Anda di halaman 1dari 9

PERALATAN STONE CRUSHER

Dalam suatu sistem produksi aggregat (aggregat processing plant) memerlukan alat
berat pemecah batu (stone crusher) dan alat pendukung lainnya.tujuannya adalah
mendapatkan butiran batu pecah dalam jumlah dan perbandingan yang direncanakan dan
sesuai dengan gradasi yang disesuaikan. Kebutuhan batu pecah dengan gradi tertentu
misalnya untuk jalan, beton, bendungan (rock fill dan filternya) dan sebagainya. Struktur
Aggregat processing Plant terdiri dari tiga komponen, yaitu :

a. Alat pemecah batu (stone crusher)

b. Alat penyaring (screen

c. Alat penyalur (feeder)

6.1 ALAT PEMECAH BATU

Pada pengerjaan pemecah batu, diperlukan beberapa kali proses pemecahan, tahapan itu
beserta jenis pemecah batu yang digunakan :

1. Pemecah tahap pertama dipergunakan pemecah batu jenis primary crusher

2. Pemecah batu tahap kedua dipergunakan jenis secondary crusher

3. Pemecah tahap-tahap berikutnya apabila diperlukan pemecah batu lanjutan, dengan


menggunakan tertairy crusher\

Jenis alat berat yang biasa digunakan untuk ketiga tahapan pekerjaan pemecahan batu tersebut
diatas dalam arti tidak harus tersedia, bisa dikembangkan atau dikombinasikan adalah sebagai
berikut.

1. Untuk primary crusher

a . Jaw Crusher (Pemecah Tipe Rahang),

b . Gytory Crusher (Pemecah Giratori)

c . Impact Crusher (Pemecah Tipe Pukulan)

2. Untuk secondary crusher

a . Cone Crusher (Pemecah Tipe Konus),


b . Roll Crusher (Pemecah Tipe Silinder)

c . Hammer Mill (Pemecah Tipe Pukulan)

3. Untuk tertairy crusher\

a . Roll Crusher (Pemecah Tipe Silinder),

b . Tod Mill (Pemecah Tipe Batang)

c . Ball Mill (Pemecah Tipe Bola)

6.1.1 Jaw Crusher

Sifat-Sifat yang dimiliki oleh Jaw Crusher ini banyak digunakan untuk Primary Crusher,
juga dapat untuk Secondary Crusher dengan tujuan adalah untuk mengurangi besar ukuran
batu tahap pertama, kemudian dipecah lebih lanjut oleh Crusher lainnya, Alat ini cocok untuk
memecah batu yang keras (σ ult = 2500 kg/cm2). Keuntugan dari alat ini adalah sederhana
dan ekonomis, konstruksinya serta tenaga yang dibutuhkan relatif kecil. Tipe pemecah batu
adalah berupa (pressure) dan mempunya nilai CR = 9
Cara kerjanya adalah batu yang akan dipecah dimasukkan melalui feed opening (Rahang
Bagian Bawah) dan batu dihancurkan oleh dua buah jaw akibat gerakan moveable jaw yang
digerakan oleh excentric shaft (poros eksentris) yang digerakkan oleh fly wheel (roda
penggerak). Batu yang telah hancur keluar melalui discharge opening. Ukuran yang dapat
dipecah oleh jaw crusher tergantung pada saat dipecahkan.
6.1.2 Gyratory Crusher

Jenis crusher ini dapat digunakan untuk primary crusher dan secondary crusher,
istilah gyratory menunjukka bahwa crusher ini beroperasi dengan kisaran bukan putaran dan
disebut juga cone crusher karena bentuk pemecahnya berbentuk conus (kerucut). cone
dipasang pada sumbu eksentris yang berdiri tegak, sehngga apabila conenya berputar akan
memberikan gerakan kisaran, pada bagian lain crusher berbentuk bowl yang merupakan
crusher plate berbentuk cekung dan berdiri vertikal, pada bekerja, cone berputar secara
eksentris, maka celah antara cone dan bagian bowl akan melebar dan menyempit pada setiap
putaran, pada gerakan melebar dan menyempit berfungsi untuk memecah batuan, dalam
proses pemecahan ini, pada dasarnya gyratory crusher hampir sama dengan jaw crusher,
perbedaanya terletak pada tenaga mesin yang dibutuhkan oleh gyratory lebih besar
dibandingkan dengan jaw crusher serta cara pemberian tekanan dari samping daya tahan
gyratory crusher lebih lama dan gangguan lebih sedikit jika feeding continue dan teratur. Tipe
pemecahannya adalah pressure dengan hasil pemecahan rerata berbentuk kubus dan agak
uniform karena bentuk lengkung dari cone dan bowl yang mempunyai permukaan cekung.
Secara praktis produksi gyratotory dapat dipakai tabel 6-2
6.1.3 Impact Crusher

Impact Crusher dipakai pola pemecahan batu dengan cara pukul, dipakai untuk
memecah batu non abrasive dengan ultimate strenght < 1500 kg/cm2 dengan crushing ratio
(CR) besar apabila batuan getas.
Prinsip kerjanya adalah rotor yang dilengkapi dengan tiga buah row atau lebih dengan
ujung-ujungnya terbuat dari dari baja keras, berputar dengan kecepatan tinggi,batuan
dimasukkan kedalam feed opening dan batuanakan terpukul oleh row yang berputar di dalam
ruang pemecahan (crusher chamber), dinding dan crusher chamber terbuat dari plat-plat baja
yang disebut breaker plate, Batuan akan terbanting pada breaker plate dan pecahannya akan
terpukul kembali ke row dan hasilnya akan keluar daari sicharge opening, Batu pecah yang
dihasilkan akan berbentuk cubical dan batuan dan plastis dapat memacetkan crusher
disamping overload juga akan memacetkan crusher,

Hal yang perlu diperhatikan adalah row-row dapat cepat aus,umur dari row biasanya
berkisar antara 100-200 jam kerja.

6.1.4 Hammermil Crusher

Sifat dari hammermill crusher adalah tipe pecahan dengan inpact (pukulan) dan attrition
(gerusan). Crudher ini dapat digunakan untuk secondary dan tertiary crusher dengan
pengaturan rpm dan celah-celah gate. Untuk putaran rotor yang tinggi. Akan bayak
mmenghasilkan fine aggregate. Crusher ini dipakai untuk memecahkan batuan dengan abrasi
rendah,apabila batu keras atau terlalu keras , maka akan mudah overloaad (muatan yang
berlebihan), sehingga dapat menimbulkan kemacetan pada alat. Ukuran yang masuk pada alat
tidak dapat terlalu besar, secara praktis dilapangan, kapasitas alat dapat dipakai tabel 6.3
berikut ini.
6.1.5 Roll Crusher

Untuk pemecahan tahap akhir apabila belum diperoleh gradasi yang diinginkan untuk
keperluan konstruksi, maka pemecahan tahap akhir (tertairy crusher) dipakai roll crusher.
Tipe pemecahan batuan berupan pressure (tekana) untuk memecah batu non abrasive

Ada beberapa macam roll crusher,yaitu :

a. Single roll (silindeer tunggak)

b. Double roll (silinder ganda)

c. Triple roll ( silinder tiga)

Permukaan roll dilapisi dengan baja keras, ada yang licin(plain) dan ada yang beralur
(corrugated). Masing-masing roll berputar sendiri-sendiri dan dilengkapi masing-masing
pegas agar aman benda yangdapat dipecahkan. Crusher jenis ini berputar diatas plate yang
dapat diukur dan ukurannya ditentukan pada diameter dan panjang dari roll (inch). Jenis twin
dan triple dipakai untuk secondary crusher agar diperoleh agregat dengan diameter dibawah
1/4’’, Twin roll mempunyaidua buah roll yang dipasang secara horizontal,masing-masing
berputar berlawanan arah, kedua roll bisa sama dan berlainan, Secara praktis kapasitas roll
crusher dapat dilihat pada tabl 6.4.

Anda mungkin juga menyukai