Anda di halaman 1dari 24

PRODI D3 TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI PADANG


PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB III
MANAJEMEN PROYEK

3.1 Umum
Proyek adalah rangkaian kegiatan investasi dengan menggunakan
modal atau sumber-sumber produksi dan diharapkan mendaptkan
kemanfaatan (benefits) setelah suatu jangka waktu tertentu dalam artian
memiliki saat awal dan saat akhir.
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengkoordinasian untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan cara yang efektif dan efisien
sehingga akan memperoleh hasil yang baik dan sangat bermanfaat. Unsur
manajemen terbagi atas 5 (lima) M, yaitu:
1. Man (tenaga manusia)
2. Machine (peralatan)
3. Materials (bahan)
4. Money (uang)
5. Method (cara kerja)
Keuntungan manajemen proyek adalah :
1 Pengendalian yang lebih baik terhadap finansial, fisik dan sumber
daya manusia.
2 Hubungan pelanggan yang makin baik.
3 Waktu pengembanga yang lebih singkat.
4 Biaya yang lebih rendah.
5 Kualitas yang lebih tinggi dan realibilitas yang meningkat.
6 Batas keuntungan yang lebih tinggi.
7 Produktifitas yang meningkat.
8 Koordinasi internaal yang lebih baik.
9 Moral pekerja yang lebih baik.

3.2 Penunjukan Kontraktor


3.2.1 Jenis Perlelangan
Dalam Proyek Pembangunan Gedung Terminal dan Sarana
Penunjang Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang dilakukan dengan e-
Procurement yang terdiri dari e-Tendering. e-Tendering adalah metoda
pengadaan secara elektronik yang menggunakan proses bisnis lelang
umum dengan metoda prakualifikasi terhadap penyedia yang telah
dinyatakan lulus melalui Vendor Management System (VMS).

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Penyedia memasukan Dokumen Penawaran Administrasi, Teknis


Harga yang dibuka secara bersamaan pada waktu yang telah
ditentukan. Pada E-tendering penyedia tidak memiliki kesempatan
melihat posisinya terhadap peserta lain dan tidak dapat merubah nilai
penawaran harga sebelum waktu pembukaan.
Dalam proses pelelangan ini, pemberi tugas adalah dari pihak PT.
Angkasa Pura I (Persero). Untuk pengambilan keputusan dalam
penyelenggaraan pengadaan barang sesuai dengan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya. Procurement Unit Leader (PUL) adalah
Head of Procurement di Kantor Pusat.
Procurement Selection Team (PST) adalah panitia pengadaan
barang/jasa yang beranggotakan pegawai PT.Angkasa Putra I
(Persero) di Kantor Pusat maupun dikantor cabang yang menguasai
bidang administrasi pengadaan, keuangan, hukum dan teknis terkait
dan wajib memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa dalam
melaksanaan proses pengadaan.
3.2.2 Proses Tender Proyek
Proses pengadaan kontraktor diadakan dengan cara undangan
tertutup. Pihak owner memberikan undangan pelelangan kepada
kontraktor yang dianggap layak dan kredibel (lolos seleksi
administrasi).

Berikut nama-nama perusahaan yang lolos seleksi administrasi :


1. Wijaya Karya (WIKA)
2. Pembangunan Perumahan (PP)
3. Berantas Adi Karya
4. Hutama Karya
5. Waskita Karya
Untuk melaksanakan proyek ini. Kontraktor yang diundang
tersebut diharuskan melakukan pendaftaran dan mengambil
dokumen pelelangan yang diperlukan. Kemudian, pihak owner
mengundang para kontraktor untuk hadir dalam penjelasan mengenai
proyek Pembangunan Gedung Terminal dan Sarana Penunjang
Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang.

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Selanjutnya, dilakukan peninjauan lapangan yang diikuti oleh


kontraktor undangan untuk melihat situasi dan kondisi lokasi proyek.
Lalu, kontraktor tersebut diberikan tenggang waktu untuk
memasukkan dokumen penawaran yang antara lain berisi:

1. Surat kuasa
2. Fotokopi Jaminan Penawaran
3. Surat Penawaran Harga
a.Perincian Harga Penawaran
b.Daftar Harga Satuan Bahan dan Satuan Upah Buruh
c.Analisa Harga Satuan
4. Metode pelaksanaan
5. Jadwal waktu pelaksanaan
6. Struktur organisasi proyek
7. Fotokopi akte pendirian perusahaan beserta perubahannya
8. Fotokopi surat nhhgijin usaha konstruksi (SIUJK)
9. Fotokopi surat badan usaha konstruksi (SBU)
10. Fotokopi surat ijin usaha perdagangan (SIUP)
11. Fotokopi tanda daftar perusahaan (TDP)

Setelah dokumen penawaran diterima, pihak owner melakukan


kualifikasi dan negosiasi harga dengan pihak kontraktor. Dari
tahapan tersebut pihak yang di tunjuk oleh owner sebagai kontraktor
dalam proyek Pembangunan Gedung Terminal dan Sarana Penunjang
Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang adalah PT. Waskita Karya.

Dengan terpilihnya PT. Waskita Karya sebagai kontraktor, pihak


owner mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja dan dilakukan
penandatanganan kontrak antara kedua pihak tersebut.

3.3 Unsur – Unsur Yang Terkait Dalam Proyek


Secara umum ada beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek, yaitu :

1. Pemilik (Owner)
2. Konsultan
3. Kontraktor

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Berikut adalah penjelasan tentang pihak – pihak yang terkait


dalam suatu proyek :

1. Pemilik/owner

Pemilik adalah suatu badan instansi atau individu dan yayasan


yang bertanggung jawab baik secara administrasi maupun secara
teknis terhadap penyelesaian dari pada kegiatan proyek.

Adapun wewenang dan tanggung jawab owner adalah :

 Menyediakan dana dan lahan untuk pembangunan proyek


 Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai
pembangunan proyek
 Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukan dan
mengangkat konsultan manajemen konstruksi, konsultan
perencana dan kontraktor

 Menangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat


perjanjian dengan kontraktor pelaksana proyek
 Bersama-sama konsultan manajemen konstruksi ikut mengawasi
pelaksanaan pekerjaan, berhak memberi instruksi-instruksi
kepada pelaksana proyek secara langsung maupun tidak
langsung (melalui konsultan manajemen konstruksi)
 Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran
yang harus diberikan kepada kontraktor pelaksana proyek
 Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak
menerima menolak perubahan-perubahan pekerjaan serta
menambah pekerjaan dan pengurangan pekerjaan kepada
kontraktor pelaksana proyek
 Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan bila tidak sesuai dengan
gambar rencana , bilamana perlu mencabut tugas kontraktor
pelaksana proyek tersebut bila dianggap tidak mampu
melaksanakan proyek

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

 Meminta semua pertanggungjawaban pada semua unsur yang


terkait sebelum masa pemeliharaan habis bila terjadi kerusakan,
sebagaimana ditetapkan bersama
 Memelihara hubungan kerja secara profesional
 Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan waktunya
 Memberikan dana yang dibutuhkan proyek
Dalam hal ini, yang menjadi pemilik proyek (Owner) pada
Pembangunan Paket 3 Terminal dan Sarana Penunjang Bandar Udara
Ahmad Yani Semarang adalah PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO).

2. Konsultan
Konsultan adalah suatu badan usaha atau individu yang
melakukan kegiatan konsultasi dalam hal keahlian suatu profesi baik
perencanaan maupun pengawasan (supervis).

Ada 2 macam konsultan yang ada pada Proyek Pembangunan Gedung


Terminal dan Sarana Penunjang Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang
yaitu :

1) Konsultan Manajemen Konstruksi


Konsultan Manajemen Konstruksi adalah perusahaan atau
lembaga yang bertugas sebagai pengendali dan koordinator dalam
keseluruhan sistem rekayasa, sejak persiapan perencanaan dimulai
sampai pelaksanaan konstruksi berakhir dan bertanggung jawab
atas pengelolaan proses konstruksi keseluruhannya dari tahap
perencanaan sampai kepada tahap pemeliharaan.

Wewenang dan tanggung jawab konsultan manajemen


konstruksi adalah :

1. Membantu owner dalam menyusun anggaran biaya dan lingkup


pekerjaan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

2. Membantu owner dalam melakukan klarifikasi dan negosiasi


atas pengajuan kontraktor terhadap anggaran biaya dan lingkup
pekerjaan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
3. Membantu menyiapkan draf surat perjanjian pekerjaan
pelaksanaan konstruksi fisik.
4. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun
oleh pelaksana konstruksi yang meliputi program pencapaian
sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan bangunan,
informasi, dana program quality assurance, quality control dan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
5. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang
meliputi program pengendalian sumber daya, pengendalian
biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas
dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan

pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian


kesehatan dan keselamatan kerja.
6. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis
dan manajemen yang timbul, usulan koreksi program serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
7. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelelangan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan
8. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi.
9. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

10. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk


memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi.
11. Menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan, bulanan pekerjaan manajemen konstruksi,
dengan masukan hasil rapat lapangan, laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat
oleh pelaksana konstruksi
12. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan
pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.
13. Meneliti gambar – gambar untuk pelaksanaan yang diajukan
oleh pelaksana konstruksi.
14. Meneliti gambar – gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan sebelum serah terima 1.
15. Menyusun daftar cacat sebelum serah terima 1 dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis
Pembangunan. Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri PU
Nomor 45//KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Konsultan Manajemen Konstruksi digunakan untuk pembangunan
bangunan gedung negara yaitu:

a. Bangunan bertingkat diatas 4 lantai, dan atau

b. Bangunan dengan luas total diatas 5.000 m2, dan atau

c. Bangunan khusus, dan atau

d. Melibatkan lebih dari satu kuonsultan perencana maupun


kontraktor, dan atau.

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

e. Dilaksanakan secara bertahap yang tidak dapat diselesaikan


dalam satu tahun anggaran.

Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) akan melaksanakan


pengendalian/ pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
konsultan Perencana dan kontraktor Pelaksana/pemborong yang
diikut sertakan dalam satuan kerja bersangkutan, yang menyangkut
aspek mutu, waktu, dan biaya, serta administrasi kontrak.

Secara kontraktual Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)


bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja. Dalam kegiatan
operasionalnya, konsultan MK mendapatkan bantuan bimbingan
teknis dan administrasi dalam menentukan arah pekerjaan
pengendalian/ pengawasan dari Pengelola satuan kerja, yang terdiri
dari Pengelola Administrasi dan Keuangan serta Pengelola Teknis
yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja.

Bersama sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun


petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung. Dalam
hal ini, yang bertugas sebagai konsultan manajemen konstruksi
pada pembangunan Proyek Pembangunan Gedung Terminal dan
Sarana Penunjang Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang adalah
PT.ISO PLAN. Pada proyek ini PT. Iso Plan juga merangkap
sebagai konsultan pengawas.

2) Konsultan Perencana
Konsultan perencana merupakan suatu perusahaan atau
instansi yang mempunyai spesifikasi keahlian dalam bidang
perencanaan bangunan konstruksi, yang diberi kekuasaan penuh
oleh pemilik untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan suatu
proyek. Dalam hal ini konsultan perencana akan mengutarakan
keinginan pemilik kedalam bahasa teknik, sehingga proyek
tersebut memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh pemerintah
dan keamanannya terjaga bagi masyarakat luas serta dapat

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

dipertanggungjawabkan secara teknis. Pada Proyek Pembangunan


Gedung Terminal dan Sarana Penunjang Bandar Udara Ahmad
Yani-Semarang konsultan perencana adalah PT. Portal
Engineering Perkasa dan PT.Portal GMDI.

3. Kontraktor

Kontraktor adalah suatu badan usaha, individu atau perorangan


yang melakukan kegiatan pelaksanaan proyek yang direncanakan
konsultan perencana sesuai dengan keinginan dari pemilik suatu
proyek.

Dalam hal ini, yang menjadi kontraktor pada Proyek


Pembangunan Gedung Terminal dan Sarana Penunjang Bandar
Udara Ahmad Yani-Semarang adalah PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk dan juga terdapat beberapa sub-kontraktor. Sub-
Kontraktor adalah perusahaan yang menerima pekerjaan dari
kontraktor utama dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan
sesuai bidang yang dimiliki atau penerima pekerjaan khusus dari
suatu konstruksi. Dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan
gambar rencana dan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Pada
Proyek Pembangunan Gedung Terminal dan Sarana Penunjang
Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang yang menjadi Sub-
Kontraktor Pemancangan adalah PT.Grant Surya Pondasi,
PT.Pakubumi Semesta, Sub-Kontraktor Bekisting adalah
CV.Sejahtera Mandiri, untuk Sub-Kontraktor Penyelidikan Tanah
adalah PT. Soilent sedangkan Sub-Kontraktor untuk Beton Ready
Mix adalah PT.Pionir Beton Industri, PT. Varia Usaha Beton,
dan PT. Jayamix Beton, untuk Sub-Kontraktor Struktur Baja
adalah PT.Kharisma Guna Makmur,PT.Megah Bangun Baja.

Wewenang dan tanggung jawab dari kontraktor adalah :

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

a. Melaksanakan proyek sesuai dengan perjanjian yang telah


disepakati dengan pemilik, baik waktu maupun biaya.
b. Menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, peralatan dan material
serta menunjuk direct kontraktor selama proyek berlangsung.
c. Menerima pembayaran atas pekerjaan yang telah dilakukan.
d. Menyerahkan pekerjaan yang telah diselesaikan dan
bertanggung jawab penuh dalam masa pemeliharaan
e. Mengawasi pekerjaan direct kontraktor dan bertanggung jawab
atas hasil kerja direct kontraktor kepada owner
f. Bila diperlukan dapat melakukan perubahan gambar kerja
dengan persetujuan manajemen konstruksi dan konsultan
perencana
g. Membuat lapaoran hasil pekerjaan yang meliputi
perkembangan pekerjaan, tenaga kerja, biaya, peralatan,
material, serta masalah yang dihadapi dan penanggulangannya
didalam laporan harian

h. Memelihara keamanan dan kesehatan dan para pekerja serta


memberikan jaminan keselamatan seperti asuransi kecelakaan
dan keselamatan tenanga kerja
i. Melakukan test material yang digunakan.

Hubungan antara unsur – unsur yang terkait dalam proyek :

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.9 Hubungan Kerja yang terkait

Keterangan :

Hubungan Kontraktual
Hubungan Fungsional

Penjelasan tentang Hubungan Kontrak dan Hubungan Fungsional

Hubungan Kontrak

Hubungan kerjasama yang dilakukan dengan kontrak antara


pihak-pihak yang terlibat atau hubungan kontrak antara 2 pihak
atau lebih yang terlibat kerjasama. Kontrak merupakan
kesepakatan secara sukarela antara 2 pihak yang mempunyai
kekuatan hukum. Kesepakatan ini dicapai setelah satu pihak
menerima penawaran yang diajukan oleh pihak lain untuk
melakukan sesuatu sebagaimana yang tercantum dalam penawaran.

Hubungan Fungsional

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Hubungan yang dilaksanakan sehubung dengan fungsi dari


setiap pihak atau hubungan yang sesuai fungsi masing – masing
pihak yang terlibat dalam proyek, contohnya hubungan antara
konsultan perencana dan kontraktor.

Berfungsi sebagai pelaksana konstruksi, konsultan perencana


sudah tidak berfungsi. Bila pada saat pelaksanaan konstruksi
terdapat masalah yang berkaitan dengan perencanaan penyelesaian
masalah tergantung hubungan kerjasama (kontrak) antara pemilik
dengan konsultan perencana dan pemilik dengan kontraktor. Hanya
jika ada masalah design dan proses pelaksanaan konstruksi,
konsultan perencana bias dipanggil berperan serta mencari solusi.

Adapun penjelasan hubungan dari ketiga unsur utama pengelola


pelaksanaan proyek tersebut adalah sebagai berikut :

Hubungan Antara Pemilik (Owner) dan Kontraktor

Hubungan kerja antara pemilik Proyek Pembangunan Gedung


Terminal dan Sarana Penunjang Bandar Udara Ahmad Yani-
Semarang dengan kontraktor pelaksana PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk adalah hubungan kerja yang bersifat kontraktual.
Kedua belah pihak diikat dengan kontrak, dimana kontraktor
berkewajiban menjalankan semua pekerjaan yang tertulis dalam
kontrak sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana. Pemilik
proyek memperoleh pelaksanaan proyek yang sebaik-baiknya tepat
waktu dengan harga yang ekonomis.

Dalam pelaksanaan proyek, kontraktor dapat melakukan


koordinasi kepada pemilik proyek, dan mengusulkan perubahan
desain berikut metode pelaksanaan dan perhitungannya, jika
dianggap perencanaan awal kurang tepat ataupun jika ada
pekerjaan yang dianggap perlu dalam penyelesaian proyek yang
belum ada dalam kontrak. Kontraktor berhak atas jasa yang harus

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

diterimanya dari Pemilik sesuai dengan kontrak yang telah


ditandatangani.

Hubungan Pemilik Proyek (Owner) Dengan Konsultan


Manajemen Konstruksi

Konsultan Manajemen Konstruksi yang ditunjuk oleh pemilik


proyek diikat dengan suatu ikatan kerja (kontrak kerja), antara lain
berisikan kewajiban dari konsultan Manajemen Konstruksi untuk
melaksanakan tugas yang diberikan pemilik dengan baik dan penuh
tanggung jawab.

Dalam melaksanakan tugasnya apabila konsultan Manajemen


Konstruksi menemui permasalahan pekerjaan yang dilaksanakan
kontraktor maka konsultan manajemen yang berperan sekaligus
sebagai konsultan pengawas mengkoordinasikan kepada pemilik
proyek dan pemilik proyek dapat mengambil suatu keputusan
pemecahan masalah. Dalam proyek ini, yang bertindak langsung
sebagai manajemen konstruksi adalah PT.ISO Plan

Hubungan Konsultan Manajemen Konstrusi Dengan Kontraktor

Hubungan Konsultan Manajemen Konstruksi (PT.ISO Plan)


dengan Kontraktor (PT. Waskita Karya (Persero) Tbk adalah hanya
sebatas hubungan fungsional dalam pelaksanaan pekerjaan dimana
konsultan berhak menyetujui/menolak sesuatu bahan/material dan
kontraktor wajib mematuhinya bila tidak menyimpang dari kontrak
yang telah disepakati.

Adapun antara konsultan manajemen konstruksi dengan


kontraktor melakukan hubungan fungsional dimana konsultan
manjemen melakukan pengawasan, pengendalian dan koordinator
sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang mengikat kepada

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

kontrak masing-masing, sedangkan kontraktor menjalankan


tugasnya sesuai dengan kontrak dan bestek yang ada.

Hubungan Kontraktor dengan Subkontrakor

Hubungan antara kontraktor dengan Sub Kontraktor terdapat


suatu garis koordinasi pekerjaan yang terikat oleh kontrak kerja
antara keduanya. Sub Kontraktor harus menyediakan kebutuhan
kontraktor pelaksana dengan memenuhi syarat kualitas maupun
kuantitas. Antara kontraktor pelaksana dengan subkontraktor
pendukung terdapat suatu kontrak kerja tersendiri. Dalam hal ini,
kontraktor pelaksana dapat memberikan perintah kepada sub
kontraktor.

3.4 Struktur Organisasi Dalam Pelaksana Proyek


Struktur organisasi proyek merupakan suatu struktur gambaran
secara sistematis dari serangkaian hubungan tanggung jawab,
kedudukan dan jalur informasi dengan keahlian dibidang masing-
masing dalam rangka mewujudkan suatu tujuan proyek.
Adapun tujuan dibentuknya struktur organisasi proyek adalah
untuk mengatur dan mendistribusikan tenaga kerja dalam
pelaksanaan proyek secara profesional, sehingga unsur-unsur yang
terkait dalam proyek dapat bekerja secara effektif dan efisien untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam hal penyusunan struktur organisasi proyek dilapangan
harus memperhatikan kemampuan dan keahlian para staff, hal ini
bertujuan agar penyusunan struktur organisasi tersebut sesuai
dengan yang diharapkan, sehingga semua aktifitas dapat berjalan
sesuai dengan jalur-jalur yang telah ditetapkan.
Penyusunan struktur organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek
mempunyai keuntungan antara lain :

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

 Alat pembagi tugas antar masing–masing yang terlibat dalam


kegiatan.
 Koordinasi masing–masing unit kegiatan dapat berjalan
dengan lancar.
 Alat penempatan tenaga ahli sesuai dengan spesialisasi.
 Alat pengawasan pimpinan terhadap bawahan dapat dilakukan
dengan mudah.
 Membantu manager dalam proses pengambilan keputusan.
 Wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen dalam
mencapai tujuan.

Struktur Organisasi Kontraktor


Untuk kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
kontraktor pelaksana membentuk struktur organisasi di lapangan
(Gambar 2.4). Struktur organisasi tersebut diharapkan tidak terjadi
tumpang tindih antara tugas dan tanggung jawab, sehingga semua
permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi secara menyeluruh,
terpadu, dan tuntas dalam mencapai efisiensi kelancaran pekerjaan,
waktu, dan biaya yang seminimal mungkin.

Pada Proyek Pembangunan Gedung Terminal dan Sarana


Penunjang Bandar Udara Ahmad Yani- Semarang ini secara umum
memiliki struktur organisasi yang baku dan wajib terbentuk sebagai
salah satu syarat administrasi sebagai kontraktor yang harus
dipenuhi.
Pada setiap unsur kegiatan membutuhkan koordinasi sehingga
struktur organisasi kontraktor dibentuk sedemikian rupa demi
kelancaran interaksi antar pekerja. Dalam setiap elemen pekerja
memiliki job desk masing-masing namun harus terjalin koordinasi
karena masing–masing job desk dipengaruhi dan membengaruhi
jobdesk lain.

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Secara umum tugas dan wewenang masing–masing elemen


pekerja yang membentuk satu kesatuan organisasi mulai dari strata
tertinggi sampai terendah dapat dilihat pada gambar berikut.

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 2.10 Struktur Organisasi Kontraktor di Construction Site

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

1) Kepala Proyek
Kepala Proyek adalah seorang yang memimpin suatu proyek.
Kepala Proyek bertugas mewakili perusahaan untuk semua urusan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam proyek.
Bertindak sebagai Kepala Proyek dalam Proyek Pembangunan
Gedung Terminal dan Sarana Penunjang Bandar Udara Ahmad
Yani-Semarang ini adalah Bapak Ir. Mahmud Hariono.

Tugas Kepala Proyek antara lain :

1. Merencanakan, menyusun, dan membuat struktur organisasi


proyek sesuai dengan kebutuhan proyek.
2. Memimpin pelaksanaan pekerjaan dan memberikan tugas
pekerjaan kepada staf, sesuai bidang keahlian masing-masing
staf.
3. Memimpin dan menghadiri rapat-rapat koordinasi di lapangan.
4. Memotivasi dan memastikan semua staf menjalankan tugasnya
sesuai dengan job description yang diberikan.
5. Mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
6. Mengambil tindakan dan memberi penyelesaian terhadap
permasalahan kegiatan pekerjaan yang timbul, untuk kelancaran
jalannya pekerjaan.

2) Kasi Teknik
Kasi Teknik merupakan wakil dari Pimpinan Proyek yang
bertugas membantu Pimpinan Proyek dalam mengendalikan
jalannya proyek di lapangan. Kasi Teknik membawahi dari Staf
teknik dan Drafter. Kasi Teknik bertanggung jawab kepada
Pimpinan Proyek dan yang bertindak Sebagai

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Kasi Teknik adalah Wasis Marsono yang mempunyai tugas dan


tanggung jawab sebagai berikut :
1. Menyeleksi dan menyimpan semua data dan dokumen yang
diperlukan.
2. Melaksanakan kegiatan seleksi supplier.
3. Melaksanakan kegiatan pembelian barang, jasa mandor.
4. Melaksanakan maintenance alat berat.
5. Pemilihan subkontraktor.
6. Mengelola dan membuat shop drawing.
7. Membuat contract review pekerjaan tambah kurang.
8. Membuat as built drawing dan perencanaan biaya
pemeliharaan.
9. Mengelola dokumetasi proyek.
10. Perencanaan metode pelaksanaan (construction method).
11. Perencanaan gambar kerja (shop drawing).
12. Perencanaan mutu (quality plan).
13. Perencana jadwal pelaksanaan (master schedule), jadwal bahan
(material schedule), jadwal peralatan (equipment schedule),
dan jadwal tenaga kerja (labor schedule).

3) Koordinator Lapangan (Kalap)


Koordinator Lapangan adalah wakil dari pimpinan proyek yang
bertugas membantu pimpinan proyek dalam mengendalikan
jalannya pekerjaan konstruksi di lapangan. Pada Proyek
Pembangunan Gedung Terminal dan Sarana Penunjang Bandar
Udara Ahmad Yani-Semarang koordinator lapangan bertanggung
jawab kepada pimpinan proyek. Pada Pembangunan ini dibagi
menjadi 3 zona pekerjaan, jadi masing-masing zona memiliki
Koordinator Lapangan masing-masing zona, yaitu: Zona 1 adalah
Utang M. Anwar, Zona 2 adalah Marmo Sumarmo dan Zona 3

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

adalah Dodiek Hari Buntoro, yang memiliki tugas dan tanggung


jawab antara lain :

1. Membuat Rencana Mingguan pelaksanaan proyek.


2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik
teknis maupun keuangan sebagaimana disiapkan oleh unit
engineering
3. Mengkoordinasikan para pelaksana proyek yang ada di bawah
koordinasinnya.
4. Membina dan melatih keterampilan para staf, tukang, dan
mandor.
5. Monitoring aktifitas di lapangan.

4) Koordinator K3LP
Koordinator K3LP adalah orang yang ditunjuk oleh kepala
proyek untuk melaksanakan kebijakan Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (K3L) di suatu proyek dan bertanggung
jawab langsung terhadap Safety & Healthy Officer. Safety &
Healthy Officer. Bertindak sebagai Koordinator K3LP adalah
Taufik Muslim yang memiliki tugas dan tanggung jawab antara
lain :

1 Menyiapkan dokumen-dokumen safety pada tahap tender


pelaksanaan K3LP.
2 Membuat surat kebijakan K3LP.
3 Membuar struktur organisasi K3LP.
4 Menyiapkan peraturan safety, spanduk, poster, kotak obat,
sarana safety, alat pemadam api ringan (APAR), alat
perlindungan diri (APD), dan erection procedure.
5 Melaksanakan kegiatan safety seperti safety tool box meeting
6 Membuat laporan safety seperti laporan kecelakaan, laporan
investigasi dan penilaian K3LP subkontraktor.

7 Mengontrol pekerjaan house keeping.

5) Koordinator Administrasi Kontraktor (Adkon)

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Koordinator Adkon mempunyai tugas mengawasi seluruh
pekerjaan dan juga barang yang di gunakan di dalam proyek
apakah telah sesuai dengan kontrak yang ada. Seperti menghitung
pemakaian barang yang sudah digunakan serta mengevaluasi
cashflow proyek tiap bulannya.
Koordinator adkon bertanggungjawab kepada Pimpinan Proyek.
Yang bertindak sebagai Koordinator Administrasi Kontraktor
adalah Taufik Rahmawan dimana tugas dan tanggung jawab
antara lain :
1. Membuat laporan harian dan mingguan.
2. Menghitung jumlah pemakaian bahan di proyek
3. Perencanaan dan pengendalian biaya konstruksi

6) Security Coordinator / Koordinator Pengamanan


Koordinator pengamanan memiliki fungsi mengamankan dan
melindungi aset serta lingkungan proyek dari setiap gangguan
keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum dari luar
maupun dari dalam. Yang bertindak sebagai Koordinator
Pengamananan adalah Maryadi.
Koordinator pengamanan mempunyai tanggung jawab atas
kemanan di lingkungan proyek dengan melakukan koordinasi
terhadap penugasan keamanan di lapangan, baik koordinasi internal
maupun eksternal agar sasaran penugasan terlaksana dengan baik.

7) Quality Control
Kualitas bangungan yang baik merupakan harapan pemilik
proyek yang diamanatkan kepada kontraktor, oleh karena itu

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
diperlukan seorang staf quality control pada struktur organisasi
kontraktor untuk memastikan setiap item pekerjaan di proyek
mampu diproduksi dengan kualitas maksimal sesuai dengan standar
perusahaan akan kualitas produk bangunan.
Quality control bertanggung jawab kepada Project Engineering
Manager. Pada Proyek ini yang bertindak sebagai Koordinator
Quality Control adalah Budhi Jafroni yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab antara lain :
1. Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan
barang untuk intern kontraktor maupun bersama dengan
konsultan pengawas atau owner untuk memastikan material
yang akan digunakan sudah sesuai dengan kriteria yang
diinginkan pemilik proyek bangunan.
2. Membuat surat teguran atau menegur secara langsung
kepada pelaksana, subkontraktor atau mandor apabila terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaan atau pengadaan material
yang mempengaruhi mutu hasil pekerjaan di lapangan.
3. Melakukan pengecekan terhadap material yang akan
didatangkan maupun yang sudah ada di proyek untuk
memberi status kepada bahan bangunan tersebut apakah
ditolak atau diterima setelah melihat kualitas bahan.
4. Mengikuti jalannya pelaksanaan pembangunan sehingga
setiap penyimpangan dalam pelaksanaan yang dapat
mengurangi mutu pekerjaan dapat dicegah.
5. Melakukan pengecekan apakah pelaksana pekerjaan
dilapangan sudah sesuai dengan gambar pelaksanaan atau
shop drawing.

6. Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan


perusahaan yang berhubungan dengan pekerjaan quality
control pada proyek.

8) Logistik

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Tugas logistik (bagian gudang) pada umumnya adalah mencatat
setiap pemasukan dan pengeluaran barang-barang atau material
yang diperlukan proyek dan memeriksa apakah persediaan barang-
barang atau material tersebut masih cukup atau tidak. Pada Proyek
ini yang bertindak sebagai Koordinator di Bidang Logistik adalah
Totok Sugiarto.

Maka tugas dan tanggung jawab bagian gudang (logistik) antara


lain :

1. Membuat resume stock material di lapangan berdasarkan


schedule kerja proyek.
2. Membuat order kebutuhan material ke penyalur sesuai dengan
volume, jenis dan tahapan pekerjaan di lapangan, beberapa hari
sebelum material tersebut akan dipakai.
3. Menerima kedatangan material di lapangan dan memeriksa
apakah sudah sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
dipesan.
4. Mengatur penyimpanan material di gudang supaya tidak rusak.
5. Mencatat dan membuat arsip surat-surat dan nota pesanan.
6. Bertanggungjawab atas kelancaran, kualitas dan kesiapan
material yang diperlukan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan. Agar tidak kehabisan stock, maka biasanya bila
persediaan material tinggal 50%, bagian logistik telah
memajukan permohonan untuk pemesanan kembali.
7. Bertanggung jawab atas keamanan dan kualitas material yang
tersimpan di gudang.

9) Drafter
Tugas drafter pada umumnya adalah sebagai juru gambar atau
tukang gambar yang biasanya membuat keseluruhan gambar teknik
di proyek. Pada Proyek ini yang bertindak sebagai Koordinator
MEP adalah Taufan Tiar Trihadhi.

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019
PRODI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Maka tugas dan tanggung jawab bagian drafter antara lain:
1. Membuat gambar pelaksanaan atau gambar shop drawing.
2. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata di
lapangan.
3. Menjelaskan gambar shop drawing kepada pelaksana
lapangan atau surveyor.
4. Membuat gambar akhir pekerjaan atau as built drawing.

10) Surveyor
Tugas surveyor secara umum berhubungan dengan pengukuran
bangunan dan menerjemaahkan bentuk dan ukuran gambar
kedalam pelaksanaan konstruksi bangunan. Pada Proyek ini yang
bertindak sebagai Koordinator Surveyor adalah Mulyono.
Maka tugas dan tanggung jawab bagian surveyor antara lain:
1. Menentukan titik-titik batas area proyek.
2. Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran
bangunan untuk diaplikasikan di lapangan.
3. Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai
basement.
4. Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik tiang
pancang.
5. Marking atau menentukan as kolom gedung.
6. Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton agar pas
untuk menaruh balok dan plat lantai.
7. Pengecekan kedataran elevasi kolom dan balok.
8. Marking posisi pekerjaan arsitektur

DESKI ANGGA ALFANDRI


1501021019

Anda mungkin juga menyukai