Anda di halaman 1dari 27

BAB II

MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

2.1. Uraian Umum

Manajemen merupakan bahasa Indonesia yang berasal dari serapan bahasa

Inggris yaitu management. Kata management sendiri berasal dari kata to manage

dimana diartikan mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. Sedangkan

manajemen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai

proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Dalam

pengertian lain manajemen diartikan sebagai pengendalian dan pemanfaatan dari

pada semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan, diperlukan

untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja tertentu.

Dalam kaitannya dengan proyek, maka manajemen ini sangat diperlukan

untuk memastikan hal yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik.

Sumber daya dan faktor-faktor yang perlu dikelola di dalam proyek adalah biaya

(cost), waktu (time), peralatan (machine), bahan (material), dan tenaga kerja

(labour). Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi

sangat kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga

pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Pelaksana proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari

perencanaan, pembangunan fisik, sampai dengan pemiliharaan yang melibatkan

bermacam-macam unsur dan komponen pendukung. Salah satu bagian dari

manajemen proyek yang memegang peranan cukup penting adalah organisasi

8
proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika didalamnya terdapat pengorganisasian

yang baik. Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek dengan

tujuan mengatur tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran.

Sedangkan organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak

pihak yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan. Oleh karena

itu unsur-unsur yang terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan

mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban serta wewenang yang

telah diberikan sesuai bidang dan keahlian masing-masing. Keuntungan dari

adanya Organisasi dalam suatu proyek adalah :

1. Pekerjaan dapat dilaksanakan secara matang.

2. Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan

dilaksanakannya pembagian tugas serta tanggung jawab sesuai

keahlian.

3. Meningkatkan pendaya gunaan dana, fasilitas, serta kemampuan yang

tersedia secara maksimal.

Dalam proyek penataan kota bidang transportasi di Lekebai - Wololangga

perlu adanya organisasi terencana yang mengatur setiap bagian proyek dengan

baik. Maka dalam proyek ini terdapat proses penyelenggaraan konstruksi yang

dilaksanakan, yang tergambar pada Gambar 2.1 Proses penyelenggaraan proyek

sebagai berikut

9
Persetujuan Persetujuan Pemilihan
Owner Owner Kontraktor Penentuan
Kontraktor

Kebutuhan Sketsa Pengembangan Dokumen Proses Tujuan


pemilik Fungsional
Proyek
Rancangan Perencanaan Perencanaan Pelelangan

Gambar 2.1 Proses Penyelenggaraan Proyek

2.2. Unsur-unsur Pelaksana Pembangunan Proyek

Secara garis besar unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksana

pembangunan proyek meliputi pemberi tugas (Owner), konsultan perencana

kontraktor/pelaksana dan konsultan pengawas. Keempat unsur pengelola proyek

tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai kedudukan dan

fungsinya.

2.2.1. Pemberi Tugas (Owner)

Pemberi tugas (Owner) adalah seseorang atau badan hukum atau

instansi yang memiliki proyek dan menyediakan dana untuk

merealisasikannnya.

Pemilik proyek mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :

1. Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran

baik segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah

ditetapkan.

2. Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan

kewajiban sesuai prosedur.

10
3. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek

tersebut.

4. Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.

5. Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah

kerja.

6. Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.

7. Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua dokumen

pembayaran kepada kontraktor.

8. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontakror.

9. Pemilik proyek pembangunan kontruksi peningkatan Jalan Lekebai -

Wololangga.

2.2.2. Konsultan Perencana

Perencana adalah badan yang menyusun program kerja, rencana

kegiatan dan pelaporan serta ketata leksana sesuai ketentuan yang

berlaku.

Perencana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :

1. Membuat perencana lengkap meliputi gambar bestek, Rencana Kerja

dan Syarat (RKS), perhitungan struktur, serta perencana anggaran

biaya.

2. Menyiapkan dokumen untuk proses lelang.

3. Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan

dalam rapat pemberian pekerjaan, membuat berita acara penjelasan.

11
4. Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada (Owner) tentang

pelaksanaan proyek.

5. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-

hal yang kurang jelas dari gambar bestek dan (RKS).

6. Membuat gambar revisi jika ada perubahan.

7. Menghadiri rapat koordinisasi pengelola proyek.

8. Mempelajari petunjuk-petunjuk teknis, Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku sebagai pedoman kerja.

9. Mengadakan koordinasi dengan Sub Dinas dan instansi terkait sesuai

dengan bidangya.

10. Menyusun rencana strategis dinas.

11. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang

bina program.

Pada proyek ini pihak yang bertindak sebagai perencana adalah PPK

Bidang Bina Marga Kabupaten Sikka.

2.2.3. Konsultan Pengawas

Menurut Erivanto (2005) konsultan pengawas adalah orang/badan

yang ditunjuk pengguna jasa untuk membantu dalam pengelolaan

pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal hingga berakhirnya

pekerjaan tersebut.

Tugas dan kewajiban konsultan pengawas adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah

ditetapkan.

12
2. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam

pelaksanaan pekerjaan.

3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.

4. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).

5. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau

berkurangnya pekerjaan.

Pada Proyek Peningkatan Jalan Lekebai - Wololangga Kecamatan Mego

yang bertugas sebagai konsultan pengawas adalah CV. Gunatama Desain.

Untuk Struktur Organisasi Konsultan Pengawas dapat dilihat pada

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas

2.2.4. Kontraktor/Pelaksana

Kontraktor adalah pihak yang diserahi tugas untuk melaksanakan

pembangunan proyek oleh Owner melalui prosedur pelelangan.Pekerjaan

yang dilaksanakan harus sesuai dengan kontrak (Rencana Kerja dan

Syarat-Syarat serta Gambar-Gambar Kerja) dengan biaya yang telah

disepakati.

Kontraktor mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat

yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.

2. Membuat gambar kerja (Shop Drawing) sebelum memulai pelaksanaan

pekerjaan.

3. Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan

diserahkan kepada Owner.

13
4. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.

5. Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja.

6. Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan akibat

kelalaian selama pelaksana dengan menanggung seluruh biayanya.

7. Menyerahkan hasil pekerjaan setelah pekerjaan proyek selesai.

Pada proyek ini pihak yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT.

Feva Indonesia. Untuk Struktur Organisasi Konsultan Pelaksana dapat

dilihat pada Gambar 2.4 Struktur Organisasi Pelaksana

2.3. Hubungan Kerja Pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek

Yang dimaksud dengan hubungan kerja disini adalah hubungan dalam

pelaksanaan pekerjaan antara unsur-unsur pelaksanaan pembangunan proyek yaitu

Pemilik Proyek, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Pelaksana Proyek

(kontraktor). Semua pihak dari unsur-unsur pelaksanaan proyek tersebut harus

tunduk kepada peraturan atau perjanjian yang telah disepakati bersama.

Secara garis besar, hubungan antara unsur-unsur pelaksanaan Pekerjaan

Jalan adalah sebagai berikut :

1. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek dan Konsultan Perencana.

Terjalinnya hubungan kerja antara kedua pihak ini karena Pemilik

Proyek tidak cukup memiliki tenaga ahli yang professional dalam

bidang perencanaan, sehingga Pemilik Proyek mendelegasikan

sebagian kewenangannya dalam hal perencanaan kepada Konsultan

Perencanaan yang professional dalam bidang perencanaan Jalan dan

14
Jembatan atas jasa perencanaan tersebut, maka di berikan imbalan

sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek dan Konsultan Pengawas.

Dalam hal pengawasan, Pemilik Proyek tidak cukup memiliki tenaga

ahli yang professional untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan fisik

oleh pihak ketiga atau pelaksana. Pengawasan tersebut meliputi

penyiapan tenaga, bahan, alat, metode pelaksanaan dari pihak

pelaksana, serta pengendalian mutu sesuai dengan standar yang di acu.

Atas jasa pengawasan tersebut, maka diberikan imbalan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

3. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek dan Pelaksana Proyek

(Kontraktor)

Pemilik Proyek memberikan pekerjaan kepada pelaksana, karena

Pemilik Proyek tidak mempunyai tenaga dan peralatan yang cukup

untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Pelaksana proyek yang

menjalankan pekerjaan tersebut telah dinilai kualifikasi/kemampuan

kerja sesuai bidang jasa konstruksi Jalan dan Jembatan. Sebelum

memulai pekerjaan pelaksanaan harus menyiapkan tenaga, bahan, dan

peralatan sesuai penawaran pelaksana. Atas jasa pelaksanaan tersebut,

maka diberikan imbalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Hubungan kerja dalam pengelolaan Proyek Peningkatan Jalan Lekebai -

Wololangga Kecamatan Mego adalah sebagai berikut :

15
PEMBERI TUGAS (OWNER)

Pemerintah Kabupaten Sikka DinasPekerjaan Dan Penataan Ruang

PERENCANA KONSULTAN PENGAWAS


PPK Bidang Bina Marga
TA. 2017 CV. Gunatama Desain

PELAKSANA

PT. FEVA Indonesia

Gambar 2.2 Hubungan Kerja Pengelola Proyek

2.4. Pelelangan

Pelelangan adalah merupakan kompetisi penawaran dari suatu pekerjaan

proyek yang diikuti oleh para kontraktor. Tujuannya diadakan pelelangan

pekerjaan adalah untuk mendapatkan suatu hasil pekerjaan yang paling baik

dengan biaya yang seefektif dan seekonomis mungkin serta kualitas hasil

pekerjaan yang bagus.

2.4.1. Syarat Peserta Lelang

1. Memiliki surat ijin usaha pada bidang usaha yang dikeluarkan oleh

instansi pemerintah yang berwenang dan masih berlaku.

a. SIUJK : Surat Jasa Kontraktor dan Konsultan

16
b. SIUP : Surat Ijin Usaha Perdagangan

2. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak.

3. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan

usahanya tidak sedang berhenti atau tidak dalam menjalani sanksi

pidana.

4. Penyedia barang atau jasa harus mempunyai KSO dan JO presentasi

kemitraan.

5. Telah melunasi kewajiban pajak.

a. Tahun terakhir (SPT/PPh)

b. Memilki laporan bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21 atau pasal 23

atau PPN sekurang-kurangnya tiga bulan yang lalu.

c. Melampirkan SSP, PPh pasal 29

6. Selama 4 tahun pernah memiliki pengalaman menyediakan barang/jasa

baik di lingkungan pemerintah atau swasta.

7. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar

hitam disuatu instansi

8. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha

kecil

2.4.2. Dokumen Pelelangan

Dokumen pelelangan adalah seperangkat dokumen yang berisikan

informasi dan petunjuk tentang ketentuan/peraturan dalam

penyelenggaraan pelelangan supaya para pihak yang terkait saling

17
mengetahui, memahami dan mematuhi pelaksanaan pelelangan dengan

baik, serta mengetahui hak/kewajiban dalam pelaksanaan kontrak.

Isi Dokumen Pelelangan terdiri dari :

1. Undangan pelelangan

2. Instruksi kepada peserta lelang

3. Syarat umum kontrak

4. Syarat khusus kontrak

5. Daftar kuantitas dan harga

6. Khusus untuk pengadaan barang

7. Spesifikasi teknis dan gambar

8. Bentuk surat penawaran

9. Bentuk kontrak

10. Bentuk surat jaminan penawaran

11. Bentuk surat jaminan pelaksanaan

12. Untuk pengadaan dengan pasca kualifikasi, dokumen pasca kualifikasi

dimasukan ke dalam dokumen pelelangan

13. Untuk pengadaan jasa konsultasi dilengkapi dengan Kerangka Acuan

Kerja.

14. Untuk kontrak yang lebih dari 12 bulan dilengkapi dengan Price

Adjustment

2.4.3. Metode Pemilihan Penyedia Jasa

Metode pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah menurut

KEPPRES No 80 Tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan

18
barang/jasa pemerintah (pasal 17, pasal 22 dan lampiran I Keppres No.

80. Ada 4 metode pemilihan penyedia barang/ jasa pemerintah.

1. Pelelangan Umum

Metode pelelangan umum/seleksi umum adalah metode pemilihan

yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas

melalui media masa dan papan pengumuman resmi dan penerangan

umum sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan

memenuhi kualifikasi dapat mengikutnya.

Prosedur Pelelangan Umum :

a. Pra Kualifikasi

1) Pengumuman prakualifikasi

2) Pengambilan dokumen prakualifikasi

3) Pemasukan dokumen prakualifikasi

4) Penetapan hasil prakualifikasi

5) Pengumuman hasil prakualifikasi

6) Masa sanggah prakualifikasi

7) Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi

8) Pengambilan dokumen lelang umum

9) Penjelasan

10) Penyusunan berita acara, penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya

11) Pemasukan penawaran

12) Pembukaan penawaran

19
13) Evaluasi penawaran

14) Penetapan pemenang

15) Pengumuman pemenang

16) Masa sanggah

17) Penunjukan pemenang

18) Penandatanganan kontrak

b. Pasca Kualifikasi

1) Pengumuman pelelangan umum

2) Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan

3) Pengambilan dokumen lelang umum

4) Penjelasan

5) Penyusunan berita acara, penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya.

6) Pemasukan penawaran

7) Pembukaan penawaran

8) Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi

9) Penetapan pemenang

10) Pengumuman pemenang

11) Penandatanganan kontrak

2. Pelelangan Terbatas

Metode pelelangan terbatas/seleksi terbatas adalah metode pemilihan

yang dilakukan dengan pengumuman secara luas melalui media masa

dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia

20
barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan

kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.

Prosedur Pelelangan Terbatas

a. Pemberitahuan dan konfirmasi kepada peserta terpilih

b. Pengumuman pelelangan terbatas

c. Pengambilan dokumen prakualifikasi

d. Pemasukan dokumen prakualifikasi

e. Evaluasi dokumen prakualifikasi

f. Penetapan hasil prakualifikasi

g. Pemberitahuan hasil prakualifikasi

h. Masa sanggah prakualifikasi

i. Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi

j. Penjelasan

k. Penyusunan berita acara, penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya

l. Pemasukan penawaran

m. Pembukaan penawaran

n. Eavaluasi penawaran

o. Penetapan pemenang

p. Pengumuman pemenang

q. Masa sanggah

r. Penunjukan pemenang

s. Penandatanganan kontrak

21
3. Pemilihan Langsung

Metode pemilihan langsung/seleksi langsung adalah metode pemilihan

penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan

sebanyak-banyaknya penawaran. sekurang-kurangnya 3 penawaran

dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta

dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan

minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum

dan bila memungkinkan melalui internet.

Prosedur Pemilihan Langsung

a. Pengumuman pemilihan langsung

b. Pengambilan dokumen prakualifikasi

c. Pemasukan dokumen prakualifikasi

d. Evaluasi dokumen prakualifikasi

e. Penetapan hasil prakualifikasi

f. Pemberitahuan hasil prakualifikasi

g. Masa sanggah prakualifikasi

h. Undangan pengambilan dokumen pemilihan langsung

i. Penjelasan

j. Penyusunan berita acara, penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya

k. Pemasukan penawaran

22
l. Pembukaan penawaran

m. Evaluasi penawaran

n. Penetapan penewaran

o. Pemberitahuan penetapan pemenang

p. Masa sanggah

q. Penunjukkan pemenang

r. Penandatanganan kontrak

4. Penunjukan Langsung

Metode penunjukan langsung adalah metode pemilihan penyedia

barang/jasa yang dilakukan dengan menunjuk langsung 1 penyedia

barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun

biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat

dipertanggung jawabkan.

Prosedur Pemilihan Langsung

a. Undangan kepada peserta terpilih

b. Pengambilan dokumen prakualifikasi dan dokumen penunjukan

langsung

c. Pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kualifikasi, dan

pembuatan berita acara penjelesan

d. Pemasukan penawaran

e. Evaluasi penawaran

f. Negosiasi baik teknis maupun biaya

g. Penunjukan penyedia barang atau jasa

23
h. Penandatangan kontrak

Dalam proyek ini metode pemilihan penyedia jasa yang

digunakan adalah pelelangan umum. Dalam penawaran tersebut berisi

bahwa kontraktor telah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang

tercantum dalam dokumen pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan

tersebut, dan akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu

210 hari kelender.

Penawaran tersebut berlaku selama 60 hari kelender sejak batas

akhir pemasukan dokumen penawaran dengan melampirkan :

1. Daftar kuantitas dan harga (apabila disyaratkan)

2. Hasil pemindaian surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi

(apabila ada)

3. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :

a. Metode pelaksanaan

b. Jadwal waktu pelaksanaan

c. Daftar personil inti

d. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama minimal

yang dibutuhkan

4. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN) apabila ada.

5. Data kualifikasi yang dikirimkan melalui LPSE

6. Dokumen lain yang disyaratkan

24
a. Daftar harga satuan pekerjaan

b. Daftar harga satuan upah dan bahan

c. Analisa teknis satuan pekerjaan

d. Analisa harga satuan pekerjaan

e. Analisa kebutuhan bahan dan personil

f. Jadwal mobilitas bahan, personil, dan peralatan.

g. Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan

h. Rencana Mutu Kontrak (RMK)

i. Pra rencana K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

2.5. Susunan Organisasi Pelaksana Proyek

Organisasi merupakan alat yang vital dalam pengendalian dan pelaksana

proyek. Organisasi proyek dikatakan berhasil jika mampu mengendalikan tiga hal

utama yaitu mutu, waktu dan biaya. Suatu organisasi mempunyai ciri-ciri adanya

sekelompok orang yang bekerja sama atas dasar hak, kewajiban dan tanggung

jawab masing-masing.

2.5.1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Pejabat Pembuat Komitmen merupakan tokoh penting dalam

pengadaan barang dan jasa, PPK merupakan orang yang bertanggung

jawab atas pelaksanaan pengadaan barang atau jasa (Perpres 70 Tahun

2012). Sehingga PPK bertanggung jawab secara adminstrasi, teknis dan

finansial terhadap pengadaan barang dan jasa. Adapun tugas dan

25
tanggung jawab PPK yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik

Indonesia

(Perpres) No. 70 Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang atau jasa yang

meliputi spesifikasi teknis barang atau jasa, Harga Perkiraan Sendiri

(HPS), dan rancangan kontrak.

2. Menertibkan surat penunjukan penyedia barang atau jasa.

3. Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani kuitansi atau Surat

Perintah Kerja (SPK) atau surat perjanjian.

4. Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang atau jasa.

5. Mengendalikan pelaksanaan kontrak.

6. Melaporkan pelaksanaan dan menyerahkan hasil pekerjaan.

7. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang atau jasa kepada PA

atau KPA dengan berita acara penyerahan.

8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan

hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA atau KPA setiap triwulan.

9. Menyimpan dan menjaga seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan

barang atau jasa.

2.5.2. Panitia Atau Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

Panitia atau Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia atau

pejabat yang ditetapkan oleh PA atau KPA yang bertugas memeriksa dan

menerima hasil pekerjaan. Panitia atau pejabat penerima hasil pekerjaan

mempunyai tugas pokok dan kewenangan untuk :

26
1. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak.

2. Menerima hasil pengadaan barang/jasa setelah melalui

pemeriksaan/pengujian.

3. Membuat dan menandatangani berita acara serah terima hasil

pekerjaan.

2.5.3. Stuktur Organisasi Konsultan Pengawas (Direksi/Supervisor)

. STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN SUPERVISI


PENINGKATAN JALAN LEKEBAI - WOLOLANGGA
KABUPATEN SIKKA
TAHUN ANGGARAN 2017

SITE ENGGINER

DRAFMAN

OPERATOR
KOMPUTER

OFFICE BOY

CHIEF
INSPECTOR/QE

INSPECTOR SURVEYOR LABTEK

27
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas

2.5.4. Struktur Organisasi Pelaksana (Contractor)

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN

PENINGKATAN JALAN LEKEBAI - WOLOLANGGA

GENERAL SUPERINTENDENT
3.
APRIANUS NONG SONY, ST

ADM & KEUANGAN QUALITY CONTROL


4.
AXEL ANTONNY CHRISTIAN L .KERAF, ST
5. SOENARTO

HIGHWAY ENGINEER

KALBENDIKS LEBA

PELAKSANA STRUKTUR

MUHAMAT LAUDIN

PELAKSANA HAMPARAN

MUHAMAT LAUDIN

PELAKSANA PRODUKSI

IWAN W

28
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Pelaksana

2.5.6. Penyedia Barang Atau Jasa

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No 70 Tahun

2012, penyedia barang atau jasa adalah badan usaha atau orang

perseorangan yang menyediakan barang atau pekerjaan, konstruksi atau

jasa, konsultasi atau jasa lainnya. Dalam pekerjaan ini, yang bertindak

sebagai penyedia Barang atau Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk

menjalankan kegiatan atau usaha.

2. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajer untuk

menyediakan Barang atau Jasa.

3. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia

Barang atau Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di

lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman sub

kontrak.

4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c dikecualikan bagi

Penyedia Barang atau Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

5. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain

yang diperlukan dalam Pengadaan Barang atau Jasa.

6. Dalam hal Penyedia Barang atau Jasa akan melakukan kemitraan,

Penyedia Barang atau Jasa harus mempunyai perjanjian kerja sama

29
operasi atau kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan

perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.

7. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha

Mikro, Usaha Kecil, dan koperasi kecil serta kemampuan pada sub

bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil.

8. Memiliki kemampuan dasar (KD) untuk usaha non-kecil kecuali untuk

pengadaan barang dan jasa konsultansi.

9. Khusus untuk pelelangan dan pemilihan langsung pengadaan

pekerjaan konstruksi memiliki dukungan keuangan dari Bank.

10. Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, harus

memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP).

11. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pelit, kegiatan usahanya

tidak sedang dihentikan dan atau direksi yang bertindak untuk dan atas

nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang

dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani Penyedia

Barang atau Jasa.

12. Sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir

(PPTK Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPH Pasal 21 , PPH

Pasal 23 (bila ada transaksi), PPH Pasal 25 atau Pasa 29 dan PPN

(Bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir

dalam tahun berjalan.

30
13. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada

Kontrak.

14. Tidak masuk dalam Daftar Hitam.

15. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa

pengiriman.

16. Menandatangani Paket Integritas

2.6. Administrasi Proyek

Administrasi proyek adalah suatu teknik yang digunakan untuk menunjang

kelancaran pekerjaan surat menyurat, arsip, dokumen-dokumen, serta hubungan

kerja dengan pihak lain. Hal ini untuk mempertanggung-jawabkan biaya, kualitas

serta ketepatan waktu dari suatu kegiatan proyek. Sehinggan tidak terjadi kesalah

pahaman antara pelaksana dengan beberapa pihak lain pada saat pekerjaan sudah

selesai.

Dokumen proyek merupakan salah satu bagian dari administrasi proyek

yang sangat penting. Dalam pelaksanaan suatu proyek harus dilengkapi dengan

surat-surat, dokumen-dokumen yang menerangkan tentang status serta tujuan

proyek tersebut.

Proyek yang menjadi tempat kerja praktek adalah Paket Peningkatan

Struktur Jalan Lekebai - Wololangga dengan jarak 1 Km, dengan uraian data-data

sebagai berikut.

2.6.6. Informasi Kontrak

31
Menguraikan pekerjaan yang akan dikerjakan, waktu penyelesaian yang

diperlukan, nilai kontrak, ketentuan mengenai pembayaran, dan daftar

dokumen lain yang menyusun kelengkapan kontak.

Tabel 2.1 Informasi Kontrak


Nama Paket Peningkatan Jalan Lekebai - Wololangga (1
Km)
Kabupaten Sikka
Bagian Kontrak Peningkatan Jalan Lekebai - Wololangga (1
Km)
Panjang Efektif 1 Km
Nilai Kontrak Rp 1.480.543.000,00
Sumber Dana Dana Alokasi Umum (DAU)
Tahun Anggaran 2017
Nomor Kontrak PU.600.918/77BM-2017
Tanggal Kontrak 01 Agustus 2017
Nomor SPMK PU.600.918/454/SPMK/VIII/BM-2017
Tanggal SPMK 02 Agustus
Waktu Pelaksanaan 210 Hari Kelender
Waktu Pemeliharaan 360 Hari Kelender
Kontraktor PT. FEVA INDONESIA
Pemerintah Kabupaten Sikka Dinas
Pemilik
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Jln. Jendral Ahmad Yani No. 60, Telp.
Alamat
(0382) 21029-2147-21938
Pemerintahan Kabupaten Sikka Dinas
Direksi
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Jln. Jendral Ahmad Yani No. 60, Telp.
Alamat
(0382) 21029-2147-21938
Konsultan Pengawas CV. Gunatama Desain
Sumber : PT. Feva Indonesia

32
2.6.7. Informasi Kontrak Penyedia Jasa

Salah satu syarat penyedia jasa kontraktor adalah dengan melengkapi

surat-surat yang diperlukan serta mampu menyediakan fasilitas, peralatan

atau perlengkapan.

Tabel 2.2 Tabel Informasi Penyedia Jasa

Nama Perusahan PT. Feva Indonesia


Alamat Perusahan Jln. Jend. A. Yani - Maumere - Flores - NTT
Direktur Agus Wibowo Wisudanto
Telepon/Faximail (03282) - 21029 - 21474 - 21938
Sumber : PT. Feva Indonesia

2.6.8. Uraian Pekerjaan

Uraian Pekerjaan Struktur Jalan Lekebai - Wololangga Tahun 2017

sebagai berikut :

Tabel 2.3 Uraian Pekerjaan


NO URAIAN SATUAN VOLUME
DIV .1 UMUM
1.2 Mobilisasi Ls 1.00
DIV .2 PEKERJAAN DRAINASE
2.1 Galian Untuk Drainase, Selokan dan M3 77.44
Saluran
2.2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 51.25
2.3 Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang M 7.00
Diameter dalam 95-105 cm
DIV .3 PEKERJAAN TANAH
3.1 Timbunan Biasa M3 150.00
3.2 Timbunan Pilihan M3 52.50
3.3 Persiapan Badan Jalan M2 2.800.00
DIV .4 PERKERASAN BERBUTIR
4.1 Lapisan Pondasi Agregat Kelas B M3 170.63
4.2 Lapisan Pondasi Agregat Kelas C M3 260.00
DIV .5 PEKERASAN ASPAL
5.1 Lapisan Resap Pengikat - Aspal Emulsi Ltr 487.50
5.2 Lapisan Perekat - Aspal Emulsi Ltr 562.50
5.3 Lataston Lapis Pondasi (HRS - BASE) M3 84.00
(Gradasi Senjang atau Semi Senjang)
5.4 Bahan Anti Pengelupasan Kg 122.00

33
DIV .6 PERKERASAN STRUKTUR
6.1 Beton Mutu Rendah dengan fc = 10 mpa M3 67.50
(K-125)
6.2 Pasangan Batu M3 467.68
PENGEMBALIAN KONDISI DAN
DIV .7
PEKERJAAN MINOR
Sumber PT. Feva Indonesia

34

Anda mungkin juga menyukai