Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ASPEK HUKUM ADMINISTRASI KONTRAK

PENJELASAN PP NO.22 TAHUN 2020

Disusun Oleh :
Muh Priawibawa Gandatama (4519041049)
UNIVERSITAS BOSOWA
FAKULTAS TEKNIK
PRODI SIPIL
2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat


menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Aspek Hukum &

Administrasi Kontrak mengenai “Penjelasan PP No.22 Tahun 2020”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalam makalah ini. Untuk

itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya

makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian

apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf

yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembaca

terutama kepada kami sebagai penulis. Terima kasih.

Makassar, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................

BAB I..........................................................................................................................................................

PENDAHULUAN ...........................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................................

1.3 Tujuan ...........................................................................................................................................

BAB II........................................................................................................................................................

PEMBAHASAN...........................................................................................................................................

Pasal 124....................................................................................................................................................

Pasal 125.........................................................................................................................................

Pasal 126..........................................................................................................................................

BAB III .............................................................................................................................................................

PENUTUP ......................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jasa konstruksi merupakan salah satu industri yang terus berkembang seiring

dengan pesatnya pembangunan. Semakin maju sebuah daerah, semakin

berkembang juga usaha jasa konstruksi karena kebutuhan akan bangunan gedung

yang dipergunakan untuk pemukiman, industri, fasilitas-fasilitas umum dan lain

sebagainya semakin meningkat. Usaha jasa konstruksi merupakan salah satu

kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang mempunyai peranan

penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya tujuan

pembangunan nasional.

Kegiatan konstruksi adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun

prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction),

pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan

elektrikal. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai suatu pekerjaan, tetapi

dalam kenyataannya konstruksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari

beberapa pekerjaan lain yang berbeda yang tujuan akhirnya adalah satu unit

bangunan, itulah sebabnya ada bidang/sub bidang yang dikenal sebagai

klasifikasi.

Sejalan dengan berkembangnya pembangunan infrastruktur di Indonesia,

telah berdampak pada meningkatnya bidang usaha jasa konstruksi. Dalam rangka

menjaga iklim usaha yang kondusif serta penyederhanaan aturan jasa konstruksi,

Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2020

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang

Jasa Konstruksi. Peraturan Pemerintah ini sekaligus merupakan payung hukum

turunan yang mengatur pelaksanaan teknis UU Jasa Konstruksi. Pengaturan

dalam PP ini berlaku pada seluruh pekerjaan konstruksi di Indonesia, baik yang

dilaksanakan melalui sektor pemerintah, swasta maupun usaha perorangan.

Dibandingkan dengan pengaturan sebelumnya, PP No. 22/2020 ini


memberikan pedoman yang lebih jelas dalam pembagian tanggung jawab dan

kewenangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, baik provinsi/kabupaten/kota

dalam penyelenggaraan pembinaan, pengawasan jasa konstruksi dan pengenaan

sangsi; penataan kembali struktur usaha dan segmentasi pasar jasa konstruksi;

pengaturan rantai pasok sumber daya konstruksi serta perluasan peran masyarakat

jasa konstruksi.

Beberapa pasal dalam PP No 22 Tahun 2020 sangat strategis dalam

memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat jasa konstruksi untuk

dapat berperan aktif dalam pengawasan, pemberian masukan perumusan

kebijakan serta forum jasa kontruksi. Disamping itu, masyarakat jasa konstruksi

melalui asosiasi badan usaha, asosiasi profesi, pengguna jasa, perguruan tinggi,

pakar, pelaku rantai pasok, dan pemerhati konstruksi dapat terlibat langsung

dalam kewenangan Pemerintah Pusat dengan menjadi pengurus lembaga.

Asosiasi juga diberikan ruang yang lebih besar untuk membentuk Lembaga

Sertifikasi, setelah mendapatkan akreditasi dari Pemerintah. Hal ini diharapkan

dapat mendorong seluruh asosiasi profesi, badan usaha dan rantai pasok untuk

lebih profesional dalam mengembangkan klasifikasi usaha/profesinya serta

menjalankan fungsi pembinaan dan pemberdayaan untuk anggotanya. Lahirnya

UU Nomor 2 Tahun 2017 atau PP No 22 Tahun 2020 diharapkan dapat menjawab

tantangan jasa konstruksi yang terus berubah sejalan dengan perkembangan dunia konstruksi menuju
industri konstruksi yang berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penjelasan UU Peraturan Pemerintah No.22 tahun 2020 pada

pasal 130?

2. Bagaimana Penjelasan UU Peraturan Pemerintah No.22 tahun 2020 pada

pasal 131 dan Penjelasan pada pasal 132?

1.3 Tujuan

Mengetahui maksud penjelasan pada pasal dan ayat di undang-undang

Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2020.


BAB II

PEMBAHASAN

Pasal 130

1.Gubernur melakukan Pengawasan tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 121 huruf a meliputi:

a.pengawasan terhadap proses pemilihan Penyedia Jasa;

b.pengawasan terhadap kontrak kerja Konstruksi;

c.pengawasan terhadap Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Konstruksi;

d.pengawasan terhadap manajemen mutu Konstruksi; dan

e.Pengawasan terhadap pengelolaan dan penggunaan material, peralatan, dan teknologi Konstruksi.

2.Gubernur melaksanakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
121 huruf b meliputi:

a.Usaha Rantai Pasok Sumber Daya Konstruksi pada lingkup wilayah provinsi;

b.kesesuaian jenis, sifat, Klasifikasi, dan Layanan Usaha dengan kegiatan usaha Jasa Konstruksi;

c.kesesuaian bentuk dan Kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha Jasa Konstruksi dan segmentasi pasar
Jasa Konstruksi;

d.pemenuhan persyaratan usaha Jasa Konstruksi; dan

e.pelaksanaan pengembangan usaha berkelanjutan.

3.Pengawasan Usaha Rantai Pasok Sumber Daya Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
meliputi pengawasan usaha dan penggunaan material, peralatan dan teknologi Konstruksi cakupan
wilayah provinsi.
Pasal 131

1. Gubernur melakukan pengawasan tertib pemanfaatan produk Jasa Konstruksi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 121 huruf c harus memperhatikan kesesuaian terhadap:

a. fungsi peruntukannya;

b. rencana umur Konstruksi;

c. kapasitas dan beban; dan

d. pemeliharaan produk Jasa Konstruksi.

2. Pengawasan terhadap pemanfaatan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan bersama perangkat daerah yang melaksanakan pengelolaan produk Jasa Konstruksi
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 132

1.Bupati/walikota melakukan pengawasan penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 121 terhadap pembiayaan yang berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah
kabupaten/kota.

2.Bupati/walikota melakukan pengawasan penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 121 huruf a, huruf c dan huruf d terhadap pembiayaan yang berasal dari non anggaran
pendapatan belanja negaraf anggaran pendapatan belanja daerah kecuali yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah provinsi.

3.Bupati/walikota melakukan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 121 huruf b dalam rangka Pembinaan Jasa Konstruksi terhadap segmentasi pasar yang:

a.berisiko sedang, berteknologi madya, dan/atau berbiaya sedang; dan

b.berisiko kecil, berteknologi sederhana, danlatau berbiaya kecil.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada pengawasan tertib usaha Jasa Kontruksi yang dilakukan oleh Menteri,

bertujuan guna terciptanya tertib usaha, tertib penyelenggara, serta tertib

pemanfaatan jasa konstruksi.

Pengawasan tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi juga bermaksud

mewujudkan peningkatan peran masyarakat serta terwujudnya keamanan,

keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan konstruksi.

3.2 Saran

Revisi UU No 22 Tahun 2020 tentang jasa kontruksi diharapkan mampu

memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat jasa konstruksi untuk

dapat berperan aktif dalam pengawasan, pemberian masukan perumusan

kebijakan serta forum jasa konstruksi. Juga diharapkan mampu menjawab

tantangan jasa konstruksi yang terus berubah sejalan dengan perkembangan dunia

konstruksi menuju industri konstruksi yang berkelanjutan.


DAFTAR PUSTAKA

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/137561/pp-no-22-tahun-2020

https://www.jogloabang.com/ekbis/pp-22-2020-peraturan-pelaksanaanuu-2-2017-jasakonstruksi?
fbclid=IwAR1f8fxN9jqFU6mMGkGHWHOk7sgRoTJf42ZX0tF

DviTOhbjKa5hTvIB04zY#:~:text=tentang%20Jasa%20Konstruksi.-

,PP%2022%20Tahun%202020%20tentang%20Peraturan%20Pelaksanaan

%20UU%202%20Tahun,rangka%20kegiatan%20usaha%20Jasa%20Konst

ruksi

Anda mungkin juga menyukai