Anda di halaman 1dari 19

BAB 2

TINJAUAN PROYEK

2.1 Data Teknis Proyek


2.1.1 Data Primer
Pengambilan/pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung di lokasi proyek yaitu dengan cara :

1. Obeservasi di lapangan / pengamatan langsung di lokasi


2. Interview/Tanya jawab dengan pelaksana kegiatan dan pengawas kegiatan.
3. Kajian dokumentasi berupa foto.

2.1.2 Data Sekunder


Data sekunder merupakan data proyek yang diperoleh dari kerja praktik
diantaranya meliputi :

1. Gambar teknis meliputi gambar rencana proyek.


2. Rencana anggaran biaya proyek.
3. Standard dan Aturan yang dipergunakan

Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi

Indonesia, Standard Industri Konstruksi dan peraturan nasional lainnya seperti

tertulis dibawah ini khusus yang ada hubungannya dengan paket pekerjaan

dimaksud.

1. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI-2847-2013)


2. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
3. Gedung (SNI 1726 2012)
4. Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural (SNI-1729-2015)
5. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain
6. (SNI 1727_2013)
7. Semen Portland (SNI 15-2049-2004)
8. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI –1982).
9. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB 1970), NI – 3.
10. Persyaratan Cat Indonesia, NI – 4.
11. American National Standard Organization (ANSI).
12. American Sociaty of Testing of Material (ASTM).
13. British Standard Institution (BSI).
14. Deutch Institute for Normalization (DIN).
15. Factory Mutual Standard.(FM).
16. International Standarization Organization (ISO).
17. Japanese Industrial Standard (JIS).
18. National Fire Protection Association (NFPA).
19. Underwriter’s Laboratories (UL).

2.2 Administrasi Proyek


2.2.1 Struktur organisasi proyek
Organisasi proyek adalah organisasi kontraktor yang menangani masalah proyek
tersebut secara langsung, atau secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang
melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan
dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang direncanakan.
Dengan adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberi hasil yang effisien,
tepat waktu serta berkualitas tinggi, Berikut ini adalah struktur organisasi proyek :

1. Owner/Pemilik

Dalam proyek pembangunan aula asrama haji kabupaten indramayu ini yang menjadi
pemilik proyek atau pemberi tugas adalah KEMENTRIAN AGAMA.

2. Konsultan Perencana

Dalam proyek pembangunan aula asrama haji kabupaten indramayu ini yang menjadi
konsultan perencana adalah PT. BENNATIN SURYA CIPTA

3. Pelaksana proyek/Kontraktor

Dalam proyek pembangunan aula asrama haji kabupaten indramayu ini yang menjadi
Kontraktor adalah PT. TITIAN USAHA GRAHA UTAMA

4. Manajemen Konstruksi (MK)


Dalam proyek pembangunan aula asrama haji kabupaten indramayu ini yang menjadi
Manajemen Konstruksi adalah PT. DAYA CIPTA DIANRANCANA

Hubungan antar struktur organisasi proyek dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Hubungan fungsional, yaitu hubungan yang sesuai dengan fungsunya masing-masing


dengan kerangka acuan kerja atau perjanjian kontrak yan telah disepakati dan lebih
bersifat teknis seperti :
a) Pemilik Proyek dan konsultan
b) Pemilik Proyek dengan kontraktor pelaksana
c) Konsultan dengan kontraktor pelaksana

2. Hubungan Kontraktual, yaitu hubungan kerjasama yang terkait dalam bentuk kontrak
anatara pihak-pihak yang terlibat dan lebih bersifat kerjasama bisnis seperti:
a) Pemilik Proyek dengan konsultan
b) Pemilik Proyek dengan kontraktor pelaksana
2.2.2 Tipe Kontrak

Cara Pembayaran : Harga Satuan

Beban Tahun Anggaran : APBN 2021

Kualifikasi : Perusahaan Non Kecil

2.2.3 Jenis Lelang


1) Informasi Lelang

Kode Lelang : 12418170

Nama Lelang : Pembangunan Gedung kelas baru MTsN 12 Indramayu

Tahap Lelang Saat Ini : Tender Sudah Selesai

Instansi : Kementerian Agama

Kategori : Pekerjaan Konstruksi

Metode Pengadaan : Tender

Metode Kualifikasi : Pascakualifikasi

Metode Dokumen : Satu File

Metode Evaluasi : Harga Terendah Sistem Gugur

Tahun Anggaran : APBN 2020

Nilai Pagu Paket : Rp 3.002.284.000.00

Nilai HPS Paket : Rp 3.001.585.000.00

Jenis Kontrak

Cara Pembayaran : Harga Satuan

Lokasi Pekerjaan : Jawa Barat Indramayu (Kab.) Kec. Jatibarang


Kualifikasi Usaha : Perusahaan Non Kecil

Syarat Kualifikasi

SIUJK : Kualifikasi Menengah yang sesuai SBU dan masih

berlaku

SBU : Kualifikasi Usaha Menengah, serta disyaratkan sub


bidang Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan

Gedung Lainnya BG 009 dan Jasa Pelaksana Instalasi

Tenaga Listrik Gedung dan Pabrik EL 010

Telah melunasi kewajiban: perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan) 2019

2) Pemenang Lelang

Nama Lelang : Pembangunan Gedung kelas baru MTsN 12 Indramayu

Kategori : Pekerjaan Konstruksi

Instansi : Kementerian Agama

Pagu : Rp 3.002.284.000.00

HPS : Rp 3.001.585.000.00

Nama Pemenang : PT. WAHANA DAYA MANDIRI

Alamat : Jl.Holis No.338 Caringin Bandung Kulon kota .


Bandung

NPWP :-

Harga Penawaran : Rp 2.338.583.187,60


2.3 Sumber Daya Proyek
2.3.1 Sumber Daya Manusia
Dalam proyek ini sumber daya manusia yang terlibat memiliki tugas dan
perannya masing-masing. Sumber daya manusia yang terlibat beserta perannya dalam
proyek Pembangunan Gedung Aula Asrama Haji Indramayu diantaranya :

1. Owner/ pemilik proyek

Pemilik proyek (owner) adalah seorang atau intuisi pemilik sebuah proyek
dimana memberikan pekerjaan bangunan dan membayar biaya pekerjaan

bangunan. Pemilik proyek mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:

a. Menunjuk MK pemenang tender untuk mengawasi proyek tersebut.


b. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek tersebut.
c. Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
d. Membuat surat perintah kerja ( SPK ).
e. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek dan
MK untuk megawasi proyek.
f. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
g. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen
konstruksi ( MK ).
a. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor dan pengawas
atau MK.

2. Pelaksana Proyek/Kontraktor

Kontraktor adalah sinonim dengan kata pemborong. Definisi lain "kontraktor"


berasal dari kata "kontrak" artinya surat perjanjian atau kesepakatan kontrak atau sewa,
sehingga kontraktor bisa diartikan sebagai orang atau suatu badan hukum atau badan
usaha yang dikontrak atau disewa untuk menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan isi
kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek yang merupakan
instansi/lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha, maupun perorangan, yang
telah melakukan penunjukan secara resmi. Wilayah bidang usaha kontraktor sebenarnya
sangat luas, dan setiap kontraktor memiliki fokus usaha dan spesialisasi di bidangnya.
Kontraktor proyek adalah rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil penelitian
panitia pelelangan dan pimpinan bagian proyek dianggap paling sesuai untuk
melaksanakan pekerjaan berdasarkan surat penunjukan dari pimpinan bagian proyek.
Secara umum tugas-tugas dari kontraktor adalah

a) Membuat metode kerja.


b) Menyiapkan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan, serta segala sesuatu yang
digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
c) Melaksanakan pekerjaan berdasarkan keahlian dan pengalaman yang dimiliki
sesuai dengan gambar rencana yang dibuat oleh konsultan perencana dan tidak
keluar dari spesifikasi kerja yang telah disetujui.
d) Berkewajiban melaksanakan pekerjaan seperti yang telah diinstruksikan oleh
owner
e) Menyerahkan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara keseluruhan
kepada owner.

Pihak-pihak dari kontraktor yang biasanya terlibat dalam proyek adalah sebagai berikut :

1) Direksi

Direksi adalah pemimpin proyek yang diberi kuasa penuh oleh kontraktor untuk
memimpin dan mengarahkan semua unsur organisasi untuk kegiatan pelaksanaan proyek.
Kedudukan direksi dalam organisasi adalah membawahi project manager, dan site
engineer. Sedangkan tugas dari direksi adalah sebagai berikut :

a) Membina dan menjaga hubungan yang baik antara pemilik dan konsultan
perencana dalam rangka penyelesaian proyek,
b) Berhak memberikan instruksi kepada bawahannya untuk memperbaki
penyimpangan penyimpangan yang akan terjadi dilapangan selama proyek
berlangsung,
c) Berhak memberikan teguran, peringatan tertulis dan sanksi apabila dalam
pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan pedoman kerja dibuat.

2) Project Manager (PM)


Project manager adalah wakil yang diberi kuasa oleh direksi proyek dan
kontraktor untuk memimpin dan bertanggung jawab penuh atas proses pelaksanaan di
lapangan serta hasil akhir yang diperoleh dari proyek yang dipimpinnya. Kedudukan
Project Manager (PM) dalam organisasi proyek adalah membawahi Site Engineer (SE)
dan Site Manager (SM). Tugas seorang Project Manager (PM) diantaranya adalah sebagai
berikut:

a) Menyusun rencana kerja proyek (RKP) beserta sasaran kerja yang akan dicapai.
b) Menyelesaikan rencana anggaran biaya proyek (RAB).
c) Menetapkan rencana anggaran biaya proyek (RAB).
d) Memantau dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan proyek.
e) Menghadiri site meetingg yang diadakan tiap minggu antara kontraktor dan
pemilik proyek.
f) Menentukan rencana upah borongan biaya overhead dan alat.
g) Melakukan evaluasi akhir biaya proyek secara menyeluruh terhadap RAB, dan
menyusun laporan akhir biaya proyek.
h) Mengelola sumber daya untuk mendukung project schedule.

3) Site Manager (SM)

Site Manager adalah bagian dari kontraktor yang biasanya mengurusi sumber
daya manusia yang bertanggung jawab mengenai berbagai masalah pada nuang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manager dan tenaga kerja lannya. Site manajer operasional
mempunyai tugas antara lain:

a) Membantu manajer proyek dalam pelaksanaan di lapangan,


b) Membantu fime schedule dan revisi time schedule,
c) Sebelum memulai pekerjaan site manajer dan mandor mengadakan perjanjian
harga borongan yang tertulis dalam surat perjanjian,
d) Memeriksa dan menandatangani surat-surat pembayaran gaji mandor dan
karyawan lainnya.
4) Site Engineer

Site Engineer adalah personal sipil yang membantu semua unsur pelaksanaan
struktur yang ada. Bertanggung jawab kepada direksi, Project Manager (PM), dan Site
Manager(SM). Kedudukannya dalam organisasi proyek adalah membawahi drafier, safety
control, dan sekretariat administrasi. Tugas dari seorang Site Engineering (SE) adalah
sebagai berikut :

a) Menyusun metode pelaksanaan pekerjaan yang eesien sesuai spesifikasi.


b) Menentukan cara pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan murah.
c) Berkomunikasi dengan konsultan perencana mengenai pelaksanaan konstruksi
secara teknis serta mengajukan usulan atas alternatif pemecahannya.
d) Melakukan supervisi di lapangan mengenai pelaksanaan pekerjaan dilapangan
serta menginformasikan penyimpan gan yang terjadi kepada project manager.
e) Mempersiapkan prosedur pelaksanaan untuk menjamin pencapaian sasaran kerja.
f) Mengajukan daftar kelengkapan sarana yang dibutuhkan untuk pencapaian
sasaran kerja kepada owner.
g) Melakukan pengawasan secara intensif terhadap tahapan pelaksanaan kegiatan
harian, mingguan, dan laporang keuangan.
h) Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan mutu dan menetapkan cara agar
tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang sama.
i) Mempersiapkan data-data untuk penyusunan jadwal, diantaranya membuat item
aktifitas kegiatan, durasi waktu, item bahan dan peralatan.

5) Qualitny Control (QC)

Quality Control adalah seorang staf yang memastikan setiap item pekerjaan di
proyek mampu diproduksi dengan kualitas maksimal sesuai dengan standar perusahaan
terkait kualitas produk bangunan. Quality Control berkedudukan sejajar dengan site
manager di bawah project mamager Adapun tugas Quality Control adalah :
a) Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk
kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas atau owner untuk
memastikan material yang akan digunakan sudah sesuai dengan kriteria yang
diinginkan pemilik proyek bangunan.
b) Membuat surat teguran atau menegur secara langsung Kepada pelaksana, sub
kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan mutu dalam pelaksanaan
atau pengadaan material yang mempengarun hasil pekerjaan dilapangan.
c) Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkankan maupun
yang sudah tiba di lokasi proyek untuk memberikan status kepada bahan
bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah melihat kualitas bahan.
d) Mengikuti jalanya pelaksanaan pembangunan sehingg setiap penyimpangan
dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu pekerjaan dapat dicegah, hal ini
lebih baik jika dibanding perlakuan pengecekan pekerjaan pada hasil akhir saja
sehingga apabila terjad mutu yang kurang baik harus dilakukan bongkar pasang
yang dapat menyebabkan biaya tambahan.
e) Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan dilapangan sudah sesuai
dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.
f) Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi material bahan
kepada supplier sebelum melakukan pembelian sehingga material terpilih sesuai
dengan standar kualitas yang dalam kontrak kerja.
g) Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang berhubungan
dengan pekerjaan quality qontrol pada proyek bangunan.

6) Pelaksana

Pelaksana adalah bagian dari kontraktor yang bertugas dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan teknis di lapangan. Hak dan kewajiaban pelaksana antara lain :

a) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja, metode kerja, gambar


kerja, dan spesifikasi pekerjaan.
b) Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil kerja dilapangan.
c) Mengusulkan perubahan rencana pelaksanaan karena kondisi di lapangan yang
tidak memungkinkan untuk melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan rencana.
d) Menjaga kebersihan dan ketertiban di lapangan.
e) Mengontrol setiap kebutuhan proyek untuk dilaporkan kepada manager proyek.
7) Surveyor

Secara umum pekerjaan surveyor berhubungan dengan bangunan dan pemetaan


tanah pada kawasan yang akan dikembangkan . Tugas surveyor diantaranya:

a) Menentukan titik-titik batas area proyek, ini diperlukan pembuatan alur pagar
proyek dan penentuan koordinat gedung
b) Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk
diaplikasikan dilapangan.
c) Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai basement Kesalahan
dalam penentuan elevasi iní dapat menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan
dan galian tanah.
d) Menentukan as bangunan untuk mencari loKasi titik tiang pancang dan pile cap.
e) Memantau kedataran cor beton pada pekerjaan lantai basement atau pelat lantai
diatasnya.
f) Marking atau menentukan as kolom gedung, pada pekerjaan ini menggunakan
istilah pinjaman as m untuk mengecek apakah pembesian dan bekisting kolom
sudah terletak pada posisi yang benar.
g) Pengecekan ketegakan kolom dengan menggunakan waterpass atau benang ukur
yang deberi bandul.
h) Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton, supaya tepat untuk menaruh
balok dan pelat lantai, kesalahan dalam pekerjaan ini dapat menyebabkan adanya
bobok beton atau cor ulang untuk menambah ketinggian kolom.
i) Pengecekan kedataran elevasi balok lantai agar sesuai dengan gambar rencana.
j) Marking perletakan stek besi tulangan struktur di atasnya.
k) Marking perletakan void dan lobang lift gedung agar berada tepat pada posisi
rencana.
l) Membuat as elevasi bangunan tiap lantai, dibuat dengan cara membuat garis
pinjaman dengan ketinggian lm dari lantai gedung.
m) Marking posisi pekerjaan arsitektur seperti pemasangan dinding batu bata,
pemasangan kepalaan keramik, penentuan posisi titik lampu.penentuan posisi
sanitasi air toilet, dll.
8) Logistik

Logistik berkaitan dengan keberadaan suatu barang/alat di proyek dan Juga


kebutuhan material di proyek. Tugas dan kewajiban logistik sebagai berikut:

a) Membuat jadwal pengadaan bahan dan peralatan proyek.


b) Melakukan survey dan memberikan informasi kepada kepala proyek tentang
sumber bahan dan harga.
c) Melakukan pembelian bahan yang telah diputuskan oleh kepala proyek sesuai
dengan jadwal pengadaan bahan dan prosedur perusahaan.
d) Melakukan administrasi pergudangan tentang penerimaan penyimpanan dan
pemakaian bahan.

9) Administrasi

Administrasi proyek dimulai dari masa persiapan pelaksanaan pembangunan sampai


dengan pemeliharaan dan penutupan kontrak kerja. Tugas administrasi dan keuangan
proyek bangunan adalah sebagai berikut :

a) Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek untuk pegawai bulanan


sampai dengan pekerja harian dengan spesialisai keahlian masing-masing sesuai
posisi organisasi proyek yang dibutuhkan.
b) Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain -lain.
c) Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar oleh
owner sebagai pemilik proyek.
d) Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, menyimpan
data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji serta tunjangan karyawan.
e) Membuat laporan akutansi proyck dan menyelesaikan retribusi
f) Mencatat aktivas proyek meliputi inventaris, kendaraan proyek dan sejenisnya.
g) Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika pro.yang dikerjakan
berskala besar sehingga melakukan pemborongan kembali kepada kontraktor
spesialis sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan.
10) Safety Officer

Safety Officer adalah staff yang fokus pada masalah pengelolaan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengelolaan proyek yang berwawasan lingkungan.

11) Operator

Operator adalah seseorang yang mengoprasikan alat berat di proyek. Tugas dan
kewajiban operator, antara lain:

a) Mengoperasikan mesin/peralatan dengan benar.


b) Menjaga kebersihan, kondisi, dan keamanan mesin/peralatan.
c) Melaporkan ke atasan apabila mesin/peralatan rusak/perlu diperbaiki.

12) Mandor

Mandor adalah selaku manajer pada garis terdepan yang akan menentukan
pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan. Tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk
partisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja untuk suatu bagian pekerjaan yang harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja
harus didasarkan pada kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana
layaknya yang diterapkan dalam kontrak perjanjian untuk pekerjaan sub kontrak. Tugas
Mandor adalah :

a) Dapat membaca gambar konstruksi,


b) Dapat membedakan kualitas bahan bangunan yang akan digunakan,
c) Menangani pekerjaan acuan, pembesian, pengecoran, dan mengawasi pekerjaan
tenaga kerja bawahannya.

13) Pekerja

Pekerja adalah orang yang mengerjakan pelaksanaan pembangua atas petunjuk


dari mandor. Pekerja atau tukang mempunyai tugas melaksanakan pekerjaan yang
diberikan sesuai dengan keahlian masing-masing dan pekerja terscbut berhak menerima
upah yang sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
14) Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah perusahaan/badan hukum yang ditunjuk oleh owner


untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, selama kegiatan pelaksanaan
proyek berlangsung. Tunjuannya adalah agar pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang
dari gambar kerja yang diterapkan.

2.4 Hubungan Kerja dan Tanggung Jawab


Dalam sebuah proyek perlu dijalin hubungan kerja yang baik. Hubungan
kerja adalah hubungan antara pihak-pihak yang mempunyai tanggung jawab
terhadap pelaksanaan dan wewenang untuk menjamin kelancaran jalannya
proyek, sehingga proyek dapat selesai tepat pada waktunya. Pengerjaan suatu
pembangunan diharuskan untuk berpedoman pada suatu ketentuan-ketentuan
dan peraturan-peraturan yang telah dibuat berasarkan peraturan pemerintah.
Secara garis besar pola hubungan kerja, diatur sebagai berikut :
a. Hubungan kerja pemberi tugas dengan konsultan perencana,
1. Ikatan : kontrak
2. Perencana menyerahkan jasa/karya perencanaan kepada pemberi tugas
3. Pemberi tugas memberikan biaya perencanaan kepada perencana
b. Hubungan kerja pemberi tugas dengan kontraktor,
1. Ikatan : kontrak
2. Kontraktor menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
3. Pemberi tugas menyerahkan biaya pelaksanaan pekerjaan kepada
kontraktor
c. Hubungan kerja perencana dengan kontraktor
1. Ikatan : peraturan pelaksanaan
2. Pengawas mengawasi pelaksanaan peryaratan kepada kontraktor
3. Kontrator merealisasikan peraturan pelaksanaan kepada pengawas
Bagan hubungan kerja proyek pembangunan gedung Aula Asrama
Haji Indramayu tahap 1 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
2.5 Alat dan Bahan
2.5.1 Alat yang di gunakan untuk mobilisasi
1) Dump Truck

Dump truck adalah alat untuk memindahkan atau mengangkut tanah dari lokasi A
ke lokasi B.

2) Mixer concrete truck

Gambar 2. 2 mixer concrete truck

Mixer concrete truck adalah kendaraan yang mengangkut camouran beton ready
mix dari tempat pencampuran beton menuju lokasi proyek

3) Bulldozer

Bulldozer adalah alat yang digunakan untuk mendorong, menggali maupun


menarik material seperti pasir, tanah, bebatuan dan lainnya.

4) Mobile Crane
Mobile crane (derek bergerak) adalah salah satu alat yang berfungsi untuk
mengangkat atau menurunkan material dengan beban berat dan memindahkannya secara
horizontal.

Gambar 2. 3 mobil crane

5) Mobil Concrete Pump

Gambar 2. 4 mobil concrete pump

Mobil Concrete Pump adalah alat yang digunakan untuk mendorong hasil
campuran beton yang sudah diolah dari mixer truck.
6) Concrete Bucket

Concrete bucket adalah alat yang dipakai untuk mengangkut beton yang berasal
dari truck mixer concrete sampai pada lokasi pengecoran dengan bantuan crane.

Gambar 2. 5 concrete bucket

2.5.2 Alat yang digunakan untuk pengukuran


Dalam suatu proses pembangunan yang baik pembangunan gedung maupun
pembangunan jalan dan lain sebagainya terlebih dahulu diawali dengan tahapan
pengukuran dan pemetaan lokasi pembangunan. Pelaksanaan pengukuran dan pemetaan
antara lain dilakukan untuk penentuan posisi, misalnya dalam penentuan lokasi
pemasangan tiang pancang, penentuan PI (Point Intersection) dalam survey jalur, dan lain
sebagainya. Pada proyek ini pengukuran dilakukan menggunakan Theodolite digital

Anda mungkin juga menyukai