BAB III
MANAJEMEN PROYEK
3.1 Umum
Proyek adalah rangkaian kegiatan investasi dengan menggunakan
modal atau sumber-sumber produksi dan diharapkan mendaptkan
kemanfaatan (benefits) setelah suatu jangka waktu tertentu dalam artian
memiliki saat awal dan saat akhir.
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengkoordinasian untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan cara yang efektif dan efisien
sehingga akan memperoleh hasil yang baik dan sangat bermanfaat. Unsur
manajemen terbagi atas 5 (lima) M, yaitu:
1. Man (tenaga manusia)
2. Machine (peralatan)
3. Materials (bahan)
4. Money (uang)
5. Method (cara kerja)
Keuntungan manajemen proyek adalah :
1 Pengendalian yang lebih baik terhadap finansial, fisik dan sumber
daya manusia.
2 Hubungan pelanggan yang makin baik.
3 Waktu pengembanga yang lebih singkat.
4 Biaya yang lebih rendah.
5 Kualitas yang lebih tinggi dan realibilitas yang meningkat.
6 Batas keuntungan yang lebih tinggi.
7 Produktifitas yang meningkat.
8 Koordinasi internaal yang lebih baik.
9 Moral pekerja yang lebih baik.
1. Surat kuasa
2. Fotokopi Jaminan Penawaran
3. Surat Penawaran Harga
a.Perincian Harga Penawaran
b.Daftar Harga Satuan Bahan dan Satuan Upah Buruh
c.Analisa Harga Satuan
4. Metode pelaksanaan
5. Jadwal waktu pelaksanaan
6. Struktur organisasi proyek
7. Fotokopi akte pendirian perusahaan beserta perubahannya
8. Fotokopi surat nhhgijin usaha konstruksi (SIUJK)
9. Fotokopi surat badan usaha konstruksi (SBU)
10. Fotokopi surat ijin usaha perdagangan (SIUP)
11. Fotokopi tanda daftar perusahaan (TDP)
1. Pemilik (Owner)
2. Konsultan
3. Kontraktor
1. Pemilik/owner
2. Konsultan
Konsultan adalah suatu badan usaha atau individu yang
melakukan kegiatan konsultasi dalam hal keahlian suatu profesi baik
perencanaan maupun pengawasan (supervis).
2) Konsultan Perencana
Konsultan perencana merupakan suatu perusahaan atau
instansi yang mempunyai spesifikasi keahlian dalam bidang
perencanaan bangunan konstruksi, yang diberi kekuasaan penuh
oleh pemilik untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan suatu
proyek. Dalam hal ini konsultan perencana akan mengutarakan
keinginan pemilik kedalam bahasa teknik, sehingga proyek
tersebut memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh pemerintah
dan keamanannya terjaga bagi masyarakat luas serta dapat
3. Kontraktor
Keterangan :
Hubungan Kontraktual
Hubungan Fungsional
Hubungan Kontrak
Hubungan Fungsional
1) Kepala Proyek
Kepala Proyek adalah seorang yang memimpin suatu proyek.
Kepala Proyek bertugas mewakili perusahaan untuk semua urusan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam proyek.
Bertindak sebagai Kepala Proyek dalam Proyek Pembangunan
Gedung Terminal dan Sarana Penunjang Bandar Udara Ahmad
Yani-Semarang ini adalah Bapak Ir. Mahmud Hariono.
2) Kasi Teknik
Kasi Teknik merupakan wakil dari Pimpinan Proyek yang
bertugas membantu Pimpinan Proyek dalam mengendalikan
jalannya proyek di lapangan. Kasi Teknik membawahi dari Staf
teknik dan Drafter. Kasi Teknik bertanggung jawab kepada
Pimpinan Proyek dan yang bertindak Sebagai
4) Koordinator K3LP
Koordinator K3LP adalah orang yang ditunjuk oleh kepala
proyek untuk melaksanakan kebijakan Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (K3L) di suatu proyek dan bertanggung
jawab langsung terhadap Safety & Healthy Officer. Safety &
Healthy Officer. Bertindak sebagai Koordinator K3LP adalah
Taufik Muslim yang memiliki tugas dan tanggung jawab antara
lain :
7) Quality Control
Kualitas bangungan yang baik merupakan harapan pemilik
proyek yang diamanatkan kepada kontraktor, oleh karena itu
8) Logistik
9) Drafter
Tugas drafter pada umumnya adalah sebagai juru gambar atau
tukang gambar yang biasanya membuat keseluruhan gambar teknik
di proyek. Pada Proyek ini yang bertindak sebagai Koordinator
MEP adalah Taufan Tiar Trihadhi.
10) Surveyor
Tugas surveyor secara umum berhubungan dengan pengukuran
bangunan dan menerjemaahkan bentuk dan ukuran gambar
kedalam pelaksanaan konstruksi bangunan. Pada Proyek ini yang
bertindak sebagai Koordinator Surveyor adalah Mulyono.
Maka tugas dan tanggung jawab bagian surveyor antara lain:
1. Menentukan titik-titik batas area proyek.
2. Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran
bangunan untuk diaplikasikan di lapangan.
3. Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai
basement.
4. Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik tiang
pancang.
5. Marking atau menentukan as kolom gedung.
6. Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton agar pas
untuk menaruh balok dan plat lantai.
7. Pengecekan kedataran elevasi kolom dan balok.
8. Marking posisi pekerjaan arsitektur