Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
No. Tugas : 06A

LAPORAN AWAL
PEMODELAN GEOLOGI III

Nama : Adil Sulthoni


NPM : 100.701.17.018
Shift / Waktu : VII (Delapan) / 11.15 – 13.30 WIB
Tanggal Praktikum : Sabtu / 07 November 2020
Tanggal Laporan : Sabtu / 14 November 2020

Asisten : 1. Ir. Zaenal, M.T.


2. M. Rizqi Wicaksono,S.T
3. Astian Imam Maulana.S.T
4. Dewi Luckyta Kusuma N.S.T
5. Farid Cahya Gilang P S, S.T
6. Nelly Nur Yuanita S.T
7. Purwa Laksana Putra S.T
8. Fachrul Rozy Elba Ansofa
9. Faiz Mudofar Bahari

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan awal
praktikum Perencanaan Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung yang berjudul “Pemodelan Geologi III” tepat pada
waktunya.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penulis sangat berharap laporan ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.
Wasalamu’alaikum wr. Wb.

Bandung, 06 November 2020


Penulis

Adil Sulthoni
10070117018

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................2
1.2.1 Maksud..................................................................................................2
1.2.2 Tujuan....................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................3
2.1 Perencanaan Tambang...................................................................................3
2.1.1 Tujuan Perencanaan Tambang .............................................................3
2.1.2 Fungsi Perencanan Tambang ...............................................................4
2.2 Desain Geologi............................................................................................. 5
2.3 Pemodelan Geologi...................................................................................... 5
2.4 Komponen Pemodelan Geologi ................................................................... 6
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang


Dengan pesatnya perkembangan industri dan kemajuan teknologi yang
semakin cepat, jumlah material untuk memenuhi kebutuhan teknologi
pembangunan berkelanjutan manusia semakin meningkat dan permintaannya
pun terus meningkat. Saat ini, industri pertambangan merupakan salah satu
penghasil sumber daya terbesar yang mendukung kemajuan teknologi.
Pertambangan merupakan suatu industri yang membutuhkan konsep dan
perencanaan dalam setiap kegiatannya yang menentukan sistem dan metode
pertambangan, sumber daya dan cadangan untuk rencana penambangan jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam dunia perencanaan pertambangan,
perencanaan pertambangan dapat meningkatkan efisiensi kegiatan
pertambangan, dari awal hingga akhir perancangan, perencanaan pertambangan
merupakan salah satu aspek terpenting dalam perencanaan atau perancangan
kegiatan pertambangan.
Perencanaan adalah proses penentuan persyaratan pelaksanaan teknis
dalam kegiatan pertambangan untuk mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan
pertambangan. Perencanaan penambangan merupakan bagian penting dari
penambangan, karena perencanaan penambangan mencakup berbagai
kegiatan, antara lain eksplorasi, eksplorasi, studi kelayakan, dan operasi
produksi. Hingga pada kegiatan reklamasi terutama pada tahap studi kelayakan,
selain kegiatan teknis yang meliputi aspek lainnya, studi kelayakan juga mengkaji
berbagai hal, seperti aspek ekonomi, analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL), dan penyiapan infrastruktur pertambangan K3, dll. Kemudian, dalam
rencana penambangan juga mencakup penambangan, pengolahan, penjualan,
dan penutupan tambang (reklamasi).
Rencana penambangan membutuhkan keahlian dan ketelitian tertentu
saat menentukan rencana atau tahapan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu
dalam kesempatan kali ini akan mengkaji apa saja yang harus dilakukan dari

1
2

awal hingga akhir kegiatan penambangan.Selain itu, dalam latihan ini akan
dilakukan berbagai kegiatan simulasi, antara lain kegiatan ekonomi
pertambangan, analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). , Penyiapan
infrastruktur pertambangan, K3, dan lainnya.

2.1. Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari pengenalan perencanaan ini untuk mengetahui cara
pemodelan geologi pada perencanaan tambang.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari pemodelan geologi
2. menegatahui tujuan dilakukannya pemodelan geologi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Perencanaan Tambang


Perencanaan tambang merupakan penentuan persyaratan teknis dalam
tahap penentuan tujuan produksi perusahaan. Oleh karena itu, perencanaan
tambang memegang peranan penting dalam kegiatan pertambangan dan
menjadi pedoman teknis agar kegiatan dapat dilakukan secara efektif dan
efisien. Perencanaan pertambangan hulu mencakup seluruh pertambangan.
aktivitas. Kegiatan pertambangan dari awal pertambangan hingga penutupan
tambang. Perencanaan tambang dapat digunakan untuk menentukan simulasi
berbagai kegiatan, antara lain kegiatan ekonomi pertambangan, analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL), penyiapan infrastruktur pertambangan,
K3, dan lain-lain.
Sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 dan Keputusan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 1827, perencanaan tambang adalah hal
yang diwajibkan.
2.1.1. Tujuan Perencanaan Tambang
Maksud perencanaan tambang berupa penetapan atau persyaratan untuk
mencapai tujuan dan rencana pertambangan, tujuannya adalah untuk
menentukan persyaratan teknis untuk mencapai tujuan kegiatan guna mencapai
tujuan produksi dan operasi perusahaan. Selain itu, tujuan yang direncanakan
diharapkan dapat menjadi pedoman dalam kegiatan pertambangan agar semua
kegiatan yang dilaksanakan dapat tersusun sesuai rencana.
2.1.2. Fungsi Perencanaan Tambang
Fungsi dari perencanaan tambang adalah:
1. Sebagai pedoman teknis kegiatan penambangan yang akan mengatur
semua kegiatan penambangan mulai dari kegiatan pencarian,
penambangan hingga penutupan tambang.
2. Untuk meminimalisir tingkat kesalahan di setiap tahapan kegiatan
pertambangan.

3
4

3. Memperkiraan hal-hal atau kemungkinan yang terjadi selama kegiatan


pertambangan.

2.2. Desain Geologi


Pemodelan geologi merupakan bagian awal dari proses perencanaan
tambang. Pemodelan geologi memainkan peran yang sangat penting dalam
menguraikan interpretasi bentuk lapisan batubara. Dari hasil pemodelan geologi
dapat diketahui struktur, hubungan, bentuk dan struktur endapan. Pemodelan
geologi diperoleh dari data eksplorasi berupa pemboran, pemetaan, analisis
laboratorium, dan survei topografi. Selain data eksplorasi, data lain juga dapat
digunakan dalam pemodelan, seperti data survei tambang terkait seam, seperti
data survei roof, floor dan thickness.
Untuk mengatasi keterbatasan data dalam pemodelan geologi, terdapat
metode alternatif yaitu metode geostatistik probabilitas transisi. Metode
probabilitas transisi untuk pemodelan variabilitas spasial ini membantu
mengintegrasikan konsep geologi ke dalam model geostatistik dan mengurangi
ketergantungan pada metode empiris tradisional melalui penyesuaian kurva.
Atribut geologi yang dipertimbangkan, termasuk rasio volume, fase panjang rata-
rata (jenis bahan geologi) dan tren penjajaran, dapat langsung dimasukkan ke
dalam pengembangan model rantai Markov 3-D. Model rantai Markov 3-D
digunakan untuk merumuskan perkiraan Cokriging selama SIS (Sequence
Indicator Simulation) dan simulasi quenching yang merupakan simulasi untuk
menghasilkan model distribusi fasies bawah permukaan yang realistis secara
geologis. Model realisasi variabilitas spasial cenderung mendekati model
geometrik sedimen.

2.3 Pemodelan Geologi


Geomodelling juga digunakan untuk mengelola sumber daya alam,
mengidentifikasi bencana alam dan mengukur atau mengestimasi proses geologi
yang sudah dan akan terjadi, terutama digunakan di ladang minyak dan gas,
akuifer air tanah dan deposit mineral. Sebagai contoh, dalam industri migas
diperlukan model geologi yang realistis sebagai dasar untuk program simulasi
reservoir yang dapat memprediksi perilaku batuan dalam berbagai kondisi
pengkayaan hidrokarbon.

3
5

Pemodelan geologi merupakan bagian awal dari proses perencanaan


tambang. Pemodelan geologi memainkan peran yang sangat penting dalam
menguraikan interpretasi bentuk lapisan batubara. Dari hasil pemodelan geologi
dapat diketahui struktur, hubungan, bentuk dan struktur endapan. Pemodelan
geologi diperoleh dari data eksplorasi berupa pemboran, pemetaan, analisis
laboratorium, dan survei topografi. Selain data eksplorasi, data lain juga dapat
digunakan dalam pemodelan, seperti data survei tambang terkait seam, seperti
data survei roof, floor dan thickness.
Selain disiplin keilmuan yang telah dijelaskan di atas, kegiatan pemodelan
geologi ini juga membutuhkan data pendukung dalam kegiatannya. Data yang
diperlukan dalam model geologi harus memenuhi persyaratan statistik atau
lainnya, dan juga dapat diperhitungkan untuk membantu memecahkan masalah.
Adapun data yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pemodelan
geologi ini adalah sebagai berikut :
1. Data Pemboran
Data pemboran merupakan data pendukung yang sangat penting, karena
pada dasarnya peta geologi dapat menunjukkan kondisi bawah tanah.
Data pemboran tersebut akan menghasilkan kondisi geologi dari kawasan
aktif, dan terakhir akan menunjukkan status lapisan dari kawasan aktif
tersebut.
2. Data Pemetaan
Kegiatan pemetaan yang dilakukan pada pemodelan geologi adalah
kegiatan pemetaan geologi yang akan dikorelasikan dengan data
pemboran yang sudah diperoleh.
3. Data Survey Topografi
Data survei topografi juga penting dalam kegiatan pemodelan geologi,
karena data topografi dapat digunakan untuk menentukan pemodelan
yang sesuai dan juga dapat digunakan untuk komputasi sumber daya.
4. Hasil Uji Lbaoratorium
Data yang diperoleh dari hasil uji laboratorium akan mendukung
pemodelan. Pasalnya, data dari hasil pengujian laboratorium ini nantinya
akan terkait dengan wilayah mana yang cocok untuk penambangan.

3
6

5. Kualitas Reservoir
Kualitas reservoir selalu berkaitan dengan porositas atau permeabilitas
batuan. Berdasarkan data tersebut akan ditentukan pemodelan seperti
apa yang akan dilakukan.
6. Saturasi Fluida
Umumnya data ini jarang digunakan dalam kegiatan pemodelan
penambangan batuan. Namun demikian, data saturasi ini lebih sering
digunakan dalam kegiatan pemodelan minyak dan gas.

2.4 Komponen Pemodelan Geologi


Pada pemodelan geologi, ada beberapa komponen penting yang
dibutuhkan agar pemodelan geologi dapat terlaksanakan dengan baik dan
efektif, variabel-variabel berikut saling berkaitan dan akan merujuk kepada satu
gambaran geologi pada suatu wilayah. Komponen-komponen ini didapatkan baik
dengan cara survei langsung dan menggunakan data primer ataupun dengan
menggunakan data sekunder yang didapatkan dari literatur terdahulu. Komponen
pemodelan geologi diantaranya adalah:
1. Kerangka Struktur
Kerangka struktur geologi merupakan kondisi struktur geologi suatu
daerah, seperti kekar, sesar dan lipatan. Kerangka struktur geologi dapat
mengindikasikan ataupun menentukan usia batuan tersebut serta formasi
batuan di bawahnya.

Sumber : angga jati (2020)


Gambar 1
Struktur sesar

3
7

2. Jenis batuan
Jenis batuan sangat penting dalam pemodelan geologi, karena litologi
atau jenis batuan dapat digunakan sebagai acuan atau indikator mineral
di suatu daerah. Selain itu jenis batuan juga dapat didasarkan pada
kestabilan lereng atau kekerasan batuan dalam perancangan geoteknik.
3. Geostatistik
Geostatika merupakan bagian terpenting, karena geostatistik merupakan
bagian dari bentuk data yang telah diuji dan dikumpulkan. Berdasarkan
hasil geostatistik, metode Krigging dan analisis variogram dapat
digunakan untuk perencanaan dan analisis. Karena data geostatistik
dapat dianalisis dan dikumpulkan, serta memiliki keakuratan yang baik,
data geostatistik dapat diselesaikan dengan benar melalui perencanaan
tambang. Berdasarkan data geostatistik ini dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut seperti:
a. Menentukan masalah yang ada pada suatu wilayah
b. Memodelkan geologi suatu wilayah
c. Melakukan percobaan terperinci
d. Mengumpulkan data dari percobaan yang telah dilakukan sebelumnya
4. Kualitas reservoir
Kualitas lapisan serapan air atau lapisan air tanah merupakan salah satu
komponen yang berhubungan dengan keadaan air yang terletak pada
bawah tanah suatu wilayah. Variabel yang menunjukkan kualitas pada
suatu reservoir diantaranya adalah porositas akuifer dan komposisi
batuan.

3
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah:


1. Geomodelling atau pemodelan geologi adalah ilmu terapan untuk
menciptakan representasi terkomputerisasi dari bagian-bagian kerak bumi
berdasarkan pengamatan geofisika dan geologis yang dilakukan pada
dan di bawah permukaan bumi. Geomodel adalah ekuivalen numerik dari
peta geologis tiga dimensi yang dilengkapi dengan deskripsi kuantitas
fisik dalam domain yang diminati. Geomodelling terkait dengan konsep
shared earth model yang merupakan basis pengetahuan multidisiplin,
interoperable dan dapat diupdate tentang bawah permukaan.
2. Tujuan pemodelan geologi adalah untuk membatasi penaksiran kadar
pada populasi tertentu supaya kadar contoh tidak diekstrapolasikan
terlalu jauh ke blok-blok di luar batas mineralisasi. Geomodelling juga
digunakan untuk mengelola sumber daya alam, mengidentifikasi bencana
alam dan mengukur atau mengestimasi proses geologi yang sudah dan
akan terjadi, terutama digunakan di ladang minyak dan gas, akuifer air
tanah dan deposit mineral. Sebagai contoh, dalam industri migas
diperlukan model geologi yang realistis sebagai dasar untuk program
simulasi reservoir yang dapat memprediksi perilaku batuan dalam
berbagai kondisi pengkayaan hidrokarbon.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2014, “Perencanaan Tambang” pertambangankita.


wordpress.com. Diakses pada tanggal 05 November 2020 Pukul 16.00
WIB (referensi Internet)

2. Hustrulid, W. & Kuchta, M., 1995, “Mine Planning and Design Vol. 1-
Fundamentals”, AA Balkema, Netherland.

3. Lee, T.D., 1984, Planning and Mine Feasibility Study-an Owners


Perpective, Spokane, Washington.

4. Widiatama, 2018, “Pemodelan Geologi”,


anggajatiwidiatama.wordpress.com. Diakses pada Tanggal 05 November
2020.

Anda mungkin juga menyukai