Disusun Oleh:
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, kami
telah menyelesaikan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Fisika Teknik yang berjudul “Sensor Kebocoran Arus Listrik pada
Aliran Air Water Heater”
Makalah ini disusun dengan mengacu pada jurnal ilmu fisika mengenai
bahayanya kebocoran arus listrik. Tulisan ini sebagian besar hanyalah berupa
kutipan-kutipan dari sumber sebagaimana yang tercantum dalam daftar pustaka,
dengan beberapa ulasan pribadi dari kelompok kami. Ulasan pribadi sifatnya
hanyalah analisis dari beberapa kutipan yang berasal dari bahan bacaan kami.
Tulisan yang sederhana ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya peran
dan bantuan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada:
Penulis menyadari bahwa penulisan paper ini jauh dari sempurna dan
mungkin beberapa pandangan penulis sedikitnya belum teruji kebenarannya.
Namun, harapan penulis semoga karya yang sederhana ini ada manfaatnya,
terutama untuk penulis pribadi dan juga teman-teman yang telah membaca paper
ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................7
2.1 Resistor......................................................................................................7
2.2. Hukum Ohm............................................................................................13
2.3. Hukum Kirchoff......................................................................................14
2.4. Arus Listrik..............................................................................................16
2.5. Tegangan.................................................................................................17
2.6. Rangkaian Listrik....................................................................................18
2.7. Sensor Arus.............................................................................................20
2.8. Alat-Alat Elektronika..............................................................................20
BAB III..................................................................................................................26
METODOLOGI...................................................................................................26
3.1. Alat..........................................................................................................26
3.2. Cara Kerja................................................................................................27
3.2.1. Rancangan Sensor............................................................................27
iii
3.2.3. Percobaan pada Hambatan Tetap dan Tegangan Tetap Tertentu yang
Mengalir atau Bocor ke dalam Air.................................................................28
BAB IV..................................................................................................................29
PEMBAHASAN...................................................................................................29
4.1. Hasil.........................................................................................................29
4.2. Pembahasan.............................................................................................30
BAB V....................................................................................................................34
PENUTUP.............................................................................................................34
5.1. Kesimpulan..............................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................36
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh manusia menjadi salah satu penghantar listrik yang baik. Sengatan
arus listrik pada tubuh manusia akan menyebabkan berbagai dampak negatif.
Dampak teringan yang dapat terjadi adalah kejutan otot, kejang pada sebagian
organ termasuk jantung sampai pada terbakarnya jaringan tubuh . Kejadian ini
sering terjadi karena aliran arus listrik bolak balik (AC).
V
I=
R
5
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resistor
1. Jenis-Jenis Resistor
a. Fixed Resistor
b. Variable Resistor
Variable Resistor adalah hambatan yang memiliki nilai
hambatan yang dapat berubah dan bisa diatur sesuai keinginan.
8
c. Thermistor (Thermal resistor)
9
Kode warna resistor merupakan pita berwarna yang ada pada
resistor untuk menunjukkan besaran nilai resistansi dan nilai
10
ketiga merupakan faktor pengali, serta gelang keempat
merupakan nilai toleransi resistor. Dari gambar di atas
menunjukan warna gelang dari kiri, yaitu cokelat, hitam, hijau,
dan perak, yang memiliki nilai 1 0 5 dan 10%, sehingga nilai
resistor pada kode warna resistor di atas yaitu 1 0 × 10 5 atau
1.000.000 ohm atau 1 MΩ dengan nilai toleransinya kurang
lebih 10%.
11
c. Cara membaca kode warna resistor 6 gelang.
Misalnya pada gambar di bawah ini :
12
Warna keempat = tidak berwarna = 20%
Hasil yang kita dapatkan adalah 54 x 100 = 5400Ω
Jadi, nilai resistansinya adalah 5400 Ω ± 20%
b) Berdasarkan gambar resistor di samping ini, maka resistansinya
adalah …
Jawab:
Warna pertama = coklat = 1
Warna kedua = kuning = 4
Warna ketiga = merah =
100
Warna keempat = emas = 5%
Hasil yang kita dapatkan adalah 14 x 100 = 1400Ω
Jadi, nilai resistensinya adalah 1400Ω ± 5%
c) Berdasarkan gambar resistor di samping ini, maka resistansinya
adalah …
Warna pertama = biru = 6
Warna kedua = ungu = 7
Warna ketiga = merah = 2
Warna keempat = coklat =
10
Warna kelima = merah = 2%
Hasil yang kita dapatkan adalah 672 x 10 = 6720Ω
Jadi, nilai resistensinya adalah 6720Ω ± 2%
Hukum Ohm adalah hukum yang berisi hubungan antara kuat arus
dengan beda potensial dan hambatan yang ada pada suatu rangkaian.
Hukum ohm pertama kali ditemukan pada tahun 1825 oleh Georg Simon
Ohm,fisikawan yang berasal dari Jerman. [ CITATION Yoh16 \l 1041 ]
13
1. Hukum Ohm I
Hukum Ohm I berbunyi “Besar arus listrik (I) yang mengalir
melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus
dengan beda potensial atau tegangan (V) yang ada, dan akan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R).”
Dapat dirumuskan:
V
I=
R
Keterangan:
I = Kuat arus (A)
V = Beda potensial (V)
R = Hambatan (Ohm/Ω)
2. Hukum Ohm II
Hukum Ohm II berbunyi “Besar kuat arus listrik (I) pada
rangkaian tertutup akan berbanding lurus dengan Gaya Gerak
Dapat dirumuskan:
14
ε
I=
R +r
I = Kuat arus (A)
ε = Gaya Gerak Listrik (V)
R = Hambatan (Ohm/Ω)
1. Hukum Kirchoff I
Hukum kirchoff I berbunyi “Jumlah arus listrik yang masuk
menuju suatu percabangan sama dengan jumlah arus listrik yang
keluar dari percabangan”. Dapat dituliskan dengan rumus:
15
∑ Imasuk = ∑ Ikeluar
I = Kuat Arus (A)
2. Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi “Jumlah beda potensial (tegangan)
pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol.” Bunyi lain dari
hukum kirchoff II yaitu “pada rangkaian tertutup, jumlah aljabar
GGL dan jumlah penurunan potensial (IR) sama dengan nol.”
Rumus Hukum Kirchoff II, yaitu
∑V = 0
∑V = Jumlah beda potensial (V)
atau
∑Ꜫ + ∑IR = 0
∑Ꜫ = Jumlah Gaya Gerak Listrik sumber arus (V)
∑IR = Jumlah penurunan tegangan (V)
I = Kuat arus (A)
R = Hambatan (Ω)
2.4. Arus Listrik
16
Dapat dirumuskan:
I = Q / t [ampere]
Keterangan:
Q = Banyaknya muatan listrik dalam (Coloumb)
I = Kuat Arus dalam (A)
T = Waktu (s)
Arus listrik terdapat 4 macam, yaitu arus listrik searah, arus listrik
bolak balik, arus listrik eksponensial, dan arus listrik gigi gerigi.
a. Arus Listrik Searah (DC)
Arus listrik searah adalah arus yang mengalir satu arah dari
energi potensial yang tinggi ke energi potensial yang lebih
rendah. [CITATION Adi20 \l 1033 ]
V V
t(s) t(s)
V
I(A)
t(s) t(s)
17
Arus listrik eksponensial adalah arus yang hubungannya
dengan waktu membentuk garis monoton naik atau turun pada
grafik. [ CITATION Som12 \l 1033 ]
2.5. Tegangan
V = dw / dq [volt]
Dimana :
V = Tegangan listrik (volt)
W = Usaha (N.m)
Q = Muatan listrik (coulomb)
18
2.6. Rangkaian Listrik
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang komponennya disusun secara
lurus dalam satu jalur dan berurutan. Sehingga tidak ada cabang sama
sekali pada jalur. Kelebihannya yaitu lebih hemat listrik karena kuat
arus yang melalui rangkaian besarnya sama, serta komponen yang
dibutuhkan juga sedikit. Kelemahannya yaitu memiliki satu sumber
tegangan, jadi jika satu lampu mati, maka lampu lainnya pun ikut
mati.
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian parallel adalah rangkaian yang disusun secara berderet.
Terdiri lebih dari satu lintasan listrik atau garis edar, atau bisa disebut
bercabang secara parallel. Kelebihannya yaitu jika salah satu lampu
mati tidak akan memengaruhi lampu lainnya, serta nyala masing
19
masing lampu sama. Sedangkan kekurangannya yaitu lebih boros
dalam biaya pemakaian serta instalasinya.
1 1 1 1 1
= + + +…+
Rtotal R 1 R 2 R 3 Rn
3. Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran adalah gabungan dari rangkaian seri dan
rangkaian parallel. Rangkaian ini memudahkan dalam menganalisis
ketika terjadi kesalahan pada rangkaian listrik.[ CITATION Arg20 \l
1033 ]
20
2.7. Sensor Arus
1033 ]
a. Voltmeter
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya beda potensial
atau tegangan yang ada dalam rangkaian listrik. Jarum pada voltmeter
ini akan bergerak jika adanya gaya magnet yang timbul akibat interaksi
antara kuat arus dan medan magnet yang ada.[ CITATION Ach19 \l
1033 ]
b. Amperemeter
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran kuat arus listrik
yang mengalir pada rangkaian. Pada amperemeter terdapat susunan
21
mikroamperemeter serta shunt. Susunan mikroampermeter ini
digunakan untuk mendeteksi arus yang kecil pada sebuah rangkaian
tertutup. Sedangkan shunt untuk mendeteksi arus yang lebih besar.
[ CITATION Ach191 \l 1033 ]
c. Potensiometer
Potensiometer merupakan salah satu jenis resistor yang nilai
resistansinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan suatu rangkaian atau
sesuai kebutuhan pemakainya. Fungsinya untuk membagi tegangan,
mengatur tegangan, dan mengendalikan level sinyal. [ CITATION
Dic20 \l 1033 ]
Potensiometer dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Potensiometer Manual
Potensiometer manual adalah potensiometer yang
digunakan secara manual. Potensiometer manual dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Potensiometer Rotary (Potensiometer Putar)
Potensiometer Putar adalah jenis potensiometer
yang paling sering digunakan dalam peralatan elektronik.
Potensiometer rotary nilai resistansinya dapat diatur dengan
cara memutarkan Wipernya sepanjang Track atau jalur
lintasan yang berbentuk melingkar.
22
pemasangannya. Biasanya menggunakan ibu jari untuk
menggeser Wipernya. Potensiometer slider juga dikenal
sebagai pot slide, fader atau potensiometer linier.
2. Potensiometer Digital
Potensiometer digital adalah alat elektronik yang
dikendalikan secara digital. Potensiometer digital biasanya
digunakan untuk memotong dan mengukur sinyal analog oleh
mikrokontroler. Sebuah potensiometer digital umumnya
dikendalikan melalui komunikasi digital I2C dan SPI.
3. Potensiometer Rheostat
Rheostat adalah resistor variabel yang memiliki dua
terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan
tegangan yang tinggi. Sebuah potensiometer juga dapat
digunakan sebagai rheostat, atau resistansi variabel tunggal.
23
Adaptor merupakan alat yang digunakan untuk mengubah
tegangan AC (Bolak Balik) yang tinggi menjadi tegangan DC
(Searah) yang lebih rendah agar sesuai dengan kebutuhan beban
pada peralatan listrik.[ CITATION Arg201 \l 1033 ]
Terdapat beberapa macam adaptor, yaitu:
1. Adaptor DC Converter
Yaitu adaptor yang dapat merubah tegangan DC
yang besar menjadi tegangan DC yang kecil. Misalnya :
Dari tegangan 12v menjadi tegangan 6v.
24
Adaptor Step Up maupun adaptor Step Down
alatnya sama, tinggal bagaimana cara kita
menggunakannya.
3. Adaptor Inverter
Yaitu adaptor yang dapat merubah tegangan DC
yang kecil menjadi tegangan AC yang besar. Misalnya :
Dari tegangan 12v DC menjadi 220v AC.
25
dibuat dijadikan satu dengan rangkaian lain. Misalnya
dengan rangkaian Radio Tape, Televisi, dll.
[ CITATION Bag11 \l 1033 ]
26
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat
Mendeteksi
apabila terjadi
Elektroda
2. 1 kebocoran arus
tembaga
listrik dalam
aliran air
Pengganti
Hambatan
3. 100 hambatan kulit
Tetap 1 KΩ
manusia
Untuk merangkai
4. Papan Rangkai 1 hambatan secara
seri
Sebagai sumber
5. Power Supply 1
tegangan AC
27
Untuk mengecek
6. Voltmeter 1
tegangan
Untuk
Kabel menghubungkan
7. 1
Penghubung sensor dengan alat
pemanas
28
dihasilkan sebesar 5,16 mA
↓
Analisis reaksi atau respon dari arus listrik yang dihasilkan sesuai
dengan data yang telah diketahui pada Tabel 1.
↓
29
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 1. Efek syok tidak nyeri dari kebocoran arus listrik dalam air untuk
kondisi hambatan tubuh yang berbeda.
40 mA
30 mA
20 mA
10 mA
0 mA
0 KΩ 50 KΩ 100 KΩ
30
sensor kebocoran ini, diharapkan dapat membantu mencegah hal
buruk yang terjadi akibat bocornya arus listrik dalam air. Dan kita
dapat lebih berhati-hati karena kebocoran arus listrik dalam air
bukanlah hal yang dapat disepelekan.
4.2. Pembahasan
31
Dapat diketahui bahwa respon arus yang mulai memberikan
sensasi syok tidak nyeri terjadi pada hambatan 1KΩ sebesar 5,16 mA pada
tegangan sumber 30 VAC. Dapat diartikan bahwa tubuh mulai merasakan
syok tidak nyeri pada tegangan sumber 30 V AC. Sementara pada hambatan
50 KΩ sampai 100 KΩ dengan kebocoran tegangan mencapai 220 V AC
tidak terjadi sensasi syok tidak nyeri. Jika disesuaikan dengan table 2
maka dapat disimpulkan bahwa sensor mampu merespon terjadinya
kebocoran arus listrik dalam air.
Karakteristik yang kedua adalah variasi hambatan tubuh pada
kondisi tegangan tetap. Tegangan yang ditetapkan adalah sebesar 220 VAC.
Dengan hambatan pengganti tubuh variasi dari 1 KΩ sampai 100 KΩ dan
hasil yang didapatkan adalah pada gambar 1
32
kontak langsung dengan kulit. Setelah itu dapat ditentukan apakah sensor
tersebut berfungsi dengan baik atau tidak.
Kekurangan pada penelitian ini, perhitungan pada table 1 jika
dimasukkan ke rumus hukum ohm 1
V
I=
R
Terdapat ketidaksesuaian jika data I dan R dimasukkan ke rumus
tersebut. Misalnya untuk R = 1 KΩ dan I = 5,16 mA, maka V didapat
dengan rumus
V =IR
V =5,16 mA x 1 k Ω
V =0,00516 x 1000 Ω
V
I=
R
220 V
I=
42 K Ω
I =0,0052 A
I =5,2 mA
Penulis menyertakan hasil arus yang dihasilkan pada tegangan 220 VAC
dengan hambatan tubuh 42KΩ adalah sebesar 4,99 mA. Hasil tersebut
tidak sesuai dengan hasil menggunakan rumus.
33
Dengan mengesampingkan kekurangan yang ada, penelitian ini efektif
jika digunakan untuk penelitian selanjutnya karena sensor ini berkerja
secara tepat dengan respon pada tubuh manusia. Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan, sensor ini dapat diintegrasikan dengan rangkaian
pengendali sebagai sistem otomatisasi yang diharapkan dapat menekan
jatuhnya korban jiwa yang diakibatkan oleh kebocoran arus listrik dalam
air.
34
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hukum Ohm adalah hukum yang berisi hubungan antara kuat arus
dengan beda potensial dan hambatan yang ada pada suatu rangkaian.
Hukum ohm pertama kali ditemukan pada tahun 1825 oleh George
Simon Ohm,fisikawan yang berasal dari Jerman. Hukum Kirchoff
terdapat dua pernyataan, yaitu hukum kirchoff I yang membahas
tentang arus listrik dan hukum kirchoff II yang membahas tentang
tegangan listrik.
Tegangan atau beda potensial (voltage) adalah kerja yang
dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb)
pada komponen dari satu kutub ke kutub lainnya. Atau jika
disederhanakan tegangan merupakan energi per satuan muatan. Sensor
arus adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menentukan
adanya kuat arus listrik pada zat lain.
Sensasi syok tidak nyeri mulai dirasakan pada kondisi tegangan 30
V pada hambatan tubuh 1 KΩ, tegangan 75 V pada hambatan 10 KΩ,
tegangan 120 V pada hambatan 20 KΩ, tegangan 165 V pada
hambatan tubuh 30 KΩ. Sementara tidak terjadi sensasi syok tidak
nyeri sampai pada tegangan 220 V pada hambatan 50 KΩ dan 100
KΩ.
Sensor dapat merespon kebocoran arus listrik dalam air dari
tegangan 5 hingga 220 VAC. Kebocoran tegangan pada 220 VAC mulai
memberikan efek sensasi syok tidak nyeri pada kondisi kurang dari 42
KΩ.
Sensor ini dapat diintegrasikan dengan rangkaian pengendali
sebagai sistem otomatisasi yang diharapkan dapat menekan jatuhnya
korban jiwa yang diakibatkan oleh kebocoran arus listrik dalam air.
35
Penelitian ini sesuai dengan penerapan hokum ohm dimana dalam
menentukan respon sensor kebocoran pada aliran air water heater
dibutuhkan data kuat arus listrik dengan beda potensial dan hambatan
yang ada pada suatu rangkaian. Kemudian data tersebut dengan respon
yang terjadi dibandingkan dengan pengaruh sengatan listrik terhadap
organ tubuh manusia dengan asumsi terjadi kontak langsung dengan
kulit.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa respon kedua karakterisasi tersebut sesuai, sehingga sensor
dapat merespon terjadinya kebocoran arus listrik AC.
36
DAFTAR PUSTAKA
Arga. (2020, April 9). Pengertian dan Fungsi Adaptor. Retrieved from
pintarelektro.com: https://pintarelektro.com/fungsi-adaptor/
37
Ramadhani, M. (2008). Rangkaian Listrik. jakarta: Erlangga.
Rangga, A. (2020, Maret 17). Arus Listrik Beserta Penjelasannya. Retrieved from
cerdika.com: https://cerdika.com/arus-listrik/
Sitepu, J. (2020, Oktober 7). Macam-Macam Sensor Arus Listrik pada Rangkaian
Elektronik. Retrieved from mikroavr.com: https://mikroavr.com/macam-
macam-sensor-arus/
Somad. (2012, Januari 8). Menjelaskan Arus Tegangan dan Tahanan. Retrieved
from slideshare.net: https://www.slideshare.net/somad79/pkdle-
1menjelaskanarustegangandantahanan-110214220303phpapp02
38