Owner
Kontraktor
Konsultan
PT. Majumapan
PT. Perentjana Djaja
Bangunindo
Keterangan
: Garis Hubungan Kontrak ٭٭
: Garis Hubungan Koordinasi٭
٭Hubungan Koordinasi = Komunikasi Kerja
٭٭Hubungan Kontraktual = Hubungan Kontrak Kerja
b. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah seseorang atau badan
usaha swasta maupun pemerintah yang berfungsi dalam
mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dilapangan secara teknis sehingga sesuai dengan yang
terdapat pada gambar desain. Pada proyek ini yang
bertindak sebagai konsultan pengawas adalah PT.
Perentjana Djaja. Tugas dari konsultan pengawas adalah
antara lain sebagai berikut:
1. Membantu pemimpin proyek dalam pengawasan,
pengendalian perencanaan dan pelaksanaan fisik
pekerjaan dilapangan sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen kontrak.
2. Mengajukan desain perubahan pada kontraktor
apabila diperlukan.
3. Menerima atau menolak material/peralatan yang
didatangkan kontraktor.
4. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan
dari peraturan yang berlaku.
5. Melakukan perhitungan proyek.
6. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian,
mingguan, bulanan).
7. Menyusun dan menghitung adanya kemungkinan
pekerjaan tambah atau kurang.
8. Menjadi jembatan penghubung antara owner dan
kontraktor.
c. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah badan usaha yang ditunjuk secara
langsung maupun melalui pelelangan dan memiliki tugas
untuk melaksanakan pembangunan proyek sesuai
dengan gambar yang diberikan oleh perencana. Pada
proyek ini yang bertindak sebagai kontraktor pelaksana
untama adalah PT. Majumapan Bangunindo. Tugas dan
wewenang kontraktor adalah sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu
kontraktor membentuk Struktur Organisasi
dilingkungan sendiri serta menyusun jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang bersifat khusus dalam
bentuk Time Schedule.
2. Mengadakan konsultasi dengan konsultan mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan segala
pelaksanaan pekerjaan, menyediakan tenaga kerja,
tenaga ahli, peralatan serta material yang akan
digunakan selama proyek berjalan. Menandatangani
kontrak kerja dengan pemilik proyek serta
menyelesaikan proyek sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
3. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan
harian, mingguan, dan bulanan.
4. Menghadiri rapat berkala yang diselenggarakan
konsultan pengawas.
5. Memelihara keamanan dan kesehatan para pekerja
serta memberikan jaminan keselamatan kerja seperti
Jaminan Sosial Tenaga Keja (JAMSOSTEK).
DIRECTOR
Ir Candra Hermanto
PURCHASING ESTIMATOR
Siani Agus
PROJECT MANAGER
Evan Candra
a. Project Direktur
Project Direktur atau Pemimpin Proyek mempunyai
tugas antara lain adalah :
1. Mewakili perusahaan
SITE MANAGER
untuk melakukan kerjasama
dengan lembaga lain dalam skala Nasional maupun
M Soleh
Internasional.
2. Mewakili perusahaan dalam perkara pengadilan atau
hukum dalam skala Nasional maupun Internasional.
b. Purchasing
Purchasing adalah sebuah posisi dalam perusahaan
yang bertugas untuk membeli barang / jasa .
c. Estimator
Estimator adalah sebutan untuk seseorang yang
bertugas dalam proses estimasi atau perhitungan, dalam
bagian suatu proses kontruksi bangunan ,berarti orang
tersebut berprofesi sebagai estimator untuk menghitung
penganggaran biaya bangunan.
6. Menganalisis pekerjaan
d. Project Manager
e. Site manager
1. Tugas Perencanaan
a. Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek
sesusai dengan kewajiban dari perusahaan terhadap
pemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri.
b. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan
pekerjaan instalasi untuk setiap proyek yang ditangani
sesuai dengan volume dan waktu penggunaanya.
2. Tugas dan controlling pengarahan
a. Memberikan petunjuk kepada tim dalam
melaksanakan pekerjaan, untuk menyiapkan
rekomendasi secara terinci atas usulan desain
termasuk data yang diperlukan.
b. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan baik
segi teknis, kualitas pekerjaan, maupun time
schedulenya.
c. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk
pekerjaan major tidak akan terlambat selama masa
mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam
tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang
secara khusus disebutkan di dokumen kontrak.
3. Tugas Laporan
a. Membicarakan masalah-masalah khusus dan
kesulitan-kesulitan teknis dengan Direktur.
b. Membuat laporan mingguan untuk Direktur yang
mencakup kegiatan proyek, kesulitan-kesulitan
proyek, dan hal-hal khusus yang perlu dilaporkan.
c. Memeriksa hasil laporan pengujian serta hasil
analisanya.
4. Tugas pengnyaluran tenaga
a. Mengatur pengguna tenaga kerja pekerja di proyek
untuk menunjang rencana Time Schedule.
b. Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana,
mandor,dan pekerja sesuai dengan target dari kantor
dan menugaskan sesuai dengan tujuan masing-
masing.
c. Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang
pengarahan tenaga pelaksana kepada Direktur.
f. Administarasi
Administrasi bertanggung jawab dalam kegiatan
pelaksanaan proyek dibidang administrasi keuangan dan
dokumentasi pembayaran, serta menyiapkan laporan-
laporan keuangan dan SDM proyek, dengan uraian tugas
yang lebih spesifik :
1. Pencatatan keluar masuknya uang atau kas.
2. Mengurus kelengkapan dan kelancaran tagihan
proyek.
3. Membuat dan menyajikan cashflow kepada kepala
proyek
4. Membuat laporan berkala dibidang keuangan.
5. Menyusun anggaran pembelanjaan mingguan proyek.
g. Engineering
Engeneering adalah personal sipil yang membantu
semua unsur pelaksana struktur yang ada. Bertanggung
jawab kepada direksi dan manager proyek. Tugas dari
seorang engineering adalah sebagai berikut:
1. Menyusun metode pelaksanaan pekerjaan yang efisien
sesuai spesifikasi.
2. Menentukan cara pelaksanaan pekerjaan yang efektif
dan berkomunikasi dengan konsultan perencana
mengenai pelaksanaan kontruksi secara teknis serta
mengajukan usulan atau alternative pemecahan.
3. Melakukan supervise dilapangan mengenai
pelaksanaan pekerjaan dilapangan serta
menginformasikan penyimpangan yang terjadi kepada
projeck manager.
4. Mempersiapkan prosedur pelaksanaan untuk
menjamin pencapaian pada sasaran kerja.
5. Mengajukan daftar kelengkapan sarana yang
dibutuhkan untuk pencapaian sasaran kerja kepada
owner.
6. Melakukan monitoring secara intensif terhadap
tahapan pelaksanaan kegiatan harian, mingguan, dan
bulanan.
7. Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan yang
terjadi pada mutu dan penetapan cara agar tidak
terjadi penyimpangan selanjutnya dikemudian hari.
8. Mempersiapan data-data untuk penyusunan schedule,
diantaranya menbuat item aktifitas kegiatan, time
durations, item bahan dan equipment.
h. Drafter
Drafter adalah orang yang bekerja membuat atau
menyiapkan gambar-gambar kerja teknik, sehingga
gambar tersebut dapat dengan jelas dan mudah
dimengerti orang lain dan mudah dalam proses
pembentukan obyek gambar tersebut. Tugas drafter
antara lain adalah :
1. Membuat gambar pelaksanaan atau gambar shop
drawing.
2. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi
nyata dilapangan.
3. Membuat gambar akhir pekerjaan atau asbuilt
drawing.
i. Supervisor
Supervisor merupakan seseorang yang
diberikan wewenang atau mempunyai jabatan untuk
mengawasi , mengarahkan suatu tatacara yang
mengendalikan suatu pelaksana tatacara lainnya.
Tugas supervisor antara lain :
j. Logistik
Logistis proyek adalah suatu bagian profesi yang ada
dalam rangkaian struktur organisasi proyek dengan tugas
pendatangan, penyimpanan dan penyaluran material atau
alat proyek ke bagian pelaksana lapangan.
k. Surveyor
Surveyor mempunyai bermacam tugas dalam
pembangunan proyek kontruksi gedung, secara umum
pekerjaan surveyor berhubungan dengan pengukuran
bangunan dan pemetaan tanah pada kawasan yang akan
di kembangkan.Tugas surveyor itu sendiri antara lain
sebagai berikut :
1. Menentukan titik-titik batas area proyek, hal ini
diperlukan untuk pembuatan alur pagar pengaman dan
koordinat gedung.
2. Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran
banguan untuk diaplikasikan dilapangan.
3. Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan
lantai besement, kesalahan dalam pekerjaan ini dapat
menyebabkan pembengkakkan biaya pada pekerjaan
urugan dan galian tanah.
4. Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik
tiang pancang dan pile cap.
5. Memantau elevasi cor beton pada pekerjaan lantai
besement atau plat lantai diatasnya.
6. Pengecekan ketegakan kolom dengan menggunakan
waterpass.
7. Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton , agar
pas untuk menaruh balok dan plat lantai.
8. Pengecekan kedataran elevasi balok lantai agar sesuai
dengan gambar rencana.
9. Marking perletakan stek besi tulangan struktur diatas.
10. Marking perletakan void lobang lift gedung agar berada
tepat pada pondasi rencana.
11. Membuat as elevasi bangunan tiap lantai, dibuat
dengan cara membuat garis pinjaman dengan
ketinggian 1m dari lantai gedung.
12. Marking posisi pekerjaan arsitektur seperti
pemasangan dinding batu bata, pemasangan kepalan
keramik, penentuan posisi titik lampu, penentuan
posisi sanitair toilet, dll.
a. Laporan harian
Laporan harian dibuat setiap hari secara tertulis oleh
pihak pelaksana proyek dalam melakukan tugasnya dan
dalam pertanggungjawaban terhadap apa yang telah
dilaksanakan serta untuk mengetahui hasil kemajuan
pekerjaannya apakah sudah sesuai dengan rencana atau
tidak. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi bagi
pengendali proyek dan pemberi tugas melalui direksi
tentang perkembangan proyek. Laporan harian berisikan
data-data anatara lain :
1. Waktu dan jam kerja.
2. Pekerjaan yang telah dikerjakan.
3. Bahan dan material yang dipakai.
4. Jumlah tenaga kerja dilapangan.
5. Hal-hal yang terjadi dilapangan.
Dengan adanya laporan harian ini, maka segala
kegiatan proyek yang dilakukan tiap hari dapat dipantau
untuk kemudian dijadikan acuan progress dan pelaksanaan
pekerjaan berikutnya.
b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan ini dibuat berdasarkan laporan
harian yang telah dibuat sebelumnya. Laporan mingguan
berisi tentang uraian pekerjaan hari hari sebelumnya serta
kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan selama satu
minggu. Sama halnya seperti laporan harian, pembuatan
laporan mingguan ini mencakup waktu setiap minggu dan
permasalahan yang lebih kompleks. Presentase kemajuan
dana tau keterlambatan proyek juga dapat diketahui
melalui laporan mingguan ini dengan cara membandingkan
kurva S. Adapun gambaran mengenai laporan mingguan
seperti hal-hal berikut:
1. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
minggu yang berlalu, jenis peralatan beserta
jumlahnya, jumlah tenaga kerja, dan material yang
digunakan beserta volumenya.
2. Besar biaya proyek yang dikeluarkan selama satu
minggu dan perencanaan biaya yang akan dikeluarkan
berikutnya.
3. Jumlah Pemakaian dan pemasukan bahan.
4. Catatan permasalahan yang ada selama satu minggu
pelaksanaan.
5. Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga
kerja, bahan dan peralatan serta cara menanganinya.
6. Catatan tentang ada tidaknya pekerjaan tambahan dan
pekerjaan kurang dalam pelaksanaan proyek selama
satu minggu.
7. Instruksi, informasi, serta keputusan yang diperlukan
kontraktor untuk minggu berikutnya dari pihak pemberi
tugas.
c. Rapat Proyek
Rapat organisasi adalah merupakan pertemuan yang
diadakan dan dihadiri oleh pemilik proyek, konsultan dan
kontraktor untuk mengadakan koordinasi lebih lanjut pada
penanganan proyek. Dalam rapat ini sebagai media untuk
membahas masalah-masalah yang terjadi dan rencana
penyelesaiannya. Pada kondisi tertentu rapat organisasi ini
dapat diadakan diluar waktu biasanya, bila salah satu
pihak memerlukannya.
Dalam proyek ini rapat yang diadakan adalah meliputi :
1. Rapat Koordinasi Kontraktor
Rapat koordinasi kontraktor diadakan dengan
dihadiri oleh pihak dari owner, konsultan dan
kontraktoryang terlibat. Dalam rapat ini dibahas hal-hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan serta
masalah-masalah teknis yang timbul dilokasi proyek
dan perkembangan proyek selama satu minggu
berjalan serta koordinasi masing-masing unsur proyek
yang terlibat langsung.
2. Rapat Kontraktor
Rapat kontraktor biasanya dilakukan seminggu
sekali dan diadakan secara rutin tanpa undangan
resmi, materi yang dibahas seputar rencana kerja,
kesiapan sumber daya, pengajuan pekerjaan, dan hal-
hal yang berhubungan dengan kelancaran operasional
proyek, rapat dipimpin oleh site manajer proyek.
PLANING
MONITORING
AND ORGANIZING
CONTROLING
ACTUATING STAFFING
B. Organizing
Organizing (pengorganisasian) merupakan suatu
kegiatan guna mempersatukan kumpulan kegiatan manusia
yang mempunyai kegiatan pekerjaan masing-masing
sehinga berhubungan satu sama lain dengan tata cara
tertentu dan berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan atau sasaran secara efisien.
Manfaat dan fungsi pengorganisasian adalah
pedoman pelaksanaan fungsi dimana pembagian tugas
serta hubungan tanggung jawab dan kewenangan terlihat
jelas.
C. Staffing
Staffing (susunan kepegawaian) mempunyai fungsi
memberikan nasihat atau jasa, karena itu seseorang staff
tidak berwenang untuk memerintah (memberi komando)
seperti seorang pejabat di dalam suatu organisasi.
Staffing sering dimasukkan sebagai salah satu siklus
atau fungsi manajemen. Jadi jika staffing-staffing ini disusun
menjadi satu kesatuan, maka akan terbentuklah suatu
sistem pengorganisasian. Salah satu contoh staffing adalah
dalam hal pengadaan tenaga kerja. Jadi semua hal yang
diperlukan, termasuk perekrutan, pelatihan, dan
penyeleksian untuk menepati posisi-posisi dalam organisasi
diatur dalam satu siklus manajemen.
D. Actuating
Actuating (pelaksanaan) diartikan sebagai fungsi
manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung
dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah
ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan
kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan,
mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada anggota
kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan
kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berikut
ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang
dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu :
2.5.1 Pelelangan
Dalam usaha mendapatkan barang atau jasa,
terkadang dilakukan pelelangan. Pelelangan tersebut
bertujuan untuk mengetahui siapa sajakah yang berhak
memiliki kapasitas dan mampu untuk menyediakan jasa
yang dibutuhkan. Ada tiga cara pelelangan atau pengadaan
barang dan jasa, yaitu :
a. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah pelelangan atau pengadaan
barang dan jasa yang sifatnya terbuka dan bisa dihadiri
oleh siapapun semua penyedia barang atau jasa, asalkan
memenuhi syarat dan dapat menyediakan barang dan
jasa yang diminta, dalam hal ini jasa kontruksi.
b. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah pelelangan atau penyediaan
barang dan jasa, dalam hal ini pencarian penyediaan jasa
kontruksi dengan jumlah penyedia yang mampu
melaksanakannya yakni terbatas, dan tidak terbuka untuk
umum.
c. Pemilihan Langsung
Penyediaan barang dan jasa sederhana dengan cara
menunjuk langsung melalui proses pasca kualifikasi.
Pelelangan ini hanya untuk proyek dengan nilai kontrak
paling tinggi Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).
Pemenang pelelangan ini akan diumumkan melalui
website terkait atau papan pengumuman resmi untuk
masyarakat serta portal pengadaan.