Judul
2. Pengusul
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Nama
Jenis Kelamin
NIM
Semester
Fakultas/Jurusan
Institusi
3. Lokasi Penelitian
:
:
:
:
:
:
Joko Sutrisno
Laki-laki
03101402051
IX (Sembilan)
Teknik/Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya
Palembang,
Pengusul,
Desember 2014
Joko Sutrisno
NIM. 03101402071
Menyetujui :
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Pembimbing Proposal,
A. JUDUL
EVALUASI ROLLER CRUSHER DALAM PENINGKATAN KADAR
DAN REDUKSI UKURAN CLAY STONE PADA UNIT KERJA 1
(SATU) PT SEMEN BATURAJA (PERSERO)Tbk, BATURAJA,
SUMATRA SELATAN
B. LOKASI
PT Semen Baturaja (persero)Tbk.
C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
D. PENDAHULUAN
Metode penambangan yang dilakukan PT Semen Baturaja (Persero),
Tbk bersifat tambang terbuka. Adapun metode ini dipakai karena deposit batu
kapur terletak pada daerah yang mendatar, sehingga tempat kerja (front)
digali ke arah bawah dan membuat cekungan (pit) atau kawah. Metode
penambangan seperti in disebut The Pit Quarry.
Di dalam operasi crusher pada PT Semen Baturaja (Persero)Tbk, batu
kapur dari tambang, dikumpulkan didalam limestone hopper lalu diangkut
oleh apron feeder menuju ruang crushing. Crusher yang digunakan jenis
Single Shaft Hammer Crusher. Setelah melalui proses crushing batu kapur
yang telah berukuran kecil tadi diangkut menggunakan belt conveyor menuju
tempat penyimpanan batu kapur. Limestone Crusher tersebut memiliki
kapasitas 650 [ton/jam]. Adapun pada tanah liat, dihancurkan menggunakan
mesin Roller Crusher sampai berukuran 35 [mm] untuk selanjutnya
diangkut menggunakan belt conveyor dan disimpan di Clay Storage. Clay
Crusher memiliki kapasitas sebesar 450 [ton/jam].
E. RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian yang dilakukan adalah
mengevaluasi alat crusher (penghancur) yaitu Roller Crusher untuk
peningkatan kadar Clay Stone, sehingga di peroleh kadar dan ukuran Clay
stone sesuai spesifikasi yang diinginkan.
b.
c.
2. Tipe Crusher.
Beberapa macam peralatan pemecah batu (stone crusher) meliputi :
a. Primary Crusher, biasanya menggunakan tipe crusher :
paling keras seperti granit atau basalt. Jaw crusher merupakan mesin
penekan(compression) dengan rasio pemecahan 6 : 1. Keuntungan yang
diperoleh dari jaw crusher antara lain karena kesederhanaan
konstruksinya, ekonomis dan memerlukan tenaga yang relatif kecil.
Ukuran material yang dapat dipecah oleh crusher ini tergantung pada
feed opening (bukaan) dan kekerasan batu yang akan dipecah
Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang berukuran
sampai dengan 90% dari feed opening (bukaan) dapat diterima.Untuk
batuan yang tidak terlalu keras disarankan berukuran 80% dari feed
opening (bukaan).
Single
Roll
(silinder
tunggal),
biasanya
digunakan
untuk
ini relatif rendah. Produk dari crusher tipe ini biasanya berbentuk butiran
(gravel) dan sedikit yang berbentuk halus. Kandungan air yang pada
material yang melebihi 5% akan menyulitkan operasi crusher, karena akan
menyebabkan terjadinya penyumbatan penyumbatan, terkecuali untuk
roller crusher, karena itulah maka roller crusher lebih cocok untuk
material yang bersifat plastis seperti tanah liat atau batu silica yang
lembab. Menurut operasinya roller crusher dan gyratory crusher termasuk
klasifikasi kontinyu sedangkan jaw crusher termasuk intermittent.
Roll crusher terdiri dari dua macam yaitu single roll-crusher dan
double roll-crusher.
a. Single roll-crusher
Single roll-crusher biasanya digunakan untuk penghancuran
primer. Mesin ini terdiri dari satu roll penghancur dan besi landasan
yang melengkung. Besi landasan biasanya berada pada bagian atas
untuk melewatkan material yang terperangkap tanpa merusak mesin.
Kebanyakan single roll-crusher dipasang dengan pin penjepit atau
Gambar 1.1
Single Roll Crusher
b. Double roll-crusher
Double atau tripel stage single roll merupakan pengembangan
dari ukuran pereduksian bentuk primer dan sekunder unit single.
Double roll-crusher yang digunakan untuk crushing primer dapat
mereduksi batubara run of mine di atas 1 m 3 menjadi berukuran sekitar
350-100 mm, tergantung pada sifat batubara. Mesin ini dapat digunakan
sebagai secondary raw-coal crusher, middling crusher atau produk
sizing crusher. Secara luas digunakan untuk menghasilkan stok produk
dimana kelebihan serbuk halus harus dihindari. Dari umpan yang
berukuran 350 mm, Double roll-crusher dapat menghancurkan batubara
yang berukuran 50 dan 20 mm. kapasitas semua double roll-crusher
antara 10 2000 t/unit dengan konsumsi tenaga 5 100 KW. double
roll-crusher juga diproduksi dalam 3 dan 4 roll, 2 tingkat konfigurasi.
Tingkat paling atas menghasilkan penghancuran kasar sedangkan
tingkat bawah lebih halus pada unit triple roll bagian yang paling atas
terdirir dari single roll-crusher, bagian yang lebih bawah terdiri dari
double roll-unit. Pada four-roll unit, bagian atas dan bawah terdiri dari
double roll unit.
Gambar 1.2
Double Roller Crusher
c. Kapasitas Roll Crusher
Kapasitas roller tergantung pada kecepatan roler, lebar permukaan
roller, diameter dan jarak antara roller yang satu dengan lainnya. Roller
biasanya digunakan untuk batuan lunak seperti shale, lempung dan
material lengket sampai dengan material yang setengah keras.
Kapasitas roller dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
C = 0,0034 N x D x W x G x s
dimana :
N = jumlah putaran, rpm
D = diameter roll, inchi
W = lebar permukaan roll, inchi
G = berat jenis material
s = jarak antar roll, inchi
Hancurnya material dalam roll crushing dibedakan menjadi :
Choke Crushing
Penghancuran material tidak hanya dilakukan oleh permukaan roll
tetapi juga aoleh sesama material
Free Crushing
Yaitu material yang masuk langsung dihancurkan oleh roll.
Kecepatan crushing tergantung pada kecepatan pemberian umpan
(feed rate) dan macam reduksi yang diinginkan.
H. METODE PENELITIAN
Metoda penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
yang dituangkan dalam bentuk kerangka pemikiran untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Metoda penelitian ini berguna untuk memberikan arah
yang jelas dalam pemecahan masalah sehingga mempermudah dalam
penyusunan langkah-langkah penulisan laporan nanti.
Aktivitas Crusher
(Roller Crusher)
Reduksi ukuran
Clay Stone
Data Primer
Data Sekunder
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 1,5 bulan dari tanggal 30
Januari sampai dengan 15 Maret 2015 dengan perincian kegiatan sebagai
berikut:
JADWAL RENCANA KEGIATAN PENELITIAN
Jadwal Pelaksanaan
No
Minggu
Kegiatan
1
1
2
Administrasi
dan
orientasi
lapangan
Pengumpulan Referensi dan
Data
Pengolahan Data
J.
PENUTUP
Demikianlah proposal ini dibuat untuk dijadikan acuan pelaksanaan
Tugas Akhir dan sebagai pertimbangan bagi PT Semen Baturaja (persero)Tbk
dengan harapan PT Semen Baturaja (persero)Tbk dapat memberikan
Oleh :
JOKO SUTRISNO
03101402051
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2015