TINJAUAN PROYEK
tertulis dibawah ini khusus yang ada hubungannya dengan paket pekerjaan
dimaksud.
1. Owner/Pemilik
Dalam proyek pembangunan aula asrama haji kabupaten indramayu ini yang menjadi
pemilik proyek atau pemberi tugas adalah KEMENTRIAN AGAMA.
2. Konsultan Perencana
Dalam proyek pembangunan aula asrama haji kabupaten indramayu ini yang menjadi
konsultan perencana adalah PT. BENNATIN SURYA CIPTA
3. Pelaksana proyek/Kontraktor
Dalam proyek pembangunan aula asrama haji kabupaten indramayu ini yang menjadi
Kontraktor adalah PT. TITIAN USAHA GRAHA UTAMA
2. Hubungan Kontraktual, yaitu hubungan kerjasama yang terkait dalam bentuk kontrak
anatara pihak-pihak yang terlibat dan lebih bersifat kerjasama bisnis seperti:
a) Pemilik Proyek dengan konsultan
b) Pemilik Proyek dengan kontraktor pelaksana
2.2.2 Tipe Kontrak
Jenis Kontrak
Syarat Kualifikasi
berlaku
Telah melunasi kewajiban: perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan) 2019
2) Pemenang Lelang
Pagu : Rp 3.002.284.000.00
HPS : Rp 3.001.585.000.00
NPWP :-
Pemilik proyek (owner) adalah seorang atau intuisi pemilik sebuah proyek
dimana memberikan pekerjaan bangunan dan membayar biaya pekerjaan
2. Pelaksana Proyek/Kontraktor
Pihak-pihak dari kontraktor yang biasanya terlibat dalam proyek adalah sebagai berikut :
1) Direksi
Direksi adalah pemimpin proyek yang diberi kuasa penuh oleh kontraktor untuk
memimpin dan mengarahkan semua unsur organisasi untuk kegiatan pelaksanaan proyek.
Kedudukan direksi dalam organisasi adalah membawahi project manager, dan site
engineer. Sedangkan tugas dari direksi adalah sebagai berikut :
a) Membina dan menjaga hubungan yang baik antara pemilik dan konsultan
perencana dalam rangka penyelesaian proyek,
b) Berhak memberikan instruksi kepada bawahannya untuk memperbaki
penyimpangan penyimpangan yang akan terjadi dilapangan selama proyek
berlangsung,
c) Berhak memberikan teguran, peringatan tertulis dan sanksi apabila dalam
pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan pedoman kerja dibuat.
a) Menyusun rencana kerja proyek (RKP) beserta sasaran kerja yang akan dicapai.
b) Menyelesaikan rencana anggaran biaya proyek (RAB).
c) Menetapkan rencana anggaran biaya proyek (RAB).
d) Memantau dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan proyek.
e) Menghadiri site meetingg yang diadakan tiap minggu antara kontraktor dan
pemilik proyek.
f) Menentukan rencana upah borongan biaya overhead dan alat.
g) Melakukan evaluasi akhir biaya proyek secara menyeluruh terhadap RAB, dan
menyusun laporan akhir biaya proyek.
h) Mengelola sumber daya untuk mendukung project schedule.
Site Manager adalah bagian dari kontraktor yang biasanya mengurusi sumber
daya manusia yang bertanggung jawab mengenai berbagai masalah pada nuang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manager dan tenaga kerja lannya. Site manajer operasional
mempunyai tugas antara lain:
Site Engineer adalah personal sipil yang membantu semua unsur pelaksanaan
struktur yang ada. Bertanggung jawab kepada direksi, Project Manager (PM), dan Site
Manager(SM). Kedudukannya dalam organisasi proyek adalah membawahi drafier, safety
control, dan sekretariat administrasi. Tugas dari seorang Site Engineering (SE) adalah
sebagai berikut :
Quality Control adalah seorang staf yang memastikan setiap item pekerjaan di
proyek mampu diproduksi dengan kualitas maksimal sesuai dengan standar perusahaan
terkait kualitas produk bangunan. Quality Control berkedudukan sejajar dengan site
manager di bawah project mamager Adapun tugas Quality Control adalah :
a) Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk
kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas atau owner untuk
memastikan material yang akan digunakan sudah sesuai dengan kriteria yang
diinginkan pemilik proyek bangunan.
b) Membuat surat teguran atau menegur secara langsung Kepada pelaksana, sub
kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan mutu dalam pelaksanaan
atau pengadaan material yang mempengarun hasil pekerjaan dilapangan.
c) Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkankan maupun
yang sudah tiba di lokasi proyek untuk memberikan status kepada bahan
bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah melihat kualitas bahan.
d) Mengikuti jalanya pelaksanaan pembangunan sehingg setiap penyimpangan
dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu pekerjaan dapat dicegah, hal ini
lebih baik jika dibanding perlakuan pengecekan pekerjaan pada hasil akhir saja
sehingga apabila terjad mutu yang kurang baik harus dilakukan bongkar pasang
yang dapat menyebabkan biaya tambahan.
e) Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan dilapangan sudah sesuai
dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.
f) Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi material bahan
kepada supplier sebelum melakukan pembelian sehingga material terpilih sesuai
dengan standar kualitas yang dalam kontrak kerja.
g) Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang berhubungan
dengan pekerjaan quality qontrol pada proyek bangunan.
6) Pelaksana
Pelaksana adalah bagian dari kontraktor yang bertugas dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan teknis di lapangan. Hak dan kewajiaban pelaksana antara lain :
a) Menentukan titik-titik batas area proyek, ini diperlukan pembuatan alur pagar
proyek dan penentuan koordinat gedung
b) Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk
diaplikasikan dilapangan.
c) Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai basement Kesalahan
dalam penentuan elevasi iní dapat menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan
dan galian tanah.
d) Menentukan as bangunan untuk mencari loKasi titik tiang pancang dan pile cap.
e) Memantau kedataran cor beton pada pekerjaan lantai basement atau pelat lantai
diatasnya.
f) Marking atau menentukan as kolom gedung, pada pekerjaan ini menggunakan
istilah pinjaman as m untuk mengecek apakah pembesian dan bekisting kolom
sudah terletak pada posisi yang benar.
g) Pengecekan ketegakan kolom dengan menggunakan waterpass atau benang ukur
yang deberi bandul.
h) Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton, supaya tepat untuk menaruh
balok dan pelat lantai, kesalahan dalam pekerjaan ini dapat menyebabkan adanya
bobok beton atau cor ulang untuk menambah ketinggian kolom.
i) Pengecekan kedataran elevasi balok lantai agar sesuai dengan gambar rencana.
j) Marking perletakan stek besi tulangan struktur di atasnya.
k) Marking perletakan void dan lobang lift gedung agar berada tepat pada posisi
rencana.
l) Membuat as elevasi bangunan tiap lantai, dibuat dengan cara membuat garis
pinjaman dengan ketinggian lm dari lantai gedung.
m) Marking posisi pekerjaan arsitektur seperti pemasangan dinding batu bata,
pemasangan kepalaan keramik, penentuan posisi titik lampu.penentuan posisi
sanitasi air toilet, dll.
8) Logistik
9) Administrasi
Safety Officer adalah staff yang fokus pada masalah pengelolaan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengelolaan proyek yang berwawasan lingkungan.
11) Operator
Operator adalah seseorang yang mengoprasikan alat berat di proyek. Tugas dan
kewajiban operator, antara lain:
12) Mandor
Mandor adalah selaku manajer pada garis terdepan yang akan menentukan
pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan. Tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk
partisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja untuk suatu bagian pekerjaan yang harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja
harus didasarkan pada kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana
layaknya yang diterapkan dalam kontrak perjanjian untuk pekerjaan sub kontrak. Tugas
Mandor adalah :
13) Pekerja
Dump truck adalah alat untuk memindahkan atau mengangkut tanah dari lokasi A
ke lokasi B.
Mixer concrete truck adalah kendaraan yang mengangkut camouran beton ready
mix dari tempat pencampuran beton menuju lokasi proyek
3) Bulldozer
4) Mobile Crane
Mobile crane (derek bergerak) adalah salah satu alat yang berfungsi untuk
mengangkat atau menurunkan material dengan beban berat dan memindahkannya secara
horizontal.
Mobil Concrete Pump adalah alat yang digunakan untuk mendorong hasil
campuran beton yang sudah diolah dari mixer truck.
6) Concrete Bucket
Concrete bucket adalah alat yang dipakai untuk mengangkut beton yang berasal
dari truck mixer concrete sampai pada lokasi pengecoran dengan bantuan crane.