Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMESINAN
PADA
BENGKEL KARYA TEKNIK

Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Lulus PKL pada


Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 7 Lhokseumawe

Disusun Oleh:

RISKI RAHMADANA
NIS / NISN :01604/0056383247

PEMERINTAHAN ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 7 LHOKSEUMAWE
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama Siswa : RISKI RAHMADANA

NIS/NISN : 01604/0056383247

Tempat Pkl : KARYA TEKNIK

Tanggal Mulai Pkl : 01 AGUSTUS 2023

Tanggal Akhir Pkl : 31 OKTOBER 2023

Telah Disahkan Oleh :

Pembimbing Ketua Program Keahlian


Sekolah Teknik PERMESINAN

ASLIZAR S.Pd,Gr ROHANA S.T


NIP : 199512082022212002 NIP : 198602092022212011

Mengetahui
Waka. Bid.Humas

JAILANI S.T
NIP : 198104082022211003

i
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN

Nama : RISKI RAHMADANA

NIS/NISN : 01604/0056383247

Tempat Prakerin : KARYA TEKNIK

Tanggal Mulai Pkl : 01 AGUSTUS 2023

Tanggal Akhir Pkl : 31 OKTOBER 2023

Di Setujui:
Pembimbing Lapangan

Dedi saputra

ii
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN................................................. i


LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING BENGKEL..................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan...................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan............................... 2
1.2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan .......................................... 2
1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ........................................ 2
1.3 Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan ................................ 3
1.3.1 Waktu Pelaksanaan ............................................................ 3
1.3.2 Tempat Pelaksanaan............................................................. 3
BAB II PROFIL BENGKEL......................................................................... 4
2.1 Sejarah berdiri Bengkel................................................................. 4
2.2 Struktur Organisasi Bengkel......................................................... 5
2.3 Bidang Usaha ............................................................................... 5
BAB III PELAKSAAN PRAKERIN............................................................ 6
3.1 Landasan Teori.............................................................................. 6
3.2 Pembahasan .................................................................................. 14
3.2.1 Alat dan Bahan................................................................ 15
3.2.2 Keselamatan Kerja........................................................... 15
3.2.3 Prosedur Kerja................................................................. 16
3.2.4 Langkah Kerja................................................................. 17
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 18
4.1 Kesimpulan.................................................................................... 18
4.2 Saran.............................................................................................. 18

iii
DAFTAR KEPUSTAKAAN............................................................................... 20
LAMPIRAN......................................................................................................... 21

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Mesin Bubut.................................................................................... 6


Gambar 2. Kepala Tetap................................................................................... 7
Gambar 3. Motor Penggerak ............................................................................ 7
Gambar 4. Alat Pencekam ............................................................................... 8
Gambar 5. Stop Tombol Emergency................................................................ 8
Gambar 6. Tuas (Handle)................................................................................. 9
Gambar 7. Eretan.............................................................................................. 10
Gambar 8. Dudukan Pahat................................................................................ 10
Gambar 9. Lampu Penerangan......................................................................... 11
Gambar 10. Pendingin (Selang coolant)........................................................... 12
Gambar 11. Alas Mesin.................................................................................... 12
Gambar 12. Poros Pembawa ............................................................................ 13
Gambar 13. Rem Kaki...................................................................................... 13
Gambar 14. Kepala Lepas................................................................................. 14

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jam Kerja Bengkel ............................................................................. 3


Tabel 2. Struktur Bengkel................................................................................. 4

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat,
Hidayah dan juga Karunia-Nya, tidak lupa juga kita sampaikan shalawat serta salam
kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para Keluarga, Sahabat, dan
para Pengikutnya hingga akhir zaman. Maha suci Allah yang telah memberi segala
nikmat dan petunjuk kepada penulis, sehingga akhirnya Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dapat diselesaikan

Pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan ini diajukan sebagai salah satu
Syarat kelulusan bagi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Lhokseumawe
yang telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Laporan ini juga merupakan salah
satu bukti penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama 3 bulan di
bengkel KARYA TEKNIK, terhitung mulai tanggal 1Agustus sampai 31 Oktober
2023.

Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, penulis telah berhasil


menyusun laporan sebagai bukti dan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan di
Bengkel KARYA TEKNIK. Segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan dan pembuatan Laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bidel Kasrul, S.Sn selaku kepala SMK N 7 Lhokseumawe


2. Rohana S.T selaku Kepala Program Studi Keahlian Teknik Pemesinan
3. Aslizar. S.Pd, Gr selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapangan dari Pihak
Sekolah
4. Jailani S.T selaku Waka. Bidang .Humas di SMKN 7 Lhokseumawe
5. Dedi Saputra Selaku Pembimbing PKL di Bengkel Karya Teknik

vii
Pada akhirnya, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Penulis menyadari
laporan ini jauh dari kata sempurna, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan bagi
kemajuan dan perbaikan laporan ini.

viii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Pendidikan tingkat menengah mempunyai tugas mempersiapkan dan
membekali lulusannya penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan di
bidang teknologi.

Maka dalam penyelenggaraan pedidikan selalu diupayakan adanya


peningkatan dan penyempurnaan segala perangkat pendidikannya baik
mengenai kurikulum, sarana fisik, bangunan, peralatan, dan perlengkapan yang
memadai, tenaga guru yang berkualitas serta manajemen yang baik dan
sehat.

Disamping itu untuk memperdalam dan memperluas kemampuan


professional dan mengkhayati iklim kerja dalam situasi yang sebenarnya, maka
sebelum menyelesaikan pendidikannya, siswa diwajibkan melaksanakan
program Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan perpaduan kegiatan di


sekolah dan kegiatan di industri atau dunia usaha dalam suatu kesatuan
sistem untuk mencapai tingkat keahlian professional tertentu. Setelah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dituntut adanya laporan PKL,
Laporan tersebut akan diuji dengan maksud agar siswa mampu mempertanggung
jawabkan pelaksanaan PKL dan memberi masukan (Timbal Balik) bagi sekolah
dari dunia usaha atau Industri, untuk kemantapan dan pengembangan Program
Pendidikannya.

1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1.2.1 Tujuan Praktek Kerja Lapangan.
Tujuan Dalam pelaksanaan tersebut dilakukan dengan prosedur
tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik
dunia usaha atau dunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar
sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari
pembimbing di sekolah untuk memiliki ilmu – ilmu dasar yang akan
diterapkan dalam dunia usaha atau dunia pekerjaan,khususnya perbengkelan.

Tujuan PKL bukan hanya kegiatan magang biasa, melainkan jalan


untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan yang memiliki tujuan serta
manfaat tersendiri untuk para siswa. Berikut merangkum dari berbagai
sumber tentang tujuan Prakerin beserta manfaat yang perlu untuk diketahui.

1.2.2 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Adapun Manfaat dari Praktik Kerja lapangan adalah sebagai berikut
1. Siswa Mampu Menjelaskan cara pengoperasian Mesin Bubut
2. Siswa mampu meengetahui jenis-jenis Mesin Bubut
3. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian dari Mesin Bubut
4. Siswa mengetahui Alat dan Bahan yang digunakan untuk bekerja
dengan Mesin Bubut
5. Siswa mengetahui menguraikan proses pembubutan Dudukan Kepala
Bor
6. Siswa Mampu menggunakan Mesin Bubut

2
1.3 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan
1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (Pkl) ini dilaksanakan mulai tanggal
1 AgustusHingga 31 Oktober 2023 dengan jam kerja menyesuaikan kebijakan
bengkel sebagai berikut.:

Hari Masuk Istirahat Pulang


Senin 08.00 12:00 17:00
Selasa 08.00 12:00 17:00
Rabu 08.00 12:00 17:00
Kamis 08.00 12:00 17:00
Jumat 08:00 11:40 17:00
Sabtu 08.00 12:00 17:00
Minggu 08:00 12:00 17:00
Tabel 1. Jam Kerja

1.3.2 Tempat Pelaksanaan


Praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan di bengkel KARYA
TEKNIK, yang berlokasi di Jl. MEDAN BANDA ACEH PANGGOI.
Khususnya di Samping Sukma Bangsa lhokseumawe.

3
BAB II

PROFIL BENGKEL

2.1 Sejarah Bengekel

Sejarah Bengkel KARYA TEKNIK merupakan bengkel perbaikan yang telah


berdiri sejak tanggal 01 Januari 1978. Awalnya, Bengkel karya teknik adalah
bengkelumum yang melayani jasa bubut dan las seluruh perbaikan .Seiring
berjalannya waktu, Bengkel Karya Teknik sedikit demi sedikit mulai berkembang dan
pada tahun 2007 Dedi saputra bergabung ke Karya Tenkik hingga saat ini, dan
bengkel karya teknik terus berkembang dan mendapat kepercayaan konsumen.

2.2 Profil Bengkel

Nama Bngkel :Karya Teknik


Pemilik Bengkel :T. Ismail Alamsyah
Pengengola Bengkel :Cut Aliya
Tahun berdirinya :26 Agustus 2007
Bidang Usaha :Bubut dan Pengelasan
Alamat : Praktek kerja Lapangan(PKL) ini dilaksanakan di
bengkel KARYA TEKNIK, yang berlokasi di Jl.
MEDAN BANDA ACEH PANGGOI. Khususnya di
Samping Sukma Bangsa lhokseumawe.

4
2.3 Struktur organisasi bengkel

Tabel 2. Struktur

2.4 Bidang Usaha


Adanya bengkel bubut merupakan hal sangat penting untuk saat ini. Usaha
perbengkelan atau permesinan yang peralatan utamanya adalah mesin bubut.
Masyarakat umum sudah begitu mengenalnya. Pada prakteknya memang pada
sebuah bengkel bubut dilengkapi berbagai peralatan lainnya. Pekerjaan bengkel
ini pada jenis logam dan non logam. Tapi, untuk yang kali ini yang akan dibahas
yakni dari metal atau logam.
Untuk menjadikan usaha bengkel bubut ini lebih maju dan berkembang,
maka perlu kita menyediakan peralatan tambahan. Alat-alat tersebut sangat
penting disediakan supaya kreativitas bengkel bubut tetap berjalan maksimal dan
tidak berhenti di tempat. Tapi dalam hal ini untuk usaha bengkel bubut rumahan
saja.

5
BAB III

PELAKSANAAN PRAKERIN

3.1 Landasan Teori


Mesin bubut

Gambar 1. Mesin Bubut


Mesin bubut adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan
untuk merubah bentuk dan merubah ukuran benda kerja dengan
mengunakan pahat pisau sebagai alat potongnya.

Komponen-komponen Utama Mesin Bubut:

1. Kepala Tetap
Kepala Tetap (Head Stock) Kepala tetap (head stock), terdapat spindle
utama mesin (Gambar 1) yang berfungsi sebagai dudukan beberapa
perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck), cekam kollet (collet
chuck) , senter tetap (dead centre), atau pelat pembawa rata (face plate) dan
pelat pembawa berekor (driving plate). Alat-alat perlengka pan tersebut
dipasang pada spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau pen ahan benda
kerja yang akan dikerjakann pada mesin bubut

6
Gambar 2. Kepala tetap (head stock)

2. Motor Penggerak
Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox. Berfungsi
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau memberikan mesin tenaga
untuk bergerak.

Gambar 3. Motor penggerak

3. Alat pencekam
Alat pencekam merupakan alat yang berfungsi untuk mencekam benda
kerja yang akan disaya menggunakan mesin bubut. Ada beberapa jenis alat
pencekam yang bisa digunakan, antara lain

Gambar 4. Alat pencekam

4. Stop Tombol Emergency

7
Digunakan dalam keadaan darurat untuk mematikan mesin. Tombol ini
termasuk hal yang penting untuk keselamatan kerja. Umumnya mesin-mesin
memiliki tombol ini.

Gambar 5. Tombol Emergency Stop

5. Tuas (Handle)
Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda ukuran,
berbeda pula handle-handlenya. Cara menggunakan handle dapat disesuaikan
atau berpedoman pada tabel yang menempel pada mesin.
Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain :
Pengaturan kecepatan spindle (rpm)

1. Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis


2. Pengaturan arah pemakanan
3. Pengaturan penguliran
4. Menyalakan dan mematikan mesin
5. Pengaturan arah putaran spindle

8
Gambar 6. Tuas Handle
6. Eretan (Carriage)
Pada mesin bubut terdapat 3 jenis eretan yaitu;
a. Eretan Alas (Carriage)
Eretan Alas merupakan bagian yang berada di alas mesin dan bisa
bergerakke kiri/Kanan.Adapun di dalam nya terdapat perlengkapan
mekanik yang bekerja secara otomatis untuk menggerakkan eretan tersebut
atau bisa juga di gerakkan menggunakan tangan/manual.
b. Eretan Lintang (cross carriage/cross slide)
Bagian ini berada di atas eretan alas dengan posisi dudkan melintang
terhadap alas. Maksud dari gerakan melintang disini adalah komponennya
bisa mendekat dan menjauhi oprator ketika di putar secara manual maupun
otomatis.Fungsi dari eretan lintang ini untuk mengatur tebal tioisnya
potongan yang dilakukan dengan memperlihatkan skala ukuran yang sudah
di sediakan.
c. Eretan atas (top carriage/compound slide)
Eretan atas posisinya ada bagian atas eretan lintang yang di kencangkan
dengan 2 baut.Adapun kedudukannya bisa di putar atau di rubah sesuai
yang di butuh kan.

9
7. Dudukan Pahat (Tool post)
Bahan dudukan pahat ini berada di atas eretan atas yang berfungsi untuk
menjepit pahatan saat proses pembubutan dilakukan. Adapun secara umum di
bedakan menjadi 2 bagian yaitu;
a. Standar tools post di bedakan menjadi 2 berdasarkan jumlah rumah
pahatnya yang pertama adalah rumah pahat satu.Maksudnya adalah
jumlah pahatan yang di pasang hanya berjumlah satu saja .jadi operator
harus berulang-ulang untuk mengatur tinggi setiap kli mengganti pahatan.
Kedua adalah rumah pahat 4 yang artinya jumlah pahatan maksimal yang
bisa dipasang sampai dengan 4.jadi operator cukup mengatur ketinggian
sekali saja untuk melakukan pahatan perlu menyetel lagi.

Gambar 8. Dudukan Pahat

b. Adujustable Tool post jenis ini berfungsi untuk mengatur ketinggian mata pahat
tanpa perlu menggunakan ganjalan .Hal ini yang membedakan dengan dengan jenis
standar tool post.Adjustable ini juga terdapat 2 macam yang pertama rumah pahat

10
satu dan rumah pahat lebih dari satu yang mana penggunanya sama dengan jenis

standar tool post.

8. Lampu peneranngan
Lampu penerangan ini merupakan bagian dari mrsin bubut yang berfungsi
untuk membantu operator dalam melihat brnda kerja saat proses pembubutan
serta melihat hasilnya agar lebih maksimal.

Gambar 9. Lampu penerangan


9. Pendingin (Selang coolant)
Selang pendingin ini memiliki fungsi untuk menyemprotkan cairan saat
proses pembubutan terjadi.Selain itu bagian ini juga berfungsi untuk
menstabilkan suhu alat potong ketika di rasa sudah trlampau panas.Karena suhu
yang stabil bisa membuat ketajaman mata potong lebih awet dan hasil kerjanya
lebih maksimal.Misalnya saja seperti saat melakukan pengeboran benda
keras,otomatis suhu alat potongnya akan meningkat dan mengeluarkan
asap,disinilah bagian pendingin bekerja.

11
Gambar 10. Selang coolant
10. Alas mesin (Bed machine)
Bagian alas mesin ini berfungsi sebagai tumpuan gaya pemakanan ketika
proses pembubutan terjadi dan juga sebagai tempat dudukan untuk kepala
lepas,penyangga diam (steady rest) dan eretan. Adapun bentuk dari alas meja
ini bermacam-macam,ada yang salah satu sisinya meliki ketinggian tertentu dan
ada pula yang datar. Namun permukaan dari meja mesin bubut selalu halus,rata
dan memiliki tinggkat kesejajaran yang tinggi sehingga eretan memanjang dan
kepala lepas di atasnya bisa berjalan dengan lancer dan stabil untuk
mendaopatkan hasil yang pressi.Aapabila bagian ini terjadi kerusakan atau
aus ,mkab akibatnya bisa fatal Hasil dari proses pembubutan tidak lagi bisa
prssi dan hasil kurang maksimal.

Gambar 11. Alas mesin

11. Poros pembawa (Transportir)


Poros pembawa merupakan bagian poros berulir yang terletak yang
terletak dibawah eretan alas berbentuk seperti trapesium atau segi empat dengan
jenis ulir withworth (inchi) dan metric (mm). Jdi poros transporter ini berfungsi
untuk membawa eretan secara otomatis pada saat proses
pembubutan,contohnya saat melakukan pembubutan arah nya melintang atau
memanjang dan ulir nya antara 6-8 mm.sedangkan poros pembawa akan selalu
berputar untuk membawa eretan saat proses pemakanan secara otomatis.
Nah ,untuk melihat kecepatan dari hasil pembubutan bisa dilihat dari tble

12
pemakanan pada mesin sehingga anda bisa mengatur krcepatan dengsn
menyusuaikan rpm dan mengatur handle.

Gambar 12. Poros pembawa

12.Rem kaki
Bagian ini di gunakan untuk menghentikan putaran mesin di posisi
tertentu saat proses pembubutan.Jadi operator bisa mengatur kapan rem kakidi
gunakan termasuk dalam kondisi darurat sekalipun.

Gambar 13. Rem kaki

13.Kepala lepas
Kepala lepas adalah bagian mesin bubut yang letaknya disebelah kanan
mesin dan dipasang diatas alas mesin. Guna bagian ini adalah sebagai tempat
penahan ujung benda kerja yang dibubut, tempat kedudukan bor waktu mengebor,
dan lain-lain.
Kepala lepas atau tail stock dapat digeser dan dikunci oleh operator di
sepanjang alas mesin. Kedudukannya berada pada alas tersebut diikat dengan baut
dan mur. Porosnya berlubang tirus sehingga dapat dipasang mata bor yang bertangkai
tirus.

13
Kepala lepas terdiri dari 2 bagian, yaitu alas dan badan. Kedua bagian ini
diikat oleh 2 atau 3 baut dan dapat digeserkan. Pergeseran ini diperlukan apabila kita
akan membubut tirus dengan benda kerja terpasang di antara 2 senter.

Gamabar 14. Kepala lepas

3.2 Pembahasan
Bushing altenator adalah suatu benda benda kerja yang di buat
menggunakan mesin bubut.proses pembuatannya sangat gampang dan mudah
ikuti langkah kerja yang di atas,fungsi altenator ,jika terdengar suara bercedit
ketika mesin di nyalakan maka itu pertanda altenator alami masalah.

3.2.1 Alat Dan bahan


 Besi as/benda kerja
 Mata Bor ∅5mm dan ∅20mm
 Pahat bubut luar
 Jangka sorong
 Kunci Chuck
 Toolpost
 Bor center
 Dial
 Kuas
 Pahat potong

14
3.2.2 Keselamatan kerja
1. Selalu memakai kaca mata pengaman
2. Memakai sepatu safety
3. Jangan memakai cincin atau jam tangan.
4. Jangan mengoperasikan mesin bubut sampai anda memahami betul
kontrol- kontrolnya.
o Tidak mengetahui apa yang akan terjadi jika switch atau tuas
kondisi on akan berakibat berbahaya.
o Pastikan anda mengetahui mematikan mesin bubut secara cepat jika
terjadi sesuatu tang tidak diinginkan.
5. Jangan mengoperasikan mesin jika safety guard tidak terpasang
dengan bagus.
o Safety guard dipasang oleh pabrik untuk melindungi roda gigi yang
berputar, sabuk dan poros.
o Bagian pakaian yang terlepas akan tersangkut keperalatan yang
berputar jika safety guard tidak terpasang dengan baik.
6. Jangan menggunakan kain lap untuk membersihkan benda kerja atau
mesin ketika mesin dalam keadaan hidup.
7. Jangan sekali-kali menghentikan chuck atau drive plate dengan tangan.
8. Pastikan chuck atau faceplate terpasang dengan baik dan kuat sebelum
menghidupkan mesin.
o Jika Mesin dihidupkan dengan asesories spindle yang longgar,
putarannya akan mengakibatkan asesories tersebut akan lepas dan
terlempar dari mesin.
o Asesories yang berat dengan kecepatan yang berasal dari Putaran
Spindle, akan berubah seperti peluru yang sangat berbahaya.
9. Selalu elepaskan Kunci Chuck sebelum menghidupkan Mesin.

15
o Kunci Chuck akan terlepas dan terbang.
o Kunci Chuck tidak terlepas dan menahan putaran spindle.
10. Gerakkan carriage keposisi sepanjang pemotongan dan putar spindle
dengan tangan sebelum menghidupkan mesin.
o Untuk memastikan semua bisa bergerak tanpa halangan.
o Untuk memastikan tidak akan terjadi kecelakaan dan kerusakan
pada mesin bubut.
11. Jaga lantai sekitar mesin bersih dari grease, oli, tools dan benda kerja.
12. Jangan bercanda, terutama saat mengoperasikan mesin.
13. Selalu membersihkan potongan logam dengan sikat, jangan sekali-kali
dengan tangan atau kain lap.

3.2.3 Prosedur Kerja


1. Tempat Ikat Mata Bor
2. Untuk Mengebor Benda Kerja
3. Untuk Senter Benda Kerja

3.2.4 Langkah Kerja


 Siap besi/benda kerja
 Mengikat benda kerja pada Chuck
 Menyetel benda kerja menggunakan dial
 Bubut permukaan depan benda kerja
 Kemudian bor ∅5 mm terlebih dahulu sepanjang 27mm
 Kemudian bor ∅20mm panjangnya 27mm
 Bubut bagian luar,panjanya 25mm dan ∅32
 Bubut lagi bagian luar panjangnya 22mm (25-3 sebagai bibir
benda kerja) hingga ∅25mm
 Membubut champer 45°

16
 Kemudian membaut garis panjanya 25mm
 Selah membuat garis,potong menggunakan mata potong
 Selesai.

17
BAB lV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Kegiatan PKL sangatlah Berguna untuk Menambah wawasan dan


Pengalaman dalam Melakukan Interaksi di Lingkungan Kerja yang
Sesungguhnya.
2. Dengan PKL dapat melatih siswa bekerjasama menetapkan langkah-
langkah daalam suatu pekerjaan.
3. Berinteraksi atau menggeluti dunia usaha bukanlah hal yang mudah, ada
banyak hal yang perlu dilakukan agar orang yang akan melakukan
hubungan kerja dengan kita dapat terkesima akan apa yang kita lakukan
atau kerjakan.
4. Pembelajaran di dunia kerja melalui PKL adalah suatu strategi yang
memberi kepada siswa untuk mengalami proses belajar melalui bekerja
langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya sehingga tidak kaget lagi
saat benar-benar terjun ke dunia Lapangan.

4.2 SARAN

Setelah Melaksanakan kegiatan PKL di Bengkel tersebut, kini saya dapat


mengambil beberapa Kesimpulan Apabila saat berada di Sekolah seorang siswa
diajarkan mengenai teori, maka Teori tersebut dapat digunakan sebagai dasar saat
melakukan kegiatan secara langsung atau Praktek.

Selain itu, untuk mengikuti ujian nasional, sangat penting bagi seorang siswa
untuk melakukan PKL. Dengan mengikuti kegiatan tersebut maka mereka akan lebih

18
mudah dalam mendapatkan pembelajaran serta pengalaman yang lebih banyak
khususnya dalam dunia kerja secara langsung.

Setiap siswa bahkan mendapatkan peluang untuk belajar lewat bekerja secara
langsung dengan cara mengerjakan pekerjaan yang sesungguhnya. Dengan adanya
PKL tersebut, saya juga dapat merasakan sendiri bagaimana pelaksanaan Praktek di
Lapangan yang dibimbing langsung oleh pihak Industri.

19
DAFTAR PUSTAKAAN

Daryanto, Drs. 2006. Mesin Perkakasa Bengkel. Jakarta : Rineka Cipta. Dwi Nugroho,

Effendi, Rochmat. 2006. Melakukan Penelitian Mengenai pengaruh Sistem Pendingin Pada
Proses Bubut Terhadap Keausan Pahat High Speed Steel ( HSS ). Tugas Akhir.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Marsyahyo, Eko, ST,MSc. 2003. Mesin Perkakas Pemotong Logam. Malang : Bayu Media
Publishing.

Paryanto, Tri. 2005. Pengaruh Variabel Pemotongan Pada Proses Milling Terhadap
Kekasaran Permukaan Benda Kerja. Tugas Akhir. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai