Disusun oleh :
Kelompok III
Pelatihan AK3 PUBT Angkatan XIV
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya kami diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan Calon Ahli K3
Pembangkit Uap dan Bejana Tekan (PUBT) yang diselenggarakan oleh PT. Padjajaran
Bina Katiga bertempat di Bogor.
Setelah hampir satu bulan kami mendapatkan pelatihan berupa teori, simulasi,
sampai dengan pelaksanaan praktek kegiatan di lapangan dengan obyek tinjauan Tangki
Timbun.
Dengan tersusunnya lembar simulasi ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya para pengajar dan
pembimbing kami, yaitu :
1. Bp. Harjunadi, S.T., M.T., pengajar materi PUBT
2. Bp. Drs. Arief Supono, pengajar materi PUBT
3. Ibu Sofia Rasyid, SKM. , pengajar materi SMK3
4. Bp. Prof. Dr. Ir. Joko Setyo Widodo, pengajar materi PUBT
5. Bp. Sinung (POLBAN), pengajar materi pengelasan
6. Bp. Ir. D. Sembiring, M.T., M.M.PhD. , pengajar materi PUBT
7. Bp. Prof. Dr. Toto Tohir, pengajar materi kelistrikan
8. Bp. Ir. Benny Ermanto, pengajar materi PUBT
9. Bp. Dr. Ir. Sumaryanto, M.Si, , pengajar materi PUBT
10. Rekan-rekan peserta Pembinaan Calon Ahli K3 Spesialis PUBT
11. Managemen Formasi penyelenggara Pelatihan, PT Padjajaran Bina Katiga
12. Tim dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I
Hormat Kami,
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
6.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 27
LAMPIRAN 29
JOB SAFETY ANALYSIS ........................................................................................... 35
INSPECTION AND TEST PLAN TANGKI TIMBUN BAHAN BAKAR SOLAR .. 36
JOB SAFETY ANALYSIS ........................................................................................... 37
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR TABEL
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.3 DASAR HUKUM DAN REFERENSI
Adapun dasar hukum pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pengujian adalah
sebagai berikut :
1. Peraturan Perundang – Undangan
• UU NO.1 tahun 1970 tentang “ Keselamatan Kerja “.
• PERMENAKER NO. 37/MEN/2016 tentang “ Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbun “.
2. Standard
• ASME II Part D tentang ”Properties (Costumary)”
• ASME V tentang “Nondestructive Examination”
• ASME VIII Div 1 tentang ”Rules For Construction Of Pressure Vessels”
• ASME IX tentang “Qualification Standard For Welding, Brazing, And Fusing
Procedures; Welders; Brazers; And Welding, Brazing, And Fusing
Operators”
• API 650 tentang “Welded Tanks for Oil Storage”
8
1.5 ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
Dalam melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian untuk mengetahui nilai tebal
aktual tangki timbun di lapangan, ada beberapa alat yang sudah dikalibrasi yang
digunakan:
1. Dye Penetrant Test.
2. Ultrasonic Testing metode Wall Thickness.
3. Jangka Sorong (Calipper).
4. Meteran.
5. Sikat Kawat.
9
BAB II
PEMERIKSAAN DOKUMEN
Keterangan
No. Jenis Dokumen
Ada Tidak Ada
1 Surat Keterangan (SUKET) - √
2 Lisensi Operator - √
3 Stiker Riksa Uji - √
4 Manual Book - √
5 5Sertifikat Material - √
6. Check List Pemeriksaan Harian/Bulanan - √
10
4. Penopang tangki rusak atau
✓
melengkung
5. Pondasi tangka terkikis ✓
6. Pengukur ketinggian atau alarm
✓ Tidak ada alarm
rusak
7. Ventilasi terhalang / terhambat ✓ Hanya ada manhole
8. Segel katup atau paking ada
✓
kebocoran
9. Jalur pemipaan terhalang atau
✓
rusak
10. Jalur pipa bawah tanah mencuat ✓
11. Area bongkar muat rusak ✓
12. Sambungan tidak ditutup/diberi
✓
flensa mati
13. Secondary containment rusak ✓
14. Katup drainase tanggul terbuka ✓ Tidak ada
15. Pagar, gerbang atau penerangan
✓
rusak
16. Kotak peralatan penanganan
✓
tumpahan tidak lengkap
11
Tabel 2.6 Konstruksi Tangki Timbun
12
Tabel 2.8 Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Bawah Tangki Timbun
13
Tabel 2.10 Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Atap Tangki Timbun
Metode Pengujian Tidak Merusak (NDT) Las-lasan Pelat
Visual ☒ ☒
Ultrasonic (Spot) ☐ ☒
Ultrasonic (Scan) ☐ ☐
Liquid Penetrant ☒ ☐
Penetrating Oil ☐ ☐
Magnetic Particle ☐ ☐
Radiography ☐ ☐
Mag Flux Scan ☐ ☐
Vacuum Box ☐ ☐
Tracer Gas ☐ ☐
Holiday ☐ ☐
Lainnya (sebutkan ) ☐ ☐
Tabel 2.11 Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Bawah Tangki Timbun
Bagian Luar Bagian Dalam
Ketebalan Nominal ☐ ☐
Ketebalan Minimal ☒ ☐
Laju Korosi Maksimal ☐ ☐
Tabel 2.12 Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Badan Tangki Timbun
Bagian Luar Bagian Dalam
Ketebalan Nominal ☐ ☐
Ketebalan Minimal ☒ ☐
Laju Korosi Maksimal ☐ ☐
Tabel 2.13 Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Bagian Atap Tangki Timbun
Tetap (Fixed) Floating
Ketebalan Nominal ☐ ☐
Ketebalan Minimal ☐ ☐
Laju Korosi Maksimal ☐ ☐
14
BAB III
PENGUKURAN DAN PENGUJIAN
15
Dari hasil pemeriksaan maka didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 3.1 Inspeksi Ketebalan Shell (Thickness)
AREAL DESIGN / DRAW
NO. NAMA BAGIAN
T1 T2 THICKNESS
1 Shell 1 3,34 4,57 -
2 Shell 2 4,25 3,59 -
3 Shell 3 3,74 5,34 -
4 Shell 4 3,31 3,27 -
Tabel 3.2 Bagian Uji NDT Dye Penetrant Test pada tangki timbun di CV. Cisarua
Cacat
No Bagian yang NDT Lokasi Tidak Keterangan
Ada
ada
Terdapat Hole pada
1. Circumferential Weld Shell 4 ✓
bagian las
16
Gambar 3.2 Hasil NDT Dye Penetrant Menunjukkan adanya
indikasi lubang (hole)
17
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN KONSTRUKSI
Data Aktual
Material A36M
Design Pressure 11,6 × 10-6 MPa
Outside diameter 2200 mm / 2,2 m
Outside radius of shell 1100 mm / 1,1 m
Tank Height 1450 mm / 1,45 m
Fluida Height 3800 mm / 3,8 m
Gravity Fluid (Solar) 0,832
Nominal Thickness of shell 3,27 mm
Corrosion Allowable 3 mm
Maximum allowable stress value 160 MPA
Joint effisiensi of shell 1
18
4.2 ANALISA PERHITUNGAN KELAYAKAN TEBAL TANKI
4.2.1 Pendekatan Menggunakan Metode API 650
API 650 merupakan suatu standar dalam pembuatan serta inspeksi untuk tanki
timbun. Adapun ruang lingkup untuk inspeksi tanki timbun yang dapat digunakan dapat
dilihat pada Section 1-SCOPE pada bagian general.
19
B. Menghitung Tebal (Thickness)
Lebar Plat diasumsikan 1830 mm, maka tangki dibagi menjadi 2 course:
1. 1st Course, H = 3,2 m
• t nominal (paragraph 5.6.1.1)
Jika diameter tangka < 15 m, maka nilai t nominal plat adalah 5 mm
• t corroded
4,9 × D × (H-0,3) × G
td = + CA
Sd
4,9 × 2,2 × (3,2-0,3) × 0,832
td = +3
160
25,5
td = +3
160
td = 3,156 mm
• t hydrotest
4,9 × D × (H-0,3)
tt =
St
4,9 × 2,2 × (3,6-0,3)
tt =
171
31,31245786
tt =
171
tt = 0,202 mm
Maka dari itu, ketebalan yang diambil dari 1st course diambil dari nilai yang
terbesar dari t nominal, t corroded dan t hydrotest, yaitu 5 mm.
2. 2nd Course, H = 1,37 m
Perhitungan untuk tebal plat course 2, bisa dipastikan sama dengan course 1
mengikuti t nominal, yaitu 5 mm.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa hasil riksa uji dari tebal plat tangki timbun
adalah ditolak (rejected).
20
C. Tebal Plat Bawah Annular (tb)
= 160 MPa
2. Hydrostatic Stress
tt
Hydrostatic Stress = t nominal × St
0,202
= × 171
5
= 6,91 MPa
21
= 11,6 Pa
Design Pressure = Internal Pressure + Static Pressure
= 0 + 11,6 Pa
= 11,6 Pa ≈ 11,6 × 10-6 MPa
B. Menghitung Tebal Plat menggunakan Appendix 1
Ro = 1100 mm
S = 114 MPa (Dari ASME Sec. II) (Design T = 50oC)
Untuk joint efficiency (E), dilihat dari UW-12 dengan anggapan tidak ada tes
radiografi.
Joint Type 1, E = 0,7
CA = 3 mm
P×Ro
t min = (SE+0,4P)
11,6×10-6 ×1100
=
(114×0,7)+(0,4×11,6×10-6 )
0,0127
= 79,80000812
= 0,00016 mm
t min. req. = 0,00016 + 3 = 3,00016
C. Design Head
Head type = Flat Head
Figure U-34 dari ASME Sec. VIII Div. 1
22
Gambar 4.5 Instruksi Penggunaan Sketch d
= 1,818
ZCP
t min = d√ SE
1,818 ×0,13×11,6×10-6
= 1450√ 114 × 0,7
= 0,268 mm
CA = 3 mm
Maka, t min. req. = CA + t
= 3 + 0,268 = 3,268 mm
Maka, berdasarkan perhitungan ASME Sect. VIII Div. I,
Tebal Aktual Shell > t min (3,31 > 0,00016) (Dapat Diterima)
Tebal Aktual Head > t min (3,27 > 0,268) (Dapat Diterima)
23
Gambar 4.7 Rumus Longitudinal Stress
Untuk longitudinal stress, tidak perlu dihitung dikarenakan nilai tebal plat (3,27
mm) tidak melebihi ½ dari nilai radius dalam ataupun nominal P yaitu 11,6 × 10-6 MPa
tidak melebihi 1,25SE, dimana nilai 1,25SE = 99,75 MPa.
24
BAB V
TEMUAN LAPANGAN
25
5. Terdapat konstruksi tangki timbun yang sudah tidak digunakan terlihat sudah
keropos.
6. Man Hole dalam posisi terbuka sebagian sebagai jalur pipa penyalur.
7. Indikator volume tidak terlihat dengan jelas.
8. Akses tangga naik terpotong sebagian, menyulitkan teknisi untuk naik ke atas.
9. Pada saluran pipa terlihat indikasi rembesan yang menggumpal tercampur
kotoran.
26
BAB VI
KESIMPULAN & REKOMENDASI
6.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh pada inspeksi tangki timbun adalah sebagai berikut :
1. Hasil perhitungan volume tangki = 12,18 m3 ≈ 12.000 liter
2. Hasil pengukuran aktual tebal tangki timbun (minimum) = 3,27 mm
Tebal minimal menurut standar API 650 = 5 mm
Maka, Tebal Hasil Ukur < Tebal Standar API, maka tebal aktual tidak diterima
(Rejected)
3. Hasil pengukuran aktual tebal tangki timbun (minimum) = 3,27 mm
Tebal minimal (shell) menurut standar ASME Sec. VIII Div. 1 = 0,00016 mm
Tebal minimal (head) menurut standar ASME Sec. VIII Div. 1 = 0,268 mm
Maka, Tebal Hasil Ukur > Tebal Standar ASME Sec. VIII Div. 1, maka tebal
aktual dapat diterima (Accepted)
6.2 REKOMENDASI
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk keamanan dan keselamatan kerja pada
pengoperasian tangki timbun adalah sebagai berikut :
1. Untuk Tangki Timbun yang masih aktif digunakan harus dilengkapi :
a. Plat nama.
b. Pipa pengaman.
c. Pengukur temperatur.
d. Alat penyalur petir dan pembumian.
e. Sarana pemadam kebakaran yang sesuai.
f. Tanda bahaya kebakaran.
g. Tanda larangan merokok.
h. Tanda larangan membawa korek api, alat-alat api lainnya, dan larangan
membawa peralatan yang dapat menimbulkan peledakan atau kebakaran.
i. Tanda larangan masuk bagi yang tidak berkepentingan.
j. Pagar pengaman.
2. Tangki Timbun yang masih aktif perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian
berkala.
27
3. Untuk Tangki Timbun yang sudah tidak aktif harus dibongkar atau dipotong dengan
menggunakan prosedur kerja yang aman.
4. Tumpahan bahan bakar solar berceceran harus ditangani dengan dibersihkan atau
sementara ditutup dengan bahan yang bersifat menyerap cairan.
5. Man Hole harus sesuai peruntukan, untuk jalur pipa penyalur bisa melalui katup
pengeluaran atau pengisian.
6. Indikator level harus dibersihkan supaya dapat terlihat dengan jelas dan tambahkan
batas atas dan batas bawah.
7. Akses tangga naik diperbaiki untuk kemudahan akses dan keselamatan teknisi.
8. Saluran pipa output yang terlihat ada rembesan supaya diperbaiki/diganti.
9. Pada badan tangki timbun terlihat adanya lubang, harap segera diperbaiki.
10. Band wall harap segera diperbaiki.
11. Area tangki timbun harus selalu dalam kondisi rapi, ringkas, resik, dan terawat.
28
LAMPIRAN
29
Pengukuran Tebal Tanki Timbun Menggunakan Ultrasonic Testing
30
Proses Dye Penetrant Test
31
Hasil Dye penetrant test
32
Name Plate tidak terbaca/tidak ada
33
Man Hole yang digunakan sebagai jalur pipa penyalur
34
JOB SAFETY ANALYSIS
35
INSPECTION AND TEST PLAN
TANGKI TIMBUN BAHAN BAKAR SOLAR
Doc. No. : 01/ITP/25.05.2023/SPCT Legend : Party : Approved by
Prepared by
Owner/Client : Kelompok 3
PJIT OWNER
Item no. :- V : Verification I : Issued PJIT : Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik
Description : TANGKI TIMBUN BAHAN BAKAR SOLAR H : Hold Point A : Approval DKN : Dinas Ketenagakerjaan
Project Title : W : Witness Point R : Review FAB : Fabricator
Date : 25/05/2023 SI : Spot Inspection P : Provide O : Owner
Rev. : For Information
1.2 Inspection History Report Inspection Report API 650 Per-No 37/MEN/2016 Inspection Report R P NA
36
JOB SAFETY ANALYSIS
37