Anda di halaman 1dari 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian mengenai analisis perbandingan metode AHP, TOPSIS,


dan kombinasi AHP-TOPSIS dalam penerapan sistem pendukung keputusan
penerimaan siswa program akselerasi ini diuraikan dalam skema tahapan
penelitian agar dapat memberikan petunjuk yang jelas, teratur, dan sistematis,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1

Tahap Pengumpulan Data:

Wawancara
Study Literature

Tahap Analisa Awal

Tahap Implementasi:
Membuat database
Menulis kode program
Debugging (pengujian sistem untuk memperbaiki error)

Tahap Pengujian dan Analisa Hasil

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.1 Tahap Pengumpulan Data

3.1.1 Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak sekolah untuk mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan penelitian. Informasi-informasi tersebut
antara lain mengenai alur proses penerimaan program akselerasi yang
diterapkan, kemudian kriteria sekaligus pembobotannya yang digunakan
untuk seleksi, data siswa empat tahun ajaran, preferensi nilai rapor semester
I kelas akselerasi, dan hasil perangkingan sekolah yang akan digunakan
untuk penelitian. Semua data tersebut diperoleh dari pihak SMP Negeri 1
Wonogiri melalui birokrasi yang berlaku.

3.1.2 Study literature


Study literature ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengumpulan data
melalui internet, dan pencarian melalui buku-buku yang relevan dengan
objek yang dikaji sehingga diperoleh ketepatan langkah dalam melakukan
penelitian. Data yang didapat merupakan bahan materi yang berhubungan
dengan permasalahan, perancangan, dan implementasi sistem, diantaranya
yaitu mengenai konsep sistem pendukung keputusan, dan konsep metode
AHP juga metode TOPSIS.

3.2 Tahap Analisa Awal

Pada tahap ini, dilakukan analisa mengenai cara menerapkan metode


AHP, TOPSIS, dan AHP-TOPSIS dalam studi kasus penerimaan siswa
akselerasi.

Penerapan metode dengan menggunakan kriteria serta pembobotan yang


didapatkan melalui wawancara. Berdasarkan hasil wawancara pada tahap
pengumpulan data, kriteria yang digunakan untuk proses seleksi yaitu :

a. Nilai TPA
b. Nilai tes psikotes (IQ)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Nilai UASBN
Nilai prestasi (piagam) tertinggi yang diraih. Tabel 3 merupakan
rincian pemberian nilai untuk piagam, yaitu:

Tabel 3.1 Pemberian Nilai Tambahan Untuk Prestasi

Juara
Tingkat Kejuaraan
I II III
Nasional 3.00 2.25 2.00
Provinsi 1.75 1.50 1.25
Kabupaten/Kota 1,00 0,75 0,50

Untuk kejuaraan tingkat internasional nilainya sama dengan juara I


tingkat nasional. Pemberian nilai prestasi, hanya diambil berdasarkan salah
satu piagam tertinggi dari nilai kejuaraan yang diperoleh, bukan jumlah dari
seluruh nilai.

Dalam studi kasus ini metode AHP, TOPSIS, dan AHP-TOPSIS


dilakukan dengan proses pembobotan yang sama dengan menggunakan
inputan perbandingan antar kriteria. Data yang dibutuhkan seperti data siswa
dan data nilai diinputkan ke dalam database seperti pada lampiran II.
Kemudian data diolah dan diproses dengan menggunakan inputan bobot
berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah. Dari inputan bobot
tersebut kemudian dilakukan cek konsistensi dan diperoleh bahwa bobot yang
telah diinputkan kurang atau sama dengan 0.1, maka hasil perhitungan bobot
dinyatakan konsisten.

Kemudian prosedur setiap metode dijalankan seperti yang dipaparkan


pada dasar teori mengenai AHP dan TOPSIS. Sedangkan AHP-TOPSIS
dilakukan juga dengan input bobot yang sama, kemudian dicari prioritas
alternatif menggunakan AHP, lalu inputan prioritas alternatif tersebut
diproses dengan menggunakan TOPSIS untuk mendapatkan urutan atau
rangking.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Setelah didapatkan perangkingan dari proses metode, dilakukan


pengujian dengan menerapkan analisis perbandingan jarak Hamming
Distance dan Euclidean Distance yang dilihat berdasarkan hasil
perangkingan sekolah, peringkat rapor siswa akselerasi dan nilai rapor siswa
akselerasi. Implementasi pengujian hasil dapat dilihat pada lampiran IV.

Berikut merupakan alur perbandingan tiga metode yang direpresentasikan


menggunakan activity diagram.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3.2 Alur perbandingan tiga metode


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.3 Tahap Implementasi

Tahap implementasi sistem dilakukan dengan tujuan agar dapat


memudahkan dalam tahap pengujian hasil dari penerapan tiga metode, AHP,
TOPSIS, kombinasi AHP-TOPSIS. Berikut tahapan-tahapan yang akan
dilakukan :
3.1.1 Membuat database
Membuat database dengan menggunakan MySQL.

3.1.2 Menulis kode program


Seluruh fungsi yang dibutuhkan diterjemahkan ke dalam rangkaian kode
sumber aplikasi hingga selanjutnya menjadi sebuah prototype sistem yang
bisa digunakan. Rangkaian kode tersebut menggunakan bahasa pemrograman
PHP (Hypertext Preprocessor).
3.1.3 Debugging
Debugging dilakukan untuk pengujian terhadap sistem dalam mencari
error yang masih terdapat pada program, untuk selanjutnya diperbaiki.

3.4 Tahap Pengujian dan Analisa Hasil

Pengujian dilakukan dengan menerapkan hasil analisa awal ke dalam


implementasi. Berdasarkan penerapan metode AHP, TOPSIS, dan AHP-
TOPSIS, hasil yang didapatkan yaitu perangkingan dari setiap metode untuk
kemudian dilakukan analisa. Analisa perbandingan dengan menggunakan
Hamming Distance dan Euclidean Distance. Tujuan Hamming Distance yaitu
untuk melihat perbedaan urutan posisi yang menunjukkan urutan prioritas
dari siswa yang diterima. Sedangkan Euclidean Distance bertujuan untuk
melihat seberapa jauh jarak perbedaan urutan prioritas tersebut. Berdasarkan
dua cara ini, pengujian juga menggunakan parameter yang dibandingkan
dengan ketiga metode, yaitu sebagai berikut :
1. Hasil dari pihak sekolah selama empat tahun ajaran, berupa urutan
peringkat.
2. Peringkat siswa akselerasi selama empat tahun ajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Nilai rapor semester I untuk kelas akselerasi selama empat tahun ajaran.
Diasumsikan pada semester I, siswa akselerasi belum terpengaruh dengan
kondisi apapun. Parameter inilah yang menentukan metode rekomendasi
yang tepat kepada pihak sekolah.
Sehingga dari hasil tersebut didapatkan metode apa yang paling baik untuk
diaplikasikan pada studi kasus penerimaan siswa program akselerasi.
Dalam analisa hasil perhitungannya, Hamming Distance menggunakan
ukuran prosentase yang diimplementasikan pada parameter hasil
perangkingan sekolah dan peringkat rapor siswa akselerasi dengan tujuan
melihat tingkat kesesuaian dengan ketetapan sekolah sebelumnya. Untuk
perhitungan Euclidean Distance menerapkan normalisasi terlebih dahulu
dengan tujuan untuk memudahkan dalam melakukan analisa hasil. Sedangkan
parameter yang digunakan pada Euclidean Distance yaitu nilai rapor
akselerasi yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dari siswa
akselerasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai