Anda di halaman 1dari 33

TUGAS BESAR

STRUKTUR PORTAL BAJA

Disusun Oleh :
Fivin Arfini Woretma (16310112)
Setyawan (16310170)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS BESAR

STRUKTUR PORTAL BAJA

Diajukan guna melengkapi salah satu persyaratan untuk

mencapai derajat Sarjana Teknik Sipil pada

Fakultas Teknik Universitas Janabadra

Disusun Oleh :

Fivin Arfini Woretma (16310112)

Setyawan (16310170)

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

1. Dr. Bing Santosa M.T.


Dosen Pembimbing Tanggal
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga Tugas Besar Struktur Portal Baja
dapat kami selesaikan dan dapat kami susun sebagaimana yang direncanakan melalui
kerja keras penuh semangat yang tak pernah pudar.

Tugas ini merupakan Laporan atas Tugas Mata Kuliah yang diberikan pada
semester VI yakni Tugas Besar Struktur Portal Baja. Tugas ini terdiri dari 3 (tiga)
bab dari masing-masing pembahasan dengan data yang kami lampirkan.

Dalam kesempatan ini kami sampaikan rasa terima kasih kami kepada :

1. Bapak Dr. Bing Santosa MT. Sebagai dosen pengampu mata kuliah baja dan
pembimbing kami dalam menyusun tugas ini;

Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung kami
2.
sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Semoga setiap data dari tugas ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membaca dan memahami laporan tugas ini, serta yang paling utama adalah kami
dapat memahami tentang Sturktur Baja di Indonesia dan dapat kami aplikasikan
dalam pekerjaan kami nantinya.

Akhirnya tidak banyak yang kami ucapkan kecuali Do’a dan syukur kepada
Allah SWT atas berkat-Nya kepada kami. Terima kasih untuk segala masukan dari
pembaca sekalian.

Yogyakarta, Januari 2022

Penyusun
Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
Daftar Isi.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Perencanaan Struktur.....................................................................................1
B. Data dasar Struktur Kuda-Kuda Baja.............................................................2
C. Peraturang yang digunakan............................................................................2
D. Spesifikasi Bahan...........................................................................................2
E. Pembebanan...................................................................................................3
1. Kombinasi pembebanan.............................................................................3
2. Denah kuda-kuda........................................................................................4
BAB II DASAR PERENCANAAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA...............5
A. Bentuk Kuda-kuda, Nomor Buhul dan Nama Batang....................................5
1. Denah Kuda-kuda.......................................................................................5
2. Data Dasar Struktur Kuda-kuda Baja.........................................................5
B. Menghitung Panjang Batang dan Total Panjang Batang...............................6
BAB III PERENCANAAN GORDING DAN BEBAN PADA ATAP....................8
A. Analisis Pembebanan.....................................................................................8
1. Ketentuan Umum.......................................................................................8
B. Perencanaan Gording.....................................................................................9
1. Beban saat pemasangan gording tanpa sagrod...........................................9
2. Beban setelah sagrod terpasang................................................................12
3. Beban setelah sagrod terpasang dan saat pemasangan penutup atap.......15
4. Beban setelah sagrod terpasang dan penutup atap Terpasang serta beban
hujan dan angin beban mati (QDL4).....................................................................19
5. Perencanaan Dimensi Sagrod..................................................................23
6. Pembebanan yang bekerja pada kuda-kuda..............................................24
7. Perhitungan tegangan profil baja siku 2L 75 x 75 x 12 akibat beban tekuk
26
Daftar Gambar
Gambar 1.0.1 Denah Kuda – Kuda...........................................................................4
Gambar 3.0.1 Perencanaan Sagrod........................................................................23
Gambar 3.2 pembebanan yang bekerja pada kuda-kuda....................................24

Daftar Tabel

Tabel 2.1Panjang Batang...........................................................................................7


BAB I PENDAHULUAN

A. Perencanaan Struktur
Perencanaan struktur dapat didefinisikan sebagai campuran antara seni dan ilmu
pengetahuan yang dikombinasikan dengan intuisi seorang ahli struktur mengenai
perilaku struktur dengan dasar-dasar pengetahuan dalam statika, dinamika, mekanika
bahan, dan analisis struktur yang ekonomis dan aman, selama masa layanannya.

Hingga tahun 1850 perencanaan struktur merupakan suatu seni yang berdasarkan
pada intuisi untuk menentukan ukuran dan susunan elemen struktur. Dengan
berkembangnya pengetahuan mengenai perilaku struktur dan material, maka
perencanaan struktur menjadi lebih ilmiah.

Perhitungan yang melibatkan prinsip-prinsip ilmiah harus dijadikan dasar dalam


pengambilan keputusan, namun tidak diikuti secara membabi buta. Pengalaman
intuisi seorang ahli struktur digabungkan dengan hasil-hasil perhitungan ilmiah akan
menjadi suatu dasar proses pemgambilan keputusan yang baik.

Tujuan dari perencanaan struktur menurut tata cara perencanaan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002) adalah menhasilkan suatu struktur
yang stabil, cukup kuat, mampu layan, awet, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya
seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu strukur disebut stabil jika tidak
mudah terguling, miring, atau tergeser selama umur rencana bangunan.
Resikoterhadap kegagalan struktur dna hilangnya kemampulayanan selama umur
rencananaya juga harus diminimalisir dalam batas-batas yang masih dapat diterima.
Suatu struktur yang awet semestinya tidak memelukan biaya perawatan yang terlalu
berlebihan selama umur layannya

Perncanaan adalah sebuah proses untuk mendapatkan suatu hasil yang optimum.
Suatu struktur dikatakan optimum apabila memenuhi kriteria-kriteria berikut :

a. Biaya minimum
b. Berat minimum
c. Waktu konstrusi minimum
d. Tenaga kerja minimum
e. Biaya manufaktor minimum
f. Manfaat maksimum pada saat masa layang

B. Data dasar Struktur Kuda-Kuda Baja


 Jenis penutup atap = Genteng Beton
 Jumlah segment (n) = 18 buah
 Jarak antara segment (a) = 1.3 m
 Tinggi kuda-kuda (b) = 3,6 m
 Jarak antar kuda-kuda = 3,6 m
 Beban hujan + angin = 47 kg/m2
 Alat sambungan = Baut
 Mutu Baja = BJ 50
 Jenis plafon dengan rangka Hollow = Akustik

C. Peraturang yang digunakan


Peraturang-peraturang yang digunakan antara lain :
1. Peraturang pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 dan SNI 03-1727-
2013.
2. Tata Perancangan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-
2002
3. Peraturan struktur Baja Dengan Metode LRFD (Agus Setiawan)

D. Spesifikasi Bahan
Mutu bahan yang di gunakan struktur kuda-kuda baja yaitu :

1. Baja
Kuda-kuda, gording, reng dan usuk menggunakan mutu baja = BJ 50
2. Factor reeduksi kuat bahan (pasal 6.8 tabel 6.4-2 SNI 03-1729-2002)
a. Komponen struktur yang memikul lentur
 Balok = 0.90
 Balok plat berdinding penuh = 0.90
 Pelat badan memikul geser = 0.90
 Plat badan pada tumpuan = 0.90
 Pengaku = 0.90
b. Komponen struktur yang memikul gaya tekan aksial
 Kuat penampang = 0.85
 Kaut komponen struktur = 0.85
c. Komponen struktur yang memikul gaya tarik aksial
 Terhadap kuat tarik leleh = 0.90
 Terhadap kuat tarik fraktur = 0.75
d. Komponen struktur yang memikul aksi-aksi kombinasi
 Kuat lentur atau geser = 0.90
 Kuat tarik = 0.90
 Kuat tekan = 0.85
e. Sambungan baut
 Baut yang memikul geser = 0.75
 Baut yang memikul tarik = 0.75
 Lapis yang memikul tumpu = 0.75
f. Sambungan las
 Las tumpuan penetrasi penuh = 0.90
 Las sudut dan las tumppul penetrasi = 0.75
 Las pengisi = 0.75

E. Pembebanan
1. Kombinasi pembebanan
Berdasarakan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu
memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini (pasal 6.2 SNI 03-1729-
2002) :
a. 1.4 D
b. 1.2 D + 1.6 L +0.5( Lo atau H)
c. 1.2 D + 1.6 (Lo atau H) + (γL L atau 0.8 W)
Dengan :
D = beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi
L = beban hidup yang di timpulkan selama oleh
pengguna gedung
Lo = beban hidup di atap yang ditimbulkan selama
perawatan oleh pekerja, pelatan, dan material, atau
selama penggunaan biasa oleh orang dan benda
bergerak
H = beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan
genagan air
W = beban angina

2. Denah kuda-kuda

T
R U
P W
N Y
L AA
J CC
H S EE
F Q V GG
D O X II
B M Z KK
K BB
I DD
G FF
360

E HH
C JJ
A LL
n (1 ) n (2) n (3) n (4 ) n (5) n (6) n (7) n (8) n (9) n (10) n (11) n (12) n (13) n (14) n (15) n (16) n (17) n (18)

130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130

2340

Gambar 1.1 Denah Kuda – Kuda


BAB II DASAR PERENCANAAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA
A. Bentuk Kuda-kuda, Nomor Buhul dan Nama Batang
1. Denah Kuda-kuda

T
R U
P W
N Y
L AA
J CC
H S EE
F Q V GG
D O X II
B M Z KK
K BB
I DD
G FF
360

E HH
C JJ
A LL
n (1) n (2) n (3) n (4) n (5) n (6) n (7) n (8) n (9) n (10) n (11) n (12) n (13) n (14) n (15) n (16) n (17) n (18)

130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130

2340

Gambar. 2.1. Denah Kuda – Kuda

2. Data Dasar Struktur Kuda-kuda Baja


a. Jenis penutup atap = Genteng Beton
b. Jumlah segment (n) = 18 buah
c. Jarak antara segment (a) = 1.3 m
d. Tinggi kuda-kuda (b) = 3,6 m
e. Jarak antar kuda-kuda (L) = 3,6 m
f. Beban hujan + angin = 47 kg/m2
g. Alat sambungan = Baut
h. Mutu Baja = BJ 50
i. Jenis plafon dengan rangka Hollow =Akustik
j. Beban pekerja = 100 kg (PPPURG – 1987)

Dari table:
Data Gording C150 X 50 X 20
F = 3,2 mm = 6,76 kg/m
A = 8,61 cm2
Ix = 280 cm4
Iy = 28 cm4
Wx = 37,4 cm3
Wy = 8,19 m3
B. Menghitung Panjang Batang dan Total Panjang Batang
Menghitung panjang batang :

 Batang BD = DF = FH = HJ = JL = LN = NP = PR = RS’ = S’T = TV = VY


1,3 1,3
= YAA = AACC = CCEE = EEGG=GGII=IIKK = = =
cos β ° cos 30 °
1,501111 m
 Batang AC = CE = EG = GI = IK = KM = MO = OQ = QS = SU = UX = XZ
1,3 1,3
= ZBB = BBDD = DDFF = FFHH = HHJJ = JJLL = = =
cos γ ° cos 30 °
1,501111 m
Dengan Menggunakan Dimensi Autocad
 AB = CD = EF = GH = IJ = KL = MN = OP = QR = ST = UV = WX = ZY =
AABB = CCDD = EEFF = GGHH = IIJJ = KKLL =

√ ( 1,501111 ) −( 1,3 )
2 2
= 0,750556 m
= 3,60 m – 0,750556 = 2,849444 m

 BC = DE = FG = HI = JK = LM = NO = PQ = RS = SU = VW = XY = ZAA
= BBCC = DDEE = FFGG = HHII = JJKK =

√ ( 1,501111 ) −( 1,3 )
2 2
= 0,750556 m
= 3,60 m – 0,750556 = 2,849444 m
 Dengan menggunakan perhitungan yang sama maka akan didapat masing –
masing panjang batang. Lihat (Tabel 2.2. Panjang Batang)

Dengan menggunakan perhitungan yang sama maka akan didapat masing – masing
panjang batang. Lihat (Tabel 2.1. Panjang Batang)
Tabel 2.1Panjang Batang
BATAN PANJANG BATAN PANJANG
NO G (M) NO G (M)
1 BD 1,5 38 GH 3,6
2 DF 1,5 39 IJ 3,6
3 FH 1,5 40 KL 3,6
4 HJ 1,5 41 MN 3,6
5 JL 1,5 42 OP 3,6
6 LN 1,5 43 QR 3,6
7 NP 1,5 44 ST 3,6
8 PR 1,5 45 UV 3,6
9 RT 1,5 46 WX 3,6
10 TU 1,5 47 YZ 3,6
11 UW 1,5 48 AABB 3,6
12 WY 1,5 49 CCDD 3,6
13 YAA 1,5 50 EEFF 3,6
14 AACC 1,5 51 GGHH 3,6
15 AC 1,5 52 IIJJ 3,6
16 CE 1,5 53 KKLL 3,6
17 EG 1,5 54 BC 2,85
18 GI 1,5 55 DE 2,85
19 IK 1,5 56 FG 2,85
20 KM 1,5 57 HI 2,85
21 MO 1,5 58 JK 2,85
22 OQ 1,5 59 LM 2,85
23 QS 1,5 60 NO 2,85
24 SV 1,5 61 PQ 2,85
25 VX 1,5 62 RS 2,85
26 XZ 1,5 63 SU 2,85
27 ZBB 1,5 64 VW 2,85
28 BBDD 1,5 65 XY 2,85
29 DDFF 1,5 66 ZAA 2,85
30 FFHH 1,5 67 BBCC 2,85
31 HHJJ 1,5 68 DDEE 2,85
32 JJLL 1,5 69 FFGG 2,85
33 AB 3,6 70 HHII 2,85
34 CD 3,6 71 JJKK 2,85
35 AB 3,6
36 CD 3,6 TOTAL 174,9
37 EF 3,6
BAB III PERENCANAAN GORDING DAN BEBAN PADA ATAP
A. Analisis Pembebanan
1. Ketentuan Umum
Data Struktur

a. Jenis penutup atap = Genteng Beton


b. Jumlah segment (n) = 18 buah
c. Jarak antara segment (a) = 1,3 m
d. Jumlah sagrod = 2 buah
e. Tinggi kuda-kuda (b) = 3,6 m = 360 cm
f. Jarak antar kuda-kuda (L) = 3,6 m = 360 cm
g. Beban hujan + angin = 47 kg/m2
h. Alat sambungan = Baut
i. Mutu Baja = BJ 50
j. Jenis plafon dengan rangka Hollow = Akustik
k. Tegangan ijin baja = 2900 kg/cm2
(SNI-03-1729-200-2)
L 360
l. Lendutan ijin sementara
360
= 360 = 1,00 cm

360
m. Lendutan ijin tetap = = 1,5cm
250
n. Modulus elastisitas baja = 200000 kg/cm2
(SNI-03-1729-2002)
o. Beban pekerja = 100 kg (PPPURG – 1987)
p. Dimensi gording = 150 x 50 x 20
q. t = 3,2
r. luas baja = 8,61
s. Ix = 280 cm2
t. Iy = 28 cm2
u. Wx = 37,4 cm2
v. Wy = 8,19 cm2
B. Perencanaan Gording
1. Beban saat pemasangan gording tanpa sagrod
Beban mati (QDL1)
- Berat sendiri gording = (150x50x20x3,2) = 6,76 kg/m
Jumlah Beban Mati (QDL1) = 6,76 kg/m
Beban hidup Merata (QLL1)
- Beban hidup =0
Beban Mati Terpusat (PDL1)
- Beban terpusat =0
Beban Hidup Terpusat (PLL1)
- Beban pekerja = 100 kg
Beban ultimit (QU1)
- QU11 = 1,4 × QDL
= 1,4 × 6,76
= 9,464 kg/m (
- QU12 = (1,2 × QDL) + (1,6 × QLL)
= (1,2 × 6,76 ) + (1,6 × 0)
= 8,112 kg/m
Beban Ultimit (PU1)
- Pu1 =(1,4 × Pdl)
= (1,4 × 0)
=0
- Pu2 =(1,2 × Pdl) + (1,6 × Pll)
= (1,2 × 0) + (1,6 × 100)
= 160 kg/m
Momen Ultimit
1 2
- Mx1 = × QU1 2 × Lx × cos α
8
1 2
= × 8,112× 3 , 6 ×cos30 0
8
= 11,3808 kg.m
1
- Mx2 = × PU1 2 ×Lx× cos α
4
1
= ×160 × 3,6 ×cos30
4
= 124,7076 kg.m
1 2
- My1 = × Q U12 × Ly × cos α
8
1
= × 8,112× 3 , 62 ×cos30 o
8
= 6,5712 kg.m
1
- My2 = × PU1 2 ×Ly× cos α
4
1
= ×160 ×3,6 x sin30o
4
= 72 kg.m
- Mx = M X1+M X2
= 11,3808 + 124,7076
= 136,0884 kg.m
- My = M y 1+ M y2
= 6,5712 + 72
= 78,5712 kg.m

L1 – L8 = 3,6 m

Wx = 37,4 cm3
di ambil dari table Kanal C (PT Gunung Garuda)
Wy = 8,19 cm3

Tegangan
M x 1 11,3808 kg.m 1138,08 kg.cm
- σ x1 = = =
Wx 37,4 cm3 37,4cm3
= 30,4299 kg/cm2
M x1 124,7076 kg.m 12470,76 kg.cm
- σ x2 = W = 37,4 cm3 = 3,74 cm3
x

= 333,4427 kg/cm2
M y1 6,5712 kg.m 657,12 kg.cm
- σ y1 = W = 8 , 19 cm3 = 8,19 cm3
y

= 80,2344 kg/cm2
My 2 72,000 kg.m 72000 kg.cm
- σ y2 = W = 8 , 19 cm3 = 8,19 cm3
y

= 879,1208 kg/cm2
- σ = √( σx 1+σx 2)2 +( σy 1+σy 1)2
= √ ( 30,4299+333,4427 )2+ ( 80,2344+879,1208 )2

= 1026,02 kg/cm2 < σ Tegangan Ijin Baja = 2900kg/cm2


Lendutan

- Ix = 280 cm4 (Diambil dari tabel kanal C (PT. Gunung Raja Paksi)
- Iy = 28 cm4 (Diambil dari tabel kanal C (PT. Gunung Raja Paksi)
5 Q×Lx 4
- δ x1 = 384 × E× I × cos α
x

5 0,0676 ×360 4
= 384 × x cos30o
(2× 106 ) ×280
= 0,02286 cm
1 P× Lx3
- δ x2 = ×
48 E× I x
× cos α

3
1 100× 360
= ×
48 (2× 106 )×280
x cos 30o

= 0,15031 cm
4
5 Q×Ly
- δ y1 = 384 × E× I × sin α
y

4
5 0,0676× 360
= ×
384 (2× 106 )×28
× sin 30o

= 0,14256 cm
1 P× Ly 3
- δ y2 = 48 E× I × sin α
×
y

3
1 100× 360
= 48 × 6
× sin 30o
(2× 10 )×28

= 0,8678 cm
- √
δ Tetap = ( δ x1 )2 + ( δ y1 )2 δ (lendutan ijin beban tetap)

= √ ( 0,02286 )2 + ( 0,1456 )2
= 0,1473 cm < Tegangan lendutan ijin tetap = 1,0 cm

= √ ( δx1 + δx2 ) + ( δy1 + δy2) δ (lendutan ijin beban sementara)


2 2
- δ Sem

= √ ( 0,02286 + 0,15031 )2 + ( 0,1456+0,8678 )2

= 1,0280 cm < Tegangan lendutan ijin Sem = 1,5 cm

2. Beban setelah sagrod terpasang


Beban Mati (QDL2)
- Berat sendiri gording = (150x50x20x3,2) = 6,76 kg/m
- Berat sagrod = (2 bh x 1 kg)/ x 3,6 m)) x 1,3 = 0,72 kg/m

Jumlah Beban Mati (QDL1) = 7,48 kg/m = 0,748 kg/cm


Beban hidup Merata (QLL2)
- Beban hidup =0
Beban Mati Terpusat (PDL2)
- Beban terpusat =0
Beban Hidup Terpusat (PLL2)
- Beban pekerja = 100 kg
Beban ultimit (QU2)
- QU21 = 1,4 × QDL
= 1,4 × 7,448
= 10,472 kg/m
- QU22 = (1,2 × QDL) + (1,6 × QLL)
= (1,2 × 7,48 ) + (1,6 × 0)
= 8,967 kg/m
Beban Ultimin (PU2)
- PU21 = 1,4 × PDL

= 1,4 × 0 = 0
- PU22 = (1,2 × PDL) + (1,6 × PLL)

= (1,2 × 0) + (1,6 × 100)

= 160 kg/m

Momen Ultimit
1
- Mx1 = × QU22 × Lx 2 × cos α
8
1 2
= × 8,976 ×3 , 6 × cos30
8
= 12,5929 kg.m
1
- Mx2 = × PU1 2 ×Lx× cos α
4
1
= ×160 × 3,6 ×cos30
4
= 124,7076 kg.m

( )
2
1 3,6
- My1 = ×Q U22 × × sin α
8 3

= ×8,976 × (
3 )
2
1 3,6
× sin 30
8
= 0,0878 kg.m

- My2 =
1
4 ( )
× PU22 ×
Ly
3
× sin α

= × 160 × (
3 )
1 3,6
× × sin 30 o
4
= 16 kg.m
- Mx = M X1 + M X2
= 12,5929 + 124,7076
= 137,3005 kg.m
- My = M y1 + M y2
= 0,8078 + 16
= 16,8078 kg.m
Tegangan
Mx 1 12,5929 1259,29
- σ x1 = W = 37,4 = 37,4 cm3
x
= 33,6708 kg/cm2
M x2 124,7076 12470,76
- σ x2 = = 37,4 = 37,4
Wx

= 333,4427 kg/cm2
M y1 0,8078 80,78
- σ y1 = W = 8,19 = 37,4
y

= 9,8632 kg/cm2
M y2 16 1600
- σ y2 = = =
Wy 8,19 37,4

= 195,3601 kg/cm2

=√ ( σ X1 + σX2 ) + ( σY1 + σ y2)


2 2
- σ

= √ ( 33,6708+333,4427 )2 + ( 9,8632+195,3601)2
= 420,5816 kg/cm2 < Tegangan Ijin Baja = 2900 kg/cm2

Wx = 37,4 cm3
di ambil dari table Kanal C (PT Gunung Garuda)
Wy = 8,19 cm3

Lendutan

- Ix = 280 cm4 (Diambil dari tabel kanal C (PT. Gunung Raja Paksi)
- Iy = 28 cm4 (Diambil dari tabel kanal C (PT. Gunung Raja Paksi)
5 Q×Lx 4
- δx1 = 384 × E× I × cos α
x

5 0,0784 × 3604
= ×
384 (2× 106 ) ×260
×cos 30o

= 0,0279 cm
1 P× Lx3
- δx2 = 48 E× I × cos α
×
x

1 100× 3603
= ×
48 (2× 106 )×280
× cos 30o

= 0,15031 cm
( ) × sin 30
4
Ly

- δ y1 =5 × 3 o

384 E× I y

( ) ×sin 30
4
360
0,0748×
=5 ×
3 o

384 (2× 106 )×28

= 0,001803 cm

( ) × sin 30
3
Ly

- δ y2 =1 × 3 o

48 E× I y

( )
3
360
100×
=1 ×
3
×
sin 30o
48 (2× 10 )×28 6

= 0,03214 cm

- √
δ Tetap = ( δ x1 )2 + ( δ y1 )2

= √ ( 0,0279 )2 + ( 0,001803 )2

= 0,02795 cm < Tegangan lendutan ijin tetap = 1,00 cm

=√ ( δx1 + δx2 ) + ( δy1 + δy2)


2 2
- δ Sem

= √ ( 0,0279+0,15031 )2 + ( 0,001803+0,3214 )2

= 0,36907 cm < Tegangan lendutan ijin Sem = 1,5 cm

3. Beban setelah sagrod terpasang dan saat pemasangan penutup atap


Beban Mati (QDL3)
- Berat sendiri gording = (150x50x20x3,2) = 6,76 kg/m
- Berat Sagrod = (2 bh x 1kg)/3,6)) x 1,3 = 0,722 kg/m
- Berat Usuk 5/7 (0,05 x 0,07 x 3 x 900 x 1,3) = 12,28 kg/m
- Berat Reng 3/4 (0,03 x 0,04 x 5 x 900) = 5,4 kg/m
- Berat Penutup Genteng beton (50 x 1,3 ) = 65 kg/m
Jumlah Beban Mati (QDL1) = 90,162 kg/m = 0,90162 kg/cm
Beban hidup Merata (QLL3)
- Beban hidup =0
Beban Mati Terpusat (PDL3)
- Beban terpusat =0
Beban Hidup Terpusat (PLL3)
- Beban pekerja = 100 kg
Beban ultimit (QU3)
- QU31 = 1,4 × QDL
= 1,4 × 90,162
= 126,2268 kg/m
- QU32 = (1,2 × QDL) + (1,6 × QLL)
= (1,2 × 90,162) + (1,6 x 0 )
= 108,1944 kg/m
- PU31 = 1,4 × PDL
= 1,4 × 0
=0
- PU32 = (1,2 × PDL) + (1,6 × PLL)
= (1,2 × 0) + (1,6 × 100)
= 160 kg/m
Momen Ultimit
1
- Mx1 = × QU32 × Lx 2 × cos α
8
1 2
= ×108,1944 × 3 ,6 × cos30
8
= 151,7925 kg.m
1
- Mx2 = × ρU 32 × Lx × cos α
4
1
= ×160 ×3,6 x cos 30o
4
= 124,7076 kg.m

( )
2
1 3,6
- My1 = ×Q U32 × × sin α
8 3

= ×108,1944 × (
3 )
2
1 3,6
× sin 30
8
= 9,7374 kg.m
- My2 =
1
4 ( )
× PU32 ×
Ly
3
× sin α

= × 160 × (
3 )
1 3,6
× cos 30
4
= 24 kg.m
- Mux = M X1 + MX2
= 121,7925 + 124,7076
= 246,5001 kg.m
- Muy = M y1 + My2
= 9,7374 + 24
= 33,7374 kg.m
Tegangan
Mx1 121,7925 12179,25
- σ x1 =W = 37,4 = 37,4
x

= 325,6483 kg/cm2
Mx2 124,7076 12470,76
- σ x2 = W =37,4 = 37,4
x

= 333,4427 kg/cm2
My 1 9,7374 973,74
- σy1 =W =8,19 = 8,19
y

= 118,8937 kg/cm2
My 2 24 2400
- σy2 =W = 8,19 = 8,19
y

= 293,0402 kg/cm2

= √ ( σ x1+σ x2 ) + ( σy 1+ σy 2 )
2 2
- σ

= √ ( 325,6483+333,4427 )2 + ( 118,8937+293,0402)2
= 777,2325 kg/cm2 < Tegangan Ijin Baja = 2900 kg/cm2
Wx = 37,4 cm3
di ambil dari table Kanal C (PT Gunung Garuda)
Wy = 8,19 cm3

Lendutan
4
5 Q×Lx
- δ x1 = ×
384 E× I x
× cos α

4
5 0,9 162 x 360
= 384 × (2× 106 )×280 ×cos 30o

= 0,3098 cm
3
1 P× Lx
- δ x2 = 48 × E× I × cos α
x

1 100× 3603
= ×
48 (2× 106 )×280cm
× cos 30o

= 2,2933 cm

( ) × sin α
4
Ly

- δ y1 =5 ×
3
384 E× I y

( ) × sin 30
4
360
0,9162×
= 5
×
3 o

384 (2× 106 )×28

= 0,0220 cm

( ) × sin α
3
Ly

- δ y2 =1 × 3
48 E× I y

( )
3
360
100×
=1 ×
3
×
sin 30o
48 (2× 106 )×28 cm

= 0,38571 cm

- √
δ Tetap = ( δ x1 )2 + ( δ y1 )2

= √ ( 0, 3098 )2 + ( 0,0220 )2

= 0,3105 < Tegangan lendutan ijin tetap = 1,0 cm

= √ ( δx1 + δx2 ) + ( δy1 + δy2)


2 2
- δ Sem

= √ ( 0,3098+2,2933 )2 + ( 0,0220+0,38571 )2

= 2,6348 cm < Tegangan lendutan ijin Sem = 1,5 cm


Lendutan
Ix = 280 cm4 (Diambil dari tabel kanal C (PT. Gunung Garuda)
Iy = 28 cm4 (Diambil dari tabel kanal C (PT. Gunung Garuda)

4. Beban setelah sagrod terpasang dan penutup atap Terpasang serta


beban hujan dan angin beban mati (QDL4)
Beban Mati (QDL4)
- Berat sendiri gording = (150 x 50 x 20 x 2,3) = 6,76 kg/m
- Berat Sagrod = (2 bh x 1kg)/3,6)) x 1,3) = 0,722 kg/m
- Berat Usuk 5/7 (0,05 x 0,07 x 3 x 900x 1,3) = 12,28 kg/m
- Berat Reng 3/4 (0,03 x 0,04 x 5 x 900) = 5,4 kg/m
- Berat Penutup Atap Genteng Beton (50 x 1,3) = 65 kg/m

Jumlah Beban Mati (QDL1) = 90,162 kg/m = 0,90162 kg/cm


Beban hidup Merata (QLL4)
- Beban Angin = 47 x 1,3 = 61,10 kg/m
Beban Mati Terpusat (PDL4)
- Beban terpusat =0
Beban Hidup Terpusat (PLL4)
- Beban pekerja =0
Beban ultimit (QU4)
- QU41 = 1,4 × QDL
= 1,4 × 90,162
= 126,2268 kg/m
- QU42 = (1,2 × QDL) + (1,6 × QLL4)
= (1,2 × 90,162) + (1,6 × 61,10)
= 205,9544 kg/m

Beban ultimit (PU1)


- PU41 = 1,4 × PDL
= 1,4 × 0
=0
- PU42 = (1,2 × PDL) + (1,6 × PLL)
= (1,2 × 0) + (1,6 × 0)
= 0 kg/m

Momen Ultimit

1 2
- Mx1 = × QU42 × Lx × cos α
8
1 2
= ×205,9544 × 3 , 6 × cos30
8
= 288,9460 kg.m
1
- Mx2 = × ρU 42 × Lx × cos α
4
1
= ×0 × 3,6x cos30
4
= 0 kg.m

( )
2
1 3,6
- My1 = ×Q U42 × × sin α
8 3

( ) x sin30
2
1 3,6
= ×205,9544 x o
8 3
= 18,5358 kg.m
1 Ly
- My2 = × ρU 42 × × sin α
4 3
1 3,6
= ×0 × × sin 30o
4 3
= 0 kg.m
- Mux = M X1 + M X2
= 288,9460+ 0
= 280,9460 kg.m
- Muy = M y 1+ M y2
= 18,5358+ 0
= 18,5358 kg.m

Tegangan

Mx1 288,9460 28894,60


- σ x1 =W = 37,4 = 37,4
x
= 772,5828 kg/cm2
Mx 2 0 0
- σx2 =W = 37,4 = 37,4
x

= 0 kg/cm2
My 1 18,5358 1853,58
- σ y1 = Wy =8,19 = 8,19

= 226,3223 kg/cm2
M2 1 0 0
- σy2 = W y = 8,19 = 8,19

= 0 kg/cm2

- σ √ 2
= ( σ x1+σ x2 ) + ( σy 1+ σy 2 )
2

= √ ( 772,5828+0)2 + ( 226,3223+0 )2
= 805,0502 kg/cm2 < Tegangan Ijin Baja = 2900 kg/cm2

Lendutan

Ix = 280 cm4 (Diambil dari tabel kanal C (PT. Gunung Garuda)


Iy = 28 cm4 (Diambil dari tabel kanal C (PT. Gunung Garuda)
5 Q DL × Lx4
- δ x1 = ×
384 E× I x
× cos α

5 0,90162 x 360 4
= ×
384 (2× 106 )×280
× cos 30o

= 0,3049 cm
5 Qll× Lx 4
- δ x2 = 384 × E× I × cos α
x

4
5 0,6110× 360
= ×
384 (2× 106 )×280cm
× cos 30o

= 0,2066 cm

( ) × sin 30
4
Ly
QDL×
- δ y1 =5 ×
3 o

384 E× I y
( )
4
360
0,90162 ×
= 5
× ×
3sin 30o
384 (2× 106 )×28 cm

= 0,02173 cm

( ) × sin 30
4
Ly
QLL×
- δ y2 =5 ×
3 o

384 E× I y

( )
4
360
0,6110×
=5 ×
3
×
sin 30o
6
384 (2x 10 )×28cm

= 0,01472 cm

- √
δ Tetap = ( δ x1 )2 + ( δ y1 )2

= √ ( 0,3049 )2 + ( 0,02173 )2

= 0,3056 cm < Tegangan lendutan ijin tetap = 1,0 cm

= √ ( δx1 + δx2 ) + ( δy1 + δy2)


2 2
- δ Sem

= √ ( 0,3049+0,2066 )2 + ( 0,02173 +0,01472 )2

= 0,5127 cm < Tegangan lendutan ijin Sem = 1,5 cm


5. Perencanaan Dimensi Sagrod

L=3800 cm

Gambar 3.0.2 Perencanaan Sagrod

Beban perhitungan menggunakan kasus atau kondisi ke-3


QDL : 90,162 kg/m
QLL :0
PDL :0
PLL : 100 kg
Beban ultimit (Qu)
Qu1 = 1,4 x QDL
= 1,4 x 90,162
= 126,2268 kg/m
Qu2 = (1,2 x QDL) + (1,6 x QLL)
= (1,2 x 90,162) + (1,6 x 0)
= 108,1944 kg/m
Beban ultimit (Pu)
Pu1 = 1,4 x QDL
= 1,4 x 0 = 0
Pu2 = (1,2 x PDL) + (1,6 x PLL)
= (1,2 x 0) + (1,6 x 100)
= 160 kg
Diambil Qu2 dan Pu2, maka;
L
ƩPu = Qu2 x
3
+ Pu2
3,6
= 108,1944 x + 160
3
= 289,8332 kg
G = ƩPu x sin α
= 289,8332 x sin 30o
= 144,9166 kg
Gkkl = 144,9166 x 9 bh
= 1304,249 kg

Diambil ukuran sagrod Ø12

1
Asagrod = x π x d2
4

1
= x π x 1,22
4

= 1,1309 cm2

Gkkl
σ = < 2900 kg/cm2
Asagrod

1304,249
= < 2900 kg/cm2
1,1309

= 1153,284 kg/cm2 < 2900 kg/cm2

6. Pembebanan yang bekerja pada kuda-kuda

Gambar 3.3 pembebanan yang bekerja pada kuda-kuda


β = 30⁰
1. Beban titik menggunakan kasus ke-4 (QDL = 115,232 kg/m)
a. Pmati = QDL x L
= 90,162 x 3,6 m
= 324,5832 kg
1 1
b. P = x Pmati
2 mati 2
1
= x 324,5832 kg
2
= 162,2916 kg
c. Phidup = QLL x L
= 61,10 kg/m x 3,6 m
= 219,960 kg
1 1
d. P = x Phidup
2 hidup 2
1
= x 219,960 kg
2
= 109,980 kg
2. Beban Angin dan Hujan
Dengan sudut yang digunakan β = 30⁰

Sesuai dengan peraturan (PPPURG -1987), Karena β = 30⁰ < 65⁰ maka

- Koefisien Angin Tekan α


= (0,02 . β) – 0,4 = (0,02 x 30°) – 0,4 = 0,2
a. Qtekan = jarak kuda-kuda x beban angin x α
= 3,6 m x 47 kg/m2 x 0,2
= 33,840 kg/m
b. Qhisap = jarak kuda-kuda x beban angin x -0,4
= 3,6 m x 47 kg/m2 x -0,4
= -67,6680 kg/m
3. Beban Plafon
a. Pplafon = berat akustik x jarak kuda-kuda x jarak segmen
= 18 kg/m2 x 3,6 kg/m2 x 1,3
= 84,24 kg

b. ½ Pplafon = ½ x 84,24 kg
= 42,12 kg

7. Perhitungan tegangan profil baja siku 2L 75 x 75 x 12 akibat beban


tekuk

Diketahui :

P = 28273,76 Kgf (Tabel output SAP 2000, Frame 1, Comb 2)

Mutu Baja = BJ 37 (soal)

fy = 240 MPa (SNI 03-1729-2002)

E = 200000 MPa (SNI 03-1729-2002)

A = 2 x (33,12) = 66,24 cm2

Lpanjang batang = 1,87459 m = 1874,59 mm

Ix = 163 cm4 Untuk profil 2L

Penyelesaian :

r =
√ √
Ix
A
= 163 = 1,5687 cm = 15,687mm
66,24

KxL 0,8 x 1874,59


λ = r = 15,687 = 95,5997
λ =
λ
π
x
√ fy 95,5997
E
=
π √
x 240 = 1,0541
200000

1,43
Untuk 0,25 < λ < 1,2 maka ω =
1,6−(0,67. λ)

1,43
ω =
1,6−(0,67 x 0,9292)

= 1,4224

P Mx My
σ = ω. ± ±
A Wx Wy

28273,76 0 1,87
σ = 1,4224 x + +
66,24 28 6,33

= 607,430023472 kg/cm2

28273,76 0 1,87
σ = 1,4224 x − −
66,24 28 6,33

= 606, 839186189 kg/cm2

Diambil σ yang terbesar yaitu = 607,430023472 kg/cm2

Syarat σ 2 L < σijin

607,430023472 kg/cm2 < 2400 kg/cm2 … OK (Profil dapat dipasang)

Anda mungkin juga menyukai