Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan awal
praktikum Pengolahan Bahan Galian Studi Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknik, Universitas Islam Bandung yang berjudul “KOMINUSI (Primary
Crushing)” tepat pada waktunya.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata. Penulis sangat berharap laporan
ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.
Wasalamu’alaikum wr. wb

Bandung, 9 Febuari 2020


Penyusun

Adil Sulthoni
100.701.17.018

i
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

M1 KOMINUSI .................................................................................... I-1


1.1 Tujuan Penelitian ........................................................................ I-1
1.2 Landasan Teori........................................................................... I-1
1.2.1 Primary Crushing ............................................................ I-1
1.2.2 Secondary Crushing........................................................ I-1
1.3 Alat dan Bahan ........................................................................... I-6
1.3.1 Alat ................................................................................. I-6
1.3.2 Bahan ............................................................................. I-6
1.4 Prosedur pengujian .................................................................... I-6
1.5 Rumus yang Digunakan ............................................................. I-6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ I-7
LAMPIRAN

ii
M1
KOMINUSI (PRIMARY CRUSHER)

1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Dapat memahami mengenai Kominusi
2. Dapat mengetahui alat yang digunakan pada saat proses Primary Crusher

1.2 Landasan teori


Kominusi merupakan salahsatu tahapan pada pengolahan bahan galian.
Kominusi adalah suatu proses pengecilan ukuran dari suatu bahan galian dan juga
memisahkan salahsatu jenis mineral yang terdapat pada suatu batuan dengan
mineral jenis lainnya atau dalam beberapa kasus disebut juga mineral pengotor.
Pada umumnya pada saat proses penambangan, bahan galian yang didapatkan
masih berbentuk bongkah, batuan berbentuk bongkah tersebut belum bisa
langsung diolah dikarenakan derajat liberasi suatu mineral berharga cenderung
bernilai kecil apabila terdapat pada batuan bongkah. Jadi sangat tidak mungkin
jika bahan galian yang masih berbentuk bongkah tersebut langsung diolah secara
langsung. Dengan demikian operasi pengecilan ukuran perlu dilakukan untuk
meningkatkan kadar dari suatu mineral atau bijih agar dapat diolah berkelanjutan.
Kominusi terdiri dari dua sub-tahapan, yaitu:
1. Crushing, yang merupakan proses penghancuran. Umum dilakukan pada
material dalam keadaan kering menggunakan Crusher.
2. Grinding, yang merupakan proses penggerusan. Umum dilakukan pada
material dalam keadaan kering. Alat yang digunakan yaitu Grinder.
Kominusi secara umum sendiri terbagi menjadi 3 tahapan pengecilan
ukuran yang meliputi Primary crusher, secondary crusher dan fine crusher. Alat
yang umumnya digunakan pada tahapan kominusi ini adalah crusher dan
grinding..

I-1
I-2

1.2.1 Primary Crusher


Sebelum membahas mengenai primary crusher, harus terlebih dahulu
memahami arti dari kata crushing. crushing dalam Bahasa inggris memiliki arti
penghancuran. Kata dari penghancuran ini dimaksudkan untuk menghancurkan
suatu bongkahan hasil dari kegiatan penggalian pada proses penambangan. Pada
dasarnya proses crushing ini menggunakan alat crusher, alat ini berkerja dengan
proses penekanan pada material atau umpan yang dimasukan pada alat. Tekanan
ini mampu menghancurkan material menjadi ukuran yang lebih kecil karena gaya
tekan.
Pada praktikum pengolahan bahan galian kali ini pembahasan akan lebih
spesifik membahas mengenai primary crusher atau tahapan awal dari kominusi
atau tahapan pengecilan ukuran. Merupakan tahap penghancuran yang pertama,
dimana umpan berupa bongkah - bongkah besar yang berukuran +/- 84 x 60 inchi
dan produkta berukuran 4 inchi. Adapun alat alat yang digunakan adalah
1. Jaw Crusher
Jaw crusher adalah alat penghancur mineral atau batuan yang memliki
kekuatan 320 Mpa. Jaw crusher juga merupakan alat yang konstruksinya
sederhana, alat ini dapat mengecilkan ukuran suatu batuan atau mineral
hingga memiliki ukuran 20 hingga 60 satuan centimeter. Karena alat terbilang
sederhana dan perawatannya tidak rumit, banyak perusahaan yang bergerak
diindustri pertambangan menggunakan alat ini, khususnya pada
penambangan batuan, alat ini digunakan pada saat proses penghancuran
pertama primary crushing.

Sumber: Kleeman, 2018


Gambar 1.1
Jaw Crusher
I-3

Alat ini mempunyai 2 jaw, yang pertama yang dapat digerakkan (Swing
Jaw) dan yang lainnya (Fixed Jaw). Jika dilihat dari porosnya jaw crusher terbagi
menjadi 2 yaitu
a. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas
b. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah

1.2.2 Secondary Crushing


Secondary crushing adalah suatu kegiatan penghancuran, prinsipnya
hamper menyerupai primary crushing. Namun perbedaan terdapat pada alat yang
dipergunakan. Alat yang digunakan saat primary crushing hanya jaw crusher
namun pada tahapan ini agak banyak. Karena pada tahapan ini adalah tahapan
lanjutan dari primary crushing sehingga bongkah yang telah menjadi batu batu
kerakal akan mengecil bahkan menjadi butiran – butiran halus, tergantung kepada
spesifikasi dan kemampuan alat saat bekerja.
Adapun alat alat yang dipergunakan untuk secondary crushing ini adalah
sebagai berikut
1. Cone Crusher
Cone Crusher adalah alat yang telah mengalami pembaruan dari gyratory
crusher, alat ini lebih baik lagi jika berkerja sebagai alat penghancur, karena
terdapat kelebihannya dilihat dari alat yang berkerja jika bijih yang akan
diperkecil ukurannya terlalu keras, maka bowl akan bergerak keluar secara
otomatis. Dengan menggunakan alat Cone Crusher bisa mendapatkan hasil
pecahan batu semaksimal mungkin sesuai keinginan.

Sumber : kleeman, 2018


Gambar 1.2
Cone Crusher
I-4

2. Gyratory Crusher
Gyratory crusher ini memiliki kapasitas yang lebih banyak dibandingkan
dengan jaw crusher. Gerakan peremukannya berputar dan bergoyang secara
bersamaan sehingga proses peremukan berjalan terus menerus danpa jeda.
Terdapat perbedaan jika membandingkan antara jaw crusher dan gyratory
crusher, jika pada jaw crusher pada waktu swing jaw bergerak ke belakang
sehingga ada material-material yang tidak mengalami penggerusan.

Sumber : kleeman, 2018


Gambar 1.3
Gyratory Crusher

3. Roll Crusher
Roll crusher adalah alat penghancur yang secara mekanismenya lebih
sederhana, alat ini terdiri dari 2 silinder baja yang masing – masingnya
dihubungkan dengan poros. Silinder ini hanya satu saja yang berputar dan
lainnya diam, tapi karena adanya material yang masuk dan pengaruh silinder
lainnya maka silinder ini ikut berputar juga.

Sumber : Johansson, 2017


Gambar 1.4
Roll Crusher
I-5

1.3 Alat dan Bahan


1.3.1 Alat
Tabel 1.1
Alat Praktikum
No Alat yang digunakan Nama alat
1 Jaw Crusher

2 Timbangan

3 Plastik sample

4 Penggaris
I-6

5 Jangka Sorong

6 Cone Crusher

7 Roll Crusher

Sumber: Diktat Praktikum PBG, 2020

1.3.2 Bahan
Tabel 1.2
Bahan praktikum
No Bahan yang digunakan Nama Bahan
1 Batu Gamping dengan ukuran -/+
10 cm

Sumber: Diktat Praktikum PBG, 2020

1.4 Prosedur Praktikum


Prosedur untuk melakukan praktikum ini diantaranya adalah;
1. Ukur dimensi umpan dengan penggaris atau jangka sorong
2. Timbang batu gamping di alat timbangan
3. Masukan umpan ke jaw crusher
Sumber: Data Praktikum PBG, 2020

I-7
I-8

4. Produkta jaw crusher dikumpulkan ke nampan lalu diukur dimensinya


dengan jangka sorong.

1.5 Rumus Yang Digunakan


Rumus yang digunakan pada praktikum ini ada dua yaitu;
1. Rumus Produksi
Total Ritase × Kapasitas Truk
Produksi = …………………….(1.1)
Waktu Kerja Efektif

2. Rumus Efektifitas alat jaw crusher


Produksi Aktual
EU = × 100% ….……………….......(1.2)
Produksi Teoritis

1.6 Data Hasil Pengujian


Dari Praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut :
1. Gape :
a. 10,45 cm
b. 10,50 cm
c. 10,55 cm
2. Open Setling :
a. 2,2 cm
b. 2,3 cm
c. 2,3 cm
3. Close Setling :
a. 1,4 cm
b. 1,4 cm
c. 1,6 cm
4. Feed:
a. Panjang: 9.1 cm, 8.1 cm, 7.7 cm
b. Lebar: 6.3 cm, 3,6 cm. 5,3 cm
c. Tinggi: 4.7 cm, 1.8 cm, 4.6 cm
d. Berat: 624 gram. 100 gram. 495 gram
5. Dimensi produkta:
a. Panjang: 2.5 cm, 2.2 cm, 4 cm, 2.6 cm, 5.5 cm
b. Lebar: 1.8 cm, 1.1 cm, 1.5 cm, 1 cm, 2 cm
I-9

c. Tinggi: 1 cm, 1.6 cm, 1.3 cm, 0.7 cm, 1.5 cm

1.7 Pengolahan Data Hasil Pengujian


V1+V2+V3 269,4 cm +52,5 cm +187,7 cm
1. Rata-rata volume Feed = = = 169,86 cm3
3 3
V1+V2+...+V30 4,5 cm +3,8 cm+…+4,8 cm
2. Rata-rata volume Produkta = = = 4,87 cm3
3 3
Feed (269,4+52,5+187,7)/3
3. Limiting Reduction Ratio (LRR) = = = 34,88
Produkta 4, 87
0,85×Gape 0,85×10,5 cm
4. Apprent Reduction Ratio (ARR) = = = 6,375
Close Setling 1,4 cm
Feed 169, 88
5. Working Reduction Ratio (WRR) = OSS = 2,3 = 1,64
( ) ( )
CSS 1,4

6. Perhitungan waktu kerja


a. Waktu produktif ( Waktu tersedia – Waktu istirahat)
i. Sabtu – kamis = 360 menit – 30 menit = 330 menit
ii. Jum’at = 360 menit – 60 menit = 300 menit
b. Waktu standby (DT terlambat + Terlambat kerja + Berhenti sebelum
istirahat + Terlambat setelah istirahat + Berhenti sebelum pulang)
i. Total = 1010,55 + 254,37 + 205,83 + 58,88 + 191,16 = 1720,79 menit
ii. Rata-rata = 42,81 + 10,19 + 7,92 + 2,37 + 7,79 = 71,07 menit
c. Waktu repair ( Cleaning Material + Mekanik + Elektrik)
i. Total = 197,22 + 271,18 + 36,68 = 507,09 menit
ii. Rata-rata = 6,36 + 8,75 + 1,18 = 5,43 menit
d. Waktu hambatan ( Waktu standby + Waktu repair )
i. Total = 1720,79 + 507,09 = 2227,88 menit
ii. Rata-rata = 9,93 + 5,43 = 15,36 menit
e. Waktu efektif ( WP – WH rata-rata )
i. Sabtu – kamis = 330 menit – 87,19 menit = 242,81 menit
ii. Jum’at = 300 menit – 81,08 menit = 218,92 menit
iii. Rata-rata = 309,8 menit
W
f. Mechanical availability ( ( ) ×100% )
W+R
309,8
= MA = (309,8+493,06) ×100% =94,05%
I-10

W+S
g. Physical availability ( ( ) ×100% )
W+R+S
309,8+2209,81
= PA = (309,8+493,06+2209,81) ×100% = 95,34%

W
h. Use of availability ( ( ) ×100% )
W+S
309,8
= UA = (309,8+2209,81) ×100% = 77,09%

W
i. Effective utilization ( ( ) ×100% )
W+R+S
309,8
= EU = (309,8+493,06+2209,81) ×100% = 73,48%

Tabel 1.1
Waktu Jam Kerja
Hari Waktu Keterangan Total Total Total Total
Kerja WT WT WP WP
(Jam) (Menit) (Jam) (Menit) (Jam)
Senin- 08:00 Masuk
Kamis, 12:00 - Istirahat 360 6 330 5,5
Sabtu - 12:30
Minggu 12:30 Masuk
14:00 Pulang
Jumat 08:00 Masuk
12:00 - Istirahat 300 6 300 5
12:30
12:30 Masuk
14:00 Pulang
Sumber: Data Praktikum PBG, 2020
Tabel 1.2
Efisiensi Kerja A
Dump Berhenti Terlambat Berhenti
Cleaning Terlambat
Mekanik Elektrik Truck Sebelum Setelah Sebelum
Tanggal
(menit) (menit) Terlambat Kerja Istirahat Istirahat Pulang
Material (menit)
(menit) (menit) (menit) (menit) (menit)
1 Agustus 2019 6,32 8,70 0,00 71,02 14,41 8,98 3,75 8,72
2 Agustus 2019 8,95 12,30 0,00 32,06 6,54 6,59 1,91 7,08
3 Agustus 2019 6,47 8,89 12.53 63,14 10,72 7,24 2,23 8,59
4 Agustus 2019 2,13 2,92 0,00 35,55 14,35 3,11 3,21 8,79
5 Agustus 2019 6,51 8,95 0,00 51,23 9,00 4,06 2,16 6,29
6 Agustus 2019 3,74 5,14 0,00 48,96 13,64 12,32 2,76 5,18
7 Agustus 2019 3,72 5,11 0,00 36,24 10,79 13,13 2,22 5,09
8 Agustus 2019 7,19 9,89 0,00 31,62 7,86 6,08 1,31 8,80
9 Agustus 2019 4,72 6,48 0,00 22,63 8,48 6,98 1,67 7,91
10 Agustus 2019 6,57 9,04 0,00 40,07 14,45 9,81 2,27 9,19
11 Agustus 2019 9,60 13,20 0,00 38,05 8,34 6,28 3,64 6,89
12 Agustus 2019 9,14 12,56 0,00 50,26 11,77 4,65 2,50 7,56
13 Agustus 2019 7,29 10,02 0,00 53,08 8,01 9,00 3,87 8,46
14 Agustus 2019 8,97 12,33 0,00 55,93 14,21 8,28 1,05 8,75
15 Agustus 2019 8,06 11,09 13.03 63,85 10,74 4,03 3,53 5,15
16 Agustus 2019 3,42 4,71 0,00 66,87 5,69 9,13 2,42 9,47
17 Agustus 2019 5,29 7,27 0,66 34,93 11,95 13,07 3,21 9,16
18 Agustus 2019 6,11 8,40 0,00 53,03 8,86 4,61 3,39 9,33
19 Agustus 2019 3,06 4,21 0,00 60,85 8,79 8,71 2,60 8,27
20 Agustus 2019 9,76 13,42 0,00 13,32 8,65 6,66 1,34 9,19
21 Agustus 2019 9,26 12,73 0,00 42,75 11,46 11,40 1,05 5,90
22 Agustus 2019 2,16 2,98 0,00 21,26 13,65 14,27 2,48 9,51

I-11
Dump Terlambat Berhenti
Terlambat
Mekanik Elektrik Truck Berhenti Setelah Sebelum
Tanggal Cleaning Kerja
(menit) (menit) Terlambat Sebelum Istirahat Pulang
(menit)
(menit) (menit) (menit)
23 Agustus 2019 8,48 11,66 0,00 26,14 5,61 13,44 3,44 7,03
24 Agustus 2019 6,48 8,90 0,00 58,26 8,18 4,53 1,87 9,09
25 Agustus 2019 3,37 4,64 0,00 36,47 13,26 8,41 1,06 6,36
26 Agustus 2019 7,75 10,66 0,00 17,14 12,93 11,54 1,67 8,20
27 Agustus 2019 9,92 13,64 0,00 14,39 9,51 5,32 1,09 7,92
28 Agustus 2019 6,90 9,48 0,00 22,66 11,08 6,27 2,63 7,12
29 Agustus 2019 4,93 6,77 0,00 50,55 7,46 3,85 3,67 5,34
30 Agustus 2019 5,13 7,05 13.12 57,02 9,44 5,29 1,16 8,54
31 Agustus 2019 5,84 8,03 0,00 57,62 6,00 8,47 2,25 8,68
197,22 271,18 38,68 1010,55 254,37 205,83 58,88 191,16
Total
6,36 8,75 1,18 42,81 10,19 7,92 2,37 7,79
Rata-rata
Sumber: Data Praktikum PBG, 2020

I-12
Tabel 1.3
Efisiensi Kerja beserta MA, PA, UA dan EU
Total Total Total Total Total Total Total
Tanggal Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu MA PA UA EU
Standby Repair Hambatan Tersedia Produktif Efektif Efektif
(menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (jam)
1 106,89 15,02 121,91 360,00 330,00 208,09 3,47 93,27% 95,45% 66,07% 63,06%
2 54,18 21,25 75,43 360,00 300,00 224,57 3,74 91,36% 92,92% 80,56% 74,86%
3 91,92 15,36 107,28 360,00 330,00 222,72 3,71 93,55% 95,34% 70,79% 67,49%
4 65,01 5,05 70,05 360,00 330,00 259,95 4,33 98,10% 98,47% 80,00% 78,77%
5 72,74 15,46 88,20 360,00 330,00 241,80 4,03 93,99% 95,32% 76,87% 73,27%
6 82,85 8,88 91,73 360,00 330,00 238,27 3,97 96,41% 97,31% 74,20% 72,20%
7 67,47 8,83 76,30 360,00 330,00 253,70 4,23 96,64% 97,32% 78,99% 76,88%
8 55,67 17,09 72,76 360,00 330,00 257,24 4,29 93,77% 94,82% 82,21% 77,95%
9 47,67 11,20 58,87 360,00 300,00 241,13 4,02 95,56% 96,27% 83,50% 80,38%
10 75,80 15,61 91,41 360,00 330,00 238,59 3,98 93,86% 95,27% 75,89% 72,30%
11 63,19 22,80 86,00 360,00 330,00 244,00 4,07 91,45% 93,09% 79,43% 73,94%
12 76,75 21,70 98,45 360,00 330,00 231,55 3,86 91,43% 93,42% 75,10% 70,17%
13 82,42 17,30 99,72 360,00 330,00 230,28 3,84 93,01% 94,76% 73,64% 69,78%
14 88,22 21,30 109,51 360,00 330,00 220,49 3,67 91,19% 93,55% 71,42% 66,81%
15 87,29 19,15 106,44 360,00 330,00 223,56 3,73 92,11% 94,20% 71,92% 67,75%
16 93,57 8,13 101,70 360,00 300,00 198,30 3,30 96,06% 97,29% 67,94% 66,10%
17 72,31 13,22 85,53 360,00 330,00 244,47 4,07 94,87% 95,99% 77,17% 74,08%
18 79,22 14,52 93,74 360,00 330,00 236,26 3,94 94,21% 95,60% 74,89% 71,60%
19 89,21 7,27 96,49 360,00 330,00 233,51 3,89 96,98% 97,80% 72,36% 70,76%
20 39,16 23,19 62,35 360,00 330,00 267,65 4,46 92,03% 92,97% 87,24% 81,11%
21 72,56 21,98 94,54 360,00 330,00 235,46 3,92 91,46% 93,34% 76,44% 71,35%
22 61,16 5,14 66,30 360,00 330,00 263,70 4,39 98,09% 98,44% 81,17% 79,91%

I-13
Total Total Total Total Total Total Total
Tanggal Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
Standby Repair Hambatan Tersedia Produktif Efektif Efektif MA PA UA EU
(menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (Jam)
23 55,67 20,14 75,81 360,00 300,00 224,19 3,74 91,76% 93,29% 80,11% 74,73%
24 81,94 15,38 97,32 360,00 330,00 232,68 3,88 93,80% 95,34% 73,96% 70,51%
25 65,57 8,01 73,58 360,00 330,00 256,42 4,27 96,97% 97,57% 79,63% 77,70%
26 51,48 18,41 69,89 360,00 330,00 260,11 4,34 93,39% 94,42% 83,48% 78,82%
27 38,24 23,56 61,79 360,00 330,00 268,21 4,47 91,93% 92,86% 87,52% 81,28%
28 49,77 16,38 66,15 360,00 330,00 263,85 4,40 94,16% 95,04% 84,13% 79,95%
29 70,86 11,70 82,56 360,00 330,00 247,44 4,12 95,49% 96,45% 77,74% 74,98%
30 81,45 12,17 93,62 360,00 300,00 206,38 3,44 94,43% 95,94% 71,70% 68,79%
31 83,01 13,88 96,89 360,00 330,00 233,11 3,89 94,38% 95,80% 73,74% 70,64%
1720,79 507,09 2227,88 9000,00 8160,00 6052,87 100,88
Total
Rata - 9,93 5,43 15,36 360,00 325,16 309,80 3,98 94,05% 95,34% 77,09% 73,48%
rata
Sumber: Data Praktikum PBG, 2020

I-14
I-15

Tabel 1.4
Hasil Perhitungan Produksi
Prod
Waktu Kap. uksi Produksi Produksi
Tang Ritas Produksi Loses
Efektif DT DT DT CP
gal e DT CP (ton) (ton)
(Jam ) (ton) (ton/ (ton/jam) (ton/jam)
shift)
1 3,46 82 32 2624 2543,73 80,27 759,48 736,25
2 3,72 78 32 2496 2409,70 86,30 670,20 647,03
3 3,70 77 32 2464 2389,89 74,11 666,21 646,18
4 4,33 86 32 2752 2670,40 81,60 635,86 617,00
5 4,02 99 32 3168 3092,17 75,83 788,75 769,87
6 3,96 102 32 3264 3188,70 75,30 823,53 804,53
7 4,22 98 32 3136 3062,25 73,75 743,02 725,55
8 4,27 91 32 2912 2837,48 74,52 681,59 664,15
9 4,01 83 32 2656 2581,06 74,94 662,49 643,80
10 3,96 108 32 3456 3381,27 74,73 872,09 853,23
11 4,05 89 32 2848 2761,62 86,38 703,78 682,44
12 3,84 107 32 3424 3341,49 82,51 891,65 870,16
13 3,82 103 32 3296 3208,24 87,76 862,20 839,24
14 3,66 83 32 2656 2580,32 75,68 726,45 705,75
15 3,71 93 32 2976 2900,09 75,91 802,33 781,87
16 3,30 86 32 2752 2669,75 82,25 834,48 809,54
17 4,07 87 32 2784 2712,08 71,92 683,27 665,62
18 3,93 84 32 2688 2617,05 70,95 684,84 666,76
19 3,89 105 32 3360 3280,48 79,52 864,75 844,28
20 4,44 116 32 3712 3625,94 86,06 835,93 816,55
21 3,90 58 32 1856 1781,01 74,99 475,29 456,09
22 4,39 88 32 2816 2732,95 83,05 641,40 622,48
23 3,72 85 32 2720 2630,35 89,65 731,40 707,29
24 3,86 75 32 2400 2320,93 79,07 621,03 600,57
25 4,27 82 32 2624 2534,31 89,69 615,01 593,98
26 4,32 106 32 3392 3311,16 80,84 785,36 766,65
27 4,45 95 32 3040 2967,48 72,52 683,23 666,93
28 4,38 92 32 2944 2864,40 79,60 671,66 653,50
29 4,11 108 32 3456 3370,28 85,72 840,12 819,29
30 3,43 95 32 3040 2964,34 75,66 886,58 864,51
31 3,87 88 32 2816 2734,28 81,72 727,07 705,97
9052
Total 123,06 2829 88065,19 87,43 735,63 715,62
8
Rata 2920,
3,97 91,26 2840,81 73,64 735,63 715,62
- rata 26
Sumber: Data Praktikum PBG, 2020
I-16

1.8 Analisis
Dari praktikum yang pertama yaitu kominusi analisis yang didapat adalah
mengenai alat jaw crusher dan juga perhitungan waktu kerja sebuah perusahaan
tambang.
Dari data yang telah didapatkan berupa ukuran gape atau jarak horizontal
yang diukur dari mulut jaw mendapatkan data 10,5 dengan open setling dan close
setling sebesar 1,4 cm serta 2,3 cm. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus
yang pertama yaitu LRR (Limiting Reduction Ratio) mendapatkan hasil 34,88 yang
memiliki arti dari ukuran umpan dengan gape dan close setling berukuran diatas
dapat menghasilkan produkta dengan dimensi 34,88 kali lebih kecil, meskipun
angka yang didapatkan terbilang besar, namun seperti itulah data aktualnya,
beberapa penyebab yang bisa membuat kesalahan tersebut adalah;
1. Data yang digunakan untuk pengukuran dimensi umpan dan produkta adalah
data volume yang didapatkan dari pengukuran panjang, lebar dan tinggi, yang
mana data tersebut tidak akurat karena wujud umpan itu sendiri tidak dapat
diukur dengan hanya panjang, lebar dan tinggi. Solusi untuk masalah ini
adalah;
a. Menggunakan parameter berat dalam satuan gram dengan cara
menimbang umpan dan produkta.
b. Menggunakan parameter volume dalam satuan mililiter dengan cara
mengukur kenaikan air dalam sebuah gelas ukur yang telah dimasukkan
umpan ataupun produkta.
c. Menggunakan rumus yang lebih kompleks untuk menghitung volume
secara dimensional (panjang, lebar dan tinggi) tergantung dari bentuk
umpan dan produkta itu sendiri.
2. Kesalahan pengukuran yang dilakukan oleh pengukur itu sendiri, solusi dari
masalah ini diantaranya adalah;
a. Karena baik umpan maupun produkta yang akan dianalisis adalah umpan
dan produkta yang memiliki bentuk, dimensi dan berat yang mewakili,
maka dari itu alangkah baiknya apabila pengukur memilih umpan dan
produkta yang serupa atau mewakili perconto.
b. Agar lebih teliti dalam mengukur dimensi tersebut.
Setelah itu adanya perhitungan WRR (Working Limiting Ratio), didapatkan
hasil 1,64 yang berarti alat yang digunakan adalah jaw crusher ini memiliki
I-17

keefektifan kerja dengan rasio 1,64 yang berarti bahwa alat tersebut bekerja
secara efektif (karena lebih dari 1).
Untuk perhitungan waktu kerja, dari data yang dimiliki dan data yang telah
didapat dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa;
1. Produksi ataupun keefektifan sebuah perusahaan akan terpengaruh karena
beberapa faktor yang diantaranya adalah;
a. Waktu tersedia yang disediakan oleh pihak perusahaan, menurut data
yang didapatkan dari hasil perhitungan, setiap hari jum’at produktifitas
perusahaan akan menurun contohnya pada tanggal 2 agustus 2019 yang
merupakan hari jum’at dengan produksi dumptruck yang didapatkan
adalah 670,2 ton/jam, sementara pada tanggal 1 agustus 2019 yang
merupakan hari kamis produksi dumptruck yang didapatkan adalah 759,48
ton/jam. Namun demi berjalannya suatu perusahaan maka penurunan
produksi seperti ini tidak terlalu berpengaruh karena pengurangan waktu
tersedia pada setiap hari jum’at diperlukan bagi seluruh pekerja yang nanti
nya akan memberi keuntungan bagi kedua belah pihak baik perusahaan
maupun pekerja.
b. Waktu standby, terbukti dari data yang didapatkan pada tanggal 1 agustus
2019 dengan total waktu standby 106,89 menit maka akan menghasilkan
produksi dumptruck yang cenderung minimal yaitu 759,48 ton/jam,
sementara pada tanggal 10 agustus 2019 dengan total waktu standby
75,80 menit maka akan menghasilkan produksi dumptruck yang cenderung
minimal yaitu 853,23 ton/jam. Untuk mengatasi masalah ini disarankan
kepada pihak perusahaan untuk hanya mempekerjakan sumberdaya yang
memiliki kualifikasi yang tinggi agar tercapainya produksi maksimal.

1.9 Kesimpulan
Kominusi merupakan tahapan awal dalam pengolahan bahan galian
dimana bahan galian tersebut berupa mineral dan juga batuan yang masih fresh
atau segar. Dimana kegiatan tahapan ini memiliki tujuan berupa pengecilan ukuran
dari bongkah yang besar menjadi fragmen atau ukuran ukuran kecil dimana
menggunakan alat pengolahan tertentu serta ukuran ukuran tertentu.
I-18

Jaw Crusher merupakan alat penekan dimana sangat banyak digunakan


dalam industri pertambangan dimana dibutuhkannya pada tahapan pengolahan
bahan galian. jaw crusher sendiri alat yang memiliki fungsi sebagai pengecil bahan
galian berupa mineral ataupun batuan dimana alat ini digunakan tahap awal dari
pengecilan ukuran dalam tingkat crushing.
DAFTAR PUSTAKA

1. Aristien, Hafidha. 2014. “Kominusi (Crushing dan Grinding)” Bandung,


Institut Teknologi Bandung. Dikutip pada tanggal 9 Febuari 2020.
2. Siahaan, Jefri. 2011 “Kominusi” arsiptekniktambang.com. Diakses pada
tanggal 9 febuari 2020.
3. Lina, Orbu. 2014 “Crusher” scribd.com. Diakses pada tanggal 9 febuari
2020.

I-19

Anda mungkin juga menyukai