Disusun oleh:
45 19 041 049
UNIVERSITAS BOSOWA
FAKULTAS TEKNIK
2019
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah,
rahmat, danhidayah yang dilimpahkan-Nya, kami dapat menyusun dan
menylesaikan makalah yang berjudul“Menjalankan Usaha Kecil Keripik pisang.
Dengan segala keterbatasan, saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam
p e n u l i s a n makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan
maupun tata bahasanyaatau cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan
hati kiranya koreksi dan saran yangsifatnya membangun dari semua pihak
khususnya para pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah ini.Akhir kata saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami sebagaipenulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................8
III.1 Lokasi..........................................................................16
III.2 Sarana dan Prasarana.................................................16
III.3 Sumber Daya Manusia................................................16
III.4 Strategi Produksi.........................................................17
III.5 Mutu Keripik Pisang.....................................................19
III.6 Sistem Jaminan Mutu..................................................20
3
BAB IV PROSES PEMBUATAN, PERHITUNGAN DAN
ANALISIS DATA.............................................................22
BAB V SIMPULAN..........................................................31
V.1 Simpulan.....................................................................31
V.2. Saran...........................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.........................................................33
4
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Secara geografis Indonesia merupakan negara agraris, tanah yang subur dengan
hamparannya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung Indonesia untuk meningkatkan
hasil produksi dari hasil pertanian. Namun hasil produksi bisa berkwalitas rendah karena
adanya pengaruh krisis perekonomian yang menurun. Maka untuk menjaga agar kualitas
dan komoditas hasil pertanian (pisang) tetap tinggi maka perlu adanya pengolahan
pemanfaatan hasil yang lebih luas dan kaya akan ide-ide atau.gagasan baru salah satunya
yaitu dengan mengolahnya menjadi produk kripik pisang yang berkwalitas.
Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju sekarang ini kebutuhan manusia
akan gizi semakin meningkat setiap manusia membutuhkan makanan yang bergizi untuk
menjamin kesehatanya. Makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia dalam
kehidupannya kini semakin berkembang. Kebutuhan pokok tersebut bukan hanya
makanan berat seperti nasi; bubur; roti; dan makanan pokok lainnya, tetapi makanan
ringan atau yang sering disebut snack kini sudah menjadi hal pokok yang dibutuhkan
masyarakat dari berbagai tingkat umur. Hal ini terbukti dengan adanya banyak produk
snack yang ditawarkan oleh perusahaan besar maupun kecil dan dipasarkan di warung-
warung, toko-toko, dan juga supermarket. Deangan adanya fakta di atas tersebut maka
merupakan kesempatan bagi kita untuk membuat usaha makanan kecil (ringan) atau snack
yang pembuatannya tidak begitu sulit dan tidak memerlukan teknologi yang tinggi dan
modern karena bahan mudah didapatkan dan tidak membutuhkan terlalu banyak proses.
5
Oleh karena itu, industri ini dapat diterapkan pada industri sekala kecil, industri rumah
tangga atau industri menengah
Untuk membuat produk ini Kami membutuhkan bahan utama pisang dan minyak goreng
serta bahan pembantu yang terdiri dari gula, garam, sari buah (stroberi, nanas, dan
durian), perasa mocca, keju dan lain-lain. Selain itu, untuk memproduksinya juga
membutuhkan peralatan seperti pisau, alat pemasrah/pemotong, baskom, wajan, serok
dan susuk, serta nampan.
Alasan lainnya kenapa kami menawarkan produk keripik pisang ini adalah karena di
zaman modern ini, snack khususnya keripik pisang sangat diminati oleh masyarakat dari
berbagai golongan dan berbagai tingkatan. Dan buah pisang adalah jenis buah yang tidak
mengenal musim. Dengan kemampuan hidupnya yang tinggi dan perkembangbiakan
tanaman ini yang tergolong cepat menjadikan ketersedian buah pisang melimpah ruah.
Selain itu keripik pisang dapat diolah dengan berbagai macam cita rasa yang variatif yaitu
manis, asin, dan coklat serta dapat dipadukan dengan saus rasa agar konsumen bisa
mengeksplorasi berbagai cita rasa keripik pisang.
6
Akibat yang ditimbulkan oleh adanya wirausaha pembuatan keripik pisang di atas
diharapkan untuk dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lingkungan
sekitarnya sehingga dapat mengurangi pengangguran dan dapat memperbaiki
perekonomian baik pengusahanya maupun petani atau pekebun pisang.
7
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Keripik Pisang
Keripik pisang merupakan salah satu produk makanan ringan yang dibuat dari irisan
buah pisang yang masih mentah dan digoreng dengan atau tanpa bahan tambahan
makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan buah pisang mentah menjadi keripik pisang
adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang
kemanfaatan keripik pisang. Syarat mutu keripik pisang dapat mengacu pada standar
SNI 01-4315-1996 tentang Keripik Pisang.
Keripik Pisang standar teknis ini berlaku untuk pembuatan pisang menjadi keripik pisang.
Prosedur pengolahan keripik pisang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi penyiapan
bahan baku keripik pisang, penyiapan peralatan keripik pisang dan kemasan keripik
pisang, pengupasan keripik pisang dan pengirisan keripik pisang, pencucian dan
perendaman keripik pisang, pemberian bumbu keripik pisang, pengemasan dan
pelabelan keripik pisang serta penyimpanan keripik pisang.
Keripik pisang banyak digemari konsumen. Selain rasanya yang renyah dan bervariasi
juga murahnya harga yang ditawarkan menjadikan makanan snack ini atau camilan keripik
pisang sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai anda di rumah ataupun ketika
berrekreasi bersama keluarga dan rekan.
Sejatinya, produk keripik pisang bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun
dengan menambahkan sedikit inovasi, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan
menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi para
pelakunya.
8
Gambar keripik pisang yang bentuk biasa dan yang sudah mengalami inovasi
Bagi masyarakat produk kripik pisang merupakan produk yang memiliki ciri khas
tersendiri mulai dari rasa, penampilan dan bahan. Karena produk kripik pisang ini diproses
secara alami langsung dari buah yang segar sehingga menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi dan tanpa adanya bahan pengawet, sehingga permintaan akan kripik
pisang semakin meningkat.
9
II.3 Pembuatan Keripik Pisang
Langkah awal saya yaitu memilih pisang yang muda untuk dijadikan produk. Kemudian,
garam dicampurkan menjadi ke dalam wajan atau loyang yang berisi air bersih, lalu
diaduk sampai tercampur merata. Selanjutnya, pisang tersebut dikupas, diiris tipis - tipis
dan dimasukkan ke dalam loyang yang berisi larutan tadi. Setelah itu, pisang diangkat
dari larutan dan dimasukkan ke dalam penggorengan yang berisi minyak goreng, tetapi
sebelum dimasukkan pastikan dulu minyak goreng telah panas. Selama di dalam
penggorengan, pisang diaduk - aduk atau digerak - gerakkan agar semuanya merata.
Apabila sudah kekuning - kuningan, pisang dapat diangkat dari penggorengan dan
ditiriskan dalam beberapa menit. Tunggu hingga dingin, kemudian dikemas didalam
kantong plastik dan keripik pisang pun siap untuk dijual / dipasarkan.
Itulah proses pembuatan keriping pisang, mudah dan sederhana, tidak memrlukan bahan
atau alat yang rumit. Tetapi dapat menghasilkan kerepik pisang yang enak dan gurih.
Untuk lebih detailnya menegenai proses pembuatan Keripik Pisang ini akan dijelaskan
pada Bab IV.
1. Pisau (sebaiknya dari bahan stainless steel supaya hasil irisan tidak
2. Parutan pisang untuk mengiris pisang agar ketebalannya merata, boleh juga
sebelum digoreng.
5. Penggorengan besar,
7. Wadah peniris,
9. Timbagan,
10. Kemasan.
10
II.5 Prasarana Pendukung
Sarana dan prasarana lain yang diperlukan adalah ruang pembuatan keripik pisang atau
ruang produksi, sebaiknya dilengkapi dengan sistem ventilasi yang baik (tidak lembab)
dan terjamin kebersihannya serta dilengkapi dengan sarana pembuangan air maupun
sampah lainya. Ketersediaan air bersih , baik untuk proses pengolahan buah pisang
ataupun untuk kegiatan pembersihan lainya (ruangan, alat-alat, dsb). Listrik dan
komunikasi, Listrik sangat diperlukan terutama kaitannya dengan penerangan dalam
ruangan produksi, sedangkan alat komunikasi sangat memudahkan dalam berineraksi
dengan konsumen, produsen ataupun pihak lain.
Dalam perencanaan layout suatu ruang produksi / tempat usaha, perlu diperhatikan
efisiensi penggunaan peralatan, tenaga kerja, ruangan, serta keamanan sehingga dapat
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk akhir. Untuk industri skala kecil menengah
standart ruangan yang diperlukan yaitu : ruang penyimpanan bahan baku, ruang
persiapan, ruang produksi, ruang pengemasan, ruang penyimpanan produk jadi dan
tuang administrasi.
11
II.7 Kelebihan Usaha Kripik Pisang
Kelebihan-kelebihan dari Usaha Keripik Pisang adalah sebagai berikut:
1. Nutrisi tidak hilang, karena digoreng pada suhu rendah yaitu 80-85°C,
3. Kripik renyah dan nikmat, serta disukai banyak orang sehingga memudahkan
1. Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan
dijual.
3. Melalui internet atau on-line, cara ini efektif walau tak semua orang memakai
internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang
karena saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twetter, WA,
4. Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang
Berikut ini adalah tip-tip pemasaran untuk keripik pisang agar dapat bersaing dengan
produksi makanan ringan lainnya:
1. Tetapkan impian (carilah impian yang sesuai dengan hobi dan kemampuan) atau
menjual produk sesuai dengan kebutuhan pasar, diperlukan riset dahulu dengan
12
membaca koran atau membuka buka internet,
2. Cari tahu tentang bisnis itu (bahan baku, pemasaran, cara produksi),
pemasaran,
10. Berdoa dan bersedekah, ini adalah kunci sukses yang sering di lupakan orang.
Selain itu, kendala yang lainnya yaitu adanya persaingan pasar yang cukup ketat.
Sekarang ini jumlah produsen keripik pisang sudah cukup banyak di pasaran, sehingga kita
dituntut untuk menghasilkan cita rasa yang lezat dan melengkapinya dengan kemasan yang
bisa menarik perhatian konsumen.
13
BAB III
STUDI KELAYAKAN DAN PERENCANAAN BISNIS USAHA
III.1 Lokasi
Produksi keripik pisang ini akan dilakukan di sebuah rumah yang bertempat di
sumberdadi kecamatan tana lili kabupaten Luwu utara provinsi sulawesi selatan
Keripik pisang adalah produk yang dihasilkan melalui tahapan pengupasan, pengirisan
dan penggorengan. Keripik pisang banyak menyerap minyak selama penggorengan.
Banyak sedikitnya minyak yang diserap akan mempengaruhi rasa, tekstur, serta
penampakan keripik (Matz, 1984 dalam Rahman, 2001). Biasanya proses yang dilakukna
pada industri pangan umumnya menggunkan deep fat frying.
Proses pengolahan keripik pisang secara umum yang banyak dilakukan adalah cara
konvensional dan cara vakum (vacuum frying). Pengolahan dengan cara konvensional
yaitu dengan menggunakan kuali penggoreng di mana kondisi bahan pangan yang
digoreng secara terbuka dengan udara. Umumnya alat yang digunakan berupa wajan
yang berisi minyak goreng, lalu dipanaskan dengan kompor atau tungku pemanas.
14
Sedangkan pengolahan dengan cara vacuum frying merupakan penggorengan yang
dilakukan di dalam kondisi ruang tertutup dan dengan tekanan rendah. Kondisi yang
baik untuk meggoreng buah secara vakum adalah pada suhu 90ᴼ sampai 100ᴼC, dengan
tekanan vakum sebesar 70 cmHg dengan lama penggorengan 60 samapai 90 menit
(Lastriyanto, 1997 dalam Gultom, 2006).
Flow Chart pembuatan keripik pisang adalah seperti gambar di bawah ini:
Gambar diagram alir atau flow chart proses pengolahan keripik pisang.
3. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya yang dianggap bermutu
15
saat ini mungkin akan dianggap kurang bermutu pada masa yang akan datang).
dan cacat fisik; kinestika yaitu tekstur, kekentalan dan konsistensi; flavor yaitu
(Ramdhani, 2007).
Adapaun sifat mutu merupakan sifat-sifat yang langsung dapat diamati, dianalisis atau
diukur dari produk. Sifat-sifat itu dapat berupa sifat fisik obyektif (susunan kimia, kadar
air, kadar abu, berat dan ukuran) ataupun sifat organoleptik subyektif (rasa, bau dan
tekstur).
Keripik pisang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi, terutama nilai energi dari 100 g
keripik pisang diperleh energi sebesar 519 kkal. Nilai energi tersebut jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan daging ternak yang berkisar 120-430 kkal per 100g. Nilai energi
keripik pisang lebih tinggi dari pada nilai energi beras yang hanya 264 kal. Nilai energi
yang tinggi tersebut berasal dari kadar karbohidrat dan minyak yang terserap selama
proses penggorengan keripik. Itulah sebabnya, keripik pisang cocok digunakan sebagai
makanan pensuplai energi.
Di bawah ini adalah tabel standar mutu keripik pisang menurut SNI No. 01-4315-1996.
Bau - Normal
Warna - Normal
Tektur - Renyah
Keutuhan % Minimal 70
16
III.6 Sistem Jaminan Mutu
Sistem jaminan mut merupakan serangkaian metode atau syarat-syarat yag harus
dipenuhi agar yang dihasilkan bisa sesuai standar mutu yang ditetapkan (SNI 01-4315-
1996). Mengacu pada GMP (Good Manufacturing Practice) menjelaskan bahwa GMP
merupakan suatu pedoman bagi industri terutama industri yang terkait dengan pangan,
kosmetik, farmasi dan peralatan medis untuk menigkatkan mutu hasil produksi
terutama terkait dengan keamanan dan keselamatan konsumen yang mengkonsumsi
atau menggunakan produk-produknya.
GMP merupakan pedoman umum yang telah berlaku secara internasional. Pemerintah
Indonesia telah mengadopsi dan menyederhanakan GMP khusu industri rumah tangga,
yaitu CCPPB-IRT (SK BPOM No. HK.00.05.5.1639.2001) mengacu pada CPPB-IRT yaitu
Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) merupakan salah satu faktr yang penting untuk
memenuhi standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan untuk pangan. CPPB sangat
berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan baik yang berskala kecil, sedang
maupun yang besar.
17
BAB IV
PROSES pembuatan, PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan.
Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual
produk tersebut. Dalam sehari kita dapat menghasilkan dan menjual keripik pisang ini
sebanyak 30kg dengan membutuhkan bahan baku yaitu pisang sebanyak 50kg.
1. Pisang
Bahan baku dalam pembuatan keripik pisang adalah pisang mentah yang sudah
tua. Pisang yang dipilih adalah pisang yang mempunyai rasa yang gurih dan
renyah jika dibuat keripik pisang seperti pisang raja, pisang lilin, pisang kepok
dan lain-lain yang sudah tua tetapi masih metah sehingga mudah dalam
merajangnya dan dibentuk sesuai dengan selera konsumen. Syarat mutu Pisang
Kepok Kuning Segar dapat mengacu pada SNI 01-4481-1998.
5. Air Bersih
Air dalam pembuatan keripik pisang digunakan untuk mencuci pisang. Air yang
digunakan harus memenuhi persyaratan air minum dan air bersih sesuai standar
Permenkes RI No. 416/MENKES/PERK/IX/90. Air tersebut tidak berwarna, tidak
berasa, tidak berbau dan tidak mengandung zat yang membahayakan.
6. Minyak Goreng
Minyak goreng yang digunakan adalah minyak kelapa sawit yang bermutu baik
(jernih dan tidak tengik), sesuai SNI 01-3741-2002. Penggunaan minyak goreng
dengan kualitas rendah akan menghasilkan keripik yang tidak tahan lama (cepat
tengik).
7. Larutan Natrium Bisulfit (Na2SO3)
Larutan Natrium Bisulfit 0,3% - 0,5% digunakan untuk merendam pisang agar
tidak terjadi perubahan warna menjadi coklat. Di pedesaan larutan ini dapat
diganti dengan potongan-potongan daun sirih. Dalam pembuatan keripik pisang
dapat ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP). Tujuan penambahan bahan
tambahan pangan ini adalah untuk memperbaiki tekstur, rasa, dan
penampakan. Persyaratan bahan tambahan pangan mengacu pada SNI 01-0222-
1995.
1. Gula Pasir
Fungsi gula dalam pembuatan keripik pisang adalah untuk memberikan rasa
manis. Gula pasir dibuat sirup terlebih dahulu dengan perbandingan 1 kg gula
pasir dilarutkan dalam 5 gelas air. Gula yang digunakan harus bermutu baik,
18
yaitu kering, tidak bau apek atau masam, tidak nampak adanya ampas atau
bahan asing dan berwarna putih. Standar gula kristal putih (SNI 01-3140-2001).
8. Garam Dapur
Garam dapur Fungsi garam dapur adalah untuk memberi rasa asin. Garam yang
digunakan adalah garam beryodium (SNI 01 – 3556 – 2000).
9. Penambah Aneka Rasa
Penambah aneka rasa di sini dapat berupa rasa buah-buahan seperti nanas,
coklat, melon ataupun rasa susu, keju dan rasa pedas.
Pisang dikupas, dan diiris tipis-tipis (tebal 2 - 3 mm) secara memanjang atau
melintang, langsung ditampung dalam bak perendaman untuk menghindari
proses oksidasi enzim fenolase yang ada dalam getah pisang.
10. Perendaman
Hasil irisan direndam dalam larutan natrium bisulfit (Na2SO3) 0,3 - 0,5% selama
10 menit lalu ditiriskan.
11. Penggorengan
Penyiapan larutan gula. Gula pasir putih dilarutkan dalam air dengan
perbandingan 1 kg gula: 250 ml air, dan diaduk-aduk sampai larut
merata. Setelah itu larutan dipanaskan sampai mendidih. Setelah
mendidih, api segera dikecilkan untuk menjaga larutan gula tetap panas
dan cair. Pencelupan dalam larutan gula. Keripik yang telah ditiriskan
19
segera dicelupkan ke dalam larutan gula, diaduk sebentar agar merata,
lalu diangkat dan didinginkan / dianginanginkan.
Keripik Pisang Rasa Asin dan gurih
1½ sdm ketumbar,
kunyit, 2 cm,
Masukkan bumbu halus dan irisan pisang ke dalam wadah kemudian aduk-
aduk hingga merata agar bumbu halus meresap, diamkan selama lebih
kurang 5 menit kemudian digoreng.
Keripik Pisang Rasa Pedas
Minyak baru ditambah 120 ppm TBHQ (120 mg/kg minyak), Panaskan, goreng
sampai matang. Agar minyak selalu baik, tambahkan 30 mg per kg minyak setiap
jam. Jika awal pakai 5 kg minyak, tambahkan 150 mg TBHQ. Selesai
menggoreng, api dimatikan, tambahkan 30 ppm/kg TBHQ (150 mg).
Saran : jika minyak bekas akan dipakai lagi, maka diperlukan penambahan
minyak baru dengan perbandingan minyak bekas : minyak baru 1 : 1 (jika
intesitas pemakaian dalam satu hari lebih dari 3 (tiga) kali (sering) atau 3 : 1 (jika
intesitas pemakaiannya kurang dari 3 (tiga) kali.
15. Proses Sortasi
Proses sortasi dilakukan untuk mengklasifikasi kualitas atau mutu dengan cara
memilah dan mengelompokkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk keripik
yang dihasilkan, dilakukan secara manual.
16. Pengemasan
20
Pengemasan produk yang berupa keripik sebaiknya menggunakan mesin
pengemas vakum (vacuum sealer). Ruang pengepakan usahakan mempunyai
kelembaban yang rendah mengingat sifat keripik vakum ini higroskopisitasnya
tinggi misalnya dilakukan dalam ruang ber-AC. Setelah produk dikemas,
dilakukan pemeriksaan terhadap penutupan kantong plastik.
21
IV.4 Pelabelan
Pelabelan makanan harus mengikuti ketentuan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan
Iklan Pangan. Pemberian label bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dan
memberi penampilan yang menarik. Informasi terdiri dari nama produk, daftar bahan
yang digunakan, berat bersih, nama produsen, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa,
nomor registrasi, serta label Halal.
Gambar contoh keripik pisang yang sudah dikemas dan diberi label
IV.5 Penyimpanan
Penyimpanan produk akhir sebaiknya dilakukan di ruang yang terpisah dengan ruang
penyimpanan bahan baku. Dalam proses pengangkutan dihindarkan dari kerusakan fisik
dan pengaruh cahaya sinar matahari langsung untuk mencegah terjadinya proses
oksidasi. Apabila semua faktor tersebut dilakukan dengan benar, maka keripik pisang
yang dikemas dengan menggunakan plastik propilen dapat bertahan 3 bulan, jika
menggunakan alumunium foil bisa mencapai ± 1 (satu) tahun. Sebab alumunium foil
kedap uap air dan oksigen serta sinar ultra violet dari sinar matahari.
Jumlah
No. Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
1 Kompor gas 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000
2 Pisau 4 Rp. 30.000 Rp. 120.000
22
3 Pisau Pasrahan 4 Rp. 30.000 Rp. 120.000
4 Baskom besar 7 Rp. 20.000 Rp. 105.000
5 Wajan+serok+susuk 4 Rp. 60.000 Rp. 240.000
TOTAL Rp. 985.000
Jumlah
No. Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
1 Pisang Kepok 50 tandan Rp. 30.000 Rp. 1.500.000
2 Minyak Goreng 60 kg Rp. 15.000 Rp. 900.000
3 Gula 50 kg Rp. 13.000 Rp. 650.000
4 Garam 2 kg Rp. 7.000 Rp. 14.000
5 Sari Buah Stroberi 5 kg Rp. 35.000 Rp. 175.000
6 Sari Buah Nanas 5 kg Rp. 35.000 Rp. 175.000
7 Sari Buah Durian 5 kg Rp. 35.000 Rp. 175.000
Jumlah
No. Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
8 Sari rasa Mocca 5 kg Rp. 35.000 Rp. 175.000
9 Keju 5 kg Rp. 37.000 Rp. 185.000
10 Pembungkus 10 pak Rp. 15.000 Rp. 150.000
11 Tabung + Gas Elpiji 2 buah Rp. 150.000 Rp. 300.000
18. Modal
23
IV.7 Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Harga jual per bungkus = Rp. 5.000
= Total biaya produksi 1 bulan / harga perbungkus
= Rp. 4.482.000 / Rp. 5.000
= 896,4 bungkus ≈ 900 bungkus
Jadi untuk mencapai titik impas maka dalam 1 kali produksi yang harus terjual
sebanyak 1500 bungkus dengan harga Rp. 5.000 per bungkus.
IV.8 Analisis Keuntungan
Pendapatan = Keripik pisang yang terjual x harga jual
= 1500 x Rp. 5.000
= Rp. 7.500.000
Total biaya produksi dalam satu bulan: Rp. 4.482.000
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya produksi
= Rp. 7.500.000 – Rp. 4.482.000
= Rp. 3.018.000
24
BAB V
SIMPULAN
V.1 Simpulan
Kripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng
dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang
menjadi kripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan
meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan buah pisang.
Pada dasarnya kripik pisang banyak peminatnya selain murah harganya, enak rasanya
dan mengandung vitamin-vitamin yang bagus untuk tubuh. Usaha keripik pisang
merupakan peluang usaha yang dapat dikembangkan dengan modal yang sedikit dan kita
bisa mendapat keuntungan yang besar dan saya yakin usaha ini bisa berkembang dan
maju.
V.2. Saran
Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus, kita tidak bisa dalam memulai
bisnis itu secara setengah-setengah, dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tersebut
berupausaha sampingan.
Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari
diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu
keharusan. Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal
memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan di awal maka yang terjadi
adalah efek berantai di mana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara
modal lama kelamaan tersedot habis.
Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih
sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang. Dengan demikian
kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.jelajahinternet.com/2014/11/contoh-proposal-keripik-pisang.html
2. http://duniakulinernusantara.blogspot.co.id/2013/01/resep-cara-membuat-
keripik-pisang-asin.html
3. http://usahakripikpisang.blogspot.co.id
4. http://tugaskardiupb.blogspot.co.id/2015/02/proposal-keripik-pisang-aneka-
rasa.html
26