PANGAN
( KARBOHIDRAT DALAM BAHAN PANGAN)
OLEH :
KELOMPOK 4
1. SARMILA (60500118010)
2. NURUL INSANI. J (60500118036)
3. NUR PURNAMAYANTI (60500117064)
4. MUH. NISFHU SYABAN (60500118056)
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
“Karbohirat dalam Bahan Pangan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Tak lupa pada Nabi dan junjungan baginda rasulullah kita yaitu Nabi
Muhammad SAW. Dan juga kami berterima kasih pada dosen yang membimbing
kami. Selaku dosen mata kuliah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Fakultas Sains Dan Teknologi Jurusan Kimia. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga
menayadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan yang jauh
dari atas kesempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sturktur Karbohidrat............................................................
B. Sumber Karbohidrat.....................................................................................
D. Metode Analisis...........................................................................................
E. Integrasi Ayat...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan sebagainya atau
yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita
memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang
kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama
senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak atau lipid. Bahan makanan
pokok yang biasa kita makan ialah beras, jagung, sagu, dan kadang-kadang juga
singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang
perubahan selama proses pengolahan atau pemasakan. Perubahan yang umum terjadi
antara lain dalam hal kelarutan, hidrolisis dan gelatinisasi pati. Pada saat pemanasan,
sebagian sukrosa akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa. Proses penguraian
tersebut dinamakan hidrolisis. Hasil hidrolisis sukrosa yaitu campuran glukosa dan
Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai sebagai pati saja, tetapi terdapat
pula sebagai gula misalnya dalam buah-buahan, dalam madu lebah, dan lain
yang terutama sebagai sumber energi tubuh. Disamping karbohidrat yang merupakan
bahan makanan bagi tubuh kita, ada pula karbohidrat yang tidak dapat kita makan
atau tudak berfungsi sebagai makanan, misalnya kayu, kapas, dan tumbuhan lain.
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh akan mengalami metabolism.
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pengertian karbohidrat, susunan kimia
(Dhamayanti, 2018:171).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dan sturktur dari karbohidrat?
C. Tujuan
A. Pengertian Karbohidrat
karbohidrat tergolong aldehida (CHO), jika oksigen karbonil berikatan dengan suatu
atom karbon terminal dan suatu keton (C=O). Umumnya karbohidrat merupakan zat
padat berwarna putih, yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air
1. Turunan aldehida atau keton dari alkohol polihidroksil atau zat-zat pada
4. Merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut organik,
5. Sebagian besar karbohidrat dengan berat molekul yang rendah, manis rasanya.
Oleh karena itu, digunakan istilah gula untuk zat-zat yang tergolong
karbohidrat.
Klasifikasi karbohidrat disusun berdasarkan ukuran molekul penyusunnya dan
1. Monosakarida
yang lebih kecil. Seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Glukosa disebut juga gula
darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur (dijumpai dalam buah anggur),
penyusun sukrosa, laktosa, maltose, dan pati dapat diubah oleh mamalia menjadi
glukosa yang menjadi sumber energi. Karbohidrat yang berlebih dapat diubah
menjadi lemak, steroid (seperti kolesterol) dan secara terbatas diubah menjadi
protein. Fruktosa dapat ditemukan pada buah-buahan dan madu. Sedangkan galaktosa
adalah monosakarida penyusun laktosa, suatu gula susu, yang terikat bersama dengan
glukosa.
Disakarida yang penting sebagai komponen bahan pangan ialah sukrosa, maltosa,
laktosa, selobiosa. Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan beberapa buahn-buahan.
Maltosa terdapat dalam kecambah. Laktosa terdapat dalam susu. Selobiosa
digunakan dan terdapat di alam seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa. Disakarida
yaitu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik dari karbon 1 satu
dan β, yaitu 1,4’-α atau 1,4’β. Sukrosa merupakan gula pasir yang merupakan
disakarida yang tersusun dari glukosa dan fruktosa. Laktosa disebut gula susu yang
komposisi kimianya terdiri dari dua monosakarida glukosa dan galaktosa. Maltosa
terdiri dari glukosa yang diperoleh dari hidrolisis dari pati. Enzim α-glukosidase
adalah enzim yang bertindak sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis maltosa menjadi
glukosa.
Gambar II.3 Struktur sukrosa
(Sumber: Wardiyah, 2016: 178)
4. Polisakarida
monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosida. Selulosa dan kitin contoh
dalam dahan dan kayu dari tanaman, sedangkan kitin menjadi komponen dalam
struktur kerangka luar serangga. Pati contoh polisakarida yang menjadi sumber nutrisi
dan heparin contoh polisakarida yang memiliki fungsi spesifik yaitu mencegah
koagulasi darah.
B. Sumber Karbohidrat
Makanan sumber karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam
hidangan, seperti nasi, jagung, ubi, dan sagu. Energi yang berasal dari makanan
digunakan untuk aktivitas di dalam tubuh dan aktivitas di luar tubuh. Aktivitas dalam
tubuh misalnya kerja jantung, proses metabolisme sel, proses pencernaan. Sedangkan
aktivitas di luar tubuh seperti jalan, bekerja, dan sebagainya. Sumber karbohidrat
dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sumber karbohidrat komplek (padi-padian,
Konsumsi karbohidrat yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhnya zat gizi
lain. Konsumsi gula sebaiknya dibatasi sampai 50% dari jumlah kecukupan energy
atau sekitar 3-4 sendok makan setiap hari (Festi, 2018: 42).
1. Beras Merah
sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium,
zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3, dan vitamin B6.
2. Kentang Rebus
Kandungan pati pada kentang rebus yang tinggi menyebabkan makanan ini
menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar.
3. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag,
diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung
di dalamnya serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan
vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoksidan yang
4. Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku dan Papua.
5. Singkong
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Akar tanaman
ini dapat menjadi makanan yang mengenyangkan. Biasa disajikan dengan dibuat
6. Biji Gandum
Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa kenyang lebih lama dan
gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley, beras merah dan beras coklat.
7. Jagung
Jagung memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh,
8. Kacang-kacangan
panjang, kedelai, dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan
dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folic acid, serat, vitamin, dan
9. Karbohidrat hewani
Ada dalam serum darah yang biasa kita sebut "gula darah". Kita sebagai
otak kita mendeteksi kadar gula darah rendah, rasa lapar dipicu pertama. Jika ini
terjadi selama latihan fisik, otak dapat memicu enzim untuk mengubah lemak
kembali menjadi energi yang dapat digunakan untuk otot kita. Tetapi otak kita
beroperasi pada glikogen yang tidak dapat diperoleh dari konversi lemak. Hati
menyimpan cukup glikogen untuk sekitar 8 jam penggunaan. Jika kita tidak makan
setelah titik itu, otak memicu kerusakan jaringan otot agar tetap hidup. Daging kita
kompleks dalam daun, buah, dan akar tanpa harus menyimpannya sebagai lemak dan
Lemak (minyak) biasanya hanya ditemukan dalam biji tanaman seperti biji-bijian
terutama. Ada beberapa tanaman yang memiliki minyak dalam buah itu sendiri
seperti pisang dan alpukat. Tumbuhan dan hewan membutuhkan gula sebagai energi.
karbohidratnya dengan memakan tanaman dan memakan lemak serta organ hewan
kepentingan masyarakat non muslim. Salah satu sisi kehidupan masyarakat diatur
oleh dogma Hukum Islam adalah berlakunya Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang
Jaminan produk halal(UU JPH). Undang –Undang Nomor 33 Tahun 2014 sebagai
ketidakpastian penggunaan pelbagai produk makanan dan minumam halal baik dalam
bentuk barang dan jasa sesuai dengan kewajiban hukum Islam (Syafrida, 2014: 163-
162).
Sertifikat Halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI) yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai denga syari'at Islam.
Sertifikat Halal ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman LABEL
HALAL pada kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang. Setiap
perusahaan atau usaha yang bergerak dibidang makanan dan minuman tidak akan
terlepas dari sertifikat halal yaitu tujuannya agar dapat memberikan kepastian status
maka dari itu sertifikat halal sangat lah berpengaruh kepada konsumen yang
diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 4 tahun 2003 Tentang
a. Khamr
najis.
5. Minuman keras yang dibuat dari air perasan tape dengan kandungan ethanol
6. Tape dan air tape tidak termasuk khamr, kecuali apabila memabukkan.
1. Ethanol yang merupakan senyawa murni yang bukan berasal dari industri
Penggunaan ethanol yang merupakan senyawa murni yang berasal dari industri
Fusel oil yang berasal dari khamr adalah haram dan najis.
Komponen yang dipisahkan secara fsik dari fusel oil yang berasal dari khamr
hukumnya haram.
Komponen yang dipisahkan secara fsik dari fusel oil yang berasal dari khamr
Cuka yang berasal dari khamr baik terjadi dengan sendirinya maupun melalui
Ragi yang dipisahkan dari proses pembuatan khamr setelah dicuci sehingga
hilang rasa, bau dan warna khamr-nya, hukumnya halal dan suci.
c. Pemotongan hewan
bambu, atau lain-lainnya kecuali gigi dan kuku, begitu juga segala macam
tulang.
(hulqum), saluran makanan (mari‟), dan kedua urat nadi (wadajain); dan
mengandung bahan berasal dari babi pada peraturan Badan POM No. 31 tahun 2018,
bahwa pangan olahan yang mengandung bahan berasal dari babi (dapat berupa
gelatin, gliserin, enzim, lemak, collagen, colostrum, embryo extract, blood extract,
mencantumkan tanda khusus berupa tulisan berwarna merah di dalam kotak persegi
panjang berwarna merah di atas dasar putih ”MENGANDUNG BABI” dan gambar
babi.
D. Metode Analisis
1. Uji Kualitatif
a. Uji Molisch
polisakarida akan memberikan hasil positif. Uji positif jika timbul cincin merah ungu
yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan
b. Uji Benedict
Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi (yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas) . Gula pereduksi meliputi
semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa, glukosa dan
maltosa. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau
keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti
sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. Uji positif ditandai
dengan terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai dengan larutan yang
c. Uji Seliwanoff
mengandung gugus keton). Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl
karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada
larutannya. Disakarida sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa
memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohdrat lain dalam
d. Uji Tollens
unsur perak (Ag). Pereaksi tollens, pengoksidasi ringan yang digunakan dalam uji ini,
adalah larutan basa dari perak nitrat. Larutannya jernih dan tidak berwarna. Untuk
mencegah pengendapan ion perak sebagi oksida pada suhu tinggi, maka ditambahkan
beberapa tetes larutan amonia. Amonia membentuk kompleks larut air dengan ion
perak.
e. Uji Iodium
Uji iod bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Uji iod juga dapat
2. Uji Kuantitatif
Intensitas warna dipengaruhi oleh konsentrasi gula. Intensitas warna yang terbentuk
0,1% dalam asam sulfat pekat. Pereaksi Anthrone bereaksii dengan karbohidrat dalam
Metode ini digunakan untuk menetapkan total gula semua bahan pangan.
Sebelumnya contoh harus disiapkan seperti pada persiapan contoh untuk analisis
gula.
titrasi/titrimetri. Metode ini digunakan untuk penentuan gula pereduksi dalam bahan
menghidrolisis pati secara sempurna menjadi glukosa. Hidrolisis pati menjadi gula
dapat terjadi saat ada perlakuan asam yaitu memecah ikatan glikosidik yang
menghubungkan antar glukosa. Dapat juga terjadi secara enzimatis (enzim α-amilase
kandungan pati adalah kandungan glukosa x 0,9. Dapat ditentukan untuk analisis
ٖ َوطَ ۡل ٖح َّمنض
٢٩ ُود
Terjemahnya:
Ayat diatas menjelaskan bahwa buah pisang, yang mana kita ketahui bahwa
pisang mengandung karbohidrat. Seperti semua karunia lainnya, buah pisang yang
dinikmati para penghuni surga tentu akan jauh lebih sempurna dari pisang yang dapat
dibayangkan kini tersedia di dunia. Betapa pun, pisang-pisang yang tersedia di surga
tidak pernah jadi busuk dan akan memiliki rasa dan wangi yang tidak mungkin kita
bayangkan sekarang. Namun, di dunia ini pun Allah sudah menciptakan sejenis buah
yang sangat mirip dengan yang ada di surga dan telah menyediakannya untuk kita.
Buah Pisang adalah buah yang sangat bergizi, terdiri atas air (75%), protein
(1.3%) dan lemak (0.6%). Tiap buah pisang juga mengandung karbohidrat dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
nasi, jagung, ubi, dan sagu. Sumber karbohidrat dapat dibagi menjadi dua
3. Sertifikat Halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI) yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai denga syari'at Islam.
berbagai produk makanan dan minumam halal baik dalam bentuk barang dan
4. Metode analisis karbohidrat terdiri dari uji kualitatif dan uji kuantitati. Uji
kualitatif diantaranya adalah uji Molisch, uji Benedict, uji Seliwanoff, uji
Tollens dan uji Iodium sedangkan uji kuantitatif terdiri dari Analisis total gula
(Metode Anthrone), analisis total gula (Metode Fenol), analisis gula reduksi
Dhamatanti, dkk. “Penentuan Kadar Protein dan Karbohidrat pada Limbah Batang
Pohon Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Normalis”. Akademika Kimia 7, no.4
(2018): 168-172.
Festi, Pipit. Buku Ajar Gizi dan Diet. Surabaya: UM Surabaya Publishing, 2018.
Kresno, Agus. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Surabaya: UMM Press, 2017.
Kusbandari, Aprilia. “Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida dalam Tepung dan Pati
Umbi Ganyong”. Pharmaҫiana 5, no. 1 (2015): 35-42.
Rahmawati, Rina. “Kehalalan Produk Makanan dalam Upaya Perlindungan
Konsumen bagi Umat Muslim” Skripsi. Fakultas Syari’ah: Institut Agama
Islam Negeri (IAIN Metro), 2017.
Setyawati, Vilda Ana Veria dan Eko Hartini. Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat
Ediisi 1. Yogyakarta: Deepublish, 2018.
Sugiyono. Kimia Pangan. Yogyakarta: UNY Press, 2004.
Syafrida. “Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan Minuman Memberi
Perlindungan dan Kepastian Hukum Hak-Hak Konsumen Muslim” Jurnal
Hukum 7, no.2 (2014): 159-174.
Wardiyah. Kimia Organik. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2016.
Wibawa, A. A. Putu Putra. Buku Ajar Biokimia: Karbohidrat. Denpasar: Udayana
Press, 2017.
Widiantara, Tantan. “Pengaruh Perbandingan Gula Merah dengan Sukrosa dan
Perbandingan Tepung Jagung, Ubi Jalar dengan Kacang Hijau Terhadap
Karakteristik Jenang”. Pasundan Food Technology 5, no. 1 (2018): 1-9.