OLEH :
KELOMPOK 1
1. SARMILA (60500118010)
2. SYAHWAH ISLAMIAH (60500118004)
3. DWI OKTAVINA AMIN (60500118002)
4. ISRA WIRANTI RAHMAN (60500118014)
5. WAHYUNI (60500118030)
6. DIAN EKAWATY (60500118028)
7. ANNISA RAHMADANIA (60500118048)
8. HAIKAL (60500118038)
9. MUH. NISFHU SYABAN (60500118056)
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
didalamnya. Tak lupa pada Nabi dan junjungan baginda rasulullah kita yaitu Nabi
Muhammad SAW. Dan juga kami berterima kasih pada dosen yang membimbing
kami. Selaku dosen mata kuliah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Fakultas Sains Dan Teknologi Jurusan Kimia. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga
menayadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan yang jauh
dari atas kesempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Senyawa polisiklik......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
yaitu terdiri atas enam atom karbon. Senyawa aromatik memiliki ikatan tunggal dan
cincin berbentuk segi enam, tetapi terkadang juga dapat berbentuk segi lima.
polinuklir, cincin terpadu, atau cincin mampat. Senyawa aromatik ini sering dicirikan
dan oleh awan pi aromatil biasa. Beberapa senyawa aromatik yang lain dapat
dikelompokkan dalam dua kelas, yaitu senyawa polisiklik dan senyawa heterosiklik.
dua atau lebih cincin benzena dipadukan.berikut contoh struktur senyawa aromatik
zat padat. aftalena digunakan sebagai pengusir ngengat, serta turunannya digunakan
dalam bahan bakar motor dan pelumas. Aromatik polisiklik digunakan secara luas
sebagai zat antara pada sintesis organik, misalnya dalam pembuatan zat warna. Dalam
senyawa polisiklik?
C. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini adalah untuk mengetahui klasifikasi senyawa
polisiklik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Senyawa polisiklis adalah senyawa yang tersusun dari dua atau lebih sistem
cincin. Terdapat banyak senyawa polisiklis yang telah diketahui, baik yang diperoleh
dari bahan alam, maupun yang merupakan hasil sintesis. Senyawa polisiklis yang
diperoleh dari alam contohnya adalah estron, suatu hormon pada wanita; lawson,
suatu zat warna kuning dari tumbuhan tropis Lawsonia inermis; atau vitamin K.
Sementara itu, senyawa polisiklis yang merupakan hasil sintesis contohnya adalah
sebagai senyawa polisiklis aromatis dan non aromatis (atau alifatis). Senyawa
ditunjukkan oleh beberapa ciri, seperti berstruktur berupa cincin datar, setiap atom
anggota cincin berhibridisasi sp2, memenuhi aturan Huckel (akan dibahas lebih
3. Dalam cincin, tiap atom harus mempunya suatu orbital p yang tersedia untuk
pengikatan.
dengan satu atau lebih atom penyusun cincinnya berupa heteroatom, yaitu atom lain
selain karbon. Pada senyawa polisiklis homosiklis maupun heterosiklis dapat terikat
diklasifikasikan menjadi senyawa cincin terpadu (fused), dan cincin terpisah (non-
fused). Pada senyawa polisiklis cincin terpadu cincin-cincin saling bergabung pada
badan cincin, sehingga terdapat satu atom atau lebih yang digunakan atau dimiliki
jembatan non-siklis. Pada cincin terpadu, cincin-cincin dapat bergabung secara ortho,
berjembatan, atau spiro. Pada penggabungan ortho, dua atom dan ikatan di antara
keduanya dimiliki bersama, pada sistem cincin berjembatan, tiga atom atau lebih
dimiliki bersama, sedangkan pada sistem spiro, hanya terdapat satu atom yang
karbon, maupun atom lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh senyawa polisiklis,
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu polisiklik aromatik dan polisiklik non aromatik. Kemudian berdasarkan atom
polisiklik ada senyawa cincin terpadu (fused) dan senyawa cincin terpisah. Senyawa
cincin terpadu, ada meliputi ortho, cincin berjembatan, spiro sedangkan senyawa
cincin terpisah terdiri dari jembatan tidak beranggota dan jembatan tidak beranggota.
B. Saran
Melati, Ratna Rima. Modul Senyawa Polisiklik Aromatik. Surakarta: Aksara Sinergi
Media, 2012.
Sutiah, dkk. "klasifikasi senyawa polisiklik". Technik Chemistry 11, no. 2 (2008): h.
53-58.
Wardiyah, Kimia Organik. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016.