PENDAHULUAN
1
2
KPA
PPK
Secara teori dalam melaksanakan tugasnya pimpinan proyek dibantu oleh pengawas.
Masalah yang berhubungan dengan segi teknis di lapangan ditangani sepenuhnya
oleh direksi dan menyampaikan kepada pimpinan proyek mengenai kegiatan di
lapangan dan hal lainnya yang berhubungan dengan proyek.
Direksi berkuasa penuh untuk menegur kontraktor bila pekerjaan yang
dilaksanakan di lapangan menyimpang dari yang disyaratkan. Apabila teguran
direksi baik secara lisan maupun tulisan tidak dipatuhi oleh kontraktor maka direksi
dapat menghentikan seluruh pekerjaan.Masing-masing pihak melaksanakan tugasnya
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. Berikut ini akan diuraikan
struktur organisasi dari masing-masing perusahaan.
3
baik di pandang dari segi personil maupun peralatan yang dimilikinya. Tugas yang
harus dilakukan pelaksanaan adalah:
1. Mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran pelaksana pekerjaan.
2. Mengerjakan pekerjaan berdasarkan gambar bestek dan sesuai dengan peraturan
yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Menempatkan
seorang pemimpin pelaksana atau tenaga ahli yang dapat menerima dan
memutuskan semua petunjuk dari direksi.
3. Menempatkan seorang pemimpin pelaksana atau tenaga ahli yang dapat menerima
atau memutuskan semua peunjuk dari direksi.
4. Menyelesaikan serta menyerahkan pekerjaan tepat pada waktu yang telah
ditetapkan dalam kontrak kerja.
5. Melakukan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawab
pelaksanaan.
6. Menyediakan bahan-bahan yang diperlukan; peralatan kerja dan tenaga kerja yang
dibutuhkan.
7. Mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan )
Berdasarkan surat keputusan Pemerintah Aceh Dinas Bina Marga
NOMOR : : 620/15.029/SP/PNK/VI/2016 dengan tanggal kontrak 15 juni 2016
tentang penunjukan Pemborongan (Gunning) menetapkan PT. Krueng Meuh sebagai
pelaksana Pembangunan Peningkatan Jalan Meureuboe – Suka Ramai kecamatan
Makmur (DAK).
Untuk pekerjaan pelaksana ini dianggap telah sesuai dengan pekerjaan yang
disyaratkan dan melakukan pengawasan disetiap pekerjaan. Ini terbukti dari
ditempatkannya seorang tenaga ahli untuk pengawasan. Setiap pembangunan
pekerjaan selalu diawasi dan dipantau dengan menggunakan alat berupa Theodolit.
Ini dimaksudkan untuk menyesuaikan setiap pekerjaan sesuai dengan gambar
rencana. Untuk penyediaan bahan juga telah dilakukan sesuai dengan perintah yang
disyarakan. Jika terdapat gambar yang kurang sesuai dengan kondisi lapangan maka
pelaksana mencari solusi agar pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan. Setelah mendapat
solusi yang baik, maka dibuatlah gambar sesuai kondisi yang ada untuk mendapatkan
persetujuan dari pemilik proyek.
7
penyiraman agar permukaan jalan tidak kering dan berdebu. Penyiraman dilakukan 2
kali dalam 1 hari. Proses penyiraman ini juga berfungsi untuk pemadatan, karena
dengan adanya penyiraman ini maka rongga-rongga antara agregat akan terpadatkan
dengan sendirinya.Setelah pemadatan selesai selanjutnya dilakukan pekerjaan
hubungan antara hamparan baru dengan hamparan lama dengan cara
menghamparkan aspal cair (Prime Coat) yang diencerkan dengan cara emulsi
memakai air dengan perbandingan 2:3. (Volume) dilakukan dengan semprotan atau
ditaburkan dengan tipis.
Untuk Lapisan Perkerasan / Penutup (Surface Course) Suhu aspal pada saat
dimasak mencapai suhu 150ºC, kemudian dihamparkan kebadan jalan,
penghamparan awal dilakukan pada temperature 130 ºC dan di padatkan pada suhu
98 ºC sampai 110 ºC dengan Tandem Roller yang bekerja secara horizontal. Jarak
passing pemadatan adalah 100 m. setelah pamadatan dengan Tandem Roller selesai,
pekerjaan pemadatan dilanjutkan dengan menggunakan Pneumatic Tire Roller.