PEMESINAN
PADA
BENGKEL KARYA TEKNIK
Disusun Oleh:
RISKI RAHMADANA
NIS / NISN :01604/0056383247
PEMERINTAHAN ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 7 LHOKSEUMAWE
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
NIS/NISN : 01604/0056383247
Mengetahui
Waka. Bid.Humas
JAILANI S.T
NIP : 198104082022211003
i
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN
NIS/NISN : 01604/0056383247
Di Setujui:
Pembimbing Lapangan
Dedi saputra
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
DAFTAR KEPUSTAKAAN............................................................................... 20
LAMPIRAN......................................................................................................... 21
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat,
Hidayah dan juga Karunia-Nya, tidak lupa juga kita sampaikan shalawat serta salam
kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para Keluarga, Sahabat, dan
para Pengikutnya hingga akhir zaman. Maha suci Allah yang telah memberi segala
nikmat dan petunjuk kepada penulis, sehingga akhirnya Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dapat diselesaikan
Pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan ini diajukan sebagai salah satu
Syarat kelulusan bagi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Lhokseumawe
yang telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Laporan ini juga merupakan salah
satu bukti penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama 3 bulan di
bengkel KARYA TEKNIK, terhitung mulai tanggal 1Agustus sampai 31 Oktober
2023.
vii
Pada akhirnya, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Penulis menyadari
laporan ini jauh dari kata sempurna, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan bagi
kemajuan dan perbaikan laporan ini.
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1.2.1 Tujuan Praktek Kerja Lapangan.
Tujuan Dalam pelaksanaan tersebut dilakukan dengan prosedur
tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik
dunia usaha atau dunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar
sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari
pembimbing di sekolah untuk memiliki ilmu – ilmu dasar yang akan
diterapkan dalam dunia usaha atau dunia pekerjaan,khususnya perbengkelan.
2
1.3 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan
1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (Pkl) ini dilaksanakan mulai tanggal
1 AgustusHingga 31 Oktober 2023 dengan jam kerja menyesuaikan kebijakan
bengkel sebagai berikut.:
3
BAB II
PROFIL BENGKEL
4
2.3 Struktur organisasi bengkel
Tabel 2. Struktur
5
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
1. Kepala Tetap
Kepala Tetap (Head Stock) Kepala tetap (head stock), terdapat spindle
utama mesin (Gambar 1) yang berfungsi sebagai dudukan beberapa
perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck), cekam kollet (collet
chuck) , senter tetap (dead centre), atau pelat pembawa rata (face plate) dan
pelat pembawa berekor (driving plate). Alat-alat perlengka pan tersebut
dipasang pada spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau pen ahan benda
kerja yang akan dikerjakann pada mesin bubut
6
Gambar 2. Kepala tetap (head stock)
2. Motor Penggerak
Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox. Berfungsi
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau memberikan mesin tenaga
untuk bergerak.
3. Alat pencekam
Alat pencekam merupakan alat yang berfungsi untuk mencekam benda
kerja yang akan disaya menggunakan mesin bubut. Ada beberapa jenis alat
pencekam yang bisa digunakan, antara lain
7
Digunakan dalam keadaan darurat untuk mematikan mesin. Tombol ini
termasuk hal yang penting untuk keselamatan kerja. Umumnya mesin-mesin
memiliki tombol ini.
5. Tuas (Handle)
Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda ukuran,
berbeda pula handle-handlenya. Cara menggunakan handle dapat disesuaikan
atau berpedoman pada tabel yang menempel pada mesin.
Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain :
Pengaturan kecepatan spindle (rpm)
8
Gambar 6. Tuas Handle
6. Eretan (Carriage)
Pada mesin bubut terdapat 3 jenis eretan yaitu;
a. Eretan Alas (Carriage)
Eretan Alas merupakan bagian yang berada di alas mesin dan bisa
bergerakke kiri/Kanan.Adapun di dalam nya terdapat perlengkapan
mekanik yang bekerja secara otomatis untuk menggerakkan eretan tersebut
atau bisa juga di gerakkan menggunakan tangan/manual.
b. Eretan Lintang (cross carriage/cross slide)
Bagian ini berada di atas eretan alas dengan posisi dudkan melintang
terhadap alas. Maksud dari gerakan melintang disini adalah komponennya
bisa mendekat dan menjauhi oprator ketika di putar secara manual maupun
otomatis.Fungsi dari eretan lintang ini untuk mengatur tebal tioisnya
potongan yang dilakukan dengan memperlihatkan skala ukuran yang sudah
di sediakan.
c. Eretan atas (top carriage/compound slide)
Eretan atas posisinya ada bagian atas eretan lintang yang di kencangkan
dengan 2 baut.Adapun kedudukannya bisa di putar atau di rubah sesuai
yang di butuh kan.
9
7. Dudukan Pahat (Tool post)
Bahan dudukan pahat ini berada di atas eretan atas yang berfungsi untuk
menjepit pahatan saat proses pembubutan dilakukan. Adapun secara umum di
bedakan menjadi 2 bagian yaitu;
a. Standar tools post di bedakan menjadi 2 berdasarkan jumlah rumah
pahatnya yang pertama adalah rumah pahat satu.Maksudnya adalah
jumlah pahatan yang di pasang hanya berjumlah satu saja .jadi operator
harus berulang-ulang untuk mengatur tinggi setiap kli mengganti pahatan.
Kedua adalah rumah pahat 4 yang artinya jumlah pahatan maksimal yang
bisa dipasang sampai dengan 4.jadi operator cukup mengatur ketinggian
sekali saja untuk melakukan pahatan perlu menyetel lagi.
b. Adujustable Tool post jenis ini berfungsi untuk mengatur ketinggian mata pahat
tanpa perlu menggunakan ganjalan .Hal ini yang membedakan dengan dengan jenis
standar tool post.Adjustable ini juga terdapat 2 macam yang pertama rumah pahat
10
satu dan rumah pahat lebih dari satu yang mana penggunanya sama dengan jenis
8. Lampu peneranngan
Lampu penerangan ini merupakan bagian dari mrsin bubut yang berfungsi
untuk membantu operator dalam melihat brnda kerja saat proses pembubutan
serta melihat hasilnya agar lebih maksimal.
11
Gambar 10. Selang coolant
10. Alas mesin (Bed machine)
Bagian alas mesin ini berfungsi sebagai tumpuan gaya pemakanan ketika
proses pembubutan terjadi dan juga sebagai tempat dudukan untuk kepala
lepas,penyangga diam (steady rest) dan eretan. Adapun bentuk dari alas meja
ini bermacam-macam,ada yang salah satu sisinya meliki ketinggian tertentu dan
ada pula yang datar. Namun permukaan dari meja mesin bubut selalu halus,rata
dan memiliki tinggkat kesejajaran yang tinggi sehingga eretan memanjang dan
kepala lepas di atasnya bisa berjalan dengan lancer dan stabil untuk
mendaopatkan hasil yang pressi.Aapabila bagian ini terjadi kerusakan atau
aus ,mkab akibatnya bisa fatal Hasil dari proses pembubutan tidak lagi bisa
prssi dan hasil kurang maksimal.
12
pemakanan pada mesin sehingga anda bisa mengatur krcepatan dengsn
menyusuaikan rpm dan mengatur handle.
12.Rem kaki
Bagian ini di gunakan untuk menghentikan putaran mesin di posisi
tertentu saat proses pembubutan.Jadi operator bisa mengatur kapan rem kakidi
gunakan termasuk dalam kondisi darurat sekalipun.
13.Kepala lepas
Kepala lepas adalah bagian mesin bubut yang letaknya disebelah kanan
mesin dan dipasang diatas alas mesin. Guna bagian ini adalah sebagai tempat
penahan ujung benda kerja yang dibubut, tempat kedudukan bor waktu mengebor,
dan lain-lain.
Kepala lepas atau tail stock dapat digeser dan dikunci oleh operator di
sepanjang alas mesin. Kedudukannya berada pada alas tersebut diikat dengan baut
dan mur. Porosnya berlubang tirus sehingga dapat dipasang mata bor yang bertangkai
tirus.
13
Kepala lepas terdiri dari 2 bagian, yaitu alas dan badan. Kedua bagian ini
diikat oleh 2 atau 3 baut dan dapat digeserkan. Pergeseran ini diperlukan apabila kita
akan membubut tirus dengan benda kerja terpasang di antara 2 senter.
3.2 Pembahasan
Bushing altenator adalah suatu benda benda kerja yang di buat
menggunakan mesin bubut.proses pembuatannya sangat gampang dan mudah
ikuti langkah kerja yang di atas,fungsi altenator ,jika terdengar suara bercedit
ketika mesin di nyalakan maka itu pertanda altenator alami masalah.
14
3.2.2 Keselamatan kerja
1. Selalu memakai kaca mata pengaman
2. Memakai sepatu safety
3. Jangan memakai cincin atau jam tangan.
4. Jangan mengoperasikan mesin bubut sampai anda memahami betul
kontrol- kontrolnya.
o Tidak mengetahui apa yang akan terjadi jika switch atau tuas
kondisi on akan berakibat berbahaya.
o Pastikan anda mengetahui mematikan mesin bubut secara cepat jika
terjadi sesuatu tang tidak diinginkan.
5. Jangan mengoperasikan mesin jika safety guard tidak terpasang
dengan bagus.
o Safety guard dipasang oleh pabrik untuk melindungi roda gigi yang
berputar, sabuk dan poros.
o Bagian pakaian yang terlepas akan tersangkut keperalatan yang
berputar jika safety guard tidak terpasang dengan baik.
6. Jangan menggunakan kain lap untuk membersihkan benda kerja atau
mesin ketika mesin dalam keadaan hidup.
7. Jangan sekali-kali menghentikan chuck atau drive plate dengan tangan.
8. Pastikan chuck atau faceplate terpasang dengan baik dan kuat sebelum
menghidupkan mesin.
o Jika Mesin dihidupkan dengan asesories spindle yang longgar,
putarannya akan mengakibatkan asesories tersebut akan lepas dan
terlempar dari mesin.
o Asesories yang berat dengan kecepatan yang berasal dari Putaran
Spindle, akan berubah seperti peluru yang sangat berbahaya.
9. Selalu elepaskan Kunci Chuck sebelum menghidupkan Mesin.
15
o Kunci Chuck akan terlepas dan terbang.
o Kunci Chuck tidak terlepas dan menahan putaran spindle.
10. Gerakkan carriage keposisi sepanjang pemotongan dan putar spindle
dengan tangan sebelum menghidupkan mesin.
o Untuk memastikan semua bisa bergerak tanpa halangan.
o Untuk memastikan tidak akan terjadi kecelakaan dan kerusakan
pada mesin bubut.
11. Jaga lantai sekitar mesin bersih dari grease, oli, tools dan benda kerja.
12. Jangan bercanda, terutama saat mengoperasikan mesin.
13. Selalu membersihkan potongan logam dengan sikat, jangan sekali-kali
dengan tangan atau kain lap.
16
Kemudian membaut garis panjanya 25mm
Selah membuat garis,potong menggunakan mata potong
Selesai.
17
BAB lV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Selain itu, untuk mengikuti ujian nasional, sangat penting bagi seorang siswa
untuk melakukan PKL. Dengan mengikuti kegiatan tersebut maka mereka akan lebih
18
mudah dalam mendapatkan pembelajaran serta pengalaman yang lebih banyak
khususnya dalam dunia kerja secara langsung.
Setiap siswa bahkan mendapatkan peluang untuk belajar lewat bekerja secara
langsung dengan cara mengerjakan pekerjaan yang sesungguhnya. Dengan adanya
PKL tersebut, saya juga dapat merasakan sendiri bagaimana pelaksanaan Praktek di
Lapangan yang dibimbing langsung oleh pihak Industri.
19
DAFTAR PUSTAKAAN
Daryanto, Drs. 2006. Mesin Perkakasa Bengkel. Jakarta : Rineka Cipta. Dwi Nugroho,
Effendi, Rochmat. 2006. Melakukan Penelitian Mengenai pengaruh Sistem Pendingin Pada
Proses Bubut Terhadap Keausan Pahat High Speed Steel ( HSS ). Tugas Akhir.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Marsyahyo, Eko, ST,MSc. 2003. Mesin Perkakas Pemotong Logam. Malang : Bayu Media
Publishing.
Paryanto, Tri. 2005. Pengaruh Variabel Pemotongan Pada Proses Milling Terhadap
Kekasaran Permukaan Benda Kerja. Tugas Akhir. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
20
LAMPIRAN
21