Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BESAR I

ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN

Kelompok : 7

Fauziah Fadhilah Zahrah | 41120010004


Farrel Akbar Putra Koswara | 41120010082
Geraldy Rio Nathanael | 41120010113
Pandega Yudatama Widiantoro | 41120010037

Dosen Pengampu : Lily Kholida, ST, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan nikmat dan karunia, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
besar ini dengan guna memenuhi salah satu syarat lulus mata kuliah Aspek Hukum
dalam Pembangunan.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari beberapa pihak
yang membantu memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
di dunia teknik sipil.

Tangerang, 4 Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. iv

BAB I .......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ...................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................1

1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................................................1

BAB II .....................................................................................................................................2

PEMBAHASAN .....................................................................................................................2

2.1 Gambaran Umum ...........................................................................................................2

2.2 Aturan Perundangan .......................................................................................................3

2.3 Proses Pembuatan Kontrak Konstruksi ..........................................................................3

BAB III ....................................................................................................................................5

ADMINISTRASI KONTRAK...............................................................................................5

3.1 Organisasi Proyek ..........................................................................................................5

3.2 Kerangka Administrasi Kontrak Konstruksi ..................................................................7

BAB IV ..................................................................................................................................11

TIPE KONTRAK KONSTRUKSI ......................................................................................11

4.1 Tipe Kontrak Konstruksi ..............................................................................................11

4.2 Dampak dari Tipe Kontrak Konstruksi ........................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.1........................................................................................................ 6

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 .................................................................................................... 3

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengaturan hukum merupakan bagian penting dalam proses pengadaan barang
dan jasa pada dunia konstruksi yang diadakan oleh para pihak yang terlibat dalam
proses konstruksi. Dalam pengadaan barang dan jasa ini sangat dibutuhkan payung
hukum agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran perjanjian yang akan merugikan
satu pihak.
Oleh karena itu perlu dibuatkan perjanjian konstruksi, perjanjian ini sifatnya
mengikat. Dokumen ini berisikan pasal-pasal mengenai hal apa saja yang harus
ditaati untuk proses pengadaan barang dan jasa sehingga proyek konstruksi ini
berjalan dengan lancar meskipun masalah dalam dunia konstruksi ini tidak dapat
dihilangkan secara keseluruhan namun dapat diminimalisir.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran proyek konstruksi tersebut?
2. Bagaimana struktur dalam pembuatan surat perjanjian kontrak tersebut?
3. Untuk harga kontrak tersebut menggunakan apa dan apa dampak dari
penggunaannya?
4. Apa isi pasal yang berada pada surat perjanjian kontrak tersebut?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui gambaran umum proyek konstruksi
2. Mengetahui bagaimana struktur dalam pembuatan surat perjanjian kontrak
tersebut
3. Mengetahui jenis harga kontrak tersebut dan bagaimana dampaknya untuk
proyek tersebut
4. Mengetahui isi pasal yang mengikat antar pihak yang bersangkutan selama
proyek konstruksi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum


Pengerjaan pengadaan dan pemasangan railing balkon unit Tower C area
apartemen proyek Transpark Bintaro ini merupakan proyek yang berlokasi di Jl.
MH. Thamrin Sector VII CBD blok B&/A3 No.9 Pondok Jaya, Pondok Aren,
Tangerang Selatan, Banten.
Railing biasa juga disebut sebagai pegangan atau pagar yang memiliki
fungsi utama sebagai media pengaman untuk mencegah terjatuh. Dalam pengadaan
proyek konstruksi ini harga kontrak untuk melakukan pekerjaan sejumlah
364.000.000 yang mana harga ini sudah termasuk overhead, keuntungan, jasa, PPN
10% dan PPH sesuai ketentuan yang berlaku.

Nama proyek : Pemasangan Railing Balkon Unit Tower C Area Apartemen


Proyek Trans Park Bintaro
Pemberi Tugas : PT ALFA RETAILINDO
Kontraktor : PT HANCO DEWANTARA
Waktu Pelaksanaan : 12 Oktober 2020-12 Desember 2020

Jenis kontrak yang digunakan adalah Lump Sum Fixed Price dengan
pekerjaan dan pemasangan railing balkon unit Tower C menggunakan material :
• Pipa 2” (Hand Railing)
• Hollow 40x40x1.2mm (Vertical Utama)
• Hollow 40x40x1.2mm (Horizontal Utama)
• Hollow 40x40x1.2mm (Vertical Pengisi)
• Dynabolt M10
• Cat Zinzhromate + Finish

2
(gambar 2.1.1 Lokasi)

2.2 Aturan Perundangan


Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sesuai dengan tujuan pembangunan tersebut maka kegiatan
pembangunan baik fisik maupun non fisik memiliki peranan yang penting bagi
kesejahteraan masyarakat.
Undang-Undang ini mengatur penyelenggaraan Jasa Konstruksi dengan
tujuan untuk memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi
untuk mewujudkan struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan
hasil Jasa Konstruksi yang berkualitas; mewujudkan tertib penyelenggaraan Jasa
Konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa dalam menjalankan hak dan kewajiban.
Berdasarkan analisis kami aturan perundangan terkait barang dan jasa yang
dipakai adalah UUJK no 2 tahun 2017 yang mana dijelaskan pada pasal 47 tentang
kejelasan identitas para pihak,masa pertanggungan yang memuat jangka waktu
pelaksanaan dan pemeliharan penyedia jasa yang terhitung dari tanggal ditanda
tanganinya berita acara serah terima pertama dari kontraktor kepada owner selaku
pemberi tugas,dan juga cara pembayaran dan tipe sifat harga kontrak yang tertera
pada kontrak konstruksi tersebut.

2.3 Proses Pembuatan Kontrak Konstruksi


Proses pembuatan kontrak konstruksi ini diawali dengan melampirkan Surat
Perjanjian Kerja (SPK) yang berisi perintah dimana Pihak Pertama/Owner
menunjuk Pihak Kedua/Kontraktor sebagai penerima kerja. Penujukan tersebut

3
dalam Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Railing Balkon Unit Tower C Area
Apartemen Proyek Transpark Bintaro.
Dokumen Perubahan Kontrak, Perjanjian Konstruksi (Construction
Agreement) yang telah disepakati oleh kedua pihak, Surat Penunjukan Kontraktor,
Syarat-Syarat Kontrak, Berita Acara Rapat Negosiasi, Berita Acara Klarifikasi,
Berita Acara Aanwijzing, Lampiran dan setiap dokumen lain yang terkait sebagai
bagian dari Kontrak, Spesifikasi Teknis, Gambar, dan Bills of Quantities.

4
BAB III

ADMINISTRASI KONTRAK

Administrasi kontrak adalah suatu terminologi yang menggambarkan


penanganan komersial dari suatu kontrak sejak kontrak tersebut ditandatangani
sampai diakhiri secara resmi atau putus tidak direncanakan (karena kesalahan
kontrak) atau pengakhiran kontrak dini. Administrasi kontrak konstruksi berfungsi
menggerakkan proyek atau menyelesaikan perselisihan dan pembayaran, mengurus
perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah/kurang) dan klaim-klaim serta
menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul selama pelaksanaan kontrak.

3.1 Organisasi Proyek


Dalam sebuah proyek, pasti terdapat sebuah struktur organisasi proyek yang
telah tersusun dengan baik untuk menyelesaikan sebuah proyek. Struktur tersebut
dibuat karena dalam pengerjaan sebuah proyek membutuhkan banyak tenaga kerja
dengan tugasnya masing-masing. Dengan demikian, susunan organisasi dibutuhkan
karena melibatkan banyak orang dalam menyelesaikan sebuah proyek. Selain itu,
manajemen proyek juga membutuhkan perencanaan dengan tujuan agar plan yang
sudah ditetapkan bisa terlaksana secara efisien dan efektif.
Dalam kontrak konstruksi yang kami analisis ini, PT ALFA RETAILINDO
sebagai Pemilik Proyek atau Owner dan PT HANCO DEWANTARA sebagai
Kontraktor. Untuk mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan, pemberi
tugas akan diwakili oleh konsultan manajemen konstruksi ataupun pihak lain yang
ditunjuk oleh pemberi tugas.

5
Pemberi Tugas
(owner)

Konsultan Manajemen
Konstruki

Konsultan Arsitek Konsultan Struktur Konsultan Pengawas

Kontraktor

Konsultan QS

(tabel 3.1.1 struktur organisasi proyek)

• Pemberi Tugas : Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang
membayar biaya pekerjaan tersebut.
• Konsultan Arsitek : Konsultan Arsitek adalah seorang yang bisa menjelaskan
kepada arsitek dengan sejelas-jelasnya tentang alasan mengapa desain arsitektur
rumahnya seperti itu, dan bagaimana mewujudkan desain arsitektur tersebut.
• Konsulan Pengawas : Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik
proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan padas saat proyek
berlangsung.

6
• Konsultan Struktur : Konsultan perencana struktur merupakan pihak yang ditunjuk
oleh pemilik proyek atau klien untuk melaksanakan pekerjaan proyek perencanaan.
• Kontraktor : Kontraktor adalah sebuah tenaga profesional dimana mereka
memberikan layanan serta keterampilan kepada perorangan, perusahaan, atau juga
negara dalam masa waktu tertentu.
• Konsultan QS : Konsultan merupakan tenaga kerja yang mempunyai keahlian
perhitungan volume,penilaian pekerjaan konstruksi sehingga pekerjaan dapat
dibayarkan dan biayanya dapat diperkirakan.

3.2 Kerangka Administrasi Kontrak Konstruksi


Kerangka administrasi kontrak konstruksi pada Proyek Pemasangan Railing
Balkon Unit Tower C Area Apartemen Transpark Bintaro adalah sebagai berikut :

Pasal 1 : Lingkup Pekerjaan


Didalam lingkup pekerjaan ini terdapat Surat Perjanjuan Kerja, Surat
Penunjukan, Berita Acara Rapat Negosiasi, Berita Acara Rapat Klarifikasi, Gambar
Kontrak, Spesifikasi Teknis Kontrak, Perincian Nilai Kontrak (Bills of Quantities)
dan Dokumen Penawaran.

Pasal 2 : Harga Kontrak


Harga kontrak untuk proyek ini sejumlah Rp. 364.000.000,- (Tiga Ratus
Enam Puluh Empat Juta Rupiah) dimana harga tersebut sudah termasuk overhead,
keuntungan, jasa, PPN 10%, dan PPh sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 3 : Jangka Waktu Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini terhitung mulai tanggal 12 Oktober
2020 sampai dengan 12 Desember 2020 yang sudah memperhitungkan hari libur
resni dan efek hari libur pekerja pada hari raya.

Pasal 4 : Denda
Untuk denda keterlambatan, dihitung sebesar 0,1% per hari dari harga kontrak
dan maksimal 5% dari harga kontrak. Jika mengabaikan instruksi Pemberi

7
Tugas/Wakil Pemberi Tugas, setelah Kontraktor mendapatkan perintah tertulis 3
kali berturut-turut dengan jangka waktu 1x24 jam per sekali peringatan, maka
denda yang akan didapat sejumlah Rp. 5.000.000,- (Lima Juta
Rupiah)/kelalaian/hari/kalender sampai instruksi tersebut dilaksanakan.
Keterlambatan kerena force majeure tidak dikenakan denda tetapi Kontraktor
wajib memberitahukan perihal force majeure kepada pihak Pemberi Tugas/Wakil
Pemberi Tugas secara tertulis dalam waktu kurang dari 3 hari kalender terhitung
sejak terjadinya peristiwa tersebut. Jika denda akumulatif sudah mencapai 5% dari
Harga Kontrak dan pekerjaan masih juga belum selesai, maka Pemberi Tugas
berhak memberikan tugas tersebut kepada Pihak Ketiga atas biaya Kontraktor.

Pasal 5 : Masa Pemeliharaan


Masa Pemeliharaan adalah 12 (dua belas) bulan terhitung dari tanggal
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama (“BAST I”) dari Kontraktor
kepada Pemberi Tugas dengan kewajiban menyelesaikan kekurangan dalam
menyempurnakan pekerjaan dan memperbaiki seluruh defect (cacat/kerusakan)
yang timbul setelah BAST I atau sebelumnya yang baru diketahui pada saat Masa
Pemeliharaan.

Pasal 6 : Cara Pembayaran


Pihak Pemberi Tugas melakukan pembayaran Uang Muka sebesar 25% dari
nilai kontrak setelah dikurangi Provisional Sum akan dibayarkan setelah
ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerja tanpa Jaminan Uang Muka tanpa Jaminan
Pelaksanaan. Untuk pembayaran berikutnya akan dilakukan sekali setiap bulan
(Monthly Progress Payment) selama waktu pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
akumulasi prestasi fisik pekerjaan yang diselesaikan dilapangan setiap bulan.
Retensi sebesar 5% dari Harga Kontrak akan ditahan sebagai Jaminan
Pemeliharaan dan akan dibayarkan kepada Kontraktor setelah menyelesaikan Masa
Pemeliharaan selama 12 bulan dengan baik yang dinyatakan dengan telah
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Kedua (“BAST II”).

8
Pembayaran atas progress sebesar 100% akan diproses setelah selesai
perhitungan kerja tambah kurang (bila ada) dengan ditantatanganinya Addendum,
Final Account, dan BAST I oleh para pihak.
Lamanya proses pembayaran Pemberi Tugas maksimum 30 hari kalender terhitung
setelah dokumen-dokumen pembayaran diterima lengkap dan benar oleh Bagian
Keuangan Pemberi Tugas dan setiap tagihan pembayaran harus melampirkan bukti
penyetoran PPN dari tagihan pembayaran sebelumnya yang telah dilegalisir oleh
kantor pajak setempat.

Pasal 7 : Jaminan-Jaminan
Jaminan-jaminan ini terdiri dari Jaminan Uang Muka dan Jaminan Pelaksanaan.

Pasal 8 : Manajemen Konstruksi


Konsultan Manajemen Konstruksi atau Pihak Lain yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas bertugas untuk memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 9 : Kondisi Serah Terima Pekerjaan


Serah terima pekerjaan dapat dilakukan setelah pekerjaan diselesaikan
100% dan diterima baik oleh Pemberi Tugas yang dinyatakan dengan
ditandatanganinya BAST I oleh para pihak.

Pasal 10 : Asuransi
CAR dan TPL dicover dan ditanggung oleh Pemberi Tugas serta Decuctible
CAR dan TPL ditanggung oleh Kontraktor.

Pasal 11 : Quality Assurance Plan


Kontraktor wajib memenuhi secara keseluruhan prosedur dan standart yang
sudah ditetapkan oleh Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi. Kontraktor juga
wajib memasukan Quality Plan yang meliputi struktur organisasi, prosedur
pekerjaan, alur pekerjaan (flow chart), daftar pemeriksaan, jadwal pelaksanaan,

9
laporan harian, laporan mingguan, dan lain-lain yang akan diperiksa dan disetujui
oleh Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.

Pasal 12 : Force Majeure


Pemberi Tugas maupun Kontraktor tidak dapat dimintakan
pertanggungjawabannya sehubungan dengan tidak dapat
dilaksanakannya/dipenuhinya ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian Kerja ini
oleh masing-masing pihak karena adanya Force Majeure (bencana alam, huru hara
dan keadaan perang pada saat pelaksanaan pekerjaan). Force Majeure harus
dilaporkan oleh Kontraktor kepada Pemberi Tugas dalam waktu paling lambat 3
hari kalender setelah force majeure terjadi.

10
BAB IV

TIPE KONTRAK KONSTRUKSI

4.1 Tipe Kontrak Konstruksi


Dalam pelaksanaan proyek pembangunan, terdapat jenis jenis konstruksi
yang digunakan sesuai dengan kebutuhan proyek masing-masing. Kontrak
konstruksi sendiri merupakan dokumen yang berkaitan dengan proses pelaksanaan
dan peraturan hukum antara pengguna dan penyedia jasa konstruksi. Kontrak
konstruksi akan sangat membantu ketika dalam proses pembangunan terjadi sebuah
kesalahan atau timbul masalah pada proyek konstruksi. Pengguna dan penyedia jasa
konstruksi telah memiliki panduan yang mengatur jalan keluar permasalahan dan
tentunya telah disetujui kedua belah pihak sebelumnya. Berdasarkan cara
membayarnya tipe kontrak konstruksi dibagi menjadi :
a. Lump sum : Lump sum merupakan kontrak yang menyatakan harga
keseluruhan yang dibayarkan owner kepada kontraktor untuk sejumlah
pekerjaan konstruksi
b. Harga Satuan : Harga satuan merupakan kontrak yang menyepakati harga
satuan untuk pekerjaan dengan spesifikasi tertentu dengan volume pekerjaan
yang masih diperkirakan.
c. Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan : Merupakan kontrak pengadaan
barang/peerjaan konstruksi/jasa lainnya gabungan lumsum dan harga satuan
dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
d. Terima Jadi : Kontrak Terima Jadi (Turnkey) Merupakan kontrak pengadaan
pekerjaan konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan ketentuan sebagai berikut :
• Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan
• Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan
dalam kontrak.

11
e. Presentase : Kontrak Persentase adalah kontrak yang menyepakati bahwa pihak
pemilik proyek akan membayar pihak kontraktor sesuai dengan
pengeluarannya atas proyek yang sudah selesai.

Tipe kontrak yang digunakan pada proyek Pengerjaan pengadaan dan


pemasangan railing balkon unit Tower C area apartemen proyek Transpark Bintaro
ini adalah Lump Sum Fixed Price. Lump Sum Fixed Price adalah kontrak
pembayaran total berdasarkan jumlah semua biaya tanpa terkecuali. Biaya tersebut
meliputi biaya bahan, biaya manusia, biaya administrasi, sampai biaya-biaya lain
yang dikhawatirkan akan muncul, misalnya biaya denda, biaya kerusakan, dan
sebagainya.

4.2 Dampak dari Tipe Kontrak Konstruksi


Dampak kelebihan dan kekurangan dari menggunakan tipe kontrak konstruksi
adalah :
1. Kelebihan
a) Saat pelaksanaan proyek pelaksana tidak perlu khawatir akan kendala
finansial yang ada karena dana sudah siap di awal
b) Kelebihan selanjutnya adalah proyek konstruksi akan lebih lancar karena
kebutuhan dapat dipenuhi dalam waktu singkat.Sehingga orang-orang
yang berada dalam proyek tersebut tidak khawatir karena kebutuhan
proyeknya sudah disediakan.
2. Kekurangan
Kekurangan dari kontrak ini salah satunya owner tidak dapat membayar
dengan cara dicicil sehingga untuk pembayarannya harus dilakukan secara
keseluruhan sesuai kesepakatan perjanjian kedua belah pihak.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://sipjaki.pu.go.id/peraturan/download/174
https://umb-post.mercubuana.ac.id/mod/resource/view.php?id=417886
https://mekari.com/blog/struktur-organisasi-proyek/
https://rencanamu.id/profesi/arsitektur-dan-konstruksi/konsultan-arsitek
http://e-journal.uajy.ac.id/3185/3/2TS10563.pdf
https://www.constructionplusasia.com/id/lebih-dekat-dengan-konsultan-
perencana-struktur/
https://prospeku.com/artikel/kontraktor-adalah---3990
https://www.hashmicro.com/id/blog/supplier-
adalah/#:~:text=Bagi%20sebuah%20bisnis%2C%20pemasok%20merupakan,akan
%20mengolahnya%20menjadi%20barang%20jadi.
https://ulp.pu.go.id/berita/63/jenis-jenis-kontrak-pengadaan-barang-jasa

13

Anda mungkin juga menyukai