap


proses belajar hari itu.
2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang
belum dapat dipahami.
3. Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya.
4. Menutup pelajaran

I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Sikap
b. Pengetahuan : bentuk tes uraian (terlampir)

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1 Sikap Observasi kinerja lewat Selama pembelajaran
a. Santun rubrik
b. Jujur
c. Percaya diri
d. Bertanggung jawab
e. Kerjasama

2 Pengetahuan Tes Tertulis 10 menit


( lembar penilaian dan rubric pensekoran terlampir)

Bulukerto, Juni 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Joko Widagdo Fendi Kristanto A ,S.T


NIP.19650719 200502 11 001 NIP.-
Lampiran 1 ( Materi pembelajaran )

Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Fungsi Utama Pelumasan Pada Motor

Sebagai Pelumas Sebagai Pendingin

Untuk mengurangi keausan dan gesekan Untuk mendinginkan bagian motor dengan
bagian-bagian motor yang bergerak menghanyutkan panas dari bagian yang
dilalui
Sebagai Perapat
Sebagai Pembersih

Untuk menyumbat dengan baik rongga- Untuk membantu membersihkan bidang-


rongga yang terdapat pad cincin torak bidang lumas
dengan dinding silinder
Jenis-jenis Pelumasan

1. Pelumasan campur langsung

Cara Kerja
Oli dicampur langsung dengan bahan bakar pada tangki, oli dan bahan bakar ikut aliran gas
ke ruang engkol dan silinder dan melumasi bagian-bagian motor sebelum campuran tersebut
dibakar.

Sifat-sifat
 Sistem pelumasan yang paling sederhana
 Pemakaian oli boros, timbul polusi karena oli ikut terbakar
 Dipergunakan pada motor 2 tak kecil
 Menggunakan oli khusus 2 tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin

Perbandingan Campuran
Prosentase oli2-4% dari bensin per liter (lihat spesifikasi pabrik)
2. Pelumasan sistem pompa (Motor 2 tak)

Jenis-jenis :
 Autolube
 Crank Case Injection / CCI
Gas tangan

Cara Kerja
Sistem Autolube : Oli dipompakan dari tangki oli oleh
sebuah pompa oli menuju saluran masuk
Sistem CCI Cara kerja seperti Autolube tetapi dengan
saluran oli tambahan ke bantalan poros
: engkol (bercabang)

Besar aliran oli tergantung pada 1. Putaran mesin


2. Posisi katup gas
:

Sifat-sifat
 Pemakaian oli lebih ekonomis dari pada pelumasan campur langsung
 Penyetelan yang salah pada pompa mengakibatkan kerusakan pada motor
 Dipergunakan pada sepeda motor 2 tak
Autolube : Yamaha, Kawasaki
CCI : Suzuki
Pelumasan sirkuit tekanan/pompa (Motor 4 tak)

Cara kerja
Oli dari panci karter dihisapkan dan dipompakan ke seluruh bagian motor yang memerlukan
pelumasan dan turun dengan sendirinya kembali ke panci karter.

Sifat-sifat
 Pelumasan teratur dan merata
 Memberi pendinginan dan pembersihan pada tiap-tiap bagian motor
 Karena pompa digerakkan oleh motor, hasil pemompaannya tergantung pada putaran
motor
 Digunakan pada motor bensin 4 tak dan motor Diesel 2 tak
 Oli perlu diganti setiap + 5.000 – 7.000 km pada motor bensin
 Oli perlu diganti setiap + 3.000 – 5.000 km pada motor Diesel

Oli dihisap dari karter/panci oli menuju pompa oli, dari pompa oli ditekan menuju saringan
halus, setelah itu tekanan oli masuk ke saluran utama, yang membagikan oli ke :
 Masing-masing bantalan poros engkol
 Mekanisme katup
 Tempat lain yang memerlukan pelumasan (misal : pompa injeksi motor Diesel), atau
pendinginan misal : bagian bawah torak, atau tekanan misal ; tensioner rantai, pengatur
celah katup Automatis
Pelumasan bantalan-bantalan poros engkol

 Setelah melalui saringan halus oli ditekan melalui saluran pada blok silinder yang
selanjutnya menuju lubang-lubang poros engkol untuk melumasi metal duduk dan metal
jalan
 Untuk memperoleh aliran oli yang menuju metal jalan, maka metal duduk dilengkapi
alur/coakan, sehingga oli yang masuk ke metal jalan selalu tersedia setiap saat
 Oli dari metal duduk menuju metal jalan mengalir melalui lubang yang ada pada poros
engkol
Pelumasan torak dan dinding silinder

Cipratan oli pada bantalan pangkal


batang torak
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros
engkol, melumasi metal jalan setelah itu
keluar melalui sisi-sisinya dan dicipratkan
ke dinding silinder (karena putaran poros
engkol, sehingga di dalam ruang
engkol/karter akan menjadi hujan oli
selama motor hidup

Lubang penyemprot pada pangkal


batang torak
Untuk memperbaiki pelumasan pada
dinding silinder, pangkal batang torak
diberi lubang oli yang mengarah pada
dinding silinder yang menerima gesekan
paling besar (daerah sisi kerja)
Keterangan :
Lubang penyemprot disesuaikan dengan
putaran motor.
Jika putaran motor ke kanan maka lubang
oli disebelah kiri dan sebaliknya.
Pelumasan mekanisme katup

Setelah melumasi metal poros kam oli


disalurkan ke poros tuas katup, kemudian
dibagikan ke temapt-tempat yang harus
dilumasi (lihat gambar) untuk motor jenis Over
Head Valve (OHV)

Bantalan poros kam menerima pelumasan


tekan, kadang-kadang dilumasi dengan
semprotan oli menggunakan pipa (untuk motor
jenis Over Head Camshaft)

Pada Penggerak poros kam yang


menggunakan ranatai tensioner, biasanya
bekerja dengan tekanan oli.
Roda gigi dilumasi dengan semprotan (lihat
tanda panah)

Pelumasan torak (untuk motor dengan tuntutan panas yang tinggi)


Oli dari saluran utama (dari saluran blok motor) disemprotkan ke bagian bawah torak, jika
tekanan oli melebihi 200 kPa (2 bar), yaitu tekanan pembukaan katup pad nosel
penyemprotan. Katup ini berfungsi mencegah kendaraan tekanan oli pada putaran motor yang
rendah (misal idle)

Data-data pelumasan tekan


Isi panci oli Sedan/Colt 3-6 liter
Truk/Bus 5-20 liter
Hasil pemompaan pompa oli rpm idle 2-5 liter/menit
Rpm tinggi 20-5 liter/menit
Tekanan oli maksimum (katup pelepas terbuka) 300-500 Kpa (3-5 bar)
Tekanan oli minimum (untuk beban penuh) 150 Kpa (1,5 bar)
Lampu kontrol mulai menyala  50 Kpa (0,5 bar)
POMPA OLI MOTOR 4T

Pompa Oli
Tujuan Khusus Pembelajaran
 Memahami nama komponen, fungsi dan cara kerja berbagai macam pompa oli

Bagian-bagian pompa oli

1. Saringan oli kasar 5. Pen pengunci


2. Tutup pompa oli 6. Penahan katup pelepas oli
3. Rotor yang digerakkan 7. Pegas katup pelepas
4. Rotor penggerak 8. Katup pelepas

Macam-macam penggerak pompa oli :


1. Poros kam/Noken As
2. Poros engkol/As kruk

Jenis-jenis pompa oli

1. Pompa oli bentuk rotor


Pompa jenis rotor digerakkan oleh poros kam/Noken As
Bagian-bagian

1. Rotor bagian dalam / Rotor penggerak 4. Poros pemutar


2. Rotor bagian luar / Rotor yang digerakkan 5. Saluran masuk
3. Rumah pompa 6. Saluran keluar

Cara kerja
Rotor (no 1) berputar mengisap oli melalui saluran no 5 ke dalam ruangan yang dibentuk
antara dua gigi rotor. Oli terdesak ke arah putaran roda dan di tekan keluar menuju
pemakai (saluran no 6).

Prinsip kerja
Oli terhisap dan ditekan berdasarkan pembesaran dan pengecilan ruangan yang dibentuk
kedua rotor.

Penggunaan
Hampir semua mobil sekarang (Toyota, Mitsubhisi, Opel, Ford)
2. Pompa oli jenis roda gigi luar
Pompa oli jenis gigi luar digerakkan oleh poros kam/Noken As

Bagian-bagian

1. Roda gigi pemutar 5. Saluran keluar


2. Roda gigi bebas 6. Poros pemutar
3. Rumah pompa 7. Poros tetap (paten)
4. Saluran masuk

Cara kerja
Roda gigi berputar mengisap oli masuk ke smping kanan/kiri dari kedua roda gigi. Oli
ditekan keluar menuju pemakai

Prinsip kerja
Oli terhisap dan ditekan berdasarkan putaran kedua roda gigi

Penggunaan
Motor lama/kuna (Willys, Nissan)
3. Pompa oli jenis roda gigi dalam
Pompa oli jenis roda gigi digerakkan oleh poros engkol/As kruk

Bagian-bagian

1. Roda gigi dalam 4. Saluran masuk


2. Roa gigi luar 5. Saluran keluar
3. Pemisah 6. Poros engkol
7. Pasak

Cara kerja
Roda gigi berputar oli terhisap masuk melalui saluran masuk (no 4) ke dalam ruangan
yang dibentuk oleh dua roda gigi.
Oli ditekan keluar menuju pemakai melalui saluran keluar (no 5)

Prinsip kerja
Sama dengan pompa oli jenis roda gigi luar

Penggunaan
Daihatsu, Suzuki
SARINGAN OLI/FILTER OLI

Tujuan Khusus Pembelajaran


 Memahami fungsi dan cara kerja berbagai jenis saringan oli

Fungsi
Menyaring oli sebelum mencapai pemakai sehingga :
 Keausan motor diperkecil
 Umu motor diperpanjang

Letak pemasangan :
 Pada saluran tekan setelah pompa oli
 Pada blok mootr bagian luar dengan tujuan agar penggantian lebih mudah

Jenis-jenis saringan oli

1. Saringan oli jenis elemen/terpisah

Bagian-bagian

Cara kerja
Oli dari pompa oli ditekan masuk lewat saluran masuk bagian luar filter oli
oli disaring filter oli masuk kebagian dalam oli bersih ditekan ke pamakai
Hal yang perlu diperhatikan sewaktu pembersihan filter oli :
 Pegas penahan jangan diletakkan diatas piringan dudukan elemen saringan akibatnya
piringan tidak menekan filter oli dan oli tidak tersaring.
 Paking karet harus terpasang dengan benar jika tidak oli akan bocor.

Sifat-sifat :
 Filter oli dapat dibersihkan hingga beberapa kali (tidak usah diganti filter oli)
 Biaya lebih hemat

Penggunaan : Motor Bensin dan Diesel CC besar

2. Saringan oli jenis cartridge/utuh

Cara kerja :
Oli dari pompa masuk dari bagian luar (lubang kecil jumlah banyak) disaring oleh
filter oli oli bersih keluar melalui satu lubang besar menuju pemakai.

Sifat-sifat :
 Sekali dipakai dibuang
Penggunaan :
 Hampir semua mobil/kendaraan saat ini

Katup by-pass

Fungsi : Untuk mencegah keausan motor pada saat saringan/filter oli


tersumbat

Cara kerja : Jika filter/saringan oli tersumbat oleh kotoran, oli akan mengalir
ke pemakai melalui saluran by-pass (lihat gambar)

Saringan baru Saringan tersumbat


Letak Katup by-pass
a) Dalam saringan
b) Pada flens/dudukan

Katup anti balik

Fungsi :  Mencegah oli dalam saringan bagian luar tidak mengalir kembali ke
dalam panci oli/karter saat motor mati
 Diperlukan jika sambungan saringan oli letaknya menghadap (horisontal)
lihat gambar

Cara kerja
Saat motor hidup
Oli menekan katup anti balik, katup
terbuka oli mengalir ke dalam saringan
menuju pemakai
Saat motor mati
Katup anti balik tertutup akibat dorongan
pegas dan juga tekanan oli.
Oli tertahan dalam saringan/filter bagian
luar
PERLENGKAPAN TAMBAHAN/PERLENGKAPAN KHUSUS

Tujuan Pembelajaran :
 Memahami fungsi dan cara kerja sistem kelengkapan khusus/tambahan yang ada pada
sistem pelumasan.

Masalah dan pemecahannya


 Oli motor biasanya menjadi lebih panas dari air pendingin motor
 Jika temperatur oli naik diatas 1300 C maka oli menjadi terlalu encer dan sifat lumasnya
berkurang
 Motor dengan pendingin udara biasanya dilengkapi radiator oli
 Motor degan pendinginan air kadang-kadang dilengkapi radiator oli atau pemindah panas

Jenis-jenis perlengkapan tambahan


1. Radiator oli
Cara kerja : Oli panas sebelum ke pemakai didinginkan dahulu oleh radiator oli
melalui sebuah ventilator/kipas

Pengunaan : Motor dengan sistem pendingin udara (VW, Deutz Diesel)


2. Pemindah panas

Cara kerja

Saat motor dingin Saat motor panas


 Air pendingin menjadi lebih cepat  Oli motor menjadi lebih panas
panas dari pada oli motor dari pada air pendingin
 Panas air pendingin dipindahkan ke oli  Panas oli motor dipindahkan ke
motor air pendingin (penyerapan
 Oli menjadi panas dan mancapai panas)
temperatur kerja  Panas oli motor menjadi
berkurang

Pengukur tekanan

Masalah dan pemecahan


Tekanan oli minimum dalam idle : 0,5 bar
Tekanan oli minimum pada beban penuh : 1,5 bar

Jika tekanan oli kurang dari yang tercantum di atas, motor menjadi rusak karena
kekurangan oli, oleh karena itu motor perlu dilengkapi sistem kontrol untuk tekanan oli.
Bagian-bagian utama sistem kontrol tekanan oli

Pengirim tekanan
 Dipasang pada saluran oli setelah
saringan halus
 Jenis pengirim berupa tahanan geser
dan tekanan langsung

Penerima tekanan
 Dipasang pada Dask Bord ruang
pengemudi
 Jenis berupa tahanan geser, tekanan
langsung dan lampu kontrol
Cara kerja
1. Sistem kontrol jenis lampu kontrol

 Motor hidup tekanan normal


Tekanan oli akan menekan membran membran terangkat dan kontak terputus,
sehingga arus dari baterai tidak mendapatkan massa/minus baterai lampu kontrol
OFF/mati
 Motor hidup tekanan oli rendah (kurang dari spesifikasi)
Tekanan oli yang rendah tidak mampu menekan membran yang juga ditekan oleh pegas
sehingga kontak tertutup arus dari baterai akan mendapatkan massa melalui kontak
pegas body/massa lampu kontrol menyala/ON

Informasi
 Jika kontrol menyala sedangkan motor hidup, segera matikan motor dan cari
penyebabnya supaya tidak terjadi kerusakan yang fatal pada motor
 Tekanan kontak pada pengirim tekanan (0,5 bar), karena tekanan oli dalam saat idle
dapat menjadi kurang dari 1 bar, dan tidak diinginkan lampu nyala pada keadaan normal
ini.
2. Sistem kontrol jenis “Tahanan Geser”

Prinsip kerja :
a. Tahanan geser bekerja berdasarkan tekanan oli motor
b. Besarnya arus instrumen penerima tergantung pada besarnya tahanan pada tahanan
geser pengirim
c. Bergeraknya jarum instrumen penerima berdasarkan kemagnetan pada inti besi
kumparan

Stabilisator tegangan

Kunci kontak

Tekanan geser

BAT

Keterangan :
Stabilisator tegangan dipergunakan supaya tegangan Regulasi dari tetervator tidak
mempengaruhi kerja Instrumen pengirim dan penerima.
Lampiran 2:
LEMBAR PENILAIAN ASPEK DISKUSI
Prinsip Kerja Sisitem Pelumasan

Aspek penilaian Komponen/


Nama
No Tata Nilai Akhir belum
siswa Isi Kelancaran penampilan
bahasa (jumlah/4) kompeten
1
2
3

Teknik Penilaian

A. Isi/pesan
1. Sangat baik (4) : pesan tersampaikan sesuai permintaan
2. Baik (3) : pesan tersampaikan dengan sedikit perubahan
3. Cukup (2) : pesan kurang sesuai permintaan
4. Kurang (1) : pesan yang disampaikan berbeda dengan permintaan

B. Kelancaran
1. Sangat baik (4) : pesan disampaikan dengan lancar
2. Baik (3) : pesan disampaikan dengan sedikit (1-5) hambatan
3. Cukup (2) : pesan disampaikan dengan terbata-bata
4. Kurang (1) : pesan dibacakan

C. Penampilan
1. Sangat baik (4) : sikap dan postur tubuh yang sesuai, suara jelas dan lantang,
dan dapat menarik perhatian penonton
2. Baik (3) : sikap dan postur tubuh cukub baik, suara jelas, kurang
menarik
3. Cukup (2) : sikap dan postur kurang baik, suara kurang jelas
4. Kurang (1) : sikap dan postur kurang baik, suara pelan, dan tidak jelas

D. Tata bahasa baik dan benar


1. Sangat baik (4) : diucapkan dengan tata bahasa yang benar
2. Baik (3) : sedikit kesalahan tata bahasa
3. Cukup (2) : tata bahasa kurang tepat
4. Kurang (1) : banyak kesalahan tata bahasa

Nilai Akhir :
(Isi+Kelancaran+Penampilan+Tata Bahasa)/4 = Nilai Akhir
Lampiran 3: penilaian Pengetahuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Nama sekolah : SMK Negeri 1 Bulukerto


Mata pelajaran : Pemeliharaan Mesin kendaraan ringan
Kompetensi Dasar : Menerapkan cara perawatan system pelumasan
Jumlah soal :5

No. Indikator Bahan Materi Indikator soal Bentuk tes No.


Uru Kelas/ (Tertulis/ Soal
t smt Praktik)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Menjelaskan XI/3  Prinsip 1. Siswa dapat tertulis 1
prinsip kerja Kerja menjelaskan cara
system pelumasan sistem kerja dan prinsip
pelumasan
 Prinsip kerja system
kerja pelumasan 2
pompa oli 2. Siswa dapat
 Prinsip menjelaskan cara
kerja kerja dan prinsip
saringan oli
 Prinsip kerja pompa oli 3
kerja 3. Siswa dapat
pelumasan menjelaskan cara
dinding kerja dan prinsip
silinder kerja saringan oli
 Prinsip 4
kerja 4. Siswa dapat
kontrol menjelaskan cara
tekanan oli kerja dan prinsip
kerja pelumasan
dinding silinder
5
5. Siswa dapat
menjelaskan cara
kerja dan prinsip
kerja control
tekanan oli
KARTU SOAL TES
Nama Sekolah :SMK N 1 Bulukerto Alokasi Waktu : 30 Menit
Mata Pelajaran :Memelihara Mesin Kelas/Semester : XI/3
Kendaraan Ringan Penyusun : Tri Hanung W,S.Pd
Kompetensi Dasar : Menerapkan Cara Tahun Ajaran : 2018/2019
Perawatan system
pelumasan
Bentuk Tes : Tes Uraian
Kompetensi Dasar :
Menerapkan Cara Perawatan Sistem
Pelumasan
Hasil Belajar/indicator : No.Soal
 Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem 1
Pelumasan Rumusan Butiran Soal

Materi :
 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Indikator soal:
 Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja
system pelumasan Jelaskan Prinsip kerja system pelumasan pada
kendaraan ringan 4 tak
Keterangan Soal

KARTU SOAL TES


Nama Sekolah :SMK N 1 Bulukerto Alokasi Waktu : 30 Menit
Mata Pelajaran :Memelihara Mesin Kelas/Semester : XI/3
Kendaraan Ringan Penyusun : Tri Hanung W,S.Pd
Kompetensi Dasar : Menerapkan Cara Tahun Ajaran : 2018/2019
Perawatan system
pelumasan
Bentuk Tes : Tes Uraian
Kompetensi Dasar :
Menerapkan Cara Perawatan Sistem
Pelumasan
Hasil Belajar/indicator : No.Soal
 Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem 2
Pelumasan Rumusan Butiran Soal

Materi :
 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Indikator soal:
 Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja
pompa oli

Jelaskan cara kerja dan prinsip kerja pompa oli


motor 4 tak jenis pompa rotor
Keterangan Soal

KARTU SOAL TES


Nama Sekolah :SMK N 1 Bulukerto Alokasi Waktu : 30 Menit
Mata Pelajaran :Memelihara Mesin Kelas/Semester : XI/3
Kendaraan Ringan Penyusun : Tri Hanung W,S.Pd
Kompetensi Dasar : Menerapkan Cara Tahun Ajaran : 2018/2019
Perawatan system
pelumasan
Bentuk Tes : Tes Uraian
Kompetensi Dasar :
Menerapkan Cara Perawatan Sistem
Pelumasan
Hasil Belajar/indicator : No.Soal
 Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem 3
Pelumasan Rumusan Butiran Soal

Materi :
 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Indikator soal:
 Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja
saringan oli

Jelaskan cara kerja dan prinsip kerja saringan oli


jenis catridge
Keterangan Soal
KARTU SOAL TES
Nama Sekolah :SMK N 1 Bulukerto Alokasi Waktu : 30 Menit
Mata Pelajaran :Memelihara Mesin Kelas/Semester : XI/3
Kendaraan Ringan Penyusun : Tri Hanung W,S.Pd
Kompetensi Dasar : Menerapkan Cara Tahun Ajaran : 2018/2019
Perawatan system
pelumasan
Bentuk Tes : Tes Uraian
Kompetensi Dasar :
Menerapkan Cara Perawatan Sistem
Pelumasan
Hasil Belajar/indicator : No.Soal
 Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem 4
Pelumasan Rumusan Butiran Soal

Materi :
 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Indikator soal:
 Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja
pelumasan dinding silinder cipratan

Jelaskan cara kerja dan prinsip kerja pelumasan


dinding silinder
Keterangan Soal

KARTU SOAL TES


Nama Sekolah :SMK N 1 Bulukerto Alokasi Waktu : 30 Menit
Mata Pelajaran :Memelihara Mesin Kelas/Semester : XI/3
Kendaraan Ringan Penyusun : Tri Hanung W,S.Pd
Kompetensi Dasar : Menerapkan Cara Tahun Ajaran : 2018/2019
Perawatan system
pelumasan
Bentuk Tes : Tes Uraian
Kompetensi Dasar :
Menerapkan Cara Perawatan Sistem
Pelumasan
Hasil Belajar/indicator :
 Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem
Pelumasan
Materi : No.Soal
 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan 5
Rumusan Butiran Soal
Indikator soal:
 Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja
control tekanan oli

Jelaskan cara kerja dan rinsip kerja control tekanan


oli
Keterangan Soal

KRITERIA PENILAIAN

No Aspek yang dinilai Skor

1 Kelengkapan unsur . 0-3


(lengkap :3, kurang : 2, sangat kurang :1 )

2 Kebenaran keterangan 0-3


(benar : 3, cukup : 2, Kurang : 1)

3 Urutan 0-2
(urut : 2, kurang : 1)

4 waktu 0-2
( cepat : 2, lama : 1)

Jumlah Skor 10

Keterangan :
Nilai setiap soal = ( skor perolehan : skor Maksimum) x 4

Table Konversi Nilai :


INTERVAL SKOR HASIL KONVERSI PREDIKAT KRITERIA
96-100 3,85-4,00 A SB
91-95 3,51-3,84 A-
86-90 3,18-3,50 B+ B
81-85 2,85-3,17 B
75-80 2,51-2,84 B-
70-74 2,18-2,50 C+ C
65-69 1,85-2,17 C
60-64 1,51-1,84 C-
55-59 1,18-1,50 D+ K
≤ 54 1,00-1,17 D

ULANGAN HARIAN KD 1

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuaruan


Kompetensi : Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pelumas
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 menit

1. Jelaskan prinsip kerja system pelumasan pada kendaraan !

2. Jelaskan cara kerja dan prinsip kerja pompa oli jenis rotor pada kendaraan !

3. Jelaskan cara kerja dan prinsip kerja filter oli jenis catridge pada kendaraan !
4. Jelaskan cara kerja dan prinsip kerja system pelumasan dinding silinder!
a. b.

5. Jelaskan cara kerja dan prinsip kerja control tekanan oli kendaraan !

**********SELAMAT MENGERJAKAN**********
Kunci jawaban

1. Prinsip kerja system pelumasan


Apabila engine hidup, artinya banyak sekali komponen-komponen yang bergerak dan
komponen-komponen tersebut saling bersentuhan/bergesekan, maka agar sewaktu
bergerak dan bergesekan tidak menimbulkan kerusakan akibat terkikis satu sama lain
maka diperlukan pelapis/ pelumas untuk mengurangi bahkan menghilangkn gesekan yang
terjadi. Pada engine diperlukan system pelumasan untuk mengurangi gesekan antar
komponen dan mengurangi kerugian tenaga akibat gesekan, system pelumasan pada
kendaraan rungan 4 tak banyak menggunakan system pelumasan tekan.
Prinsip kerjanya adalah aliran oli yang akan disalurkan menuju komponen-komponen
yang memerlukan pelumasan disalurkan melalui saluran oli dimana oli mendapatkan
tekanan dari pompa oli, oli dari karter dipompa oleh pompa oli kemudian ditekan melalui
saluran oli pelumas menuju komponen-komponen yang memerlukan pelumasan dan oli
kembali lagi menuju bak penampungan/karter
2. Cara kerja dan Prinsip kerja pompa oli jenis rotor
Cara kerja
Rotor (no 1) berputar mengisap oli melalui saluran no 5 ke dalam ruangan yang
dibentuk antara dua gigi rotor. Oli terdesak ke arah putaran roda dan di tekan keluar
menuju pemakai (saluran no 6).

Prinsip kerja
Oli terhisap dan ditekan berdasarkan pembesaran dan pengecilan ruangan yang
dibentuk kedua rotor.

3. Cara kerja dan Prinsip kerja filter oli jenis katridge


Cara kerja :
Oli dari pompa masuk dari bagian luar (lubang kecil jumlah banyak) disaring
oleh filter oli oli bersih keluar melalui satu lubang besar menuju pemakai.
Prinsip kerja
Penyaringan oli bekerja karena oli melewati saringan untuk menyaring kotoran dan
kemudian di keluarkan menuju pemakai
4. Cara kerja dan prinsip kerja pelumasan dinding silinder
a. Cara kerja
Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi metal jalan setelah itu
keluar melalui sisi-sisinya dan dicipratkan ke dinding silinder (karena putaran poros
engkol, sehingga di dalam ruang engkol/karter akan menjadi hujan oli selama motor
hidup
Prinsip kerja
Pelumasan terjadi karena adanya hujan oli yang diciptakan oleh pergerakan poros
engkol

b. Cara kerja
Lubang penyemprot pada pangkal batang torak
Untuk memperbaiki pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang torak diberi
lubang oli yang mengarah pada dinding silinder yang menerima gesekan paling besar
(daerah sisi kerja) dimana Lubang penyemprot disesuaikan dengan putaran motor Jika
putaran motor ke kanan maka lubang oli disebelah kiri dan sebaliknya.

5. Cara kerja dan Prinsip kerja control tekanan oli jenis lampu control

Sistem kontrol jenis lampu kontrol


 Motor hidup tekanan normal
Tekanan oli akan menekan membran membran terangkat dan kontak terputus,
sehingga arus dari baterai tidak mendapatkan massa/minus baterai lampu kontrol
OFF/mati
 Motor hidup tekanan oli rendah (kurang dari spesifikasi)
Tekanan oli yang rendah tidak mampu menekan membran yang juga ditekan oleh
pegas sehingga kontak tertutup arus dari baterai akan mendapatkan massa
melalui kontak pegas body/massa lampu kontrol menyala/ON
Prinsip Kerja
Lampu control menyala akibat mendapatkan arus massa dari kontak pada membrane
yang terhubung pada massa berdasarkan tekanan oli

1. Indikator Penilaian Pengetahuan


1) Soal Nomor 1
a) Jika dijawab secara lengkap dan benar = skor 4
b) Jika dijawab dengan benar tetapi tidak lengkap = skor 3
c) Jika dijawab kurang benar dan tidak lengkap= skor 2
d) Jika dijawab tidak benar = skor 1

2) Soal Nomor 2
a) Jika dijawab secara lengkap dan benar = skor 4
b) Jika dijawab dengan benar tetapi tidak lengkap = skor 3
c) Jika dijawab kurang benar dan tidak lengkap = skor 2
d) Jika dijawab tidak benar = skor 1
3) Soal Nomor 2
e) Jika dijawab secara lengkap dan benar = skor 4
f) Jika dijawab dengan benar tetapi tidak lengkap = skor 3
g) Jika dijawab kurang benar dan tidak lengkap = skor 2
h) Jika dijawab tidak benar = skor 1
4) Soal Nomor 2
i) Jika dijawab secara lengkap dan benar = skor 4
j) Jika dijawab dengan benar tetapi tidak lengkap = skor 3
k) Jika dijawab kurang benar dan tidak lengkap = skor 2
l) Jika dijawab tidak benar = skor 1
5) Soal Nomor 2
m) Jika dijawab secara lengkap dan benar = skor 4
n) Jika dijawab dengan benar tetapi tidak lengkap = skor 3
o) Jika dijawab kurang benar dan tidak lengkap = skor 2
p) Jika dijawab tidak benar = skor 1

2. Pengolahan Penilaian Pengetahuan


Essay : Skor nilai berada pada rentang 1 sampai dengan 100.

Jumlah Skor yang Diperoleh


Nilai= × 100
Jumlah Skor Maksimal
Ket: Pada contoh soal diatas menggunakan soal essay dengan skor maksimal yang dapat
diperoleh adalah (16 / 20) x100 = 80
Nilai KD – pengetahuan ditentukan berdasarkan skor rerata (rerata nilai) dari aspek
(indikator pencapaian kompetensi) yang dinilai.

Anda mungkin juga menyukai