Anda di halaman 1dari 11

SSO II

( KLASIFIKASI SENYAWA POLISIKLIK)

OLEH :
KELOMPOK 1
1. SARMILA (60500118010)
2. SYAHWAH ISLAMIAH (60500118004)
3. DWI OKTAVINA AMIN (60500118002)
4. ISRA WIRANTI RAHMAN (60500118014)
5. WAHYUNI (60500118030)
6. DIAN EKAWATY (60500118028)
7. ANNISA RAHMADANIA (60500118048)
8. HAIKAL (60500118038)
9. MUH. NISFHU SYABAN (60500118056)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN KIMIA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

karunia, dan hidayahnya karena kami dapat menyelesaikan makalah tentang

“Klasifikasi Senyawa Polisiklik” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan

didalamnya. Tak lupa pada Nabi dan junjungan baginda rasulullah kita yaitu Nabi

Muhammad SAW. Dan juga kami berterima kasih pada dosen yang membimbing

kami. Selaku dosen mata kuliah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Fakultas Sains Dan Teknologi Jurusan Kimia. Kami sangat berharap makalah ini

dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga

menayadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan yang jauh

dari atas kesempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan

demi perbaikan makalah yang telah kami buat masa yang akan datang, mengingat

tidak ada sesuatu sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah

sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sebelumnya kami

mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami

memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah

ini diwaktu yang akan datang.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................

C. Tujuan..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Senyawa polisiklik......................................................................

a. Berdasarkan Sifat Kearomatikannya......................................................

b. Berdasarkan Atom Penyusunnya............................................................

c. Berdasarkan Cara Penggabungan ...........................................................


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan

Senyawa aromatik termasuk senyawa organik dengan cincin benzena (C 6H6),

yaitu terdiri atas enam atom karbon. Senyawa aromatik memiliki ikatan tunggal dan

ikatan rangkap pada atom-atom karbonnya. Senyawa aromatik dapat berupa

heterosiklik maupun polisiklik. Umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik memiliki

cincin berbentuk segi enam, tetapi terkadang juga dapat berbentuk segi lima.

Senyawa aromatik polisiklik juga dirujuk sebagai senyawa aromatik

polinuklir, cincin terpadu, atau cincin mampat. Senyawa aromatik ini sering dicirikan

oleh cincin-cincin yang memakai atom-atom karbon tertentu secara bersama-sama

dan oleh awan pi aromatil biasa. Beberapa senyawa aromatik yang lain dapat

dikelompokkan dalam dua kelas, yaitu senyawa polisiklik dan senyawa heterosiklik.

Senyawa aromatik polisiklik juga dikenal dengan sebutan senyawa aromatik

polinuklir atau cincin terpadu.senyawa aromatik ini dicirikan oleh cincin-cincin

aromatik yang menggunakan atom-atom karbon tertentu secara bersama-sama, atau

dua atau lebih cincin benzena dipadukan.berikut contoh struktur senyawa aromatik

polisiklik. idrokarbon aromatik polisiklik dan sebagian besar turunannya berbentuk

zat padat. aftalena digunakan sebagai pengusir ngengat, serta turunannya digunakan

dalam bahan bakar motor dan pelumas. Aromatik polisiklik digunakan secara luas

sebagai zat antara pada sintesis organik, misalnya dalam pembuatan zat warna. Dalam

makalah ini akan lebih membahas tentang klasifikasi senyawa polisiklik.


B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana klasifikasi

senyawa polisiklik?

C. Tujuan

Adapun tujuan pada makalah ini adalah untuk mengetahui klasifikasi senyawa

polisiklik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Senyawa polisiklis adalah senyawa yang tersusun dari dua atau lebih sistem

cincin. Terdapat banyak senyawa polisiklis yang telah diketahui, baik yang diperoleh

dari bahan alam, maupun yang merupakan hasil sintesis. Senyawa polisiklis yang

diperoleh dari alam contohnya adalah estron, suatu hormon pada wanita; lawson,
suatu zat warna kuning dari tumbuhan tropis Lawsonia inermis; atau vitamin K.

Sementara itu, senyawa polisiklis yang merupakan hasil sintesis contohnya adalah

kaliks arena, dan sirkulena (circulene)

Gambar II. 1 Beberapa senyawa polisiklis


Senyawa polisiklik ini dibedakan atas beberapa jenis diantaranya:

A. Berdasarkan Sifat Kearomatikannya

Berdasarkan sifat kearomatisannya, senyawa polisiklis dapat diklasifikasikan

sebagai senyawa polisiklis aromatis dan non aromatis (atau alifatis). Senyawa

polisiklis aromatis adalah senyawa polisiklis yang menunjukkan sifat-sifat aromatis,

ditunjukkan oleh beberapa ciri, seperti berstruktur berupa cincin datar, setiap atom

anggota cincin berhibridisasi sp2, memenuhi aturan Huckel (akan dibahas lebih

lanjut). Senyawa polisiklis non aromatis tidak menunjukkan hal tersebut.

Polisiklik aromatik itu merupakan senyawa polisiklik yang menunjukkan ciri-

ciri senyawa bersifat aromatik. Diantara ciri-ciri senyawa yang menunjukkan

senyawa aromatik yaitu:

1. Sistem cincin harus datar.

2. Harus terdapat (4n+2) elektron pi dalam sistem cincin itu.

3. Dalam cincin, tiap atom harus mempunya suatu orbital p yang tersedia untuk

pengikatan.

Gambar II. 2 Senyawa Polisiklis Aromatis dan Nonaromatis

B. Berdasarkan Atom Penyusunnya


Berdasarkan jenis atom penyusun cincin, senyawa polisiklis dapat

diklasifikasikan menjadi senyawa homosiklis (karbonsiklis), dan senyawa

heterosiklis. Senyawa homosiklis atau karbonsiklis adalah senyawa polisiklis yang

mempunyai cincin-cincin dengan atom penyusunnya semua karbon, sedangkan


senyawa heterosiklis adalah senyawa polisiklis yang tersusun dari cincin-cincin

dengan satu atau lebih atom penyusun cincinnya berupa heteroatom, yaitu atom lain

selain karbon. Pada senyawa polisiklis homosiklis maupun heterosiklis dapat terikat

gugus-gugus lain. contoh senyawa polisiklis yang homosiklis adalah tetrasiklin,

sedangkan yang heterosiklis adalah penisilin G

Gambar II. 3 Senyawa Polisiklis Homosiklis Dan Heterosiklis

C. Berdasarkan Cara Penggabungan

Berdasarkan cara penggabungan cincin, senyawa heterosiklis dapat

diklasifikasikan menjadi senyawa cincin terpadu (fused), dan cincin terpisah (non-

fused). Pada senyawa polisiklis cincin terpadu cincin-cincin saling bergabung pada

badan cincin, sehingga terdapat satu atom atau lebih yang digunakan atau dimiliki

bersama, sedangkan pada cincin terpisah cincin-cincin dihubungkan oleh suatu

jembatan non-siklis. Pada cincin terpadu, cincin-cincin dapat bergabung secara ortho,

berjembatan, atau spiro. Pada penggabungan ortho, dua atom dan ikatan di antara

keduanya dimiliki bersama, pada sistem cincin berjembatan, tiga atom atau lebih

dimiliki bersama, sedangkan pada sistem spiro, hanya terdapat satu atom yang

dimiliki bersama. Pada cincin terpisah, jembatan penghubungnya dapat beranggota


atau tidak beranggota. Anggota jembatan dapat satu atau lebih, baik berupa atom

karbon, maupun atom lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh senyawa polisiklis,

baik berupa cincin terpadu maupun cincin terpisah.

Gambar II. 4 Sistem Cincin Terpadu Dan Terpisah


Untuk memperjelas sistem klasifikasi pada senyawa polisiklis tersebut

disajikan diagram berikut:


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan sifat kearomatikannya, senyawa polisiklik dibedakan menjadi 2

yaitu polisiklik aromatik dan polisiklik non aromatik. Kemudian berdasarkan atom

penyusunnya, senyawa polisiklik dibedakan menjadi 2 yaitu polisiklik homosiklik

dan polisiklik heterosiklik. Selanjutnya berdasarkan cara penggabungan, senyawa

polisiklik ada senyawa cincin terpadu (fused) dan senyawa cincin terpisah. Senyawa

cincin terpadu, ada meliputi ortho, cincin berjembatan, spiro sedangkan senyawa

cincin terpisah terdiri dari jembatan tidak beranggota dan jembatan tidak beranggota.

B. Saran

Kami sebagai penulis sangatlah membutuhkan saran maupun kritikan yang

membangun dari para pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

Melati, Ratna Rima. Modul Senyawa Polisiklik Aromatik. Surakarta: Aksara Sinergi
Media, 2012.
Sutiah, dkk. "klasifikasi senyawa polisiklik". Technik Chemistry 11, no. 2 (2008): h.
53-58.
Wardiyah, Kimia Organik. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016.

Anda mungkin juga menyukai