Disusun Oleh:
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Kimia Analisa Materi Analisa Kation dengan baik dan sesuai yang
diharapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
iii
2.12.2 Larutan standar sekunder ................................................................ 14
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
RINGKASAN
Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan bahan lainnya dengan
khasiat bisa menyamarkan noda hitam pada kulit. Penggunaan merkuri sebagai zat
pemutih dalam kosmetik masih terus berlangsung dan bahkan semakin banyak
dipasarkan di toko-toko kosmetik maupun di pasar modern atau tradisional.
Berdasarkan hasil survei Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI pada
tahun 2014 terdapat 68 item kosmetik yang mengandung bahan berbahaya bagi
kesehatan seperti zat warna merah K.3 (CI 15585), merah K.10 (Rhodamin B),
logam berat timbal (Pb) dan merkuri (Hg), untuk kosmetik TIE (Tidak Izin Edar)
dari data Balai POM di Kota Palu Sulawesi Tengah pada tahun 2013 terdapat 32
item kosmetik yang terdiri dari 14 krim wajah, 1 krim mata, 1 krim jerawat, 1
lipstik, 4 bedak, 2 eyeliner, 2 pensil alis, 1 parfum, 1 lulur, 2 sabun wajah, 1 masker
dan 1 food care sedangkan pada tahun 2014 terdapat 50 kosmetik TIE (Tidak Izin
Edar). Banyaknya bahan kosmetik yang beredar di pasaran saat ini yang
mengandung merkuri (Hg), maka Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) nomor HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang persyaratan teknis
bahan kosmetika, melarang penggunaan merkuri pada kosmetik (BPOM, 2011).
Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui
apakah krim pemutih wajah tidak terdaftar mengandung merkuri (Hg) dan
mengetahui jumlah kadar merkuri (Hg) pada krim pemutih wajah yang beredar di
Pasar Inpres Kota Palu. Sampel krim pemutih wajah yang diteliti sejumlah 10
sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengujian kandungan
merkuri dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama secara kualitatif (uji
warna) dan tahap kedua secara kuantitatif Spektrofotometri Serapan Atom beserta
alat tambahan MPU (Mercury Vaporizer Unit). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari kesepuluh sampel yang diuji semuanya mengandung merkuri (Hg).
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Memiliki kulit putih, bersih dan cerah adalah keinginan dari banyak wanita.
Karena hal tersebut dianggap menjadi standar kecantikan wanita Indonesia. Oleh
karena itu, banyak dari para wanita melakukan perawatan untuk kulitnya baik dari
harga yang mahal maupun harga yang murah.
Hal tersebut tentunya dimanfaatkan oleh penjual produk kecantikan dengan
membah bahan yang tidak semestinya diproduksi karena memiliki resiko tinggi
dalam pemakaiannya. Dengan menjual produk tersebut lebih murah, produk ini
banyak diincar oleh para pembeli tanpa perlu mengetahui kandungan yang ada di
dalamnya. Contohnya adalah banyak beredarnya krim pemutih yang mengandung
merkuri (Hg) tidak terdaftar di pasar Inpres Kota Palu.
Merkuri (Hg) bekerja dengan mengatur produksi melanin dan memudarkan
noda hitam pada kulit. Sifat toksik merkuri yang tinggi dapat menimbulkan
keracunan bila digunakan dalam waktu lama. Selain itu,jika digunakan secara terus-
menerus dapat mengakibatkan kanker kulit, kanker payudara, kan jenis kanker
lainnya.
Dilakukan analisa kimia yang berhubungan dengan pengembangan dan
penggunaan pengukuran kimia untuk menentukan kompisisi suatu zat baik secara
kualitatif maupun kuantitatif pada krim pemutih tidak terdaftar yang banyak
beredar di Pasar Inpres Kota Palu. Analisa kualitatif bertujuan untuk mengetahui
apakah krim pemutih tidak terdaftar yang beredar di Pasar Inpres Kota Palu
mengandung merkuri (Hg). Dan analisa kuantitatif dilakukan untuk mengetahui
kadar kandungan merkuri (Hg) pada krim pemutih tidak terdaftar di Pasar Inpres
Kota Palu.
8
1.2.4 Sebutkan alat dan bahan beserta fungsi yang digunakan pada penelitian
analisis kandungan merkuri (Hg) pada krim pemutih wajah tidak terdaftar
yang beredar di Pasar Inpres Kota Palu
1.2.5 Bagaimana proses pengambilan sampel pada krim pemutih tidak terdaftar
yang beredar di Pasar Inpres Kota Palu yang akan digunakan dalam
penelitian?
1.2.6 Sebutkan prosedur penelitian analisis kualitatif dan kuantitatif kandungan
merkuri (Hg) pada krim pemutih wajah tidak terdaftar yang beredar di Pasar
Inpres Kota Palu!
1.2.7 Sebutkan persamaan reaksi yang terjadi pada penelitian analisis kandungan
merkuri (Hg) pada krim pemutih wajah tidak terdaftar yang beredar di Pasar
Inpres Kota Palu
1.2.8 Bagaimana hasil penelitian analisis kandungan merkuri (Hg) pada krim
pemutih wajah tidak terdaftar yang beredar di Pasar Inpres Kota Palu
1.3 Tujuan
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kosmetik
Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya
yang dapat memucatkan noda hitam pada kulit. Pengguanaan dalam waktu lama
dapat menghilangkan dan mengurangi hiperpigmentasi pada kulit, tetapi
penggunaan secara terus menerus dapat menimbulkan pigmentasi dengan efek
permanen. (Upik, 2016)
2.3 Merkuri
Merkuri (Hg) adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak,
dan mudah menguap pada suhu ruang. Merkuri padat pada tekanan 7.640 Atm.
Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap
basa. (Daulay, 2019)
10
hasil penelitian, bahan tersebut memiliki efek toksik yang berbahaya. Mulai dari
perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik
hitam pada kulit, alergi, iritasi pada kulit. (N.K., 2011)
Asam nitrat merupakan suatu cairan korosif yang tidak berwarna dan
beracun karena dapat bereaksi dengan alkali, oksida basa, dan karbonat untuk
membentuk garam, seperti amonium nitrat. Karena memiliki sifat mengoksidasi,
asam nitrat pada umumnya tidak melepas protonnya pada reaksi dengan logam
dan garam yang dihasilkan biasanya berada dalam keadaan teroksidasi yang
lebih tinggi sehingga terjadi korosi yang disebab kan oleh asam nitrat.
(Akhmadrmy, 2012)
Asam nitrat adalah asam kuat yang bersifat korosif dan beracun dan terurai
menjadi ion H+ dan ion NO3– dalam air, persamaan reaksinya:
Analisa kualitatif adalah identifikasi zat kimia untuk mengetahui unsur atau
senyawa apa yang ada dalam suatu sampel untuk menentukan ada atau tidaknya
suatu senyawa. (Senadi, 2015)
11
2.8 Hiperpigmentasi
Kurva kalibrasi adalah kurva yang berupa garis lurus, namun banyak kurva
kalibrasi larutan sebenarnya yang diperoleh bukan garis lurus. Hal ini karena
terdapat penyimpangan karena atom yang dihasilkan dalam nyala tidak
sebanding dengan jumlah tenaga atom yang sesungguhnya. Untuk konsentrasi
logam dalam larutan sampel dapat ditentukan dengan mensubtitusikan harga
serapan atau absorbansi kedalam persamaan garis kurva kalibrasi larutan standar
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏. (Lesmono, 2017)
12
Gambar 1. Kurva Kalibrasi Larutan Standar
13
1. Zat dalam keadaan murni dengan keadaan pengotor sebesar 0,02%
2. Zat dalam keadaan stabil secara kimiawi, tidak bersifat higroskopis
3. Zat memiliki berat ekuivalen yang tinggi sehingga dapat
meminimalisasi kesalahan yang terjadi saat penimbangan
14
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
Alat yang
Spektrofotometer
digunakan untuk
1. Serapan Atom 1
mengukur
AA-6200 Gambar 2.
Spektrofotometer Serapan absorbansi
Atom
Alat tambahan
untuk alat
MVU-1A Spektrofotometer
2. (Mercury 1 untuk
Vaporizer Unit) mengkhususkan
Gambar 3. MVU-1A analisis Hg
(Mercury)
Alat mengukur
3. Neraca Analitik 1 massa larutan
Sebagai tempat
4. Gelas Kimia 1 untuk
melarutkan zat
Gambar 5. Gelas kimia
15
No Alat Gambar Jumlah Fungsi
Sebagai
pengukur dan
5. Erlenmeyer 1
penghomogenan
larutan
Gambar 6. Erlenmeyer
Untuk
6. Labu Ukur 1 mengencerkan
zat tertentu
Gambar 7. Labu ukur
Mengambil
7. Pipet 1 larutan dalam
jumlah tetes
Gambar 8. Pipet
Untuk mengukur
volume dan
memindahkan
8. Pipet Volume 1
cairan dari satu
Mengaduk
9. Batang Pengaduk 1 larutan
16
No Alat Gambar Jumlah Fungsi
Memasukkan
larutan kedalam
10. Corong 1
tabung atau gelas
kimia
Gambar 11. Corong
Untuk
memisahkan
komponen-
komponen dalam
11. Corong Pisah 1 suatu campuran
antara dua fase
Sebagai sebuah
wadah untuk
12. Tabung Reaksi 1
menampung
reaksi kimia
Gambar 13. Tabung
reaksi
Mengambil zat
13. Sendok Tanduk 1
padat
17
No Alat Gambar Jumlah Fungsi
Untuk
Kertas Whatman
14. 1 menyaring
No. 40
larutan
Gambar 15. Kertas
Whatman No. 40
3.2 Bahan
Untuk
Asam Nitrat
1. 500 mL pembuatan
(HNO3) 65%
blanko
Gambar 16. Asam Nitrat
(HNO3) 65%
Untuk
Akuades
2. Secukupnya mengencerkan
(H2O)
larutan
Gambar 17. Akuades
(H2O)
18
No Nama Bahan Gambar Jumlah Fungsi
Sebagai
Asam Sulfat
3. 300 ml penentu
(H2SO4) 10N
suasana
Gambar 18. Asam Sulfat
(H2SO4) 10N
Sebagai
Kalium Iodida reagen
4. Secukupnya
(KI) 20% pereaksi
dengan Hg
Gambar 19. Kalium Iodida
(KI) 20%
Sebagai
5. Petroleum eter 25 mL pelarut
sampel
Gambar 20. Petroleum
eter
Mereduksi
unsur merkuri
positif
tersebut
6 Tin Klorida menjadi Hg
20 gram
. (SnCl2) 10% Gambar 21. Tin Klorida netral (tidak
(SnCl2) 10%
bermuatan)
dalam bentuk
kabut uap
merkuri.
19
No Nama Bahan Gambar Jumlah Fungsi
Sampel Krim 10
Sebagai bahan
7. Pemutih Per Sample
penelitian
Wajah 4 gram
Gambar 22. Sampel Krim
Pemutih
Sebagai
Larutan induk larutan
8. 1000 ppm
Hg pembanding
Hg
Gambar 23. Larutan induk
Hg
Hydrogen Sebagai
9. 40 mL
Cloride (HCl) pelarut SnCl2
20
3.3 Cara kerja
21
3.3.2 Pembuatan blanko HNO3 5N
Kemudian dinginkan
↓
Kemudian dinginkan
↓
22
3.3.3 Pembuatan Larutan Merkuri
23
3.3.5 Pembuatan Larutan SnCl2 10%
Timbang SnCl2 sebanyak 20 gram
↓
Jika larutan sampel berubah menjadi kuning dan ada endapan merah,
maka sampel tersebut positif mengandung merkuri (Hg)
↓
Jika larutan sampel tidak berubah sama sekali atau berubah ke warna
lainnya, maka sampel tersebut negatif mengandung merkuri (Hg)
24
3.3.8 Analisis Kandungan Merkuri dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA) dengan Tambahan Alat MVU-1A (Mercury
Vaporizer Unit)
Interaksi tersebut berupa serapan sinar yang besarnya dapat dilihat pada
layar monitor SSA sebagai absorbansi
↓
25
BAB IV
PEMBAHASAN
26
yang mudah dipahami oleh pembaca. Penjelasan yang diberikan juga
disertai dengan tabel hasil penelitian yang memperkuat hasil penelitian.
Kosmetik merupakan bahan yang digunakan untuk menghias diri.
Bahan dasar kosmetik dapat berasal dari alam maupun buatan manusia
(sintetik). Banyak orang beranggapan bahwa kosmetik tidak berbahaya
karena hanya mengenai bagian kulit luar. Namun, sebenarnya pada kulit
manusia terdapat celah anatomis yang bisa menjadi jalan masuknya zat yang
menempel pada permukaan kulit.. melalui celah tersebutlah bahan-bahan
yang terkandung dalam kosmetik dapat masuk dan meresap kedalam kulit
manusia. [Parengkuan, 2013]
Merkuri (Hg) merupakan unsur golongan logam berat berbentuk cair
yang memiliki nomor atom (NA = 80) dan massa molekul (Mr = 200,59).
Merkuri mempunyai sifat cair pada temperatur ruang dengan daya hantar
listrik yang tinggi. Oleh karena sifat-sifat tersebut, merkuri banyak
digunakan baik dalam kegiatan perindustrian maupun laboratorium.
[Fatimawali, 2011]
Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya
Spektrofotometer Serapan Atom AA-6200 dengan alat tambahan MVU-1A
(Mercury Vaporizer Unit), neraca analitik, gelas kimia, erlenmeyer, labu
ukur, pipet tetes, pipet volume, batang pengaduk, corong, corong pisah,
tabung reaksi, sendok tanduk dan kertas Whatman no. 40. Sedangkan bahan
yang digunakan diantaranya Asam Nitrat (HNO3) 65%, Akuades (H2O),
Asam Sulfat (H2SO4) 10 N , Kalium Iodida (KI) 20%, Petroleum eter,
Stannum Klorida (SnCl2) 10%, dan 10 sampel krimpemutih wajah.
Dalam teknik pengambilan sampel, menggunakan teknik purposive
sampel dengan memilih krim pemutih wajah yang tidak terdaftar dan
banyak dinikmati pengunjung pasar Inpres Kota Palu.
Proses preparasi sampel diawali dengan menimbang sampel
sebanyak 4 gram. Kemudian menambahkan sampel tersebut dengan larutan
petroleum eter hingga 25 mL dan larutan HNO3 5N 30mL. Lalu
mengocoknya hingga homogen dan didiamkan terbentuk 2 lapisan. Lapisan
27
yang berada di bawah akan disaring menggunakan kertas whatman no. 40.
Filtran tersebut diberi 100 mL HNO3 5N untuk dijadikan larutan sampel.
Uji kuantitatif merkuri (Hg) diawali dengan pembuatan blanko.
Blanko HNO3 5N digunakan sebagai larutan pembanding. Asam nitrat
(HNO3) dengan kepekatan sedang yang dingin direaksikan dengan
merkurium berlebihan akan menghasilkan ion mekurium (I) dengan reaksi:
6Hg + 8HNO3 3Hg22++ 2NO + 6NO3- + 4H2O
Sedangkan jika direaksikan dengan asam nitrat panas berlebihan akan
terbentuk ion merkurium (II) dengan reaksi:
3Hg + 8HNO3 3Hg22++ 2NO + 6NO3- + 4H2O
Kurva kalibrasi adalah grafik yang membentuk garis lurus (linear)
yang menyatakan hubungan antara kadar larutan baku atau blanko dengan
respon yang proporsional dari instrumen [Hadi, 2017]. Dalam percobaaan
ini didapatkan persamaan regresi linier:
Y= 0,00914 + 0,002799x
Dengan nilai koefisien relasinya (r) adalah 0,9996. Nilai tersebut berada
pada interval 0,99 ≤ r <1, sehingga koefisien relasi ini menunjukkan hasil
yang linier yang bias digunakan dalam analisis merkuri dengan hasil yang
baik.
Penelitian dalam jurnal ini menggunakan metode Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA). Metode ini digunakan untuk analisis kuantitatif
unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit (trace) dan sangat kelumit
(ultratrace). Metode ini menggunakan fenomena serapan sebagai dasar
pengukurannya. Penyerapannya energi sinar terjadi oleh atom netral dalam
keadaan gas, sinar yang diserap itu biasanya adalah sinar tampak atau
ultraviolet. [Anggriana, 2011]
Metode dekstruksi yang digunakan adalah destruksi basah, karena
biasanya metode ini diterapkan untuk menganalisis logam-logam berat
beracun yang tidak mudah menguap.. Dengan metode destruksi inijuga
tidak banyak bahan yang hilang dengan suhu pengabuan yang sangat tinggi.
Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa cara basah lebih sering
digunakan oleh para peneliti. [Hidayati, 2013]
28
Larutan KI 20% untuk analisis kualitatif adanya unsur-unsur logam
dalam sampel. Dalam hal ini adalah merkuri. Adanya kandungan merkuri di
tandai dengan perubahan warna dan terdapat endapan merah [Mayaserli,
2016]. Reaksi yang terjadi antara merkuri dengan kalium iodida adalah:
Hg2++ 2KI HgI2 + 2K
Pada PerMenKes RI No.445/MenKes/PER/V/1998 telah dijelaskan
bahaya bahan merkuri bagi tubuh manusia. PerMenKes tersebut juga berisi
larangan penggunaan merkuri (Hg) dalam kosmetik karena dapat
menimbulkan kerusakan pada wajah dan jika terlalu lama terpapar pada
tubuh akan menyebabkan kanker. Pengujian sampel krim pemutih wajah
didapatkan hasilkadar merkuri yang berbeda-beda dari sepuluh sampel.
Secara keseluruhan, dilihat dari tabel hasil penelitian, penulis
berhasil melakukan penelitian tersebut. Diperoleh hasil positif mengandung
logam merkuri (Hg) dalam kesepuluh sampel tersebut. Dengan rata-rata
kadar merkuri (Hg)sampel A=67,27μg/g, B = 5349,47 μg/g, C = 137,49
μg/g, D = 159,25 μg/g, E = 90,22 μg/g, F = 33,61 μg/g, G = 31,87 μg/g, H
= 32,36 μg/g, I = 3,63 μg/g dan J = 3,52 μg/g. Sehingga,sepuluh produk krim
pemutih wajah tersebut telah melanggar PerMeneKes dan tidak aman untuk
diaplikasikan pada kulit.
29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
30
DAFTAR PUSTAKA
AnggrianaDwi. (2011). Analisis Cemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium
(Cd) pada Air Sumur di Kawasan PT. Kima dengan Metode Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA).
Budiman Senadi, G. R. (2015). Analisis Uji Kualitatif Merkuri Pada Sediaan Krim
Pemutih yg Beredar di Kota Bandung. Seminar Nasional Farmasi, 311.
Daulay, Chintia M. T. (2019). Analisa Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih Wajah
yang Beredar Di Pekan Selasa Lau Dendang Deli Serdang. Politeknik Kemenkes
Kesehatan Medan
Fatimawali. (2011). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Resisten Merkuri dari Muara
Sungai Sario yang dapat Digunakan untuk Detoksifikasi Limbah merkuri.
https://www.infolabling.com/2015/04/ditulis-oleh-cak-war-anwar-hadi-
normal.html#.X6IpEm4zbIV
31
Lesmono, Liliana. (2017). Bab II Kajian Pustaka.
https://docplayer.info/40348085-Bab-ii-kajian-pustaka.html diakses tanggal 4
November 2020
Morie, I. (2015, November 6). Cara Membuat Larutan Standar. Retrieved from
http://ekimia.web.id/cara-membuat-larutan-standar/ diakses tanggal 6
November 2020
Saadah, M., Nurdiana, & Wahyudiati, D. (2016). UJI KADAR ZAT WARNA (β-
karoten) PADA CABE MERAH SEBAGAI PEWARNA ALAMI. 93.
Upik, R. (2016). Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih Wajah
Tidak Terdaftar yang Beredar Di Pasar Impres Kota Palu. Galenika Journal of
Pharmacy, 78.
Wijaya, E. (2010, Oktober 3). Kimia Analitik-titrasi Asam Basa. Retrieved from
http://www.scribd.com diakses tanggal 6 November 2020
32
LEMBAR PENGESAHAN
33