Anda di halaman 1dari 34

MEMPERBESAR LUBANG DENGAN MENGGUNAKAN

MESIN BUBUT

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Uji Kompetensi


dan Mendapat Sertifikat Keahlian
Tahun Pelajaran 2020/2021

Disusun oleh:

Nama : ALLBECK RICARDO YOHANIS RAME


No. Induk : 0023203630

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA


PROGRAM KEAHLIHAN : TEKNIK MESIN
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PEMESINAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATOLIK ST. LOUIS SURABAYA


2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN

Makalah dengan judul MEMPERBESAR LUBANG DENGAN


MENGGUNAKAN MESIN BUBUT telah disetujui dan disahkan pada
tanggal .......................................

Oleh:

Pembimbing Teknik Pembimbing Bahasa

B. Sukadian, S.Pd Caroline Lalita Agra, S.Pd

Menyetujui/Mengesahkan Kepala Kompetensi Keahlian


Pjs. Kepala SMK Katolik St. Louis Teknik Pemesinan

Katarina Wartini, S.Si Y. S. Kuntari Cahyo, S.Pd

iii
HALAMAN PENGUJI

Makalah dengan judul MEMPERBESAR LUBANG DENGAN


MENGGUNAKAN MESIN BUBUT dipertanggungjawabkan di depan panitia
penguji Sekolah Menengah Kejuruan Katolik St. Louis Program Keahlian Teknik
Mesin Kompetensi Keahlihan Teknik Pemesinan dan diterima untuk memenuhi
persyaratan Uji Kompetensi tahun pelajaran 2020/2021, pada tanggal

PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. .................................................. ...................................................

2. ................................................... ...................................................

iv
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat, rahmat, dan kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikain tugas ahkir
dengan judul MEMPERBESAR LUBANG DENGAN MENGGUNAKAN
MESIN BUBUT. Penulis memilih judul ini agar masyarakat dapat teredukasi
dalam menggunakan mesin bubut.

Penulis menyadari bahwa pembuatan tugas akhir ini banyak menghadapi


kesulitan. Namun, banyak pihak yang telah membantu dan membimbing sehingga
tugas ahkir ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Ibu Katarina Wartini, S.Si selaku Pjs. Kepala SMK Katolik St. Louis
Surabaya.
2. Bapak Yohanes Setyo Kuntari Cahyo, S.Pd selaku Kepala
Kompetensi Keahlian Teknik Mesin.
3. Bapak Yohanes Setyo Kuntari Cahyo, S.Pd selaku Wali Kelas XII
TPm.
4. Bapak Benedictus Sukadian, S.Pd selaku Pembimbing Teknik.
5. Ibu Caroline Lalita Agra, S.Pd selaku Pembimbing Bahasa.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
7. Rekan-rekan kelas serta bengkel yang mendukung dalam penulisan
tugas ahkir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna, maka saya
selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan tugas akhir ini.

Surabaya, 19 April 2021

Allbeck Ricardo Yohanis Rame

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….... ii
HALAMAN PENGUJI ……………………………………………………... iii
KATAPENGANTAR ………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………... v
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. viii
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………. 1
C. Batasan Masalah ………………………………………………….... 1
D. Tujuan ……………………………………………………………... 1
E. Manfaat …………………………………………………………….. 2
F. Sistematika Makalah ………………………………………………. 2
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………. 3
A. Pengertian Mesin Bubut …………………………………………….3
B. Bagian-Bagian Mesin Bubut ………………………………………..4
C. Perlengkapan Mesin Bubut ………………………………………… 8
D. Alat Potong Mesin Bubut …………………………………………...10
E. Teknik Dasar Membubut ……………………………………………13
BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………16
A. Gambar Kerja ……………………………………………………….16
B. Peralatan Kerja Yang Digunkan …………………………………….16
C. Menentukan Putaran Mesin ................................................................17
D. Langkah Kerja ……………………………………………………... 17
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………… 22
A. Kesimpulan ………………………………………………………... 22
B. Saran ………………………………………………………………. 22
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 23
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 24

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Prinsip Kerja ……………………………………………………… 3
Gambar 2.2. Mesin Bubut ……………………………………………………… 4
Gambar 2.3. Kepala Tetap ………………………………………………………4
Gambar 2.4. Motor Penggerak …………………………………………………. 5
Gambar 2.5. Tombol Emergency Stop …………………………………………. 5
Gambar 2.6. Handle atau Tuas …………………………………………………. 6
Gambar 2.7. Eretan ……………………………………………………………...6
Gambar 2.8. Tool Post …………………………………………………………..7
Gambar 2.9. Kepala Lepas ……………………………………………………... 8
Gambar 2.10. Alas Mesin ……………………………………………………….8
Gambar 2.11. Cekam ……………………………………………………………9
Gambar 2.12. Kunci Chuck …………………………………………………….. 9
Gambar 2.13. Senter Bubut …………………………………………………….. 10
Gambar 2.14. Cekam Bor ……………………………………………………….10
Gambar 2.15. Pahat Standar ISO ………………………………………………..11
Gambar 2.16. Center Drill ……………………………………………………....13
Gambar 2.17. Twist Drill ………………………………………………………..13
Gambar 2.18. Membubut Lurus ………………………………………………... 14
Gambar 2.19. Membubut Alur …………………………………………………. 14
Gambar 2.20. Mengebor ………………………………………………………...15
Gambar 2.21. Membubut Dalam ……………………………………………….. 15
Gambar 2.22. Membubut Ulir ………………………………………………….. 15
Gambar 3.1. Gambar Kerja …………………………………………………….. 16
Gambar 3.2. Tabel Kecepatan Potong ………………………………………….. 17
Gambar 3.3. Langkah Kerja ……………………………………………………. 18
Gambar 3.4. Langkah Kerja ……………………………………………………. 18
Gambar 3.5 Langkah Kerja ……………………………………………………. 18
Gambar 3.6. Langkah Kerja ……………………………………………………. 19
Gambar 3.7. Langkah Kerja ……………………………………………………. 19

vii
Gambar 3.8. Langkah Kerja ……………………………………………………. 19
Gambar 3.9. Langkah Kerja ……………………………………………………. 20
Gambar 3.10. Langkah Kerja ……………………………………………………20
Gambar 3.11. Langkah Kerja ……………………………………………………20
Gambar 3.12. Langkah Kerja ……………………………………………………21

viii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3.1 Langkah Kerja ………………………………………………………. .21

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan
didalam segala bidang terutama dalam bidang teknologi. Kemajuan di dalam
bidang teknologi ini memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan
ringan ataupun berat. Salah satu bidang teknologi yang mengalami kemajuan
adalah industri. Kemajuan di dalam bidang ini dapat kita lihat pada mesin-mesin
sekarang yang ingin meningkatkan rasa kenyamanan, keamanan, presisi, teliti dan
ramah terhadap lingkungan. Usaha dalam meningkatkan bidang ini salah satunya
adalah dengan terciptanya mesin bubut yang digunakan untuk membuat material
yang berguna bagi masyarakat.
Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama
berputar. Prinsip kerjanya adalah chuck mencekam benda kerja dan berputar,
sedangkan pahat potong bergerak maju untuk melakukan pemotongan dan
pemakanan. Proses pembubutan menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk
silindris. Ada banyak jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakaan mesin bubut
contohnya membubut dalam yang berguna untuk memperbesar lubang pada benda
kerja dengan menggunakan pahat dalam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari penjelasan dan latar belakang diatas, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tahapan dalam memperbesar lubang dengan mesin bubut ?

C. Batasan Masalah
1. Memperbesar lubang dengan jenis pekerjaan membubut dalam,
2. Proses pengerjaan meggunakan mesin bubut dengan pahat dalam.
D. Tujuan
1. Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan sertifikasi keahlian
Pemesinan dan surat tanda kelulusan tahun ajaran 2020/2021,

1
2. Agar dapat menambah wawasan mengenai Mesin bubut,
3. Agar dapat menambah wawasan mengenai cara memperbesar lubang
dengan mesin bubut.

E. Manfaat
1. Menambah pengatahuan kita dalam menggunakan mesin bubut untuk
memperbesar lubang,
2. Menambah pengetahuan kita tentang mesin bubut,
3. Adanya berbagai jenis pahat untuk megerjakan material.

F. Sistematika Makalah
Berikut ini adalah gambaran inti mengenai sistematika penulisan makalah yang
terdiri dari:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang pengertian Mesin Bubut, Bagian-Bagian Mesin
Bubut, Perlengkapan Mesin Bubut, Jenis-Jenis Alat Potong Mesin Bubut, Teknik
Dasar Membubut.
BAB III : Pembahasan
Bab ini menjelaskan tahapan dan hasil dari pembuatan memperbesar lubang
dengan Mesin Bubut
BAB IV : Penutup
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembubutan yang
telah dilakukan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Mesin Bubut


Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja dengan membuat sayatan pada benda kerja
dimana pahat digerakkan secara sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang
berputar. Mesin bubut memiliki populasi terbesar di dunia ini dibandingkan mesin
perkakas lain seperti mesin frais, drill, sekrap dan lainnya.
Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangkan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk yang diinginkan dimana benda kerja diputar dengan
kecepatan tertentu bersamaan dengan proses pemakanan oleh pahat secara sejajar
dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).

Gambar 2.1 Prinsip kerja Mesin Bubut

B. Bagian- Bagian Mesin Bubut

3
Gambar 2.2 Mesin Bubut

1. Kepala Tetap
Kepala tetap memiliki poros spindle mesin yang berfungsi sebagai
tempat kedudukan cekam (chuck) sehingga pada saat poros spindle
berputar maka cekam akan berputar.

Gambar 2.3 Kepala Tetap

2. Motor Penggerak
Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox. Berfungsi
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau memberikan
mesin tenaga untuk bergerak.

4
Gambar 2.4 Motor Penggerak

3. Tombol Emergency Stop


Tombol Emergency Stop digunakan dalam keadaan darurat untuk
mematikan mesin. Tombol ini termasuk hal yang penting untuk
keselamatan kerja.

Gambar 2.5 Tombol Emergency Stop

4. Handle atau tuas


Handle atau tuas pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Cara
menggunakan handle dapat disesuaikan atau berpedoman pada tabel
yang menempel pada mesin.
Fungsi dari handle ada bermacam-macam. Contohnya :
a. Pengaturan kecepatan spindle (rpm),
b. Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis,
c. Pengaturan arah pemakanan,
d. Pengaturan penguliran,
e. Menyalakan dan mematikan mesin.

5
f. Pengaturan arah putaran spindle

Gambar 2.6 Handle atau tuas

5. Eretan
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penghantar
pahat bubut sepanjang alas mesin. Eretan terdiri dari tiga jenis, yaitu:

Gambar 2.7 Eretan

1. Eretan Alas ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin


dan dapat bergerak ke kiri atau ke kanan sepanjang alas.
2. Eretan Lintang berada diatas eretan alas dan kedudukannya
melintang terhadap alas. Gerakan melintang, yaitu menjauhi
atau mendekati operator. Kegunaan eretan ini antara lain untuk

6
memberikan tebal pemakanan pahat atau menggerakan
pemakanan pahat.
3. Eretan Atas terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut.
Pada eretan ini terpasang rumah pahat. Kedudukan eretan dapat
diubah-ubah atau diputar 360° sesuai dengan kebutuhan. Eretan
ini khususnya untuk membuat tirus dengan sudut yang besar
pada jarak pendek.

6. Tool Post
Tool Post digunakan untuk memegang atau menjepit pahat bubut saat
proses pembubutan. Tool post yang dalam mengatur ketinggian mata
pahat tanpa menggunakan ganjal. Karena sudah dilengkapi dengan
perlengkapan mekanik yang dapat mengatur ketinggian pahat.

Gambar 2.8 Tool Post

7. Kepala Lepas
Kepala lepas adalah bagian mesin bubut yang letaknya disebelah kanan
mesin dan dipasang diatas alas mesin. Fungsi bagian ini adalah sebagai
tempat penahan ujung benda kerja yang dibubut, tempat kedudukan bor
waktu mengebor, dan lain-lain.

7
Gambar 2.9 Kepala Lepas

8. Alas Mesin
Alas mesin digunakan sebagai tumpuan gaya pemakanan pada waktu
pembubutan dan juga sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest).

Gambar 2.10 Alas Mesin

C. Perlengkapan Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk membuat


produk atau benda kerja dengan cara pemotongan. Di dalam operasinya mesin
bubut memerlukan beberapa peralatan bantu atau sering disebut sebagai
perlengkapan mesin bubut, seperti: Cekam (Chuck), Kunci chuck, Center bubut
dan Cekam bor.

8
1. Cekam
Cekam merupakan perlengkapan yang digunakan pada mesin bubut
untuk menjepit benda kerja menggunakan rahang-rahangnya.

Gambar 2.11 Cekam

2. Kunci Chuck
Kunci Chuck ini digunakan untuk mengatur pencekaman pada saat
menggunakan cekam (chuck). Biasanya sudah sepaket dengan
cekamnya. Karena Setiap cekam memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Gambar 2.12 Kunci Chuck

3. Center Bubut

Center bubut merupakan perlengkapan mesin bubut yang berfungsi


sebagai penahan benda kerja yang dibubut.

9
Gambar 2.13 Center Bubut

4. Cekam Bor
Cekam bor memiliki fungsi untuk mencekam alat potong. Cara
menggunakan alat ini dipasang pada kepala lepas. Alat potong yang
biasa dicekam, antara lain :

a. senter bor (center drill),


b. mata bor (twist drill),
c. Reamer atau peluas lubang,
d. Counter sink.

Gambar 2.14 Cekam Bor

D. Alat Potong Mesin Bubut

Untuk membentuk suatu benda kerja di mesin bubut. Tentunya membutuhkan


suatu alat potong untuk menyayat benda kerja tersebut agar menjadi bentuk yang
kita inginkan dan butuhkan. Berikut jenis pahat bubut menurut standar ISO,

10
terdapat 9 type diantaranya: ISO 1, ISO 2, ISO 3, ISO 4, ISO 5, ISO 6, ISO 7, ISO
8 dan ISO 9, Bor senter (centre drill) dan Mata bor (twist drill).

Gambar 2.15 Pahat Standar ISO

1. Pahat ISO 1

Pahat ISO1 digunakan untuk proses pembubutan memanjang


dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 75 º. Pada
umumnya pahat jenis ini digunakan untuk membubut
pengasaran yang hasil sudut bidangnya tidak memerlukan siku
atau 90º.

2. Pahat ISO 2

Pahat ISO 2 digunakan untuk pembubutan memanjang dan


melintang (pembubutan permukaan/ facing) dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar 45º. Pahat jenis ini juga dapat
digunakan untuk membubut champer atau menghilangkan
ujung bidang yang tajam (debured).

3. Pahat ISO 3

Pahat ISO 3 digunakan untuk proses pembubutan memanjang


dan melintang dengan sudut bidang samping (plane angle)
sebesar 93º. Pada proses pembubutan melintang tujuannya

11
adalah untuk mendapatkan hasil yang siku (90º) pada sudut
bidangnya, yaitu dengan cara menggerakan pahat menjahui
sumbu senter.

4. Pahat ISO 4

Pahat ISO 4 digunakan untuk proses pembubutan memanjang


dengan pemakanan relatif kecil dengan hasil sudut bidangnya
(plane angle) sebesar 0º. Pahat jenis ini pada umumnya hanya
digunakan untuk proses finising.

5. Pahat ISO 5

Pahat ISO 5 digunakan untuk proses pembubutan melintang


menuju sumbu center dengan hasil sudut bidangnya (plane
angle) sebesar 0º. Jenis pahat ini pada umumnya hanya
digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja atau
memfacing.

6. Pahat ISO 6

Pahat ISO 6 digunakan untuk proses pembubutan memanjang


dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 90º,
sehingga pada proses pembubutan bertingkat yang selisih
diameternya tidak terlalu besar dan hasil sudut bidangnya
dikehendaki siku (90º) pahatnya tidak perlu digerakkan
menjahui sumbu senter.

7. Pahat ISO 7

Pahat ISO 7 digunakan untuk proses pembubutan alur menuju


sumbu center dengan hasil sudut bidangnya (plane angle)
sebesar 0º. Pahat jenis ini dapat juga digunakan untuk
memotong pada benda kerja yang memilki diameter nominal
tidak lebih dari dua kali lipat panjang mata pahatnya.

12
8. Pahat ISO 8

Pahat ISO 8 digunakan untuk proses pembesaran lubang tembus


dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 75º.

9. Pahat ISO 9

Pahat ISO 9 digunakan untuk proses pembesaran lubang tidak


tembus dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 95º.

10. Bor senter (center drill)

Bor senter merupakan alat potong yang berfungsi untuk


membuat lubang senter pada ujung permukaan benda kerja.

Gambar 2.16 Center drill

11. Mata bor (twist drill)

Mata bor merupakan alat potong yang berfungsi untuk membuat


atau memperbesar diameter lubang pada benda kerja. Besarnya
diameter lubang ditentukan berdasarkan besar diameter mata
bor yang digunakan.

Gambar 2.17 Twist drill

E. Teknik Dasar Membubut

13
Teknik dasar membubut adalah suatu teknik pengerjaan sebuah benda kerja
dengan cara menghilangkan bagian atau serpihan dari bahan kerja tersebut dengan
pahat sebagai alat potongnya yang digerakkan secara berputar untuk
menghasilkan material yang diinginkan.

1. Membubut Lurus

Membubut lurus ada dua cara, yaitu pembubutan memanjang


(sejajar benda kerja) dan pembubutan permukaan rata (facing)
untuk menghasilkan pembubutan permukaan datar pada benda
kerja.

Gambar 2.18 Membubut Lurus

2. Membubut Alur

Membuat alur, digunakan pahat bubut pengalur. Pahat ini


berbentuk lurs, bengkok, berjenjang ke kanan atau kekiri.

Gambar 2.19 Membubut Alur

14
3. Mengebor

Mengebor pada mesin bubut digunakan untuk pembubutan


lubang pada benda kerja.

Gambar 2.20 Mengebor

4. Membubut Dalam

Membubut dalam digunakan untuk memperbesar lubang pada


benda kerja.

Gambar 2.21 Membubut Dalam

5. Membuat Ulir

Membuat ulir menggunakan pahat khusus seperti pahat ulir


segitiga. Pekerjaan ini dapat membuat ulir dalam maupun ulir
luar pada benda kerja.

Gambar 2.22 Membuat Ulir

15
BAB III
PEMBAHASAN

A. Gambar Kerja
Dalam proses pembubutan kita membutuhkan gambar kerja sebagai acuan
yang digunakan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik atau dari
gambar ke material. Berikut gambar pengeboran dan membubut dalam pada mesin
bubut:

Gambar 3.1 Gambar Kerja

B. Peralatan Kerja Yang Digunakan


Pada saat melakukan proses pembubutan diperlukan alat bantu atau peralatan
kerja. Alat bantu ini biasanya digunakan untuk mempermudah proses pembubutan
pada benda kerja. Oleh karena itu sebelum melakukan pengerjaan siapkan
peralatan apa saja yang akan digunakan sebagai berikut:

1. Mesin Bubut,
2. Material St.42 ukuran Ø38 x 50,
3. Pahat ISO 2,
4. Center Drill,
5. Mata Bor Ø 10,

16
6. Mata Bor Ø 14,
7. Mata Bor Ø 18,
8. Mata Bor Ø 20,
9. Pahat Dalam.

C. Menentukan Putaran Mesin


Kecepatan putaran mesin bubut merupakan kemampuan putar mesin untuk
melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Maka dari
itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar
kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong
untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa
diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Berikut
rumus dasar untuk menghitung utaran mesin bubut adalah:

Gambar 3.2 Tabel Kecepatan Potong

n = 1000 . CS / π . d ( rpm )
n = 1000. 200 / 3, 14 . 38
n = 200.000 / 119, 32
n = 1676,164 rpm

17
D. Langkah Kerja

Pasangkan marerial pada cekam dan


pasang pahat ISO 2. Selanjutnya
nyalakan mesin bubut dengan kecepatan
putaran mesin 1700 rpm.

Gambar 3.3

Lalu bubut muka rata ( Facing ) di


bubut muka rata sampai dengan ukuran
panjang 45 mm

Gambar 3.4

Tahap pengeboran sangat disarankan


untuk mengawali menggunakan bor
center terlebih dahulu.yang dipasang di
cekam bor pada kepala lepas yang
bertujuan untuk membuat alur
pengeboran

Gambar 3.5

18
Kemudian dilanjutkan menggunakan
mata bor dengan diameter yang lebih
kecil. Pasang mata bor dengan Ø 10 mm
di cekam bor, atur kecepatan mesin
hingga 796 rpm. Dibor selama 2,010
menit hingga tembus. Penyayatan
kedalaman lubang dengan memutar
Gambar 3.6 eretan kepala lepas searah jarum jam.
Untuk mengontrol penyayatan
sebaiknya memanfaatkan skala nonius
yang ada di eretan kepala lepas,lalu bor
hingga tembus

Selanjutnya ganti mata bor Ø 10 mm


dengan Ø 14 mm. Atur kecepatan mesin
568 rpm. Dibor selama 2,5 menit.

Gambar 3.7

Balik material lalu pasang mata bor


dengan Ø 16 terlebih dahulu, bor hingga
Panjang kedalaman 20 mm atur
kecepatan mesin hingga 497 rpm. Dibor
selama 1,6 menit

Gambar 3.8

19
Selanjutnya ganti mata bor Ø 16 mm
dengan Ø 18 mm. Atur kecepatan mesin
442 rpm. Bor hingga Panjang
kedalaman 20 mm Dibor selama 1,9
menit
Gambar 3.9

Balik material seperti di awal. Lalu


ganti mata bor menjadi Ø 18 mm. Atur
kecepatan mesin 442 rpm. Bor hingga
Panjang kedalaman 10 mm Dibor
selama 1,161 menit

Gambar 3.10

Selanjutnya ganti mata bor Ø 18 mm


dengan Ø 20 mm. Atur kecepatan mesin
398 rpm. Bor hingga Panjang
kedalaman 20 mm Dibor selama 2
menit

Gambar 3.11

Lepaskan mata bor lalu Pasang pahat


ISO 9 atau Pahat dalam untuk
memperbesar lubang, hingga diameter
lubang Ø 25 mm dengan Panjang

20
kedalaman 10 mm. Atur kecepatan
mesin 302 rpm. Dibuat hingaa Ø 25 mm

Gambar 3.12

Tabel 3.1 Langkah Kerja

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang cara memperbesar lubang dengan mesin bubut
maka kita dapat mengambil kesimpulan yaitu: dengan menggunakan metode
memperbesar lubang menggunakan pahat dalam, kita bisa mengantisipasi metode
pengeboran jika diameter yang dinginkan tidak ada diukuran mata bor manapun,
karena itu memakai pahat dalam dengan metode membubut dalam adalah caranya.

B. Saran
Saran dari pembuatan makalah ini adalah karena dapat mengedukasi murid-
murid Teknik Pemesinan di SMK St. Louis Surabaya mengenai mesin bubut
dengan metode membubut dalam. Serta menginformasikan tentang pentingnya
mengaplikasikan metode membubut dalam pada kondisi jika diameter yang di
inginkan tidak ada diukuran mata bor manapun. Terlebih lagi, dapat membantu
masyarakat yang bermata pencaharian dengan menggunakan mesin bubut dapat
memanfaatkan metode membubut dalam agar semakin memudahkan pekerjaan.
.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikmesinunimal.wordpress.com/
https://mesin.akprind.ac.id/2020/06/12/mengenal-lebih-dekat-jurusan-teknik-mesin/
https://achmadarifin.com/alat-potong-pada-mesin-bubut
https://achmadarifin.com/jenis-pekerjaan-pembubutan
https://achmadarifin.com/macam-macam-tool-post-mesin-bubut-manual
http://achmadarifin.com/wp-content/uploads/2018/03/Cara-memasang-pahat-pada-tool-
post-mesin-bubut.jpg
https://teknikece.com/mesin-bubut/#Bagian-Bagian_Mesin_Bubut
http://handlemesin.blogspot.com/2016/10/pahat-bubut-standar-iso-dan-
din.html#:~:text=Pahat%20ISO%202%20digunakan%20untuk,bidang%20yang%20tajam
%20(debured).
https://studioliterasi.com/teknik-bubut/#:~:text=Teknik%20bubut%20adalah%20suatu
%20teknik,potongnya%20yang%20digerakkan%20secara%20berputar.
http://mesinnews.blogspot.com/2015/05/pengertian-mesin-bubut-lengkap.html
https://conectingwillys.blogspot.com/2018/10/eretan-carriage-mesin-
bubut.html#:~:text=Eretan%20adalah%20bagian%20mesin%20bubut,pahat%20dan
%20dinamakan%20gerak%20potong.

23
LAMPIRAN

24
25

Anda mungkin juga menyukai