Anda di halaman 1dari 28

TEKNOLOGI METODE

KONSTRKSI (AC 4338)


MINGGU KE 11
DOSEN : Heri Istiono ST., MT.
STONE CRUISER
STONE CRUISER

• Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih
kecil sesuai dengan yang dibutuhkan.
• crusher juga memisahkan batuan hasil pemecahan dengan menggunakan
saringan (screen).
• Dengan adanya screen maka batuan dapat dikelompokkan sesuai ukurannya.
• Feeder adalah alat yang digunakan untuk memasukkan batuan ke dalam
crusher.
• Conveyor adalah alat untuk mendistribusikan agregat hasil pemecahan dan
mengantarkan kembali agregat yang belum memenuhi spesifikasi ke dalam
crusher.
STONE CRUISER

Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu


• crusher primer (primary crusher)
• crusher sekunder (secondary crusher)
• crusher tersier (tertiary crusher).

Proses pemecah batu :


• Setelah batuan diledakkan, batuan dimasukkan ke dalam crusher primer.
• Hasil dari crusher primer dimasukkan ke dalam crusher sekunder untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan.
• Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifikasi yang ditetapkan maka batuan diolah
lagi di crusher tersier dan seterusnya.
STONE CRUISER

Crusher dibagi juga berdasarkan cara alat itu memecahkan batuan:


• Crusher yang memecahkan batuan dengan memberikan tekanan
pada batuan : Jaw, gyratory dan roll crusher
• impact crusher menghancurkan batuan dengan tumbukan pada
kecepatan tinggi.
Pada umumnya jaw crusher digunakan sebagai crusher primer, sedang
crusher tipe lainnya dimanfaatkan sebagai crusher sekunder.
STONE CRUISER

• Pengoperaasian crusher ini dapat dilihat pada Tabel 8. 1.


• Tabel 8.1 merupakan urutan pekerjaan yang dilakukan oleh crusher dalam
mengolah batuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
• Pada saat batuan masuk ke dalam crusher maka terjadi reduksi ukuran batuan
tersebut.
• Reduksi itu ditetapkan dalam ratio reduksi.
• Pada jaw crusher, rasio didapat dari jarak crusher di bagian atas dibagi jarak
bukaan di bagian bawah.
• Sedangkan pada roller crusher, rasio didapat dari ukuran batuan terbesar yang
melewati crusher dibagi ukuran bukaan crusher.
STONE CRUISER
JENIS CRUSHER

1. JAW CRUSHER (PEMOTONG CAKRAM)


• Alat ini berfungsi memotong batuan pada tahap pertama, yaitu
mengurangi besarnya butiran untuk kemudian dipecah kembali oleh
crusher lain jadi ukuran yang dibutuhkan.
• Konstruksi mesin ini sangat sederhana, sehingga pemakaiannya
dapat ditekan seekonomis mungkin karena tenaga yang dibutuhkan
relative kecil.
JENIS CRUSHER

1. JAW CRUSHER (PEMOTONG CAKRAM)


Bagian-bagian yang penting dari mesin ini ialah :
• Dua buah Jaw, fixed jaw (rahang tetap) dan moveable jaw (rahang
yang bergerak).
• Pitman arm, bagian dua jaw ditempatkan.
• Exentric shaft, yaitu alat yang menggerakkan pitman arm.
• Toggle plate.
• Flywheel yaitu alat yang memutarkan exentric shaft.
JENIS CRUSHER

1. JAW CRUSHER (PEMOTONG CAKRAM)


Cara kerja Jaw Crusher adalah sebagai berikut :
• Batu dimasukkan lewat feed opening (F) dan masuk bagian moveable jaw.
• moveable jaw yang bergerak ke depan dan belakang serta naik turun.
• kemudian excentris shaft digerakkan oleh flywheel.
• Setelah proses tadi, batu dihancurkan oleh 2 buah jaw yang digerakkan
moveable jaw.
• Batu yang hancur akan keluar melalui discharge opening (S).
• agar batuan dapat keluar sesuai lokasi yang diinginkan, maka discharge dapat
diatur dengan menggerakkan baut penyetel adjustment.
JENIS CRUSHER

1. JAW CRUSHER (PEMOTONG CAKRAM)


Cara kerja Jaw Crusher adalah sebagai berikut :
• Besar kecilnya crusher sebanding dengan lebar jaw dan feed opening.
Contoh : Jika lebar feed opening 24” dan lebar jaw 36”, maka ukuran
crusher adalah : 24” x 36”
• Ukuran batu yang dapat dipecahkan oleh alat ini tergantung ukuran feed
opening sehingga batu tidak melompat ketika proses pemecahan.
• kemampuan ini juga tergantung pada kekerasan batu.
• Produksi Jaw Crusher pada berbagai setting dapat dilihat pada table 8. 2.
JENIS CRUSHER

2. GYRATORY CRUSHER.
• Crusher ini termasuk jenis primary dan secondary, yaitu berfungsi memecah
batu tahap pertama dan kedua.
• Bagian pemecah berbentuk conus, sehingga sering dinamakan cone crusher.
• Cone dipasang pada sumbu excentris yangberdiri tegak. Ketika cone
berputar akan memberikan gerakan kisaran.
• Bagian crusher lain berbentuk bowl, yaitu crusher plate cekung yang berdiri
vertical.
• Ketika bekerja, cone berputar excentris sehingga celah antara cone dan bowl
akan melebar dan menyempit, gerak inilah yang memotong batu.
JENIS CRUSHER

2. GYRATORY CRUSHER.
• Cara kerje mesin ini sama dengan jaw crusher. Perbedaannya
terletak pada Cara pemberian tekanan. Tekanan pada mesin
gyratory berada di samping.
• Jika mesin akan berfungsi sebagai pemotong tahap kedua, harus
diubah settingnya dengan menyetel adjusment.
• Karena cone dan bowl mwmpunyai permukaan cekung (concave)
maka hasil pemecahan kebanyakan berupa kubus yang hampir
seragam.
JENIS CRUSHER

3. IMPACT CRUSHER (HAMMER MILL).


• Prinsip kerja alat ini ialah memukul batu secara mekanis untuk
memotong tahap pertama.
• Jenis impact crusher ada dua, yaitu impact breaker dan hammer
mill.
• Prinsip kerja kedua jenis crusher tersebut sama, hanya impact
breaker mempunyai satu atau dua rotor dan ukurannya lebih besar
dari pada hammer mill.
JENIS CRUSHER

3. IMPACT CRUSHER (HAMMER MILL).


Prinsip kerja kedua alattersebut ialah :
• Alat yang dilengkapi dengan rotor tiga atau lebih row yang ujungnya terbuat
dari baja keras, berputar dengan kecepatan tinggi.
• Batu dimasukkan ke dalam feed opening, dan batu dipukul oleh row yang
berputar dalam ruang pemecahan (crusher chamber) terbuat dari plat baja
(breaker plate).
• Batu yang dipukul berulang kali dan saling terpelanting di dalam breaker plate.
• Proses ini berjalan dengan cepat dan hasilnya keluar melalui discharge
opening.
JENIS CRUSHER

4. ROLL CRUSHER.
• berfungsi memecah batu tahap akhir sebagai penyempurnaan
terhadap gradasi yang diinginkan.
• Permukaan roll dilapisi baja keras, baik licin maupun beralur.
• Dengan bantuan bel roll yang dilengkapi pegas berputar.
• Pegas diperlukan untuk keamanan terhadap benda yang keras dan
tak dapat dipecahkan, misalnya besi.
JENIS CRUSHER

4. ROLL CRUSHER.
Ada 3 (tiga) jenis roll crusher, ketiga rollini masing-masing mempunyai
keuntungan pada tenaga tekan yang dihasilkan oleh roll yang saling
berdekatan.
• single roll.
Seperti namanya crusher ini mempunyai sebuah roll yang berbentuk
silinder dengan poros horizontal. Roll berputar diatas plat yang
berfungsi sebagai pelayan roll, plat dapat diatur. Ukuran crusher
ditentukan oleh diameter panjang roll yang dinyatakan dalam inch.
JENIS CRUSHER

4. ROLL CRUSHER.
• double roll.
Crusher ini mempunyai dua roll yang dipasang secara horizontal. Kedua
roll berputar berlawanan arah. Crusher ini berfungsi memecah batu
untuk mendapatkan agregat berukuran dibawah ¼ inci. Ukuran crusher
ini ditentukan oleh dua dimemsi, yaitu diameter dan panjang roll. Jenis
double crusher yang lain ialah floating crusher.
• triple roll.
Karakteristik dan fungsi crusher ini sama dengan double roll, hanya saja
jumlah rollnya tiga.
JENIS CRUSHER
4. ROLL CRUSHER.
Diameter batu yang dihancurkan dapat dihitung dengan menggunakan
Rumus :
F = 0,085 x R x S………………………………….. ( 8. 1.)
Dimana:
F = ukuran terbesar batu (inci).
R = jari-jari roll (inci).
S = setting (inci).
JENIS CRUSHER LAINNYA
Masih banyak pemecah batu lain yang sering dijumpai di lapangan :
a. Rod Mill and Ball Mill.
Crusher ini termasuk tipe Impact untuk mendapatkan materi yang lebih
halus lagi.
b. Centrifugal Crusher.
Crusher ini menghasilkan gradasi berdiameter kurang dari 1 inci.
Hasilnya berupa batu pecah yang pipih, bidang segi enam. Bentuk ini
cocok untuk beton aspal atau lapisan hotmix.
ALAT BANTU CRUSHER.
1. FEEDER (PENGUMPAN /PENGATUR).
Yang berfungsi menyalurkan material asli ke unit crusher.
2. SCALPING UNIT (SARANGAN KISI-KISI).
Penyaringan ini bertujuan memecah batu yang terlalu besar dan Tidak
bisa masuk ke primary crusher.
3. GRIZZLY BAR (BATANG-BATANG PEMISAH).
Alat ini diletakkan di scalping unit yang dipasang miring ke arah feet.
Sehingga batu yang besar akan keluar dengan sendirinya.
SCREEN (AYAKAN).
Ayakan berfungsi memisahkan batu hasil pecahan dan asli dalam gradasi
gradasi tertentu yang dibutuhkan, yaitu :
• Scalping untuk memisahkan ukuran batu di atas/bawah ukuran screen.
• Membawa dan mengeluarkan batu yang berukuran tertentu pada
proses pemecahan.

Adapun tipe ayakan yaitu :


a. Inclined Vibrating Screen.
b. Improved Horizontal Screen.
c. Revolving Screen.
MENGHITUNG PRODUKSI SCREEN
(AYAKAN).
Untuk menetukan produksi ayakan dapat dihitung dengan rumus :
Q = A x c x E x D x G.
dimana,
Q = kapasitas ayakan (ton/jam).
A = luas ayakan (ft²)
c = kapasitas teoritis ayakan (ton/jam/ft²).
D = faktor deck.
G = faktor ukuran agregat.

Dari rumus tersebut, dapat dihitung luas minimum ayakan yang diperlukan
Q
A = --------------------------
cxExDxG

Anda mungkin juga menyukai