Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Studi Teknik Pertambangan yang menempuh semester IV diwajibkan


untuk mengikuti mata Kuliah BAHAN GALIAN INDUSTRI untuk kunjungan ke
Industri Pertambangan yang ada di Yogyakarta.

Program Studi Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional


berupaya memberikan ilmu kepada mahasiswa dan mahasiswi khususnya
pengetahuan tentang industri pertambangan, sehingga dapat menghasilkan tenaga-
tenaga Sarjana Teknik Pertambangan,yang professional, kreatif dan memiliki daya
saing yang tinggi, sesuai dengan perkembangan industri pertambangan saat ini.

Didalam kegiatan Kuliah ini, mahasiswa diperkenalkan secara langsung


kegiatan pertambangan, sehingga diharapkan mahasiswa dapat memahami penerapan
ilmu dan mata kuliah secara langsung di lapangan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan dan memberikan gambaran


secara langsung kapada mahasiswa tentang cara penambangan di PT.Aneka Dharma
Persada. mahasiswa mengetahui cara penggalian, pemuatan, pengangkutan,
pengolahan serta pemasaran beberapa jenis bahan galian sesuai dengan ilmu dan teori
yang didapat dari perkuliahan .

1
BAB II

DASAR TEORI
2. 1 Profil singkat PT . Aneka Dharma Persada

PT. Aneka Dharma Persada (PT. ADP), merupakan sebuah perusahaan


Produksi beton dan hotmix yang berlokasi Padukuhan Tegalyoso, Kelurahan
Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta. PT.
Aneka Dharma Persada merupakan perusahaan konstruksi yang bergerak di bidang
jalan, lapangan terbang, dan jembatan. Salah satu proyeknya adalah Pekerjaan
Peningkatan Jalan Inspeksi Selokan Mataram. Terdapat beberapa paket pekerjaan
yang harus diselesaikan. Kontraktor telah membagi pekerjaan menurut spesifikasi
masing-masing.

2.2 Lokasi Kegiatan

PT. Aneka Dharma Persada Yogyakarta

Alamat PT. Aneka Dharma Persada: Perwita Regenci Jl Arwana 4-5 Bangunharjo
Sewon - Kab. Bantul

Propinsi/Kota: Yogyakarta

Kode pos: 55187

2.3 Proses kegiatan

PT. Aneka Dharma Persada merupakan perusahaan konstruksi yang mengolah


bongkah batuan dan pasir sebagai bahan baku pembuatan beton dan aspal yang
berasal dari kali progo dan merapi, dimana setelah dilakukannya pengolahan
langsung didistribusikan ke proyek.

2
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 STONE CRUSHER

Mesin Stone Crusher adalah sejenis alat yang berfungsi untuk menghancurkan
batu bulat besar menjadi beberapa pecahan kecil.Alat ini dirancang sedemikian rupa
untuk dapat menghancurkan batu pada beberapa tahap sesuai dengan ukuran yang
diperlukan.

Gambar 3.1.1 Stone Crusher

Mesin Stone Crusher ini terdiri dari beberapa bagian yang bekerja dengan di
gerakan oleh motor listrik bertegangan tinggi. Mesin Stone Crusher,berarti sebuah
pabrik pengolahan batu gelondongan menjadi beberapa material batu pecah yang di
butuhkan dalam industri infrastruktur, dan pabrik ini harusnya berada pada daerah
yang memiliki potensi tambang sirtu alam yang memadai yang menjadi bahan utama
konsumsi pabrik ini.

3
3.1.1 PERALATAN

Beberapa macam peralatan pemecah batu (stone crusher) meliputi :

1. Primary Crusher, biasanya menggunakan tipe crusher :

a. Jaw crusher (pemecah tipe rahang)

Gambar 3.1.1.1 Jaw crusher (pemecah tipe rahang)

Jaw crusher digunakan untuk mengurangi besar butiran pada


tingkat pertama, untuk kemudian dipecah lebih lanjut oleh crusher
lain. Jenis ini paling efektif digunakan untuk batuan sedimen sampai
batuan yang paling keras seperti granit atau basalt. Jaw crusher
merupakan mesin penekan (compression) dengan rasio pemecahan 6 :
1.

Keuntungan yang diperoleh dari jaw crusher antara lain karena


kesederhanaan konstruksinya, ekonomis dan memerlukan tenaga yang
relatif kecil. Ukuran material yang dapat dipecah oleh crusher ini
tergantung pada feed opening (bukaan) dan kekerasan batu yang akan
dipecah. Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang
berukuran sampai dengan 90% dari feed opening (bukaan) dapat

4
diterima. Untuk batuan yang tidak terlalu keras disarankan berukuran
80% dari feed opening (bukaan)

b. Gyratory Crusher (pemecah giratori)

Gambar 3.1.1.2 Gyratory Crusher (pemecah giratori)

Crusher ini beroperasi dengan kisaran. Bagian crusher


pemecah berbentuk Conis, karena itu kadang disebut cone crusher.
Gyratory crusher hampir sama dengan jaw crusher, perbedaannya
terletak pada cara pemberian tekanan dimana untuk gyratory crusher
tekanan diberikan dari arah samping. Hasil pemecahan crusher ini rata
rata berbentuk kubus dan agak uniform hal ini karena bentuk
lengkung dari cone dan bowl yang mempunyai permukaan cekung.

c. Impact Crusher (pemecah tipe pukulan)

Impact crusher disarankan terutama untuk batu kapur atau


untuk penggunaan dengan abrasi lebih rendah. Impact crusher ada 2
jenis yaitu impact breaker dan hammer mill. Kedua jenis ini pada
prinsipnya sama, perbedaannya terletak pada jumlah rotor dan
ukurannya. Impact breaker mempunyai satu atau dua buah rotor dan
ukurannya lebih besar daripadahammer mill. Impact breaker
menghasilkan produk yang bentuknya

5
2. Secondary Crusher, biasanya menggunakan tipe crusher :

a. Cone Crusher

Selain sebagai crusher sekunder, cone crusher juga dapat


digunakan untuk pasir dan kerikil serta material yang memiliki butir
asal (sebelum dipecah) 20 25 cm dimana tidak memerlukan lagi
crusher primer.

b. Roll Crusher

Gambar 3.1.1.3 Roll Crusher

Roll Crusher diperlukan untuk menghasilkan produk dengan


ukuran tertentu. Crusher jenis tekanan ini menghasilkan variasi
pemecahan yang lebih besar dibanding jenis crusher lainnya. Kapasitas
roll crusher tergantung dari jenis batuan, ukuran crusher primer,
ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda dan kecepatan roda
berputar.

Ditinjau dari jumlah rollnya ada beberapa macam tipe roll


crusher yaitu :

Single Roll (silinder tunggal), biasanya digunakan untuk


memecahkan batuan yang lembab dan tidak menguntungkan jika

6
digunakan untuk memecahkan batuan yang abrasif. Crusher tipe
ini memiliki rasio pemecahan maksimum 7 : 1.
Double Roll (silinder ganda), memiliki rasio pemecahan 2 2,5 :
1.
Triple Roll (silinder tiga), memiliki rasio pemecahan 4 5 : 1.

c. Hammer Mill (pemecah tipe pukulan)

Hammer Mill digunakan untuk batu kapur berkualitas tinggi,


dengan kadar abrasif kurang dari 5%, menghasilkan jumlah besar
material halus. Hammer Mill dapat menerima feed material berukuran
sampai dengan 20 cm dan memiliki rasio pemecahan 20 : 1.

3. Tertiary Crusher, biasanya menggunakan tipe crusher :

a) Roll Crusher (pemecah tipe silinder) Selain sebagai crusher sekunder,


roll crusher dapat juga digunakan sebagai crusher tersier.

b) Rod Mill (pemecah tipe batang), dimaksudkan untuk mendapatkan


material yang lebih halus.

c) Ball Mill (pemecah tipe bola), dimaksudkan untuk mendapatkan


material yang lebih halus. Namun dalam prakteknya di lapangan,
pekerjaan crushing dilakukan hanya sampai pada tahap kedua. Tipe
crusher yang dipakai umumnya menggunakan tipe jaw to jaw dimana
jaw pertama sebagai primary crusher (crusher primer) untuk
pemecahan tahap pertama, sedangkan jaw kedua sebagai secondary
crusher (crusher sekunder) untuk pemecahan tahap kedua.

3.1.2 BAHAN

7
Gambar 3.1.2.1 Batu andesit

Bahan atau material produksi langsung diambil didaerah :

Sermo
Kulon progo
Magelang / merapi

3.1.3 PROSEDUR

8
Mulai Pemeriksaan fisik aterial secara visual

Material di masukkan ke feedermenggunakan loader

Penghancuran material dengan


crusher primer
Material disaring dengan berbagai
ukuran saringan

Memenuhi Spesifikasi ?

Penghancuran material dengan crusher sekunder

Material disaring Dengan menggunakan berbagai


ukuran saringan

Memenuhi Spesifikasi ?

Selesai

Cara Kerja Mesin Stone Crusher

9
Penghancur Crusher sendiri ada beberapa part atau bagian,
yaitu mesin crusher primer yang disebut primary Crusher, alat crusher
sekunder atau secondary crushe) serta crusher tersier yang biasa
disebut tertiary crusher.

Jadi Proses kerjanya yaitu setelah batuan, plastik, batu bara,


atau material lainnya dimasukkan ke dalam mesin crusher maka
hasilnya dari crusher primer dimasukkan lagi ke dalam crusher
sekunder untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Lalu jika hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifikasi


yang diinginkan dan ditetapkan sebelumnya, maka batuan atau
material diolah kembali di alat crusher tersier dan dipisahkan hasilnya
melalui screen sesuai dengan ukuran material yang kita inginkan.
Mesin Crusher penghancur batu dibagi berdasarkan cara kerja alat
tersebut dalam memecahkan atau menghancurkan material atau batu
khususnya. Penghancur / Crusher yang memecahkan batuan/material
dengan memberikan kekuatan tekanan pada batuan adalah gyratory,
jaw dan roll crusher. Adapun Impact crusher menghancurkan batuan
dengan tumbukan pada kecepatan tinggi. Sedangkan lazimnya jenis
jaw crusher biasa digunakan sebagai crusher primer, dan adapun untuk
tipe produk lainnya digunakan sebagai crusher sekunder, yaitu pada
proses kedua jika belum didapatkan hasil yang diinginkan.

3.1.4 PRODUK

10
Peroduk yang dihasilkan dari mesin Crusher meliputi pecahan pecahan :

Andesit sebagai pembangunan infra struktur atau bangunan dan


perumahan.

Gambar 3.1.4.1 batu pecah

Alat ini juga bias menghancurkan plastik, silikon, krikil, besi, refaktori,
klinker tanah, bauksit disinter, aspal, arsenic, marmer, aluminium,
batubara/coal dan lain sebagainya yang teksturnya keras dan susah
dihancukan dengan mesin biasa

11
3.2 Bactling Plant

Batching plant merupakan alat yang mencampur atau memproduksi beton


ready mix dalam produksi besar. Batching plant digunakan agar produksi beton tetap
dalam kualitas baik sesuai standar, nilai slumpt test dan strength ability sesuai apa
yang diharapkan.

Tipe dry mixed berfungsi untuk menimbang saja, pengadukan beton ready
mix dilakukan pada concrete mixer truck. Semua material yang akan diaduk
sebelumnya ditimbang sesuai mix design dengan memperhitungkan kandungan air
dalam material, baik dalam agregat kasar maupun halus (pasir)

Gambar 3.2.1 Batching plant

12
Bagian bagian batching plant antara lain :

Cement silo, berfungsi untuk tempat penyimpanan semen dan menjaga


semen agar tetap baik.
Belt conveyor, berfungsi untuk menarik bahan/material (agregat kasar dan
agregat halus) ke atas dari bin ke storage bin.
Bin, berfungsi sebagai tempat pengumpulan bahan/material (agregat kasar
dan agregat halus) yang berasal dari penumpukan bahan di base camp
dengan bantuan wheel loader untuk di tarik ke atas (storage bin).
Storage bin, digunakan untuk pemisah fraksi agregat. Storage bin dibagi
menjadi 4 (empat) fraksi, yaitu: agregat butir kasar (split), butir menengah
(screening), butir halus (pasir), dan glide ash.
Timbangan, meliputi :
Agregat atau kerakar
semen
air
dan pasir
Dosage pump, digunakan untuk penambahan bahan admixture seperti
retarder.

Tempat penampungan air yang berfungsi sebagai supply kebutuhan air pada
ready mix.

Timbangan, meliputi :

Agregat atau kerakar


semen
air
dan pasir

3.2.1 Peralatan

Alat berat yang dibutuhkan pada batching plant antara lain:

Truck

13
Gambar 3.2.1 Alat Angkut

Truck berfungsi untuk mengangkut bahan/material (agregat kasar dan


agregat halus) dari quarry menuju ke base camp.

Wheel loader

Gambar 3.2.2 Alat Angkut

Wheel loader berfungsi untuk alat angkut bahan/material (agregat


kasar dan agregat halus) dari tempat penumpukan material menuju ke bin.

14
Wheel loader memiliki bucket untuk membawa material dan bergerak
dengan menggunakan roda karet, sehingga mobilitasnya tergolong cepat.

Cement truck
berfungsi sebagai pengangkutan semen curah dari pabrik semen ke
base camp.
Concrete mixer truck

Gambar 3.2.3 Alat Angkut

Concrete mixer truck adalah suatu kendaraan truk khusus yang


dilengkapi dengan concrete mixer yang fungsinya mengaduk/mencampur
campuran beton ready mix, sama dengan alat molen. Concrete mixer truck
digunakan untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat
pencampuran beton ke lokasi proyek. Selama pengangkutan, mixer terus
berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar beton tetap
homogen dan beton tidak mengeras. Prinsip kerja concrete mixer truck ini
secara sederhana adalah sebagai berikut. Dalam drum terdapat bilah-bilah
baja, ketika dalam perjalanan menuju lokasi proyek, drum ini berputar
perlahan-lahan berlawanan putaran jarum jam sehingga adukan mengarah
ke dalam. Perputaran di dalam bertujuan agar tidak terjadi pergeseran
ataupun pemisahan agregat sehingga adukan tetap homogen. Dengan

15
demikian, mutu beton akan selalu terjaga sesuai dengan kebutuhan
rencana. Ketika sampai di lokasi proyek dan pengecoran berlangsung, arah
putaran drum dibalikkan searah putaran jarum jam dan percepatan putaran
diperbesar sehingga adukan beton keluar. Proses pengiriman beton ready
mix diatur dengan memperhatikan jarak, kondisi lalu lintas, cuaca, dan
suhu, karena hal-hal tersebut dapat mempengaruhi waktu dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecoran. Pada proyek ini pengadaan concrete
mixer truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix.

Ready-mix concrete

Ready-mix concrete adalah jenis beton yang diproduksi di sebuah


pabrik atau tanaman batching, menurut resep set, dan kemudian dikirim ke
sebuah tempat kerja, dengan truk mount mixer transit. Hal ini
menghasilkan campuran yang tepat, yang memungkinkan campuran beton
khusus untuk dikembangkan dan diimplementasikan pada lokasi
konstruksi. Yang pertama ready-mix dibangun pada tahun 1930-an, namun
industri tidak dimulai untuk memperluas secara signifikan sampai tahun
1960, dan terus berkembang sejak saat itu.

Ready-mix concrete kadang-kadang lebih dipilih daripada beton di


tempat pencampuran karena ketepatan campuran dan kebingungan di
tempat kerja berkurang. Namun, menggunakan campuran beton ditentukan
pre-mengurangi fleksibilitas, baik dalam rantai pasokan dan dalam
komponen aktual beton.

Perusahaan The Ready mixed concrete diperlukan untuk melengkapi


diri dengan peralatan up-to-date, seperti mixer transit, pompa beton, dan
Beton batching plant, yang membutuhkan visualisasi produksi software
manajemen dan juga kontroler PLC. Ready Mixed Concrete, atau RMC

16
seperti yang populer disebut, mengacu pada beton yang khusus dibuat
untuk pengiriman ke lokasi pembangunan pelanggan dalam keadaan segar
dicampur dan plastik atau tidak dikeraskan. Beton sendiri adalah
campuran dari Portland, air semen dan agregat terdiri dari pasir dan batu
kerikil atau dihancurkan. Di lokasi kerja tradisional, masing-masing bahan
adalah pengadaan secara terpisah dan dicampur dalam proporsi tertentu di
lokasi untuk membuat beton. Siap Beton dibeli dan dijual oleh volume
biasanya dinyatakan dalam meter kubik. RMC bisa custom-made sesuai
dengan aplikasi yang berbeda.

Ready Mixed Concrete diproduksi di bawah operasi komputer


dikontrol dan diangkut dan ditempatkan di lokasi dengan menggunakan
peralatan canggih dan metode. RMC meyakinkan pelanggannya banyak
manfaat.

Advantages of Ready mix Concrete over Site mix Concrete


Sebuah pabrik batching terpusat beton dapat melayani area
yang luas
Tanaman yang berada di daerah dikategorikan untuk
keperluan industri, namun truk-truk pengiriman dapat
melayani daerah pemukiman atau kota batin.
Lebih baik kualitas beton yang dihasilkan.
Penghapusan ruang penyimpanan untuk bahan baku di
lokasi.
Elimination of procurement / hiring of plant and machinery
Penghapusan pengadaan / mempekerjakan tanaman dan
mesin
Wastage bahan dasar dihindari.
Tenaga kerja yang terkait dengan produksi beton
dihilangkan.
Waktu yang dibutuhkan sangat berkurang.
Kebisingan dan debu polusi di situs berkurang.

17
Mengurangi biaya.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam usaha ini meliputi :

Pasir
Kerakal atau batu pecahan
Air
Semen

Biasanya dalam setiap pembutan boton setiap semua perusahan


memiliki standar masing masing ukuran keawetan betonnya.

3.2.3 Prosedur

PROSEDUR PERIZINAN, PEMBINAAN PENGAWASAN


KEGIATAN OPERASIONAL
Pergub No 108 tahun 2008

1. Peraturan Gubernur Tentang Prosedur Perizinan, Pembinaan,


Pengawasan Kegiatan Operasional

a. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah yang


selanjutnya disingkat BPLHD adalah Badan Pengelolaan

18
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.

b. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah yang


selanjutnya disebut Kepala BPLHD adalah Kepala Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

c. Concrete Batching Plant yang selanjutnya disingkap CBP


adalah Perusahaan yang bergerak dalam memproduksi
readymix.

d. Instansi adalah Instansi dalam lingkungan Pemerintah Provinsi


Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang tugas dan fungsinya
memberikan pelayanan Perizinan dan Pembinaan serta
Pengawasan Concrete Batching Plant (CBP) yang beroperasi di
wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

e. Pembangunan dan Kegiatan Operasional CBP Permanen wajib


berada pada peruntukan Karya Industri (KIN) dan Karya
Pergudangan (KPG).

f. Pembangunan dan Kegiatan Operasional CBP Temporer wajib


berada dalam lokasi proyek pembangunan yang dilayaninya.

2. Perizinan

a. Pembangunan dan Kegiatan Operasional CBP Permanen wajib


memiliki izin operasional.

b. Masa Operasional CBP Temporer berakhir bersamaan dengan


selesainya masa konstruksi proyek pembangunan yang dilayani
CBP.

19
c. Pengoperasian CBP Temporer di dalam site/berada di dalam
kawasan proyek pembangunan, izin operasional dan Amdalnya
sekaligus bersamaan dengan IMB bangunan induknya.

d. Pembangunan CBP Permanen atau di luar bangunan induk


wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

memiliki Ketetapan Rencana Kota (KRK) dan Rencana


Tata Letak Bangunan (RTLB) dari Dinas Tata Kota.

Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan setempat

Izin Mendirikan Prasarana (IMP) diterbitkan oleh Dinas


Pekerjaan Umum

izin pemanfaatan air tanah diterbitkan oleh Dinas


Pertambangan

izin undang-undang gangguan (HO) diterbitkan oleh Dinas


Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat

setiap kegiatan CBP diwajibkan memiliki dokumen


lingkungan (Amdal/UPL/UKL) sebelum kegiatan
pembangunan CBP dilaksanakan yang diterbitkan oleh
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)

Izin Operasional Kegiatan CBP Permanen diterbitkan oleh


Dinas Perindustrian dan Perdagangan atas nama Gubernur.

3. JANGKA WAKTU OPERASIONAL CBP

Masa beroperasi CBP Permanen paling lama 3 (tiga) tahun


dan dapat diperpanjang paling banyak 1 (satu) kali setelah terlebih
dahulu mengajukan permohonan yang pertimbangan kelulusannya
dilakukan berdasarkan laporan kinerja implementasi Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL).

20
4. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

a. Pengelola CBP permanen wajib melaksanakan dan


melaporkan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) satu kali tiap enam
bulan sebagaimana dimuat di dalam rekomendasi hasil
penilaian dan surat pernyataan dalam dokumen lingkungan.

b. BPLHD beserta instansi yang terkait dengan kegiatan


pembinaan dan pengawasan pengelolaan CBP Temporer
dan Permanen wajib memberikan tanggapan dan/atau
arahan atas laporan implementasi yang disampaikan oleh
Pengelola CBP.

5. TRANSPORTASI READY MIX

a. Kegiatan operasi CBP permanen yang sedang berlangsung


tetapi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana
ditetapkan di dalam Peraturan Gubernur ini harus
memindahkan kegiatan dimaksud ke lokasi yang sesuai
dengan peruntukan paling lama 3 (tiga) bulan sejak
penetapan dan pemberlakuan Peraturan Gubernur ini.

b. Instansi terkait melakukan pembinaan dan pengawasan


dalam pelaksanaannya sesuai dengan bidang tugasnya.

6. SANKSI ADMINISTRASI

a. Setiap orang atau badan hukum melanggar ketentuan akan


kenakan sanksi administrasi

b. Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud berupa :

teguran tertulis

pencabutan izin operasional

21
Selain pemberian sanksi dapat dikenakan sanksi
hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

7. SKETSA KERJA

Mulai Pemeriksaan batuan

Material di masukkan

Penyeleksian kateria yang akan


dijatuhkan ke mobil melon

22
Penyemprotan air

Memenuhi Spesifikasi ?

Alat angkut bersiap

Muat serta mencampur didalamalat


angkut
Selesai

3.2.4 Produk

Peroduk yang dihasil kan dalam kegiatyan pengolahan ini berupa:

o Beton
o Alat dan fasilitas umum
o Tembok perumahan yang sering kita lihat untuk lantai 2
o Jalan yang menggunakan pengecoran
o Dll

23
3.3 Asphalt Mixing Plant

Asphalt mixing plant/AMP (unit produksi campuran beraspal) adalah


seperangkat peralatan mekanik dan elektronik dimana agregat dipanaskan,
dikeringkan dan dicampur dengan aspal untuk menghasilkan campuran beraspal
panas yang memenuhi persyaratan tertentu AMP dapat terletak di lokasi yang
permanen atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Apabila ditinjau dari jenis
cara memproduksi campuran beraspal dan kelengkapannya,

ada beberapai jenis AMP yaitu:

24
a) AMP jenis takaran (batch plant)

b) AMP jenis drum pencampur (drum mix)

c) AMP jenis menerus (continuous plant)

Namun secara umum kebanyakan AMP dikategorikan atas jenis takaran


(timbangan) atau jenis drum pencampur Perbedaan utama dari AMP jenis timbangan
dan jenis drum adalah dalam hal kelengkapan dan proses bekerjanya. Pada AMP jenis
timbangan komposisi bahan dalam campuran beraspal ditentukan berdasarkan berat
masing-masing bahan sedangkan pada AMP jenis pencampur drum komposisi bahan
dalam campuran ditentukan berdasarkan berat masing-masing bahan yang diubah ke
dalam satuan volume atau dalam aliran berat per satuan waktu

Terlepas dari perbedaan jenis dari AMP, tujuan dasarnya adalah sama. Yaitu
untuk menghasilkan campuran beraspal panas yang mengandung bahan pengikat dan
agregat yang memenuhi semua persyaratan spesifikasi .

Proses pencampuran campuran beraspal pada AMP jenis takaran dimulai


dengan penimbangan agregat, bahan pengisi (filler) bila diperlukan dan aspal sesuai
komposisi yang telah ditentukan berdasarkan Rencana Campuran Kerja (RCK) dan
dicampur pada pencampur(mixer/pugmill) dalam waktu tertentu. Pengaturan
besarnya bukaan pintu bin dingin dilakukan untuk menyesuaikan gradasi agregat
dengan rencana komposisi campuran, sehingga aliran material ke masingmasing bin
pada bin panas menjadi lancar dan berimbang

Pada AMP jenis pencampur drum, agregat panas langsung dicampur dengan
aspal panas di dalam drum pemanas atau di dalam silo pencampur di luar drum
pemanas. Penggabungan agregat dilakukan dengan cara mengatur bukaan pintu pada
bin dingin dan pemberian aspal ditentukan berdasarkan kecepatan pengaliran dari
pompa aspal

Perbedaan dalam hal kelengkapan dari kedua jenis AMP tersebut adalah; AMP
jenis takaran dilengkapi saringan panas (hot screen), bin panas (hot bin), timbangan
(weight hopper) dan pencampur (pugmill/mixer) sedangkan pada AMP jenis
pencampur drum kelengkapan tersebut tidak tersedia. Tentunya kedua jenis AMP
tersebut juga mempunyai persamaan yaitu sama-sama dilengkapi bin dingin,
pengontrol dan pengumpul debu serta pencampur.

25
Bagian-bagian AMP jenis timbangan adalah

1. Bin dingin (cold bins)

2. Pintu pengatur pengeluaran agregat dari bin dingin (cold feed gate)

3. Sistem pemasok agregat dingin (cold elevator)

4. Pengering (dryer)

5. Pengumpul debu (dust collector)

6. Cerobong pembuangan (exhaust stack)

7. Sistem pemasok agregat panas (hot elevator)

8. Unit ayakan panas (hot screening unit)

9. Bin panas (hot bins)

10. Timbangan Agregat (weigh box)

11. Pencampur (mixer atau pugmill)

12. Penyimpanan bahan pengisi (mineral filler storage)

13. Tangki aspal (hot asphalt storage)

14. Sistem penimbangan aspal (aspal weigh bucket)

26
Gambar 3.3.1 AMP

3.3.1 Peralatan
Setiap perusahan tambang memiliki standar tersendiri ,baik berupa alat atau
kebutuhan material .AMP jenis takaran agregat digabungkan, dipanaskan dan
dikeringkan serta secara proporsional dicampur dengan aspal untuk memproduksi
campuran beraspal panas.AMP dapat berukuran kecil atau besar tergantung dari
kuantitas campuran yang dihasilkannya, disamping itu ditinjau dari mobilitasnya,

pada umumnya AMP jenis takaran dapat digolongkan atas

o AMP yang permanen


o AMP yang mudah di pindah-pindah dan dapat dipasang di dekat
lokasi proyek.

Kapasitas AMP bervariasi dan umumnya berkisar dari 500 kg sampai 1200 kg
per batch atau lebih besar. Proses pencampuran untuk masing-masing batch sekitar 40
menit. Untuk jalan-jalan dengan lalu-lintas padat dan berat disarankan menggunakan
kapasitas AMP yang lebih besar dari 800 kg per batch

Beberapa keunggulan dari penggunaan kapasitas 800 kg per batch atau lebih
adalah sebagai berikut :

Penggunaan kapasitas yang besar akan membantu


menghasilkan campuran yang relatif seragam dan mengurangi
faktor ketidakpastian.

Kapasitas yang lebih besar relatif lebih menjamin kelancaran


pasokan campuran beraspal ke unit penghampar. Pasokan yang
tidak lancar pada unit penghampar dapat mengakibatkan
permukaan jalan tidak rata dan kepadatan tidak tercapai, karena
campuran di bawah alat penghampar telah dingin sehingga
pada bagian tersebut sulit diratakan dan dipadatkan.

Kapasitas yang besar akan mempercepat penyelesaian


pekerjaan, yang berarti mengurangi gangguan terhadap

27
kelancaran lalu-lintas. Pada jalan-jalan utama gangguan akibat
adanya pekerjaan pelapisan ulang sangat besar pengaruhnya.

Proses produksi campuran beraspal panas dengan menggunakan AMP jenis


takaranseperti diperlihatkan pada Gambar 4 dimulai dari memasok agregat dingin
dari bin dingin dengan jumlah terkontrol, kemudian dipanaskan dan dikeringkan
melalui pengering (dryer). Selanjutnya agregat disaring dengan unit saringan panas
(hot screen) yang akan memisahkan agregat berdasarkan ukuran fraksinya lalu
dimasukkan ke dalam bin panas. Masing-masing agregat dari bin panas ditimbang.

Sesuai proporsi yang diinginkan. Bila diperlukan, bahan pengisi (filler)


ditambahkan melalui pemasok bahan pengisi.Selanjutnya dicampur kering dalam
pencampur.Aspal dengan jumlah terkontrol ditambahkan setelah pencampuran
kering.Bila pencampuran agregat dengan aspal telah homogen, campuran selanjutnya
dituangkan ke dalam truk pengangkut dan dibawa ke tempat penghamparan.

Gambar 3.3.1 Skema pengoperasian AMP

Bin dingin (cold bin) adalah bak tempat menampung material agregat dari
tiap-tiap fraksi mulai dari agregat halus sampai agregat kasar yang diperlukan dalam
memproduksi campuran aspal panas (hot mix) .Bagian pertama dari AMP adalah bin
dingin, yaitu tempat penyimpanan fraksi agregat kasar, agregat sedang, agregat halus
dan pasir. Bin dingin harus terdiri dari minimum 3 sampai 5 bak penampung (bin) .

28
Masing-masing bin berisi agregat dengan gradasi tertentu. Agregat-agregat tersebut
harus terpisah satu sama lain, untuk menjaga keaslian gradasi dari masing masing bin
sesuai dengan rencana gradasi pada formula campuran kerja (FCK/JMF ). Untuk
memisahkannya, dapat dipasang pelat baja pemisah antar bin. Dengan demikian maka
loader (alat pengangkut) yang digunakan mengisi masing-masing bin harus
mempunyai bak (bucket) yang lebih kecil dari mulut pemisah masing-masing bin.
Jika pemisah tidak ada maka pengisian masing-masing bin tidak boleh berlebih yang
dapat berakibat tercampurnya agregat.

Penyimpangan gradasi agregat di bin dingin baik itu karena tercampurnya


agregat pada masing-masing bin atau kalibrasi bukaan yang kurang tepat dapat
mengakibatkan kesulitan pengaturan gradasi di bin panas. Kemungkinan salah satu
bin panas pengisian agregat relatif lebih lama dibanding dengan bin lainnya.
Akibatnya waktu produksi menjadi lama dan selama menunggu terisinya bin tersebut,
terjadi pelimpahan material (overflow) pada bin panas lainnya.

Gambar 3.3.2 Cold Bin

Jenis bin dingin yang umum dikenal adalah :

1. ban berjalan menerus

29
2. getar
3. aliran.

Tipikal masing-masing jenis bin dingin tersebut diperlihatkan pada. Jenis


pertama (continuous) cocok untuk agregat halus, sedangkan yang lainnya
cocokuntuk agregat kasar.

3.3.2 Bahan

Bahan yang digunakan di PT ADP

Krakar atau andsit yang di crusher


Bahan mentah aspal
Campuran bahan perushan

30
3.3.3 Prosedur

Mulai Pemeriksaan fisik batuan

Material di masukkan ke mesin pemasak

Pemasakan dilakukan Bin panas (hot


bin)

Materia di Campuran beraspal panas

Memenuhi Spesifikasi ?

corong tuang untuk menimbang agregat


panas

Elevator panas (hot elevator)

Memenuhi
standar ? Mix . material

Tuangkan
sesuai standar 31
Selesai
3.3.4 Produk

ASPHALT MIXING PLANT (AMP) GOLDEN STAR HANDA

Asphalt mixing plant teknologi terakhir dari Jepang, diproduksi di China,


dengan bahan bakar solar.

Sistem full automatic berkapasitas produksi 10-400 ton per jam.

Kapasitas digaransi sesuai dengan kapasitas yang dijanjikan.

Waktu penyerahan dalam keadaan Turn key project (siap produksi) termasuk
diesel generating set dan kabel-kabel dalam waktu hanya 60 hari.

Dengan teknologi terakhir, AMP Golden Star Handa dapat menyimpan data
produksi, mulai dari pemakaian bahan hingga hasil produksi dengan akurat
untuk setiap kali proses pengadukan.

Keunggulan dan keuntungan membeli AMP ini :

1. Teknologi terakhir

2. Wet cyclone, asphalt storage tank cap. 30.000 kg, oil burner, merupakan
alat standard!

3. Rotary Dryer 1,5 m x 7,3. Tebal plat 12 mm, digerakkan 4 buah motor.
Dinding Rotary Dryer drum terdapat 2 lapis, celahnya terisi asbes / glass
wool, panas di dalam Rotary Dryer drum tidak terpengaruh udara luar
yang lebih dingin ratusan derajat.

4. Dinding tanki asphalt Cap. 30.000 Liter terdapat 2 lapis, celahnya terisi
abses / glass wool, dinding yang paling luar terbuat dari bahan stainless
steel. Asphalt dalam tangki seperti air dalam termos, panasnya tahan lama.

5. Ukuran mixer 1.000 kg daya aduk 800 kg (100%).

32
6. Belt Conveyor lebar 650 mm x 12.000 mm, seluruh roller di-galvanize,
ex. Import.

7. Dinding seluruh pipa asphalt dan pompa asphalt terbuat dari 2 lapis
dinding, celah dinding tersebut untuk aliran minyak panas. Setelah
pemakaian selesai pipa asphalt dan pompa asphalt tidak perlu diadakan
pencucian pakai minyak tanah.

8. Panel mempergunakan breaker - breaker bersertifikat ISO 9002.

9. Pekerjaan lasan sangkat kuat dan rapih, pengecetan dengan cat nomor 1,
dioven.

10. Hopper unit screen unit, weighing unit sudah terpasang, seluruh unit
termasuk Asphalt Storage tank termuat dalam 8 countainer @ 40 feet.
Waktu pemasangan cepat 14 hari.

11. Supervisi dari pabrik mengadakan Supervisi pada waktu pemasangan dan
operator training dari Penjual.

12. AMP ini full import, akan tetapi harganya hampir sama dengan harga
AMP buatan lokal.

13. Nilai jual setelah dipakai sangat tinggi.

14. Hanya membutuhkan heat transfer oil 300 liter

15. Hanya Vibrating Screen yang bergetar, boxnya tidak ikut bergetar.

Asphalt Mixing Plant Full Import

Kapasitas : 64-320 TPH, Yang kapasitas 64-80 TPH : bahan bakar


solar dan batu bara yang dapat irit 1 mobil Mercy seharga Rp
750.000.000/bulan.

Jumlah feed hopper 4 atau 5, sistem kerja full automatic, timbangan


setiap ukuran bahan sangat akurat, tercatat dalam setiap adukan, dapat dicetak
sampai 10 tahun.

33
Tebal plat : feed hopper 6-8 mm, dryer 12 mm dilapisi glass wool dan
plat stainless steel, screen 8 mm. Total berat: 75.000 kg. Kapasitas nyata : 64
Ton (45 detik), 82 Ton (35 detik)

OPTIONAL STANDARD EQUIPMENT:

1. Double jacket (tengahnya diisi glass wool) Asphalt Tank kapasitas 30.000
kg

2. Hot oil heater

3. Double jacket asphalt transfer pump

4. Single wet cyclone

5. Filler silo

6. Filler elevator

7. Filler screw conveyor

8. Fuel tank import kapasitas 8.000-10.000 liter

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

PT. Aneka Dharma Persada salah satu perusahaan pengelolaan bahan galian
sirtu yang memproduksi bahan baku beton dan aspal untuk kontruksi sekitar
yogyakart, purworejo, magelang, dan beberapa kota yang ada di jawa tengah.

34
Dimana bahan galian di peroleh dari tambang rakyat disekitar kuloprogo dan
megelang yang memiliki kriteria yang berbeda yang harus disamakan dalam standart
sesuai permintaan dengan pencampuran yang berbeda.

Dalam pembuatan beton mencamapurkan semen opc (dari semen gresik),


setelah di mix, maka bahan bakubeton tersebut akan didistribusikan ke proyek yang
telah melakukan permintaan. Dimana setiap truck mixer membawa zat adiktif LN
(sebagai pemercepat usia beton) dan VZ (sebagai pemerlambat usia beton) 0,2 / kubik
sesuai permintaan proyek.

Dalam pembuatan aspal, dengan mencamapuran material yang berada pada


coalbin yang berada yaitu pasir, fine agregat, medium agregat, coast agregat dibawa
melalui conveyor menuju dryer untuk mengeringkan material dengan suhu 105
menuju hot elevator menuju atas lalu dipilah menurut ukuran fragment lalu dicampur
aspal dari pertamina, dengan system komputer manual.

4.2 SARAN

Sebaiknya dalam tranportasi melakukan penambahan 1 unit bus lagi.

35
lampiran

36

Anda mungkin juga menyukai