KONTRUKSI
Dosen:
Wita Kristiana,ST.,MT.
NIP. 19770101 200801 2037
Mata Kuliah:
Manajemen Proyek Kontruksi (C)
Oleh:
Johanes Sitorus 213020501124
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu penulis akan sangat menghargai kritik dan saran untuk membangun makalah
ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,
Terimakasih .
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2
BAB 1 .................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN.................................................................................................................................. 5
2.1 Pihak – pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi ................................................................ 5
2.1.1 Pemilik Proyek (owner) ................................................................................................... 5
2.1.6 Konsultan Perencana ..................................................................................................... 10
2.1.3 Kontraktor...................................................................................................................... 10
2.1.5 Konsultan Pengawas ...................................................................................................... 11
2.1.6 Organisasi Proyek Konstruksi ....................................................................................... 11
3.1 Struktur Organisasi Proyek ................................................................................................ 12
3.1.1 Project Manager ............................................................................................................ 12
3.1.2 Deputy Project Manager (DPM) .................................................................................... 12
3.1.3 Quality Control (QC) ...................................................................................................... 13
3.1.4 Koordinator Lapangan ................................................................................................... 13
3.1.5 Project Production Manager (PPM)............................................................................... 13
3.1.6 Surveyor ......................................................................................................................... 13
3.1.7 Koordinator Engineering................................................................................................ 14
3.1.8 Logistik ........................................................................................................................... 14
3.1.9 Safety Manager.............................................................................................................. 14
3.1.10 Subkontraktor ................................................................................................................ 15
4.1 Kontrak Konstruksi ........................................................................................................... 15
BAB III .............................................................................................................................................. 16
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 17
SOAL................................................................................................................................................... 18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pihak – pihak yang terlibat dalam proyek kontruksi
2. Untuk mengetahui pengertian dari Organisasi Proyek Kontruksi
3. Untuk mengetahui pengertian dari Kontrak Kontruksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pihak – pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
2.1.1 Pemilik Proyek (owner)
Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang memiliki
proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang
membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005). Pemberi tugas dalam surat
perjanjian pemborongan adalah sebagai pihak pertama dan dapat mengambil
keputusan sepihak untuk mengambil alih pekerjaan yang dilakukan, dengan cara
menulis surat kepada kontraktor apabila terjadi hal-hal diluar kontrak yang
ditetapkan dalam undang-undang didalam surat perjanjian kerja (SPK). Pemberi
tugas juga berwenang untuk memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada
kontraktor.
Menurut Ervianto (2005) tugas dan wewenang pemilik proyek adalah :
10. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahukan
secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal di luar kontrak yang
ditetapkan.
2.1.6 Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi
tugas oleh pemberi tugas untuk merencanakan dan mendesain bangunan sesuai
dengan keinginan pemilik proyek. Selain itu juga memberikan saran dan
pertimbangan akan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan
proyek tersebut. Perencana juga bertugas untuk memberikan jawaban dan
penjelasan atas hal-hal yang kurang jelas terhadap gambar rencana dan rencana
kerja dan syarat-syarat. Perencana juga harus membuat gambar revisi bila terjadi
perubahan-perubahan rencana dalam proyek. Pekerjaan perencanaan meliputi
perencanaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, anggaran biaya serta
memberikan saran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan (Ervianto,
2005).
2.1.3 Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan (Ervianto, 2005).
1.1 Pengguna jasa, adalah pihak yang menggunakan jasa pihak lain dalam pekerjaan
konstruksi seperti pemilik bangunan/konstruksi, pemberi tugas, pengembang
dan kontraktor utama yang menggunakan jasa subkontraktor dan atau pemasok
(supplier)
2.1 Penyedia jasa, adalah pihak yang menyediakan jasa untu kegiatan pekerjaan
konstruksi, seperti konsultan perencana teknis/desain/perancang, kontraktor
pelaksana konstruksi, konsultan pengawas konstruksi dan konsultan manajemen
konstruksi
3.1 Struktur Organisasi Proyek
Struktur organasasi yang digunakan dalam studi ini adalah struktur organisasi
proyek . Secara umum tugas dan wewenang masing - masing unsur pelaksana (kontraktor
utama) tersebut adalah sebagai berikut
Project Manager adalah wakil dari Perusahaan atau Kontraktor Utama yang
memimpin sebuah proyek. Project Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
Deputy Project Manager merupakan wakil dari Project Manager yang bertugas
membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek di lapangan. DPM
bertanggung jawab kepada Project Manager yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Menguasai detail dan spesifikasi teknis kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan
proyek.
2. Membantu Project Manager menyusun bahan / Materi Rencana Mutu Proyek.
3. Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek.
4. Menyusun Schedule mingguan/bulanan berdasarkan master schedule kontrak kerja,
menjamin pelaksanaan sehari-hari di lapangan sesuai schedule yang dibuat.
5. Menjamin tersedianya tenaga kerja, material, dan alat yang memadai.
6. Menjamin tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor/subkontraktor.
7. Menjamin tersedianya dana pembayaran upah/opname mandor.
8. Memimpin/mengarahkan secara langsung Koordinator Lapangan untuk memenuhi
persyaratan mutu, waktu, dan biaya yang telah disepakati.
9. Menyusun detail/materi progress claim untuk disetujui oleh Project Manager dan
Pemberi Tugas.
10. Tertib administrasi sesuai dengan sistem administrasi perusahaan.
11. Menyiapkan detail materi laporan bulanan bersama Project Manager.
3.1.3 Quality Control (QC)
3.1.6 Surveyor
Pelaksana Survey bertanggung jawab kepada Koordinator Lapangan yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a) Bertanggung jawab kepada pekerjaan yang berhubungan marking.
b) Mengontrol elevasi atau center line.
c) Pengawasan balok dan kolom.
d) Pengawasan dinding.
e) Marking stek finishing.
f) Memberi informasi bila terjadi ketidaksesuaian gambar terhadap lapangan.
3.1.8 Logistik
Tugas logistik (bagian gudang) pada umumnya adalah mencatat setiap
pemasukan dan pengeluaran barang-barang atau material yang diperlukan proyek
dan memeriksa apakah persediaan barang-barang atau material tersebut masih
cukup atau tidak. Maka tugas dan tanggung jawab bagian gudang (logistik) adalah
sebagai berikut :
a) Membuat resume stock material di lapangan berdasarkan schedule kerja
proyek.
b) Membuat order kebutuhan material ke penyalur sesuai dengan volume, jenis
dan tahapan pekerjaan di lapangan, beberapa hari sebelum material tersebut
akan dipakai.
c) Menerima kedatangan material di lapangan dan memeriksa apakah sudah
sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dipesan.
d) Mengatur penyimpanan material di gudang supaya tidak rusak.
e) Mencatat dan membuat arsip surat-surat dan nota pesanan.
f) Bertanggungjawab atas kelancaran, kualitas dan kesiapan material yang
diperlukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Agar tidak kehabisan stock,
maka biasanya bila persediaan material tinggal 50%, bagian logistik telah
memajukan permohonan untuk pemesanan kembali.
g) Bertanggung jawab atas keamanan dan kualitas material yang tersimpan di
gudang.
3.1.10 Subkontraktor
Subkontraktor adalah kontraktor khusus yang dipilih berdasarkan penawaran
yang diajukan dan disetujui oleh pemilik proyek. Subkontraktor bertanggung jawab
kepada kontraktor utama. Tugas dan wewenang subkontraktor adalah sebagai
berikut:
a. Melaksanakan pekerjaan yang dibebankan oleh kontraktor utama sesuai dengan
gambar rencana, peraturan-peraturan, dan syarat-syarat yang ditetapkan.
b. Bertanggung jawab langsung terhadap kontraktor utama mengenai hasil
pekerjaan yang telah dilaksanakannya.
c. Menyerahkan hasil pekerjaan kepada kontraktor utama sesuai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan.
Arini, W. (2021, Desember 19). Stakeholder dalam Manajemen Konstruksi. Retrieved from
https://ilmuteknik.id/: https://ilmuteknik.id/stakeholder-dalam-manajemen-konstruksi/
kiswati, s. (1 juni 2019). neo teknika vol 5, ANALISIS KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
TERHADAP PENERAPAN.
Koto, M. S. (Februari 2017). Jurnal Ilman, Fungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek.
Mahatmavidya, P. A. (2021, November 26). Struktur Organisasi Proyek: Pengertian dan Tugas
Masing-masing Jabatan. Retrieved from https://mekari.com/:
https://mekari.com/blog/struktur-organisasi-proyek/
SOAL
Pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
15
b. Pengguna Anggaran
c. Pemegang Kas
d. Pembukuan
e. Juru Bayar
f. Pengawas Lapangan
g. Laboratory Technician
Kontrak Konstruksi
16
Kontrak konstruksi adalah dokumen yang mempunyai kekuatan hukum yang memuat
persetujuan bersama secara sukarela antara pihak kesatu dan pihak kedua. Pihak kesatu
berjanji untuk memberikan jasa dan menyediakan material untuk membangun proyek bagi
pihak kedua. Sedangkan pihak kedua berjanji untuk membayar sejumlah uang sebagai
imbalan untuk jasa dan material yang telah digunakan.
17
10
e. Kontrak biaya tambah yaitu dimana pemborong dibayar sebesar biaya dasar yang
dikeluarkan pemborong ditambah biaya pengawasan, keuntungan pemborong dan
biaya kantor pusat yang besarnya 10% - 20%.
17
11
17
12
17
13
17